BAB 4
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
4.1 Perancangan Jaringan Cloud Computing
Implementasi sistem cloud computing di CV. Ultra Engineering ditanamkan pada sebuah mesin server yang yang akan digunakan sebagai penyedia layanan cloud computing. Model penyebaran yang digunakan adalah private cloud dimana device yang terhubung ada pada jaringan Local Area Network (LAN) perusahaan tersebut. Alasan menggunakan model penyebaran private cloud dikarenakan keamanan data yang akan diakses dan selain itu agar kecepatan akses data terjamin dikarenakan masih dalam satu jaringan LAN. Pada server menggunakan Proxmox versi 2.1 agar server tersebut dapat melakukan vitualisasi yang merupakan prinsip utama dari cloud computing. Proxmox adalah platform virtualisasi bersifat opensource yang mendukung untuk menjalankan virtual mesin berbasis Kernel- based Virtual Machine (KVM) dan Open Virtuozzo (OpenVZ). Setelah melakukan instalasi Proxmox pada mesin server, dilanjutkan dengan melakukan konfigurasi untuk pembuatan virtual machine melalui web browser. Pada web browser dimasukkan nomor Internet Protocol (IP) address dari server yang telah ter-install proxmox.
4.1.1 Topologi Jaringan
Skema cloud computing yang akan di tanamkan pada CV. Ultra Engineering adalah
Gambar 4.1 Skema Cloud Computing yang akan diterapkan
Gambar 4.1 merupakan rancangan topologi yang diusulkan dan juga diimplementasikan pada CV. Ultra Engineering. Telah dilakukan beberapa perubahan pada topologi yang telah ada sebelumnya.
Switch D-Link
42
4.2 Hardware dan Software yang Digunakan
Untuk melakukan instalasi cloud computing diperlukan beberapa perangkat, baik berupa hardware maupun software sebagai pendukungnya. Berikut merupakan daftar hardware dan software yang dibutuhkan.
4.2.1 Hardware
Berikut merupakan spesifikasi hardware yang akan digunakan oleh CV. Ultra Engineering :
• Perangkat komputer yang digunakan oleh pegawai Tabel 4.1 Spesifikasi Komputer Pegawai
Sistem Operasi Windows XP SP2
Processor Intel® Dual Core E2160 1,8GHz
Memory 1GB DDR2
Harddisk 80GB
• Perangkat Server
Tabel 4.2 Spesifikasi PC Server Sistem Operasi Proxmox VE 2.1
Processor Intel® Xeon® CPU E5506 @ 2.13GHz
Memory 4GB DDR3
Harddisk 1x250GB SATA
Optical Drive HP Slim SATA DVDRW
Networking Card 2x GB LAN
Rackmount Rack (2U) 460W
• Switch
D-Link Switch 24 Ports 10/100Mbps, Unmanaged - D-Link DES-1024A
• Wireless Router Linksys WRT-120N
• Modem ADSL
TP-LINK TD-W8151N
• Perangkat NComputing NComputing L130
4.2.2 Software
Software yang akan digunakan untuk penerapan cloud computing pada CV. Ultra Engineering antara lain :
• Proxmox VE 2.1 yang akan digunakan pada server cloud computing.
• EyeOS merupakan sistem operasi cloud computing berbasis web.
• Owncloud merupakan media penyimpanan dokumen dan berkas secara online.
• Windows XP SP2 digunakan sebagai sistem operasi 6 komputer client.
44
• AutoCad dan AutoDesk Inverter yang digunakan pada 6 komputer karyawan.
• Web browser digunakan untuk mengakses server cloud computing dan sistem operasi cloud computing (contoh: firefox, chrome).
4.3 Implementasi
4.3.1 Instalasi Proxmox
Sebelum melakukan instalasi proxmox pada server cloud computing, yang pertama kali harus dilakukan adalah mengunduh file Proxmox VE 2.1 pada situs resmi proxmox yaitu http://www.proxmox.com/downloads/proxmox- ve/17-iso-images/114-proxmox-ve-2. Setelah file proxmox berupa format .ISO selesai diunduh, maka file tersebut di-burn kedalam CD agar bisa di-boot oleh server. Berikut merupakan langka-langkah dalam melakukan instalasi proxmox VE 2.1 pada mesin server :
1. Masukkan CD/DVD yang telah di isi dengan proxmox VE 2.1, kemudian tunggu beberapa saat untuk proses booting, setelah proses booting selesai maka akan terlihat seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4.2 Proxmox Boot
2. Pada gambar 4.2 maka akan diminta untuk menekan tombol enter, setelah menekan tombol enter, akan tampil halaman loading seperti dibawah ini.
Gambar 4.3 Proxmox Loading Boot
46
3. Setelah proses loading selesai akan muncul halaman Proxmox License Aggrement, lalu pilih “I Agree” untuk melanjutkan proses instalasi proxmox.
Gambar 4.4 Proses License Agreement
4. Setelah menekan tombol next, maka proses instalasi akan dilanjutkan ke halaman berikutnya, yaitu halaman yang memberikan pernyataan mengenai proxmox VE, klik next untuk melanjutkan ke proses berikutnya.
Gambar 4.5 Halaman Penjelasan Proxmox Virtualization Environment (PVE)
5. Halaman selanjutnya yaitu mengisi waktu, lokasi, dan keyboard layout.
Setelah mengisi semua nilai, klik next untuk melanjutkan.
Gambar 4.6 Halaman Country, Time Zone dan Keyboard Layout
48
6. Setelah proses pengisian zona waktu, lokasi dan keyboard layout, masukkan Email dan Password yang nanti akan digunakan oleh Administrator untuk menggunakan proxmox.
Gambar 4.7 Pengisian Email dan Password
7. Setelah pengisian Email dan Password untuk Administrator selesai, dilanjutkan dengan mengisi hostname (ultra.co.id), dan IP address (192.168.99.99), bagian netmask akan terisi sendiri; gateway dan DNS akan diisi dengan IP address 192.168.99.1.
Gambar 4.8 Pengisian Hostname, IP Address, Netmask, Gateway dan DNS Server
8. Setelah selesai pengisian hostname, IP address selesai, proxmox akan melakukan proses instalasi.
50
Gambar 4.9 Proses Instalasi
9. Setelah proses instalasi selesai maka proxmox akan meminta untuk melakukan reboot.
Gambar 4.10 Proses Reboot
10. Setelah proses reboot, maka akan muncul pilihan seperti pada gambar 4.11.
Pilihlah bagian pertama untuk melanjutkan ke proses berikutnya.
Gambar 4.11 Proses booting proxmox
11. Setelah memilih bagian pertama, akan dilanjutkan ke proses loading start screen dari proxmox.
52
Gambar 4.12 Proses loading proxmox
12. Tampilan halaman login promox yang telah di embedded kedalam server dan dapat diakses menggunakan web. Berikut tertera alamat web yang bisa dituju untuk melakukan koneksi ke server proxmox, yaitu https://192.168.99.99:8006/. Port 8006 merupakan Symantec Critical System Protection, digunakan secara internal oleh Tomcat selama service shutdown.
Gambar 4.13 Tampilan login proxmox
4.3.2 Akses Server Proxmox
1. Setelah proses instalasi proxmox selesai, langkah selanjutnya adalah menggunakan salah satu komputer yang terhubung pada jaringan untuk mengakses proxmox melalui IP Address 192.168.99.99. Ketika mengakses proxmox akan muncul tampilan “This Connection is Untrusted”, ini disebabkan karena komputer yang mengaksesnya tidak mempunyai
sertifikat, akan tetapi dapat dilanjutkan dengan memilih bagian “I Understand The Risks”, kemudian pilih Add Exception.
4.14 Akses ke Server Proxmox
2. Kemudian pilih Confirm Security Exception, maka secara otomatis akan di pindahkan ke halaman proxmox.
54
Gambar 4.15 Confirm Security Exception
3. Setelah halaman proxmox terbuka, isi bagian username dengan “root”, dan password dengan “admin”.
Gambar 4.16 Halaman Login Proxmox
4.3.3 Upload dan Create Template
1. Setelah proses login berhasil, akan muncul halaman awal dari proxmox, yang berisi informasi mengenai spesifikasi server, summary services, network, DNS, time, syslog dan sebagainya.
Gambar 4.17 Halaman Summary Proxmox
2. Pada bagian kiri, pilih bagian local(ultra) kemudian pada tab summary, Content dan Permission pilih bagian Content dan pilih Upload.
56
Gambar 4.18 Halaman Content Proxmox
3. Setelah klik tombol upload maka akan muncul tampilan seperti berikut
Gambar 4.19 Halaman Upload Proxmox
4. Klik pada tombol template untuk meng-upload template eyeOS. Proses penamaan pada versi Proxmox VE 2.1 lebih mudah dilakukan daripada versi sebelumnya karena proses penamaan boleh dilakukan tanpa mengikuti peraturan yang ada.
Gambar 4.20 Proses Upload Template
Gambar 4.21 Template telah selesai di-upload
5. Setelah selesai meng-upload template, dilanjutkan dengan meng-create template yang yang telah di-upload. Pilih tombol “Create CT” untuk
58
penamaan Hostname VM100 dan masukkan password untuk template tersebut apabila diakses via console. Resource pool dan storage dibiarkan default.
Gambar 4.22 Halaman Create Template
6. Setelah selesai mengisi tab general, tekan next untuk masuk ke tab template. Pada tab template pilih template yang telah di-upload sebelumnya lalu tekan next setelah selesai memilih.
Gambar 4.23 Halaman Create Template (2)
7. Pada konfigurasi bagian ini Admin diberi kewenangan untuk memilih hardware yang dibutuhkan untuk mendukung proses selanjutnya. Terdapat bagian memory, swap, CPU(s), disk size yang harus diisi. Bila selesai pilih next.
Gambar 4.24 Halaman Create Template (3)
8. Setelah resource dipilih, maka Admin diminta untuk mengisi IP Address dari OS tersebut. Pengisian IP address dilakukan dengan cara memilih bagian Routed Mode (Venet), dan mengisi IP address dengan 192.168.99.10.
Gambar 4.25 Halaman Create Template (4)
60
9. DNS domain boleh dikosongkan, atau boleh diisi dengan ultra.co.id dan DNS-nya bisa berupa IP address wireless router ataupun DNS yang diberikan oleh provider.
Gambar 4.26 Halaman Create Template (5)
10. Setelah selesai create template, maka akan muncul konfirmasi dan pilih finish untuk melanjutkan.
Gambar 4.27 Halaman konfirmasiTemplate
11. Setelah klik finish, akan muncul comment mengenai selesai create template.
Gambar 4.28 Halaman Finish pembuatan Template (1)
Gambar 4.29 Halaman Finish pembuatan Template (2)
4.3.4 Upload ISO dan Create Virtual Machine
Pada bagian ini, proses yang dilakukan sama dengan meng-create template seperti diatas, hanya bagian ini merupakan bagian khusus untuk meng-
62
upload ISO yang langsung diambil dari bagian image file. Setelah meng-create template, kembali kehalaman awal.
Gambar 4.30 Halaman Summary Proxmox Ultra
1. Pada bagian kiri pilih local(ultra), kemudian tekan pada tab content, pilih upload.
Gambar 4.31 Halaman Upload Image File
2. Setelah klik tombol upload maka akan muncul tampilan seperti gambar 4.31. Kemudian pilih bagian ISO, dan pilih lokasi dari image file.
Gambar 4.32 Halaman Upload Image File (2)
3. Gambar 4.32 menunjukkan bahwa image file sedang dalam proses uploading.
64
Gambar 4.33 Proses Upload Image File
4. Setelah proses upload selesai dilakukan, dilanjutkan dengan menekan tombol “Create VM” pada bagian kanan atas. VM tersebut diberi nama VM101. Lalu tekan next.
Gambar 4.34 Proses Create VM (1)
5. Setelah selesai memberikan nama pada VM, dilanjutkan dengan pemilihan OS yang akan digunakan. Berhubung OS yang akan digunakan tidak terdaftar, tetapi kernel OS yang akan digunakan ada pada daftar, maka memilih “Linux 3.X/2.6 Kernel”.
Gambar 4.35 Proses Create VM (2)
6. Dilanjutkan dengan memilih ISO yang telah di upload sebelumnya.
66
Gambar 4.36 Proses Create VM (3)
7. Setelah selesai memilih OS, maka pilih storage mana OS akan disimpan.
Gambar 4.37 Proses Create VM (4)
8. Setelah itu akan dilanjutkan dengan proses pemilihan resource yang akan digunakan.
Gambar 4.38 Proses Create VM (5)
9. Lalu dilanjutkan dengan memilih size memory atau RAM yang akan digunakan.
Gambar 4.39 Proses Create VM (6)
68
10. Kemudian memilih network card yang akan digunakan, lalu pilih Bridged mode.
Gambar 4.40 Proses Create VM (7)
11. Dilanjutkan dengan menuju halaman konfirmasi yang menyatakan VM telah selesai di-create.
Gambar 4.41 Proses Create VM (8) 4.3.5 Mengoperasikan EyeOS
Untuk pengoperasian eyeOS tersebut dapat dilakukan dengan dua cara, baik secara console yang bisa digunakan oleh administrator jaringan untuk melakukan konfigurasi yang diinginkan dan secara webbased yang dilakukan oleh user untuk mengakses data dan melakukan komputasi.
4.3.5.1 Akses Melalui Console
1. Klik kanan pada template 100 (VM100.co.id), pilih console.
70
4.42 Akses Template via Console
2. Secara otomatis akan di-redirect ke tab browser yang baru
Gambar 4.43 Tampilan Console Template
4.3.5.2 Akses melalui Web
1. Pada salah satu komputer pegawai, buka salah satu aplikasi browser yang ada (contohnya: Mozilla firefox, google chrome, dll). Masukan Uniform Resource Locator (URL) berupa IP address eyeOS, yaitu 192.168.99.10. maka akan otomatis masuk ke eyeOS.
Gambar 4.44 Tampilan Login EyeOS
2. Setelah masuk ke halaman eyeOS, dilanjutkan untuk membuat ID, agar setiap user bisa melakukan login dan melakukan komputasi di eyeOS.
72
Gambar 4.45 Proses Pembuatan User EyeOS
3. Selesai melakukan pembuatan account baru, kemudian masuk ke eyeOS. EyeOS sudah siap untuk digunakan oleh user.
Gambar 4.46 Tampilan Home EyeOS
4.3.6 Mengoperasikan VM
Setelah proses pembuatan VM selesai, sekarang waktunya untuk menjalankan VM tersebut. Pada implementasi ini digunakan VM berupa Linux Ubuntu Server 12.04.1 dikarenakan linux keluaran tersebut lebih mudah digunakan. VM tersebut dibuat dengan tujuan untuk menjalankan Owncloud.
1. Klik kanan pada VM101 yang telah dibuat sebelumnya, pilih Start.
Setelah itu klik kanan lagi, pilih console.
Gambar 4.47 Tampilan Akses VM (1)
2. Setelah menjalankan VM101, klik kanan lalu pilih console, untuk melakukan remote via web.
74
Gambar 4.48 Tampilan Akses VM (2)
3. Setelah klik pada console, maka secara otomatis akan dialihkan ke tab window browser yang baru.
Gambar 4.49 Tampilan Instalasi VM (1)
4. Selanjutnya melakukan proses instalasi seperti biasanya.
Gambar 4.50 Tampilan Instalasi VM (2)
5. Centang semua yang ada dipilihan.
76
Gambar 4.51 Tampilan Instalasi VM (3)
6. Setelah melakukan instalasi, maka VM melakukan reboot sistem.
Gambar 4.52 Tampilan Booting VM
7. Tampilan login VM101 yang sudah menjalankan OS Linux Ubuntu.
Gambar 4.53 Tampilan Login VM 4.3.7 Instalasi Owncloud Pada VM101
1. Pertama kali yang perlu dilakukan sebelum melakukan instalasi owncloud adalah melakukan beberapa instalasi web service yang dibutuhkan, contohnya php5 (>= 5.3), php5-json php-xml php-mbstring php5-zip php5- gd dan beberapa instalasi optional php5-sqlite (>= 3), curl, libcurl3, libcurl3- dev, php5-curl, php-pdo. Instalasi tersebut melalui terminal. Sebelum instalasi lakukan pembuatan user root, agar bisa melakukan instalasi.
Ketikkan perintah tersebut pada terminal “sudo passwd” lalu akan diminta verifikasi berupa password VM101, lalu diminta password yang akan digunakan oleh root.
Gambar 4.54 Proses Pembuatan User Root
2. Setelah selesai pembuatan user root, dilanjutkan login menggunakan account root pada terminal. Ketikkan su –l dan akan diminta memasukkan password root yang telah dibuat sebelumnya.
78
Gambar 4.55 Proses Login User Root
3. Setelah selesai login root, dilanjutkan dengan melakukan instalasi beberapa service yang dibutuhkan dalam instalasi owncloud. Ketikkan dua perintah seperti pada tabel dibawah. Dalam instalasi ini ada beberapa proses yang tidak bisa dijalankan secara bersamaan dengan instalasi service lainnya. Sehingga diharuskan untuk melakukan instalasi secara bertahap.
Tabel 4.3 Command Instalasi Web Service
apt-get install apache2 php5 php5-json php-xml php-mbstring php5-zip php5- gd
apt-get install php5-sqlite curl libcurl3 libcurl3-dev php5-curl php-pdo
Gambar 4.56 Command Instalasi Web Service (1)
Gambar 4.57 Command Instalasi Web Service (2)
4. Setelah selesai melakukan semua instalasi diatas, dilanjutkan dengan
mengunduh file owncloud pada situs
http://mirrors.owncloud.org/releases/owncloud-4.5.1.tar.bz2. Kemudian extract file tersebut kedalam folder yang digunakan oleh apache untuk menampilkan data.
Gambar 4.58 Proses Ekstraksi
5. Setelah mengekstrak file owncloud, kemudian dilanjutkan dengan mengatur hak akses folder tersebut agar bisa diakses oleh pengguna lain.
Gambar 4.59 Proses Perubahan Hak Akses Folder (1)
6. Berhubung yang digunakan adalah apache, maka diharuskan untuk mengganti .htaccess dan mod_rewrite. Buka file 000-default yang terletak di folder /etc/apache2/sites-enabled lalu lakukan sedikit perubahan untuk
‘Directory /var/www/’ dimana AllowOverride yang semulanya ‘None’
diganti menjadi ‘All’. Setelah melakukan perubahan, simpan perubahan tersebut.
80
Gambar 4.60 Proses Perubahan Hak Akses Folder (2)
7. Lakukan rewrite dan restart setelah melakukan perubahan seperti pada gambar 4.59. Ketikan perintah ‘a2enmod rewrite’ dan ‘a2enmod headers’, lakukan restart pada service apache dengan memasukkan perintah ‘service apache2 restart’.
8. Selesai melakukan semua instalasi persyaratan owncloud, maka owncloud sudah bisa diakses. Ketikkan http://localhost/owncloud pada web browser setelah itu akan muncul tampilan seperti pada gambar 4.60 untuk melakukan pendaftaran account administrator.
Gambar 4.61 Tampilan Pembuatan Account Administrator Owncloud
9. Berikut merupakan halaman utama pada owncloud.
Gambar 4.62 Tampilan Home Owncloud
82
10. Melakukan pembuatan user baru pada owncloud. User bisa dikelompokkan berdasarkan group yang telah di buat sebelumnya, selain itu juga bisa membatasi kapasitas upload user tersebut.
Gambar 4.63 Tampilan Pembuatan User Owncloud
11. Selain mengungah file ke server dan juga beberapa fitur yang ditawarkan owncloud, user juga bisa melakukan beberapa sinkronisasi tambahan, misalnya calendar, contact, music, pictures dan lainnya.
Gambar 4.64 Tampilan Calendar pada Owncloud
Gambar 4.65 Tampilan Contacts pada Owncloud
84
Gambar 4.66 Tampilan Pictures pada Owncloud
Gambar 4.67 Tampilan Music pada Owncloud
12. Selain bisa menambahkan beberapa aplikasi yang telah disediakan oleh owncloud, kita juga bisa menambahkan aplikasi kita sendiri kedalam owncloud.
Gambar 4.68 Tampilan Aplikasi yang Ditawarkan Owncloud (1)
Gambar 4.69 Tampilan Aplikasi yang Ditawarkan Owncloud (2)
86
4.4 Evaluasi
Setelah melakukan perancangan dan implementasi pada CV. Ultra Engineering, Dilakukan beberapa pengukuran pada kinerja sistem yang telah dibangun dan melakukan perbandingan kinerja sistem baru dengan kinerja sistem yang lama.
Berikut merupakan beberapa perbandingan yang dilakukan mulai dari perbandingan biaya, waktu dan memory (RAM) yang dibutuhkan oleh komputer client untuk membuka aplikasi tertentu.
4.4.1 Perbandingan Biaya
Berikut merupakan biaya yang dikeluarkan oleh CV. Ultra Engineering untuk instalasi dan perawatan sebelum menerapkan cloud computing :
Tabel 4.4 Biaya Sebelum Menggunakan Cloud Computing
Item Jumlah Biaya Total
Unit Server 1 Rp. 19.790.000,- Rp. 19.790.000,- Biaya Instalasi Server 1 Rp. 800.000,- Rp. 800.000,- Biaya Upgrade +
Maintenance Server
1 Rp. 4.000.000,- Rp. 4.000.000,-
Biaya Upgrade + Maintenance Client (dilakukan setiap 1 tahun)
18 Rp. 3.000.000,- Rp 54.000.000,-
Biaya Maintenance Laptop 5 Rp. 250.000,- Rp. 1.250.000,-
Software
• OS Windows XP
• MS Office 2007
• AutoCad + AutoDesk Inverter (3 user)
18 18 2
Rp. 800.000,- Rp. 1.500.000,- Rp. 13.000.000,-
Rp. 14.400.000,- Rp. 27.000.000,- Rp. 26.000.000,-
Total : Rp. 147.240.000,-
• Biaya Unit Server digunakan untuk : Pembelian 1 buah unit server HP ProLiant ML350G6-180
• Biaya instalasi server digunakan untuk : Instalasi dan konfigurasi OS.
• Biaya Upgrade + Maintenance Server digunakan untuk : Penambahan harddisk, cabling, cable tie dan upgrade OS.
• Biaya Upgrade + Maintenance Client digunakan untuk : Penambahan harddisk, video card, OS baru dan pembelian hardware yang baru bila terjadi kerusakan.
• Biaya Maintenance Laptop digunakan untuk : Service dan perbaikan bila terjadi kerusakan.
• Biaya Software digunakan untuk : Pembelian software baru seperti OS Windows XP, MS Office Basic 2007, AutoCad 2007 dan AutoDesk Inverter. Untuk AutoCad 2007 dan AutoDesk Inverter hanya diinstal pada 6 komputer tertentu.
88
Berikut merupakan biaya yang dikeluarkan oleh CV. Ultra Engineering untuk instalasi dan perawatan setelah menggunakan cloud computing :
Tabel 4.5 Biaya Setelah Menggunakan Cloud Computing
Item Jumlah Biaya Total
Unit Server 1 Rp. 19.790.000,- Rp. 19.790.000,- Biaya Instalasi Server 1 Rp. 800.000,- Rp. 800.000,- Biaya Upgrade +
Maintenance Server
1 Rp. 8.000.000,- Rp. 8.000.000,-
Biaya Upgrade + Maintenance Client (dilakukan setiap 1 tahun)
18 Rp. 1.000.000,- Rp. 18.000.000,-
Biaya Maintenance Laptop 5 Rp. 250.000,- Rp. 1.250.000,- Software
• OS Windows XP
• MS Office 2007
• AutoCad + AutoDesk Inverter (3 user)
6 0 2
Rp. 800.000,- Rp. 0,-
Rp. 13.000.000,-
Rp. 4.800.000,- Rp. 0,-
Rp. 26.000.000,-
NComputing 1 Rp. 1.800.000,- Rp. 1.800.000,-
Proxmox VE 2.1 1 Rp. 0,- Rp. 0,-
Ubuntu Server 12.04 1 Rp. 0,- Rp. 0,-
EyeOS 1 Rp. 0,- Rp. 0,-
Total : Rp. 80.440.000,-
• Biaya Unit Server digunakan untuk : Pembelian 1 buah unit server HP ProLiant ML350G6-180
• Biaya instalasi server digunakan untuk : Instalasi dan konfigurasi OS.
• Biaya Upgrade + Maintenance Server digunakan untuk : Penambahan harddisk, cabling, cable tie dan upgrade OS.
• Biaya Upgrade + Maintenance Client digunakan untuk : Pembelian hardware yang baru bila terjadi kerusakan.
• Biaya Maintenance Laptop digunakan untuk : Service dan perbaikan bila terjadi kerusakan.
• Biaya Software digunakan untuk : Pembelian software baru seperti OS Windows XP, AutoCad 2007 dan AutoDesk Inverter. Software ini hanya diinstal pada 6 komputer tertentu.
• Biaya NComputing digunakan untuk : Pembelian 1 unit NComputing L130 untuk diimplementasikan sebagai sebuah perangkat yang akan digunakan oleh karyawan.
Dari kedua tabel diatas, dapat dilihat jumlah perbedaan total biaya yang signifikan saat sebelum dan sesudah menggunakan cloud computing. Pada tabel 4.4, saat sebelum menggunakan cloud computing, total jumlah pengeluaran yang dibutuhkan perusahaan yaitu sebesar Rp.
147.240.000,-, dimana sebagian besar biaya yang dikeluarkan adalah untuk pembelian software, biaya upgrade dan maintenance yang dilakukan pada komputer client. Pada tabel 4.5, saat menggunakan cloud
90
computing, jumlah pengeluaran yang dibutuhkan yaitu sebesar
Rp.80.440.000,-. Selisih perbedaan total biaya yang mencapai Rp. 66.800.000,- jelas merupakan sebuah nominal yang terbilang tidak
sedikit bagi sebuah perusahaan. Apalagi biaya tersebut harus dikeluarkan setiap tahunnya.
4.4.2 Perbandingan Kinerja Berdasarkan Waktu
Untuk melakukan perbandingan kinerja, dilakukan 5 kali pengukuran pada 5 komputer client yang berbeda pada saat sebelum dan sesudah menggunakan cloud computing. Pengukuran dilakukan dengan cara mengukur kecepatan waktu yang dibutuhkan komputer client dalam mengakses aplikasi tertentu seperti Microsoft office Word dan Excel.
Pengukuran dilakukan dengan kondisi awal komputer tidak menjalankan aplikasi apapun atau dalam kondisi idle dan menampilkan desktop serta persentase CPU Usage kurang lebih 20%. Waktu dihitung sesaat setelah aplikasi dibuka sampai aplikasi sudah di-load secara penuh dan siap untuk digunakan. Catat waktu yang dibutuhkan untuk membuka aplikasi tersebut dan menghitung rata-rata dari total waktu yang dibutuhkan.
Berikut merupakan tabel pengukuran kinerja yang dilakukan sebelum menggunakan cloud computing.
Tabel 4.6 Waktu yang dibutuhkan untuk membuka Microsoft Word
Komputer
Percobaan (dalam satuan detik)
Rata-rata (dalam satuan detik)
1 2 3
1 7.67 6.98 6.23 6.96
2 8.54 8.10 7.88 8.17
3 8.81 6.48 5.76 7.01
4 9.17 8.44 7.89 8.50
5 7.66 7.34 6.67 7.23
Rata-rata Total 7.574
Tabel 4.6 menunjukkan waktu yang dibutuhkan oleh 5 komputer karyawan untuk membuka aplikasi Microsoft Word. Perhitungan dilakukan sebanyak 3 kali pada masing-masing komputer. Perhitungan waktu yang diambil pada masing-masing komputer kemudian dijumlahkan dan diambil rata-ratanya. Kemudian rata-rata perhitungan dari kelima komputer tersebut dijumlahkan dan diambil rata-ratanya kembali. Jumlah rata-rata total waktu yang dicatat yaitu 7.574 detik untuk membuka aplikasi Microsoft Word pada komputer karyawan sebelum menggunakan cloud computing.
92
Tabel 4.7 Waktu yang dibutuhkan untuk membuka Microsoft Excel
Komputer
Percobaan (dalam satuan detik)
Rata-rata (dalam satuan detik)
1 2 3
1 8.98 8.23 7.78 8.33
2 7.90 6.78 5.82 6.83
3 9.72 8.65 6.54 8.30
4 7.78 7.31 5.78 6.95
5 6.90 5.87 5.59 6.12
Rata-rata Total 7.306
Tabel 4.7 menunjukkan waktu yang dibutuhkan oleh 5 komputer karyawan untuk membuka aplikasi Microsoft Excel. Perhitungan dilakukan sebanyak 3 kali pada masing-masing komputer. Perhitungan waktu yang diambil pada masing-masing komputer kemudian dijumlahkan dan diambil rata-ratanya. Kemudian rata-rata perhitungan dari kelima komputer tersebut dijumlahkan dan diambil rata-ratanya kembali. Jumlah rata-rata total waktu yang dicatat yaitu 7.306 detik untuk membuka aplikasi Microsoft Excel pada komputer karyawan sebelum menggunakan cloud computing.
Berikut merupakan tabel pengukuran kinerja yang dilakukan sesudah menggunakan cloud computing.
Tabel 4.8 Waktu yang dibutuhkan untuk membuka Word Processor
Komputer
Percobaan (dalam satuan detik)
Rata-rata (dalam satuan detik)
1 2 3
1 9.81 9.56 8.76 9.37
2 10.21 8.67 8.12 9.00
3 9.65 8.54 7.16 8.45
4 10.54 9.92 8.41 9.62
5 10.13 10.02 8.98 9.71
Rata-rata Total 9.23
Tabel 4.8 menunjukkan waktu yang dibutuhkan oleh 5 komputer karyawan untuk membuka aplikasi Word Processor. Perhitungan dilakukan sebanyak 3 kali pada masing-masing komputer. Perhitungan waktu yang diambil pada masing-masing komputer kemudian dijumlahkan dan diambil rata-ratanya. Kemudian rata-rata perhitungan dari kelima komputer tersebut dijumlahkan dan diambil rata-ratanya kembali. Jumlah rata-rata total waktu yang dicatat yaitu 9.23 detik untuk membuka aplikasi Word Processor pada komputer karyawan setelah menggunakan cloud computing.
94
Tabel 4.9 Waktu yang dibutuhkan untuk membuka Spreadsheet 2
Komputer
Percobaan (dalam satuan detik)
Rata-rata (dalam satuan detik)
1 2 3
1 9.55 8.67 7.66 8.62
2 10.21 8.44 8.03 8.89
3 9.31 9.12 6.99 8.47
4 9.80 8.56 6.78 8.38
5 11.02 9.78 7.46 9.42
Rata-rata Total 8.756
Tabel 4.9 menunjukkan waktu yang dibutuhkan oleh 5 komputer karyawan untuk membuka aplikasi Spreadsheet 2. Perhitungan dilakukan sebanyak 3 kali pada masing-masing komputer. Perhitungan waktu yang diambil pada masing-masing komputer kemudian dijumlahkan dan diambil rata-ratanya. Kemudian rata-rata perhitungan dari kelima komputer tersebut dijumlahkan dan diambil rata-ratanya kembali. Jumlah rata-rata total waktu yang dicatat yaitu 8.756 detik untuk membuka aplikasi Spreadsheet 2 pada komputer karyawan setelah menggunakan cloud computing.
Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa dalam mengakses aplikasi sebelum dan sesudah menggunakan cloud computing, masih lebih cepat saat sebelum menggunakan cloud computing. Saat sebelum menggunakan cloud computing, kecepatan akses membuka aplikasi Microsoft Word dan Microsoft Excel hanya dipengaruhi oleh spesifikasi dari komputer client itu sendiri. Sedangkan saat menggunakan cloud computing, kecepatan akses jaringan, kehandalan serta kecepatan pemrosesan dari komputer server sangat berpengaruh dalam membuka suatu aplikasi
.
Serta peran web browser pada komputer client yang digunakan dalam mengakses cloud juga berpengaruh dalam mengakses sebuah aplikasi misalnya Word Processor dan Spreadsheet 2. Hal ini dikarenakan web browser yang digunakan harus mengunduh cache yang dibutuhkan dalam mengakses alamat web server cloud sehingga membutuhkan waktu lebih banyak.4.4.3 Perbandingan Kinerja Berdasarkan Penggunaan Memory
Untuk melakukan perbandingan penggunaan memory, dilakukan 5 kali pengukuran pada 5 komputer client yang berbeda pada saat sebelum dan sesudah menggunakan cloud computing. Pengukuran dilakukan dengan cara melihat besarnya memory yang digunakan pada Task Manager serta memperhatikan CPU Usage yang digunakan kurang lebih 20% di masing-masing komputer client dalam mengakses dua aplikasi yaitu Microsoft Word dan Microsoft Excel.
96
Berikut merupakan tabel pengukuran penggunaan memory yang dilakukan sebelum menggunakan cloud computing.
Tabel 4.10 Penggunaan memory saat membuka Microsoft Office word dan Excel.
Komputer
Total Penggunaan Memory
(dalam satuan MB) Total Ms. Word Ms. Excel
1 8.9 5.6 14.5
2 8.6 5.5 14.1
3 9.0 5.9 14.9
4 9.4 6.2 15.6
5 8.6 5.9 14.5
Rata-rata Total 14.72
Tabel 4.10 menunjukkan perhitungan rata-rata penggunaan memory yang dibutuhkan oleh 5 komputer karyawan untuk membuka aplikasi Microsoft Word dan Microsoft Excel. Perhitungan dilakukan dengan mencatat memory yang dibutuhkan untuk membuka aplikasi Microsoft Word dan Microsoft Excel dan menjumlahkan keduanya.
Kemudian perhitungan dari 5 komputer karyawan tersebut dijumlahkan dan diambil rata-ratanya. Jumlah rata-rata total penggunaan memory yang dicatat yaitu 14.72 MB untuk membuka aplikasi Microsoft Word dan
Microsoft Excel pada komputer karyawan sebelum menggunakan cloud computing.
Berikut merupakan tabel pengukuran penggunaan memory yang dilakukan setelah menggunakan cloud computing.
Tabel 4.11 Penggunaan memory saat membuka Word Processor dan Spreadsheet 2
Komputer
Total Penggunaan Memory (dalam satuan MB)
Total Word
Processor
Spreadsheet 2
1 6.2 3.8 10.0
2 7.0 4.1 11.1
3 6.7 3.8 10.5
4 6.5 3.9 10.4
5 6.7 3.7 10.4
Rata-rata Total 10.48
Tabel 4.11 menunjukkan perhitungan rata-rata penggunaan memory yang dibutuhkan oleh 5 komputer karyawan untuk membuka aplikasi Word Processor dan Spreadsheet 2. Perhitungan dilakukan dengan mencatat memory yang dibutuhkan untuk membuka aplikasi Word Processor dan Spreadsheet 2 dan menjumlahkan keduanya. Kemudian
98
perhitungan dari 5 komputer karyawan tersebut dijumlahkan dan diambil rata-ratanya. Jumlah rata-rata total penggunaan memory yang dicatat yaitu 10.48 MB untuk membuka aplikasi Word Processor dan Spreadsheet 2 pada komputer karyawan setelah menggunakan cloud computing.
Dari hasil pengukuran perhitungan memory yang dilakukan sebelum dan sesudah menggunakan cloud computing, dapat dilihat bahwa total penggunaan memory pada saat sebelum menggunakan cloud computing lebih tinggi jika dibandingkan setelah menggunakan cloud computing. Saat sebelum menggunakan cloud computing, setiap komputer client melakukan proses pada masing-masing komputer.
Sehingga setiap komputer client membutuhkan resource dari processor untuk proses-proses seperti membuka/menutup dokumen, penyimpanan dokumen, dll.
Sedangkan pada saat setelah menggunakan cloud computing, yang memakai memory adalah web browser yang digunakan untuk mengakses server cloud computing. Sehingga memory yang digunakan pada web browser cukup tinggi. Web browser tersebut berfungsi untuk menampilan setiap proses yang dilakukan pada server cloud computing. Dan juga resource yang digunakan adalah resource dari server cloud computing.
Jadi beban pada komputer client cukup rendah. Hal inilah yang menyebabkan adanya perbedaan penggunaan memory yang dibutuhkan komputer client saat sebelum dan sesudah menggunakan cloud computing.
4.4.4 Hasil Evaluasi Kinerja Sistem Perusahaan Setelah Menggunakan Cloud Computing
Dari hasil wawancara dengan manager, dapat disimpulkan bahwa :
• Dengan teknologi cloud computing, kenyamanan sudah dirasakan dalam berbagai kegiatan proses perusahaan seperti akses data, file sharing, pemberian hak akses dan pembaharuan sistem.
• File sharing menjadi lebih mudah dilakukan. Serta setiap data yang diolah menjadi lebih valid dan tidak ada lagi perbedaan antara satu data dengan data lainnya.
• Pemberian hak akses dapat dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan.
Pengelompokkan berdasarkan manager dan karyawan.
• Pembaharuan sistem dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
• Kendala terbesar yaitu masih diperlukan sedikit waktu untuk penyesuaian dengan sistem baru ini.
Dari hasil wawancara dengan karyawan, dapat disimpulkan bahwa :
• Setiap karyawan mempunyai account untuk mengakses data masing- masing, sehingga data para karyawan tidak lagi tercampur. Sehingga pencarian menjadi lebih mudah.
• Proses file sharing menjadi lebih mudah dilakukan tanpa harus dilakukan secara manual lagi dengan menggunakan flashdisk.
• Bila pembaharuan sistem diperlukan, karyawan hanya perlu melapor ke manager IT.
100
• Kendala terbesar ada pada tampilan komputer karena diperlukan penyesuaian dan pemahaman lebih pada teknologi baru ini.