• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KUALITAS AIR PADA TANAMAN KAYUPUTIH DI MIKRO DAS GUBAH, NGLIPAR, KAB.GUNUNG KIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Oleh : Ugro Hari Murtiono

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KUALITAS AIR PADA TANAMAN KAYUPUTIH DI MIKRO DAS GUBAH, NGLIPAR, KAB.GUNUNG KIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Oleh : Ugro Hari Murtiono"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

“ ANALISIS KUALITAS AIR PADA TANAMAN KAYUPUTIH DI MIKRO DAS GUBAH, NGLIPAR,

KAB.GUNUNG KIDUL

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA “

(2)

LATAR BELAKANG

 Saat ini, penurunan kualitas air sungai tidak hanya terjadi di daerah hilir, tetapi juga didaerah hulu.

 Alih guna lahan hutan menjadi lahan pertanian dan pemukiman merupakan faktor utama penyebab terjadinya penurunan kualitas air sungai di daerah hulu melalui sedimentasi, penumpukan hara dan pencemaran bahan bahan kimia pestisida.

 Masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi : kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domistik yang semakin menurun.

 Pengelolaan sumber daya air sangat penting, agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dengan tingkat mutu yang diinginkan.

 Salah satu langkah pengelolaan yang dilakukan adalah pemantauan data kualitas air

(3)

METODOLOGI

Lokasi

Lokasi kegiatan berada pada mikro DAS Gubah secara administrasi terletak di Desa Katongan, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi DIY. Lokasi mikro DAS berada di areal Kebun Pangkas Dinas Kehutanan Propinsi DIY di Petak 38.  Metode

Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan contoh air sungai, contoh air sungai diambil pada satu titik di tengah sungai pada 0,5 x kedalaman sungai, karena sungai pada lokasi penelitian mempunyai debit kurang dari 5 m3/dt.

Penelitian di laboratorium ditujukan untuk melihat unsur-unsur kimiawi yang terkandung di dalamnya.

(4)

Analisa

Contoh air dianalisis di laboratorium yaitu kadar kimia air

sungai meliputi : pH, kekeruhan, Total Dissolved Solids (TDS),

daya hantar listrik (DHL), Nitrat (NO3), Klorida (CL), phosphat

(PO4), Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Natrium (Na), dan Sulfat (SO4

)

(5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kualitas Air

 Kualitas air adalah mutu air yang memenuhi standart untuk tujuan tertentu,

 Syarat yang ditetapkan sebagai standar mutu berbeda-beda tergantung tujuan

 Klasifikasi dan kriteria Kualitas Air di Indonesia diatur dalam Peraturan Pemerintah

RI No.82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

 Berdasarkan Peraturan tersebut, kualitas air diklassifikasikan menjadi

4 kelas yaitu:

(1). Kelas I : Air yang dapat digunakan sebagai air minum atau untuk keperluan komsumsi lainnya;

(2). Kelas II : Air yang dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air,

pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, dan mengairi tanaman; (3). Kelas III: Air yang dapat digunakan untuk keperluan pembudidayaan

ikan air tawar, peternakan, dan mengairi tanaman;

(6)

 Sebelumnya terdapat Peraturan Pemerintah RI No 20 Tahun 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air.

Berdasarkan peraturan tersebut, kualitas air dikriteriakan menjadi 4 (empat) golongan yaitu :

(1). Golongan A: Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu;

(2). Golongan B: Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum;

(3). Golongan C: Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan;

(4). Golongan D: Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian serta usaha perkotaan, industri, dan

(7)

Parameter Satuan Hasil Analisa Kualitas Air

pH

Kekeruhan

Total Dissolved Solids (TDS) Daya Hantar Listrk (DHL) Nitrat (NO3)

Klorida (CL) Fospat (PO4)

Biochemical Oxygen Demand (BOD) Chemical Oxygen Demand (COD) Natrium (Na) Sulfat (SO4) (-) NTU mg/l µ mhos/cm mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l 7,5 1 326 502 < 0,61 < 0,6 1,1089 6,6 32 3 3

(8)

 Mikro DAS Gubah mempunyai pH lebih besar 7,0 jadi menunjukkan sifat basa, yaitu pH 7,5.

 Berdasarkan PP No.82 Tahun 2001, Parameter pH tersebut memenuhi salah satu persyaratan kriteria dalam penentuan kualitas air kelas : I (6-9), II (6-9), III (6-9), dan IV (5-9).

(9)

Kekeruhan

 Mikro DAS Gubah mempunyai nilai kekeruhan 1NTU.

 Berdasarkan PP No.82 Tahun 2001 Parameter kekeruhan ini tidak termasuk dalam penentuan klassifikasi dan kriteria

Kualitas Air.

 Berdasarkan Kriteria Kualitas Air menurut PP No.20 Tahun 1990. Parameter kekeruhan memenuhi salah satu

persyaratan kriteria dalam penentuan kualitas air golongan : A (kadar maksimum 5 NTU).

(10)

Total Dissolved Solids (Total Padatan Terlarut/TDS)

 Mikro DAS Gubah mempunyai total padatan terlarut

326 mg/lt.

 Berdasarkan PP RI No.82 Tahun 2001 Parameter TDS ini

tidak termasuk dalam penentuan klassifikasi dan kriteria Kualitas Air.

 Berdasarkan PP No.20 Tahun 1990. Parameter TDS

tersebut memenuhi salah satu persyaratan kriteria dalam penentuan kualitas air golongan : A (kadar maksimum 1000 mg/lt), B (kadar maksimum 1000 mg/lt), dan D (kadar

(11)

Konduktivitas (Daya Hantar Listrik/DHL)

 Mikro DAS Gubah mempunyai nilai DHL 502 µ mhos/cm

 Berdasarkan PP No.82 Tahun 2001. Parameter DHL ini

tidak termasuk dalam Penentuan klassifikasi dan kriteria Kualitas Air.

 Berdasarkan PP No.20 Tahun 1990. Parameter DHL

tersebut memenuhi salah satu persyaratan kriteria dalam penentuan kualitas air golongan : D (kadar maksimum 2250 µ mhos/cm) .

(12)

Nitrat (NO

3

)

Mikro DAS Gubah mempunyai nilai NO

3

< 0,61 mg/lt.

Berdasarkan PP No.82 Tahun 2001 Parameter NO

3

tidak memenuhi salah satu persyaratan kriteria

dalam penentuan kualitas air .

Kelas : I (10 mg/lt), II(10 mg/lt), III (20 mg/lt), dan

IV (20 mg/lt).

(13)

Klorida (CL)

 Mikro DAS Gubah mempunyai nilai CL < 0,60 mg/lt.

 Berdasarkan PP No.82 Tahun 2001 Parameter CL

tersebut hanya kelas I yang dipersyaratkan yaitu 1 mg/lt.

 Kelas II - IV (tidak dipersyaratkan ).

 Dari nilai parameter CL tersebut tidak memenuhi

persyaratan kriteria dalam penentuan kualitas air Kelas : I

(14)

Biochemical Oxygen Demand

(Kebutuhan Oksigen Biokimiawi/BOD)

Mikro DAS Gubah mempunyai nilai BOD sebesar

6,6 mg/lt.

Berdasarkan PP No.82 Tahun 2001, Parameter BOD

tersebut memenuhi salah satu persyaratan

kriteria dalam penentuan kualitas air yaitu

kelas : III (6 mg/lt),

sedangkan kelas I ( 2 mg/lt), kelas II (3 mg/lt) ,

dan IV (12 mg/lt).

(15)

Chemical Oxygen Demand

(Kebutuhan Oksigen Kimiawi/COD)

 Mikro DAS Gubah mempunyai nilai COD sebesar 32

mg/lt.

 Berdasarkan PP No.82 Tahun 2001 Parameter COD

tersebut memenuhi salah satu persyaratan kriteria

dalam penentuan kualitas air yaitu kelas : III (50 mg/lt).

 sedangkan kelas I ( 10 mg/lt), kelas II (25 mg/lt) , dan

(16)

Natrium (Na)

 Mikro DAS Gubah mempunyai nilai Na 3 mg/lt.

 Berdasarkan PP No.82 Tahun 2001 . Parameter Na

ini Tidak termasuk dalam penentuan klassifikasi dan kriteria Kualitas Air,

 sedangkan berdasarkan PP No.20 Tahun 1990.

Parameter Na tersebut memenuhi salah satu

persyaratan kriteria dalam penentuan kualitas air golongan : A (kadar maksimum 200 mg/lt).

(17)

Plot Erosi

Lisimeter

Sulfat (SO

4

)

 Mikro DAS Gubah mempunyai nilai SO4 sebesar

3 mg/lt.

 Berdasarkan PP No.82 Tahun 2001 Parameter SO4

tersebut hanya kelas I yang dipersyaratkan yaitu 400 mg/lt,

 sedangkan untuk Kelas II – IV tidak dipersyaratkan,

dari nilai parameter SO4 tersebut tidak memenuhi

persyaratan kriteria dalam penentuan kualitas air kelas : I ( 400 mg/lt).

(18)

KESIMPULAN

 Berdasarkan PP No.82 Tahun 2001 . Parameter kualitas air di daerah

penelitian meliputi: pH, Nitrat (NO3), Klorida (CL), BOD, COD,

dan Sulfat (SO4).

 Berdasarkan PP Nomor 20 Tahun 1990 . Parameter kualitas air meliputi:

Kekeruhan, TDS, DHL, dan Natrium (Na).

 Parameter-parameter yang memenuhi salah satu persyaratan dalam

penentuan klasifikasi dan kriteria kualitas air di Indonesia

berdasarkan PP No.82 Ta hun 2001 yaitu : pH kelas I – IV, BOD kelas III, dan COD kelas III.

 Parameter-parameter yang tidak memenuhi salah satu persyaratan

dalam penentuan klasifikasi dan kriteria kualitas air berdasarkan

PP No.82 Tahun 2001 yaitu : Nitrat (NO3 ), Klorida (CL), dan Sulfat

(SO4).

 Parameter-parameter yang memenuhi salah satu persyaratan dalam

penentuan kriteria kualitas berdasarkan PP No 20 Tahun 1990, yaitu : kekeruhan adalah golongan A, TDS adalah golongan A, B, dan D, DHL adalah golongan D, dan Na adalah golongan A.

(19)
(20)
(21)
(22)
(23)

Lokasi dan Tata Waktu

A. Lokasi

1. Wonosobo  Sengon, jartan 3 m x 2 m, th tantm 2005, KPH Keduselatan, BKPH

Ngadisono, RPH Sapuran petak 33a dan 33c 2. Wonogiri  Acasia mangium, jartan 3 x 2 m, th tanam 2002, KPH Surakarta, BKPH Wonogiri, RPH Pulosari petak 30a

3. Ngawi  Mahoni, jartan 6 m x 2 m, th tanam 2000,

KPH Ngawi, BKPH Walikukun, RPH Gendingan petak 72m dan 72n

4. JumantonoNyamplung, jartan 3 m x 2 m, th tanam Des 2008.

1

2

(24)

A. Mangium di petak

30a, Wonogiri

(25)

Mahoni di petak 72m, Ngawi Plot Lisimeter Plot Erosi SPAS

(26)

Sengon, petak 33a & 33c, Wonosobo SPAS Plot Erosi Plot Lisimeter

(27)

Tata Waktu Th 2012

No Kegiatan

B u l a n

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Studi Pustaka & Penyusunan RPTP 2 Konsultasi & Persiapan lapangan 3 Pelaksanaan lapangan: - Studi literatur - Survei biofisik - Pemeliharaan plot (lisimeter, erosi, SPAS, SPH)

4 Pengamatan (erosi, ET, Q dan Qs, hujan

4 Pengolahan dan analisa data

5 Pembahasan dan Penyusunan laporan

(28)

No. KEGIATAN PROYEK Volume

BIAYA JUMLAH SATUAN BIAYA (Rp.)

(Rp)

1. Honor terkait output kegiatan 63,650,0000 - Kerjantara lapangan 153 HOK 50,000 7,650,000 - Honor pengamatan hujan 60 OB 200,000 12,000,000 - Honor pengamatan plot erosi 40 OB 200,000 8,000,000 - Honor pengamatan lisimeter 40 OB 200,000 8,000,000 - Honor pengamatan SPAS 60 OB 200,000 12,000,000 - Honor pengamatan evapotranspirasi 32 OB 200,000 6,400,000 - Honor pengamat stasiun klimatologi 48 HOK 200,000 9,600,000 2. Belanja barang operasional lainnya 35,500,000 - Analisa data 20 OH 50,000 1,000,000 - Analisa sampel tanah 95 Spl 200,000 19,000,000 - Analisa sampel air 90 Spl 100,000 9,000,000 - Analisa sampel biomas tanaman 65 Spl 100,000 6,500,000 3. Belanja Bahan 7,250,000 - ATK dan Operasional komputer 1 Pkt 1,500,000 1,500,000 - Fotocopy, & dokumentasi. : 1 Pkt 750,000 750,000 - Bahan operasional penelitian 1 Pkt 5,000,000 5,000,000

4. Belanja perjalanan biasa 91,000,000 - Perjaln dlm rangka konsultasi, koordinasi

ke Bogor 2 OT 3,500,000 7,000,000 - Perjaln dlm rangka pelaksanaan ke

Wonosobo, Wonogiri, Karanganyar, Ngawi,

Tasikmalaya, GnKidul, Gundih, dan Ponorogo 29 OT 2,500,000 69,600,000 TOTAL BIAYA 183,000,000

(29)

Organisasi Neraca Air 2012

No Nama Jabatan Pendidikan Kepakaran Keterangan

1. Drs. Ugro Hari M., MSi Peneliti Muda

S-2 Hidrologi Air

Permukaan

Ketua Tim 2. Uchu Heri P., Shut Peneliti

Pertama

S-1 Silvikultur Anggota

3. Edi Sulasmiko, SP Teknisi Litkayasa

SKMA Teknisi KTA Anggota

4. Agus Sugiyanto, SP Calon Teknisi Litkayasa

(30)

No Narasi Indikator Verifikasi Asumsi

1. Tujuan :

Untuk mendapatkan informasi awal hasil kalibrasi nilai evapotranspirasi, erosi, limpasan, dan kualitas air dari berbagai jenis vegetasi hutan untuk tanaman sengon, mahoni, akasia, kayu putih, dan nyamplung.

Informasi awal mengenai erosi dan neraca air jenis vegetasi sengon, mahoni, akasia, kayu putih, dan nyamplung,

Laporan hasil penelitian

Penelitian dilaksanakan dan tidak ada kendala biaya dan lapangan dengan jadwal sesuai.

2. Sasaran:

1) Diperolehnya informasi awal nilai evapotranspirasi dari tanaman sengon, mahoni, akasia, kayu putih, dan nyamplung.

2) Diperolehnya informasi awal nilai erosi dari tanaman sengon, mahoni, akasia, kayu putih, dan nyamplung.

3) Diperolehnya informasi awal nilai limpasan (runoff) dari tanaman sengon, mahoni, akasia, kayu putih, dan nyamplung.

4) Diperolehnya informasi awal nilai kualitas air dari tanaman sengon, mahoni, akasia, kayu putih, dan nyamplung.

Kondisi biofisik lokasi dapat diketahui Terpantaunya nilai awal evapotranspirasi, erosi, limpasan, dan kualitas air dari vegetasi sengon, mahoni, akasia, kayu putih, dan nyamplung,

Laporan hasil penelitian

Kegiatan dilakukan sesuai jadwal

Kerangka Kerja Logis (KKL) Penelitian Erosi dan Neraca Air pada Berbaga Jenis Vegetasi tahun 2012

(31)

3. Luaran:

1) Informasi awal nilai evapotranspirasi dari tanaman sengon, mahoni, akasia, kayu putih, dan nyamplung.

2) Informasi awal nilai erosi dari tanaman sengon, mahoni, akasia, kayu putih, dan nyamplung.

3) Informasi awal nilai limpasan (runoff) dari tanaman sengon, mahoni, akasia, kayu putih, dan nyamplung.

4) Informasi awal nilai kualitas air dari tanaman sengon, mahoni, akasia, kayu putih, dan

nyamplung. a. Diketahuinya kondisi vegetasi dan tanah di lokasi a. Diketahuiny a informasi awal nilai ET, erosi, limpasan tanaman sengon, mahoni, akasia, kayu putih dan nyamplung Laporan pelaksanaan kegiatan Laporan pelaksanaan kegiatan Kegiatan dilakukan sesuai jadwal

(32)

4. Kegiatan

1. Review hubungan jenis tanaman sengon, mahoni, akasia, kayu putih dan nyamplung thd evapotranspirasi 2. Pemeliharaan dan pengamatan evapotranspirasi 3. Pengamatan evapotranspirasi 4. Analisis data evapotranspirasi & pelaporan Terlaksananya Review Terpeliharanya plot evapotranspirasi Data evapotranspirasi Laporan hasil Laporan, RPTP, PPTP, SPJ Kegiatan dilakukan sesuai jadwal 1. Review hubungan jenis tanaman sengon, mahoni, akasia, kayu putih dan nyamplung thd erosi & limpasan 2. Pemeliharaan plot dan pengamatan erosi dan limpasan 3. Pengamatan erosi dan limpasan 4. Analisis data erosi-limpasan & pelaporan Terlaksananya Review Terpeliharanya plot erosi dan limpasan Data erosi dan limpasan Laporan hasil Laporan, RPTP, PPTP, SPJ Kegiatan dilakukan sesuai jadwal

(33)

1. Review hubungan tanaman sengon, mahoni, akasia, kayu putih dan nyamplung thd limpasan (Q, Qs) 2. Pemeliharaan & pengamatan SPAS 3. Pengamatan debit (Q, Qs) 4. Analisis data limpasan (Q,Qs) & pelaporan Terlaksananya Review Terpeliharanya SPAS Data limpasan (Q,Qs) Laporan hasil Kegiatan dilakukan sesuai jadwal 1. Review hubungan jenis tanaman sengon, mahoni, akasia, kayu putih dan nyamplung thd kualitas air 2. Pemeliharaan plot dan SPAS 3. Pengamatan kualitas air 4. Analisis data

kualitas air & pelaporan

Terlaksananya Review Terpeliharanya plot dan SPAS Data kualitas air Laporan hasil

(34)

Referensi

Dokumen terkait

Nur Maslahan M.Si Setiawan, SP., M.Sc Susi Noorsyamsiah Siti Rohmah Wawan Lukman Unang Mansur Yayat Hidayat Sarwanda.. Aziz 11 Teknologi Pasca Panen

Situs Web Diskusi Etika Terbuka (Ethics Open Talk)L’ORÉAL diselenggarakan oleh penyedia layanan luar, yang bukan sistem komputer L’ORÉAL. Penyedia layanan luar ini juga memegang

Proses persiapan penelitian diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah yang

Tulis jawapan anda pada ruang yang disediakan dalam kertas soalan ini'. Show your

Area 4rioritas rumah sakit adalah Instalasi $a9at Ina4 denan area 4elayanan utama yaitu 4elayanan 4enyakit dalam, anak, ke0idanan dan kandunan, 0edah, dan saraf. $S' )iradadi

Pada menu lihat data transaksi, jika dipilih maka akan muncul data transaksi jual dan beli yang sudah di masukkan oleh Customer Service.. Pada menu buku besar,

Berdasarkan Hasil uji statistik Chi Square diperoleh p = 0,001 yang berarti nilai p lebih kecil dari nilai (α) 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara

Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang