1
WANPRESTASI DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN KONSINYASI MINUMAN BERARKOHOL GOLONGAN C DI AJ
SHOP SANUR
Oleh :
I Komang Riandika Febi Pranatha I Made Budi Arsika
Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract
Agreement is an act in which one or more persons bind themselves to one person or more . Thus meaning the agreement will also bring forth the rights and obligations in the field of property law for those who make the appointment. The title of this research is the Default In Consignment Agreement Alcoholic Beverage AJ Shop Class C in Sanur . The purpose of this study was to determine what caused AJ Sop Sanur in default , causing PT . Pancaniaga Bali Perkasa Loss and how efforts to resolve the dispute over the breach in the consignment agreement between PT . Pancaniaga Bali Perkasa with AJ Shop Sanur . The method used is the method of empirical research by examining the consignment agreement made by PT . Pancaniaga Bali Perkasa with AJ Shop Sanur . So it gets the data to claim that AJ shop Sanur do defaults on consignment agreement that has been agreed upon .
Keywords : Alcoholic, Beverage, Consignment, Law Abstrak
Perjanjian adalah suatu tindakan di mana satu orang atau lebih mengikatkan diri kepada satu orang atau lebih. Dengan demikian berarti perjanjian juga akan melahirkan hak dan kewajiban di bidang hukum kekayaan bagi mereka yang membuat perjanjian.
Judul penelitian ini adalah Wanprestasi Dalam Perjanjian Konsinyasi Minuman Beralkohol Golongan C di AJ Shop Sanur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan AJ Sop Sanur melakukan wanprestasi sehingga menyebabkan PT. Pancaniaga Bali Perkasa Merugi dan bagaimana upaya penyelesaian sengketa yang terjadi atas wanprestasi dalam perjanjian konsinyasi antara PT. Pancaniaga Bali Perkasa dengan AJ Shop Sanur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian empiris dengan cara meneliti perjanjian konsinyasi yang dilakukan oleh PT. Pancaniaga Bali Perkasa dengan AJ Shop Sanur. Sehingga mendapat data yang menyatakan bahwa AJ shop Sanur melakukan wanprestasi atas perjanjian konsinyasi yang telah disepakati.
Kata Kunci : Alkohol, Hukum, Kosinyasi, Minuman
I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
Perjanjian di Indonesia secara umum ada yang mempunyai suatu nama khusus,
maupun yang tidak terkenal dengan suatu nama tertentu, atau sering disebut dengan
2
istilah perjanjian bernama ( nominaat ) dan perjanjian tidak bernama (innominaat ).
Pengertian perjanjian bernama adalah perjanjian yang sudah diatur dan diberi nama oleh pembentuk undang-undang, karena paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari- hari. Pengaturannya terdapat dalam Buku III KUH Perdata, Bab V sampai dengan Bab XVIII. Perjanjian tidak bernama pengertiannya adalah perjanjian yang belum diatur di dalam KUH Perdata, tetapi terdapat di dalam masyarakat.
1Lahirnya perjanjian tidak bernama dimungkinkan karena Buku III KUH Perdata mempunyai sistem terbuka dan asas kebebasan berkontrak, seperti diatur dalam Pasal 1338 KUH Perdata.
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata menentukan bahwa semua perjanjian yang dibuat berdasarkan persetujuan atau kesepakatan yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya, yang dikenal dengan asas pacta sunt servanda. Perjanjian yang dibuat secara sah adalah yang dibuat sesuai ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata yaitu adanya kesepakatan kedua belah pihak, kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum, adanya obyek, dan adanya kausa halal mutlak harus terpenuhi agar perjanjian tersebut menjadi sah secara hukum.
Dalam perkembangannya, perjanjian yang juga banyak digunakan oleh para pengusaha, pebisnis, dan pelaku usaha lainnya adalah perjanjian konsinyasi, yaitu perjanjian dengan cara pemilik menitipkan barang kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga dan syarat yang telah diatur dalam perjanjian.
2Perjanjian konsinyasi bisa juga disebut perjanjian titip jual. Menurut Hadori Yunus Harnanto, konsinyasi merupakan suatu perjanjian dimana pihak yang memiliki barang menyerahkan sejumlah barang kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan memberi komisi.
3Pihak yang menyerahkan barang disebut pengamanat (consignor), sedangkan pihak yang menerima barang disebut komisioner (consignee).
4Perjanjian konsinyasi juga dilaksanakan oleh PT. Pancaniaga Bali perkasa dalam memasarkan atau menjual macam – macam jenis minuman beralkohol golongan C dengan cara menitip jualkan kepada toko-toko penjual minuman dan supermarket yang
1 Mariam Darus Badrulzaman, Kompilasi Hukum Perikatan, Cet I (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2001), h. 67
2. http://akimee.com/pengertian-penjualan-konsinyasi-artikel-453.html, 11 Maret 2016.
3Hadori Yunus Harnanto, 2010. Akutansi Keuangan Lanjutan, BPFE, Yogyakarta, h.152
4Niken Dian Pratiwi, 2013, Evaluasi Penerapan Sistem Akuntansi Konsinyasi Pada Pt Gramedia Asri Media Surakarta, Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
3
sudah memiliki ijin, salah satunya adalah AJ Shop Sanur. PT. Pancaniaga Bali Perkasa menitipkan minuman beralkohol mereka untuk dijualkan oleh AJ Shop Sanur, yang tentunya mempunyai kesepakatan dalam perhitungan bagi hasil atau bagi keuntungan.
Dalam prakteknya, perjanjian konsinyasi dirasakan sangat menguntungkan baik pihak PT. Pancaniaga maupun pihak AJ Shop Sanur. Namun masih terdapat kekurangan maupun celah-celah yang dapat menimbulkan permasalahan hukum, baik pada saat perjanjian konsinyasi tersebut masih berlangsung maupun setelah minuman beralkohol tersebut laku terjual serta pelaksanaan kewajiban yang tidak tepat pada waktunya dengan demikian maka salahsatu pihak berada dalam keadaan wanprestasi.
Wanprestasi adalah tidak memenuhi atau lalai melaksanakan kewajiban sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian yang dibuat antara kreditur dengan debitur.
5Permasalahan yang timbul dari perjanjian konsinyasi di aj shop sanur yaitu Faktor yang menyebabkan terjadinya wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian konsinyasi minuman beralkohol golongan C di Aj Shop Sanur dan penyelesain sengketa yang terjadi atas wanprestasi dalam perjanjian konsinyasi antara PT. Pancaniaga Bali Perkasa dengan AJ Shop Sanur.
1.2 TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan AJ Sop Sanur melakukan wanprestasi sehingga menyebabkan PT. Pancaniaga Bali Perkasa Merugi dan upaya penyelesaian sengketa yang terjadi atas wanprestasi dalam perjanjian konsinyasi antara PT. Pancaniaga Bali Perkasa dengan AJ Shop Sanur.
II. ISI MAKALAH
2.1 METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum empiris, yaitu penelitian yang berfokus pada perilaku masyarakat hukum (law in action), dan penelitian ini memerlukan data primer sebagai data utama di samping data sekunder ( bahan hukum ). Data primer dalam penelitian ini didapatkan dengan cara meneliti perjanjian konsinyasi yang dilakukan oleh PT. Pacnaniaga Bali perkasa dengan AJ Shop Sanur.
5 Salim HS, 2003, Hukum Kontrak: Teori Dan Teknik Penyusunan Kontrak, Sinar Grafika, Jakarta, h.98.