• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang

Seksual adalah hubungan intim yang tidak hanya alat kelamin saja, akan tetapi perasaan psikologi serta emosi ikut berperan dalam mencapai kepuasan (Komandoko, 2010). Seksual juga merupakan tindakan yang dilakukan oleh sepasang manusia dengan menggabungkan alat reproduksi ke alat reproduksi pasangannya. Seksual dalam arti yang lebih luas juga menggambarkan tentang bagaimana cara atau tindakan – tindakan lain yang berhubungan dengan tindakan sanggama (Vorvick, 2010).

Perilaku seksual merupakan cara seseorang untuk mengekspresikan hubungan seksualnya. Perilaku seksual ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah nilai – nilai budaya, interpretasi agama, adat tradisi dan kebiasaan dalam suatu masyarakat (muhammad, mulia, & wahid, 2011). Kondisi ibu pada waktu hamil juga sangat mempengaruhi perilaku seksual dalam dirinya, tetapi berkurangnya perilaku seksual serta aktivitas seksual pada ibu selama kehamilan dan setelah persalinan merupakan hal yang wajar (Zawid, 2005).

Pada saat hamil, keinginan untuk berhubungan seksual menjadi berkurang yang disebabkan oleh pertumbuhan perut ibu, apalagi pada ibu dengan hamil tua (Manuaba, 2009). Pada trimester pertama umumnya ibu mengalami penurunan libido, yang dapat mengakibatkan ibu tidak bergairah melakukan apapun termasuk berhubungan seksual. Sedangkan trimester kedua umumnya ibu sudah terbiasa dengan kondisi tidak enak tersebut, akan tetapi suami biasanya mengalami penurunan gairah karena khawatir melakukan hubungan seksual dapat mengganggu kesehatan ibu dan janin. Pada trimester ketiga biasanya ibu mengalami penurunan libido yang sangat drastis dibanding trimester pertama, karena perubahan bentuk fisik, serta rasa mual muntah. Pada trimester ini kecemasan dan kekhawatiran akan

(2)

meningkat karena ketidaktahuan ibu tentang hubungan seksual di akhir trimester. Rasa khawatir akan muncul pada ibu karena beranggapan hubungan seksual selama kehamilan dapat melukai janin serta menyebabkan pertumbuhannya terganggu (Suryoprajogo, 2008). Selain itu menurut Zawid dalam Potter dan Perry (2005) pada pasangan suami istri juga akan mengalami berbagai emosi untuk menghadapi peran sebagai calon orang tua. Rasa tidak nyaman pada fisik dan takut akan cidera merupakan kekuatiran utama yang membatasi aktivitas seksual.

Kekhawatiran dan kecemasan menjadi bertambah, karena pasangan suami istri pada umumnya mempercayai mitos – mitos yang beredar di masyarakat seperti berhubungan seksual pada trimester pertama menyebabkan keguguran atau bayi lahir cacat, sedangkan pada kehamilan tua menyebabkan infeksi. Faktanya efek yang terjadi pada saat melakukan hubungan seksual hanya dapat menyebabkan kontraksi ringan, hal ini karena sperma yang keluar saat orgasme mengandung prostaglandin. Sebenarnya berhubungan seksual selama hamil tidak boleh dilakukan apabila ibu mengalami kehamilan berisiko, atau salah satu pasangan memiliki penyakit kelamin (Suryoprajogo, 2008).

Penting sekali pada saat hamil menjalin keharmonisan dengan pasangan karena hal ini merupakan faktor yang mempengaruhi hubungan rumah tangga, sering kali suami cenderung bermasturbasi sendiri untuk melepaskan gairah seksualnya yang tidak terpenuhi saat istri sedang hamil (Suryoprajogo, 2008). Suami juga bisa menjadi bosan dirumah, tidak betah dan selalu keluar rumah karena istri yang sedang hamil dianggap tidak mampu memenuhi kebutuhan seksualnya. Meskipun bukan satu – satunya cara untuk menjaga keharmonisan dan kerukunan dalam rumah tangga, ketidakpuasan dalam memenuhi hasrat seksual dapat menimbulkan perbedaan pendapat, perselisihan dan akhirnya terjadi perceraian (Manuaba, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh Wright (2012), faktor stres pada ibu juga mempengaruhi keadaan perkembangan janin pada sistem kekebalannya, ibu yang mengalami stres diwaktu kehamilannya cenderung anaknya setelah lahir

(3)

akan mudah terkena alergi dan asma. Penelitiannya juga menyebutkan bahwa ibu yang paling stres selama kehamilan adalah ibu yang sering melahirkan bayi dengan kadar immunoglobulin E tinggi.

Penelitian yang dilakukan Progestian dan Junizap (2007), menyimpulkan adanya penurunan fungsi seksual wanita selama ha mil dalam berhubungan seksual sebelum dan selama hamil. Sebelum hamil dalam satu bulan hubungan seksual dilakukan 3-4 kali (54%), 4-5 kali (23%) dan 7-8 kali (23%), sedangkan selama hamil dalam satu bulan hubungan seksual dilakukan 3-4 kali (43,5%), 5-6 kali (14,5%), 7-8 kali (6,5%) serta ada 2,5 % tidak melakukan hubungan seksual selama hamil. Pada saat hamil responden umumnya berhubungan seksual pada trimester 1 (65%), trimester II (28%), trimester III (7%) (Santi & Sari, 2012).

Penelitian lain yang dilakukan menghasilkan tingkat pengetahuan yang cukup dalam hal pola hubungan seksual selama kehamilan. Penelitian ini dilakukan dengan responden terbanyak berumur antara 21-35 tahun (66,7%). Ditinjau berdasarkan umur, pendidikan dan paritas, mayoritas ibu hamil trimester III memiliki tingkat pengetahuan tentang pola hubungan seksual selama kehamilan dengan kategori cukup. Pengetahuan cukup didominasi oleh ibu dengan rentang usia 21-35 (33,3%), berpendidikan dasar (SD/SMP) sebesar 33,3% dan berparitas multipara sebesar 72,7% (Annissa, 2012).

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari kantor KUA gunungpati semarang, didapatkan data sejumlah 83 istri menceraikan suaminya. Survei awal yang dilakukan oleh peneliti diperoleh data 109 orang ibu hamil trimester III memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Sekaran dari bulan Mei sampai Juli 2013, peneliti menemui 10 ibu hamil dan dilakukan wawancara. Diperoleh 7 dari 10 ibu hamil tidak mengetahui tentang perilaku seksual selama kehamilan trimester III, 3 diantaranya mengetahui perilaku seksual selama kehamilan.

(4)

Berdasarkan uraian data latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan pengetahuan dengan perilaku seksual pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Sekaran”

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah tentang “Bagaimana hubungan pengetahuan dengan perilaku seksual pada ibu hamil trimester III di puskesmas sekaran ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang hubungan pengetahuan dengan perilaku seksual pada ibu hamil trimester III di pukesmas sekaran.

Tujuan Khusus

a. Untuk mendiskripsikan pengetahuan seksual pada ibu hamil trimester III di puskesmas sekaran.

b. Untuk mendiskripsikan perilaku seksual pada ibu hamil trimester III di puskesmas sekaran.

c. Untuk menganalisis tentang hubungan pengetahuan dengan perilaku seksual pada ibu hamil trimester III di puskesmas sekaran.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Meningkatkan wawasan peneliti tentang hubungan pengetahuan dengan perilaku seksual pada ibu hamil. Peneliti juga dapat menerapkan teori yang didapat tentang hal – hal yang berkaitan dengan seksual pada ibu hamil. 2. Bagi Ibu Hamil

Dapat memberikan informasi kepada ibu hamil tentang pengetahuan dan perilaku seksual pada ibu hamil.

(5)

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan untuk penelitian selanjutnya yang bekaitan dengan pengetahuan dan perilaku seksual pada ibu hamil.

4. Bagi Tenaga Kesehatan ( Perawat Khususnya )

Dapat memberikan masukan bagi profesi keperawatan dalam memberikan konseling terhadap ibu hamil tentang pengetahuan dan perilaku seksual. 5. Bagi Penelitian Selanjutnya

Sebagai acuan serta masukan untuk penelitian selanjutnya terhadap ibu hamil tentang pengetahuan dan perilaku seksual.

E. Bidang Ilmu

(6)

F. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang hubungan pengetahuan dengan perilaku seksual pada ibu hamil menurut sepengetahuan penulis belum pernah dilakukan. Terdapat beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti lain terkait penelitian yang dilakukan penulis, antara lain :

Tabel 1.1

No Na ma Penelit i

Tahun

Penelit ian Variabel yang Diteliti Desain Penelitian Hasil Penelitian 1. Vike Dwi

Hapsari

2011 Pengala man Seksualitas Ibu Ha mil Di Puskesmas Pondok Aren Tangerang

Kualitatif, dengan pendekatan

fenomenologi

Terdapat variasi frekuensi hubungan seksual ibu hamil

selama masa

keha milan. Responden

menyatakan terjadi penurunan frekuensi keha milan pada awal keha milan,

men ingkat pada pertengahan

keha milan,

ke mudian turun lagi

pada akhir keha milan. 2. Uta mi Febrina Sandy, Tria Puspita Sari

2012 Ga mbaran tentang tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama keha milan Deskriptif kuantitatif, dengan pendekatan waktu longitudinal Pengetahuan ibu hamil dengan tingkat pendidikan SMP cukup, sebesar 16 orang (53,3%)

(7)

No Na ma Penelit i

Tahun

Penelit ian Variabel yang Diteliti Desain Penelitian Hasil Penelitian 3. Nanang Syahid, Adin Mu’afiro, Kiaonarni , Irine Christian y, Dian Shofiya 2011 Deskripsi Pengetahuan Ibu Hamil tentang

Hubungan Seksual

Sela ma Keha milan Trimester Pertama Di Puskesmas Kre mbangan Surabaya

Deskriptif Sebesar 86% Ibu hamil di wilayah puskesmas

kre mbangan paham tentang tanda bahaya me la kukan

hubungan seksual selama keha milan pada trimester 1, serta sebesar 14% ibu hamil me miliki pengetahuan cukup. 4. Zarra

Ozzi Annissa

2012 Ga mbaran Tingkat

Pengetahuan Ibu Ha mil Trimester III Tentang Pola Hubungan Seksual Sela ma Keha milan Di Puskesmas Pandak II Bantul Yogyaka rta

Deskriptif kuantitatif, pendekatan waktu

Cross sectional

Sebesar 48,5% ibu hamil trimester III di puskesmas pandak

II, Bantul,

Yogyaka rta

me mpunyai t ingkat pengetahuan yang cukup mengenai pola hubungan seksual selama keha milan

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab ini akan dijelaskan tentang asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu dalam masa kehamilan trimester III, bersalin bayi baru lahir, nifas dan perencanaan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan kejadian kehamilan preeklamsi pada ibu hamil trimester 3 di wilayah

hamil trimester III, persalinan, bayi baru lahir (BBL), nifas dan masa

kebidanan pada Ibu Hamil Trimester Tiga, Ibu Nifas, Bayi Baru Lahir. dan Keluarga Berencana, sehingga dapat mengambil langkah

Penelitian tentang “Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang ASI Eksklusif tehadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Trimester Ketiga di Wilayah Puskesmas Depok II Condong Catur

Hasil penelitian diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan masukan bagi para ibu hamil trimester III yang sedang mengandung kelahiran anak pertama yang terkait mengenai

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif sertadengan teknik korelasi, yakni mendeskripsikan hubungan minat

Bagi Penulis Dapat menerapkan teori yang didapat secara langsung di lapangan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III, ibu melahirkan dan BBL, masa nifas dan