• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Ideal Penempatan Perambuan lalulitas dalam Pengaturan lalu litas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Konsep Ideal Penempatan Perambuan lalulitas dalam Pengaturan lalu litas"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Transportasi merupakan subsistem dari ekosistem kota, berkembang sebagai

bagian kota karena naluri dan kebutuhan penduduk untuk bergerak atau memindahkan

orang dan/atau barang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Naluri dan keinginan

penduduk untuk mengadakan perjalanan atau memindahkan barang sifatnya umum

tersebut selalu menimbulkan masalah dan juga bersifat umum dalam transportasi kota.

Pada kota yang berpenduduk dalam jumlah besar dan mempunyai kegiatan

transportasi sangat menentukan peranan transportasi bukan hanya untuk melancarkan

arus barang dan mobilitas sumber-sumber ekonomi secara baik. Melalui pembangunan

jangka panjang peranan transportasi dapat memberi pelayanan yang baik untuk kegiatan

manusia.

Transportasi itu berfungsi ganda, di satu sisi harus mampu menunjang dan di

sisi lain juga mampu merangsang pertumbuhan sektor-sektor lainnya. Oleh karena itu

pembangunan sektor transportasi harus dilaksanakan secara multidimensional, dalam

arti harus memperhatikan tidak hanya situasi dan kondisi transportasi itu sendiri tetapi

(2)

juga harus memperhatikan lingkungan yang dipengaruhinya dan mempengaruhinya

termasuk sarana dan prasarana.

Seiring perkembangan kota maka kebutuhan transportasi diperkotaan meningkat

pula, menyebabkan permasalahan transportasi menjadi sangat kompleks sehingga

diperlukan tindakan penanganan sesegera mungkin. Permasalahan transportasi

perkotaan tersebut antara lain berupa penentuan jenis moda angkutan umum, pola

jaringan, izin trayek angkutan, kebijakan perparkiran dan perambuan lalu lintas.

Dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 1992, tentang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan, dijelaskan bahwa untuk keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu

lintas serta memudahkan bagi pemakai jalan, maka jalan wajib dilengkapi dengan

rambu-rambu lalu lintas. Di samping itu dalam tata laksana lalu lintas upaya-upaya

dalam menuntun, mengarahkan, memperingatkan, melarang dan sebagainya atau lalu

lintas yang ada dengan sedemikian rupa agar lalu lintas dapat bergerak dengan aman,

lancar dan nyaman di sepanjang jalur lalu lintas maka dibutuhkan penggunaan

rambu-rambu lalu lintas.

Upaya mengantisipasi/mengurangi permasalahan transportasi di kawasan Kota

Palopo diperlukan pendekatan sistem transportasi makro yaitu dengan membagi sistem

tersebut menjadi sistem transportasi mikro yang masing-masing mempunyai keterkaitan

dan saling mempengaruhi. sistem transportasi mikro yaitu sistem pergerakan diatur

dengan sistem rekayasa dan manajemen lalu lintas. Sistem pergerakan memegang

peranan penting dalam menampung pergerakan yang lancar sehingga mempengaruhi

kembali sistem kegiatan dan sistem jaringan yang ada dalam bentuk aksesibilitas dan

mobilitas.

(3)

Perubahan fungsi guna lahan di Kota Palopo sebagai tuntunan pembangunan

dengan meningkatnya penduduk perkotaan. Kenyataan ini akan mempengaruhi sistem

transportasi khususnya zona bangkitan dan sebaran pergerakan khususnya pada

beberapa ruas jalan dengan fungsi guna lahan adalah fungsi perdagangan dan jasa,

perkantoran, pendidikan dan perumahan.

Secara empiris fenomena permasalahan transportasi di Kota Palopo utamanya

pada ruas jalan utama diakibatkan lalu lintas yang bercampur, perilaku dan kedisiplinan

pengendara. Terjadinya gangguan sirkulasi lalu lintas khususnya di pusat kota akibat

tidak teraturnya pergerakan pejalan kaki dan kendaraan (bermotor dan non motor).

Kondisi riil akibat tidak efektif dan efesiensinya sistem perambuan yang ada

dikota palopo antara lain banyaknya pengguna jalan yang memarkir kendaraannya pada

tempat yang tidak semestinya sehingga mengganggu arus kendaraan yang melintas,

rawan kecelakaan, para pengguna jalan mengendarai kendaraannya diatas rata-rata

kecepatan yang seharusnya.

Pentingnya penggunaan rambu lalu lintas sebagaimana tersebut diatas, maka

penempatannya harus berdasarkan kebutuhan. Rambu lalu lintas di Kota Palopo

penempatannya sebagian kurang mampu memberikan informasi dan mengarahkan lalu

lintas sehingga diperlukan tindak lanjut untuk peletakan rambu yang efektif dan efisien

sehingga maksud penempatan rambu dapat tercapai. Di samping peletakan yang kurang

tepat juga diperlukan penambahan rambu seiring dengan perkembangan Kota Palopo.

Penelitian yang lebih lanjut tentang perambuan lalu lintas di Kota Palopo

diharapkan dapat memberi manfaat lembaga / instansi terakait dalam pengelolaan

(4)

rambu lalu lintas sebagai pengendali lalu lintas khususnya untuk meningkatkan

keamanan dan kelancaran pada sistem jalan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan rumusan

permasalahan dalam penelitian ini berkaitan dengan Penataan Sistem Perambuan Lalu

lintas di Kota Palopo, sebagai berikut :

a) Bagaimana konsep ideal penempatan perambuan lalu lintas dalam pengaturan lalu

lintas di Kota Palopo.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebutuhan

rambu lalu lintas dan mengetahui pengaruh penempatan perambuan lalu lintas di

Kota Palopo sebagai alat pengendali lalu lintas serta memberikan alternatif

penempatan rambu sehingga dapat membantu pengaturan pergerakan lalu lintas dan

mengurangi Kemacetan.

2. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu

sebagai bahan masukan kepada instansi terkait dalam pengaturan sistem rekayasa

lalu lintas dan manajemen lalu lintas khususnya untuk penempatan rambu lalu

lintas di Kota Palopo.

(5)

D. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian tentang “Penataan Sistem Perambuan Lalu Lintas di

Kota Palopo” , terbagi dalam dua bagian yakni ruang lingkup wilayah dan ruang

lingkup materi.

1. Ruang Lingkup Wilayah

Wilayah penelitian ini dilaksanakan di Kota Palopo yang secara

administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Wara dan Wara Utara. Dipilihnya

lokasi penelitian ini berdasarkan pada trend perubahan guna lahan Kota Palopo

yang dapat mempengaruhi sistem transportasi

Identifikasi terhadap semua jenis perambuan lalu lintas terutama pada jalur

utama di Kota Palopo dengan melihat keterkaitan antara fungsi guna lahan dengan

perambuan lalu lintas dan pengaruh yang ditimbulkan sehingga dapat dikeluarkan

konsep perambuan di masa datang.

2. Ruang Lingkup Materi

Dalam penelitian ini akan membahas tentang sistem perencanaan

transportasi dan aspek keruangan. Perambuan lalu lintas sebagai bagian dari sistem

transportasi yakni sistem rekayasa dan manajemen lalu lintas di kaji untuk melihat

keterkaitan antara ketiga bahasan tersebut. Kajian ini menjadi bahan dasar

peletakan perambuan menurut standarisasi dengan memperhatikan korelasi antar

bahasan tersebut.

(6)

E. Sistimatika Pembahasan

Dalam penulisan ini akan diambil langkah-langkah yang dapat diuraikan dalam

sistimatika pembahasan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Sebagai langkah awal dalam penelitian ini menguraikan tentang Latar

belakang, Rumusan masalah, Tujuan dan manfaat penelitian, Ruang lingkup

penelitian dan Sistimatika pembahasan itu sendiri.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini mengkaji tentang Pengertian transportasi, Pendekatan

perencanaan transportasi, Manajemen lalu lintas, Perambuan lalu lintas dan

kebijaksanaan pemerintah.

BAB III METODOLAGI PENELITIAN

Pada bab ini menguraikan tentang Lokasi penelitian, Metode pendekatan,

Teknik pengumpulan data dan informasi, Alisa data dan pembahasan serta

Kerangka pikir penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas tentang kondisi fisik Kota Palopo, Identifikasi

kependudukan Kota Palopo, Aksesibilitas, Tinjauan umum lokasi penelitian,

Analisis sistem tata guna lahan dan bangkitan perjalanan, Analisis arus

(7)

kendaraan, Analisis perambuan lalu lintas dan Konsep ideal penataan sistem

perambuan lalu lintas.

BAB V PENUTUP

Sebagai bahagian akhir dari penelitian ini, maka pada bab ini menguraikan

tentang kesimpulan dan saran-saran.

Referensi

Dokumen terkait

Sebaiknya pemerintah memberikan iklim yang lebih baik untuk mendorong bergairahnya kegiatan agribisnis kopi robusta yang diusahakan oleh rakyat, sehingga pada akhirnya

Pada saat yang sama, ia juga harus menunjukkan sebagai seorang kristiani (Praktik-praktik kemanusiaan- kepedulian sosial dan berkarakter kristiani. Dengan kata lain,

Keuntungan dari alternatif kebijakan ini adalah terintegrasinya bagian-bagian dalam proses produksi sektor non manufakturial tersebut sehingga menjadi

Dalam rangka pel aksanaan perlindungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) maka daerah aliran sungai, kawasan hut an lindung dan wilayah-wil ayah lainnya yang memenuhi

[r]

In 1998, the Food and Drug Administration (FDA) approved Nolvadex-Tamoxifen Citrate for diminishing the occurrence of breast cancer in women who is at high risk of developing

Membawa Surat Kuasa bagi yang diwakilkan, yang namanya tercantum dalam Akta Pendirian/Perubahan Perusahaan dan ditandatangani oleh kedua belah pihak yang

Sehubungan dengan Penetapan Daftar Pendek Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor Camat Peso Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bulungan No :