PANDUAN AKADEMIK
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEBENCANAAN
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA
TAHUN 2016
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
Sejarah dan Latar Belakang ... 1
Visi, Misi dan Tujuan ... 2
Majemen Program Studi ... 3
BAB II. SISTEM KREDIT SEMESTER ... 4
2.1 Definisi ... 4
2.2 Tujuan Sistem Kredit Semeste ... 4
2.3 Ciri-Ciri Sistem Kredit Semester ... 5
2.4 Nilai Kredit Semester ... 5
2.5 Beban Studi dalam Semester ... 6
2.6 Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) ... 6
2.7 Perubahan Kartu Rencana Studi (PKRS) ... 7
2.8 Pembatalan Mata Kuliah ... 8
BAB III EVALUASI KEBERHASILAN DAN BATAS WAKTU STUDI ... 10
3.1 Evaluasi Belajar Tiap Semester ... 10
3.2 Pemutusan Hak Sebagai Mahasiswa/Drop Out (DO) ... 12
3.5 Batas Waktu Studi ... 13
BAB IV KEGIATAN AKADEMIK ... 14
4.1. Bimbingan Akademik ... 14
4.2 Meninggalkan Kegiatan Akademik ... 15
4.3 Pemberian Peringatan ... 15
4.4 Pemberhentian Mahasiswa ... 16
4.5 Perpindahan Mahasiswa ... 16
4.6 Prosedur Perpindahan ... 16
4.7 Tugas Akhir/Penelitian/Tesis ... 17
BAB V EVALUASI HASIL STUDI... 23
5.1 Tujuan ... 23
5.2 Tata Cara Penilaian ... 23
5.4. Penyerahan Hasil Penilaian ... 24
5.5. Perbaikan Nilai ... 25
5.6. Indeks Prestasi Mahasiswa ... 25
BAB VI KURIKULUM ... 27
6.1 Struktur Kurikulum Prodi Magister (S2) Kebencanaan ... 27
BAB VII SISTEM PEMBELAJARAN DAN KOMPETENSI LULUSAN ... 38
7.1 Persyaratan Memasuki Program ... 38
7.2 Proses Pencapaian Jenjang Akademik ... 40
7.3 Waktu untuk Mencapai Kualifikasi Magister ... 40
7.4 Kompetensi Lulusan ... 40
7.5 Profil Lulusan ... 41
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Sejarah dan Latar Belakang
Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala merupakan Program Studi Magister yang memiliki track record yang bersifat khusus, karena program studi ini berorientasi pada multi disiplin ilmu guna pengembangan ilmu kebencanaan.
Pada hari Jumat tanggal 12 November 2010, Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia menyatakan dukungannya dan akan memberikan rekomendasi tertulis untuk pembentukan prodi ini di Unversitas Syiah Kuala (Unsyiah). Kemudian berdasarkan Surat Direktur Kelembagaan, Kementerian Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, No. 7519/D5.3/T/2010 tertanggal 17 Desember 2010 bahwa dalam rangka mengembangkan kerjasama dengan Universitas/Pemerintah Jerman, Kementerian Pendidikan Nasional mengusulkan universitas yang mempunyai potensi untuk dikembangkan laboratorium/jurusan/fakultas sesuai dengan 14 fokus bidang.
Universitas Syiah Kuala sendiri telah mengusulkan 3 (tiga) program studi unggulan yang mendukung 14 fokus bidang tersebut, yang salah satunya yaitu Pengelolaan dan Mitigasi Bencana. Oleh karena itu Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan menjadi suatu kebutuhan yang penting dan mendesak untuk segera diselenggarakan.
Selanjutnya, Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati dalam kunjungannya ke TDMRC pada 6 Desember 2010 menginginkan dibangunnya pusat mitigasi bencana di setiap daerah yang rawan bencana dan direncanakan pertama kali akan dibangun di Aceh. Menurut Wapres, karena gedung dan fasilitasnya sudah ada di TDMRC, maka hanya perlu melengkapi berbagai sarana dan prasarana lainnya. Hal ini tentu saja sangat mendukung fasilitas untuk kegiatan belajar mengajar dan penelitian mahasiswa jika Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan di Universitas Syiah Kuala ini diwujudkan.
Menindaklanjuti hal tersebut, maka pada tanggal 9 Desember 2010, TDMRC mendapatkan dukungan dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional untuk menginisiasikan langkah-langkah persiapan pembukaan Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan. Pada kesempatan yang sama juga, Kementerian Luar Negeri bagian Direktorat Kerjasama Fungsional ASEAN menyatakan bersedia secara bersama-sama membantu mempromosikan Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan ini.
Untuk menjadikan program studi ini menjadi international program nantinya, TDMRC sebagai inisiator pembukaan Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan ini
dihubungi oleh dua lembaga pendidikan tinggi dunia, yaitu Murdoch University, Perth Australia dan ITC, Twentee Belanda. Kedua universitas ini mengajak untuk melakukan kerjasama dalam pengembangan program pasca sarjanan dalam bidang manajemen bencana dengan format twinning program.
Menyahuti persiapan pembukaan Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan ini, pada tanggal 27 Desember 2010, Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dengan suratnya bernomor 1550/D/T/2010 telah pula memberikan mandat kepada Universitas Syiah Kuala untuk membuka program Studi ini. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan tinggi dalam ilmu penanganan dan manajemen mengurangi resiko bencana, serta menimbang bahwa Universitas Syiah Kuala telah memiliki pengetahuan dan pengalaman luas dalam penanganan bencana.
Selain itu, Aceh memiliki banyak pengalaman dalam penanggulangan bencana dan Unsyiah juga memiliki banyak program studi sehingga dengan pendekatan multidisiplin mampu memberikan solusi penanganan bencana secara menyeluruh, dengan demikian maka Aceh akan terus berkomitmen dan berkontribusi terhadap masalah penanganan bencana.
1.2 Visi, Misi dan Tujuan a. Visi:
Menciptakan masyarakat sadar bencana melalui manajemen pengurangan resiko bencana berbasis riset.
b. Misi:
(i) Menghasilkan Magister Sains yang memiliki kompetensi dalam bidang manajemen kebencanaan berbasis multi disiplin dan berwawasan long life learning.
(ii) Menghasilkan produk penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang kebencanaan yang berkualitas, serta dipublikasikan secara nasional dan internasional.
(iii) Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang mendukung peningkatan kompetensi lulusan dan ketersediaan sumberdaya.
c. Tujuan:
Penyelenggaraan Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan bertujuan untuk;
(i) Menghasilkan tenaga kerja ahli setingkat magister yang terampil dan profesional dalam bidang manajemen berbasis riset.
(ii) Meningkatkan kapasitas dan partisipasi pemerintah dan masyarakat berbasis pengurangan resiko bencana.
(iii) Menghasilkan peneliti dan praktisi yang berkualitas tinggi dalam bidang kebencanaan.
(iv) Menjadi pusat riset bertaraf dunia dalam kebencaan khususnya gempa bumi dan tsunami.
(v) Menghasilkan publikasi ilmiah kebencanaan bertaraf nasional dan internasional
d. Manfaat:
Dengan adanya prodi ini, maka diharapkan dapat menampung multidisiplin ilmu dalam belajar tentang kebencanaan dan bermanfaat terhadap perkembangan bangsa khususnya dalam mengelola sumber daya bangsa dan peningkatan nation competitiveness.
1.3 Majemen Program Studi
Ketua Program Studi (Prodi) : - Sekterataris Prodi : - Bendahara Prodi : - Bagian Administrasi : - Staf Pengajar :
No. Nama No. Nama
1. Prof. Dr. Darusman, M.Sc 13. Dr. Ing. T. Budi Aulia 2. Prof. Dr. Syamsul Rizal 14. Dr. Nasaruddin, M.Eng 3 Dr. Ir. Indra, MP 15. Dr. Muchlisin Z.A., M.Sc 4 Dr. M. Dirhamsyah 16. Dr. Nizamuddin, M.Info.Sc 5 Dr. M. Ridha, M.Eng 17. Dr. Taqwaddin Husin, MS 6 T. Alvisyahrin, Ph.D 18. Dr. Mulyadi, Sp.P (K)
7 Dr. Agussabti, M.Si 19. Dr. Azmeri, M.T
8 Dr. Khairul Munadi, M.Eng 20. Dr. Didik Sugianto, MT 9 Sri Adelila Sari, M.Si., Ph.D 22. Dr. Imran, Sp.P., M.Kes 10 Dr. Eng. Syamsidik 22. Dr. Mudatsir, M.Kes 11. Dr. Eldina Fatimah, M.Eng., M.Sc 23. Dr. Safrida, M.Si
12. Dr. Khairuddin, M.Pd 24. Dr. Nazli Ismail, S.Si., M.Si
BAB II. SISTEM KREDIT SEMESTER
2.1 Definisi
2.1.1 Pengertian
Sistem Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan Satuan Kredit Semester (SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar dan beban penyelenggaraan program. SKS adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan, atau 2-3 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh 1-2 jam kegiatan terstruktur dan 1-2 jam kegiatan mandiri.
2.1.2 Semester a. Semester Reguler
Semester Reguler adalah satuan waktu kegiatan akademik yang terdiri atas 18 (delapan belas) minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya secara efektif termasuk 2 (dua) minggu kegiatan penilaian, berikut kegiatan iringannya.
b. Semester Pendek
(i) Semester Pendek adalah semester tambahan yang ditawarkan oleh program studi atas dasar kebijakan akademik fakultas. Semester Pendek tidak harus diambil oleh semua mahasiswa.
(ii) Kegiatan perkuliahan untuk Semester Pendek adalah kegiatan akademik yang setara dengan kegiatan 1 (satu) semester, yang dilaksanakan selama minimum 8 (delapan) minggu efektif.
2.2 Tujuan Sistem Kredit Semester
2.2.1 Tujuan Umum
Tujuan Umum penerapan Sistem Kredit Semester di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) adalah untuk menyajikan program pendidikan yang beraneka ragam dan luwes, sehingga mahasiswa dapat memilih mata kuliah sejalan dengan minat, bakat dan tuntutan lapangan kerja.
2.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus penerapan Sistem Kredit Semester adalah:
a. Untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap dan giat belajar agar dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (tepat waktu).
b. Untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa agar dapat mengambil mata kuliah yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya.
c. Untuk memberikan kemungkinan agar sistem pendidikan dengan ”input” dan
”output” jamak dapat dilaksanakan.
d. Untuk mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
e. Untuk memberikan kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.
f. Untuk memungkinkan pengalihan (transfer) kredit antar program studi dalam lingkungan Unsyiah atau universitas lain (antar universitas).
g. Untuk memungkinkan perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi lain ke Unsyiah.
2.3 Ciri-Ciri Sistem Kredit Semester
a. Tiap-tiap mata kuliah diberi harga yang dinamakan nilai kredit.
b. Banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata kuliah tidak sama.
c. Banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata kuliah ditentukan atas dasar besarnya usaha untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dinyatakan dalam program perkuliahan, praktikum, kerja lapangan ataupun tugas-tugas lain yang diberikan.
2.4 Nilai Kredit Semester 2.4.1 Nilai Kredit Perkuliahan
Untuk perkuliahan, nilai satu SKS ditentukan berdasarkan beban kegiatan selama satu semester yang meliputi keseluruhan dari tiga macam kegiatan per minggu sebagai berikut:
a. Untuk mahasiswa.
(i) 50 menit acara tatap muka dengan tenaga pengajar secara terjadwal.
(ii) 60 menit acara kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan studi yang tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh tenaga pengajar, misalnya dalam bentuk membuat pekerjaan rumah atau menyelesaikan soal-soal.
(iii) 60 menit acara kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa secara mandiri untuk mendalami, mempersiapkan atau menyelesaikan suatu rujukan (referensi).
b. Untuk dosen
(i) 50 menit acara tatap muka dengan mahasiswa secara terjadwal.
(ii) 60 menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur.
(iii) 60 menit pengembangan materi kuliah.
2.4.2 Nilai Kredit untuk Praktikum, Penelitian, Kerja Lapangan dan Sejenisnya a. Praktikum di laboratorium.
Untuk praktikum di laboratorium, nilai satu SKS adalah beban tugas di laboratorium sebanyak 2 sampai 3 jam per minggu selama satu semester.
b. Kerja lapangan dan yang sejenisnya.
Untuk kerja lapangan dan sejenisnya, nilai satu SKS adalah beban tugas di lapangan sebanyak 4 sampai 5 jam perminggu selama satu semester.
c. Penelitian, penyusunan tesis dan sejenisnya.
Untuk tugas penelitian, penyusunan tesis atau tesis dan sejenisnya, nilai satu SKS adalah beban tugas sebanyak 3 sampai 4 jam sehari selama satu bulan, dimana satu bulan dianggap setara dengan 25 hari kerja.
2.5 Beban Studi dalam Semester
Beban studi minimum mahasiswa pada semester pertama ditetapkan sebesar 13 SKS, yang harus diselesaikan dalam bentuk paket. Untuk semester-semester berikutnya, beban studi mahasiswa ditetapkan berdasarkan Indeks Prestasi Semester (IPS) yang diperolehnya semester sebelumnya.
2.6 Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS)
(i) Menjelang dimulainya kegiatan perkuliahan tiap semester (sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan), mahasiswa diharuskan memilih mata kuliah yang akan diikutinya pada semester yang bersangkutan dengan cara mengisi pada kartu rencana studi (KRS) yang disediakanoleh Prodi dan KRS on line terpusat PPS Unsyiah.
(ii) Pemilihan mata kuliah tersebut dilakukan mahasiswa dibawah bimbingan dosen wali atau ketua program studi (dalam hal dosen wali berhalangan) dengan memperhatikan jadwal kuliah dan prestasi akademik yang dicapai pada semester- semester sebelumnya. Mata kuliah yang dipilih diisikan dalam Kartu Rencana Studi (KRS) online secara benar dan teliti.
(iii) Setelah mengisi KRS online, maka mahasiswa harus mencetak hasil isian sebanyak 4 (empat) rangkap dan mengembalikan hasil cetak kepada dosen wali.
Dari hasil cetak, dosen wali harus memastikan bahwa seluruh mata kuliah yang diisikan pada KRS online sesuai dengan yang telah disepakati.
(iv) Dosen wali selanjutnya menandatangani seluruh hasil cetak KRS online tersebut.
Hasil cetak selanjutnya didistribusikan kepada mahasiswa yang bersangkutan, dosen wali, program studi dan subbag pendidikan PPS.
(v) Mahasiswa yang tidak atau salah mengisi KRS online tidak akan tercantum dalam Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA), sehingga nilai mata kuliah tersebut tidak akan dikeluarkan di akhir semester.
(vi) Mahasiswa yang mengisi KRS online tanpa persetujuan dosen atau hasil print outnya tidak ditanda tangani oleh dosen wali, maka KRS tersebut dianggap tidak sah dan batal, sehingga mahasiswa tidak diizinkan mengikuti proses belajar mengajar pada semester bersangkutan.
2.7 Perubahan Kartu Rencana Studi (PKRS)
Mahasiswa dibenarkan melakukan pembatalan, pergantian dan atau menambah mata kuliah yang telah atau belum pernah diisikan pada KRS dengan mata kuliah lain, dengan memperhatikan hal-hal yang tersebut di bawah ini:
(i) Perubahan rencana studi tersebut dilakukan dalam 2 (dua) minggu pertama sejak permulaan masa kuliah seperti yang ditetapkan dalam kalender akademik.
(ii) Jumlah beban studi sebelum dan sesudah perubahan tidak melebihi ketentuan yang berlaku, yaitu sesuai dengan perhitungan beban studi atas dasar indeks prestasi semester sebelumnya.
(iii) Perubahan rencana studi tersebut dilakukan dengan seizin dosen wali atau ketua program studi (dalam hal dosen wali berhalangan) dengan mempertimbangkan alasan yang diajukan dan daya tampung kelas.
(iv) Prosedur perubahan KRS dilakukan sebagai mekanisme sebagai berikut:
a. Hasil cetak KRS online dicopy 4 (empat) rangkap.
b. Mahasiswa lalu secara manual melakukan perubahan rencana studi dengan mencantumkan mata kuliah yang dibatalkan dan mata kuliah baru yang diambil.
c. Perubahan pada hasil cetak KRS online dilakukan dengan memberikan tanda pada kolom yang tersedia sebagai berikut:
H : untuk mata kuliah yang dibatalkan P : untuk mata kuliah baru
U : untuk mata kuliah yang diambil ulang karena sebelumnya tidak lulus X : untuk mata kuliah yang diambil dalam rangka perbaikan nilai
d. Dosen wali selanjutnya menandatangani seluruh lembar hasil cetak KRS online yang telah memuat perubahan mata kuliah.
e. Hasil cetak KRS online yang memuat perubahan mata kuliah ini didistribusikan kepada mahasiswa yang bersangkutan, dosen wali, program studi dan Subbag Pendidikan Koordinatorat/Fakultas.
f. Perubahan mata kuliah pada KRS online dilakukan oleh Subbag Pendidikan Fakultas atau Prodi.
2.8 Pembatalan Mata Kuliah
Mahasiswa dapat membatalkan mata kuliah yang telah diprogramkan sebelumnya pada minggu kesembilan perkuliahan, dengan ketentuan:
a. Pembatalan mata kuliah dilakukan pada masa yang telah ditetapkan dalam kalender akademik.
b. Perubahan rencana studi tersebut dilakukan dengan seizin dosen wali atau ketua program studi (dalam hal dosen wali berhalangan) dengan mempertimbangkan alasan yang diajukan.
c. Pembatalan hanya dapat dilakukan dengan menyisakan minimum 12 (dua belas) SKS dari seluruh mata kuliah yang diambil pada semester tersebut.
d. Prosedur pembatalan mata kuliah dilakukan sebagai berikut:
(i) Hasil cetak KRS online terakhir dicopy 4 (empat) rangkap.
(ii) Mahasiswa lalu secara manual melakukan pembatalan mata kuliah dengan dengan membubuhkan tanda H pada kolom yang telah disediakan pada lembar KRS tersebut.
(iii) Dosen wali selanjutnya menandatangani seluruh lembar hasil cetak KRS online yang memuat pembatalan mata kuliah.
(iv) Hasil cetak KRS online yang memuat pembatalan mata kuliah ini selanjutnya didistribusikan kepada mahasiswa yang bersangkutan, dosen wali, program studi dan Subbag Pendidikan Fakultas/Prodi.
(v) Pembatalan mata kuliah pada KRS online dilakukan oleh Subbag Pendidikan Fakultas/Prodi.
BAB III
EVALUASI KEBERHASILAN DAN BATAS WAKTU STUDI
3.1 Evaluasi Belajar Tiap Semester
Evaluasi belajar dilakukan pada tiap semester berjalan melalui tugas-tugas yang diberikan, quis, ujian tengah semester (Midterm), ujian praktikum dan ujian akhir semester. Persentase dari masing-masing komponen tersebut di atas ditentukan oleh dosen penanggung jawab mata kuliah bersama dengan tim pengajar (jika ada).
3.1.1 Tujuan evaluasi belajar tiap semester
a. Untuk menilai apakah mahasiswa telah memahami atau menguasai bahan yang disajikan dalam suatu mata kuliah;
b. Untuk mengelompokkan mahasiswa ke dalam beberapa golongan berdasarkan kemampuannya yaitu golongan istimewa (A), golongan sangat baik (B+), golongan baik (B), golongan sedang (C+), golongan cukup (C), golongan kurang (D), dan golongan sangat kurang (E);
c. Untuk menilai apakah bahan mata kuliah yang disajikan telah dipandang sesuai dan apakah cara penyajiannya cukup baik sehingga para mahasiswa dapat memahami mata kuliah tersebut.
3.1.2 Tata cara penilaian
a. Ujian dilakukan dalam waktu tertentu dan terdiri atas quis, tugas, ujian pertengahan semester, ujian akhir semester dan ujian praktikum (mata kuliah yang praktikum);
b. Ujian pertengahan dan ujian akhir semester dapat dilakukan dalam bentuk ujian lisan, tertulis, seminar, penulisan karangan, ataupun kombinasi dari bentuk-bentuk tersebut;
c. Dalam sistem kredit semester, tidak dikenal adanya ujian ulangan.
d. Mahasiswa yang disebabkan oleh kondisi tertentu tidak mengikuti ujian, maka berdasarkan pertimbangan dosen pengasuh mata kuliah, dapat diberikan ujian susulan, yang dilaksanakan sebelum batas akhir penyerahan Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) kepada Pembantu Dekan Bidang Akademik/Sekretaris Prodi Magister Ilmu Kebencanaan
e. Untuk dapat mengikuti ujian akhir semester, mahasiswa harus memiliki kehadiran ≥75% dari total kehadiran dosen.
f. Ujian akhir semester untuk suatu mata kuliah tidak dilaksanakan jika dosen mengajar kurang dari 75% dari total kehadiran yang seharusnya dan seluruh mahasiswa untuk mata kuliah tersebut diberikan nilai C+.
g. Dosen yang tidak memenuhi syarat minimum mengajar untuk suatu mata kuliah tidak berhak mendapatkan surat keterangan mengajar untuk mata kuliah tersebut, tidak diberikan tugas mengajar pada semester berikutnya dan dapat diberikan sanksi akademik lainnya.
3.1.3 Indeks Prestasi (IP)
Kemampuan dan keberhasilan studi mahasiswa tiap semester dinyatakan dalam ukuran nilai Indeks Prestasi atau IP. Perhitungan IP dilakukan dengan mengkonversi nilai yang berbentuk huruf ke dalam bentuk bobot nilai A = 4; B+ = 3,5; B = 3; C+ = 2,5;
C = 2; D = 1; E = 0. Selanjutnya perhitungan IP dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
IP = ΣKN ΣK
K = beban kredit dalam satuan sks dari mata kuliah tertentu,
N = Bobot nilai dari nilai yang diperoleh pada matakuliah yang bersangkutan.
3.1.4 Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah indeks prestasi yang diperoleh dari sejak semester pertama sampai dengan semester terakhir yang telah dicapai. IPK dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
IPK = ΣKtN ΣKt
Kt = Beban kredit dalam satuan sks dari mata kuliah yang telah diambil sejak semester pertama;
N = Bobot nilai untuk masing-masing mata kuliah tersebut.
3.1.5 Indeks Prestasi dan Beban Studi
Indeks Prestasi yang dicapai mahasiswa menentukan beban studi yang dapat diambil untuk semester berikutnya, dengan ketentuan sebagai berikut:
IPS Beban Studi
Maksimum
≥ 3,50 24 SKS
3,00 – 3.49 22 SKS
2,50 – 2,99 20 SKS
Catatan: mahasiswa dibenarkan mengambil lebih kecil dari ketentuan tersebut di atas.
3.1.6 Perbaikan Nilai
(1) Nilai akhir terendah yang tidak boleh diperbaiki adalah nilai C.
(2) Mata kuliah yang nilai akhirnya diperbaiki turut diperhitungkan dalam penentuan beban studi semester berikutnya.
(3) Perhitungan Indeks Prestasi Semester (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) didasarkan kepada nilai terakhir yang dicapai oleh mahasiswa untuk mata kuliah tersebut.
(4) Usaha perbaikan nilai harus dilaksanakan sesegera mungkin dalam rentang waktu studi yang telah ditetapkan.
3.2 Pemutusan Hak Sebagai Mahasiswa/Drop Out (DO)
Evaluasi pada tahap ini dilakukan untuk menjaring mahasiswa yang terkena Drop Out (DO) yaitu mahasiswa yang memenuhi kriteria di bawah ini :
(1) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) pada semester pertama <3,00; diberikan kesempatan 1 (satu) semester lagi untuk memperbaiki IPK. Jika pada semester kedua IPKnya masih tetap <3,00; maka mahasiswa tersebut dinyatakan gugur/ drop out (DO).
(2) IPK < 3,00 pada evaluasi semester ke-empat (tahun kedua).
(3) Tidak mendaftar diri 2 (dua) semester berturut-turut tanpa pemberitahuan secara tertulis kepada Prodi.
(4) Tidak memenuhi ketentuan administrasi
Keputusan DO ini ditetapkan oleh Rektor setelah memperhatikan pertimbangan Direktur Pascasarjana dan Ka. Prodi.
3.5 Batas Waktu Studi
(1) Program Magister (S2) Kebencanaan harus dapat diselesaikan dalam waktu paling lama 8 (delapan) semester terhitung mulai saat mahasiswa terdaftar untuk pertama kalinya;
(2) Bagi mahasiswa yang mengambil cuti akademik (paling banyak dua semester), maka waktu penyelesaian program S2 ini dapat diperpanjang sesuai dengan banyak cuti akademik yang diambil;
(3) Bagi mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan program S2 dalam waktu 8 (delapan) semester, maka status mahasiswa tersebut ditentukan oleh keputusan Rektor setelah memperhatikan pertimbangan Direktur Pascasarjana.
BAB IV
KEGIATAN AKADEMIK
4.1. Bimbingan Akademik
Dalam penyelenggaraan program pendidikan perlu dilakukan bimbingan akademik terhadap mahasiswa. Bimbingan akademik ini diberikan oleh dosen yang ditunjuk oleh Ketua Prodi dan ditetapkan dengan Keputusan Direktur Pascasarjana sebagai Pembimbing Akademik yang disebut Dosen Pembimbing Akademik (dosen PA) atau Dosen Wali. Jumlah mahasiswa yang dibimbing oleh seorang dosen PA ditentukan oleh Prodi dengan mempertimbangkan rasio dosen dan mahasiswa.
4.1.1 Fungsi Dosen PA
a) Membantu mahasiswa dalam menyusun rencana studi antara lain, memberikan pertimbangan dalam menentukan jumlah SKS dan jenis mata kuliah yang akan diambil;
b) Memperhatikan perkembangan studi mahasiswa yang dibimbingnya;
c) Memberikan pertimbangan dan solusi terhadap masalah akademik yang dihadapi mahasiswa bimbingannya terutama yang memperoleh IP < 3,00;
d) Memberikan nasehat dalam hal bagaimana cara, sistem dan pembagian waktu untuk belajar terutama bagi mahasiswa yang kesulitan dalam studi.
4.1.2 Kewajiban Dosen PA
a. Menguasai dan memahami kurikulum di Prodi Kebencanaan;
b. Mengenal situasi akademik Prodi Kebencanaan dan Prodi lain yang terkait;
c. Mengetahui berbagai program kemahasiswaan baik ekstra maupun intra kurikuler;
d. Menetapkan dan mengumumkan jadwal bimbingan kepada mahasiswa yang dibimbingnya;
e. Melayani mahasiswa bimbingannya dengan sebaik-baiknya walaupun di luar jadwal bimbingan;
f. Jika dosen PA akan meninggalkan tugas akademik dalam jangka waktu tertentu misalnya karena tugas ke luar daerah, maka harus melapor kepada Ka. Prodi sehingga tanggung jawabnya akan diambil alih oleh Prodi.
4.2 Meninggalkan Kegiatan Akademik
a. Mahasiswa dianggap meninggalkan kegiatan akademik apabila tidak mendaftar untuk melakukan kegiatan akademik pada suatu semester tertentu;
b. Mahasiswa yang tidak membayar SPP dianggap tidak terdaftar;
c. Mahasiswa Program Magister (S2) Kebencanaan yang menerima beasiswa/ikatan dinas, tidak dibenarkan meninggalkan kegiatan akademik, terhitung mulai saat yang bersangkutan menerima beasiswa/ikatan dinas;
d. Mahasiswa Program Magister (S2) Kebencanaan yang tidak menerima beasiswa/ikatan dinas, dibenarkan meninggalkan kegiatan akademik dengan izin, maksimum dua semester selama masa studi yang telah ditetapkan;
e. Direktur Pascasarjana mengeluarkan izin tertulis yang tembusannya disampaikan kepada Rektor, setelah mempertimbangkan permohonan tertulis dari mahasiswa yang bersangkutan dan Ka Prodi Magister (S2) Kebencanaan;
f. Masa meninggalkan kegiatan akademik tersebut tidak diperhitungkan dalam rentang waktu studi yang telah ditetapkan;
g. Mahasiswa Program Magister (S2) Kebencanaan yang terpaksa meninggalkan kegiatan akademik selama maksimum 5 (lima) minggu, karena melaksanakan tugas untuk kepentingan Universitas/Negara atas ijin Rektor, pada semester tertentu, dapat dipertimbangkan oleh Direktur Pascasarjana untuk tetap dianggap sebagai mengikuti kegiatan akademik sepenuhnya. Tetapi apabila melaksanakan tugas tersebut lebih dari 5 (lima) minggu, maka yang bersangkutan dianggap meninggalkan kegiatan akademik dengan ijin (cuti akademik);
h. Apabila mahasiswa Program Magister (S2) Kebencanaan meninggalkan kegiatan akademik tanpa ijin, maka waktu meninggalkan kegiatan akademik tersebut diperhitungkan dalam masa studi keseluruhan.
4.3 Pemberian Peringatan
a. Mahasiswa yang memperoleh Indeks Prestasi Komulatif (IPK) < 3,00 pada akhir semester pertama akan diberi peringatan dan diberikan kesempatan memperbaiki IPKnya pada semester hadapan.
b. Mahasiswa yang memperoleh Indeks Prestasi Akademik (IPK) < 3,00 dalam 2 (dua) semester berturut akan dikeluarkan dan dicabut haknya sebagai mahasiswa (DO).
4.4 Pemberhentian Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat diberhentikan dari Universitas Syiah Kuala atas dasar : - Permintaan sendiri;
- Tidak memenuhi persyaratan akademik;
- Melanggar ketentuan Universitas.
b. Pemberhentian mahasiswa ditetapkan dengan surat keputusan Rektor setelah memperhatikan usulan dari Direktur Pascasarjana
c. Mahasiswa yang telah diberhentikan dari Universitas Syiah Kuala, tidak dapat diterima kembali sebagai mahasiswa dalam lingkungan Universitas Syiah Kuala.
4.5 Perpindahan Mahasiswa
a. Perpindahan antar Program Studi dalam lingkungan Pascasarjana Unsyiah dibenarkan apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- Mahasiswa harus aktif mengikuti kegiatan akademik dalam dua semester terakhir di program studi asal;
- Administrasi perpindahan hanya dilakukan menjelang awal setiap semester;
- Mahasiswa bersangkutan mengajukan permohonan pindah Prodi kepada Rektor dengan melampirkan beberapa persyaratan akademik dan administrasi yang ditetapkan oleh masing-masing;
- Kemudian rector akan meminta pertimbangan Direktur PPS dan Ka. Prodi.
- Jika dikabulkan, maka mahasiswa pindah tersebut dikenakan masa percobaan selama satu semester dengan ketentuan, apabila selama masa percobaan ini tidak berhasil mencapai IPK ≥ 3,00, maka mahasiswa itu akan dikeluarkan dari universitas dengan Surat Keputusan Rektor;
- Masa studi keseluruhan dari mahasiswa tersebut tidak melebihi 8 (delapan) semester, termasuk masa studi yang telah dihabiskan di Prodi asal dan tidak termasuk cuti akademik
- Kesempatan pindah antar Prodi hanya diberikan satu kali.
4.6 Prosedur Perpindahan
a. Prosedur Perpindahan antar Prodi dalam Lingkungan Pascasarjana Unsyiah - Mahasiswa terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari dosen PA;
- Ketua Prodi yang dituju dapat memberikan rekomendasi diterima pindah setelah memperhatikan KHS dan syarat lain yang diperlukan.
- Ketua Prodi asal dapat memberikan rekomendasi pindah setelah memperhatikan pertimbangan dosen PA dan rekomendasi dari Ketua Prodi yang dituju.
d. Mahasiswa yang bersangkutan harus membuat surat permohonan pindah Prodi yang ditulis di atas kertas bermaterai atau kertas segel kepada Rektor, dengan melampirkan
1. Surat rekomendasi dari Ketua Prodi asal.
2. Surat rekomendasi dari Ketua Prodi yang dituju.
3. Fotokopi KHS dua semester terakhir yang dilegalisir.
4. Berkas permohonan tersebut di atas diserahkan kepada Kasubbag, Pendidikan, dalam satu map folio.
4.7 Tugas Akhir/Penelitian/Tesis
Untuk melengkapi jumlah SKS minimal yang diperlukan menyelesaikan studi pada Program Magister (S2) Kebencanaan, mahasiswa diharuskan melaksanakan tugas akhir atau penelitian untuk tesis.
4.7.1 Pengertian tesis
Tesis adalah karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil eksperimen atau kajian teoritis atau kedua-keduanya dan mengikuti teknik-teknik penulisan tertentu. Tesis ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi program pendidikan Magister (S2) Kebencanaan.
4.7.2 Beban Kredit Tesis
Beban kredit untuk menyelesaikan tugas akhir atau penelitian untuk tesis pada Prodi Magister (S2) Kebencanaan universitas Syiah Kuala adalah 8 (delapan) SKS.
4.7.3 Tesis diujikan setelah lulus semua mata kuliah yang diprogramkan.
4.7.4 Pada saat pendaftaran ujian tesis mahasiswa harus menyerahkan nilai TOEFL minimal 475. Apabila belum mencapai nilai tersebut, maka mahasiswa tersebut dapat diuji setelah mendapat SK dispensasi dari Ketua Prodi, dan mahasiswa baru dapat diwisuda jika sudah memenuhi persyarata nilai TOEFL minimal.
4.7.5 Pembimbing Tesis
Dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas akhir/penelitian untuk tesis, mahasiswa harus dibimbing oleh dosen tetap atau dosen luar biasa yang sesuai dengan keahliannya yang disebut pembimbing tesis:
a. Setiap mahasiswa yang melaksanakan tugas akhir atau penelitian untuk tesis dibimbing oleh 2 (dua) orang dosen pembimbing.
b. Pembimbing tesis dibedakan atas Pembimbing Utama dan Pembimbing Pembantu
c. Pembimbing tesis ditetapkan oleh Direktur Pascasarjana berdasarkan usulan dari Ketua Prodi Magister Ilmu Kebencanaan.
d. Apabila Pembimbing Utama dan atau Pembimbing Pembantu tidak dapat melaksanakan tugasnya selama 4 (empat) bulan sebagai pembimbing, maka Ketua Prodi dapat mengusulkan pergantian pembimbing kepada Direktur Pascasarjana untuk menetapkan pembimbing pengganti dengan hak dan kewajiban yang sama dengan pembimbing sebelumnya.
e. Setiap staf pengajar/dosen Universitas Syiah Kuala yang memenuhi persyaratan sebagai pembimbing utama dan pembimbing pembantu diizinkan membimbing tesis maksimum 4 (empat) mahasiswa, atau dapat disesuaikan dengan ketersedian dosen.
4.7.6 Persyaratan pembimbing utama:
a. Dosen tetap Universitas Syiah Kuala
- Pendidikan terakhir Doktor (S3) tanpa syarat kepangkatan b. Dari Luar Lingkungan Universitas
- Pendidikan terakhir Doktor (S3) dengan pangkat serendah-rendahnya setara Penata TK I. (Gol. III-d).
4.7.7 Persyaratan pembimbing pembantu:
a. Dosen tetap Universitas Syiah Kuala.
- Pendidikan terakhir Doktor (S3) tanpa syarat kepangkatan b. Dari Luar Lingkungan Universitas.
- Pendidikan terakhir Doktor (S3) dengan pangkat serendah-rendahnya setara Pembina (Gol. III-c).
4.7.8 Persyaratan Mengambil / Melaksanakan Tugas Akhir/Penelitian untuk tesis;
a. Telah menyelesaikan beban kredit 30 SKS.
b. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ≥ 3,00.
c. Tidak ada nilai C.
d. Mata kuliah yang berkaitan dengan masalah yang diteliti bernilai sekurang kurangnya B (baik).
e. Nilai mata kuliah penunjang tesis minimal nilai B.
f. Mata kuliah yang tersebut pada point d dan e ditentukan oleh Prodi.
4.7.9 Prosedur Mengambil/Melaksanakan Tugas Akhir/Penelitian untuk tesis
a. Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan untuk mengambil/melaksanakan tugas akhir/penelitian untuk tesis (point 4.7.8) harus mengisi Formulir F-01 yaitu
“Usul Topik Penelitian “ kepada Ketua Prodi atas sepengetahuan dosen PA.
b. Ketua Prodi mengirimkan Formulir F-02 yaitu formulir kesediaan membimbing kepada calon pembimbing tesis.
c. Berdasarkan Formulir F-02 yang diterima dari calon pembimbing, maka Ketua Prodi mengirimkan Formulir F-03 ”Usulan Pembimbing Tesis” kepada Direktur Pascasarjana untuk ditetapkan sebagai Pembimbing Tesis.
d. Setelah memperhatikan usulan Pembimbing Tesis (Formulir F-03) maka Direktur Pascasarjana menetapkan Pembimbing Tesis (Formulir F-04) dalam rangkap 6 (enam) masing-masing untuk mahasiswa yang bersangkutan, Pembimbing, Ketua Prodi, Dosen PA dan Subbag. Pendidikan sebagai arsip Pascasarjana.
e. Setelah diberikan Ketetapan Pembimbing Tesis ini, maka mahasiswa bersama Pembimbing menyusun proposal penelitian sesuai dengan topik penelitian yang diusulkan oleh mahasiswa yang bersangkutan.
f. Proposal penelitian tersebut terlebih dahulu diseminarkan dan pendaftaran seminar proposal penelitian pada Prodi dilakukan paling lambat 2 (dua) bulan sejak tanggal penetapan pembimbing.
g. Seminar proposal penelitian dinilai oleh dosen yang hadir (calon penguji) yang khusus diundang dengan mengisi Formulir F-05.
h. Berdasarkan hasil seminar proposal maka Ketua Prodi mengesahkan proposal penelitian (Formulir F-06) untuk dapat dilaksanakan penelitian sebagaimana mestinya.
i. Selama pelaksanaan penelitian, secara bertahap mahasiswa menyusun laporan penelitian. Penelitian dan penulisan tesis ini sepenuhnya dibimbing oleh Pembimbing Utama dan Pembimbing Pembantu dengan mengisi Kartu Kontrol Bimbingan (Formulir F-07).
j. Tata cara penulisan tesis mengacu pada “Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Program Pendidikan Pascasarjana (S2) pada Universitas Syiah Kuala”.
k. Setelah penelitian selesai dilaksanakan maka hasil penelitian dalam bentuk draft tesis harus diseminarkan terlebih dahulu yang dihadiri oleh dosen penilai Seminar Hasil Penelitian yang khusus diundang dengan mengisi Formulir F-08.
l. Penulisan tesis berlangsung selama 1 (satu) semester dan dapat diperpanjang 1 (satu) semester lagi.
m. Tesis yang dinyatakan telah selesai (disetujui dan ditandatangani pembimbing) dapat diajukan kepada Ketua Prodi untuk dapat dilaksanakan ujian tesis sesuai dengan tata cara ujian tesis yang berlaku di PPS Unsyiah.
4.7.10 Syarat Ujian Tesis
Mahasiswa yang telah selesai melaksanakan penulisan tesis serta telah lulus semua mata kuliah yang disyaratkan maka dapat segera mengikuti ujian tesis dengan mengajukan permohonan kepada Ketua Prodi dengan sepengetahuan pembimbing serta melengkapi:
a. Draf tesis yang telah disetujui dan ditandatangani oleh pembimbing, dicetak dan dibuat minimal 5 ( lima) rangkap.
b. Transkrip Akademik sementara yang dikeluarkan oleh Program Pascasarjana berdasarkan Daftar Nilai Akademik yang telah diperiksa oleh dosen PA yang bersangkutan.
c. Bukti lunas pembayaran SPP semester berjalan.
d. Bukti lunas pembayaran uang ujian tesis.
e. Surat bebas pinjaman alat laboratorium di lingkungan Unsyiah f. Surat bebas pinjaman buku Pustaka Pusat Unsyiah.
g. Surat bebas pinjaman buku Pustaka Wilayah Aceh.
h. Foto copy nilai TOEFL minimal 475.
i. Bukti hadir seminar mahasiswa, minimal 10 kali.
Berkas tersebut di atas dimasukkan dalam satu map folio yang warnanya ditentukan sesuai dengan Prodi dan diserahkan ke Prodi.
4.7.11 Tata Cara Ujian Tesis
a. Tim Penguji tesis diusulkan oleh Ketua Prodi kepada Direktur Pascasarjana (PPS) dengan mengisi Formulir F-08.
b. Berdasarkan usulan dari Ketua Prodi (Formulir F-08), Direktur PPS menetapkan Tim Penguji Tesis tersebut dengan mengisi Formulir F-09.
c. Jumlah Tim Penguji 4 (empat) orang dengan susunan :
-1 (satu) orang Ketua Tim Penguji merangkap Pembimbing Utama
-1 (satu) orang Sekretaris Tim Penguji merangkap Pembimbing Pembantu.
- 2 (dua) orang Anggota Tim Penguji sesuai dengan Formulir F-09.
e. Ujian Tesis dapat dilaksanakan apabila minimal dihadiri 4 (empat) orang penguji.
f. Ujian Tesis dilakukan secara lisan dan dapat bersifat terbuka atau tertutup tergantung pada Tim Penguji.
g. Hasil ujian tesis diumumkan setelah ujian tesis selesai oleh Ketua Tim Penguji beberapa saat setelah Tim Penguji bersidang (Formulir F-11).
h. Waktu untuk ujian tesis adalah maksimal 180 menit dengan distribusi : - 15 menit pertama untuk presentasi.
- 150 menit lainnya untuk diskusi/Tanya jawab.
- 15 menit untuk sidang tim penguji memutuskan/mengumumkan hasil ujian tersebut.
i. Untuk keperluan penilaian ujian tesis, setiap penguji mengisi Formulir F- 10
j. Pakaian sewaktu ujian tesis baik mahasiswa maupun Tim Penguji adalah pakaian sopan dan rapi (pria pakai dasi).
k. Mahasiswa yang mengulang ujian tesis hanya diperkenankan untuk mengulang sebanyak 2 (dua) kali.
l. Ujian ulangan diberikan secepat-cepatnya setelah masa tenggang 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal ujian terdahulu.
m. Apabila pada kesempatan ujian ulangan terakhir, mahasiswa yang bersangkutan belum lulus, maka penentuan selanjutnya diserahkan pada Direktur PSS.
4.7.12 Kriteria Kelulusan
Mahasiswa yang telah memenuhi semua persyaratan bagi penyelesaian program studi yang dipilihnya, akan diberikan yudisium dengan predikat Cum Laude (Pujian), Sangat memuaskan, dan Memuaskan, masing-masing dengan persyaratan berdasarkan SK Menteri pendidikan dan Kebudayaan R.I. No: 232/U/2000, tanggal 20 Desember 2000 yaitu sebagai berikut :
Kriteria Kelulusan:
No Katagori Yudisium Persyaratan 1 Cum Laude
(Pujian )
a. IPK ≥ 3,71 - 4,00
b. Masa studi tidak lebih 5 semester (2,5 tahun) c. Tidak ada nilai D
d. Tidak pernah mengulang Mata Kuliah 2 Sangat
Memuaskan
a. IPK ≥ 3,41 - 3,70
b. Masa studi tidak lebih 6 semester (3 tahun) 3 Memuaskan a. IPK ≥ 2,75 – 3,40
b. Masa studi tidak lebih 8 semester (4 tahun)
BAB V
EVALUASI HASIL STUDI
5.1 Tujuan
Evaluasi hasil studi dilakukan bertujuan untuk:
1. Menilai apakah mahasiswa telah memahami atau menguasai bahan yang disampaikan dalam suatu mata kuliah.
2. Mengelompokkan mahasiswa ke dalam beberapa golongan berdasarkan kemampuannya, yaitu golongan istimewa (nilai A), golongan sangat baik (nilai B+), golongan baik (nilai B), golongan sedang (nilai C+), golongan cukup (nilai C), golongan kurang (nilai D), dan golongan sangat kurang (nilai E).
5.2 Tata Cara Penilaian
1. Komponen penilaian terdiri dari kuis, tugas, ujian pertengahan semester, ujian akhir semester dan ujian praktikum, jika praktikum merupakan bagian dari mata kuliah yang bersangkutan.
2. Cara penilaian dapat dilakukan dalam bentuk ujian lisan, tertulis, presentasi tugas, seminar, penulisan karya tulis, ataupun kombinasi dari bentuk-bentuk ujian tersebut.
3. Bobot penilaian untuk setiap bentuk ujian dalam suatu mata kuliah ditentukan secara proporsional sesuai dengan beban materi yang diujikan berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh masing-masing Prodi.
4. Dalam Sistem Kredit Semester, tidak dikenal ujian ulangan.
5. Mahasiswa yang disebabkan oleh kondisi tertentu tidak mengikuti ujian, maka berdasarkan pertimbangan dosen pengasuh mata kuliah, dapat diberikan ujian susulan, yang dilaksanakan sebelum batas akhir penyerahan Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) kepada Asisten Direktur (Asdir) I Bidang Akademik
6. Untuk dapat mengikuti ujian akhir semester, mahasiswa harus memiliki kehadiran ≥75% dari total kehadiran dosen.
7. Ujian akhir semester untuk suatu mata kuliah tidak dapat dilaksanakan jika dosen mengajar <75% dari total kehadiran yang seharusnya dan seluruh mahasiswa untuk mata kuliah tersebut diberikan nilai C+ oleh Ka. Prodi atau Asdir I.
8. Dosen yang tidak memenuhi syarat minimum mengajar untuk suatu mata kuliah tidak berhak mendapatkan surat keterangan mengajar untuk mata kuliah tersebut, tidak diberikan tugas mengajar pada semester berikutnya dan dapat diberikan sanksi akademik lainnya.
5.3 Konversi Nilai
Nilai akhir untuk suatu mata kuliah yang berupa angka mentah dikonversikan dengan cara tertentu ke dalam bentuk huruf. Nilai akhir untuk setiap mata kuliah, merupakan indikator dari prestasi akademik yang dicapai oleh seorang mahasiswa dan diberikan atas dasar penilaian terhadap semua ujian yang diadakan sepanjang semester dengan memperhitungkan bobot nilai yang ditetapkan sebelumnya.
Konversi nilai dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Nilai ujian mahasiswa dalam bentuk angka (dari skala nilai 0 - 100) diubah ke dalam bentuk huruf dengan berpedoman kepada metoda PAP (Penilaian Acuan Patokan), dengan dua variasi yaitu PAP sedang dan PAP tinggi.
2. Pemilihan varian yang digunakan sangat tergantung kepada sifat atau kedudukan mata kuliah dalam paket kurikulum dan kondisi hasil ujian. Pemilihan salah satu diantara kedua metode ini untuk masing-masing mata kuliah diserahkan sepenuhnya kepada pertimbangan program studi yang bersangkutan.
3. Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Tingkat Kompetensi PAP
A ≤ 87 78 ≤ B+ < 87
69 ≤ B < 78 60 ≤ C+ < 69
51 ≤ C < 60 41 ≤ D < 51
E < 41
5.4. Penyerahan Hasil Penilaian
Penyerahan hasil penilaian dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) untuk setiap mata kuliah dicetak sebelum ujian akhir semester dimulai. DPNA ditandatangani oleh mahasiswa sebagai bukti keikutsertaan ujian.
2. Dosen pengasuh mata kuliah mengisikan nilai-nilai mahasiswa pada DPNA dan menyerahkannya kepada Asdir I /Sekretaris melalui Prodi paling lambat 5 hari kerja setelah ujian dilaksanakan. DPNA diserahkan bersama dengan Daftar Peserta Kuliah.
3. Dosen harus mengumumkan nilai kepada mahasiswa sebelum menyerahkan DPNA dan memberikan kesempatan mahasiswa untuk mengajukan keberatan atas nilai yang diberikan dalam waktu 2 (dua) hari kerja setelah pengumuman dikeluarkan.
4. Komponen-komponen nilai pada DPNA, beserta nilai akhir yang sudah dikonversikan, harus diisikan seluruhnya sesuai dengan penilaian yang dilakukan oleh dosen.
5. Apabila dosen tidak menyerahkan DPNA sampai batas waktu yang ditetapkan, maka semua mahasiswa yang menempuh mata kuliah tersebut dinyatakan lulus dengan nilai C+.
6. Nilai mahasiswa pada DPNA dimasukkan pada KHS online, agar Kartu Hasil Studi (KHS) dapat dicetak sebelum masa pengisian KRS semester baru dimulai.
7. Dosen yang tidak memenuhi ketentuan-ketentuan di atas tidak berhak mendapatkan surat keterangan mengajar untuk mata kuliah tersebut, tidak
diberikan tugas mengajar pada semester berikutnya dan dapat diberikan sanksi akademik lainnya.
5.5. Perbaikan Nilai
1. Nilai akhir terendah yang tidak boleh diperbaiki adalah nilai B.
2. Mata kuliah yang nilai akhirnya diperbaiki turut diperhitungkan dalam penentuan beban studi semester berikutnya.
3. Perhitungan IPS dan IPK didasarkan kepada nilai terakhir yang dicapai oleh mahasiswa untuk mata kuliah tersebut.
4. Usaha perbaikan nilai harus dilaksanakan sesegera mungkin dalam rentang waktu studi yang telah ditetapkan.
5.6. Indeks Prestasi Mahasiswa
Keberhasilan studi dinyatakan dalam ukuran nilai Indeks Prestasi Semester (IPS) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Perhitungan IPS maupun IPK dilakukan dengan terlebih dahulu mengkonversikan nilai yang berbentuk huruf kedalam bentuk nilai dengan bobot sebagai berikut: A = 4; B+ = 3,5; B = 3; C+ = 2,5; C = 2; D = 1; E = 0 (1) Perhitungan IPS dan IPK adalah sebagai berikut:
a. Indeks Prestasi Semester (IPS):
IPS =
K KN
dimana:
K = jumlah SKS yang diambil pada semester tersebut, N = nilai bobot yang diperoleh dari mata kuliah yang bersangkutan pada semester tersebut.
b. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
IPK =
t t
K N K
dimana:
Kt = Beban kredit (dalam satuan SKS) dari setiap mata kuliah yang telah diambil sejak semester I, N = Nilai bobot yang diperoleh untuk masing-masing mata kuliah tersebut.
(2) Indeks prestasi dan beban studi tiap semester
a) Pada semester pertama, matakuliah yang ditawarkan dalam bentuk paket, sebanyak maksimal 13 SKS.
b) Beban studi yang boleh diambil oleh mahasiswa untuk semester berikutnya didasarkan atas IPS semester sebelumnya, dengan ketentuan sebagai berikut:
IPS Beban Studi Maksimum
≥ 3,50 24 SKS
3,00 – 3.49 22 SKS
2,50 – 2,99 20 SKS
2,00 – 2,49 18 SKS
BAB VI KURIKULUM
6.1 Struktur Kurikulum Prodi Magister (S2) Kebencanaan
Kurikulum Kelas Unggul Program Studi Magister (S2) llmu Kebencanaan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala mengacu pada (a) Undang-undang No.
12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, (b) Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), (c) Permendikbud No.73 Tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di Perguruan Tinggi, (d) Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi, serta (e) Standar Nasional Pendididikan Tinggi Tahun 2014.
Kurikulum program magister pada Universitas Syiah Kuala mengikuti Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) level 8 (delapan).
Struktur kurikulum yang diterapkan pada Program Studi Magister (S2) Ilmu Kebencanaan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS). Sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi, beban studi pada Program Studi Magister (S2) Ilmu Kebencanaan minimal 36 SKS dengan lama studi minimal 4 semester dan maksimal 10 semester. Lulusan program studi ini mendapatkan gelar akademik Magister Sains atau disingkat dengan M.Si.
Program Studi Magister (S2) Ilmu Kebencanaan menawarkan 3 (tiga) bidang peminatan, yaitu bidang:
1) Geosains dan Hidrometeorologi, 2) Mitigasi dan Manjemen Bencana, dan 3) Kesehatan dan Sosial Budaya
Setiap mahasiswa diwajibkan mengambil 22 SKS Mata Kuliah Inti serta serangkaian kegiatan penelitian tesis (6 SKS) dan sejumlah matakuliah pilihan yang sesuai dengan bidang peminatan masing-masing. Kegiatan penelitian akhir meliputi Proposal Tesis,
Seminar Kemajuan Penelitian, Sidang Tesis, Kegiatan Seminar pada Pertemuan Ilmiah, dan Publikasi Karya Ilmiah pada Jurnal.
6.1. Mata Kuliah
Daftar matakuliah inti dan pilihan yang ditawarkan pada Program Studi Magister (S2) Ilmu Kebencanaan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dapat dilihat pada Tabel berikut :
Daftar mata kuliah pada PS-MIK
Semester 1 Semester 2
No Kode Mata Kuliah SKS No Kode Mata Kuliah SKS
1 PPS 601 Metodologi Penelitian
Kebencanaan (3-0) 3 1 PPs 603 Statistika (2-0) 2
2 MIK 611 Manajemen Bencana (3-0) 3 2 MIK 621 Lembaga dan Kemitraan dalam
Mitigasi Bencana (2-0) 2
3 MIK 612
Penilaian Bahaya, Kerentanan dan Evaluasi Risiko Bencana
(3-0) 3 3 MIK 622 Komunikasi Risiko Bencana (2-0) 2
4 MIK 613 Pengetahuan Kebencanaan (2-0) 2 4 ** Mata Kuliah Wajib Bidang (3-0) 3
5 MIK 614 Knowledge Management
untuk PRB (2-0) 2 5 ** Mata Kuliah Pilihan Bidang
Semester Genap (4-0) 4
Jumlah (13-
0) 13 Jumlah (6-0) 13
Semester 3 Semester 4
No Kode Mata Kuliah SKS No Kode Mata Kuliah SKS
1 MIK 721 Seminar (1-0) 1
1 MIK 722 Tesis (6-0) 6
*** Mata Kuliah Pilihan
Semester Ganjil (4-0) 4
Jumlah (4-0) 4 Jumlah (6-0) 6
*** Mata Kuliah Pilihan Semester Ganjil ** Mata Kuliah Pilihan Semester Genap
Kode Mata Kuliah SKS Kode Mata Kuliah SKS
A. Pilihan Bidang A. Pilihan Wajib Bidang
1. Geoscience dan Hidrometeorologi Geoscience dan Hidrometeorologi MIK 711 Bahaya Hidrometeorologi dan
Kesiapsiagaan (2-0) 2 MIK 623 Gempa Bumi, Tsunami dan Gunung
Api (3-0) 3
MIK 712 Adaptasi & Mitigasi Terhadap
Perubahan Iklim (2-0) 2 Mitigasi dan Manajemen Bencana 2. Mitigasi dan Manajemen Bencana MIK 624 Manajem en Pemulihan Pasca
Bencana (3-0) 3
MIK 713 Sistem Informasi Manajemen
Kebencanaan (2-0) 2 Kesehatan dan Sosial Budaya
MIK 714 Perencanaan Kontinjensi
Bencana (2-0) 2 MIK 625 Pendidikan Kebencanaan (3-0) 3
MIK 715 Manajemen Pemulihan Pasca
Bencana (2-0) 2
3. Kesehatan dan Sosial Budaya B. Pilihan Bidang (minimum 4 SKS)
MIK 716 Manajemen Konflik (2-0) 2 Geoscience dan Hidrometeorologi
MIK 717 PRB Berbasis Masyarakat (2-0) 2 MIK 626 Ilmu Kebumian & Aplikasinya dalam
Mitigasi Bencana (2-0) 2
MIK 718 Gender dalam Kebencanaan (2-0) 2 MIK 627 Banjir dan Longsor (2-0) 2
MIK 719 Tanggap Darurat Kesehatan (2-0) 2
MIK 7110 Penanganan Korban Bencana (2-0) 2 Mitigasi dan Manajemen Bencana
B. Pilihan Umum MIK 628 Perencanaan Tata Ruang Berbasis
PRB (2-0) 2
MIK 7110 Pemodelan dan Simulasi
Bencana (2-0) 2 MIK 629 Manajem en Infrastruktur dan
Logistik (2-0) 2
MIK 7111 Penginderaan Jauh (2-0) 2
MIK 7112 Ketahanan Pangan (2-0) 2 Kesehatan dan Sosial Budaya
MIK 7113 Kapita Selekta Kebencanaan
(Isu Terkini) (2-0) 2 MIK 6210 Kesehatan Masyarakat dalam
Manajem en Bencana (2-0) 2
MIK 7114 Sosiologi Kebencanaan (2-0) 2 MIK 6211 Kesehatan Mental dan Ketahanan
Masyarakat (2-0) 2
MIK 7115
Aplikasi Sistem Informasi Geografis dalam Mitigasi Bencana
(2-0) 2
Overlapping bidang 1 dan 2 Overlapping bidang 1,2 dan 3
Semester 1 mata kuliah yang wajib diambil setiap mahasiswa sebanyak lima mata kuliah dengan total 13. Lima mata kuliah pada semester 1 merupakan mata kuliah konten pokok kebencanaan yang wajib dikuasai mahasiswa Program Magister Ilmu Kebencanaan.
Semester 2 setiap mahasiswa diwajibkan mengambil 6 mata kuliah yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1) Wajib Umum
Mata kuliah wajib umum sebanyak 6 SKS terdiri dari mata kuliah Lembaga dan Kemitraan dalam Mitigasi Bencana, Komunikasi Kebencanaan, dan Statistika.Tiga matakuliah tersebut wajib diambil oleh mahasiswa pada semester 2.
2) Pilihan Wajib Bidang
Mata kuliah wajib bidang terdiri dari tiga bidang peminatan yaitu Geoscience dan Hidrometeorologi, Mitigasi dan Manajemen Bencana, Kesehatan dan Sosial Budaya.Pada tiap wajib bidang tersebut terdapat satu mata kuliah yang harus diambil mahasiswa dengan bobot 3 SKS.
3) Pilihan Bidang (minimum 4 SKS)
Pilihan bidang merupakan padanan matakuliah wajib bidang dimana mahasiswa harus mengambil pilihan bidang sesuai peminatan yang diambil pada wajib bidang. Minimal matakuliah pilihan bidang diambil sebanyak 4 SKS atau paling banyak 2 mata kuliah pilihan bidang.
Semester 3 mahasiswa mengambil mata kuliah pilihan bidang lanjutan sesuai dengan matakuliah pilihan bidang yang telah diambil pada semester 2 lihat poin A pada tabel matakuliah semester ganjil. Sedangkan pada poin B adalah mata kuliah pilihan umum dimana kode mata kuliah MIK 7110 dan MIK 7111 hanya boleh diambil oleh mahasiswa yang mengambil bidang Geoscience dan Hidrometeorologi dengan Mitigasi dan Manajemen Bencana. Kode mata kuliah MIK 7112 sampai MIK 7113 merupakan matakuliah overlapping yang boleh diambil oleh semua bidang minimal 6 SKS.
Semester 4 mahasiswa hanya mengambil mata kuliah tesis dengan bobot 6 SKS. Setelah memenuhi syarat yang telah ditentukan yaitu telah lulus mata kuliah metode penelitian.
6.2. Silabus Mata Kuliah
Untuk memperjelas konten mata kuliah inti dan matakuliah pilihan yang ditawarkan pada Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan Program Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala, berikut ini disajikan silabus dan deskripsi mata kuliah.
PPS 601 Metodologi Penelitian Kebencanaan (2 SKS)
Cakupan bahasannya meliputi filosofi penelitian; pemilihan tema penelitian; perumusan masalah, tujuan dan luaran penelitian; kajian kepustakaan, kerangka berpikir dan hipotesis; design penelitian, yang meliputi: pendekatan penelitian, teknik sampling, teknik penyusunan instrumen penelitian; metode pengumpulan data lapangan dan teknik analisis data; penulisan laporan penelitian. Mata kuliah ini menekankan pemahaman metodologi penelitian secara interdisipliner meliputi ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.Penekanan ini dinilai penting karena payung ilmu kebencanaan meliputi berbagai bidang keilmuan terkait dengan kebencanaan.
MIK 611 Manajemen Bencana (3 SKS)
Membahas aspek pengelolaan bencana dari tahap kesiapsiagaan, mitigasi, respon, rehabilitasi, dan pemulihan serta membahas pengelolaan bencana sejak sebelum, pada saat, dan setelah bencana terjadi.
MIK 612 Penilaian Bahaya, Kerentanan dan Valuasi Risiko Bencana (3 SKS)
Matakuliah ini membahas tentang cara mengkuantifikasi risiko dan perkiraan kerugian akibat bencana. Secara bertahap matakuliah ini membahas tentang berbagai konsep dan beberapa contoh kasus kerentanan (vulnerability) dan risiko (risk), dilanjutkan dengan cara-cara mengkuantifikasi dan menaksir (assessment) variabel kerentanan dan valuasi risiko pada berbagai skala.
MIK 613 Pengetahuan Kebencanaan (3 SKS)
Mata kuliah ini membahasi berbagai kejadian dan fenomena alamiah yang berpotensi menimbulkan bencana, antara lain gempa bumi, tsunami, banjir dan kekeringan, longsor, dan badai serta letusan gunungapi. Selain itu juga diuraikan secara umum tanda-tanda dan dampak bencana alam. Menyangkut dengan kegempaan, dalam matakuliah ini membahas tentang tektonika lempeng yang meliputi struktur bumi dan lempeng tektonik, Batas-batas lempeng divergen, batas-batas lempeng transform, dan sesar transform, margin konvergensi. Selanjutnya diikuti dengan teori kegempaan yang berkaitan dengan area berisiko gempa, penyebab gempa, sumber gempa dan metode penentuan posisi sumber gempa, pengukuran gempa dan magnitude gempabumi, karakteristik dari bencana gempabumi yang meliputi peristiwa pergerakan tanah, keretakan tanah, masswasting, liquefaction, perubahan level permukaan, tsunami, serta efik sampingan seperti kebakaran. Berkaitan dengan tsunami, pembahasan dalam matakuliah ini meliputi karateristik tsunami, teori gelombang, run-up dan inundasi, tanda-tanda tsunami pada landskap pantai, evolusi landskap pantai, penyebab-penyebab tsunami.
MIK 614 Knowledge Management untuk PRB (2 SKS)
Matakuliah ini mencakup kreasi pengetahuan (creation of knowledge), penyimpanan pengetahuan (retention), pemindahan pengetahuan (transfer), penggunaan pengetahuan (utilization), yang diaplikasikan untuk pengurangan risiko bencana. Juga membahas mendalami best practices dalam PRB. Manajemen Pengetahuan atau
KnowledgeManagement (KM) dapat didefinisikan sebagai proses penerapan pendekatan sistematik untuk menangkap, menyusun, mengelola, dan menyebarkan pengetahuan. Bahasan utama matakuliah ini mengarah pada penerapan prinsip-prinsip KM untuk pengelolaan pengetahuan terkait pengurangan risiko bencana (PRB).
Beberapa aspek yang akan dibahas adalah: Kreasi pengetahuan (creation), Penyimpanan pengetahuan (retention), Pemindahan pengetahuan (transfer), Penggunaan pengetahuan (utilization), yang diaplikasikan untuk PRB. Selain menekankan pentingnya peranan KM dalam PRB, matakuliah ini juga membahas dan mendalami langkah-langkah dan best practices dalam pengurangan risiko bencana di berbagai daerah dan negera. Proses belajar mengajar dalam matakuliah ini meliputi:
ceramah, diskusi, studi kasus, kerja kelompok dan kerja perorangan.
MIK 621 Lembaga dan Kemitraan dalam Mitigasi Bencana (2 SKS)
Matakuliah ini memperkenalkan berbagai organisasi atau lembaga pemerintah, nonpemerintah (NGO), dan usaha (korporasi) pada tataran lokal, nasional, dan internasional serta Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang mendukung atau bergerak dalam aktivitas mitigasi bencana dan sekto sektor tertentu yang menjadi fokus mereka, dan mencakup juga inisiatif, jejaring, dan kemitraan yang dijalankan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan masyarakat terhadap bencana dalam konteks lokal, regional, dan global. Sasaran utama matakuliah ini adalah terbentuknya pemahaman akan pentingnya upaya kolaboratif kelembagaan dalam meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana dan teridentifikasinya lembaga-lembaga yang dengan peran khusus masing-masing dapat mendukung tercapainya tujuan dimaksud.
MIK 622 Komunikasi Kebencanaan (2 SKS)
Pada mata kuliah ini diberikan gambaran tentang komunikasi dan proses-proses dari sistem peringatan dini dalam pengelolaan bencana sesuai dengan kebutuhan manusia, lingkungan dan sumber daya yang ada. Mata kuliah ini juga memperkenalkan sistem peringatan dini berdasarkan jenis bencana seperti sistem peringatan dini tsunami, banjir, gempa bumi, gunung api dan lain-lain.
PPS 603 Statistika (2 SKS)
Salah satu tuntutan bagi lulusan magister ilmu kebencanaan adalah mampu berpikir logis dan sistematis berdasarkan data.Mata kuliah statistika dimaksudkan untuk memberikan dasar-dasar pemahaman dan metode kuantitatif mengacu kepada materi ilmu kebencanaan, termasuk di dalamnya membahas kegiatan survey dan penelitian.Kompetensi dasar yang diharapkan pada mata kuliah statistika adalah mahasiswa mampu menjelaskan ilmu statistika dan mampu mengimplementasikan konsep statiska dasar dalam realita.
MIK 623 Gempa Bumi, Tsunami dan Gunung Api
Matakuliah ini berisi tentang telaah fenomenal alam berupa gempabumi, tsunami, dan bandir. Berkaitan dengan tsunami, pembahasan dalam matakuliah ini meliputi karateristik tsunami, teori gelombang, run-up dan inundasi, tanda-tanda tsunami pada landskap pantai, evolusi landskap pantai, penyebab-penyebab tsunami seperti gempa bumi, longsoran besar, erupsi gunungapi, komet dan steroid serta risiko dari pada tsunami dalam pandangan modern. Menyangkut dengan kegempaan, dalam matakuliah ini membahas tentang tektonika lempeng yang meliputi struktur bumi dan lempeng tektonik, Batas-batas lempeng divergen, batas-batas lempeng transform, dan sesar transform, margin konvergensi. Selanjutnya diikuti dengan teori kegempaan yang berkaitan dengan area berisiko gempa, penyebab gempa, sumber gempa dan metode penentuan posisi sumber gempa, pengukuran gempa dan magnitude gempabumi, karakteristik dari bencana gempabumi yang meliputi peristiwa pergerakan tanah, keretakan tanah, mass wasting, liquefaction, perubahan level permukaan, tsunami, serta efik sampingan seperti kebakaran.
MK 624 Manajemen Pemulihan Pasca Bencana (2 SKS)
Dalam mata kuliah ini dipelajari tentang segala upaya atau kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan berkaitan dengan bencana yang dilakukan pada sebelum, pada saat dan setelah bencana. Pokok-pokok yang dibahas dalam mata kuliah ini yaitu Pencegahan (prevention), Mitigasi (mitigation), Kesiapan (preparedness), Peringatan Dini (early warning), Tanggap Darurat (response), Bantuan Darurat (relief), Pemulihan (recovery), Rehablitasi (rehabilitation), Rekonstruksi (reconstruction).
MIK 625 Pendidikan Kebencanaan (2 SKS)
Mata kuliah ini menekankan pentingnya memahami nilai positif bencana dalam menghadapi perubahan lingkungan global, sehingga meningkatkan kesadaran tentang bahaya (alam) serta kerentanan dan ancaman yang ada yang dihadapi oleh masyarakat. Juga memberikan kontribusi untuk menumbuhkembangkan keterampilan hidup. Mencakup pemahaman tentang bencana, kerentanan, dan sikap serta kepedulian terhadap risiko bencana.Cakupan bahasannya meliputi : Pemahaman tentang bencana, Pemahaman tentang kerentanan, Pemahaman tentang kerentanan fisik dan fasilitas-fasilitas penting untuk keadaan darurat bencana, Sikap dan kepedulian terhadap risiko bencana.
MIK 626 Ilmu Kebumian dan Aplikasinya dalam Mitigasi Bencana (2 SKS)
Matakuliah ini membahas tentang fungsi geosains dalam mitigasi bencana alam baik melalui penelaahan data-data bencana pada masa lampau maupun melalui kajian terpadu yang melibatkan berbagai disiplin ilmu kebumian.Juga akan dibahas secara spesifik hubungannya dengan setiap jenis bencana alam yang terjadi. Misalnya pada bencana gempa bumi akan divas rekayasa seismologi dan seismotektonik, katalog gempa, perkiraan potensi seismik dari sumber-sumber seimogenik, karakteristik pergerakan tanah kuat, prediksi pergerakan tanah kuat, perkiraan bahaya seismik, metodology deterministik, penilaian bahaya seismik probabilitas, ketidakpastian dalam PSHA, variabilitas alleatory dan ketidakpastian epistemik, metodologi logic tree, dan estimasi risiko seismik.
MIK 627 Banjir dan Longsor (2 SKS)
Mata kuliah ini membahas tentang sumber, mekanisme, ancaman dan dampak dari longsor dan banjir, teknologi upaya mitigasinya.
MIK 628 Perencanaan Tata Ruang Berbasis PRB (2 SKS)
Matakuliah ini membahas pengetahuan dasar dan perluasan wawasan tentang perencanaan wilayah dan tata ruang baik secara nasional, regional dan lokal; mampu memilih dan menjelaskan untuk menerapkan (aplikasi) perencanaan tata ruang dan pengembangan wilayah pada kasus-kasus dalam bidang ilmu kebencanaan secara khusus untuk bencana tsunami dan secara umum untuk berbagai macam bencana.