i
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS POWERPOINT INTERAKTIF PADA KELAS V SD INPRES PAKU
PALLANGGA KABUPATEN GOWA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
OLEH : Nur Ramdhani NIM. 105401109817
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JUNI 2021
ii
iii
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERNYATAAN
Nama : NUR RAMDHANI
Nim : 105401109817
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Judul Skripsi :
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan atau dibuatkan oleh siapa pun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima sangsi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, 24 Januari 2022 Yang Membuat Pernyataan
Nur Ramdhani NIM. 105401109817 Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berbasis Powerpoint Interaktif Pada Kelas V SD Inpres Paku Pallangga Kabupaten Gowa
v
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
Nama : NUR RAMDHANI
Nim : 105401109817
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya yang menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi ini saya selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian saya seperti butir 1, 2, dan 3 maka saya bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang ada.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, 24 Januari 2022 Yang Membuat Perjanjian
Nur Ramdhani
vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
(Q.S. Al-baqarah : 286)
Kuatkan dirimu, janganlah mudah berputus asa Dan jangan menyerah dalam menghadapi ujian.
Segala kesulitan akan mendapatkan kebahagiaan.
Kupersembahkan Karya Ini Untuk : Kedua Orangtuaku
Saudaraku
Keluarga Besar Orangtuaku Keluarga Besar Nyenye Serta Teman-Temanku yang Tercinta
Yang telah tulus memberikan semangat dan bantuannya.
“Semoga Allah Memberikan Segala Rahmat dan Karuanianya.”
vii ABSTRAK
Nur Ramdhani. 2021. Development of interactive powerpoint-based science learning media in class V SD Inpres Paku Pallangga, Gowa Regency. Essay. Department of Elementary School Teacher Education Faculty of Teacher Training and Education, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Pak Khaeruddin and Pak Muh Erwinto Imran.
This research is a development research (R&D) which aims to 1) find out how to develop powerpoint-based learning media at SD Inpres Paku, 2) to determine the feasibility of learning media products that have been developed. The development of powerpoint-based learning media can support the teaching and learning process in the classroom. The results showed that powerpoint-based learning media could increase their enthusiasm in learning. The research location was at SD Inpres Paku Pallangga, Gowa Regency with product test subjects on 24 fifth grade students. To determine the effectiveness of the product, the analytical technique used was quantitative with the results using student response questionnaires and validation for teachers and students. The result of the development product is powerpoint-based learning media. Based on the results of the validation, 2 classroom teachers obtained scores of 3.34 and 3.39 with very valid categories. This shows that the product developed is effective to be used as a learning medium.
Keyword : Development, Powerpoint Based Learning Media
viii ABSTRAK
Nur Ramdhani.2021. Pengembangan media pembelajaran IPA berbasis powerpoint interaktif pada kelas V SD Inpres Paku Pallangga Kabupaten Gowa.
Skripsi. Jurusan Guru Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pak Khaeruddin dan Pak Muh Erwinto Imran.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) yang bertujuan untuk 1) mengetahui cara pengembangan media pembelajaran berbasis powerpoint di SD Inpres Paku, 2) untuk mengetahui kelayakan produk media pembelajaran yang telah dikembangkan. Pengembangan media pembelajaran berbasis powerpoint dapat mendukung proses belajar mengajar di kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis powerpoint dapat meningkatkan antusias mereka dalam belajar. Adapaun tempat penelitian dilakukan di SD Inpres Paku Pallangga Kabupaten Gowa dengan subjek uji produk pada 24 peserta didik kelas V. Untuk mengetahui keefektifan produk tersebut maka teknik analisis yang digunakan adalah kuantitatif dengan hasil menggunakan kuesioner respon peserta didik dan validasi untuk guru dan peserta didik. Hasil produk pengembangan yaitu media pembelajaran berbasis powerpoint. Berdasarkan hasil validasi 2 guru kelas memperoleh skor 3,34 dan 3,39 dengan kategori sangat valid. Hal ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan efektif untuk digunakan sebagai media pembelajaran.
Kata Kunci : Pengembangan, Media Pembelajaran Berbasis Powerpoint
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah swt., yang senantiasa memberi berbagai karunia dan nikmat yang tiada tara, kepada seluruh makhluknya terutama manusia. Demikian pula salam dan shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang merupakan panutan dan contoh kita sampai akhir zaman.
Yang dengan keyakinan itu penulis dapat menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir dalam rangka penyelesaian studi pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah DAsar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Skripsi ini berjudul: Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berbasis Powerpoint Interaktif Kelas V SD Inpres Paku Kecamatan PAllangga KAbupaten Gowa.
Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, tetapi terkadang kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seseorang. Kesempurnaan bagaikan fatamorgana yang semakin dikejar semakin menghilang dari pandangan, bagai pelangi yang terlihat indah dari kejauhan, tetapi menhilang jika didekati.
Demikian juga dengan tulisan ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan, tetapi kapasitas penulis dalam keterbatasan. Segala daya dan upaya telah penulis kerahkan untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.
x
Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tuaku Ayahanda Muliadi, dan Ibunda Rosmini atas segala pengorbanan, kasih sayang dan jerih payahnya selama membesarkan, mendidik, memberikan motivasi, serta doa yang tak henti-hentinya demi keberhasilan mencapai cita-cita saya. Teruntuk Saudaraku, Syahrul Ramadhan, terima kasih atas dukungannya selama ini. Demikian pula kepada para keluarga besar orangtua saya yang tak hentinya mendokan dan memberikan motivasi.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan terkhusus kepada Dr. Khaeruddin, M.Pd., selaku Pembimbing I dan Muh. Erwinto Imran, M.Pd., selaku Pembimbing II, yang ditengah kesibukannya masih dapat meluangkan waktunya memberikan bimbingan, arahan seta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga terselesaikannya skripsi ini.
Demikian juga terima kasih penulis sampaikan kepada Prof. Dr. H. Ambo Asse, S.Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D, Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar. Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak dan Ibu Dosen pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan bekal dan ilmu pengetahuan selama mengikuti pendidikan. Pihak-pihak lain yang telah banyak membantu penulis sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Kepala Sekolah, guru, dan staf SD Inpres Paku Pallangga Kabupaten Gowa yang telah memberikan izin dan bantuan selama melakukan penelitian. Penulis juga mengucapkan terima
xi
kasih kepada seluruh rekan maha murid Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan terkhusus juga kepada sahabat Nyenye dan teman-teman penulis, terima kasih atas kebersamaan, motivasi, saran dan bantuannya kepada saya yang telah memberikan warna dalam perjalanan menuju sarjana.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan Ikatan Mahamurid Pelajar Soppeng Koordinator Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar atas segala pengalaman dan pelajaran selama berada dalam organisasi tersebut. Sahabat-sahabat saya, terima kasih karena sudah menjadi bahu terbaik selama selama ini.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah- mudahan dapat memberi manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis.
Makassar, Juni 2021
Nur Ramdhani
xii DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN... iv
SURAT PERJANJIAN ... v
MOTO DAN PERSEMBAHAN ... vi
ABSTRAK ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II ... 7
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS ... 7
A. Kajian Teori ... 7
1. Teori Perkembangan Anak ... 7
2. Penelitian Pengembangan ... 9
3. Media Pembelajaran ... 10
4. Microsoft Powerpoint ... 15
5. Ilmu Pengetahuan Alam ... 19
6. Interaktif ... 22
B. Penelitian Relevan ... 22
C. Kerangka Pikir ... 25
BAB III ... 26
METODE PENELITIAN ... 26
A. Jenis Penelitian ... 26
B. Setting Penelitian ... 26
1. Subjek penelitian ... 26
2. Tempat Penelitian ... 26
3. Waktu Penelitian ... 26
xiii
C. Prosedur Pengembangan Media ... 26
D. Instrumen Penelitian ... 27
E. Teknik Pengumpulan Data ... 27
F. Teknik Analisis Data ... 28
BAB IV ... 31
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31
A. Hasil Penelitian ... 31
B. Pembahasan ... 45
BAB V ... 48
KESIMPULAN DAN SARAN ... 48
A. Kesimpulan ... 48
B. Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 50
LAMPIRAN... 53
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skor Penilaian Validasi Ahli ... ... 29
Tabel 3.2 Kriteria Respon ... ... 29
Tabel 3.3 Kategori Penilaian ... ... 30
Tabel 3.4 Kriteria Respon ... ... 30
Tabel 4.1 Saran dan Revisi Guru kelas ... ... 39
Tabel 4.2 Hasil Kuesioner Respon Uji Coba Produk ... ... 41
Tabel 4.3 Hasil Validasi Uji Coba Produk Peserta Didik ... ... 42
Tabel 4.4 Hasil Kuesioner Uji Pemakaian Produk Peserta Didik ... ... 43
Tabel 4.5 Hasil Validasi Uji Coba Produk Peserta Didik ... .... 44
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Tampilan bagian awal pada media powerpoint ... 33
Gambar 4.2 Tampilan slide pada menu powerpoint ... 33
Gambar 4.3 Tampilan slide petunjuk pada media powerpoint ... 34
Gambar 4.4 Tampilan slide pembahasan pada media powerpoint ... 34
Gambar 4.5 Tampilan slide tujuan pembelajaran pada media powerpoint ... 35
Gambar 4.6 Tampilan slide materi pada media powerpoint ... 35
Gambar 4.7 Tampilan slide materi video pada media powerpoint ... 35
Gambar 4.8 Tampilan slide soal evaluasi pada media powerpoint ... 36
Gambar 4.9 Tampilan slide ucapan terimakasih pada media powerpoint ... 36
1. Gambar Grafik ... 38
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memegang peranan penting dalam kemajuan bangsa, tanpa pendidikan yang baik mustahil jika suatu bangsa akan maju. Berhasil atau tidaknya pendidikan dalam suatu negara salah satunya karena guru. Guru sangat berperanan penting dalam perkembangan dan kemajuan peserta didik. Dari sinilah guru dituntut untuk menjalankan tugas sebaik-baiknya.
“Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 Ayat (1) menyebutkan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dari pengertian pendidikan tersebut, maka peran dari guru dan siswa dalam meningkatkan mutu dari pendidikan sangat penting”.
Adanya UU RI No.20 Tahun 2003 dari waktu ke waktu bidang pendidikan haruslah tetap menjadi prioritas dan orientasi untuk diusahakan perwujudan sarana dan prasarana terutama untuk sekolah. Salah satu tugas sekolah adalah menyiapkan peserta didik agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal.
Peserta didik dapat dikatakan mencapai tujuan apabila dapat memperoleh pendidikan yang baik.
Untuk mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan, guru harus mampu merancang pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Guru dalam hal ini dihadapkan pada pemilihan metode dan media pembelajaran yang mampu
2
mencakup semua kondisi peserta didiknya. Bertolak dari pemikiran tersebut, maka
2
sudah menjadi kewajiban guru meningkatkan kualitasnya sebagai tenaga pendidik untuk memanfaatkan media pembelajaran. Guru tidak hanya dituntut untuk mampu memanfaatkan media pembelajaran yang ada, namun guru juga dituntut untuk mengembangkan keterampilannya dalam membuat sebuah media pembelajaran untuk kegiatan belajar di sekolah. Untuk itu, dalam mengajar guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, Hamalik (Arsyad 2017: 2).
Salah satu fungsi utama media pembelajaran yaitu sebagai perantara yang mampu menyampaikan pesan atau informasi sehingga mampu mendukung dan memberikan dampak yang baik dalam kualitas pembelajaran yang diberikan oleh pendidik, seperti motivasi belajar, dorongan untuk belajar, rasa emosional peserta didik untuk mengikuti pembelajaran sehingga dapat melibatkan peserta didik secara langsung dalam penggunaannya ( Astra et al., 2013; Hartini et al.,2017;
Rahmi et al., 2019).
Penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu komponen penting di dalam proses pembelajaran di sekolah. Penggunaan media pembelajaran dipandang penting, karena membantu pencapaian tujuan pembelajaran dan dapat mempermudah peserta didik dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih kongkret. Oleh karena itu, penyiapan media pembelajaran menjadi salah satu tanggung jawab pendidik.
Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan pada mata pelajaran IPA yaitu media pembelajaran power point. Penggunaan media pembelajaran yang menarik dalam kegiatan pembelajaran sangat berpengaruh untuk membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran, peserta didik akan lebih
fokus memperhatikan guru, apabila materi yang disampaikan berupa slide power point.
Pada tahap usia anak SD dibutuhkan media pembelajaran yang nyata untuk membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran yang bersifat abstrak, atau yang dilihat secara langsung oleh mata. Media pembelajaran berbasis microsoft powerpoint merupakan pembelajaran yang bersifat nyata karena dapat menampilkan materi yang bersifat abstrak dalam bentuk konkret dengan menggunakan video ataupun gambar.
Media pembelajaran berbasis powerpoint merupakan media pembelajaran yang mengandung unsur teks, suara gambar, dan video. Dengan harapan pengembangan media ini dapat dapat memberikan gambaran nyata tentang apa yang dipelajari oleh peserta didik. Namun dalam setiap pengembagan produk tentunya akan ada kesulitan atau kendala terutama pada guru, kendala yang dialami guru dalam pembuatan dan penggunaan media pembelajaran powerpoint adalah editing video agar sesuai kebutuhan powerpoint, input hyperlink, sarana prasarana yang tidak berfungsi dengan baik, pemilihan gambar dan animasi yang sesuai materi relative lama, menurut (Jannah, 2017).
Menurut (Maria Resti Andriani, 2016) pembelajaran menggunakan media powerpoint ini dirancang untuk pembelajaran yang interaktif, dimana dalam media presentasi powerpoint dirancang dan dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga penggunaan dapat memilih apa yang dikehendaki untuk petunjuk penggunaan, materi, dan soal latihan.
Perkembangan teknologi sangat penting dalam mendukung proses pembelajaran.
Salah satu media pembelajaran adalah microsoft powerpoint.
Berdasarkan informasi yang didapatkan peneliti pada kelas V SD Inpres Paku Pallangga Kabupaten Gowa, bahwa kegiatan pembelajaran IPA di sekolah tersebut, ternyata 60% masih sebagian besar dilakukan dengan ceramah tanpa didukung media yang lebih konkret, sehingga mengakibatkan pesan yang disampaikan kurang maksimal. Ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman guru mengenai metode, model dan pendekatan pembelajaran, dan penggunaan bahan ajar yang kurang menarik dan kurang bervariasi, sehingga anak kurang termotivasi untuk belajar. Hal itu dapat dilihat dengan kurangnya antusias siswa pada mata pelajaran IPA, karena siswa tidak memiliki gambaran nyata tentang bagaimana proses IPA terjadi di alam sekitar yang sebenarnya sangat menarik untuk dipelajari. Dengan memperhatikan bahwa usia siswa kelas V sekolah dasar rata-rata 10 tahun dan berada pada masa operasional konkret, maka keberadaan media sangat penting untuk mendukung pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan masalah penelitian yaitu :
1. Bagaimana cara pengembangan media pembelajaran IPA berbasis powerpoint interaktif pada kelas V SD inpres paku?
2. Apakah media pembelajaran IPA berbasis powerpoint efektif untuk digunakan pada kelas V SD inpres paku?
C. Tujuan
Tujuan dilakukan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah diatas sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui cara pengembangan media pembelajaran ipa berbasis powerpoint interaktif pada kelas V SD inpres paku.
2. Mengetahui keefektifan media pembelajaran IPA berbasis powerpoint pada kelas V SD Inpres Paku.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peserta Didik
Untuk menumbuhkan minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran, khsusnya pada mata pelajaran IPA.
2. Guru
Sebagai sumbangan pikiran yang dijadikan acuan oleh semua pihak yang ada di sekolah terutama guru yang mengajar disekolah tersebut.
3. Sekolah
Sebagai masukan yang berharga bagi pihak sekolah dalam menjalankan proses ataupun pengembangan pembelajaran IPA.
7 BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori
Landasan teori merupakan penjelasan dari berbagai teori yang digunakan dalam penelitian ini. Teori tersebut merupakan sebuah panduan untuk pelaksanaan penelitian . Landasan teori pada penelitian ini akan membahas mengenai :
1. Teori Perkembangan Anak
Perkembangan kognitif merupakan pertumbuhan berfikir logis dari masa bayi hingga dewasa, menurut Piaget (Lesti Pratiwi, 2015) perkembangan kognitif yang berlangsung melalui empat tahap, yaitu:1) Tahap sensori-motor : 0 – 1,5 tahun, 2) Tahap pra-operasional : 1,5 – 6 tahun, 3) Tahap operasional konkrit : 6 – 12 tahun, 4) Tahap operasional formal : 12 tahun ke atas.
Piaget percaya, bahwa kita semua melalui keempat tahap tersebut, meskipun mungkin setiap tahap dilalui dalam usia berbeda. Setiap tahap dimasuki ketika otak kita sudah cukup matang untuk memungkinkan logika jenis baru atau operasi. (Matt Jarvis, 2011:148). Semua manusia melalui setiap tingkat, tetapi dengan kecepatan yang berbeda, jadi mungkin saja seorang anak yang berumur 6 tahun berada pada tingkat operasional konkrit, sedangkan ada seorang anak yang berumur 8 tahun masih pada tingkat pra-operasional dalam cara berfikir. Namun urutan perkembangan intelektual sama untuk semua anak, struktur untuk tingkat sebelumnya terintegrasi dan termasuk sebagai bagian dari tingkat-tingkat berikutnya. (Ratna Wilis, 2011:137)
a. Tahapan Sensorimotor
Sepanjang tahap ini mulai dari lahir hingga berusia dua tahun, bayi belajar tentang diri mereka sendiri dan dunia mereka melalui indera mereka yang sedang berkembang dan melalui aktivitas motor. Pada awal tahap perkembangan ini, anak belum mengenal bahasa untuk memberi nama pada objek namun anak akan mulai mengenal bahasa untuk memberi nama pada benda atau perbuatan.
b. Tahap Pra-Oprasional
Pada tingkat ini, anak telah menunjukkan aktivitas kognitif dalam menghadapi berbagai hal diluar dirinya. Aktivitas berfikirnya belum mempunyai sistem yang teroganisasikan. Anak sudah dapat memahami realitas di lingkungan dengan menggunakan tanda –tanda dan simbol.
Anak pada tahap ini juga mulai meningkatkan kosakata, mengelompokkan benda-benda berdasarkan sifatnya.
c. Tahap Operasi Konkret
Pada tahap ini, anak sudah cukup matang untuk menggunakan pemikiran logika atau operasi, tetapi hanya untuk objek fisik yang ada saat ini.
Dalam tahap ini, anak telah hilang kecenderungan terhadap animism dan articialisme. Egosentrisnya berkurang dan kemampuannya dalam tugas- tugas konservasi menjadi lebih baik. Namun, tanpa objek fisik di hadapan mereka, anak-anak pada tahap operasional kongkrit masih mengalami kesulitan besar dalam menyelesaikan tugas-tugas logika.
d. Tahap Operasi Formal
Pada umur 12 tahun keatas, timbul periode operasi baru. Periode ini anak dapat menggunakan operasi-operasi konkritnya untuk membentuk operasi yang lebih kompleks.
Berdasarkan penjelasan Piaget mengenai perkembangan anak diatas diketahui bahwa anak mengalami perkembangan kognitif yang berbeda-beda pada setiap tahap perkembangannya, dengan adanya perkembangan system pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu yang logis.
2. Penelitian Pengembangan
Metode penelitian dan pengembangan (Research and Development), yang disebut juga sebagai research-based development, merupakan metode penelitian yang mengembangkan produk baru dan menyempurnakan produk yang telah ada.
Produk yang dimaksud bersifat longitudinal ataupun bertahap. Hal ini didukung oleh pendapat Sugiyono (2017: 407) yang mendefinisikan metode penelitian dan pengembangan sebagai “metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut”.
Berbeda dengan penelitian lainnya, R&D bertujuan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan dengan menggunakan langkah- langkah yang disebut siklus R&D. Siklus ini secara umum terdiri dari kajian terhadap temuan penelitian yang terkait dengan produk yang akan dikembangkan, uji lapangan dalam setting sebenarnya (dimana produk tersebut akan digunakan), dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ditemukan dalam tahap uji lapangan. Agar hasilnya lebih teliti dan tepat, siklus tersebut
diulang hingga data lapangan menunjukkan bahwa produk tersebut telah mencapai tujuannya.
3. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong pembaharuan dalam proses belajar. Peran guru di kelas adalah membimbing, memotivasi, serta memfasilitasi peserta didik dalam melaksanakan proses belajar. Guru dapat memfasilitasi peserta didik dalam melaksanakan proses belajar dengan menggunakan media pembelajaran yang sudah tersedia.
Media berasal dari bahasa latin yaitu jamak dari kata medium yang berarti perantara atau penghantar. Istilah ini merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sumber dan sebuah penerima. Hujair AH. Sanaky (2013: 3) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses komunikasi antar pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Maka dapat dikatakan bahwa, bentuk komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk menyampaikan pesan. Seperti yang disampaikan Hamalik (Arsyad, 2014:4) yang menyatakan bahwa penggunaan alat bantu berupa media komunikasi, hubungan komunikasi akan dapat berjalan dengan hasil yang maksimal.
Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur yang penting, yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya (massage/software). Dengan demikian perlu sekali anda camkan, media pembelajaran memerlukan peralatan untuk menyajikan pesan, namun yang
terpenting bukanlah peralatan, tetapi pesan atau informasi yang dibawakan oleh media tersebut.
Media pembelajaran secara umum termuat suatu informasi dan pengetahuan di dalamnya, serta mampu dipakai oleh guru sebagai bahan dalam membelajarkan pengetahuan yang terkait. Ada banyak media yang memiliki ciri khas sendiri yang dipakai pada pembelajaran. Media pada internet misalnya, adalah suatu wadah yang mampu dipakai guru dalam melakukan pembelajaran dengan menggunakan fitur browsing yang beranekah macam informasi yang dibutuhkan Menurut Benny(2017:23) .
Munadi (2018:37) berpendapat bahwa media pembelajaran dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dan sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajara secara efisien dan efektif. Secara teknis media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar yang memiliki makna keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, dan penghubung.
Adapun Heinich, dkk (dalam Rudy Sumiharsono & Hasbiyatul, 2017:9) mengemukakan bahwa media pembelajaran merupakan pembawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan pembelajaran atau mengandung maksud-maksud pembelajaran.
H. Malik, (Sumiharsono & Habiyatul, 2017:10) Mengemukakan bahwa media belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan pembelajar dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Regina Monemi 2017:252 (Tiara,D.H & Hertami, R.D (2020)) mengatakan bahwa media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan proses pembelajaran di sekolah karena dapat membantu proses penyampaian informasi dari guru ke peserta didik ataupun sebaliknya.
Tujuan proses pembelajaran belajar-mengajar dapat tercapai dengan baik jika ditunjang oleh berbagai faktor, antara lain media pembelajaran. Media merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keberhasilan pengajar karena dapat membantu peserta didik dan guru dalam menyampaikan materi yang sehubungan dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam perencanaan pembelajaran. (Hamalik, 2019:64)
Berdasarkan pengertian media pembelajaran diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan proses penyampaian pesan atau informasi yang dapat merangsang perhatian peserta didik yang dilakukan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b. Ciri-Ciri Media Pembelajaran
Menurut Gerlach dan Ely (Arsyad 2016) media pembelajaran memiliki 3 ciri penting yang dapat membantu dalam proses pembelajaran, diantaranya adalah :
1) Ciri Fiksatif
Ciri ini menggambarkan media pembelajaran dalam merekam, menyimpan, dan merekomendasikan suatu objek atau peristiwa. Contoh peristiwa bersejarah
2) Ciri Manipulatif
Perubahan suatu peristiwa atau kejadian didalam media merupakan ciri manulatif. Karna adanya suatu keperluan maka perubahan suatu kejadian atau peristiwa itupun terjadi, seperti diubah ukurannya, waktu, kecepatan, warna, serta dapat diulang-ulang penyajiannya. Contoh pada metamorfosis kupu-kupu dapat ditampilkan kepada peserta didik dengan durasi beberapa menit, namun tetap urutan yang benar.
3) Ciri Distributif
Ciri yang ini dapat memungkinkan sebuah peristiwa yang ditrasportasikan melalui ruang dan secara bersamaan peristiwa tersebut disajikan kepada peserta didik dengan pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian tersebut.
c. Fungsi Media Pembelajaran
Dalam suatu proses kegiatan pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari pendidik menuju penerima yaitu peserta didik. Levie &
Lentz (dalam Regi Rima Wati 2016:10) mengemukakan beberapa fungsi dari media pembelajaran, yaitu :
1) Fungsi Atensi, yaitu membuat peserta didik merasa tertarik untuk konsentrasi dalam pembelajaran.
2) Fungsi Afektif, kegiatan belajar membaca teks bergambar sehingga membuat peserta didik menikmati pembelajaran yang disampaikan.
3) Fungsi Kognitif, dalam hal ini memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi yang disampaikan.
4) Fungsi Kompensatoris, memberikan pemisalan untuk membantu pemahaman teks dari isi pelajaran yang disajikan.
Dalam hal ini media pembelajaran memiliki fungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dan media pembelajaran yang dibutuhkan juga harus populer dikalangan umum khususnya dikalangan pendidik dan peserta didik.
d. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Menurut Rudi Bretz (dalam Talizaro 2018) Beberapa pendapat para ahli mengenai jenis-jenis media pembelajaran, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Media visual : yaitu media yang hanya dapat dilihat, yang termasuk kelompok visual, seperti foto, gambar, poster, grafik, kartun, liflet, buklet, torso, film bisu, model 3 dimensi seperti diorama dan mokeup.
2) Media Audio : adalah media yang hanya dapat didengar saja, seperti kaset audio, radio, MP3 Player, iPod.
3) Media Audio Visual : yaitu media yang dapat dilihat sekaligus dapat didengar, seperti film bersuara, video, televisi, sound slide,
4) Multimedia : adalah media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap seperti suara, animasi, video, grafis dan film. Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer (CBI).
5) Media Realia : yaitu semua media nyata yang ada dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti tumbuhan, batuan, binatang, insektarium, herbarium, air, sawah dan sebagainya.
e. Alasan Penggunaan Media Pembelajaran
Nana Sudjana (dalam Subana & Sunarti, 2019: 209) mengemukakan ada beberapa alasan dibutuhkannya media pembelajaran sebagai berikut :
1) Guru harus berusaha menyediakan materi yang mudah untuk peserta didik pahami.
2) Materi akan lebih mudah dimengerti jika ada alat bantu.
3) Proses belajar-mengajar memerlukan media dalam hal ini disebut media pembelajaran.
4. Microsoft Powerpoint a. Pengertian Powerpoint
Microsoft powerpoint adalah sebuah program aplikasi microsoft office yang berguna sebagai media presentasi dengan menggunakan beberapa slide. Aplikasi ini sangat digemari dan banyak digunakan dari berbagai kalangan, baik itu pelajar, perkantoran dan bisnis, pendidik, dan trainer. Kehadiran powerpoint membuat sebuah presentasi berjalan lebih mudah dengan dukungan fitur yang sangat menarik dan canggih. Fitur template/desain juga akan mempecantik sebuah presentasi powerpoint.
Menurut Khotimah (2019) Powerpoint merupakan program pengolah presentasi yang mudah digunakan dan memuat berbagai fasilitas yang siap pakai untuk memperindah tampilan sebuah presentasi, seperti background, layout slide, efek teks, animasi objek, serta menambah audio atau video.
Menurut Sanaky (2013) menjelaskan bahwa media Powerpoint adalah program aplikasi presentasi yang merupakan salah satu program aplikasi dibawah Mircosoft Office Program komputer dan tampilan ke layar menggunakan bantuan LCD proyektor.
Menurut Sukiman (2012:213) mengemukakan Microsoft Powerpoint merupakan salah satu produk Microsoft Corporation yang digunakan merancang dan membuat presentasi yang lebih menarik.
Sri Maya 2017: 56 (Tiara, D.H & Hertami, R.D. (2020) mengatakan bahwa powerpoint adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft didalam paket aplikasi kantoran, Microsoft Office, selain Microsoft Word, Excel, Access dan beberapa program lainnya. Powerpoint merupakan alat atau software yang mampu menampilkan program multimedia dengan menarik. Powerpoint dapat digunakan beberapa tipe penggunaan yang salah satunya adalah tipe stand alone.
Menurut Puspita, dkk (2020), Pada media powerpoint interaktif di dalamnya berisi gambar nyata dan video bersuara sehingga siswa dapat memahami materi yang terdapat di dalam pembelajaran.
b. Cara memulai Powerpoint 1) Klik tombol start pada taskbar 2) Pilih All Program
3) Pilih Microsoft Office pada menu
4) Klik Microsoft Powerpoint 2010 pada submenu c. Tips Desain Powerpoint
Menurut Mudlofir dan Rusydiyah (2015: 158) memberikan tips desain Powerpoint, sebagai berikut:
1) Salah satu karakteristik pokok dari program powerpoint ini bersifat multimedia, maka sayang apabila kita pembuat program sekaligus sebagai penyaji tidak memanfaatkan potensi itu. Oleh karena itu tampilkan unsur
gambar, animasi, video, dan suara pada presentase sehingga tidak hanya teks yang ditampilkan. Namun gunakan unsur tersebut secara proporsional dan tidak secara berlebihan.
2) Buatlah background atau template sendiri pada presentase dan dengan menampilkan aksen objek sesuai dengan presentase. Hal ini untuk menambah daya tarik presentase sekaligus memperjelas pesan pembelajaran.
3) Jika menggunakan latar dengan warna yang terang, maka gunakanlah teks dengan intensitas gelap. Begitupun sebaliknya jika template memiliki intensitas gelap, maka gunakan teks dengan warna yang lebih terang.
4) Gunakanlah warna untuk memperindah tampilan sekaligus memberikan fokus pada penyajian. Namun gunakan maksimal 3 (jenis) warna dalam satu sajian slide. Jika terlalu banyak warna yang digunakan maka hanya menganggu sajian materi.
5) Gunakanlah huruf-huruf yang memiliki karakter jelas dan tegas, hindari karakter atau jenis font dekoratif, karena jika pesannya banyak dan dalam jarak yang agak jauh menjadi tidak terbaca. Jika anda ragu untuk menggunakan jenis font tertetu, maka gunakan font yang standar dengan keterbatasan maksimal 16.
6) Gunakanlah kalimat yang singkat padat dan bersifat garis besar atau pokok pikiran utama. Penjelasan yang lebih rinci diuraikan langsung oleh penyaji atau menggunakan rekaman suara.
7) Pesan akan lebih komunikatif apabila lebih banyak menyajikan gambar yang relevan dan grafik serta struktur materi yang dibuat menggunakan
bagan denganalur yang jelas, sehingga memudahkan untuk mencerna materi.
Penggunaan media pembelajaran powerpoint dalam proses belajar mengajar tidak terlepas dari alat bantu proyeksi atau LCD sebagai alat bantu untuk menayangkan materi dalam bentuk powerpoint. Dengan alat bantu LCD bahan ajar yang telah dibuat dapat dilihat peserta didik dengan jelas tanpa membagikan buku kepada peserta didik. Penggunaan media ini mengefisienkan waktu karena guru tidak perlu lagi untuk menulis di papan tulis, tetapi dengan menyambungkan kabel-kabel koneksi semuanya langsung terlihat di layar.
d. Kelebihan
Menurut Menurut Hujair AH, Sanaky (2018: 135-136) mengemukakan bahwa kelebihan powerpoint yaitu :
1. Praktis, dapat digunakan untuk semua ukuran kelas.
2. Memberikan kemungkinan tatap muka, mengamati respon dari penerima pesan
3. Memberikan kemungkinan pada penerima pesan untuk mencatat.
4. Memiliki variasi tekni penyajian dengan berbagai kombinasi warna ataupun animasi
5. Dapat digunakan secara berulang-ulang
6. Dapat dihentikan pada setiap slide belajar karena kontrol sepenuhnya pada komunikator.
e. Kelemahan
Menurut Hujair AH, Sanaky (2018: 136) mengatakan bahwa selain adanya kelebihan, powerpoint juga memiliki kelemahan penggunaan yaitu :
1. Pengadaan alat yang digunakan mahal, tidak semua sekolah memiliki.
2. Memerlukan perangkat keras (hardware) yaitu komputer, proyektor, dan layar untuk memproyeksikan pesan.
3. Memerlukan persiapan yang matang apabila menggunakan animasi yang komplek.
4. Diperlukan keterampilan khusus dan kerja yang sistematis untuk menggunakannya.
5. Menuntut keterampilan khusus untuk menuangkan pesan atau ide-ide yang baik pada desain Microsoft Powerpoint, sehingga mudah dicerna oleh penerima.
5. Ilmu Pengetahuan Alam a. Pengertian IPA
IPA merupakan terjemahan dari kata-kata dalam bahasa inggris yaitu natural science. Sience dapat diartikan secara harfiah adalah ilmu. Ilmu adalah pengetahuan ilmiah. Ilmu memiliki sifat rasional, dan objektif (Wisudawati,2015) Natural adalah alam sehingga jika diartikan IPA adalah suatu ilmu yang mengkaji segala sesuatu tentang gejala yang ada di alam baik itu benda mati ataupun benda hidup.
Menurut Fogarty (Miftah Rizqa, dkk: 2014: 2) pembelajaran IPA Terpadu akan memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa, karena dalam permbelajaran IPA Terpadu siswa akan memahami konsep-konsep yang dipelajari melalui
pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep-konsep lain yang sudah dipahami yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Carin dan Sund (dalam Daryanto, 2014: 190) mendefinisikan Ilmu pengetahuan Alam (IPA) sebagai pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku secara umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen.
Menurut Nash (dalam Samatowa, 2011: 3) IPA dianggap sebagai suatu cara atau metode untuk mengamati alam. IPA yang digunakan untuk mengamati alam bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena lain, yang pada akhirnya membentuk suatu perspektif atau pandangan baru tentang suatu objek yang diamati. Sedangkan Powler (dalam Samatowa, 2011: 3) mengemukakan bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis, tersusun secara teratur, dan merupakan kumpulan dari hasil observasi.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah cara yang digunakan untuk mengamati gejala alam sehingga membentuk sebuah pandangan baru tentang suatu objek yang diamati.
Menurut Daryanto (2014: 190-191) hakikat IPA me;iputi empat unsur diantaranya : 1) Sikap : Rasa ingin tahu peserta didik tentang benda, fenpmena alam, makhluk
hidup serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru dan dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar.
2) Proses: merupakan sebuah prosedur pemecahan masalah melalui sebuah metode ilmiah yang meliputi, penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen, evaluasi, pengukuran dan penarikan kesimpulan.
3) Produk : dalam IPA benda fakta yang ditangkap oleh indera, prinsip yang digunakan dalam pemecahan masalah, teori yang digunakan, dan hukum.
Ditinjau dari fisiknya IPA adalah ilmu pengetahuan yang lingkupnya mencakup alam dan segala isinya, yaitu manusia, hewan dan tumbuhan termasuk bumi.
b. Perlunya IPA di Sekolah Dasar
Daryanto (2014: 159) berpendapat bahwa tujuan utama dari pendidikan IPA adalah untuk mengembangkan siswa yang “melek” ilmu pengetahuan melalui usaha ilmiah dan keterampilan- keterampilan dalam memecahkan masalah sehari-hari dalam kehidupan dengan cara observasi, eksperimen, dan pemecahan masalah.
Sanjaya (2011: 105) menjelaskan bahwa pembelajaran IPA yang ideal adalah pembelajaran yang mencakup pendekatan, strategi, metode, serta teknik. Metode digunakan untuk mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan dengan tujuan agar siswa dapat mencapai kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. Proses kegiatan pembelajaran dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Strategi pembelajaran merupakan cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran secara efektif. Sedangkan teknik merupakan penerapan dari strategi dan metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Isjoni (2007: 3) menambahkan bahwa strategi pembelajaran didukung oleh beberapa unsur, seperti sumber belajar, guru dan siswa, media pembelajaran, materi, kondisi kelas dan lingkungan. Unsur- unsur tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Proses pembelajaran dapat berlangsung apabila terdapat interaksi antara guru dengan pserta didik. Media pembelajaran menjadi salah unsur pendukung terciptanya suasana pembelajaran yang efektif dan efisien, dengan
media siswa dapat terbantu dalam memahami materi pembelajaran yang bersifat abstrak.
6. Interaktif
Menurut Rudi dan Cepi (2009: 23) model pembelajaran interaktif adalah suatu cara atau teknik pembelajaran yang digunakan guru pada saat menyajikan bahan pelajaran dimana guru pemeran utama dalam menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar.
B. Penelitian Relevan
Guna kesempurnaan dan kelengkapan penelitian ini, maka penulis merujuk beberapa penelitian terdahulu yang pokok permasalahannya hampir sama dengan penelitian ini.
Berikut beberapa penelitian yang relevan tersebut:
1. Penelitian pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Nurlatifah (2015) dari Universitas PGRI Yogyakarta dengan judul penelitian “Pengembangan Media Pembelajaran IPA berbasis Microsoft office Powerpoint Interaktif pada Siswa Kelas IV SD Negeri Ngrukeman kasihan Bantul”. Tujuan dari penelitian yang dilakukan Nurlatifah ini yang pertama adalah untuk mengembangkan media pembelajaran IPA menggunakan Microsoft Powerpoint Interaktif di SD Negeri Ngrukeman Kasihan Bantul, yang kedua untuk mengetahui tingkat kelayakan media pembelajaran menggunakan Microsoft Powerpoint Interaktif sebagai media pembelajaran IPA di SD Ngrukeman Kasihan Bantul dan yang ketiga bertujuan untuk melihat pengaruh media pembelajaran IPA berbasis Powerpoint Interaktif terhadap prestasi belajar siswa. Hasil penelitian yang dilakukan Nurlatifah
tingkat kelayakan media pembelajaran menggunakan Microsoft Powerpoint Interaktif dinyatakan layak berdasarkan hasil pengujian para ahli diperoleh persentase 68% dan persentase kelayakan media diperoleh persentase 64%, dan persentase kelayakan dari siswa diperoleh hasil 87.81% dapat diartikan media pembelajaran menggunakan Microsoft Powerpoint dalam kategori layak.
2. Penelitian yang dilakukan (Fransisca, 2017) yang berjudul “Pengembangan Media pembelajaran media berbasis Microsoft Powerpoint mata pelajaran IPAmateri rangka manusia untuk siswa kelas IV SD Kansius Gamping”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran Berbasis Microsoft Powerpoint mata pelajaran IPA materi rangka manusia untuk siswa kelas IV SD Kansius Gamping memiliki kualitas baik dan sudah layak digunakan sebagai media dalam kegiatan pembelajaran.
3. Penelitian yang dilakukan (Sari Permanda, dkk,2017 ) yang berjudul
“Pengembangan media pembelajaran berbasis powerpoint pada mata pelajaran IPA kelas IVC SD Negeri 147 Pekanbaru”. Berdasarkan, N-Gain dapat diketahui peningkatan hasil belajar sebanyak siswa kelas IVC SD Negeri 147 Pekanbaru yaitu 0,60, dikategori berada pada tingkat sedang. Dari hasil uji coba diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis powerpoint yang dikembangkan layak dan efektif digunakan pada mata pelajaran IPA kelas IVC.
Dari hasil penelusuran penelitian-penelitian yang ada diatas, untuk perbedaan yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu pengembangan media pembelajaran berbasis powerpoint akan dilaksanakan pada kelas V. sedangkan persamaan pada penelitian ini dengan penelitian yang diatas yaitu membahas
pengembangan media pembelajaran berbasis Powerpoint pada mata pelajaran IPA.
C. Kerangka Pikir
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa media pembelajaran berbasis powerpoint. Media pembelajaran berbasis powerpoint ini dibuat dan dikembangkan untuk mendukung proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA. Microsoft powerpoint merupakan program aplikasi yang telah banyak dikenal oleh banyak kalangan, baik pada kalangan institut umum maupun pada institut pendidikan. Adanya kesesuaian antara fungsi dari program aplikasi dengan tujuan penelitian yang akan dicapai, kemudahan dalam penggunaan dan banyak kalangan yang menggunakan program aplikasi ini merupakan faktor utama dalam pemilihan program aplikasi.
Pembuatan dan pengembangan media pembelajaran berbasis powerpoint untuk pembelajaran IPA dalam penelitian ini menggunakan metode pengembangan ADDIE yang terdiri beberapa tahap, antara lain:
1. Tahap analisis kebutuhan
2. Tahap pembuatan produk, meliputi desain.
3. Tahap uji coba, meliputi : validasi oleh dua validator guru kelas, uji coba produk dan uji coba pemakaian yang melibatkan 24 peserta didik kelas V SD Inpres Paku.
Produk media pembelajaran berbasis powerpoint yang dihasilkan untuk penelitian akan melalui proses validasi dan di uji coba sebelum digunakan.
Validasi produk dilakukan oleh dua orang validator untuk mengetahui kelayakan produk tersebut. Sedangkan uji coba produk dilakukan secara dua kali. Validasi dan uji coba dimaksudkan untuk memperoleh masukan-masukan maupun koreksi
produk yang dihasilkan. Berdasarkan masukan-masukan dan koreksi tersebut, produk tersebut direvisi dan diperbaiki.
Dengan demikian, penggunaan media pembelajaran berbasis powerpoint dalam pembelajaran IPA diharapkan dapat mempermudah guru dalam menyampaikan isi materi pelajaran, mempermudah penyerapan materi oleh peserta didik, meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik, sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
26 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau penelitian R&D (Research and Dvelopment)). Sugiyono (2014: 407) mengatakan bahwa “Research and Dvelopment adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan digunakan untuk menguji keefektifan produk tersebut”.
B. Setting Penelitian 1. Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Inpres Paku tahun ajarana 2020/2021. Jumlah seluruh siswa kelas V yang ada di SD Inpres Paku tahun pelajaran 2020/2021 sebanyak 24 siswa.
2. Tempat Penelitian
Pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan di SD Inpres Paku, Pallangga Kabupaten Gowa.
3. Waktu Penelitian
Peneliti melakukan pengembangan media pembelajaran berbasis powerpoint interaktif selama 2 Bulan.
C. Prosedur Pengembangan Media
Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini menghasilkan desain media pembelajaran berbasis powerpoint: langkah-langkah pengembangan media tersebut berdasarkan desain pengembangan model ADDIE(Anita &
Wartoyo,2016: 315-317), model desain pembelajaran ini dilakukan untuk menghasilkan suatu sistem pembelajaran yang cakupannya luas. Model ini
menggunakan 5 tahap pengembangan yakni 1) Analisi, 2) design, 3) Development, 4) Impelementasi, dan 5) Evaluation.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti untuk mempermudahkan dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan instrumen dalam penelitian ini yaitu:
1. Lembar Validasi Media Powerpoint
Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data tentang penilaian dari validator terhadap media powerpoint yang akan dikembangkan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan prosuk sebelum di uji coba. Lembar validasi media powerpoint diisi oleh validator.
2. Lembar Respon Peserta Didik
Instrumen ini digunakan untuk mengetahui respon peserta didik mengenai media pembelajaran IPA yang dikembangkan. Penyusunan lembar respon peserta didik lebih sederhana sehingga mereka mudah untuk mengisinya.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner
Angket atau kuesioner adalah metode pengumpulan data, instrumennya disebut sesuai dengan nama metodenya. Angket atau kuisioner berbentuk lembaran, dimana pada lembaran berisikan pertanyaan yang akan dijawab respoden berdasarkan kejadian yang terjadi dilapangan. Bentuk kuisioner yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut :
a. Angket responden Siswa
Angket ini digunakan untuk mengumpulkan beberapa pendapat siswa mengenai media powerpoint, berikut ini instrumen respon siswa yang dibuat oleh peneliti.
2. Dokumentasi
Dokumentasi yang dihasilkan pada peneliti berupa foto proses penggunaan media powerpoint pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat bantu yakni kamera telepon. Adapun alat dokumentasi tersebut digunakan pada saat pelaksanaan uji coba produk di lapangan oleh guru dan peserta didik.
F. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, yang dilakukan peneliti adalah menganalisis data.
Data yang terkumpul dari hasil pengumpulan data harus segera diolah dan dimaknai sehingga segera diketahui apakah tujuan penelitian sudah dapat tercapai atau tidak. Analisis data dalam penelitian hendaknya disesuaikan dengan rancangan penelitian. Penelitian yang oleh peneliti menggunakan teknik analisis kuantitatif.
analisis kuantitatif.
a. Analisis Data Angket Validitas Guru kelas
Penelitian membuat lembar validasi yang berisikan pertanyaan. Kemudian validator mengisi angket dengan memberikan tanda centang pada kategori yang telah disediakn oleh peneliti berdasarkan skala likert yang terdiri dari 4 skor penilaian sebagai berikut
Tabel 3.1 Skor Penilaian Validasi Ahli Keterangan Skor
Sangat Baik 4
Baik 3
Cukup 2
Kurang 1
Hasil validasi yang sudah tertera dalam lembar Validasi Powerpoint akan dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut;
Selanjutnya rata-rata kelayakan yang didapatkan kemudian diinterprestaikan ke kategori berdasarkan tabel berikut.
Tabel 3.2 Kriteria Respon
Rata-rata Skor Kategori Validasi
3,5-4 Sangat Valid
3-3,4 Valid
2,5-2,9 Kurang Valid
≤2,9 Tidak Valid
(sumber: Imam Suryono (Lestia Pratiwi, 2015) 1. Analisis Data Respon Siswa
Peserta didik mengisi angket yang telah dibagikan dan memberikan tanda centang terhadap kategori yang diberikan pada peneliti berdasarkan skala Likert terdiri dari 4 ukuran penelitian sebagai berikut ;
Tabel 3.3 Kategori Penilaian
Keterangan Skor
Sangat Setuju(SS) 4
Setuju(S) 3
Tidak Setuju(TS) 2
Sangat Tidak Setuju(STS)
1
Hasil angket berdasarkan respon peserta didik akan dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut.
Kriteria validasi atau tingkat ketercapaian yang digunakan dalam pengembangan media dijelaskan pada tabel berikut.
Tabel 3.4 Kriteria Respon Penilaian Kategori 3,25-4,00 Sangat Baik
2,50-3,25 Baik
1,75-2,50 Cukup Baik 1,00-1,75 Kurang Baik
(sumber: Arikunto, 2010:35)
31 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Inpres Paku Pallangga Kabupaten Gowa.
Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk berupa media pembelajaran berbaisis powerpoint dengan materi Komponen Ekosistem. Penelitian ini menggunakan 24 sampel murid Sekolah Dasar yang menggunakan powerpoint pada saat pembelajaran. Hasil produk yang telah dirancang di ujikan kepada guru dan peserta didik. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga akan diperoleh data yang valid. Pertanyaan yang ada dalam kuesioner merupakan indikator yang kategori yang berhubungan dengan penggunaan powerpoint.
Adapun pada sub bab ini akan membahas mengenai pengembangan media berbasis powerpoint yang meliputi :
1. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan langkah awal yang dilakukan penelti untuk melakukan pengembangan produk media pembelajaran berbasis powerpoint Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui masalah yang ada pada sekolah tersebut. Peneliti setelah menggali beberapa informasi adapun masalahnya yang ada yaitu keterbatasan alat dan kurangnya pemahaman guru untuk menciptakan media pembelajaran yang menarik. Sehingga peneliti menjadikan acuan dari masalah tersebut untuk mengembangkan produk berupa media pembelajaran berbasis powerpoint. Hasil menggali informasi menyatakan bahwa kurangnya
pemakaian media pembelajaran yang menarik saat kegiatan proses belajar. Media yang digunakan hanya berupa buku dan gambar yang membuat peserta didik merasa jenuh dan bosan. Guru perlu menggunakan media yang dapat menampilkan materi dan gambar yang abstrak. Sehingga peserta didik dapat lebih muda untuk menerima pembelajaran.
2. Deskripsi Produk Awal
Peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis powerpoint menggunakan beberapa langkah. Adapun langkah-langkahnya yang pertama, peneliti melakukan analisis kebutuhan dan menggali beberapa informasi kepada guru kelas V SD Inpres Paku. Menggali informasi terhadap guru kelas dilakukan untuk mengetahui potensi dan masalah yang ada di sekoah tersebut. Berdasarkan potensi dan masalah yang ada di SD Inpres Paku, peneliti menemukan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis powerpoint dapat meningkatkan antusias belajar peserta didik, namun dalam penerapannya media pembelajaran berbasis powerpoint masih sangat jarang digunakan oleh guru karena keterbatasan alat dan kemampuan guru mengaplikasikan aplikasi.
Berdasarkan masalah yang ditemukan, peneliti menyusun sebuah produk berupa media pembelajaran berbasis powerpoint dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat Tujuan dan materi yang sesuai dengan analisis kebutuhan. Berdasarkan kompetensi tersebut, peneliti menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Media pembelajaran berbasis powerpoint dilengkapi dengankompetesi dasar, Indikator dan tujuan pembelajaran, selain itu media juga memuat petunjuk penggunaan media pembelajaran. Menurut Arsyad (2015:47) salah kategori
menggunakan media yaitu terampil dalam menggunakannya, oleh karena itu peneliti menyusun media pembelajaran berbasis powerpoint lengkap dengan tombol-tombol yang dapat memudahkan guru untuk mengaplikasikan media powerpoint. Selain itu, peneliti harus memiliki mutu teknis dalam pemilihan kategori media pembelajaran, sehingga gambar pada slide jelas dan informasi dari mata pelajaran tidak terganggu oleh background yang digunakan. Adapun rancangan desain yang akan dibuat kali ini oleh peneliti sebagai berikut.
Gambar 4.1 Tampilan bagian awal pada media powerpoint
Pada bagian ini peneliti menggunakan background pepohonan karena
berhubungan dengan materi yang akan dibahas.
Gambar 4.2 tampilan bagian kedua slide menu media powerpoint
Pada slide kedua merupakan slide menu. Contoh gambar yang berisikan menu untuk pengaplikasian media powerpoint.
Gambar 4.3 slide ketiga petunjuk media powerpoint
Pada slide ini merupakan contoh gambar slide petunjuk secara umum.
Gambar 4.4 slide pembahasan media powerpoint
Pada slide ini merupakan contoh slide pembahasan mengenai pembahasan yang akan dipelajari.
gambar 4.5 slide tujuan pembelajaran media powerpoint
Pada slide ini merupakan contoh slide tujuan pembelajaran mengenai materi
yang akan dibahas.
gambar 4.6 slide materi media powerpoint
Pada slide ini merupakan contoh slide isi materi mengenai komponen
ekosistem.
gambar 4.7 contoh slide materi video media powerpoint
Pada slide ini merupakan contoh slide video mengenai isi materi.
Gambar 4.8 slide soal evaluasi media powepoint
Pada slide ini merupakan contoh slide soal evalusia mengenai materi.
Gambar 4.9 slide ucapan terima kasih media powerpoint
Pada slide ini merupakan contoh slide ucapan terimakasih setelah pembelajaran
3. Data Hasil Validasi Guru SD Inpres Paku dan Revisi Produk
Produk media pembelajaran berbasis powerpoint yang dikembangkan telah melalui tahap validasi oleh 2 guru kelas V Inpres Paku. Validasi digunakan untuk
menguji kualitas dan kelayakan produk media pembelajaran berbasis powerpoint yang dibuat oleh peneliti. Validasi produk media dilakukan pada tanggal 18 Desember 2021.
Aspek yang dinilai dari produk tersebut, yaitu : 1) aspek isi, 2) aspek tampilan, 3) aspek bahasa, dan 4) aspek penggunaan dan penyajian. Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari guru kelas mengenai media pembelajaran Berbasis powerpoint.
Hasil validasi yang diperoleh dari guru M,S.Pd menunjukkan skor rata-rata media pembelajaran berbasis Powerpoint dinyatakan layak digunakan/diuji cobakan sesuai revisi. Adapun hasil perhitungan setiap aspek sebagai berikut. 1) total aspek konten atau isi yaitu 19, 2) total aspek tampilan yaitu 34 , 3) total aspek bahasa yaitu 9, 4) total aspek penggunaan dan penyajian yaitu 15. adapun jumlah skor yang diperoleh secara keseluruhan aspek yaitu 77. Berdasarkan penilaian dari validator dari semua aspek penilaian berada dalam kategori valid.
Hasil validator kedua yang diperoleh dari guru NH,S.Pd menunjukkan skor rata-rata media pembelajaran berbasis powerpoint dinyatakan layak digunakan/diuji cobakan sesuai revisi. Adapun hasil perhitungan setiap aspek sebagai berikut. 1) total aspek konten atau isi yaitu 18, 2) total aspek tampilan yaitu 36 , 3) total aspek bahasa yaitu 8, 4) total aspek penggunaan dan penyajian yaitu 16. adapun jumlah skor yang diperoleh secara keseluruhan aspek yaitu 78.
Berdasarkan penilaian dari validator dari semua aspek penilaian berada dalam kategori valid.
Dari beberapa aspek yang dinilai dari media pembelajaran Microsoft powerpoint kedua guru memberikan komentar ataupun saran yang dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan. Ibu M memberikan komentar bahwa secara keseluruhan media sudah baik untuk digunakan, namun memerlukan sedikit perbaikan, diantaranya: 1) kesesuaian warna background, sebaiknya warna tulisan materinya yang terang agar peserta didik mudah membacanya, 2) ukuran font sebaiknya lebih besar lagi.
3,31 3,32 3,33 3,34 3,35 3,36 3,37 3,38 3,39
validator 1 validator 2
grafik hasil kedua validator
Series 1 Column1 Column2
Tabel 4.1 Saran dan Revisi Guru kelas Aspek
Yang Dinilai
Saran Revisi
Aspek Tampilam Kesesuaian
Background dengan warna tulisan
Beberapa background yang tidak sesuai sehingga tulisan susah dibaca.
Dilakukan perbaikan dengan mengganti warna tulisan dan font sehingga mudah dibaca.
Aspek Bahasa Ketepatan penggunaan bahasa berdasarkan EYD
Beberapa kalimat sulit untuk dipahami Dilakukan perbaikan dengan mengganti kalimat yang mudah untuk dipahami
Berdasarkan tabel diatas, peneliti menyimpulkan bahwa guru kelas V SD yang berperan sebagai pengguna media pembelajaran berbasis powerpoint telah memberikan saran revisi terkait produk yang telah dirancang peneliti. Berdasarkan saran dan revisi yang diberikan oleh kedua guru kelas V terhadap media pembelajaran yang telah dirancang maka peneliti melakukan perbaikan sesuai dengan saran dan revisi yang telah diberikan untuk media pembelajaran.
4. Kajian Hasil Uji Coba Produk
Uji coba produk media pembelajaran berbasis powerpoint dilakukan pada tanggal 16 Desember 2021 di kelas V SD Inpres Paku dengan melibatkan 24 peserta didik. Uji coba dilakukan pada pembelajaran yang sesuai dengan jadwal mata pelajaran IPA. Uji coba produk dilakukan dengan mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran yaitu, proyektor untuk menampilkan powerpoint yang telah dirancang peneliti. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh peneliti karena guru kelas telah memberikan kepercayaan untuk menyampaikan kegiatan pembelajaran. Guru telah mempercayai bahwa peneliti telah menguasai media pembelajaran berbasis powerpoint yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
Uji coba produk dilakukan selayaknya proses pembelajaran pada umumnya, hanya saja pada proses pembelajaran yang dilakukan peneliti menggunakan media pembelajaran berbasis powerpoint, dengan menggunakan slide yang menampilkan materi dan gambar dengan harapan dapat menambah antusias peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan.
Kegiatan dilakukan sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Pada proses pembelajaran, peserta didik dengan tenang memperhatikan slide yang ditampilkan pada layar menggunakan LCD. Peserta didik merasa tertarik dengan media pembelajaran powerpoint, namun beberapa kendala membuat peserta didik berkomentar “ ibu tulisannya tidak terbaca”. Sehingga pembelajaran sedikit terhambat karena ingin mencatat namun tulisannya tidak bisa dibaca. Komentar yang diajukan peserta didik ditulis oleh peneliti untuk menjadi acuan saat melakukan perbaikan media sehingga media tersebut menjadi lebih baik.
Adapun kuesioner digunakan pada saat uji coba produk di kelas V SD Inpres Paku untuk mengetahui respon peserta didik terhadap media pembelajaran berbasis powerpoint yang digunakan saat proses pembelajaran. Berikut peneliti paparkan hasil kuesioner respon peserta didik, sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Kuesioner Respon Uji Coba Produk Kategori Penilaian Frekuensi
Sangat Baik 3,25-4,00 11
Baik 2,50-3,25 12
Cukup Baik 1,75-2,50 1 Kurang Baik 1,00-1,75 -
Jumlah 3,47 24
Berdasarkan tabel 4.2 kuesioner yang diperoleh dari rumus perhitungan yang ada pada bab III, maka diketahui bahwa rata-rata respon peserta didik
“sangat baik” dalam menggunakan media pembelajaran berbasis powerpoint.
Ketertarikan peserta didik terhadap media pembelajaran berbasis powerpoint dapat dilihat dari presentasi yang diperoleh peserta didik. Pembagian kuesioner validasi media dilakukan di akhir kegiatan belajar. Kuesioner dibagikan untuk mengetahui kualitas media pembelajaran berbasis powerpoint yang telah disusun berdasarkan tiga aspek yaitu, 1) aspek minat, 2) aspek tampilan, dan 3) aspek bahasa. Adapun hasil validasi oleh peserta didik pada kegiatan uji coba produk sebagai berikut.