• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN A.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN A."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendektan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu metode penelitian yang dalam pengujian hipotesisnya menggunakan analisis data statistik. Secara umum pada pendekatan kuantitatif, dalam pengambilan sampel menggunakan instrumen penelitian.

Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol.1 Pendekatan ini biasanya berbentuk nilai rata-rata, persentase, nilai maksimum danl lain-lain, dimana data tersebut merupakan bukti yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menunjukkan perbedaan, pebandingan, hubungan antara data yang satu dengan yang lain.2 Penentuan ini di rancang untuk menentukan besarnya pengaruh variabel Independen (Penggunaan Media Audio Visual “Berbasis Internet”) terhadap variabel dependen (Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih) khususnya di MTs PGIP Hadiwijaya Kajen Pati.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan di MTs PGIP Hadiwijaya Kajen Pati tepatnya berada di jalan Ronggo Kusumo Kajen Margoyoso Pati. MTs PGIP Hadiwijaya memiliki visi menjadi madrasah yang unggul dalam prestasi akademik dan non akademik serta mampu menyiapkan anak didik yang beriman dan bertaqwa, serta cakap dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Keberadaan MTs PGIP Hadiwijaya ini bertujuan untuk mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan mempelajari al- Qur’an dan menjalankan ajran-ajaran sesuai dengan syari’at Islam.

1 Nana Syaudih, Metode Penelitian Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya Offside, Bandung, 2015, hlm.53

2 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Cv. Pustaka Setia, Bandung, 2011, hlm.29

(2)

29

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek itu.3 Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya. Sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data peneltian.4

Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti dan diuji oleh peneliti sebagai sumber penelitian. Jumlah populasi yang diambil oleh peneliti sebanyak 104 (keseluruhan siswa) kelas VII berjumlah 40, kelas VIII berjumlah 34 dan kelas IX berjumlah 30.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat menggambarkan keadaan populasi yang sesungguhnya atau dapat juga dikatakan sampel harus representatif (mewakili) populasi.5.

Pengambilan jumlah sampel dilakukan dengan berpedoman pada pendapat Suharsami Arikunto bahwa apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Selanjutnya jika jumlah subyeknya lebih besar dari 100 dapat diambil 10% - 15 % atau 20 %-25% atau lebih. tergantung setidak-tidaknya dari:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari wkatu, tenaga dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

3 Sugiyanto, Op. Cit., hlm. 55

4 Shofiyan Siregar, Statistik Deskriptif Untuk Penelitian, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 144-145

5 Sugiyanto, Op. Cit., hlm. 118

(3)

30

c. Besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti6 Sedangkan teknik sampling yang peneliti gunakan adalah simple random sampling atau sampling acak dimana peneliti “mencampur” subyektif-subyektif di dalam populasi sehingga semua subyek dianggap sama. Karena keterbatasan waktu, dana serta tenaga dan juga untuk mempermudah dalam penelitian, dari jumlah keseluruhan siswa 104 maka peneliti mengambil dari populasi sebagai sampel yaitu 40 siswa.

D. Identifikasi Variabel

Identifikasi Variabel Variabel penelitian merupakan sesuatu yang berbentuk apa saja yang sudah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi mengenai hal tersebut dan kemudian ditarik kesimpulan.7 Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah variabel bebas dan variabel terikat diantaranya sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (Independent variable) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel terikat. Variabel ini disimbolkan dengan variabel “x”. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah media audio visual berbasis internet.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel ini disimbolkan dengan variabel “y”. Dalam penelitian ini variabel terikat adalah hasil belajar siswa.8

E. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel bebas (X) yaitu. Media Audio Visual Berbasis Internet

Media audio visual berbasis internet merupakan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga

6 Suharsimi Arikanto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta 1996, hlm. 120.

7 Muslich Anshori, Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Surabaya:

Airlangga University Press, 2017), 61.

8 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D, hlm.39.

(4)

31

yang dinamis dan interaktif.9. namun dalam penelitian ini lebih ke media audio visual berbasis internet yang bersumber dari Youtobe di chanel NU Online dalam pembelajaran fiqih pada materi Shalat jama’ qhasar kelas VII, di mana pembelajaran berlangsung dengan memanfaatkan youtobe. Adapun indikator sebagai berikut:

a. Mendorong peserta didik untuk selalu ingin tahu yang lain.

b. Mendorong proses belajar mengajar lebih efisien.

c. Memotivasi siswa giat belajar.10 Tabel 3.1

Kisi-kisi Vaiabel X (Media Audio Visual Berbasis Internet)

Variabel Sub Variabel Indikator

Mendorong peserta didik untuk selalu ingin tahu yang lain

(penggunaan internet)

1. Memahami penggunaan internet bersumber dari youtobe pada siswa.

2. Memanfaatkan internet sebagai sumber belajar

Mendorong proses belajar mengajar

lebih efisien

1. Penyampaiaan materi akan lebih mudah di fahami

2. Munculnya rasa ketertarikan dalam mata pelajaran Fiqih pada materi jama’ qashar

3. Akan lebih mengerti teori serta praktiknya dengan baik

Memotivasi siswa giat belajar

1. Siswa lebih semangat dalam belajar 2. Menambah minat belajar

2. Variabel terikat (Y) adalah Hasil Belajar Siswa

Variable terikat (Y) merupakan variable yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variable (X). dari penjelasan tersebut, yang menjadi variable terikat adalah hasil

9 Shahab, Alwi. Internet Bagi Profesi Kedokteran.( Jakarta: EGC, 2000), hlm 17

10 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer,(Bandung : Alfabeta, 2012),hlm.299

(5)

32

belajar peserta didik kelas VII MTs PGIP Hadiwijaya Kajen Pati pada mata pelajaran Fiqih materi shalat jama’ qashar.

Hasil belajar yang terdapat dalam penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik kelas VII MTs PGIP Hadiwijaya Kajen Pati dengan diterapkannya media pembelajaran yang sesuai dengan KKM yaitu 75. Adapun indikator dari variable Y (Hasil belajar Fiqih) sebagai berikut:

Tabel 3.2 Indikator Hasil Belajar

Skor Predikat Keterangan

86-100 A Sangat Baik

75-85 B Baik

56-70 C Cukup

≤ 55 D Kurang

F. Teknik Pengumpulan Data

a. Interview (Wawancara)

Wawancara merupakan suatu bentuk komunikasi verbal, yang merupakan percakapan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi. Sutrisno Hadi mengemukakan, bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode interview dan juga kuesioner (angket), sebagai berikut:

a) Bahwa responden merupakan orang yang mengerti tentang dirinya sendiri, responden tersebut yaitu seluruh siswa di Mts PGIP Hadiwijaya Kajen.

b) Bahwa pernyataan-pernyataan subyek yang dilakukan oleh peneliti adalah benar dan dipercaya.

b. Metode Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam artia laporan tentang yang diketahui.11 Kuesioner atau angket memiliki perbedaan dalam bentuknya. Dalam kuesioner, pertanyaan disusun dalam kalimat tanya, sedangkan pada angket pertanyaan disusun dalam kalimat pertanyaan dengan opsi jawaban yang sudah tersedia.12

Kelebihan metode angket adalah dalam waktu yang relatif singkat dapat memperoleh data yang banyak, tenaga yang diperlukan sedikit dan responden dapat memperoleh data

11 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Andi Offset, Yogyakarta, 1997, hlm. 63

12 W. Gulo, Metodologi Penelitian, Grasindo, Jakarta, 2002, hlm. 122

(6)

33

yang banyak, tenaga yang diperlukan sedikit dan responden yang menjawab dengan bebas tanpa pengaruh orang lain.

Sedangkan kelemahan angket adalah bersifat kaku karena pertanyaan yang telah ditentukan dan responden tidak memberi jawaban yang sesuai dengan keadaan dirinya hanya sekedar membaca kemudian menulis jawabannya. Dalam penelitian ini angket dibuat untuk peserta didik guna mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran berbasis teknologi informasi dalam proses pembelajaran, dengan jawaban yang bersifat pribadi dan sesuai dengan apa yang sedang dirasakan atau yang pernah individu alami.

G. Teknik Analisis

Teknik analisis data adalah rancangan untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan dari sumber-sumbernya, baik pengamatan dilapangan atau dari sumber-sumber lainnya yang dapat disimpulkan dan diinformasikan kepada pihak. Kegiatan dalam analisi data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakuakn perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Analisis Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel X Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi.

Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen yang valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.13 Validitas suatu instrumen penelitian tidak lain adalah derajat yang menunjukkan di mana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Prinsip suatu tes adalah valid, tidak universal. Validitas suatu tes yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah ia hanya valid untuk satu tujuan tertentu saja. Tes valid untuk bidang studi metrologi industri

13 Suharsimi Arikunto, Op. cit., hlm. 211-212

(7)

34

belum tentu valid untuk bidang yang lain misalnya bidang mekanika teknik.14

Berdasarkan data yang diperoleh dari soal yang telah di jawab oleh siswa, selanjutnya dilakukan uji validitas dengan rumus product moment:

Keterangan :

  

 

 

2 2 2 2

y y

N x x

N

y x xy

rxy N

rxy : Koefisien korelasi product moment antara variabel X dan variabel Y. Y : Hasil tes yang akan dihitung validitasnya.

X : Pembanding atau nilai rata-rata siswa.

Σ : Sigma (jumlah)

N : Jumlah responden. Untuk mempermudah penghitungan bisa juga menggunakan bantuan Exel ataupun SPSS.

b. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Realiabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu instrument penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Ini berarti reliable suatu tes memiliki persyaratan maka semakin yakin kita dapat menyatakan bahwa hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika dilakukan tes kembali.15 Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.

Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataanya, maka beberapa kalipun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.16

14 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 2004, hlm.

122

15 Ibid., hlm. 127-128

16 Suharsimi Arikunto, Op. cit., hlm. 221-223

(8)

35

Pengujian reliabilitas intstrumen yang dilakukan peneliti berupa test-retest, yang mana test-retest dilakukan dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali pada responden. Jadi dalam hal ini instumennya sama, responden sama, dan waktu yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Untuk menguji reliabilitas instrumen dapat menggunakan rumus Alpha Cronbach.

Adapun kriteria bahwa intrumen dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha > 0,60. Dan sebaliknya jika cronbach alpha diketemukan angka koefisien lebih kecil (<0,60) maka dikatakan tidak reliabel. Dalam penelitian ini, untuk pengukuran reliabilitas peneliti menggunakan one shot atau pengukuran sekali saja dengan uji cronbach alpa.17

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable terikat dan variable bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.18 Oleh karena itu, peneliti menggunakan bantuan olah data SPSS dengan Teknik analisis statistic berdasarkan test of normality (one sample Kolmogorov-smirnov test).19 Dengan kriteria pengujian:

a. Jika angka signifikansi (SIG) > 0,05, maka data berdistribusi normal

b. Jika angka signifikansi (SIG) < 0,05, maka data berdistribusi tidak normal.20

Adapun hasil dari pengolahan data SPSS 25.0 di temukan angka Sig = 0,189. Dengan demikian data dari variable X tersebut berdistribusi normal dengan melihat tabel

17 Masrukhin, Statistik Deskriptif dan Inferensial: Aplikasi Program SPSS dan Exel (Kudus: Media Ilmu Press, 2015), 147.

18Masrukhin, Statistik Inferensial, Aplikasi Program SPSS, Media Ilmu Press, Kudus, 2008, hal.56

19 Dwi Priyanto, Belajar Cepat Olah Statistik dengan SPSS, ed. Ridwan ( Yogyakarta: Andi Offset, 2012), hal.33

20 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2009, hlm, 134

(9)

36 b. Uji Linieritas

Uji linieritas data adalah keadaan dimana hubungan antara variabel dependen dan independen bersifat linier (garis lurus).

Artinya, peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variable diikuti secara linier oleh peningkatan atau penurunan kuantitas pada variable lainnya.21 Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang linear antara kedua variabel penelitian. Uji linearitas dalam peneltian ini menggunakan teori ANOVA variabel X dan Y dilihat dari nilai signifikansi. Adapun kriterianya sebagai berikut:22

a. Apabila nilai signifikan table ANOVA < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan bersifat linear.

b. Apabila nilai signifikan table ANOVA > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan tidak bersifat linear.

3. Analisis Data

Teknik analisis data adalah rancangan untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan dari sumber-sumbernya, baik pengamatan dilapangan atau dari sumber-sumber lainnya yang dapat disimpulkan dan diinformasikan kepada pihak. Kegiatan dalam analisi data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakuakn perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Setelah data diperoleh dengan lengkap sesuai dengan yang dibutuhkan, selanjutnya dilakukan proses analisis data sebagai berikut:

a. Analisis Pendahuluan

Analisis pendahuluan merupakan langkah awal yang dilakukan dalam penelitian dengan cara memasukkan hasil pengolahan data angket responden kedalam data table distribusi frekuensi. Analisis pendahuluan ini merupakan tahap pengelompokan data hasil penelitian mengenai pengaruh media audio visual berbasis internet terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. Untuk menganalisis data tersebut, digunakan teknik analisis statistik yang menghitung

21Maman Abdurrahman dan Sambas Ali Muhidin, Op.Cit., hal.182.

22Masrukhin, Op.Cit., hal. 85.

(10)

37

nilai kualitas dan kuantitas dengan cara memberikan penilaian berdasarkan atas jawaban angket yang telah disebarkan kepada responden, di mana masing-masing item diberikan alternatif jawaban. Hasil dari jawaban angket ini dimasukkan dalam tabel distribusi untuk memperoleh gambaran setiap yang dikaji. Adapun kriteria nilainya adalah sebagai berikut :

a) Untuk pilihan jawaban SS diberi skor 4 b) Untuk pilihan jawaban S diberi skor 3 c) Untuk pilihan jawaban TS diberi skor 2 d) Untuk pilihan jawaban STS diberi skor 1 b. Analisis Uji Hipotesis

Analisis uji hipotesis adalah tahap pembuktian kebenaran hipotesis penulis ajukan. Dalam analisa ini peneliti mengadakan perhitungan lebih lanjut pada tabel distribusi frekuensi dengan mengkaji hipotesis. Adapun uji hipotesis yang digunakan yaitu uji hipotesis asosiatif. Uji hipotesis asosiatif adalah menguji koefisiensi korelasi yang ada pada sampel untuk diberlakukan pada seluruh populasi dimana sampel diambil.23 Pengujian hipotesis asosiatif ini menggunakan rumus analisis regresi linier sederhana.

Analisis regresi linier sederhana berdasarkan pada hubungan fungsional atau kausal satu variabel independen dengna satu variabel dependen. Adapun langkah-langkah membuat persamaan regresi adalah sebagai berikut:

1) Analisis Regresi Linier Sederhana a) Merumuskan hipotesis b) Membuat tabel penolong c) Menghitung nilai a dan b d) dengan rumus sebagai berikut:

23 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2014), 224

(11)

38

Setelah harga a dan b ditemukan maka regresi linier sederhana disusun dengan menggunakan rumus : Y = a+bX

Keterangan : :

Y :subjek dalam variabel yang diprediksi a : harga dan X =0 (harga konstan)

b: angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependent yang didasarkan pada variabel independent

X: subyek pada variabel independent yang mempunyai nilai tertentu.

2) Mencari korelasi product moment24 a) Merumuskan hipotesis b) Membuat tabel penolong

c) Mencari r korelasi dengan rumus sebagai berikut Rumus korelasi product moment:

Keterangan :

  

 

2 2 2 2

y y

N x x

N

y x xy

rxy N

𝑟𝑥𝑦 : Koefisien korelasi product moment antara variabel X dan variabel Y. Y : Hasil tes yang akan dihitung validitasnya.

X : Pembanding atau nilai rata-rata siswa.

Σ : Sigma (jumlah)

N : Jumlah responden. Untuk mempermudah penghitungan bisa juga menggunakan bantuan Exel ataupun SPSS.

3) Mencari koefisien determinasi 𝑅2 = (𝑟)2 x 100% c.

c. Analisis Lanjut

Setelah dilakukan uji hipotesis lalu dilakukan analisis lanjut. Analisis lanjut ini dibuat oleh penulis setelah hasil dari analisis uji hipotesis diketahui dengan menggunakan olah data SPSS 25.0 untuk mengetahui apakah hasilnua signifikan atau non signifikan dan akan di cari faktor penyebabnya.

Untuk mengambil kesimpulan dengan cara membandingkan ro

( hasil observasi) dengan rt (tabel) dalam taraf signifikansi 5% ataupun 1%. Apabila nilai ro lebih besar atau sama dengan

24 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif dan R& D) (Bandung: Alfabeta, 2013), 228.

(12)

39

nilai rt, maka hasil yang diperoleh signifikan sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Akan tetapi apabila nilai ro lebih kecil dari rt maka hasil yang diperoleh tidak signifikan, sehingga hipotesis yang diajukan ditolak.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menyebabkan ditemukannya pergeseran bentuk dalam TSa, khususnya pergeseran bentuk pada unit, karena terjemahan verba pasif TSu diterjemahkan menjadi verba

Apakah dengan adanya program acara Gema Pagi tersebut memberikan informasi terbaru dan pengetahuan terkait berita seputar Kota Ponorogo pada

BANK berhak dengan ketentuan dan syarat-syarat yang dianggap baik oleh BANK untuk menjual dan/atau mengalihkan sebagian atau seluruh hak tagih BANK, baik pokok maupun bunga,

Hal ini terlihat hasil survey, dari 57 negara di dunia Indonesia hanya menduduki urutan ke-37 (The World Economic Forum Swedia Report, 2000). Predikat Indonesia pun hanya

Zat ini diklasifikasikan sebagai sama berbahayanya dengan debu mudah terbakar oleh Standar Komunikasi Bahaya OSHA 2012 Amerika Serikat (29 CFR 1910.1200) dan Peraturan Produk

Untuk ekstraksi fitur tekstur akan didapatkan nilai dari histogram fitur yang dihasilkan dan akan dilakukan pengujian dengan kuantisasi panjang histogram, sedangkan

Field research adalah sumber data yang diperoleh dari lapangan penelitian yaitu mencari data terjun langsung ke obyek penelitian untuk memperoleh data yang kongret

Maksud dari tulisan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai kelayakan usaha hutan rakyat dengan pola kebun bibit rakyat, sedangkan tujuannya adalah untuk