• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI IMPLEMENTASI PENERAPAN INDUSTRI HIJAU PADA GALANGAN KAPAL BAJA. Oleh: Gangsar Anugrah Tirta P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI IMPLEMENTASI PENERAPAN INDUSTRI HIJAU PADA GALANGAN KAPAL BAJA. Oleh: Gangsar Anugrah Tirta P"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI IMPLEMENTASI

PENERAPAN INDUSTRI HIJAU

PADA GALANGAN KAPAL BAJA

Oleh:

Gangsar Anugrah Tirta P 4108100055

(2)

IKHTISAR

• Menjadikan galangan kapal menjadi

industri yang mampu menerapkan konsep

industri hijau.

• Meningkatkan tingkat efisiensi pada

galangan.

• Menjadikan proses dan produk yang

bersih.

(3)

Latar Belakang

Galangan kapal merupakan salah satu jenis

industri yang besar sehingga termasuk industri

pengguna sumberdaya alam yang cukup besar.

Disisi lain, adanya keterbatasan ketersediaan

sumber daya alam dan keterbatasan daya

dukung lingkungan dalam menerima limbah dan

emisi industri, maka pembangunan industri yang

berpedoman pada keberlangsungan nilai

ekonomi, keterlibatan sosial dan perlindungan

terhadap kualitas lingkungan hidup atau yang

dikenal dengan istilah industri hijau harus

(4)

Perumusan Masalah

Merencanakan pengembangan galangan

kapal agar mencapai industri dengan

(5)

Batasan Masalah

• Studi dilakukan pada galangan kapal dengan kapasitas besar

• Pembahasan masalah pada galangan ini ditujukan pada:

– Proses Produksi, meliputi bahan baku dan bahan

penolong, energi, air, teknologi proses, produk, sumber daya manusia, dan lingkungan kerja.

– Manajemen Perusahaan, meliputi program efisiensi produksi, Community Development/Corporate Social

Responsibility dan sistem manajemen

– Pengelolaan Lingkungan Industri, meliputi pemenuhan baku mutu lingkungan, sarana pengelolaan limbah dan emisi, dan kinerja pengelolaan lingkungan.

(6)

Tujuan

• Merumuskan strategi yang tepat untuk

menerapkan konsep industri hijau pada

galangan kapal di Indonesia yang

dipertimbangkan dari segi kelayakan

dalam pelaksanaannya

(7)

Manfaat

• Menjadikan industri galangan kapal

menjadi industri yang ramah terhadap

lingkungan.

• Meningkatkan efisiensi dan efektifitas

pada proses produksi pada galangan

kapal.

(8)

STUDI PUSTAKA

• Pengertian

– Industri hijau adalah industri yang dalam

proses produksinya mengutamakan upaya

efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber

daya secara berkelanjutan sehingga mampu

menyelaraskan pembangunan industri

dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup

serta dapat memberi manfaat bagi

(9)

– Prinsip penerapan konsep industri hijau

• Efisiensi energi

• Penggunaan energi terbarukan

• Efisiensi pemanfaatan sumber daya • Siklus materi

• Keterkaitan sistem alam – manusia

– Konsep menurut Boston Consulting Group

mengenai industri hijau

• Prinsip: Mempunyai visi yang pro lingkungan • Proses: Mengaplikasikan proses produksi yang

ramah lingkungan

• Produk: Menghasilkan produk yang tidak merusak lingkungan

• Promosi: Mengampanyekan posisi perusahaan atas praktik pro lingkungan

(10)

Simulasi penerapan konsep

industri hijau

(11)

– Pencapaian industri hijau

• Meningkatkan upaya-upaya pengelolaan internal/housekeeping

• Meningkatkan proses pengawasan • Pemilihan bahan / material

• Daur ulang bahan / material

• Menyeleksi dan mengoptimalkan peralatan yang ada

• Teknologi yang bersih

• Penggunaan teknik pembangunan yang sesuai • Modifikasi produk

(12)

– Manfaat penerapan industri hijau

• Meningkatkan profitabilitas (keuntungan) melalui peningkatan efisiensi sehingga dapat mengurangi biaya operasi, pengurangan biaya pengelolaan limbah dan tambahan pendapatan dari produk hasil samping

• Meningkatkan image perusahaan • Meningkatkan kinerja perusahaan • Mempermudah akses pendanaan • Flexsibelitas dalam regulasi

• Terbukanya peluang pasar baru

(13)

Secara keseluruhan galangan yang

menerapkan konsep industri hijau tidak

hanya mementingkan single bottom line

(profit), namun juga triple bottom line

(14)

Metodologi Penelitian

• Studi literatur

Tahap awal yang dilakukan dalam pengerjaan Tugas Akhir adalah dimulai dengan membaca dan mencari

referensi studi literatur terkait dengan Tugas Akhir yang akan dikerjakan.

• Data

Data yang diperlukan berupa penggunaan bahan

baku, energi, proses produksi, pengelolaan limbah dan emisi, lingkungan kerja dan keselamatan kerja yang selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk

(15)

• Identifikasi Masalah

Identifikasi dilakukan secara menyeluruh mulai

dari bahan baku yang digunakan hingga

pengelolaan limbah. Dari hasil identifikasi

tersebut dilakukan pengkajian terhadap

penyimpangan dari konsep industri hijau

• Pengumpulan dan Pengolahan Data

Menganalisa terhadap pengembangan yang bisa

dilakukan guna menjadikan industri galangan kapal baja menuju konsep industri hijau.

(16)

• Analisa dan Pembahasan

Menganalisa terhadap pengembangan yang

bisa dilakukan guna menjadikan industri

galangan kapal baja menuju konsep industri

hijau.

• Kesimpulan

Setelah melakukan semua pekerjaan dengan

sistematika pada flowcahrt, maka dibuat sebuah

kesimpulan terhadap hasil pekerjaan.

Kesimpulan dibuat sesuai dengan apa yang

sudah dilakukan pada Pembahasan.

(17)

METODOLOGI PENELITIAN DAN

ANALISIS DATA

Mulai

Studi lapangan

Mengamati kegiatan produksi untuk dilakukan analisa

Studi Literatur

Mempeljari hal-hal yang berkaitan dengan industri hijau terutama

pada industri yang telah menerpakan industri hijau

Data yang dibutuhkan:

•Bahan baku yang digunakan •Penggunaan energi

•Proses produksi

•Pengelolaan limbah dan emisi •Lingkunagn pekerjaan

•Keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan

(18)

Identifikasi masalah

Mengidentifikasi sistem yang dijalankan dan dilakukan perbandingan terhadap

konsep industri hijau

Pengumpulan dan Pengolahan Data

Dilakukan kajian berupa bagian mana dari perusahaan yang tidak memenuhi konsep

industri hijau

Analisa dan Pembahasan

Mengadakan perencanaan perbaikan dalam rangka menuju konsep industri

hijau dalam hal ini juga dilakukan penetapan prioritas pekerjaan

Kesimpulan

(19)

PARAMETER INDUSTRI HIJAU

• Yang menjadi parameter penerapan industri

hijau adalah:

Industri HijauAspek

Proses Produksi Bahan Baku dan Penolong Energi Air Teknologi Proses Produk Sumber Daya Manusia (SDM) Lingkungan Kerja Manajemen Perusahaan Efisiensi Produksi CD / CSR Penghargaan Sistem Manajemen Pengelolaan Lingkungan Industri Pemenuhan Baku Mutu Lingkungan Sarana Pengelolaan Limbah PROPER

(20)

Proses Produksi

:

– Kriteria dalam aspek produksi adalah jenis bahan baku dan bahan penolong, energi, air, teknologi proses, produk, sumber daya manusia (SDM), dan lingkungan kerja

Manajemen Perusahaan

:

– Kriteria dalam aspek manajemen adalah efisiensi produksi, CD/CSR, penghargaan terkait industri hijau, dan sistem manajemen

Pengelolaan Lingkungan

:

– Kriteria dalam aspek pengelolaan lingkungan adalah pemenuhan baku mutu lingkungan, sarana

(21)

KONDISI AWAL GALANGAN

• Proses Produksi:

– Bahan baku

• Galangan tidak menggunakan bahan baku yang berasal dari limbah

• Bahan baku mempunyai sertifikat dan MSDS (Material Safety Data Sheet)

• Efektifitas penggunaan bahan baku dilakukan dengan memperketat proses pemesanan dan penggunaan bahan baku

– Energi

• Galangan tidak menggunakan EBT (Energi Baru Terbarukan) • Penghematan penggunaan energi dilakukan dengan

memberi himbauan

• Penggunaan energi per tahun kurang dari 6000 toe atau 69.780.000 KWh

(22)

0 500000 1000000 1500000 2000000 Da y a ( KW h ) Bulan

Penggunaan Listrik Galangan 2010 0 500000 1000000 1500000 Da y a ( KW h ) Bulan

Penggunaan Listrik Galangan 2011 0 500000 1000000 1500000 Da y a ( KW h ) Bulan

Penggunaan Listrik Galangan 2012

(23)

– Air

• Tidak terdapat program mengenai pemeliharaan keberadaan, sifat dan fungsi sumber daya air • Tidak terdapat audit penggunaan air

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 P em akai an ( m 3) Bulan

Penggunaan Air Galangan 2010 0 2000 4000 6000 8000 10000 P em akai an ( m 3) Bulan

Penggunaan Air Galangan 2011

(24)

– Teknologi proses

• Terdapat program pemeriksaan dan pemeliharaan peralatan

• Hanya sebagian peralatan saja yang terjangkau program pemeriksaan

• Tidak terdapat SOP dalam menggunakan peralatan

(25)

– Produk

• Produk memiliki sertifikasi

• Belum terdapat sertifikasi produk ramah lingkungan

• Lebih dari 80% menggunakan bahan baku dari dalam negeri dalam menghasilkan produk

– Sumber daya manusia

• Tidak terdapat peningkatan kapasitas SDM • Pekerja memiliki sertifikat kompetensi pada

(26)

– Lingkungan kerja

• Penerapan K3L galangan mengikuti kepmenaker No. 51 Tahun 1999

• Kurang pengawasan terhadap implementasi K3 • Lebih dari 80% menggunakan bahan baku dari

(27)

• Manajemen Perusahaan

– Efisiensi produksi

• Tidak terdapat kebijakan mengenai efisiensi produksi

– CD/CSR

• Program CSR rutin dilakukan

• Dana CSR tidak berasal dari 2% dari keuntungan bersih galangan

TAHUN KEGIATAN LOKASI DANA (Rp.)

2008 Perbaikan masjid galangan Surabaya 17.500.000

2009 Bantuan meja belajar SMK PAL

Perbaikan masjid candi

Perbaikan masjid Lantamal V

Donor darah Surabaya Sidoarjo Surabaya Surabaya 7.560.000 5.000.000 5.000.000 3.468.000

2010 Partisipasi “Sail Banda” Maluku 10.000.000

2011 Pembangunan sekolah anak pemulung

Bantuan pengobatan lumpuh

Bekasi

Sidoarjo

3.000.000

10.000.000

(28)

-– Penghargaan

• Tidak ada partisipasi dalam penghargaan mengenai industri hijau

– Sistem manajemen

• Galangan telah memiliki sertifikasi manajemen sistem EMS (Environment Management System) yaitu ISO 14001

(29)

• Pengelolaan Lingkungan Industri

– Baku mutu lingkungan

• Terdapat pelaksanaan evaluasi baku mutu selama enam bulan sekali

• Hasil evaluasi terakhir terdapat kekurangan pada limbah cair

– Sarana pengelolaan limbah dan emisi

• Tidak terdapat upaya pengurangan limbah dan emisi

• Belum terdapat ijin penyimpanan limbah pada galangan

– PROPER

• Telah mengikuti kegiatan PROPER

(30)

STRATEGI PENERAPAN

INDUSTRI HIJAU

• Energi dan Air

– Energi

• Penggunaan lampu hemat energi • Komputer hemat daya

• Solar cell

• Program penghematan

– Air

• Pemakaian kran tekan pada wastafel

• Penampungan air hujan untuk menyiram tanaman • Pembuatan lubang biopori

(31)

• SDM Hijau

– Memberi pelatihan kepada seluruh SDM

mengenai lingkungan

– Memberi SDM kegiatan yang berhubungan

dengan industri hijau

• Lingkungan Kerja Hijau

– Pengawasan terhadap penerapan K3

– Penggunaan atap hijau

(32)

• Manajemen Hijau

– Menjadikan “perusahaan yang bertanggung

jawab secara sosial dan ramah lingkungan”

sebagai salah satu visi perusahaan

– Menjadikan green startegy, green

product, green process dan green employee

sebagai pilar utama perusahaan

• Pengelolaan Limbah

– Pembagian tempat pembuangan limbah

sesuai jenis limbah

– Menyeleksi perusahaan partner pengelolaan

limbah

– Mempunyai ijin penyimpanan limbah

sementara

(33)

• PROPER

– Melaksanakan seluruh rekomendasi yang

diberikan tim penilai PROPER

(34)

Kesimpulan dan Saran

• Kesimpulan

– Galangan belum mengimplementasikan

industri hijau

– Parameter yang belum dipenuhi antara lain

• Belum terdapat SOP penggunaan peralatan • Kurangnya upaya penghemtan energi dan air • Kurangnya monitoring penerapan K3L

• Tidak terdapat perijinan penyimpanan limbah sementara

(35)

– Strategi implementasi industri hijau

• Melakukan penggantian lampu existing dengan lampu hemat energi

• Melakukan penggunaan nano komputer • Membuat lubang biopori

• Pelaksanaan program penghematan air

• Pengadaan pelatihan SDM terkait lingkungan

• Saran

– Untuk penelitian selanjutnya yang dapat

dilakukan adalah bagaimana pengupayakan

sebuah galangan kapal dapat memperoleh

peringkat emas dari PROPER (Program

Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan).

(36)
(37)

• Bahan Baku dan Penolong

– Menggunakan bahan baku ramah lingkungan – Terdapat MSDS dan sertifikat bahan

– Efisiensi penggunaan bahan baku

• Energi

– Upaya efisiensi energi – Menggunakan EBT

– Melakukan audit energi secara berkala

– Penggunaan energi maksimal 6000 toe per tahun

• Air

– Upaya efisiensi penggunaan air – Melakukan audit air secara berkala

• Teknologi Proses

– Terdapat program perawatan peralatan – Terdapat program 3R

(38)

• Produk

– Produk bersetifikat

– Produk tergolong eco-product

• Sumber Daya Manusia (SDM)

– Terdapat program peningkatan kapasitas

SDM

– SDM mempunyai sertifikasi kompetensi

• Lingkungan Kerja

– Penerapan K3L sesuai kepmenaker No. 51

Tahun 1999

(39)

• Efisiensi Produksi

– Terdapat kebijakan perusahaan dalam penerapan efisiensi produksi

• CD/CSR

– Terdapat program CD/CSR secara rutin dan terdapat pemantauan

– Mengalokasikan dana CD/CSR sebesar 2% dari keuntungan bersih

• Penghargaan

– Mengikuti penghargaan terkait industri hijau

• Sistem manajemen

– Memiliki sertifikat EMS (Environment Management System) yang mengacu pada ISO 14001

– Memiliki sertifikat QMS (Quality Management System) yang mengacu pada ISO 90001

(40)

• Pemenuhan Baku Mutu Lingkungan

– Memenuhi baku mutu lingkungan yang terdiri

dari limbah cair, gas dan debu

• Sarana pengelolaan limbah

– Sarana pengelolaan limbah memadai dan

berizin

• Program Penilaian Peringkat Kinerja

Perusahaan (PROPER)

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan konsentrasi media limbah cair tahu kultur mikroalga akan meningkatkan aktivitas kerja dari enzim Asetil CoA karboksilase merupakan prekusor bagi

Karakter morfologi yang diamati (modifikasi dari Ambarwati, 2010) sebanyak 37 karakter yaitu bentuk cangkang, bentuk cangkang kanan dan kiri, keadaan sisi lateral

Bahwa berdasarkan hasil evaluasi Teknis ternyata tidak ada penyedia yang memenuhi persyaratan. Sehubungan dengan itu maka Pokja II Pengadaan Barang/Jasa pada Kantor

141 15052302010206 YATIK NINGSIH Guru Kelas PAUD/TK TK Dharma Wanita Jatibanteng Lengkapi SK Guru Tetap Yayasan 2 tahun terakhir 142 15052302010228 HINDAR MISSRU HADI Guru Kelas

Kalaupun ada peluang membuat PP untuk kebutuhan tertentu di luar perencanaan yang dilakukkan pemerintah selama setahun, maka harus melibatkan putusan Mahkamah Agung. Karenanya,

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada karyawan unit Direktorat IT Solution & Supply kantor telkom Japati Bandung mengenai faktor – faktor stres yang

Keterangan : Penerimaan pelunasan Piutang Dagang atas penjualan kredit tertanggal 30 Nopember 2009. ).. Enam puluh sembilan juta tiga ratus lima puluh

Untuk mendapatkan informasi awal hasil kalibrasi nilai evapotranspirasi, erosi, limpasan, dan kualitas air dari berbagai jenis vegetasi hutan untuk tanaman sengon, mahoni, akasia,