• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS dengan Multimedia terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar IPA SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS dengan Multimedia terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar IPA SD"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS dengan Multimedia terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar IPA SD

Any Fatmawati dan Ida Royani Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram

E-mail: any_bendega@yahoo.co.id

Abstract: This research aimed to determine the effect of cooperative learning model with multimedia TPS for creative thinking skills and learning outcomes IPA SD. This type of research is a quasi experimental The Posttest-Only Control Group Design. The research was conducted in SD 4 North Ampenan Mataram. Subjects in this study were all students of class V are given good treatment in the experimental class and the control class, while the object of this research is the creative thinking skills and the results of elementary students learn science. Analysis of survey data using independent samples t test (independent sample t-test) and Manova.

Based on the survey results revealed that, 1) there is a difference between the value of creative thinking skills of students who follow the group cooperative learning using multimedia TPS with the group that followed the conventional learning, 2) there is a difference between the value of the learning outcomes of students who take TPS type of cooperative learning using multimedia the group that followed the conventional learning, and 3) there is the influence of cooperative learning model with multimedia TPS for creative thinking skills and learning outcomes of elementary school science students together

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan multimedia terhadap keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar IPA SD. Jenis penelitian adalah eksperimental semu dengan rancangan The Posttest-Only Control Group Design. Penelitian ini dilaksanakan di SD 4 Ampenan Utara kota Mataram. Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V yang diberikan perlakuan baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol, sedangkan obyek dalam penelitian ini adalah keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar IPA siswa SD. Analisis data hasil penelitian menggunakan uji t sampel bebas (independent sample t-test) dan Manova. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, 1) terdapat perbedaan nilai keterampilan berpikir kreatif antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan multimedia dengan kelompok yang mengikuti pembelajaran konvensional, 2) terdapat perbedaan nilai hasil belajar antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan multimedia dengan kelompok yang mengikuti pembelajaran konvensional, dan 3) ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan multimedia terhadap keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar IPA siswa SD secara bersama-sama.

Kata Kunci: Pembelajaran kooperatif tipe TPS, Multimedia pembelajaran, keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar IPA SD

Pendahuluan

Menurut Widyastono (2012), kegiatan pembelajaran harus dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkaan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam pencapaian Kom- petensi Dasar. Pengalaman belajar dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar

memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik, yang meliputi kecakapan akademik, kecakapan pribadi, kecakapan sosial, dan kecakapan vokasional.

Think Pair Share (TPS) merupakan salah satu strategi dalam model pembelaja- ran koperatif yang telah diuji oleh peneliti.

Fatmawati (2010), menemukan bahwa ada

hubungan antara kreativitas dengan hasil

belajar sains siswa SD. Hal tersebut

disebabkan karena dalam kegiatan pem-

belajaran, siswa difasilitasi untuk berpikir

(2)

sendiri mengenai jawaban soal yang diberikan guru (thinking), selanjutnya menceritakan hasil kerjanya kepada pasangannya (pairing), setelah itu mendis- kusikan hasilnya dengan beberapa pasangan dalam kelas tersebut (shering). Dalam kegiatan-kegiatan TPS terjadi komunikasi aktif antar siswa dalam kelas membahas soal latihan yang diberikan guru.

Menurut Faizah (2008), kunci dari belajar konstruktivis adalah pengalaman.

Selanjutnya, IPA sebagai salah satu mata pelajaran wajib di semua jenjang pendidikan memberikan kesempatan kepada setiap guru IPA untuk bisa menuntun siswa memahami konsep-konsep alam melalui penomena yang terjadi dan menyajikannya dalam bentuk tuntutan bagi siswa untuk bekerja bersama dengan temannya, supaya tercipta suasana saling bantu-membantu untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hal ini, harapannya adalah setiap siswa terlibat dalam proses pembelajaran, karena interaksi antara siswa dengan siswa dapat terjalin dengan baik.

Hasil penelitian Fatmawati (2010), menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan cara konvensional. Hal ini menjadi bukti bahwa pembelajaran kooperatif cocok diterapkan di SD, sehingga untuk selanjutnya akan ditambahkan dengan penggunaan multimedia agar pemahaman siswa lebih meningkat. Penelitian ini mengkaji pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan multimedia terhadap keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar IPA SD.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen, yaitu suatu penelitian yang masih memung- kinkan variabel-variabel selain variabel bebas ikut berpengaruh terhadap variabel terikat (Bawa, 1997). Menurut Soegiyono (2006), Quasi Eksperiment Design mem- punyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian eksperimental semu (quasi) dengan ranca- ngan “The Posttest-Only Control Group Design”. Menurut Fraenkel (1993), ranca- ngan penelitian Post-test Only Control Group Design merupakan rancangan yang hanya memperhitungkan skor post-tes saja yang dilakukan pada akhir penelitian atau dengan kata lain tanpa memperhitungkan skor pretes.

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 4 Ampenan Utara yang terletak di Lingkungan Pelembak Ampenan Utara. Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V yang diberikan perlakuan baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol, sedangkan obyek dalam penelitian ini adalah keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar IPA siswa SD.

Pengumpulan data keterampilan

berpikir kreatif dan hasil belajar siswa

menggunakan instrumen tes. Data keteram-

pilan berpikir kreatif dikumpulkan meng-

gunakan soal uraian selama proses

pembelajaran berlangsung, sedangkan data

hasil belajar dikumpulkan menggunakan tes

hasil belajar berupa soal pilihan ganda yang

diberikan pada pertemuan khusus setelah

(3)

semua proses pembelajaran selesai dilaksanakan.

Analisis data hasil penelitian menggunakan uji t sampel bebas dan multivariat analysis of varians (MANOVA).

Sebelum uji MANOVA, dilakukan uji prasyarat normalitas dan homogenitas data.

Uji normalitas data menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov, sedangkan untuk uji homogenitas data menggunakan metode Levene’s Test. Analisis data hasil penelitian dibantu menggunakan perangkat lunak SPSS 16 for windows.

Hasil Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah perbedaan keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa sebagai hasil perlakuan antara penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan multimedia dengan model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian di analisis dengan menggunakan MANOVA. Dengan demikian, data penelitian dikelompokkan menjadi : (1) data keterampilan berpikir kreatif kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional (KBKK); (2) data keterampilan berpikir kreatif kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan multimedia (KBKM); (3) data hasil belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional (HBK); dan (4) data hasil belajar siswa yang mengikuti model pembelajar kooperatif tipe TPS menggunakan multimedia (HBM).

Penghitungan ukuran sentral (rata- rata, modus, median) dan ukuran penye- baran data (standar deviasi) memberikan hasil seperti tercantum dalam Tabel berikut.

Tabel 1. Rekapitulasi Deskripsi Statistik

Nilai Siswa Statistik/

Variabel

KBKK KBKM HBK HBM

Mean 79,3 74,3 71,3 54,0

Median 80,0 70,0 73,0 57,0

Mode 85,0 70,0 1,2 57,0

Std. Deviasi 9,9 9,9 157,0 1,3 Variance 99,0 97,9 51,0 182,0 Minimum 60,0 50,0 41,0 30,0 Maksimum 95,0 90,0 92,0 86,0 Keterangan:

KBKK : Data keterampilan berpikir kreatif kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional KBKM : Data keterampilan berpikir kreatif

kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan multimedia HBK : Data hasil belajar siswa yang

mengikuti model pembelajaran konvensional

HBM : Data hasil belajar siswa yang mengikuti model pembelajar kooperatif tipe TPS menggunakan multimedia

Untuk mengetahui normalitas data digunakan rumus Kolmogorov-Smirnov, dengan kriteria jika p>0,05 data berdistribusi normal, sedangkan jika p<0,05 data tidak berdistribusi normal. Perhitungan dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 16.0 for Windows. Untuk mengetahui data dari sampel berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui dari signifikansi hasil uji normalitas sebaran data dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig). Jika signifikansi yang diperoleh ≥0,05 maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, demikian sebaliknya jika signifikansi<0,05 maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji normalitas ditampilkan pada Tabel 2.

Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa semua

data variabel penelitian berdistribusi normal.

(4)

Tabel 2. Uji Normalitas Sebaran Data Variabel Kolmogorov-Smirnov

Keterangan Statistik df Sig.

KBKK 0,075 28 0,200 Distribusi normal KBKM 0,123 29 0,111 Distribusi

normal BHK 0,105 28 0,200 Distribusi

normal HBM 0,080 29 0,200 Distribusi

normal Pengujian homogenitas varians dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Levene (Levene’s Test of Equality of Error Variance) dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Hasil uji homogenitas varians disajikan pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas Varians Sampel

Levene Statistik

df1 df2 Sig.

PK Based on

Mean 6.580 1 56 .012

Based on

Median 5.757 1 56 .019 Based on

Median and with adjusted df

5.757 1 66.422 .019

Based on trimmed mean

6.264 1 56 .014 KM Based on

Mean 2.281 1 56 .135

Based on

Median 3.091 1 56 .082 Based on

Median and with adjusted df

3.091 1 85.867 .082

Based on

trimmed 2.738 1 56 .102

mean

Berdasarkan Tabel 3, nilai signifi- kansi untuk pemahaman konsep (0,012) lebih kecil dari 0,05, atau 0,012 < 0,05. Ini berarti data memiliki varians yang tidak homogen. Sedangkan untuk keterampilan mengajar nilai signifikansi (0,135) lebih besar dari 0,05, atau 0,135 > 0,05. Ini berarti data memiliki varians yang homogen.

Berdasarkan hasil uji persyaratan uji hipotesis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas, dapat disimpulkan bahwa semua data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan data dari semua kelompok mempunyai varians populasi yang homogen, sehingga uji hipotesis dengan menggunakan MANOVA dapat dilakukan.

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode statistik dengan formula MANOVA. MANOVA digunakan bila dalam analisis data ingin mengetahui ada atau tidak perbedaan dari variabel bebas, sedangkan masing-masing variabel bebasnya dibagi dalam beberapa kelompok.

Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran yang dibagi menjadi model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan multimedia dan pembelajaran konvensional. Sedangkan variable terikatnya ada dua yaitu keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar IPA siswa SD. Dalam penelitian ini analisis MANOVA dibantu menggunakan program komputer SPSS 16.0 for Windows.

Hasil analisis MANOVA ditampilkan pada

Tabel 4 berikut.

(5)

Tabel 4. Multivariate test

Effect Value F Hypothesis df Error df Sig.

Intercept Pillai's Trace .995 7.760E3

a

2.000 85.000 .000 Wilks' Lambda .005 7.760E3

a

2.000 85.000 .000 Hotelling's Trace 182.582 7.760E3

a

2.000 85.000 .000 Roy's Largest Root 182.582 7.760E3

a

2.000 85.000 .000 MODEL Pillai's Trace .704 1.010E2

a

2.000 85.000 .000 Wilks' Lambda .296 1.010E2

a

2.000 85.000 .000 Hotelling's Trace 2.376 1.010E2

a

2.000 85.000 .000 Roy's Largest Root 2.376 1.010E2

a

2.000 85.000 .000 a. Exact statistic

b. Computed using alpha = .05 c. Design: Intercept + MODEL

Berdasarkan hasil uji multivariat seperti yang disajikan pada Tabel 4 dapat ditarik interpretasi sebagai berikut, yaitu dari sumber pengaruh model pembelajaran diperoleh nilai-nilai statistik Pillai’s Trace, Wilk’s Lambda, Hotelling’s Trace, dan Roy’s Largest Root masing-masing dengan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Hasil ini dijadikan dasar dalam mengambil keputusan. Adapun keputusan yang dapat

diambil adalah hipotesis nol H

0

(3) ditolak, sehingga ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan multimedia terhadap keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar secara bersama-sama. Jadi, model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan multimedia memberikan dampak berbeda serempak pada keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa SD.

Tabel 5. Hasil Manova untuk Variabel Keterampilan Berpikir Kreatif

Source Dependent variable Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model HB 175361.367

a

1 175361.367 50.648 .000

KBK 5487.342

c

1 5487.342 204.249 .000

Intercept HB 2.195E7 2.195E7 6.338E3 .000

KBK 413211.478 413211.478 1.538E4 .000

MODEL HB 175361.367 1 175361.367 50.648 .000

KBK 5487.342 1 5487.342 204.249 .000

Error HB 297760.224 55 3462.328

KBK 2310.476 56 26.866

Total HB 2.264E7 57

KBK 426214.000 57

Corrected Total HB 473121.591 56

KBK 7797.818 56

Berdasarkan Tabel 5 untuk variabel keterampilan berpikir kreatif (KBK) dapat ditarik interpretasi-interpretasi sebagai

berikut. Pertama, dari sumber pengaruh

variabel model-model pembelajaran (MP)

terhadap keterampilan berpikir kreatif

(6)

(KBK), tampak nilai F = 204,249 dengan angka signifikansi yang lebih kecil dari batas penolakan hipotesis 0,05, yaitu 0,000

< 0,05 sehingga dapat diambil keputusan untuk H

0

(1) ditolak, sehingga terdapat perbedaan nilai keterampilan berpikir kreaif antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TPS meng- gunakan multimedia dengan kelompok yang mengikuti pembelajaran konvensional. Jadi, terdapat pengaruh yang signifikan (p<0,05) variabel model pembelajaran terhadap variabel keterampilan berpikir kreatif.

Kedua, dari sumber pengaruh variabel model-model pembelajaran (MP) terhadap hasil belajar (HB), tampak nilai F = 50,648 dengan angka signifikansi yang lebih kecil dari batas penolakan hipotesis 0,05, yaitu 0,000 < 0,05 sehingga dapat diambil keputusan untuk H

0

(2) ditolak sebagai terdapat perbedaan nilai hasil belajar antara kelompok siswa yang mengikuti pembela- jaran kooperatif tipe TPS menggunakan multimedia dengan kelompok yang mengikuti pembelajaran konvensional. Jadi, terdapat pengaruh yang signifikan (p<0,05) variabel model pembelajaran terhadap variabel hasil belajar.

Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar (SD), pada materi rangkaian listrik, sub isolator dan konduktor serta rangkaian listrik seri dan paralel. Untuk mempermudah pemahaman siswa, peneliti menggunakan alat bantu berupa multimedia.

Adapun multimedia yang digunakan adalah media alat peraga berupa alat rangkaian listrik sederhana dan audiuvisual yang ditampilkan melalui LCD. Berdasarkan hasil

observasi sebelumnya, di sekolah dasar masih jarang menggunakan multimedia dalam melaksanakan pembelajaran IPA.

Padahal salah satu guru SD mengungkapkan bahwa beberapa media sudah disediakan disekolah, hanya saja jarang digunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Hal ini disebabkan karena beberapa alasan, yang pertama, karena beberapa guru SD masih belum bisa menggunakan alat tersebut dengan baik karena masih gagap teknologi, alasan kedua, karena siswa masih sulit diatur dalam kelas sehingga jika mengunakan media tersebut perlu pendamping, dan alasan ketiga adalah karena guru masih terbiasa dengan cara lama yaitu mengajar menggunakan ceramah, mencata dan mem- beri latihan. Oleh karena itu peneliti sangat tertarik untuk memberikan nuansa baru dalam pembelajaran yaitu melakukan pem- belajaran kooperatif tipe TPS menggunakan multimedia terhadap keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar IPA siswa SD.

Berdasarkan hasil penelitian menun-

jukkan bahwa terdapat pengaruh model

pembelajaran koperatif tipe TPS dengan

bantuan multimedia terhadap keterampilan

berpikir kreatif siswa SD. Untuk mendapat-

kan hasil tes keterampilan berpikir kreatif

siswa, dilakukan dalam proses pembelajaran

dengan memberikan tes setelah proses

pembelajaran yaitu tes seputar materi yang

diajarkan dan dilakukan pada setiap kali

pertemuan yaitu selama dua kali. Dalam

melaksanakan tes tersebut, diberikan

kesempatan kepada siswa untuk menjawab

tes yang menuntut siswa untuk berpikir

kreatif. Hasil analisis data menunjukkan

bahwa hasil tes keterampilan berpikir kreatif

siswa SD pada kelas eksperimen lebih baik

(7)

daripada kelas kontrol, sehingga pada analisis data menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan multimedia terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa SD.

Untuk hipotesis kedua yaitu terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan menggunakan multimedia terhadap hasil belajar siswa SD. Untuk menjawab hipotesis kedua ini, peneliti mengumpulkan data hasil belajar siswa SD setelah proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil pengumpulan data menunjukkan bahwa hasil belajar pada kelas eksperimen lebihtinggi dibandingkan pada kelas kontrol. Setelah analisis data dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan menggunakan multimedia terhadap hasil belajar IPA siswa SD. Hal tersebut, dianggap merupakan akibat dari model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif dan menambahkan media di dalam melaksanakan model tersebut, yaitu multi media berupa alat peraga rangkaian listrik sederhana dan media audiovisual yang ditampilkan melalui layar LCD. Media rangkaian listrik seder- hana dibuat atau di rangkai oleh peneliti berupa susunan baterai, kawat dan lampu.

Pada praktiknya siswa diajak menggolong- kan benda-benda yang termasuk isolator dan benda-benda yang termasuk konduktor.

Isolator adalah benda-benda yang tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik sdangkan konduktor adalah benda-benda yang dapat menghantarkan listrik dengan baik. Contoh isolator adalah plastik, kayu, batu, kaca dll. Sedangkan konduktor contohnya adalah, kawat, seng, uang logam

dll. Selain menggunakan alat peraga, peneliti juga menggunakan media audio- visual dan ditampilkan menggunakan LCD.

Media audiovisual diambil dari internet melalui situs www.youtube.com. Sedangkan LCD adalah milik sekolah sendiri, sehingga disini terjadi kolaborasi tiga media sekaligus, hal tersebut menuntun siswa untu mengingat dan memahi penjalesan guru.

Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh asisten yaitu Muniroh, S.Pd dalam mengatur siswa dan mempersiapkan peralatan. Hal ini dilakukan karena siswa SD sangat aktif sehingga butuh tenaga lain untuk mengatur mereka sehingga proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik, sesuai dengan harapan dan skenario pembelajaran.

Untuk hipotesis ketiga, yaitu tidak ada pengaruh model pembelajaran koopera- tif tipe TPS dengan multimedia terhadap keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar IPA siswa SD secara bersama-sama.

Dari hasil analisis data menggunakan MANOVA dengan bantuan SPSS 16.00 for Windows menunjukkan bahwa hipotesis nihil ditolak sehingga disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran koopera- tif tipe TPS dengan multimedia terhadap keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar IPA siswa SD secara bersama-sama.

Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan

penggunaan multimedia dalam proses

pembelajaran dalam materi rangkaian listrik

sub isolator dan konduktor serta rangkaian

listrik seri dan parallel sangat baik dan

cocok untuk diterapkan dan perlu untuk

dilanjutkan sehingga direkomendasikan bagi

guru-guru SD untuk dapat menggunakan-

nya. Diharapka guru menggunakan berbagai

(8)

media yang dapat membatu pemahaman siswa dengan baik, karena media tersebut tidak sulit didapatkan karena sudah ada di sediakan di sekolah, tinggal ada atau tidaknya itikad baik dari guru untuk memaksimalkan pemanfaatannya sehingga dapat membantu siswa lebih paham akan materi yang diajarkan.

Fatmawati (2011) berpendapat dalam hasil penelitiannya yang berjudul Im- plementasi Siklus ACE Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share dalam Meningkatkan Kualitas Per- kuliahan Pengembangan Program Pembe- lajaran Biologi, bahwa terdapat peran guru dan media dalam proses pembelajaran sehingga sebagai pendidik kita harus memperhatikan hal tersebut dan meng- gunakan model inovatif dan menggunakan media-media dalam pembelajaran guna mencapai tujuan yang ditentukan. Selain itu dalam penelitiannya yang lain Fatmawati (2012) juga menemukan dalam hasil penelitiannya bahwa perangkat pembelaja- ran juga memiliki peran yang penting dalam menentukan keberhasilan proses pem- belajaran.

Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembeahasan diatas, maka dapat di simpulkan bahwa:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan (p<0,05) variabel model pembelaja- ran terhadap variabel keterampilan berpikir kreatif.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan (p<0,05) variabel model pembelaja- ran terhadap variabel hasil belajar.

3. Model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan multimedia memberikan

dampak berbeda serempak pada keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa SD.

Daftar Pustaka

Bawa, Wayan. 1997. Metodologi Penelitian.

Jurusan Pendidikan Biologi IKIP Negeri Singaraja.

Fatmawati, Any. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Think Pair Share dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Sains Siswa Kelas V SD Gugus V Ampenan Kota Mataram. Tesis. Undiksha Singaraja Fatmawati, Any. 2011. Implementasi Siklus

ACE Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share dalam Meningkatkan Kualitas Pe- rkuliahan Pengembangan Program Pembelajaran Biologi. IKIP Mataram.

Fatmawati, A dan Nufida, BA. 2012.

Pengembangan Perangkat Pembe- lajaran Koperatif Tipe TPS Ter- hadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Sains Siswa SD di Kota Mataram. IKIP Mataram.

Faizah, D. U. 2008. Keindahan Belajar Dalam Perspektif Pedagogi. Jakarta.

Cindy Grafika.

Fraenkel, J, R, dan Wallen, N, E. 1993. How To Design and Evaluate Research in Education Second Edition.

Singapore: Mc Graw-Hill Book.

Sugiyono. 2006. Statistik untuk Penelitian.

Bandung. Alfa Beta.

Widyastono, H. 2012. Kemampuan Guru

Dalam Menyusun Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan. Jurnal

(9)

Pendidikan Dan Kebudayaan.

Terakreditasi Vol. 18 No. 3. ISSN

0215 - 2673. Balitbang

Kemendikbud. Jakarta.

Gambar

Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas   Varians Sampel  Levene  Statistik  df1  df2  Sig.  PK  Based on  Mean  6.580  1  56  .012  Based on  Median  5.757  1  56  .019  Based on  Median  and with  adjusted  df  5.757  1  66.422  .019  Based on  trimmed  mean  6.2
Tabel 4. Multivariate test

Referensi

Dokumen terkait

Sebab kematian korban ini dikarenakan luka tembak masuk jarak jauh dari arah depan pada daerah dada sebelah kiri yang mengenai jantung serta menyebabkan terjadinya perdarahan

Kinerja angkutan menurut regulator atau standar yang diberikan dari Dirjen Perhunungan Darat menyatakan bahwa kinerja angkutan yaitu load factor, waktu tunggu,

Hal tersebut berarti semakin baik Kepemimpinan yang diberikan kepada karyawan maka akan dapat meningkatkan kepuasan dari karyawan tetapi jika pengaruh gaya kepemimpinan

Apabila kompensasi yang diberikan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh karyawan dan motivasi karyawan dalam bekerja diarahkan ke arah yang positif maka kinerja

belum mendapatkan pesaing serta bahan baku yang mudah didapat akan sangat besar potensi perkembangan dari usaha vas limbah. Usaha ini akan membuka peluang yang lebih

Brazil Institut Metrologi, Kualitas dan Teknologi Nasional - Inmetro mengeluarkan Inmetro Ordinance 393 22 Desember 2020 yang menyetujui Peraturan Konsolidasi untuk ban

Menganalisis hubungan pengetahuan, sikap phbs guru UKS, ketersediaan fasilitas, ketersediaan dana PHBS, dukungan petugas kesehatan, dukungan kepala sekolah dan peraturan

Atur nilai tegangan input dari sine generator dan/atau nilai gain pada power amplifier sehingga nilai tingkat tekanan bunyi yang terbaca pada SLM kelas 1 sesuai