• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. IDENTIFIKASI DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "2. IDENTIFIKASI DATA"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

2. IDENTIFIKASI DATA

2.1. Tipografi

2.1.1. Sejarah Tipografi

Tipografi berasal dari bahasa Yunani, typos = form (bentuk) dan graphein

= to write (menulis) merupakan seni dan teknik menulis sebuah pembahasan dalam bentuk huruf, menggunakan kombinasi typeface styles, point sizes, line lengths, line leading, character spacing dan word spacing untuk menghasilkan typeset artwork in physical or digital form.

Bahasa tulis yang pertama kali ditemukan berupa cuneiform yaitu tulisan- tulisan kuno berbentuk baji. Cuneiform, tulisan Mesir, Yunani, alfabet Etruscan yang merupakan inspirasi dari lahirnya huruf Roman yang telah digunakan saat ini sehari-hari.

Gambar 2.1. Cuneiform

Bahasa tulis ditemukan oleh bangsa Sumeria yang merupakan peradaban yang cukup makmur di sebelah selatan Mesopotamia pada masa 3500 tahun sebelum masehi. Bangsa Sumeria dihargai sebagai bangsa yang membuat tanda yang pertama yang dibuat dalam bentuk sebuah catatan. Tanda yang sederhana tersebut kemudian berkembang menjadi lebih rumit dan pada masa 3000 tahun sebelum masehi, bangsa Sumeria telah menemukan sistem penulisan untuk pertama kalinya. Mereka membuat tulisan tentang benda-benda yang ada di sekitarnya seperti manusia, binatang dan senjata. Gambar-gambar itu disebut sebagai pictograph, yaitu symbol yang mewakili sebuah objek2

2 Craig, James. Designing With Type: A Basic Course In Typography. 1992. Watson-Guptill: New York, Hal. 5.

(2)

Kebudayaan Sumeria telah mendapat pengaruh yang besar dari peradaban bangsa lainnya yaitu Babilonia dan Mesir. Pada masa 2500 tahun sebelum masehi, bangsa Mesir telah memberi kontribusi yang lebih hebat untuk perkembangan sistem penulisan. Penemuan alat tulis yaitu alang-alang dan papyrus sebagai tempat/alas untuk menulis. Huruf Mesir merupakan huruf yang dikenal dengan nama Hieroglyph/Hieratic Script. Melihat sejarah dari sistem penulisan dan tipografi, penemuan alat dan alas merupakan titik awal dari bentuk huruf yang terus berubah dan berkembang.

Gambar 2.2. Hierogliph

Berbagai teori awal mula perkembangan alfabet telah dikemukakan dan dari semua teori itu berasal dari penemuan yang besar dari perkembangan peradaban bangsa-bangsa. Alfabet merupakan sistem penulisan dengan satu bentuk visual yang unik (huruf), setiap konsonan dan vokal dapat dikombinasikan menjadi bentuk unit visual (kata) yang dapat merepresentasikan sebuah bahasa3.

Pada masa 1500 tahun sebelum masehi bangsa Semitic telah mengembangkan sistem alfabet yang pertama yaitu bahasa tulis Phonetic. Sistem ini terdiri dari sebuah tanda, untuk setiapnya dari 22 bunyi konsonan menyerupai gambaran Hieratic Script. Sistem penulisan alfabet berkembang menuju bangsa Yunani.

Gambar 2.3. Alfabet Phoenician

3 Perfect, Christopher and Jeremy Austen. The Complete Typographer. Trans. Massachusetts:

Rockport Publishers.1992, Hal.10.

(3)

Saat ini di Yunani terdapat berbagai macam dialek lokal dan alfabet yang digunakan, namun pada prinsipnya terdapat dua sistem alfabet yaitu Ionian yang digunakan di sebelah timur Yunani dan Chalcidian yang digunakan di sebelah barat. Pada masa 500 tahun sebelum masehi, petunjuk mengenai penulisan telah dibalik yaitu dari sebelah kiri ke kanan. Alfabet Ionian telah secara resmi diadopsi di Athena sebagai Alfabet Yunani Klasik.

Gambar 2.4. Alfabet Yunani yang diadopsi dari Phoenician.

Begitu pula dengan Chalcidian yang telah banyak mendapat pengaruh dari sistem Phonetic merupakan bagian dari awal mula perkembangan dari Alfabet Roman. Perkembangan perdagangan antar Yunani dengan Etruscan yaitu masyarakat yang menetap di pantai sebelah barat Italia, melewati hubungan perdagangan yang mempengaruhi penyebaran alfabet Chalcidian ke Italia dan dipercaya bahwa Alfabet Etruscan berasal dari Chalcidian4.

Gambar 2.5. Huruf Etruscan

Etruscan merupakan dasar penciptaan Alfabet Roman yang kita gunakan sehari-hari saat ini. Setelah mengalami beberapa modifikasi, Roman mengubah bentuk huruf, menambah dan menghapus. Kemudian tercipta 23 huruf yang sama dengan Alfabet Roman yang digunakan saat ini (tidak termasuk J, U, dan W yang ditambahkan pada perkembangan selanjutnya)

4 Ibid, Hal. 11.

(4)

Setelah masa 500 tahun sebelum masehi, Roman memulai untuk menyebar luaskan kekusaannya melalui invasi, kolonialisasi dan termasuk sistem penulisan alfabet untuk menaklukan seluruh bangsa. Pengaruh yang didapat adalah alfabet tersebut ditetapkan menjadi sebuah penulisan huruf di berbagai negara di Eropa dan Asia (skala kecil) sebagai bahasa internasional.

Pada masa kekuasaan Roman, dua macam bentuk huruf yang digunakan adalah huruf kapital (disebut majuscules) untuk penulisan secara formal dan bentuk kursif (berbentuk seperti italic) untuk tujuan informal seperti penulisan surat. Bentuk kursif merupakan bentuk huruf kecil yang disebut minuscules.

Bnetuk-bentuk huruf tersebut di buat dari bentuk geometri seperti persegi, lingkaran atau segitiga yang menjadi bentuk huruf kapital yang saat ini digunakan.

Gambar 2.6. Minuscule

Pertama kali, bentuk stroke yang dibuat sangat tipis kemudian lebar stroke berkembang secara bervariasi. Kesulitan untuk mengubah bentuk stroke adalah bentuk huruf semula dibuat dengan garis lurus. Membuat variasi lebar huruf berhubungan dengan perubahan secara bertahap dari berabad-abad lamanya sejak terdapat pictogram dan phonetic. Bentuk serif berkembang secara alami sebagai langkah finishing untuk memperkuat terminal dari sebuah huruf secara visual.

Pada abad pertama, bentuk yang sederhana dan ringan untuk huruf kapital (rustic) telah berkembang seperti contoh tulisan yang ditemukan di tembok di kota Pompeii. Hal ini merupakan respon secara langsung dari sistem penulisan Roman untuk menulis dengan menggunakan pena atau kuas secara cepat. Rustic menggunakan bentuk stroke yang vertikal, lebih kurus sejak pena telah ditemukan dengan sudut yang tajam.

(5)

Gambar 2.7. Alfabet Rustica

Pada abad ke-4, variasi huruf kapital terus berkembang yang disebut uncial. Uncial memiliki bentuk yang berbeda, lebih sederhana, dan memiliki lebar stroke yang kontras seiring dengan ditemukannya pena yang datar dengan permukaan kertas yang halus.

Di abad ke-6 sebagian dari uncial telah digunakan tersebar. Penulisan ini di tandai dengan penghubung (antar stroke yang terhubung) dan pemanjangan dari stroke vertikal seperti pada huruf ‘b’, ‘d’, dan ‘p’, maka memberi jalan untuk menciptakan ascender dan descender. Hal merupakan perkembangan yang sangat penting karena ini membuat huruf tampak berbeda antara satu dengan yang lainnya agar lebih mudah untuk dikenali. Sistem alfabet terus berkembang hingga bangsa Romawi menyempurnakannya ke dalam bentuk yang sebagaimana kita kenal dan gunakan sekarang.

Bangsa Cina memberi kontribusi yang cukup besar yaitu pada tahun 105 dengan hadirnya T’sai Lun seorang ahli pembuat kertas. Sebelumnya mereka menulis di atas selembar kayu dengan menggunakan pena bambu, baru pada abad ke-7 bangsa Cina menemukan teknik cetak timbul dengan menggunakan tinta.

Ketika perguruan tinggi pertama kali berdiri di Eropa pada awal millennium kedua, buku menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi. Teknologi cetak belum ditemukan pada masa itu, sehingga sebuah buku harus disalin dengan tangan. Konon untuk penyalinan berbagai buku yang semakin meningkat serta untuk mempercepat kerja para penyalin (scribes), maka lahir huruf Blackletter Script, berupa huruf kecil yang dibuat dengan bentuk tipis-tebal dan ramping.

Efisiensi dapat terpenuhi lewat bentuk huruf ini karena ketipis-tebalannya dapat mempercepat kerja penulisan. Di samping itu, dengan keuntungan bentuk yang indah dan ramping, huruf-huruf tersebut dapat dituliskan dalam jumlah yang lebih banyak di atas satu halaman buku.

Perkembangan yang cukup besar terjadi ketika alat untuk memindahkan huruf yang telah diukir. Pada tahun 1450 Johann Gensfleisch Zum Guttenberg dari Jerman merupakan penemu mesin cetak dengan sistem movable type. Dia

(6)

telah membawa banyak perubahan yang sangat besar dalam sejarah tipografi, terutama teknik pencetakan, pengukuran serta produksi.

Gambar 2.8. Potret Diri Johann Guttenberg

Melalui sistem dan subsistem yang kompleks, Johann Guttenberg mengembangkan teknik cetak yang dibuat di atas permukaan bahan metal yang diukir5. Setiap huruf, angka, tanda baca, serta ruang vertikal dan horisontal yang terdapat di antara huruf-huruf dibentuk satu per satu. Guna mencapai akurasi serta mempercepat proses kerja pada saat pencetakan di atas kertas, guttenberg memerlukan hampir 50.000 blok metal yang terdiri dari berbagai macam jenis huruf (metal type). Sebelum melakukan pencetakan, setiap blok metal tersebut disusun satu per satu di atas sebuah wadah yang menjadi bagian permukaan cetak, yang mana cara ini disebut sebagai typecasting. Blok-blok huruf yang digunakan dapat dipindahkan atau diubah susunannya sesuai dengan kebutuhan dari naskah yang akan dicetak.

Prinsip dasar yang digunakan oleh Johann Guttenberg masih digunakan hingga pada abad ke-20 selama hampir 400 tahun dengan berbagai penyempurnaan terhadap sistem yang telah diciptakan oleh Johann Guttenberg.

Pada tahun 1886, Ottmar Mergenthaler dari Jerman menemukan mesin typecasting yang cara kerjanya adalah dengan memasangkan sejumlah huruf yang disusun per baris (linecasting). Mesin temuan Mergenthaler ini disebut dengan Linotype, yang berasal dari kata ‘Line of Type’. Mesin teknologi cetak tinggi ini masih digunakan sampai saat ini. Selain Linotype, juga ada mesin-mesin

5 Ibid, Hal. 12.

(7)

typecasting yang lain seperti Monotype (cara kerjanya dengan menyusun huruf satu per satu).

Gambar 2.9. Mesin Linotype dan Monotype Caster

Generasi selanjutnya dari teknologi typecasting adalah phototypesetting yang menggunakan proses film sebelum naskah ditransfer ke lempeng cetakan.

Mesin phototypesetting dari Intertype Fotosetter yang dibuat oleh Herman Freud, dikeluarkan pada tahun 1946 di Jerman. Teknologi yang dikenal dengan istilah cetak datar atau offset ini jauh lebih murah dan efisien bila dibandingkan dengan typecasting yang sebagian besar pekerjaan masih dilakukan dengan tangan6.

Pada perkembangan selanjutnya teknik pra-cetak analog yang menggunakan lempengan (plate) sedikit demi sedikit mulai tergeser oleh teknik pra-cetak digital (digital press). Sedangkan perambahan teknologi digital tipografi dimulai pada tahun 1973 oleh perusahaan URW dari Hamburg, Jerman dengan produknya yang bernama IKARUS7. Teknologi ini berfungsi untuk membuat huruf digital sehingga dapat digunakan dalam sistem komputer. Setiap huruf disimpan dalam data elektronik dengan berbagai perintah yang dapat

6 Ellen Lupton and Abbott Miller. Design Writing Research: Writing On Graphic Design. Trans.

New York: Phaidon. 1999, Hal 13.

7 Sihombing, Danton. MFA. Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.2001, Hal. 8.

(8)

mengaktifkan komputer dalam kalkulasi yang dapat mengaktifkan komputer dalam kalkulasi setiap garis ataupun ruang dalam huruf.

Pada pertengahan tahun 1980, software komputer baru yang bernama PostScript dibuat oleh Adobe Systems di Amerika Serikat. Pada tahun 1991 Apple Komputer dan Microsoft Corporation mengeluarkan TrueType Font. PostScript dan TrueType Font adalah huruf elektronik atau yang sering disebut font. Huruf digital sesungguhnya berupa bahasa komputer yang berfungsi menterjemahkan kode-kode untuk menghasilkan tampilan bentuk huruf yang sempurna baik di layar monitor maupun pada saat pencetakan. Saat ini dapat ditemukan beragam jenis huruf digital yang digunakan dalam program komputer.

Hadirnya beragam jenis personal komputer dan perangakt lunak yang semakin canggih, serta ditambah dengan meningkatnya apresiasi dari para perancang grafis dan masyarakat umum terhadap perkembangan tipografi merupakan penyebab terjadinya lonjakan kebutuhan terhadap huruf digital. Hal tersebut pula yang memicu lahirnya industri perancangan dan produksi huruf digital yang produk-produknya banyak digunakan untuk media cetak dan web.

Sejak akhir tahun delapan-puluhan, para perancang huruf (type designer) di berbagi negara seperti Amerika, Swiss, Jerman, Rusis dan Jepang telah menggunakan teknologi komputer sebagai perangkat kerja utama mereka. Hanya dengan sebuah personal komputer typedesigners dapat merancang berbagai macam jenis huruf baru dengan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan masa-masa ketika huruf masih dibuat secara manual. Berbagai program pembuatan huruf secara individual didukung oleh hadirnya program-program yang mendukung seperti Microsoft Typography, Font Editor, dan Fontographer.

Kontribusi perancangan huruf digital bukan hanya berasal dari perorangan saja, karena saat ini banyak sekali ditemukan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bisnis perancangan serta produksi huruf digital (typefoundary) seperti Émigré, Font Bureau, T-26 dan Agfa yang beroperasi di Amerika, serta Linotype Hell AG di Jerman.

(9)

2.1.2. Sejarah Perkembangan Desain Dan Gaya Huruf

Dalam sejarah perkembangan tipografi, lahirnya desain dan gaya huruf banyak mendapat pengaruh dari faktor budaya dan teknik pembuatannya.

2.1.2.1 Roman

Perkembangan huruf dari abad-abad mengalami perubahan, dari awal alfabet Phoenician kemudian huruf Yunani. Setelah itu bangsa Romawi telah memberikan perubahan dan kontribusi terbesar dalam sejarah perkembangan tipografi. Dimana telah dibahas sebelumnya bahwa bangsa Romawi telah mengembangkan sistem penulisan huruf kapital, huruf kecil, serta perkembangan bentuk-bentuk huruf dari bagian stroke yang bervariasi yang merupakan ciri fisik dari huruf-huruf Roman Script. Penggunaan bentuk-bentuk geometri yang diterapkan pada huruf kapital telah memberi bentuk visual yang mudah dikenali dan huruf ini dikenal sebagai jenis Square Kapitals yang merupakan cikal bakal dari huruf kapital yang digunakan sekarang. Huruf-huruf tersebut memiliki garis lurus karena bentuk lengkung lebih sulit untuk di buat. Pada akhir stroke hingga terminal huruf terdapat sebuah bentuk yang disebut serif.

Gambar 2.10. Square Capital dan Huruf Roman

Huruf kapital atau yang disebut uncial mulai tercipta. Runtuhnya kerajaan Romawi pada abad ke-3 menyebabkan kerajaan Romawi terbelah menjadi dua wilayah yaitu bagian timur dengan peradaban Constantinople dan bagian barat terpecah menjadi perkampungan kecil yang peradabannya hampir punah. Pada abad pertengahan ini (Medival Era), sebagian besar masyarakat hidup dalam kemiskinan, banyak sekali yang buta huruf, perdagangan lumpuh serta muncul feodalisme. Walaupun Medival Era sering disebut sebagai abad kegelapan (The

(10)

Dark Ages), namun kegiatan perancangan huruf tidaklah terhenti, terutama untuk kepentingan pembuatan buku-buku. Pada masa itu, biara-biara umat Nasrani menjadi pusat kegiatan pendidikan dan kebudayaan. Penyelamatan tulisan dan naskah-naskah yang bernuansa kegamaan merupakan sumber inspirasi serta motivasi utama dalam pengadaan dan pengembangan pembuatan buku-buku.

Uncial Script banyak digunakan oleh gereja-gereja pada abad ke-5 sampai abad ke-9, hingga huruf-huruf ini memiliki citra yang kuat sebagai ‘huruf gereja’8. Selain uncial juga terdapat half-uncial script atau huruf kecil. Huruf kecil banyak digunakan untuk menulis catatan pendek dari sebuah naskah. Half Uncial Script memiliki tinggi setengah kali lebih kecil dari Uncial Script. Dengan adanya kedua jenis huruf tersebut maka dapat memberikan tekanan pada ascender dan descender yang membantu kemudahan untuk dibaca.

Gambar 2.11. Gambar Huruf Uncial

2.1.2.2. Angka Arab

Bangsa Romawi menulis angka dengan simbol dari huruf kapital mereka seperti I, V, X, L, C, D dan M. Angka yang kita gunakan dalam alfabet Latin berasal dari kebudayaan Islam. Di sekitar abad ke-7 bangsa Arab mendominasi kepiawaian dalam ilmu matematik. Sebelumnya , titik pokok dari kegiatan matematik berawal dari Mesir ke Yunani kemudian Roma, India dan akhirnya masuk ke Arab. Baru kemudian di sekitar abad ke-13, angka yang bentuk dasarnya berawal dari alfabet Arab diterapkan ke dalam sistem alfabet Latin.

Awalnya angka-angka ini digunakan secara luas oleh para pedagang serta ahli matematik dari wilayah Eropa.

2.1.2.3. Carolingian Minuscule Script

Pada tahun 800 sebuah gaya huruf baru muncul yaitu Carolingian Minuscule. Gaya huruf ini berkembang pada saat pemerintahan Raja Charlemagne

8 Ibid, Hal. 45.

(11)

(724-814). Raja Charlemagne tidak membaca dan menulis, namun lewat gagasannya dibangun sebuah sekolah di istananya yang mengajarkan cara menyalin dan memproduksi naskah-naskah yang akan menjadi sumber lahirnya ilmu pengetahuan. Alcuin of York yang merupakan penasihat Raja Charlemagne sekaligus merupakan budayawan yang menangani pengadaan buku dan pembuatan huruf. Alcuin menciptakan suatu standarisasi untuk desain tata letak serta gaya huruf baru yang dikenal dengan Carolingian Minuscule.

Gambar 2.12. Carolingian Script

Gaya huruf ini diperkenalkan ketika raja dan Gereja Kristiani mengadakan program tambahan untuk pendidikan dan kebudayaan yaitu Carolingian Renaissance. Gaya huruf ini lebih kontras pada lebar stroke dan diagonal yang kontras pula pada sudut dimana ujung pena ditorehkan. Carolingian Minuscule dipengaruhi oleh Anglo-Irish Half Uncial dan The Frankish Script yang dikenal dengan nama Merovingian dan huruf Carolingian mudah dibaca dan setiap huruf memiliki bentuk yang berbeda dan terdapat jarak yang rapi antara kata dengan garis. Carolingian Minuscule bertahan di Eropa hingga akhirnya muncul gelombang kedua dari huruf nasional di Eropa pada abad ke-12, dimana The German Gothic Minuscule atau Blackletter merupakan perkembangan yang paling mencolok di masa perkembangan Movable Types.

2.1.2.4. Gothic

Setelah penemuan yang sangat penting dalam dunia tipografi yaitu sistem movable types oleh Johann Guttenberg, jenis huruf yang merupakan perkembangan dari huruf Roman yang muncul di Italia pada abad ke-12 hingga abad ke-15 yaitu Gothic. Pada jaman Renaissance ini, periode gothic ini ditandai dengan dimunculkannya kembali elemen-elemen klasik ke dalam perbendaharaan visual.

(12)

Gambar 2.13. Huruf Gothic

Ciri utama huruf gothic adalah dominasi garis-garis vertikal yang sangat kuat serta penggunaan ornamen-ornamen pada huruf inisial9. Tulisan bergaya Gothic secara umum sukar dibaca. Ini merupakan contoh dari peranan nilai estetik yang lebih dominan dibanding nilai fungsionalnya. Gaya huruf yang berlekuk- lekuk pada masa ini diberi nama Bastarda. Selain itu juga terdapat huruf Gothic yaitu Textura. Kata Textura berasal dari bahasa Latin, Textum yang artinya kain yang dianyam atau dapat juga berarti tekstur. Huruf ini sukar dibaca karena bentuknya yang tipis, monoton, terlihat berat di mata. Blackletter yang termasuk dalam gaya gothic juga memunculkan jenis huruf baru yaitu Rotunda. Baik blackletter maupun gothic merupakan modifikasi dari Carolingian Minuscule dengan perampingan dan pemendekan fisik huruf.

2.1.2.5. Renaissance

Dalam dunia seni, periode Renaissance ditandai dengan kembalinya komponen klasik di berbagai media. Kata Renaissance berarti lahir kembali.

Terminologi ini dipakai untuk mengacu kepada periode yang dimulai pada abad ke-14 hingga abad ke-15 di Italia, ketika kesusasteraan klasik Yunani kuno dan Roma dihidupkan kembali. Dalam dunia grafis lahirnya kembali kesusasteraan klasik dikaitkan erat dengan pendekatan-pendekatan yang inovatif terhadap desain-desain buku yang mencakup rancangan huruf, tata letak, ilustrasi gambar serta ornamen.

Pada periode Renaisannce, alfabet Latin yang dalam bentuk Square Capitals, menjadi subjek analisis para seniman dan ahli matematika. Mereka tidak menciptakan bentuk-bentuk huruf, namun lebih kepda penemuan prinsip konstruksi huruf yang dapat menjadi referensi penting bagi para perancang atau penyalin huruf. Pada tahun 1463, Felice Feliciano merancang Alfabetum Romanum, sebuah pola konstruksi huruf dengan menggunakan bentuk bujur

9 Ibid, Hal. 47.

(13)

sangkar yang di dalamnya terdapat sebuah lingkaran yang beraksis pada persilangan dua garis diagonal. Pola konstruksi ini dapat mengontrol setiap pengembangan komponen pada huruf yang keseluruhannya berbasis pada bentuk- bentuk geometrik.

2.1.2.6. Humanist Types

Kembalinya periode Rennaisance di Itali telah membawa banyak perubahan yang banyak. Selain bentuk-bentuk geometrik, huruf juga dibuat berdasarkan tulisan para humanis yang kemudian disebut sebagai Humanist atau Venetian Typefaces. Humanist Typefaces merupakan pembaharuan dari Carolingian Minuscule yang lebih sempurna, sebagai tambahan untuk serif pada huruf kecil dibuat dengan harmoni yang lebih baik. Penambahan serif pada huruf kapital. Pada tahun 1465, Conrad Sweynheym dan Arnold Pannartz, dua orang berkebangsaan Jerman yang telah terinspirasi oleh Guttenberg, menciptakan huruf yang merupakan perpaduan antara Blackletter dan Roman. Pada tahun 1470, mereka menciptakan kelompok huruf yang lebih ringan dan terinspirasi oleh tulisan humanis.

Gambar 2.14. Huruf Humanis

Pada tahun 1470, Nicholas Jenson (1420-1480), seorang Perancis yang hidup di Venice menciptakan huruf yang melampaui seluruh jenis huruf Roman terdahulu di Italia. Jenson menciptakan huruf keduanya 6 tahun kemudian yang dikenal sebagai ‘the white letter roman’ dan digunakan untuk pada pencetakan buku Nonius Peripatetica. Huruf ini memiliki tampilan yang kontras antara lebar tipisnya bentuk stroke. Bentuk serif yang berat dan kemiringan yang curam, huruf kecil memiliki bentuk horisontal, penekanan pada diagonalnya serta pada ascender terdapat serif yang memiliki bentuk yang melengkung dan miring.

Kalimat pertama pada setiap paragraf dimulai dari kiri dan diberi jarak masuk (indentation). Setiap permulaan kalimat dimulai dengan huruf kapital dan bentuk

(14)

paragraph menjadi justified (setiap baris memiliki panjang yang sama rata).

Bentuk yang sempurna dari huruf Jenson telah menginspirasi para type designer sejak itu hingga sekarang.

2.1.2.7. Old style-Italy

Pada tahun 1490, Aldus Manutius (1450-1515), seorang Yunani pindah ke Venice dan membangun bisnis penerbitan yaitu The Aldine Press. Setelah 5 tahun kemudian, ia memproduksi sebuah buku dimana ia menggunakan sebuah gaya huruf baru dari tipe roman yaitu huruf kapital yang memiliki tinggi badan (x- height) lebih pendek daripada ascender huruf kecil (misal pada huruf ‘b’). Pada tahun yang sama, ia menerbitkan De Atena yang dibuat oleh Cardinal Pietro Bembo, yang mana ia mengungkapkan huruf kecil yang baru yang dibuat oleh Fransesco Griffo dan memiliki harmoni yang seimbang dengan huruf besar10.

Griffo merupakan tukang emas seperti Guttenberg menciptakan seluruh gaya huruf di The Aldine Press. Gaya huruf yang dibuatnya memiliki karakteristik yaitu penekanan pada kemiringan huruf, stroke yang kontras pada ketebalannya, serif yang tepat, lebih ringan, lintang yang horisontal pada huruf kecil. Hasilnya huruf ini memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi, hal ini menunjukkan keahlian Griffo dalam pengetahuannya akan efek yang akan terjadi pada proses pencetakan yaitu huruf cenderung menebal karena saputan tinta. Ini juga merupakan gerakan yang jauh dari peniruan tulisan humanis. Periode ini merupakan awal mula munculnya gaya baru yaitu Old style.

Griffo juga membuat perubahan besar dalam dunia tipografi, dimana ia membuat bentuk paragraf dengan rata sebelah kiri dan sebelah kanan unjustified menyerupai penulisan manual dengan tangan. Periode ini juga menghadirkan bentuk italic types yang diambil dari nama kota Italia. Italic types memiliki goresan pengikat antara huruf satu dengan lainnya (ligature), dimana lebih sulit dibaca karena menyerupai tulisan tangan. Pada periode ini disebut juga masa italic types.

10 Perfect, Christopher and Jeremy Austen. Opcit. Hal.14.

(15)

2.1.2.8. Old style-France

Pada tahun 1530 hingga 1585, ide-ide baru mengenai desain tipografi dan penemuan huruf banyak berasal dari Perancis. Periode ini disebut juga periode emas dari dari tipografi Perancis, periode dimana buku dengan tulisan tangan yang dekoratif diproduksi. Pencetak yang berasal dari Perancis yaitu Robert Estienne, Simon de Colines dan Geofry Tory telah terinspirasi oleh buku dan perkembangan huruf roman di Italia. Pembuat mesin cetak yang meliputi Claude Garamond telah dipekerjakan oleh Antoine Augreau11.

Pada tahun 1530, Garamond membuat seri dari roman baru dan huruf italic. Ia terinspirasi dari huruf Roman De Atena dan huruf italic dari Arrighi.

Huruf Garamond memiliki bentuk yang lebih ringan, elegan dan memiliki bentuk yang sempurna. Garamond mendapat perintah raja pada saat itu untuk mendesain huruf Yunani yaitu The Gree du Roi. Ia terus menyempurnakan huruf yang dibuatnya hingga tahun 1540 dan membuat standar untuk tahun-tahun berikutnya.

Pada akhir abad ke-16, pembuatan huruf (typefounding) menjadi pekerjaan yang terpisah dari pencetakan.

Robert Granjon (1513-1589) memiliki semangat tinggi dalam menciptakan huruf. Pada tahun 1545 meskipun ia menciptakan berbagai macam jenis huruf roman namun desain huruf italic yang membangun reputasinya dalam dunia tipografi. Pembuatan Garamond Italic yang telah dilakukan oleh Granjon menjadi model huruf hingga abad ke-20. Pada tahun 1565, ia membuat huruf untuk Christopher Plantin, kepadanya Plantin meneruskan untuk bekerja hingga tahun 1578 ketika ia pindah ke Roma.

2.1.2.9. Barouque Scripts

Pada periode Rennaisance, desain grafis banyak sekali dipengaruhi oleh prinsip-prinsip yang berbasis pada harmoni, proporsi dan keseimbangan terhadap kontras ruang dan warna. Sebaliknya rancangan huruf pada periode Baroque, pada abad ke-16 sampai dengan abad ke-17 memiliki kecenderungan kepada seni kaligrafi. Desain huruf dipenuhi oleh hiasan serta ornamen dari elaborasi guratan- guratan garis yang memberikan kesan mewah.

11 Ibid, Hal. 14.

(16)

Rancangan-rancangan huruf dalam periode Baroque dipengaruhi oleh perkembangan perangkat yang dimulai pada awal abad ke-16. Perubahan dari pena berujung lancip, mulai adri pena bulu angsa hingga pena baja yang memungkinkan terciptanya guratan-guratan garis yang sangat tipis.

2.1.2.10. Old style-Belanda

Pada akhir abad ke-16, periode emas Perancis mengalami kemunduran dan Belanda menjadi titik penting dari perkembangan baru dalam desain tipografi.

Penurunan produksi buku di Perancis telah disebabkan oleh proses sensor yang dilakukan oleh pemerintah Perancis dan gereja-gereja. Hal ini menyebabkan perpindahan para French printer ke Belanda termasuk Christopher Plantin yang menjalankan sebuah perusahaan percetakan terbesar dan paling berpengaruh di Eropa12. Plantin dan perusahaan percetakan lainnya berkembang pesat di abad ke- 17.

Pertama kali, banyak para pencetak di Belanda memesan mesin pelubang (punch) dan plat acuan (matrice) milik Garamond dan Granjon yang berasal dari Perancis. Namun di pertengahan abad ke-17, beberapa freelancer dengan keterampilan yang tinggi akan pembuat mesin pelubang (punchcutter) telah bermunculan. Seperti Dirk Voskens dan Cristoffel van Dijck (1601-72) merupakan pembuat acuan cetak yang terbaik dan menghasilkan bentuk huruf yang rapi dan sempurna. Jenis Old style dari Belanda secara bertahap mengalami perkembangan dengan karakter yang bentuk yang tajam, kontras antara tebal tipisnya stroke, tinggi huruf yang lebih besar (x-height), dan lebar yang lebih sempit pada huruf kecil.

2.1.2.11. Old Style-England

Typefounding di Inggris dikontrol secara ketat oleh pemerintah hingga pada tahun 1637 hingga akhirnya para pencetak harus memesan huruf dari Belanda. Pengaruh dari Dutch Old Style di Inggris dirangkum ke dalam sebuah cerita dari Dr. John Fell (1625-1686), uskup dari Oxford dan wakil konselor Universitas Oxford. Ia membawa kembali koleksi huruf-huruf, mesin pelubang

12 Ibid, Hal.15.

(17)

dan plat acuan dari Belanda sekitar pada tahun 1670 untuk digunakan di perkumpulan pers di Universitas Oxford yang dipeloporinya. Pada tahun 1676, ia membangun perkumpulan penemuan huruf dan memperkerjakan pembuat mesin pelubang dari Belanda yaitu Peter Walpregen yang menghasilkan sebuah huruf, sekarang dikenal dengan nama Fell Types (1693).

The Old Style di Inggris baru benar-benar di tetapkan secara independen di awal tahun pada abad ke-18, dimana sekelompok pencetak memperkerjakan pengukir muda yaitu William Caslon (1692-1766) untuk menciptakan jenis huruf baru. Huruf yang mendapat pengaruh yang kuat dari orang-orang Belanda tekanan pada garis vertikal dan lebih kontras, dikeluarkan pada tahun 1734. Hal itu merupakan sebuah kesuksesan yang pasti dari pencetak Inggris yaitu jasa di bidang type design dan mereka tidak harus memesan huruf dari luar negeri.

Huruf Caslon menjadi sangat terkenal di Inggris hingga pada abad ke-19 terdapat persaingan ketat desain huruf baru dari John Baskerville. Perluasan kekuasaan kerajaan di Inggris, huruf Caslon juga tersebar luas di daerah kolonial Inggris termasuk Amerika. Huruf Old Style pertama kali diperkenalkan oleh Aldus Manutius di Italia pada tahun 1495 dan Caslon merupakan goresan terakhir dari Old Style.

2.1.2.12. Transisional

Pada dekade terakhir dari abad ke-17, setelah lebih dari 200 tahun dimana Old Style telah berjaya di Eropa. Angin perubahan mulai berhembus di Perancis.

Pada tahun 1692, Philipe Grandjean (1666-1714), pembuat huruf yang berasal dari Perancis diperkerjakan untuk memproduksi sebuah huruf roman yang berkesan royal yaitu The Roman du Roi. Untuk pertama kalinya desain setiap huruf didasarkan pada ukuran presisi bentuk kotak dan garis luar (outline) diukur secara matematis dalam sebuah grid untuk menghasilkan bentuk yang presisi.

Huruf tersebut dilengkapi pada tahun 1720, dengan sangat tajam dan memiliki kombinasi dengan berbagai fitur lainnya. Bentuk serif yang datar dan tidak berhimpitan, bentuk yang lebih sempit, kontras yang ideal antara tebal tipisnya bentuk stroke dan penekanan pada bentuk vertikal. Pengaruh dari desain ini, gaya baru yang pertama kali muncul ini dinamai Transitional, menjadi sangat

(18)

melekat pada para penemu huruf di seluruh Eropa. Periode transisional diadopsi dari bentuk Old Style dan modern.

Beberapa tahun kemudian, pembuat mesin pelubang yaitu Fournier (1712- 1768) dan J. F. Fleischman (1730-68) membuat huruf yang mirip dengan The Roman du Roi. Pada tahun 1737, Fournier memberi kontribusi yang lebih lanjut dan besar untuk perkembangan tipografi dengan penemuan sistem poin Eropa yaitu sistem pengukuran huruf. Walaupun mengalami beberapa perubahan, namun sistem tersebut masih digunakan di Eropa hingga saat ini. Tidak lama kemudian setelah perkembangan ini, John Baskerville (1707-1775) membuat kontribusi pertama yang original dari Inggris kepada jenis huruf roman. Pada tahun 1750, pembuat huruf dan seorang berkebangsaan Jepang mendirikan sebuah percetakan di Birmingham untuk memproduksi buku Baskerville. Ia meluncurkan buku pertamanya pada tahun 1757 yaitu The Georgics of Virgil dan tahun berikutnya bukunya yang kedua . Desain buku ini mewakili perkembangan tipografi baru.

Huruf yang dibentuk oleh John Handy memiliki proporsi yang tepat, memakai warna terang, kontras yang ideal antara tebal tipisnya stroke dan penekanan pada garis vertikal. Pendekatan radikal dari Bakerville terhadap desain tipografi yaitu spasi antar kata, leading, dan margin membawa new simplicity dan keterbukaan terhadap halaman yang dicetak. Untuk pertama kalinya huruf berperan utama dan tidak memainkan ilustrasi tambahan dan berbagai ornament dalam desain sebuah buku.

Meskipun telah melakukan inovasi dan berjasa dalam pembuatan desain huruf, bisnis Baskerville tidak begitu sukses. Huruf Baskerville tidak terlalu dihargai hingga awal abad ke-20 ketika Bruce Rogers (1870-1957), seorang pembuat huruf dan buku mengangkatnya kembali.

2.1.2.13. Late Transitional di Inggris

Pada tahun 1790, Wiliam Bulmer (1757-1830), seorang pencetak yang telah melakukan banyak jasa untuk menaikkan standar percetakan di Inggris dan ia juga memproduksi buku-buku Shakespeare13. Ia ingin menciptakan sebuah gaya roman yang baru melalui Wiliam Martin yang mana memiliki seorang kakak

13 Ibid, Hal. 17.

(19)

yang bekerja pada Baskerville. Huruf tersebut merupakan perpaduan antara transisional dengan modern yang dikenal dengan nama Bulmer dan Bulmer mendapat pengaruh yang kuat dari huruf Baskerville dan huruf modern yang dibuat oleh Firmin Didot (1740-1804) dan Gambattista Bodoni (1740-1813).

Pada saat yang sama, John Bell (1746-1831), seorang penerbit dari Inggris memperkerjakan seorang pengukir yaitu Richard Austin untuk membuat huruf baru. Huruf tersebut didasarkan pada model Old Style tetapi memiliki stroke yang kontras, tekanan pada garis vertikal, bentuk serif yang lebih sempurna, warna serta tekstur yang modern. Namun pada saat yang bersamaan muncul huruf Didot dan Bodoni yang telah disempurnakan. Di abad ke-20, huruf Bell mendapat perhatian dari Bruce Rogers, Daniel Updike; keduanya berasal dari Amerika, dan Stanley Morison (1889-1967) di Inggris. Morison memasukkan huruf Bell ke dalam Monotype Corporation pada tahun 1931.

2.1.2.14. Modern

Perubahan radikal yang dibuat oleh Baskerville telah jatuh, namun membawa inspirasi bagi penemu huruf-huruf baru di Eropa. Firmin Didot, seorang Perancis membuat huruf untuk Raja Louis XVI dan kakak Raja Louis XVI. Huruf pertamanya dibuat pada tahun 1784, berdasarkan huruf Fornier (1750) yang memiliki kemiripan dengan Romain du Roi yang dibuat oleh Grandjan namun tidak diragukan lagi ia juga terpengaruh gaya Baskerville. Gaya Didot memiliki bentuk tebal-tipis stroke yang kontras, penekanan garis vertikal, terdapat garis tipis dan serif yang memiliki jarak yang sempurna. Huruf tersebut dimasukkan ke dalam periode Modern. Teknologi dan bahan-bahan baru berperan dalam kreasi huruf-huruf Modern. Penemuan alat untuk mengukir memungkinkan bentuk huruf dapat dibuat dengan halus dan pembuatan kertas dengan bahan yang halus membuat mereka suskes14.

Bodoni yang juga mendapat pengaruh dari Bakerville membuat huruf diatas kanvas yang sama dengan yang dilakukan oleh Didot. Gaya Bodoni memiliki kemiripan dengan Didot hanya pada serif yang berdekatan (bracketed).

Bodoni menjadi sangat popular di seluruh Eropa dan Amerika Serikat, sebagai

14 Ibid, Hal. 17.

(20)

teks dan bentuknya serta banyak dibangkitkan kembali oleh penemu huruf lainnya di abad ke-20 buku yang berjudul Manuale Tipografico dijadikan sebagai buku contoh-contoh huruf yang paling baik yang pernah dicetak.

2.1.2.15. Revolusi Industri

Revolusi industri yang terjadi pada tahun 1760 sampai dengan 1840 di Inggris membawa dampak yang kuat terhadap ekonomi dan sosial. Penemuan mesin uap oleh James Watt di sekitar tahun 1780 mendorong terciptanya gerak industri yang semakin pesat dan dinamis. Pertumbuhan populasi masyarakat urban yang semakin melonjak ditambah dengan daya beli masyarakat yang semakin menguat menjadi sumber inspirasi serta perangsang dalam setiap usaha peningkatan kualitas teknologi.

Aktivitas tradisional type foundary yang menggabungkan pembuatan dan produksi huruf dengan tangan mulai punah karena tuntutan produksi yang membutuhkan waktu sangat cepat (di sekitar periode ini mesin Linotype lahir).

Para spesialis desain dan produksi tidak lagi bekerja dalam satu atap melainkan pekerajaan didistribusikan dalam satu dua kelompok yaitu desain dan produksi cetak.

Desain grafis memegang peranan penting dalam kegiatan pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh berbagai pabrik dan industri. Billboard dan poster pada masa itu merupakan media penting dalam periklanan yang banyak sekali digunakan. Eksekusi gambar atau tanda-tanda ditransformasikan ke dalam bentuk abstrak visual yang lebih nyata dengan proyeksi bentuk yang kuat dan ukuran yang besar.

Hingga pada abad ke-19, pekerjaan membuat huruf dan mencetak di Inggris di orientasikan kepada produksi buku. Tipografi menjadi senjata yang kuat untuk berperang dalam dunia bisnis komersil. Selain mesin uap juga terdapat penemuan lainnya yaitu lisrik, telepon, fonograf dan fotografi yang membawa ke arah mekanisasi seluruh proses industri dan manufacture. Pada perusahaan percetakan, teknologi baru dan permintaan pasar membawa ke arah otomatisasi proses percetakan, pembuatan kertas, dan pembuatan huruf.

(21)

Para pekerja pabrik, perlu untuk mempromosikan produk-produk mereka kepada masyarakat yang lebih luas dan pasar yang lebih makmur dan menghasilkan kegiatan promosi berupa media cetak yaitu poster, brosur, dan iklan. Pada saat yang sama, keinginan untuk menyebarkan berita dan informasi membawa kepada perluasan industri surat kabar melalui pembentukan pers.

Hasilnya para pembuat huruf memasukki persaingan ketat untuk memuaskan para customer mereka yang bekerja sebagai pengusaha akan huruf baru yang dapat menunjukkan slogan mereka. Genre baru dari gaya desain huruf muncul dan diberi nama display15.

Pertama kali, para pencetak mencoba untuk memenuhi permintaan dari para customer mereka dengan menggunakan huruf teks yang sudah ada. Namun huruf-huruf tersebut terbatas dalam hal ukuran dan pengaruh, maka para pencetak mengarahkan para pembuat huruf untuk membuat yang lebih besar, lebih tebal dan lebih semarak. Inspirasi diambil dari bentuk huruf umum daripada kaligrafi tradisional dan para pembuat huruf mendapatkan berbagai macam bentuk huruf baru seperti fat face, square serif, dekoratif dan san serif. Pada kasus lainnya, terdapat berbagai variasi bentuk yaitu bentuk tiga dimensi, shaded, outline, inline, condensed, expanded, dan lain-lain. Dari masa inilah, huruf menjadi pengikut dari mode.

2.1.2.16. Fat Faces

Pada awal tahun di abad ke-19, bentuk huruf yang paling popular dan diterima di masyarakat adalah gaya Modern yaitu Bodoni. Gaya modern menjadi model untuk huruf display. Pada tahun 1800, Robert Thorne membuat huruf fat faces, bentuk outline yang tiga dimensi dan variasi italic bermunculan tak lama kemudian. Dengan membuat stroke yang kurus pada huruf, mengurangi berat dari serif dan membuat menjadi ukuran besar, pembuat huruf di Inggris yaitu Thomas Cottrel menciptakan huruf yang dikenal dengan nama Fat Faces. Popularitas dari fat faces meredup setelah tahun 1850, namun ketertarikan kepada fat faces kembali pada awal abad-20an. Bentuknya sedikit janggal dan sulit untuk dibaca namun, mereka popular karena bentuknya yang berbeda.

15 Ibid, Hal. 18.

(22)

2.1.2.17. Square Serif Types

Tidak lama setelah fat faces muncul, huruf-huruf lainnya bermunculan yaitu square serif atau Egyptian atau yang dikenal saat ini dengan nama slab serif.

Bentuk ini pertama kali muncul dalam buku contoh-contoh huruf milik pembuat huruf yaitu Vincent Figgins pada tahun 1817. Robert Thorne juga mendesain beberapa bentuk square serif yang ia beri nama Egyptians.

Model huruf ini memiliki tebal stroke yang sama dan serif yang berdekatan, sehingga memberikan kesan monoton dan penampilan mekanis yang menyiratkan semangat penggunaan mesin dan industrialisasi. Pada tahun 1825, bentuk square serif pertama kali yang dipublikasikan adalah Caslon Foundry.

Pada tahun 1845, square serif yang lainnya yaitu Claredon dibuat oleh Robert Besley dipublikasikan oleh William Thorowgood. Bentuk ini memiliki ciri-ciri yang hampir sama dengan Caslon yaitu tebal stroke yang sama dan lebih sempit (narrow). Claredon membuktikan daya tahannya sebagai huruf untuk teks dan display yang dicetak pada kualitas kertas yang rendah seperti kertas koran. Square serif menjadi popular hingga tahun 1925 dan mengalami kebangkitan di tahun 1930-an dan 1950-an.

2.1.2.18. Sans-serif

Tempat penting dalam sejarah desin huruf pada tahun 1816, ketika pabrik Caslon mengeluarkan sebuah desain monoline ( bentuk stroke yang memiliki ketebalan yang sama) tanpa serif yaitu sans-serif, sans-serif pertama atau gothic yang dikenal dengan nama tersebut di Amerika Serikat. Huruf ini yang memiliki bentuk yang kasar mendapat respon diam dari dunia bisnis, hal ini dikarenakan oleh kehadiran fat faces dan square serif yang mengambil perhatian pasar secara luar biasa.

Pada tahun 1830, banyak pembuat huruf dari Inggris yang membuat huruf- huruf sans-serif dalam sebuah buku. William Thorowgood merupakan orang pertama yang menciptakan huruf kecil sans-serif yaitu Grotesque. Di tahun 1850, konsep desain sans-serif yang fleksibel menyebabkan produksi huruf yang berlebihan dan banyak memiliki variasi serta ukuran yang berbeda-beda. Desain

(23)

sans-serif tidak lagi popular pada tahun 1870, baru di abad ke-20 ide-ide tersebut berkembang.

2.1.2.19. Decorative

Tulisan tangan merupakan awal mula penemuan huruf dekoratif. Union Pearl merupakan huruf italic yang dibuat pada tahun 1690 yang merupakan huruf dekoratif pertama yang diketahui. Tidak banyak yang mengetahui huruf tersebut hingga pertengahan abad ke-18, Fournier seorang pembuat huruf menciptakan huruf yang sama16. Huruf tersebut kemudian diikuti oleh huruf-huruf lainnya yang memiliki garis lengkung klasik roman.

Banyak pembuat huruf dari Inggris yang membuat huruf dekoratif dan memakai imajinasi desain yang berbunga-bunga. Kemudian pembuatan itu berpindah ke Amerika Serikat untuk menaikkan tekanan terhadap nilai konstan dari huruf dekoratif, namun kualitas huruf dekoratif tersebut mengalami kemunduran secara bertahap. Abad ke-19 merupakan era produksi huruf-huruf dekoratif.

2.1.2.20. Art Nuoveau

Dua dekade (1890-1910) perkembangans seni arsitektur, desain produk, furnitur, mode pakaian hingga desain grafis mengacu kepada gaya dekoratif Art Nuoveau yang merupakan reaksi terhadap gerak dari revolusi industri yang eksesif. Kebalikan dari gaya rancangan di era revolusi industri dengan pengaruh mesin begitu besar, Art Nuoveau mengangkat alam sebagai referensi dengan keindahan dan harmoni berbasis pada bentuk-bentuk geometrik yang alami.

Art Nuoveau diidentifikasikan secara visual dengan bentuk-bentuk organik, yang menyerupai tanaman. Garis-garis hadir mendominasi ruang, sedangkan properti visual yang lain seperti warna dan tekstur menjadi minoritas.

Eksistensi ornamen-ornamen organik dalam desain huruf pada periode Art Nuoveau tidak lagi menjadi penghias saja, namun terintegrasi dalam struktur sebuah huruf.

16 Ibid, Hal. 20.

(24)

2.1.2.21. Pengaruh Modern Art Movement

Revolusi Industri merupakan pertumbuhan sistem mekanisasi, inovasi perindustrian, perkembangan perdagangan, dan penghargaan teknologi. Namun dampak dari revolusi industri adalah populasi yang semakin bertambah, ketidakadilan sosial, eksploitasi manusia serta katastrofi lingkungan yang besar.

Masyarakat menjadi tidak sabar untuk sebuah perubahan, dan memiliki keinginan untuk perubahan tersebut dilakukan segera.

Harapan mereka berada pada sesuatu yang baru yaitu sekelompok seniman Eropa yang membentuk ‘modern art movement’ seperti futurism, dadaism, construtivism, suprematism dan de stijl. Futurism merupakan merupakan gerakan

‘isms’ yang pertama, di luncurkan pada tahun 1909 oleh Filippo Marineti seorang berkebangsaan Italia. Ia melakukan gerakan itu untuk menemukan ekspresi visual yang baru dalam seni dan desain yang akan mencerminkan peroide ‘modern machine’. Pada tahun 1913, gerakan suprematis telah dibentuk oleh Rusia dan bentuk geometri yang sederhana dalam desain digunakan dalam propaganda yang menjadi terobosan dari gambar abstrak yang diikuti di Eropa. Laszlo Moholy- Nagy dan El Lissitzky yang merupakan anggota tetap gerakan suprematis. Di tahun 1916, Dadaist juga hadir dalam dunia perkembangan tipografi. Gerakan artistik ini datang melalui oposisi dari kegagalan Perang Dunia I dan propaganda mereka memiliki karakteristik penggunaan teknik grafis.

Pada tahun berikutnya, gerakan De Stijl, yang mana Theo Van Doesburg dan Piet Mondrian merupakan dua orang yang paling berpengaruh memulainya di Belanda. Hal ini dengan cepat memperoleh dukungan dari berbagai kalangan di Eropa dan manifestonya mengatakan bahwa bentuk geometrik yang simpel dan warna primer merupakan ekspresi visual yang tepat untuk periode ‘modern machine’.

Pada tahun 1919, Bauhaus merupakan sekolah seni yang berada di Weimar, Jerman. Arsiteknya yaitu Walter Gropius yang merupakan kepala sekolah yang pertama dan ia mendefinisikan bahwa tujuan dari sekolah ini adalah untuk membawa bersama antara visual art dan industri. Banyak pengaruh dari gerakan new art ini dan tokoh-tokohnya antara lain Wassily Kindinsky, Laszlo Moholy-Nagy, dan Paul Klee yang menjadi pengajar dan pengaruhnya dapat

(25)

dilihat dalam pekerjaan murid-murid mereka. Gaya desain yang berbeda yang diajarkan oleh Bauhaus, mencerminkan pendekatan modern kepada tipografi.

Berbagai metode pengajaran dan pelajaran struktur yang berkembang pada saat itu menjadi framework dari pendidikan seni dan desain saat ini. Perpindahan Bauhaus ke Berlin, sekolah tersebut ditutup oleh Nazis pada tahun 1933 namun pengaruhnya masih hidup hingga sekarang.

2.1.2.22. Tipografi Digital

Sedikit melihat ke belakang, pada tahun 1970 komputer memulai revolusi teknologi dalam memproduksi huruf dan industri typesetting17. Kehadiran komputer memberikan solusi yang lebih bersifat teknis bagi perkembangan dunia tipografi. Namun, kecanggihan perangkat keras serta perangkat lunak telah memberikan banyak peluang serta mempermudah pekerjaan para perancang huruf untuk mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan baru dalam proses penciptaan desain huruf baru.

Kehadiran teknologi komputer memberikan solusi yang lebih bersifat teknis bagi perkembangan dunia tipografi. Namun, kecanggihan perangkat keras serta perangkat lunak telah memberikan benyak peluang serta mempermudah pekerjaan para perancang huruf untuk mengeksplorasi kemungkinan- kemungkinan baru dalam proses penciptaan desain huruf baru.

Setiap bentuk karakter huruf dibentuk dalam grid berbentuk kotak kecil yang disebut pixcels dan bersamaan dengan instruksi letterspacing, kerning, measure dan spesifikasi tipografi yang lainnya. Bentuk karakter huruf tersebut disimpan dalam komputer sebagai informasi digital.

Pada pertengahan tahun 1980, sebuah software baru yaitu postscript diproduksi oleh Adobe Systems di Amerika Serikat yang merupakan terobosan teknologi18. Postscript merupakan bahasa komputer yang memberi kode dari informasi deskriptif mengenai desain dan layout dari halaman teks. Postscript juga merupakan peralatan dan resolusi yang independen. Postscript dapat beroperasi terlepas dari resolusi peralatan lainnya.

17 Warford and Hon. Design For Production. Trans. London: Focal Press. 1971, Hal. 54.

18 Kunkel, Gerard. Graphic Design With Postscript. Trans. London: Scott Foresman&Company.

1990, Hal. 12.

(26)

Format Postscript dan TruetType merupakan jawaban dari permasalahan yang dimiliki oleh Bitmap Fonts. Postscript dan TrueType sering disebut juga sebagai outline fonts dan scalable fonts. Keduanya dideskripsikan secara matematik dengan berbagai instruksi yang dapat mengaktifkan komputer dan printer untuk menggambar huruf dengan berbagai ukuran dan resolusi.

Satu hal yang membedakan antara PostScript dan TrueType adalah cara pembentukan garis lengkung yang menggunakan beberapa buah titik.

Teknologi komputer digital telah mengubah bisnis typefounding. Berbagai grup desain huruf menyebar dan menjamur di seluruh dunia. Alasan terjadinya ini adalah dikarenakan oleh pertumbuhan perhatian dari industri yang mempengaruhi huruf dan gambar. Komputer grafis menjadi kenyataan yang menjual dan bersifat komersil. Hanya dengan menekan sebuah tombol, huruf dihilangkan, diputar 360 derajat. Hadirnya Apple Macintosh membawa perubahan, huruf dapat didistorsikan, overlapped, squashed dalam mendesain huruf. Di masa mendatang, kehebatan teknologi dalam tipografi digital akan terus berlanjut, terutama dalam perkembangan akan harga yang murah namun resolusi yang tinggi. Disitu akan terjadi kenaikkan permintaan untuk mengeksplor horison baru dalam huruf dan desain tipografi dalam upaya untuk memuaskan keinginan kesadaran huruf di masa mendatang dan masyarakat yang dapat membaca. Desain tipografi yang telah lama merupakan perpaduan antara fashion dan arsitektur akan terus berkembang seperti itu dan berubah sesuai tren baru serta fashion dari ilmu displin lainnya mengenai desain. Sejak kehadiran tipografi digital ini, tentu saja akan mempermudah produksi tipografi dan huruf baru. Stanley Morison mengatakan bahwa “the way to go forward is to make a step backward” artinya untuk para tipografer tidak ada keraguan untuk mendapat inspirasi yang sumber yang kaya berasal dari masa lampau.

2.1.3. Klasifikasi Huruf

Sering timbul pertanyaan yang dikaitkan dengan keberadaan ragam jenis bentuk huruf digital yang hampir atau bahkan tidak memiliki korelasi dengan konvensi klasifikasi huruf yang telah ada. Hal ini sebaiknya diabaikan, mengingat klasfikasi huruf terakhir ditandai dengan tonggak sejarah kelahiran Helvetica pada

(27)

tahun 1957. Untuk lebih singkatnya, klasifikasi huruf dibuat berdasarkan atas latar belakang sejarah perkembangan tipografi yang diambil dari momentum- momentum penting dalam perjalanan sejarah penciptaan dan pengembangan bentuk huruf.

2.1.3.1. Humanis

Setelah penemuan movable type oleh Gutenberg pada tahun 1455, kelompok huruf roman yang pertama adalah Humanis19. Huruf Humanis yang paling sempurna dibuat oleh pencetak Nicholas Jenson selama tahun 1470-an. Ia sangat mengagumi huruf roman yang dibuat oleh Willam Moris pada tahun 1891, yang telah diperbaharui kembali oleh International Typeface Corporation (ITC).

Desain humanis tidak digunakan secara terus-menerus saat ini. Bentuknya yang berat, lebar, dan huruf kapital yang besar menyebabkan bentuknya yang sulit dibaca. Sebagai tambahan, Humanis juga terpengaruh model tulisan kaligrafi yang menyebabkan bentuk huruf tidak dapat digunakan untuk teks namun huruf humanis digunakan dalam berbagai iklan dan brosur.

Gambar 2.15. Karakteristik Huruf Humanis Karakter utama huruf Humanis adalah:

• Perbedaan antara lebar stroke tidak terlalu kontras.

• Penekanan pada kemiringan

• Garis yang condong pada huruf kecil

• Huruf kecil memiliki ascender dan foot yang miring

• Huruf kapital memiliki tinggi yang sama dengan tinggi ascender.

19 Perfect, Christopher and Jeremy Austen. The Complete Typographer. Trans. Massachusetts:

Rockport Publishers.1992, Hal. 38.

(28)

• Bentuk serif yang tebal dan miring

• Set huruf cenderung lebar

• Bentuk dan warna yang berat

Huruf Humanis mempunyai keluarga huruf yang termasuk di dalamnya adalah Centaur dan Kennerly.

a. Centaur

Centaur didesain oleh pembuat buku dan huruf yang berasal dari Amerika yaitu Bruce Rogers dan huruf tersebut merupakan salah satu huruf yang paling baik dari keseluruhan huruf roman yang pernah ada. Dibentuk oleh pencetak huruf Venetian yaitu Nicholas Jenson pada tahun 1470. Huruf tersebut dibuat secara asli untuk huruf nama museum yaitu Metropolitan Museum of New York namun kemudian dikombinasikan dengan komposisi mekanis oleh Monotype di Inggris pada tahun 192920. Centaur merupakan huruf yang elegan dan cocok untuk teks karena memiliki descender yang panjang dan memerlukan leading. Saat ini jenis Centaur bold dan italic telah ada.

Gambar 2.16. Variasi huruf Centaur

20 Ibid, Hal. 40.

(29)

b. Kennerly

Kennerly diterbitkan oleh Mitchell Kennerley, New York Publisher.

Kennerley seorang berkebangsaan Amerika, merupakan pembuat huruf Goudy yang menajdi huruf yang sangat sukses. Pada tahun 1920, huruf Kennerly dibuat untuk komposisi mekanis oleh Lanston Monotype di Amerika Serikat21. Huruf tersebut memiliki kunci karakteristik huruf Humanis tetapi juga memiliki kemiripan dengan Goudy seperti ear pada huruf kecil ‘g’ descender yang sangat pendek, bentuk angka 5 yang aneh, dan huruf kecilnya hampir menyerupai huruf italic. Kennerley tidak dapat digunakan untuk tulisan teks namun, huruf ini menjadi favorit bagi para tipografer dalam dunia advertising. Kennerley memiliki dua macam variasi yaitu regular dan bold.

Gambar 2.17. Variasi Huruf Kennerly

21 Ibid, Hal. 42.

(30)

Gambar 2.18. Poster Tipografi

2.1.3.2. Old Style

Huruf Old Style pertama dibuat oleh Fransesco Griffo untuk De Atena, sebuah buku yang diterbitkan di Venice oleh Aldus Manutius pad tahun 1495.

Huruf ini terus berkembang hingga abad ke-18 di Perancis, Belanda, dan Inggris.

Old Style menjadi huruf yang dilupakan hingga tahun 1920-an.

Old Style dikenal sebagai Old Face atau Garalde (nama yang berasal dari Garamond dan Aldine, huruf pada Aldine Press). Old Style juga meliputi jenis huruf setelah kebangkitannya pada abad ke-15, 18 dan 20. Old Style mendapat pengaruh yang kuat dari tulisan kaligrafi sama halnya dengan Humanis namun, alat yang digunakan lebih tajam dan dibuat oleh para ahli dalam bidang mengukir.

Kualitas huruf Old Style dapat dilihat pada kelompok huruf pertama yang dibuat oleh Aldus Manutius di Italia, yang mempunyai bentuk stroke yang kontras, lebih ringan, jarak serif yang tidak berhimpitan. Crossbar pada huruf ‘e’ horisontal, bentuknya yang cenderung lebih sempit, huruf kapital lebih pendek daripada ascender huruf kecil dan hal ini yang membedakan dengan desain humanis22.

Huruf Roman Aldine ini menjadi pembahasan atas dua kebangkitan huruf yaitu Bembo (1929) dan Poliphilus (1937). Model huruf Old Style menjadi huruf yang paling legible dan popular seperti Bembo, Caslon, Ehrhardt (1937), Garamond, Goudy Old Style, Palatino, Plantin (1913), dan Times New Roman (1932). Hal yang menjadikan huruf-huruf tersebut cocok untuk dibuat teks adalah karena legibilitas, bentuknya yang medium (tidak terlalu berat atau ringan),

22 Ibid, Hal. 52.

(31)

kontras antara tebal tipis stroke yang medium, dan keterbukaan setiap huruf yang membuat mudah dibaca dan dikenali.

Hampir semua huruf Old Style memiliki variasi roman dan italic.

Beberapa huruf memiliki bentuk yang ekstra bold dan berat namun, huruf-huruf ini jarang digunakan karena tampilan mereka yang agak janggal. Dutch Old Style, seperti Van Dijck dan Ehrhardt memiliki bentuk yang lebih sempit dan legible.

Times New Roman merupakan huruf yang memiliki bentuk tampilan yang sempurna sehingga dapat digunakan pada kertas yang berkualitas rendah seperti kertas koran.

Breughel (1982) dibuat oleh Adrian Frutiger, Plantin, Times New Roman dan kebanyakan desain ITC memiliki x-height yang besar yang membuat huruf- huruf tersebut mudah dibaca bahkan dalam ukuran (point) kecil. Times New Roman dengan descender yang pendek merupakan alternatif yang baik untuk penggunaan pada teks.

Gambar 2.19. Huruf Old Style

(32)

Karakter utama huruf Old Style yaitu:

1. Tebal tipis stroke yang tidak terlalu kontras 2. Ascender dan foot pada serif yang oblique 3. Serif yang tidak saling berhimpitan

4. Crossbar yang horisontal pada huruf kecil ‘e’

5. Huruf kapital lebih pendek daripada ascender huruf kecil

Huruf Old Style memiliki keluarga huruf yang didalamnya ternasuk huruf Garamond dan Times New Roman

a. Garamond

Garamond merupakan huruf yang salah satu huruf yang paling popular dari French Old Style pada abad ke 16, huruf Garamond diciptakan oleh Claude Garamond di tahun 1530. Meskipun huruf Garamond dibuat berdasarkan huruf Roman Venetian oleh Aldus Manutius untuk De Aetna pada tahun 1495, huruf ini lebih ringan, memiliki stroke yang kontras, bentuk huruf yang pas, dan secara keseluruhan huruf Garamond menunjukkan nilai elegan dan harmonis. Versi Garamond Italic dibuat berdasarkan desain pada abad ke-16 oleh Robert Granjon.

Selama abad ke-12, Garamond telah digunakan kembali hampir oleh seluruh perusahaan yang memproduksi huruf seperti American Typefounders, Monotype, Linotype, Berthold, dan ITC. Garamond (1924) telah terpilih menjadi huruf yang paling baik karena berdasarkan pembuatan yang original oleh Garamond dan memiliki berbagai macam variasi ukuran, lebar dan italic.

(33)

Gambar 2.20. Variasi Huruf Garamond

b. Times New Roman

Times New Roman merupakan huruf yang paling sukses dari seluruh huruf yang pernah diproduksi. Times New Roman pertama kali dibuat pada tahun 1932 oleh seorang berkebangsaan Inggris, tipografer yaitu Stanley Morison untuk koran The Times di London. Monotype membuat distribusi huruf ini secara umum pada tahun-tahun berikutnya. Morison mengambil Plantin sebagai model untuk huruf yang dibuatnya dan membuatnya lebih modern serta lebih legible dengan bentuk/proporsi yang pas, ascender dan descender yang pendek, serif yang meruncing dan x-height yang lebar.

(34)

Times New Roman merupakan huruf yang menjadi pilihan pertama sebagai huruf teks karena bentuknya yang tepat serta terdapat variasi italic dan bold sehingga memudahkan penulisan teks.

Gambar 2.21. Variasi Huruf Times New Roman

Gambar 2.22. Packaging Obat Flu

(35)

2.1.3.3. Transitional

Pada tahun 1962, Roman du Roi, sebuah hruuf roman baru dibuat oleh Phllipe Grandjean untuk Imprimerie Nationale di Paris. Grandjean membuat huruf Fournier di Perancis dan Baskerville di Inggris disebut huruf transisional karena huruf-huruf tersebut memiliki karakteristik Old Style dan Modern Style yang hadir pada abad ke-18. Transisional juga dikenal dengan nama Reales23.

Huruf transisional didesian pada abad ke-18 dan abad ke-20 mengalami kebangkitannya. Gaya huruf transisional abad ke-18 mencerminkan ukuran yang lebih presisi karena dibuat dari alat chopperplate engraving. Huruf-huruf itu juga mewakili desain yang sama sekali berbeda dari pengaruh kaligrafi Humanis dan Old Style. Pada awal huruf transisional ini muncul, seorang punchcutter yaitu Phillipe Grandjean membuat huruf Roman Du Roi dengan karakteristik serif yang datar, perbedaan stroke yang kontras dan stress yang vertikal. Huruf tersebut dibuat dalam versi italic untuk membuat harmonis dengan keberadaan huruf regular. Pada tahun 1750, Pierre Fournier membuat desain sebuah huruf roman yang mirip dengan Roman Du Roi yang dikembangkan oleh Stanley Morison pada tahun 1924.

John Baskerville, seorang Inggris yang membuat huruf yang paling signifikan dan berpengaruh terhadap desain huruf transisional pada tahun 1750.

Huruf John pertama kali muncul pada tahun 1757 dan bentuknya yang ringan dan dibuat dengan sangat sempurna sehingga memiliki bentuk yang presisi pada proses pencetakan dan pelubangan. Pada akhir abad ke-18, Baskerville hilang dibawah bayangan hadirnya huruf baru yaitu Didot dan Bodoni

Karakteristik huruf Transisional adalah:

• Stress yang vertikal

• Perbedaan stroke yang tidak terlalu kontras

• Serif pada ascender cenderung lurus

• Bentuk serif yang meruncing.

23 Ibid, Hal. 88.

(36)

Gambar 2.23. Karakteristik Huruf Transisional

Huruf Transisional memiliki keluarga huruf yang didalamnya termasuk Baskerville dan Century Schoolbook.

a. Baskerville

Huruf Baskerville dibuat oleh John Baskerville sekitar tahun 1754 yang merupakan huruf yang menjadi ciri utama huruf transisional. Desain Baskerville memiliki perbedaan stroke yang cukup kontras, bentuk serif horisontal, huruf- hurufnya dinamis dan stress vertikal24. Pada tahun 1923, huruf Baskerville mengalami kebangkitan dan telah dibentuk kembali menjadi lebih sempurna.

Huruf itu telah diubah kedalam bentuk digital, semi-bold, dan bold, huruf

24 Ibid, Hal. 90.

(37)

Baskerville menjadi salah satu huruf yang paling popular yang pernah ada.

Namun, Baskerville memiliki kelemahan yaitu memerlukan jaraj sapasi yang lebar karena bentuk yang bulat dan memerlukan banyak tempat. Linotype telah mengeluarkan versi huruf Baskerville, Baskerville no.2, dan New Baskerville (1982)

Gambar 2.24. Variasi Huruf Baskerville

b. Century Schoolbook

Century Schoolbook didesain pada tahun 1924, dan merupakan anggota keluarga huruf Century yang paling popular. Huruf ini memiliki warna yang berat, stress yang vertikal dan x-height yang lebar. Century Schoolbook merupakan huruf yang banyak digunakan untuk teks karena legible, digunakan untuk teks pada koran, majalah, dan untuk buku-buku publishing. Century Schoolbook yang asli tidak memiliki versi tebal dan italic, Linotype mengeluarkan versi terbaru dari Century Schoolbook yang bold dan ekstra bold.

(38)

Gambar 2.25. Variasi Huruf Century Schoolbook

Gambar 2.26. Poster Tipografi

(39)

2.1.3.4. Modern

Didot merupakan huruf roman yang dibuat pada tahun 1784 sebagai huruf pada klasifikasi huruf Modern. Tiga tahun kemudian, Didot diikuti dengan hasil yang mirip namun berukuran lebih besar yang dibuat oleh type designer Giambattista Bodoni. Modern merupakan huruf yang standar hingga abad ke-19.

Perkembangan proses cetak, kertas dan tinta membuat para puchcutter modern dapat menciptakan huruf-huruf yang sebelumnya tidak terpikirkan. Didot yang merupakan huruf yang memiliki ciri-ciri yaitu perbedaan stroke yang kontras, stress yang vertikal, hairline dan serif yang horisontal. Bodoni yang dibuat setelah Didot memiliki bentuk yang lebih detil.

Kebanyakan dari huruf-huruf Modern tidak legible untuk digunakan sebagai teks, terutama karena memiliki stroke yang kontras seperti Bodoni, Neo Didot, dan Walbaum. Hal ini memerlukan leading untuk menyeimbangkan dengan stress yang vertikal. Scotch Roman dan desain huruf yang mirip lebih tepat digunakan untuk teks namun, kebanyakan huruf-huruf tersebut tidak memiliki variasi bold italic atau dalam beberapa kasus tidak terdapat huruf bold sama sekali.

Gambar 2.27. Karakteristik Huruf Modern

(40)

Huruf Modern memiliki keluarga huruf yang diantaranya adalah Bell dan Bodoni.

a. Bell

Pada tahun 1788, John Bell seorang penerbit dan penjual buku dari Inggris menetapkan Bell’s Britain Letter Foundry dan pada tahun yang sama ia memperkerjakan seorang punchcutter yaitu John Handy untuk membuat huruf roman baru. Bell memiliki ide yang brilian dalam desain huruf, dan huruf romannya memiliki karakteristik dari Modern Style. Desain Bell memiliki narrow set, bentuk serif yang runcing, perbedaan stroke yang kontras serta stress yang vertikal. Stanley Morison menemukan kembali huruf Bell pada tahun 1920 yang dibuat ulang oleh Monotype pada komposisi hot metal pada tahun 1931. Bell memiliki berbagai variasi, italic, semi-bold dan bold. Bell merupakan huruf yang

‘tampan’ namun karena kehalusan huruf pada desain sehingga jarang digunakan.

Gambar 2.28. Variasi Huruf Bell

(41)

b. Bodoni

Huruf Modern Style yang radikal dibuat oleh Giambattista Bodoni, hadir pada tahun 1787 di Eropa25. Huruf Bodoni digunakan kembali oleh berbagai type founder menjelang abad ke-20 termasuk Linotype (1914-1916) dan Monotype (1921). Bodoni memiliki variasi Poster Bodoni dan Ultra Bodoni yang tidak berhubungan dengan desain asli Bodoni.

Gambar 2.29. Variasi Huruf Bodoni

Gambar 2.30. Kemasan Rokok Marlboro

25 Meggs, Philip.B. Revival Of The Fittest: Digital Version Of Classic Typefaces. Trans. New York: RC Publications, Inc. 2000, Hal. 34.

(42)

2.1.3.5. Slab Serif

Slab serif juga direferensikan sebagai square serif, Egyptian, dan pada abad ke-19 ketika mereka muncul pertama kali dikenal dengan nama Antiques.

Slab serif pertama kali muncul di Inggris pada tahun 1817 dimana huruf display dibuat untuk advertising dan pekerjaan yang lainnya. Slab Serif memiliki bentuk mechanical structure yang memberikan pengaruh dan membuat menjadi sukses.

Awalnya Slab Serif dibuat hanya dalam bentuk huruf kapital namun kemudian bentuk huruf kecil dibuat dan slab serif menjadi huruf yang popular hingga tahun- tahun akhir abad ke-1926.

Pada tahun 1920-an dan 1930-an, bentuk baru geometri dari slab serif dikeluarkan sebagai lawan dari geometric san serif Futura. Bentuk baru ini seperti Memphis (1929), Beton (1931), Stymie (1931) dan Rockwell (1934) sering disebut sebagai Futura dengan tambahan serif. Berbagai macam nama keluarga huruf Slab Serif bermunculan dan memiliki berbagai macam variasi huruf.

Gambar 2.31. Karakteristik Huruf Slab Serif

26 Ibid, Hal. 130.

(43)

Huruf Slab Serif memiliki keluarga huruf dan diantaranya terdapat huruf Clarendon dan Rockwell

a. Clarendon

Clarendon dibuat pertama kali oleh English Fann Street Foundry pada tahun 1845 sebagai bold square serif untuk melengkapi versi regular. Clarendon memiliki bentuk perbedaan yang kontras pada stroke dan x-height yang lebar, Clarendon, cocok untuk digunakan sebagai teks dan display serta merupakan pilihan huruf yang tepat untuk dicetak diatas kertas yang berkualitas rendah seperti kertas koran.

Gambar 2.32. Variasi Huruf Clarendon

b. Rockwell

Rockwell dikeluarkan oleh Monotype pada tahun 1934, ketika slab serif mengalami masa kebangkitan. Rockwell banyak digunakan untuk teks pada brosur dan memiliki penggemar di Inggris. Bentuknya yang monoline dan geometris namun narrow, x-height yang lebar dan memiliki bentuk serif yang

(44)

unik pada huruf kecil ‘m’ yaitu setengah serif, memiliki berbagai variasi bold, ekstra bold, light, medium, italic, condensed, bold condensed.

Gambar 2.33. Variasi Huruf Rockwell

Gambar 2.34. Poster Merek Sepatu Bally

(45)

2.1.3.6. Sans-Serif

Sans-Serif dikenal juga dengan nama Gothic di Amerika Serikat dan Lineales di Eropa27. Huruf-huruf sans-serif termasuk huruf yang legible sehingga lebih fleksibel untuk digunakan sebagai teks dan display.

Gambar 2.35. Karakteristik Huruf Sans-Serif

Huruf Sans-Serif memiliki beberapa keluarga huruf dan diantaranya adalah Helvetica dan Univers.

a. Helvetica

Helvetica dibuat pada tahun 1957 oleh Max Miedinger dan awalnya bernama Neue Hass Grotesque, Helvetica merupakan salah satu huruf yang paling sukses pada abad ke-20. Selama tahun 1960 dan 1970, Helvetica merupakan satu- satunya huruf yang digunakan oleh Swiss Typographic Movement. Gerakan itu mempengaruhi seluruh dunia pada waktu itu dan hasilnya, Helvetica menjadi

27 Ibid, Hal. 144.

(46)

sangat popular. Helvetica merupakan huruf yang memiliki x-height yang lebar, ascender dan descender yang pendek dan memiliki tampilan yang biasa.

Beberapa orang mengatakan Helvetica tidak memiliki karakter yang kuat, namun banyak digunakan untuk teks, buku dan advertising. Helvetica memiliki keluarga yang bermacam-macam dari bentuk berat, lebar dan italic. Linotype memperkenalkan Neue Helvetica yang merupakan versi modern termasuk shaded dan ultrathin.

Gambar 2.36. Variasi Huruf Helvetica

b. Univers

Univers dibuat oleh desainer Adrian Frutiger pada tahun 1957. Bentuk Univers memperhatikan detail dan Frutiger menghilangkan fitur-fitur yang aneh dari bentuk tradisional. Univers memiliki 21 anggota, dimulai dari ultra light condensed hingga extra black extended. Karakteristik huruf Univers adalah perbedaan stroke yang tidak terlalu kontras, ascender dan descender yang pendek dan apabila dibandingkan dengan Helvetica bentuknya lebih kaku.

Gambar

Gambar 2.16. Variasi huruf Centaur
Gambar 2.17. Variasi Huruf Kennerly
Gambar 2.20. Variasi Huruf Garamond
Gambar 2.21. Variasi Huruf Times New Roman
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kondisi pekerjaan, para karyawan bagian produksi CV ‘X’ memiliki harapan-harapan kepada pihak perusahaan, seperti mendapatkan gaji yang sesuai dengan jasa

Proses penerimaan barang merupakan proses yang penting karena jika terjadi kesalahan diawal akan berimbas ke bagian yang lain bahkan dapat merugikan konsumen.

Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitian ini terkait dengan bahwa business governance,IT governance, dan kemampuan manajerial TI adalah penentu adaptabilitas

Laba yang diperoleh koperasi sering disebut sisa hasil usha (SHU), laba tersebut akan dikembalikan ayau dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa-jasanya. Akan

Penelitian ini menunjukkan bahwa financial target x1, financial stability x2, ineffective monitoring x3, pergantian auditor x4, pergantian direksi x5, dan jumlah foto CEO x6

Menasse zeigt den Menschen am Ende der Geschichte, wo die großen Erzählungen von anno dazumal - und damit auch die Vorstellungen von einem geglückten Leben - ihren

Agus Harjito dan Rangga Aryayoga mengemukakan, berdasarkan analisis yang telah dilakukan sebelumnya maka didapatkan beberapa hasil sebagai berikut: (1) Dari hasil

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN HASIL PERCOBAAN GAYA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUALITATION, INTELLECTUALLY) (Penelitian