• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

6 2.1. Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan yang menekankan pada prosedur adalah suatu urutan-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, sedangkan pendekatan sistem yang menekankan pada komponen lebih mudah di dalam mempelajari suati sistem untuk tujuan analisis dan perancangan sistem karena komponen-komponen atau subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.

Suatu sitem mempunyai maksud tertentu. Ada yang mneyebutkan maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives). Goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit.

(2)

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Nugroho (2008a:17) “Sistem didefenisikan sebagai sekelompok elemen yang berintegrai dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.

Sedangkan menurut Kristanto (2008a:1) adalah “Jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan, berkumpul brsama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2.1.2. Karakteristik sistem

Menurut Susanto dalam Puspita dan Anggadini (2011:2) “Karakteristik sitem adalah adanya tujuan sistem, batas sistem, subsistem, hubungan sistem,lingkungan sistem dan input,proses dan output”. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat- sifat tertentu, sebagai berikut:

1. Komponen Sistem (Compenent)

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem setiap subsistem mempunyai sifat- sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi anatra suat sitem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

(3)

3. Lingkungan Luar Sistem (environment)

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem yang lainnya.

5. Masukan Sistem (input)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (Maintenance input) yaitu energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (Signal input) energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan keluaran dapat merupakan masukan untuk sub sistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolahan Sistem

Pengolahan sistem adalah bagian yang bertugas mengolah atau mengubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (objective)

Sasaran sistem pasti mempunyai tujuann (goal) atau sasaran (objective).

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan

(4)

sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem dan dikatakan berhasil jika mengenai sasaran dan tujuan.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang.

1. Sistem Abstak dan Sistem Fisik

a. Sistem Abstrak (Abstract System) adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik (Sistem teologia yang merupakan suatu sitem yang menggambarkan hubungan antara Tuhan dengan manusia.

b. Sistem Fisik (Physical System) adalah sistem yang nampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat melihatnya, misalnya sistem komputer,

sistem akuntansi, sistem produksi, dan lain-lain.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Tertutup

a. Sistem Alamiah (Natural System) adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem bata surya, sistem galaxi, sistem reproduksi dan lain-lain.

b. Sistem Buatan Manusia (Human made system) adalah sistem yang dirancang oleh manusia sistem buatan yang melihat interaksi manusia, misalnya sistem akuntansi, sistem informasi, dan lain-lain.

(5)

7. Sistem Deterministik dan Sitem Probablistrik

a. Sistem Deterministik (Deterministik system) adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah di dapat diprediksi. Interaksi bagian- bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat, diramalkan, misalnya sistem komputer, adalah contoh sistem yang tingkat lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan.

b. Sistem Probabilistik (Probabilistic system) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probalitas,misalnya sistem manusia.

8. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

a. Sistem Terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Lebih sepesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern sistem ini menerima masukan dan menhasilkan keluaran untuk subsistem kebudayaan manusia.

b. Sistem tertutup (Close system) adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem

(6)

tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

2.1.4. Konsep Dasar Informasi

1. Pengertian Informasi

Menurut Kristanto (2008b:7) “Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia.

Menurut Puspita dan Anggadini (2011:3) “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.

Kualitas informasi tergantung dari 4 hal yaitu:

a. Akurat

Informasi bebas dari kesalahan dan tidak bias atau mnyesatkan.

b. Tepat Waktu

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Karena itu informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

c. Relevan

Informasi tersebut memiliki manfaat untuk pemakaiannya

(7)

d. Lengkap

Informasi yang diberikan lengkap dan tidak ada hal-hal yang dikurangi atau dilebihkan dalam menyampaikannya.

2.1.5 Pengertian Sistem informasi Manajemen

Di dalam organisasi, sistem informasi manajemen berfungsi baik untuk pengolahan transaksi, manajemen kontrol maupun sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan.

Menurut Nugroho (2008b:16) “Sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem informasi yang berfungsi mengelola informasi bagi manajemen organisasi”.

Sistem informasi manajemen perusahaan adalah sistem yang terbuka dan sistem lingkaran tertutup. Sistem yang tertutup mendapatkan input berupa data-data atau kejadian dalam perusahaan,diubah dengan pengolah informasi untuk memperoleh informasi. Sedangkan sistem informasi terbuka, terjadi arus sumber daya dengan lingkungannya, dalam sistem informasi, data input diperoleh dari lingkungan.

2.1.6. Sistem Informasi Akuntansi

Akuntansi merupakan bahasa dan bisnis setiap perusahaan menerapkannya sebagai alat alat komunikasi. Secara klasik akuntansi merupakan proses pencatatan (recording), pengelompokan (classifying),perangkuman (summarizing) dan

(8)

pelaporan (reporting) dari kegiatan transaksi perusahaan. Tujuan akhir dari kegiatan akuntansi adalah penerbitan laporan-laporan keuangan.

Menurut Sarosa (2009:13) “Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memproses data sehingga menghasilkan informasi yang berguna dalam membuat keputusan”.

2.1.7. Sistem akuntansi penggajian

Menurut Mulyadi (2008:373) mendefenisikan bahwa “Sistem penggajian adalah suatu proses pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana atau buruh.

Sedangkan menurut Hery (2009:13) “Sistem penggajian adalah suatu proses pembayaran atas pemakaian jasa karyawan yang telah dinikmati oleh perusahaan dalam rangka menghasilkan produk.

Jurnal pada saat pencatatan pembayaran gaji dicatat sebagai biaya adalah sebagai berikut

1. Pada saat pembayaran gaji

Biaya gaji (D)xxx

Kas (K)xxx

(9)

2.2. Peralatan pendukung (Tools System)

Peralatan pendukung ini mendeskripsikan sistem yang sedang berjalan penulis menggunakan peralatan pendukung secara manual, seperti Diagram Alur data (Data Flow Diagram) dan kamus data.

2.2.1 Diagram Alir Data (DAD)

Menurut kendall dan kendall (2010:261) data Flow Diagram (DFD) menurut pernyataan aslinya, diagram alir data menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai masukan,proses, dan keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari model sistem umum serangkaian diagram aliran data berlapis juga bisa digunakan untuk mempresentasikan dan menganalisa prosedur-prosedur mendetail dalam sistem yang lebih besar tersebut.

Empat simbol dasar yang digunakan dalam memetakan diagram alir data menurut Kendall dan Kendall (2010:264),yaitu:

1. Entitas (External entity)

Simbol ini berbentuk kotak rangkap dua, digunakan untuk menggambarkan suatu entitas eksternal yang dapat mengirim data atau menerima data dari sistem yang disebut juga sumber atau tujuan data. Setiap entitas diberi label dengan sebuah nama yang sesuai dengan suatu kata benda. Entitas yang sama digunakan lebih dari atas suatu sistem diagram alir data tertentu untuk menghindari persilangan antara jalur-jalur aliran data.

(10)

2. Proses (process)

Simbol ini berbentuk bujur sangkar dengan sudut membulat digunakan untuk menunjukkan adanya proses transformasi.Proses-proses tersebut selalu menunjukkan suatu perubahan dat, jadi aliran data meninggalkan suatu proses selalu diberi label yang berbeda dari aliran data yang masuk. Sebuah proses juga harus ditetapkan dengan suatu nama unik yang menunjukkan tingkatannya didalam diagram sejumlah aliran data bis keluar masuk setiap proses.

3. Arus data (data Flow)

Simbol ini berupa tanda panah yang menunjukkan perpindahan data dari satu titik ketitik yang lain, dengan kepala tanda panah mengarah ke tujuan data dan harus digambarkan dalam kata benda.

4. Penyimpanan Data (Data store)

Simbol ini berupa bujur sangkar dengan ujung terbuka yang menunjukkan penyimpanan data bujur sangkar yang digambarkan dengan dua garis paralel yang tertutup oleh sebuah garis pendek disisi kiri dan ujungnya terbuka disisi sebelah kanan simbol penyimpanan data menunjukkan tempat penyimpanan untuk data-data yang memungkinkan penambahan dan perolehan data.

Tahap pembuatan Diagram Alir Data (DAD) menurut Kendall dan Kendall (2010:266), dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu:

(11)

a. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah tingkatan tertinggi dalam diagram alir data dan hanya memuat satu proses,menunjukkan sistem secara keseluruhan.Proses tersebut diberi nomor nol semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut alir data-alir data utama menuju dan dari sistem Diagram tersebut tidak memuat penyimpanan data.

b. Diagram Nol

Pengembangan diagram konteks dan bisa mencakup sampai sembilan proses, setiap proses diberi nomor bilangan bulat. Umumnya dimulai dari sudut sebelah kiri atas diagram dan mengarah ke sudut sebelah kanan bawah. Penyimpanan data- penyimpanan data utama dri sistem dan semua entitas eksternal dimasukkan kedalam diagram nol.

c. Diagram Detail

Setiap proses dalam diagram nol bisa dikembangkan untuk menciptakan diagram anak yang lebih mendetail Diagram nol yang dikembangkan itu disebut parent pracess (proses induk) dan diagram yang dihasilkan disebut child diagram (diagram

anak).Aturan utama untuk menciptakan diagram anak adalah keseimbangan vertikal, yang menyatakan bahwa suatu diagram anak tidak bisa menghasilkan keluaran atau menerima masukan dimana proses induknya juga tidak menghasilkan atau menerima. Semua aliran data yang menuju atau keluar dari proses induk harus ditunjuk mengalir kedalam atau keluar dari diagram anak.

(12)

Menurut Kendall dan Kendall (2010:272) beberapa kesalahan umum yang dibuat saat menggambar diagram alir data adalah sebagai berikut:

1. Lupa memasukkan suatu alir data atau mengarahkan kepada anak panah pada arah yang salah.

2. Menghubungkan penyimpanan data dan entitas-entitas secara langsung satu sama lain.

3. Aliran data atau proses-proses diberi label yang tidak tepat.

4. Memasukkan lebih dari sembilan proses pada diagram alair data 5. Mengabaikan alir data.

6. Menciptakan analis yang tidak seimbang.

2.2.2. Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data menurut Kendall dan Kendall (2010:334) adalah suatu aplikasi khusus dari jenis kamus-kamus yang digunakan sebagai referensi kehidupan setiap hari, kamus data merupakan hasil referensi data mengenai data (maksudnya meta data), suatu data yang disusun oleh penganalisa sistem untuk membimbing mereka selama melakukan analisa dan desain. Sebagai suatu dokumen, kamus data mengumpulkan dan mengkoordinasi istilah-istilah data tertentu, dan menjelaskan apa arti setiap istilah yang ada.

Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada diagram arus data. Arus data yang ada di DAD sifatnya global dan hanya ditunjukkan nama arus datanya saja.

(13)

Untuk maksud keperluan ini maka kamus data harus memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Arus Data

Arus Data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data akan menuju.

a. Nama Arus Data

Karena ars data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di data flow Diagram,maka nama dari rus data juga harus dicatat dikamus data, sehingga mereka yang membaca DFD dan memerlukan penjelasan yang lebih lanjut tentang arus data tertentu di data flow diagram dapat langsug mencarinya di kamus data.

b. Tipe Data

Bentuk dari data yang mengalir dapat berupa dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan komputer, laporan tercetak, tampilan layar monitor variable, parmeter dan file-file. Struktur data menunjukan arus data yang dicatat pada kamus data yang terdiri dari item-item atau elemen-elemen data.

c. Alias

Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen yang satu dengan departemen yang lainnya.

(14)

d. Volume

Volume perlu dicatat dalam kasus data tentang volume rata-rata dan volume puncak dari arus data dalam satu periode tertentu.

e. Periode

Priode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data.

f. Penjelasan

Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat di kamus data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut.

g. Struktur data

Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat pada kamus data yang terdiri dari item-item atau elemen-elemen data.

Kamus data juga mempunyai suatu bentuk untuk mempersingkat arti atau makna dari symbol yang dijelaskan, yang disebut notasi. Notasi atau symbol yang digunakan dibagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikut:

2. Notasi Tipe Data

Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi format input maupun output suatu data. Notasi yang umum digunakan antara lain:

(15)

Tabel II.I Notasi Tipe Data Notasi Keterangan

9 Angka Numeric A Karakter Alpabet

Z Angka nol ditampilakan sebagai spasi kosong

. Titik, sebagai pemisah ribuan , Koma, sebagai pemisah pecahan

Hypen, sebagai tanda penghubung / Slash, sebagai tanda pembagi Sumber: Kristanto(2008)

3. Struktur Data

Struktur dari data terdiri dari elemen-elemen yang disebut item data, sehingga secara prinsip struktur dari data ini dapat digambarkandengan menyebutkan nama dari item-item datanya juga masih diperlukan informasi lainnya misalnya: informasi tentang apakah item data tersebut pasti ada atau hanya bersifat dapat ada dan dapat tidak ada. Untuk menunjukkan informasi-informasi tambahan ini dikamus data dipergunakan notasi-notasi sebagai berikut:

(16)

Tabel II.2 Notasi Struktur Data

Notasi Keterangan

= Terdiri atas

+ Dan

( ) Pilihan (Ya atau Tidak) { } Iterasi (Pengulangan)

[ ] Pilih salah satu pilihan

* Keterangan atau catatan

@ Petunjuk Sumber : Kristanto(2008)

2.2.3. Normalisasi

Menurut Simarmata dan Paryudi (2010:77), menyatakan “Normalisasi adalah teknik perancangan yang banyak digunakan sebagai pemandu dalam merancang basis dta relasional”.

1. Levelisasi Normalisasi

a. Relasi bentuk Tidak Normal (Unnormalized form/UNF)

Relasi-relasi dirancang tanpa mengindahkan batasan dalam defenisi basis data dan karakteristik RDBM menghasilkan relasi UNF.

(17)

b. Relasi Bentuk Normal Pertama (first Norm Form/1NF)

Relasi disebut juga 1NF jika memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Jika seluruh atribut dalam relasi bernilai atomic.

2. Jika seluruh atribut dalam relasi berbilai tunggal.

3. Jika relasi tidak memuat set atribut berulang

4. Jika semua record mempunyai sejumlah atribut yang sama.

a. Bentuk Normal Kedua (Second norm Form/2NF)

Relasi disebut sebagai 2NF jika memenuhi kriteria 1NF, dan semua atribut nonkunci bergantung kepada Kunci Utama atau Primary Key.

b. Bentuk Normal Ketiga (Third Norm From/3NF)

Suatu relasi disebut sebagai 3Nf jika memenuhi kriteria 2NF, dan setiap atribut nonkunci tidak TDF (Non Transitie Dependency) terhadap Primary key.

c. Bentuk Normal (Baoycee-Cood norm Form/BCNF)

Suatu relasi disebut BNCF jika memenuhi kriteria 3NF, semua tribut penentu merupakan kunci kandidat (Candidate Key).

d. Bentuk Normal Keempat (Forth Norm Form/4NF)

Relasi disebut sebagai 4NF jika memenuhi kriteria BCNF, dan atribut didalamnya tidak mengalami ketergantungan pada banyak nilai.

(18)

e. Bentuk Normal Kelima (fifth Norm Form/5NF)

Suatu relasi memenuhi kriteria 5NF jika kerelasian antara data dalam relasi tersebut tidak dapat direkontruki dari struktur relasi yang sederhana.

f. Bentuk Normal Kunci Domain (Domain Key Form/DKNF)

Suatu relasi disebut sebagai DKNF jika setiap batasan dapat disimpulkan secara sederhana dengan mengetahui sekumpulan nama atribut dan domainya selama menggunakan sekumpulan atribut pada kunci.

1. Kunci Relasi

Merupa kunci yang tersusun atas gabungan atribut. Hal ini terjadi jika untuk mencapa sifat unik tidak dapat dipenuhi oleh sebuah atribut. Tetapi harus digabungkan lebih dari satu atau beberapa atribut.

a. Kunci Kandidat (candidate key/CK)

Adalah satu atau gabungan minimal atribut yang bersifat unik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi atau membedakan setiap record dalam relasi.

b. Kunci Primer (Primary key/PK)

Bagian atau salah satu dari CK yang dipilih atau digunakan sebagai kunci utama untuk mengeidetifikasi atau membedakan setiap record dalam relasi.

(19)

c. Kunci Alternatif (Alternate key/AK)

Bagian dari CK yang tidak dipilih atau digunakan sebagai Primary Key. Dalam setiap relasi tidak harus mempunyai PK.

d. Kunci Penghubung/Tamu (Foregin key/FK)

Kunci penghubung atau sering pula disebut sebagi kunci tamu atau kunci asing adalah satu atau gabungan sembarang atribut yang menjadi PK dalam relasi yang mempunyai hubungan logik.

1. Jenis-jenis Relasi

a. Satu Ke Satu (One to One)

Merupakan hubungan antar file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu. Contoh seperti seorang guru private hanya mengajar satu siswa dan siswa diajar satu guru.

b. Satu Ke Banyak (One to Many)

Merupakan hubungan antar file pertama dengan kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat juga sebaliknya, banyak berbanding satu.

Contoh seperti pada sistem pengajaran disekolah dimana satu guru mengajar banyak siswa.

(20)

c. Banyak Ke Banyak (Many to Many)

Merupakan hubungan antar file pertama dengan kedua adalah banyak berbanding banyak. Contoh seperti pada sistem pengajaran diperguran tinggi dimana satu dosen mengajar banyak mahasiswa dan mahasiswa diajar oleh banyak dosen.

2.2.4. Pengkodean

Pengkodean menurut Kristanto (2008:106) adalah “Sutu tahap dari analisa kebutuhan sistem dan desain sistem yang dituliskan dalam suatu bahasa pemprograman komputer tertentu yang biasanya oleh pabrik komputer sudah ditentukan spesifikasinya”.

Pengkode digunakan untuk tujuan mengklasifikasi data, memasukan data kedalam komputer dan untuk mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya. Pengkodean dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf dan karakter khusus (misalnya%,/.$,&,# dan sebagainya).

1. Pembuatan Kode

Menurut Kadir (2009:111) didalam merancang suatu kode harus di perhatikan beberapa hal, yaitu sebagai berikut:

a. Harus mudah diingat

Supaya kode mudah diingat, maka dapat dilakukan dengan cara menghubungkan kode tersebut dengan obyek yang diwakili dengan kodenya.

(21)

b. Harus unik

Tidak ada kode yang keluar untuk masing- masing item yang diwakilinya.

c. Harus fleksibel

Memungkinkan perubahan-perubahan atau penambahan item yang baru dapat tetap diwakili oleh kode.

d. Harus efesien

Kode harus sependek mungkin, selain mudah diingat juga akan efesien bila direkam disimpan luar komputer.

e. Harus konsisten

Kode harus konsisten dengan kode yang telah digunakan.

f. Harus standarisasi

Kode harus standarisasi untuk seluruh tingkatan dan depertemen dalam organisasi, untuk menghindari terjadinya kebingungan, salah pengertian dan terjadinya kesalahan pemakaian bagi yang menggunakannya.

g. Spasi dihindari

Menghindari kesalahan didalam menggunakan spasi.

h. Panjang kode harus sama

Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.

(22)

2. Tipe dari kode

Ada beberapa macam tipe kode yang dapat digunakan didalam sistem informasi,diantaranya:

a. Kode Menmonik (Mnemonics Code)

Digunakan untuk tujuan supaya mudah diingat. Kode mnenomik dibuat dengan dasar singkat atau mengambil sebagian karakter dari item yang diwakili dengan kode ini. Misalnya kode “ P ” untuk mewakili pria dan kode “ W ” untuk mewakili wanita

b. Kode Urut (Sequentail Code)

Kode urut (Seqeuntail code) disebut juga dengan kode seri (Serial code) merupakan kode yang nilainya urut antar satu kode dengan kode yang berikutnya. Kebaikan dari kode ini adalah sangat sederhana, mudah diterapkan, kode dapat pendek tapi unik, mudah dicari bila kodenya sudah diketahui, cocok untuk rekman file yang menggunakan nomor record relatif, sehingga nomor record dapat sama dengan kodenya, dan baik untuk pengendalian karena kode yang hilang dapat mudah diketahui. Sederhana kelemahan kode ini adalah tidak fleksibel bila terjadi perubahan kode,penambahan kode hanya dapat ditambahan pada akhir urutan dan tidak dapat disisipkan dan tidak mempunyai dasar logika tentang informasi item yang mewakilinya, kecuali berdasarkan urut-urutannya saja.

(23)

c. Kode Blok (Block Code)

Kode blok (Blok code) mengklasifikasi item kedalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang diharapkan.

Kebaikan dari kode ini mudah diperluas, kode dapat ditambah atau dibuang sebagaian, dan pross pembuatan laporan keuangan dapat dilakukan dengan lebih mudah. Sedangkan kelemahannya panjang kode tergantung dari jumlah bloknya, akibatnya kode jadi cukup panjang dan kurang mudah diingat.

d. Kode Grup

Kode grup merupakan kode yang berdasarkan field-field dan tiap field kode mempunyai arti

Kebaikan kode ini adalah nilai dari kode mempunyai arti, mudah diperluas dan dapat ditambah atau dibuang sebagian.

e. Kode Desimal

Mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka desimal dimulai dari angka 0 sampai dengan 9 atau dari 00 sampai 99 tergantung banyaknya kelompok.

f. Kode Bar

Kode bar terutama digunakan oleh industri makanan dan minuman diluar negri (misalnya Amerika) yang menggunakan Universal Product Code (UPC). Tiap

(24)

perusahaan makanan dan minuman yang berpartisipasi akan diberikan kode 10 digit sebagai kode perusahaan, 5 digit pertama merupakan produk. Kode ini dibaca oleh mesin automatic tag reader dan lasung diproses dalam komputer

(25)

Gambar

Tabel II.I  Notasi Tipe Data  Notasi  Keterangan
Tabel II.2  Notasi Struktur  Data

Referensi

Dokumen terkait

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Asri (2009) terletak pada variabel yang pernah diteliti yaitu Corporate Social Responsibility sebagai variabel

Konten media komik ini juga didukung dari hasil survey terhadap 100 orang responden yang dilakukan penulis, bahwa mayoritas responden mengetahui pencak silat dari jurus -

Hasil deteksi tebing yang terakhir di atas masih berupa citra aras keabuan, untuk mengubahnya menjadi citra biner dapat digunakan operasi thresholding, atau dapat juga

Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka penelitian bertujuan menghitung jumlah kebutuhan material dan merencanakan waktu penggunaan material di lokasi proyek

Dari hasil pengujian perbandingan antara sitoplasma dengan inti sel pada sampel pemeriksaan Pap Smear dengan katagori normal mendapatkan angka cenderung tetap

Metode ini didasarkan pada asumsi bahwasanya apabila orang menerima biaya untuk mencegah kerusakan yang disebabkan oleh hilangnya jasa lingkungan atau mengganti jasa ekosistem,

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi maka diketahui bahwa pengaruh hutang terhadap laba usaha sebesar 0,2 yang artinya tingkat hubungan rendah, sehingga dapat dikatakan