• Tidak ada hasil yang ditemukan

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 5

PERILAKU PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POSTPARTUM DI BPM IDI ISTIADI BANJARBARU

(Breast Care Behavior In Postpartum Mother at BPM IDI Istiadi Banjarbaru)

Darmayanti Wulandatika Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

ABSTRAK

Dalam masa nifas, perawatan payudara sangat penting untuk menjaga keindahan payudara serta menghindari masalah-masalah dalam proses menyusui. Terdapat beberapa keadaan yang dapat menyebabkan ASI tidak lancar walaupun ibu telah mencoba untuk menyusukan bayinya. Keadaan seperti ini sering terjadi dapat disebabkan beberapa faktor diantaranya puting susu yang masuk ke dalam atau puting susu yang datar, puting susu lecet, payudara bengkak yang mempengaruhi pembentukan dan pengeluaran ASI. Pengetahuan tentang perawatan payudara setelah melahirkan sangat diperlukan agar tidak terjadi menghindari masalah-masalah dalam proses menyusui. Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu post partum dengan perilaku perawatan payudara di BPM Idi Istiadi Banjarbaru. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 38 orang ibu yang dirawat maupun berkunjung di BPM idi Istiadi pada bulan Juni tahun 2017. Sampel berjumlah 38 responden. Pemilihan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Analisa data menggunakan spearman’s rank test. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang perawatan payudara memiliki hubungan positif yang kuat dan signifikan dengan perilaku perawatan payudara pada ibu postpartum yang dirawat maupun berkunjung di BPM Idi Istiadi Banjarbaru.

Kata kunci: pengetahuan, perawatan payudara, postpartum

ABSTRACT

In the postpartum, breast care is essential for maintaining the beauty of the breast as well as avoiding problems in breastfeeding. There are several conditions that can cause breastmilk even if the mother has tried to breastfeed her baby. Such a condition can often be caused by several factors such as the nipple that enters or flat nipples, abdominal nipples, swollen breasts that affect the formation and production of breastmilk. Knowledge about breast care after birth is necessary to avoid avoiding problems in breastfeeding.

Knowing the relationship between postpartum mother knowledge level with breast care behavior in BPM Idi Istiadi Banjarbaru. This research uses analytic descriptive research with cross sectional approach. The population was 38 mother who was treated and visited at BPM idi Istiadi in June of 2017. Sample amounted to 38 respondents. Sample selection using accidental sampling technique. Data analysis uses spearman's rank test. There is a significant correlation between knowledge about breast care having a strong and significant positive relationship with breast care behavior in the postpartum mother who was treated or visited at BPM IDI Istiadi Banjarbaru.

Keywords: knowledge, breast care, postpartum

PENDAHULUAN

Walaupun bagi sebagian ibu pemberian ASI terlihat mudah, tetapi banyak juga yang mengalami kesulitan dalam melakukannya.

Terkadang faktor fisik penyebabnya. Tetapi

mungkin juga karena baru pertama kali mempunyai anak, sehingga kurang memahami bagaimana caranya agar air susu keluar lancar. Di samping merupakan sebuah pengalaman baru, lazimnya masih canggung saat menggendong

(2)

journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 6 bayinya, atau bahkan mudah panik apabila dia

menangis karena sesuatu hal1.

Walaupun bagi sebagian ibu pemberian ASI terlihat mudah, tetapi banyak juga yang mengalami kesulitan dalam melakukannya.

Terkadang faktor fisik penyebabnya. Tetapi mungkin juga karena baru pertama kali mempunyai anak, sehingga kurang memahami bagaimana caranya agar air susu keluar lancar. Di samping merupakan sebuah pengalaman baru, lazimnya masih canggung saat menggendong bayinya, atau bahkan mudah panik apabila dia menangis karena sesuatu hal1.

Terdapat beberapa keadaan yang dapat menyebabkan ASI tidak lancar walaupun ibu telah mencoba untuk menyusukan bayinya. Keadaan seperti ini sering terjadi dapat disebabkan beberapa faktor diantaranya puting susu yang masuk ke dalam atau puting susu yang datar, puting susu lecet, payudara bengkak yang mempengaruhi pembentukan dan pengeluaran ASI1 .

Dalam masa nifas, perawatan payudara sangat penting untuk menjaga keindahan payudara serta menghindari masalah-masalah dalam proses menyusui. Penjelasan informasi tentang manfaat menyusui dan penatalaksanaannya seharusnya dimulai sejak masa kehamilan (usia kandungan 32 minggu), lalu pada masa bayi baru lahir sampai berusia 2 tahun.

Termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui.

Penyediaan ASI berlangsung terus sesuai kebutuhan. Apabila bayi tidak disusukan, maka tidak akan dimulai penyediaan air susu. Apabila seorang ibu bayi kembar menyusukan bayinya bersama, maka penyediaan air susu akan tetap cukup untuk kedua bayi tersebut. Makin sering bayi disusukan , penyediaan ASI juga makin baik2. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Mey 2017 di BPM Idi Istiadi cakupan persalinan dan kunjungan nifas pada bulan Mey didapatkan data persalinan primipara sebanyak 15 orang, sekundipara 12 orang dan persalinan multipara berjumlah 11 orang. Ibu postpartum telah mendapat masukan atau nasihat dari bidan serta diajarkan teknik perawatan payudara yang baik dan benar, namun pengetahuan tersebut tidak diimbangi perilaku perawatan payudara yang berkelanjutan di rumah sehingga masih terdapat beberapa masalah payudara selama menyusui. Disamping itu ibu sekundipara maupun multipara tak begitu mengetahui tentang perawatan payudara meskipun mereka sudah berpengalaman dan

sudah diberi penyuluhan. Hal ini dipengaruhi karena mereka menganggap bahwa payudara saat pengalaman melahirkan yang terdahulu aman-aman saja dan tidak terjadi masalah sehingga tidak memperhatikan betapa pentingnya perawatan payudara. Berdasarkan hal itu maka peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang perawatan payudara dengan perilaku perawatan payudara pada ibu postpartum yang dirawat maupun berkunjung di BPM Idi Istiadi Banjarbaru2.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional yaitu suatu penelitian di mana data yang menyangkut variabel bebas dan variabel terikat dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan6. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 sampai 30 Juni 2017 di BPM Idi Istiadi Banjarbaru. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total sampling yaitu dengan mengambil seluruh responden ibu postpartum yang melakukan kunjungan pada bulan Juni di BPM Idi Istiadi Banjarbaru6. Kemudian pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling yaitu dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia yang memenuhi kriteria inklusi yaitu :

a. Semua ibu post partum yang dirawat maupun yang melakukan kunjungan nifas minggu pertama atau kedua ke BPM Idi Istiadi Banjarbaru.

b. Bersedia menjadi responden Definisi Operasional

a. Pengetahuan tentang perawatan payudara Yang dimaksud pengetahuan tentang perawatan payudara adalah tingkat kemampuan ibu untuk mengingat kembali suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya tentang perawatan payudara setelah melahirkan.

Aspek-aspek didalamnya meliputi pengertian perawatan payudara, tujuan perawatan payudara, langkah-langkah perawatan payudara dan masalah-masalah dalam menyusui. Skala yang digunakan adalah skala ordinal, dan parameternya sebagai berikut : 1) Baik : bila jawaban yang benar 76 % - 100 %

2) Cukup : bila jawaban yang benar 56% - 75%

(3)

journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 7 3) Kurang : bila jawaban yang benar 0% - 55

%

b. Perilaku perawatan payudara

Perilaku perawatan payudara adalah kebiasaan ibu post partum merawat payudara yang dilakukan secara intensif dan sistematik sesuai protap sehingga dapat mempengaruhi pengeluaran ASI dan produksinya dengan baik.

Skala yang digunakan adalah skala ordinal, dan parameternya sebagai berikut :

1) Baik : bila jumlah skor 76 % - 100 % 2) Sedang : bila jumlah skor 56% - 75%

3) Kurang : bila jumlah skor 0% - 55 % Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara responden diminta untuk mengisi kuesioner (angket tertutup) yang berisi pertanyaan tentang pengetahuan tentang perawatan payudara dan perilaku perawatan payudara yaitu pengertian, tujuan, cara perawatan, pemberian ASI, dan masalah payudara seputar menyusu.

Pengolahan analisis data dilakukan dengan editing, coding dan tabulating. Kemudian dilanjutkan dengan analisis univariat dan bivariat, analisis statistik yang digunakan adalah analisis Sperman Rank6.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini mengenai pengetahuan tentang perawatan payudara dengan perilaku perawatan payudara pada ibu postpartum adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Karakteristik Ibu Ibu Postpartum Yang Dirawat Maupun Berkunjung Di BPM Idi Istiadi Banjarbaru

No Karakteristik Jumlah Persentase

(%) a. Umur (tahun)

1) < 20 2) 20 – 35 3) > 35

4 29

5

10,5 76,3 13,2 b. Paritas

1) Primipara 2) Multipara

24 14

63,2 36,8 c. Pekerjaan

1) Tidak Bekerja 2) Bekerja

17 21

44,7 55,3 d. Pendidikan

1) Dasar 2) Menengah 3) Tinggi

21 16 1

55,3 42,1 2,6 e. Informasi

1) Tidak pernah 2) Pernah

11 27

28,9 71,1 f. Pendapatan

1) < Rp 750.000 2) Rp 750.000 – Rp

1.500.000

17 13 8

44,7 34,2 21,1

3) > Rp 1.500.000

Jumlah 38 100,0

Sumber: (Data Primer diolah, 2017)

Karakteristik responden berdasarkan umur, sebagian besar berumur 20 - 35 tahun berjumlah 29 orang (76,3%) dan yang paling sedikit pada kelompok umur <20 tahun sebanyak 4 orang (10,5%). Berdasarkan paritas, sebagian besar termasuk primipara berjumlah 24 orang (63,2%) dan multipara berjumlah 14 orang (36,8%).

Berdasarkan pekerjaan repsonden, sebagian besar bekerja berjumlah 21 orang (55,3%) dan tidak bekerja berjumlah 17 orang (44,7%).

Berdasarkan pendidikan responden, sebagian besar memiliki tingkat pendidikan dasar berjumlah 21 orang (55,3%), memiliki pendidikan menengah berjumlah 16 orang (42,1) dan pendidikan tinggi berjumlah 1 orang (2,6%). Berdasarkan informasi yang pernah diperoleh responden, sebagai besar responden pernah mendapatkan informasi berjumlah 27 orang (71,1%) dan tidak pernah berjumlah 11 orang (28,9%). Berdasarkan pendapatan responden, sebagian besar memiliki pendapatan < Rp 750.000 berjumlah 17 orang dan yang paling sedikit memiliki pendapatan > Rp 1.500.000 berjumlah 8 orang (21,1%).

Tabel 2.Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Perawatan Payudara Pada Ibu Postpartum Di BPM Idi Istiadi Banjarbaru

No Pengetahuan tentang

perawatan payudara Jumlah Persentase (%) 1

2 3

Kurang Cukup Baik

9 12 17

23,7 31,6 44,7

Total 38 100,00

Sumber: (Data Primer diolah, 2017)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui tingkat pengetahuan tentang perawatan payudara pada ibu postpartum di BPM Idi Istiadi Banjarbaru, sebagian besar memiliki pengetahuan baik, yaitu berjumlah 17 responden (44,7%). Responden dengan pengetahuan cukup berjumlah 12 responden (31,6%). Responden dengan pengetahuan kurang jumlahnya paling sedikit, yaitu 9 responden (23,7%).

Tabel3. Distribusi Frekuensi Perilaku Perawatan Payudara Pada Ibu Postpartum Yang Dirawat Maupun Berkunjung Di BPM Idi Istiadi Banjarbaru.

No Perilaku perawatan

payudara Jumlah Persentase (%)

(4)

journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 8 1

2 3

Kurang Sedang Baik

8 19 11

21,1 50,0 28,9

Total 38 100,00

Sumber: (Data Primer diolah, 2017)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui perilaku perawatan payudara pada ibu postpartum yang dirawat maupun berkunjung di BPM Idi Istiadi Banjarbaru sebagian besar yang termasuk sedang berjumlah 19 orang (50,0%). Responden dengan perilaku baik berjumlah 11 orang (28,9%).

Responden dengan perilaku kurang jumlahnya paling sedikit, yaitu 8 orang (21,1%).

Tabel 4. Tabel Pengetahuan Tentang Perawatan Payudara Dengan Perilaku Perawatan Payudara Pada Ibu Postpartum Di BPM Idi Istiadi Banjarbaru

Pengetahuan tentang perawatan payudara

Perilaku perawatan

payudara Total P

value Kurang Sedang Baik

F % F % F % N % 0,657 <

0,001 Kurang 7 77,8 1 11,1 1 11,1 9 23,7

Cukup 1 8,3 10 83,3 1 8,3 12 31,6 Baik 0 0 8 47,1 9 52,9 17 44,7 Total 8 21,1 19 50,0 11 28,9 38 100,00 Sumber: (Data Primer diolah, 2017)

Berdasarkan tabel di atas, 9 orang dengan tingkat pengetahuan kurang, 77,8% memiliki perilaku perawatan kurang dan 11,1% memiliki perilaku sedang dan baik. Responden dengan pengetahuan cukup tentang perawatan payudara berjumlah 12 orang, 83,3% mempunyai perilaku sedang dalam perawatan payudara dan masing- masing 8,3% mempunyai perilaku kurang dan baik dalam perawatan payudara. Responden dengan pengetahuan baik berjumlah 17 orang, 52,9%

memiliki perilaku baik dalam perawatan payudara dan 47,1% memiliki perilaku sedang dalam perawatan payudara.

Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan alat analisis spearman’s rank, diketahui bahwa nilai rs sebesar 0,657 dengan p value< 0,001. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang perawatan payudara memiliki hubungan positif yang kuat (nilai rs

sebesar 0,657 bernilai positif dan > 0,6) dan signifikan dengan perilaku perawatan payudara pada ibu postpartum yang dirawat maupun berkunjung di BPM Idi Istiadi Banjarbaru

KESIMPULAN

Karakteristik responden sebagian besar berumur 20 - 35 tahun berjumlah 29 (76,3%) responden, termasuk primipara berjumlah 24

(63,2%) responden, bekerja berjumlah 21 (55,3%) responden, memiliki tingkat pendidikan dasar berjumlah 21 (55,3%) responden, pernah mendapatkan informasi berjumlah 27 orang (71,1%), memiliki pendapatan < Rp 750.000 berjumlah 17 (44,7%) responden. Tingkat pengetahuan tentang perawatan payudara pada ibu postpartum di BPM Idi Istiadi Banjarbaru sebagian besar memiliki pengetahuan baik yaitu berjumlah 17 (44,7%) responden. Perilaku perawatan payudara pada ibu postpartum di BPM Idi Istiadi Banjarbaru sebagian besar termasuk sedang berjumlah 19 (50,0%) responden.

Berdasarkan kesimpulan, maka penulis menyampaikan saran yang diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat. Bagi tenaga kesehatan, khususnya bidan dari hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat dijadikan motivasi bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan terutama tentang perawatan payudara di masyarakat guna meningkatkan perannya. Masukan atau nasihat yang diberikan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan serta perilaku secara mandiri dari ibu postpartum yang dirawat maupun yang berkunjung di BPM Idi Istiadi Banjarbaru karena masih ada 7 (77,8%) dari 9 orang dengan tingkat pengetahuan kurang, yang memiliki perilaku kurang tentang perawata payudara. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan lebih menyempurnakan dan mengembangkan penelitian ini dengan metode yang lebih baik seperti wawancara mendalam dan observasi atau dengan menambah variabel bebas lain yang mempengaruhi tingkat perilaku perawatan payudara pada wanita postpartum.

(5)

journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 9 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta:

Salemba Medika.

Indriarti, M. T. 2007. Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan dan Perawatan Bayi, Diglosa Media : Yogyakarta.

Mahfoedz, I. 2009. Metode Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran, cetakan kelima. Fitramaya, Yogyakarta.

Musbikin, Imam. 2006. Persiapan Menghadapi Persalinan. Mitra Pustaka, Yogyakarta Notoatmodjo, S. 2005. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Rukidah, 2002. “ Pengetahuan Dan Sikap Ibu Postpartum Tentang Perawatan Payudara Di Puskesmas Mergangsan, Yogyakarta.

KTI, DIV Kebidanan. UGM, Yogyakarta Verrals, Sylvia. 2003. Anatomi dan Fisiologi

Terapan dalam Kebidanan Edisi 3.

Penerbit EGC : Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa anak-anak yang mengikuti kegiatan kursus dengan jumlah pertemuan lebih dari dua kali dalam seminggu mengalami gejala-gejala stres dan

Introduksi ikan di perairan Waduk Sermo telah dilakukan sejak awal penggenangan air wa- duk oleh berbagai instansi dengan berbagai jenis ikan air tawar, yang bertujuan

yang kurang baik) dapat diterapkan untuk area dapur yang banyak. menghasilkan udara yang kurang baik

Penelitian ini bermanfaat bagi PT.SIP karena dalam penelitian ini PT.SIP dapat mengetahui tentang bagaimana penyusunan Marketing Plan yang sesuai untuk memasarkan Produk Panel

Penghargaan yang diraih oleh Yayasan Al Firdaus tentunya tidak didapatkan secara instan, diperlukan strategi komunikasi yang telah direncanakan dengan matang untuk

15 Jadi, dalam penelitian ini metode observasi yang digunakan adalah observasi dengan

Quantitative real time RT-PCR analysis of Xa7 segment on total lines and control varieties (Parekaligolara and IRBB7) using SYBR Green detection.... grams to reduce the vulnerability

Namun dalam kondisi seperti ini ( pandemi Covid-19 ) umat Hindu Bongso wetan meyakini bahwa pandemi adalah pringatan agar manusia tidak lagi berbuat kerusakan, dan menjadi