• Tidak ada hasil yang ditemukan

Safri Aprudi. JTI, Vol 8 No.1, Juni 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Safri Aprudi. JTI, Vol 8 No.1, Juni 2016"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

STMIK-MURA Lubuklinggau 26 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BERAS UNTUK

KELUARGA MISKIN (RASKIN) PADA KELURAHAN TANAH PERIUK KECAMATAN LUBUKLINGGAU SELATAN II KOTA LUBUKLINGGAU MENGGUNAKAN METODE ANALITHYCAL HIRARCHY PROCESS (AHP)

Safri Aprudi

Program Studi Ilmu Pemerintahan, Universitas Musi Rawas

Jl. Pembangunan Kompleks Perkantoran Pemkab Musirawas Lubuklinggau E-Mail : [email protected]

Abstrak

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerima Beras untuk Keluarga Miskin (RASKIN) pada Kelurahan Tanah Periuk Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau Menggunakan Metode Analithycal Hirarchy Process (AHP), Seleksi penerima beras untuk keluarga miskin (RASKIN) di Kelurahan Tanah Periuk masih secara konvensional, seleksi kurang efektif dan efisien serta rentan manipulasi data, dan penerima RASKIN yang tidak tepat sasaran. Dalam merancang sistem ini digunakan beberapa alat bantu seperti DFD dan ERD. Sedangkan dalam melakukan pengembangan sistem digunakan metode prototyping, dan dalam melakukan pengujian sistem digunakan metode blackbox testing. Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerima Beras untuk Keluarga Miskin (RASKIN) pada Kelurahan Tanah Periuk Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau Menggunakan Metode Analithycal Hirarchy Process (AHP) memberikan kemudahan dalam mengolah data dan mengambil keputusan untuk menentukan keluarga tidak mampu dan juga menentukan rumah tangga (keluarga) yang berhak mendapat bantuan beras untuk keluarga miskin (RASKIN)serta mempermudah dalam membuat laporan khususnya laporan penerima program RASKIN dalam wilayah kelurahan Tanah Periuk Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau).

Kata Kunci : SPK 1, Raskin 2, Penduduk 3

Abstract

Decision Support System Selection Receiver Rice for Poor Families (RASKIN) on the Kelurahan Tanah Periuk Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau Method Using Analithycal Hirarchy Process (AHP), Selection of recipients of rice for the poor (Raskin) in the Village Land conventional pot still, the selection is less effective and efficient and to manipulation of data, and the receiver RASKIN are not targeted. In designing these systems use several tools such as DFD and ERD. Whereas in the development of a system used prototyping methods, and systems used in testing blackbox testing method.Decision Support System Selection Receiver Rice for Poor Families (RASKIN) on the Kelurahan Tanah Periuk Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau Method Using Analithycal Hirarchy Process (AHP) provides convenience in processing data and making decisions to determine the disadvantaged families and also determines the household (family ) the right to have rice for the poor (Raskin) as well as the ease in making statements, especially statements RASKIN program beneficiaries in the region Tanah Crockery District of South Lubuklinggau II Lubuklinggau).

(2)

STMIK-MURA Lubuklinggau 27 1. PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi informasi berkembang sangat pesat. Banyak bidang dalam pekerjaan yang sudah menerapkan teknologi informasi. Salah satunya yaitu dalam bidang manajemen. Dalam bidang manajemen teknologi informasi berbasis komputer dapat digunakan untuk mengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan sebagai suatu alat bantu pengambilan keputusan dengan menggunakan Teknologi berbasis komputer. Kemiskinan merupakan hal yang sangat mempengaruhi perkembangan suatu negara. Berbagai program atau proyek penanggulangan kemiskinan di negara kita telah banyak dilakukan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah, serta lembaga swasta, Dari sisi regulasi negara wajib memberi perlindungan sosial kepada masyarakat miskin, terutama soal pangan. Untuk mengatasi kemiskinan dan kerawanan pangan, pemerintah telah berupaya menanggulanginya. Salah satunya yaitu adanya program RASKIN (Beras Untuk Masyarakat Miskin) yang bertujuan mengurangi beban pengeluaran rumah tangga miskin melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pokok berupa pangan yaitu berupa beras.

Tidak seluruh masyarakat Indonesia berhak atas RASKIN, hanya mereka yang tergolong miskin dan rawan pangan di daerah tertentu mendapat hak untuk menerima RASKIN. Faktor yang menjadi permasalahan dalam pelaksanaan program RASKIN selama ini adalah menyangkut identifikasi target dan ketepatan penerimanya

Sehubungan dengan cepatnya perubahan data kemiskinan yang ada diwilayah Kota Lubuklinggau khususnya, Pemerintah Kota Lubuklinggau merasa perlu untuk selalu menyediakan data kemiskinan terkini, di mana penanganannya dibantu oleh pemerintahan yang berada diujung tombak yakni kelurahan selaku instansi pemerintahan terdekat dengan masyarakat dalam hal ini studi kasus berada di wilayah Kelurahan Tanah Periuk Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau.

Penduduk Kelurahan Tanah Periuk pada tahun 2014 sebanyak 4227 jiwa dengan jumlah keluarga miskin sebanyak 85 KK (Sumber Kelurahan Tanah Periuk Tahun 2014). Kelurahan Tanah Periuk pada saat ini dalam menentukan penerima RASKIN masih dilakukan secara konvensional, yaitu hanya dengan melakukan pendataan saja. Pendataan yang dilakukan masih dirasa kurang efektif, hal ini dikarenakan terkadang penerima RASKIN yang tidak tepat sasaran. Seperti penduduk yang memiliki rumah milik sendiri dan mempunyai kendaraan pribadi lebih dari satu mendapat jatah RASKIN, sedangkan penduduk yang tidak memiliki rumah milik sendiri dan tidak mempunyai kendaraan pribadi tidak mendapat jatah RASKIN.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu pihak kelurahan dalam mengelola penerima RASKIN, agar pemberian bantuan RASKIN menjadi tepat sasaran. Pada penelitian ini peneliti akan membuat sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Kriteria yang digunakan peneliti dibatasi pada lima kriteria yaitu status rumah, tingkat pendidikan, pekerjaan, jumlah keluarga dan penghasilan. Sistem ini akan menilai penduduk berdasarkan kriteria tersebut sehingga penduduk dapat di kategorikan mana berhak dan tidak berhak mendapatkan bantuan RASKIN.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini penulis memutuskan untuk mengambil judul : “Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerima Beras untuk Keluarga Miskin (RASKIN) pada Kelurahan Tanah Periuk Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau Menggunakan Metode Analithycal Hirarchy Process (AHP)”

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem

Menurut Kusrini (2007:11) Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan yang bertanggung jawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output).

(3)

STMIK-MURA Lubuklinggau 28 Menurut Fatta (2007:3)

mendefinisikan sistem adalah sekumpulan objek‒objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan.

Menurut Kristanto(2008:1) menyebutkan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpulan bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Daridefinisi diatas, penulis dapat menyimpulkan sistem merupakan suatu kumpulan atau himpunan dari unsur yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain.

2.2 Pendukung

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, DEPDIKBUD, Balai Pustaka, 1996, Pendukung adalah sesuatu yang didukung yaitu orang yang mendukung, penyokong, pembantu, dan penunjang.

Pendukung merupakan orang yang mendukung atau penyokong dan pembantu.

http://www.artikata.com/arti-362957-pendukung.html, di akses pada 11 Februari

2016.

Dari definisi diatas, penulis dapat menyimpulkan pendukung merupakan orang yang membantu dalam mendukung pengambilan suatu keputusan

2.3 Informasi

Menurut Kusrini (2007:7) mendefinisikan keputusan merupakan kegiatan memilih suatu strategi atau tindakan dalam pemecahan masalah tersebut.

Gambar 2.1 Informasi

2.4 Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems)

Menurut Kusrini (2007: 15) Decision Support System (DSS) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data.

Menurut Alter dalam Kadir (2013:108) Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan manipulasi data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur dimana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.

2.5 Keluarga

Menurut BKKBN (1999) keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dam materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1992 pasal 1 ayat 10 Tentang Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, mendefinisikankeluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-isteri, atau suami-isteri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.

2.6 Miskin/ Kemiskinan

Bappenas (2004) mendefinisikan kemiskinan sebagai kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir Miskin, menjelaskan fakir miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan/atau mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak mempunyai kemampuan memenuhi

(4)

STMIK-MURA Lubuklinggau 29 kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupan

dirinya dan/atau keluarganya.

Menurutdata yang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) ada 14 kriteria untuk menentukan keluarga/rumah tangga miskin, yaitu :

1) Seorang kepala keluarga usia 18-59 tahun.

2) Luas bangunan tempat tinggal < 8 meter persegi per orang.

3) Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan.

4) Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok tanpa diplester.

5) Tidakmemiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah tangga lain.

6) Sumberpenerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.

7) Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/ sungai/air hujan.

8) Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/ arang/minyak tanah.

9) Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam 1 kali dalam seminggu.

10) Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.

11) Hanya sanggup makan hanya satu/dua kali dalam sehari.

12) Tidak sanggup membayar biaya pengobatan.

13) Pendidikan tertinggi kepala keluarga : tidak bersekolah/tidak tamat SD/hanya SD.

14) Penghasilan rendah atau berada dibawah garis kemiskinan.

2.7 Kelurahan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 42 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah Peraturan Pemerintah nomor : 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/ kota bagian kedelapan tentang kelurahan pasal 18 yaitu:

(1) Kelurahan merupakan wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah

kabupaten/ kota dalam wilayah kecamatan

(2) Kelurahan dipimpin oleh lurah

(3) Lurah berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati/ walikota melalui camat

(4) Pembentukan, kedudukan, tugas, susunan organisasi dan tata kerja kelurahan diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2.8 Program RASKIN (Program Subsidi Beras bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah)

Program Subsidi Beras bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah ( Program RASKIN) adalah Program Nasional lintas sektoral baik horizontal maupun vertikal, untuk membantu mencukupi kebutuhan pangan beras masyarakat yang berpendapatan rendah. Secara horizontal semua Kementerian/Lembaga (K/L) yang terkait memberikan kontribusi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Pemerintah Pusat berperan dalam membuat kebijakan program, sedangkan pelaksanaannya sangat tergantung kepada Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, peran Pemerintah Daerah sangat penting dalam peningkatan efektifitas Program RASKIN.

Program ini dimulai pada waktu terjadi krisis pangan pada tahun 1998. Untuk mengatasi krisis tersebut, Pemerintah mengambil kebijakan untuk memberikan subsidi pangan bagi masyarakat melalui Operasi Pasar Khusus (OPK). Pada tahun 2002 program tersebut dilakukan lebih selektif dengan menerapkan sistem targeting, yaitu membatasi sasaran hanya membantu kebutuhan pangan bagi Rumah Tangga Miskin (RTM). Sejak itu Program ini menjadi populer dengan sebutan Program RASKIN, yaitu subsidi beras bagi masyarakat miskin. Pada tahun 2008 Program ini berubah menjadi Program Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah. Dengan demikian rumah tangga sasaran Program ini tidak hanya Rumah Tangga Miskin, tetapi meliputi Rumah Tangga Rentan atau Hampir Miskin.

(5)

STMIK-MURA Lubuklinggau 30 wnloads/Pedum%20RASKIN%202015%20

FInal-1.pdf. Diakses pada tanggal 14 Februari 2015.

Tujuan Program RASKIN adalah mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Sasaran melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan beras.

Manfaat Program RASKIN adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga sasaran, sekaligus mekanisme perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan;

2. Peningkatan akses pangan baik secara fisik (beras tersedia di TD), maupun ekonomi (harga jual yang terjangkau) kepada RTS;

3. Sebagai pasar bagi hasil usaha tani padi; 4. Stabilisasi harga beras di pasaran; 5. Pengendalian inflasi melalui intervensi

Pemerintah dengan menetapkan harga beras bersubsidi sebesar Rp.1.600,-/kg, dan menjaga stok pangan nasional; 6. Membantu pertumbuhan ekonomi

daerah;

III. Hasil dan Pembahasan 3.1 Hasil

Berdasarkan hasil analisis dan perancangan yang dilakukan dihasilkan Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerima Beras untuk Keluarga Miskin (RASKIN) pada Kelurahan Tanah Periuk Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau Menggunakan Metode Analithycal Hirarchy Process (AHP).Aplikasi ini dapat digunakan kelurahan untuk mengolah data penduduk yang berhak menerima RASKIN.

Adapun langkah-langkah penggunaan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

1. Admin terlebih dahulu login pada halaman login administrator.

2. Jika login berhasil maka admin akan diberikan halaman menu admin. Halaman ini digunakan untuk mengelola aplikasi.

3. Halaman admi terdiri dari menu kelola data admin, kelola data SPK, kelola data penduduk, kelola data penilaian, proses SPK, hasil SPK, laporan dan logout.

4. Untuk memulai SPK, admin terlebih dahulu melakukan kelola data SPK dengan cara menetapkan perbandingan matriks kriteria.

5. Admin memulai memasukkan data penduduk kelurahan.

6. Admin melakukan penilaian penduduk pada menu kelola data admin.

7. Setelah penilaian sudah dilakukan kesemua penduduk, admin kemudian melakukan proses SPK.

8. Setelah proses SPK selesai maka hasil SPK dapat dilihat pada halaman hasil SPK.

1.2 Pembahasan

1. Halaman Login Admin

Halaman login merupakan halaman yang digunakan admin untuk dapat masuk ke menu admin. Halaman login admin dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.2 Halaman Login Admin

2. Halaman Menu Admin

Halaman menu admin merupakan halaman khusus bagi admin untuk mengelola seluruh data. Halaman menu admin dapat dilihat pada gambar 3.2.

(6)

STMIK-MURA Lubuklinggau 31 3. Halaman Data Admin

Halaman data admin merupakan halaman yang berisikan data admin yang sudah tersimpan dalam database. Untuk mengubah data yang dipilih klik link Ubah dan untuk menghapus data yang dipilih klik Hapus. Halaman data admin dapat dilihat pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 Halaman Data Admin 4. Halaman Tambah Data SPK

Halaman tambahdata SPK merupakan halaman yang digunakan untuk mengolah data bobot matrik SPK. Setelah mengisi data yang dibutuhkan kemudian klik tombol hitung. Halaman tambahdata SPK dapat dilihat pada gambar 3.4.

Gambar 3.4 Halaman Tambah Data SPK 5. Halaman Data SPK

Halaman data SPK merupakan halaman yang berisikan data SPK yang sudah tersimpan dalam database. Untuk mengubah data yang dipilih klik link Ubah dan untuk menghapus data yang dipilih klik Hapus. Halaman data SPK dapat dilihat pada gambar 3.5.

Gambar 3.5 Halaman Data SPK

6. Halaman Tambah Data Penduduk Halaman tambah data penduduk merupakan halaman yang digunakan untuk mendata penduduk kedalam database. Setelah mengisi data yang dibutuhkan kemudian klik tombol simpan. Halaman tambah data penduduk dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6 Halaman Tambah Data Penduduk

7. Halaman Tambah Data Penilaian Halaman tambah data penilaian penduduk merupakan halaman yang digunakan untuk mendatapenilaian penduduk kedalam database. Setelah mengisi data tersebut kemudian klik tombol simpan. Halaman tambah data penilaiandapat dilihat pada gambar 3.7.

Gambar 3.7 Halaman Tambah Data Penilaian

8. Halaman Data Penilaian

Halaman data penilaian penduduk merupakan halaman yang berisikan data penilaian penduduk yang sudah tersimpan dalam database. Untuk mengubah data yang dipilih klik link Ubah dan untuk menghapus data yang dipilih klik Hapus. Halaman data penilaian penduduk dapat dilihat pada gambar 3.8.

(7)

STMIK-MURA Lubuklinggau 32 Gambar 3.8 Halaman Data Penilaian

9. Halaman Proses SPK

Halaman proses SPK digunakan untuk mengolah penilaian penduduk dengan menggunakan metode AHP. Untuk memproses data penilaian yaitu dengan klik tombol proses. Halaman proses SPK dapat dilihat pada gambar 3.9.

Gambar 3.9 Halaman Proses SPK 10. Halaman Hasil SPK

Halaman hasil SPK berisikan data hasil pengolahan SPK menggunakan metode AHP. Halaman hasil SPK dapat dilihat pada gambar 3.10.

Gambar 3.10 Halaman Hasil SPK 11. Laporan Data Penduduk

Laporan data penduduk merupakan laporan data penduduk. Untuk menampilkan laporan ini yaitu dengan cara klik menu Laporan, pilih Laporan Data Penduduk. Laporan data penduduk dapat dilihat pada gambar 3.11.

Gambar 3.11 Laporan Data Penduduk 12. Laporan Data Penilaian

Laporan data penilaian merupakan laporan data penilaian penduduk yang akan menerima RASKIN. Untuk menampilkan laporan ini yaitu dengan cara klik menu Laporan, pilih Laporan data penilaian. Laporan data penilaian dapat dilihat pada gambar 3.12.

Gambar 3.12 Laporan Data Penilaian 13. Laporan Data Penerima RASKIN

Laporan data penerima RASKIN merupakan laporan data penduduk yang berhak menerima RASKIN. Untuk menampilkan laporan ini yaitu dengan cara klik menu Laporan, pilih Data Pembayaran. Laporan data data penerima RASKIN dapat dilihat pada gambar 3.13.

Gambar 3.12 Laporan Data Penerima RASKIN

(8)

STMIK-MURA Lubuklinggau 33 IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan maka penulis menarik kesimpulan awal yaitu

1. Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerima Beras untuk Keluarga Miskin (RASKIN) pada Kelurahan Tanah Periuk Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau Menggunakan Metode Analithycal Hirarchy Process (AHP) dibuat menggunakan Bahasa Pemrograman PHP dan MySQL 2. Memberikan kemudahan dalam

mengolah data dan mengambil keputusan untuk menentukan keluarga tidak mampu dan juga menentukan rumah tangga (keluarga) yang berhak mendapat bantuan beras untuk keluarga miskin (RASKIN)serta mempermudah dalam membuat laporan khususnya laporan penerima program RASKIN dalam wilayah kelurahan Tanah Periuk Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau).

V. DAFTAR PUSTAKA

Alhamidi, 2014, Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Untuk Penyeleksian Penerima BerasMiskin (RASKIN), Padang, STMIK Jayanusa Padang

Dyah Nur Rochmah, Nugroho Edy, Aribowo Eko, 2008, Sistem Penentuan Penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dengan Metode Analitycal Hirarchy Process, Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan

Jogiyanto, 2009, Analisis Dan Desain, Yogyakarta : Penerbit Andi.

Kadir Abdul, 2008, Belajar Database Menggunakan MySQL,Penerbit Andi, Yogyakarta

Kadir Abdul, 2013, Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi, Penerbit Andi, Yogyakarta

KristantoAndri, 2008. PerancanganTeknik Informatika dan Aplikasinya, Yogyakarta, Gava Media.

Gambar

Gambar 3.3 Halaman Data Admin  4.  Halaman Tambah Data SPK
Gambar 3.9 Halaman Proses SPK  10.  Halaman Hasil SPK

Referensi

Dokumen terkait

Efektivitas pengelolaan program Beras untuk keluarga miskin (Raskin) belum secara optimal dicapai, sementara tingkat kesejahteraan masyarakat, khususnya RTM sebagai

Dengan menggunakan Sistem Pendukung Keputusan diharapkan dapat membantu dalam proses penentuan penerima bantuan sehingga proses hasil keputusan sesuai dengan

Metode yang dilakukan di setiap desa dalam pengambilan keputusan penerima beras untuk keluarga miskin (Raskin) masih menggunakan cara manual yang databasenya masih dalam

Di Kelurahan Kembaran Kulon Tahun 2016 masih menggunakan istilah Beras Miskin (RASKIN) dengan sasaran penerima manfaat berjumlah 191 RTS-PM dengan jumlah beras 2.865 kg

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sehingga dalam penilaian tepat, dengan adanya sistem pengambilan keputusan yang terkait dengan masalah penerima beras untuk keluarga

Dari hasil penelitian dan perancangan desain sistem maka dihasilkan sistem informasi pendistribusian obat dan alat kontrasepsi dikantor Badan Keluarga Berencana Dan

20 Sistem Pendukung Keputusan Dalam Penentuan Beras Miskin “Raskin” Dengan Memanfaatkan Sistem Informasi Potensi Desa Perancangan tabel kependudukan untuk sistem informasi potensi

Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Penerimaan Bantuan Beras Miskin Dengan Metode Weighted Product di Kelurahan Karikil Kec Mangkubumi Kota Tasikmalaya.. Sistem Pendukung Keputusan