• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM TAHUNAN LAYANAN BK KOMPREHENSIF SMA N I BANGUNTAPAN TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM TAHUNAN LAYANAN BK KOMPREHENSIF SMA N I BANGUNTAPAN TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM TAHUNAN

LAYANAN BK KOMPREHENSIF

SMA N I BANGUNTAPAN

TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017

(2)

DAFTAR ISI

Halaman Sampul Halaman Pengesahan Daftar Isi

BAB I Pendahuluan A. Rasional

B. Visi dan misi bimbingan dan konseling C. Tujuan Bimbingan dan Konseling BAB II Pelaksanaan Program Pengembangan Diri

A. Pengembangan diri melalui Bimbingan Konseling 1. Tugas – tugas Perkembangan siswa SMA 2. Bidang Pelayanan Konseling

3. Fungsi Konseling

4. Prinsip dan Asas Konseling 5. Jenis Layanan Konseling 6. Kegiatan Pendukung 7. Pengelompokan Kegiatan 8. Penilaian Kegiatan

9. Sarana prasarana Pelayanan bimbingan konseling

B. Pelaksanaan Program Pengembangan diri melalui Ekstrakurikuler

1. Struktur Kegiatan Ekstra Kurikuler

a. Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikuler b. Paradigma, Visi dan Misi

c. Fungsi kegiatan Ekstrakurikuler d. Pirisip kegiatan Ekstrakurikuler e. Jenis kegiatan Ekstrakurikuler f. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler 2. Perencanaan Kegiatan

3. Pelaksanaan Kegiatan 4. Penilaian Kegiatan 5. Pelaksana Kegiatan 6. Pengawasan Kegiatan BAB III Penutup

Lampiran-lampiran :

a. Matrik Program tahunan,

(3)

b. Matrik Program semester.

c. Satuan Layanan bimbingan dan konseling d. DLL sesuai kebutuhan.

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Rasional

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik, Pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, dan Pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran, dan Pasal 12 Ayat (1b) yang menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab III Pasal 5 s.d. Pasal 18 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat pengembangan diri peserta didik dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan.

Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Tahun 2004 untuk memberi arah pengembangan profesi konseling di sekolah dan di luar sekolah.

Pemahaman tentang Bimbingan dan Konseling ( BK ) sebagai suatu sistem dan kerangka kelembagaan tidak dapat dilepaskan dari pandangan umum bahwa layanan BK merupakan bagian integral dari sistem pendidikan.

Tujuan Bk di SMA N 1 BANGUNTAPAN bersifat kompatibel dengan tujuan pendidikan, untuk pengembangan potensi-potensi yang ada disekolah, yang melibatkan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru, Pegawai, Dewan Sekolah dan pihak-pihak terkait dan dikembangkan melalui proses perencanaan, pelakanaan, evaluasi dan pelaporan. serta ditopang oleh anggaran dana yang cukup.

Dalam pendidikan ada standar dan kompetensi tertentu yang harus dicapai oleh siswa, maka segala aktivitas dan proses dalam layanan BK di SMA N 1 BANGUNTAPAN diarahkan pada upaya membantu siswa dalam pencapaian standar kompetensi sesuai tugas perkembangan siswa.

(5)

Program BK SMA N 1 BANGUNTAPAN bersifat pengembangan yakni meskipun seorang konselor dimungkinkan mengatasi problem dan kebutuhan psikologis yang bersifat krisis dan klinis, pada dasarnya fokus layanan BK lebih diarahkan pada usaha memfasilitasi pengalaman- pengalaman belajar tertentu yang membantu siswa untuk tumbuh dan berkembang dan menjadi pribadi yang mandiri.

Program BK SMA N I BANGUNTAPAN bersifat komprehansif bersandar pada asumsi bahwa tanggung jawab kegiatan bimbingan melibatkan seluruh personalia yang ada disekolah dengan sentral koordinasi dan tanggung jawab ada ditangan konselor yang bersertifikasi.

Konselor tidak hanya menyediakan layanan langsung untuk siswa, melainkan juga bekerja secara konsultatif dengan tim bimbingan yang lain, staff personil sekolah bahkan orang tua dan masyarakat.

Program BK SMA N 1 BANGUNTAPAN dikembangkan melalui serangkaian sistematis sejak dari perencanaan,desain, implementasi, evaluasi yang berkelanjutan dan ditopang dengan kepemimpinan yang kokoh sehingga dapat menjamin akuntabilitas dan pencapaian kinerja program yang optimal.

Program layanan Bimbingan dan Konseling SMA N I BANGUNTAPAN merupakan suatu sistematika dan prosedur kerja yang memuat arah, sasaran tujuan serta ruang lingkup pelaksanaan. Program pelaksanaan Bimbingan dan Konseling SMA N I BANGUNTAPAN disusun sebagai upaya memperjelas dan mempermudah dalam pencapaian tujuan yang telah menjadi keputusan atau kesepakatan bersama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan pada umumnya.

Adapun yang melatarbelakangi penyusunan program kerja pelayanan Bimbingn dan Konseling SMA N 1 BANGUNTAPAN ini antara lain:

1. Kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan pendidikan 2. Tuntutan KTSP

3. Program sekolah

4. Analisa kebutuhan nyata siswa

5. Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling

(6)

B. Visi dan Misi Bimbingan Konseling a. Visi

Visi pelayanan konseling SMA N I BANGUNTAPAN adalah terwujudnya kehidupan siswa yang membahagiakan melalui peran guru BK sehingga peserta didik berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.

b. Misi

BK SMA N 1 BANGUNTAPAN memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui pembentukan perilaku afektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan masa depan

1) BK SMA N 1 BANGUNTAPAN memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi siswa baik bakat, minat maupun cita-cita di dalam lingkungan sekola, keluarga dan masyarakat.

2) BK SMA N 1 BANGUNTAPAN memfasilitasi pengentasan masalah siswa baik pribadi, sosial, balajar maupun karir dengan mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari (KES)

C. Tujuan Bimbingan dan Konseling SMA N 1 BANGUNTAPAN : 1. Tujuan bimbingan dan konseling disekolah secara umum adalah :

a. Membantu fungsi dan peran kepala sekolah, staf guru, staf tata usaha, dalam pelayanan siswa baik secara kelompok maupun secara pribadi, sehingga pelaksanaan KBM berjalan aman, tertib dan lancar.

b. Memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi siswa secara optimal.

2. Tujuan bimbingan dan konseling disekolah secara khusus adalah :

”Tercapainya perkembangan siswa sesuai dengan kompetensi dasar yang dimiliki dengan mengembangkan tugas perkembangan.”

(7)

(8)

BAB II

PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI

A. PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI DENGAN BIMBINGAN KONSELING

Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik, kondisi dan ciri khas satuan pendidikan. Kegiatan pengembangan diri merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang meliputi:Bimbingan Konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.

Bimbingan Konseling bertujuan membantu diri siswa dalam upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan, serta mengembangkan semua potensi yang ada dalam diri siswa melalui bimbingan pribadi, belajar, sosial dan karir.

1. Sembilan Tugas – tugas Perkembangan siswa SMA

Arah pelayanan konseling dalam mencapai visi dan misi di atas didasarkan pada pemenuhan tugas-tugas perkembangan peserta didik SMA, yaitu:

a. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Mencapai kematangan dalam hubungan teman sebaya, serta kematangan dalam perannya sebagai pria atau wanita.

c. Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah yang sehat.

d. Mengembangkan penguasaan ilmu, tehnologi, dan kesenian sesuai dengan program kurikulum, persiapan kerir dan melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas.

e. Mencapai kematangan dalam pilihan karir.

f. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mendiri secara emosional, sosial, intelektiual dan ekonomi.

g. Mencapai kematangan gambaran sikap tentang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

h. Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual serta apresiasi.

(9)

i. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai . 2. Bidang Pelayanan Konseling

a. Bidang Belajar

Standar Kompetansi yang akan dicapai melalui Layanan Bimbingan Konseling Bidang Belajar di SMA N 1 BANGUNTAPAN adalah agar siswa mampu menggembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan serta menyiapkan untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Sedangkan Kompetensi Dasar yang akan dicapai dengan layanan BK bidang belajar adalah :

1) Siswa memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien baik dalam mencari informasi maupun sumber belajar lainnya.

2) Siswa mampu mengembangkan

ketrampilan belajar, mengerjakan tugas-tugas dan menjalani program penilaian hasil belajar.

3) Siswa mengetahui informasi tentang

Perguruan Tinggi.

4) Siswa mampu bersaing dan diterima di Perguruan Tinggi sesuai bakat dan minatnya.

b. Bidang Karir

Standar Kompetensi yang akan dicapai melalui Layanan Bimbingan Konseling Bidang Karir di SMA N 1 BANGUNTAPAN adalah agar siswa mampu merencanakan dan mengembangkan masa depan karir yang sukses.

Sedangkan Kompetensi Dasar yang akan dicapai dengan Layanan BK bidang Karir adalah :

1) Siswa memiliki orientasi serta informasi karir pada umumnya dan khususnya karir yang hendak dikembangkan.

2) Siswa memiliki orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

(10)

3) Siswa memahami kecenderungan karir yang akan dikembangkan sesuai dengan bakat, minat dan potensi yang dimiliki siswa.

c. Bidang Pribadi.

Standar Kompetensi yang akan dicapai melalui Layanan Bimbingan Konseling Bidang Pribadi di SMA N 1 BANGUNTAPAN adalah agar siswa dapat mewujudkan pemahaman diri sebagai pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta memiliki potensi bakat dan minat yang mantap dan mandiri.

Sedangkan Kompetensi Dasar yang akan dicapai dengan layanan BK bidang pribadi adalah :

1) Siswa memiliki sikap dan kebiasaan yang mantap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Siswa memiliki pemahaman tentang kekuatan diri dan dapat mengembangkannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif dimasa depan.

3) Siswa dapat mengambil dan melaksanakan keputusan.

d. Bidang Sosial

Standar Kompetensi yang akan dicapai melalui Layanan Bimbingan Konseling Bidang Sosial di SMA N 1 BANGUNTAPAN adalah agar siswa memiliki kemampuan dalam mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggungjawab kemasyarakatan dan kenegaraan.

Sedangkan Kompetensi Dasar yang akan dicapai dengan layanan BK bidang Sosial adalah :

1) Agar siswa mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan dan bertanggungjawab dalam menerima dan menyampaikan pendapat.

2) Agar siswa siswa dapat bertingkah laku dengan menjunjung tinggi tata krama , sopan santun serta nilai-nilai agama , moral, adat istiadat,hukum dan kebiasaan yang berlaku.

(11)

3) Agar siswa dapat memahami kondisi lingkungan sekoalh dan masyarakat secara dinamis dan bertanggungjawab.

4) Agar siswa memiliki orientasi hidup berkeluarga dan bermasyarakat yang baik.

3. Fungsi Konseling

a. Pemahaman, yaitu BK di SMA N 1 BANGUNTAPAN berfungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya.

b. Pencegahan, yaitu BK di SMA N 1 BANGUNTAPAN berfungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya.

c. Pengentasan, yaitu BK di SMA N 1 BANGUNTAPAN berfungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya.

d. Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu BK di SMA 1 SMA N 1 BANGUNTAPAN berfungsi untuk membantu peserta didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.

e. Advokasi, yaitu BK di SMA N 1 BANGUNTAPAN berfungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.

4. Prinsip dan Asas Konseling

a. Prinsip-prinsip konseling di SMA N 1 BANGUNTAPAN sesuai pedoman dari ABKIN yaitu berkenaan dengan sasaran layanan, permasalahan yang dialami peserta didik, program pelayanan, serta tujuan dan pelaksanaan pelayanan.

b. Asas-asas konseling tersebut adalah meliputi asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan kasus, dan tut wuri handayani.

5. Komponen Program Bimbingan Konseling

(12)

Program BK SMA N 1 BANGUNTAPAN mengandung empat komponen pelayanan yaitu :

a. Pelayanan Dasar bimbingan b. Pelayanan Responsif

c. Pelayanan perencanaan individual d. Dukungan sistem

a. Pelayanan dasar, meliputi :

1) Pelayanan Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru. Materi yang disampaikan al:

a) Orientasi Belajar di Kelas X b) Orientasi Program Sekolah

c) Orientasi bagi siswa Mutasi Masuk

d) Orientasi Masuk PTN/PTS untuk kelas XII

2) Pelayanan Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.

Materi yang disampaikan:

a) Tatatertib Sekolah b) Analisa Presensi siswa

c) Informasi tentang Penjurusan d) Informasi Perguruan Tinggi e) Informasi penilaian UNAS

3) Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.

Materi yang disampaikan al:

a) Penyaluran Beasiswa b) Penjurusan

c) Kelanjutan Study

d) Pembentukan Kelompok Belajar

(13)

e) Kegiatan Ekstra Kurikuler

4) Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.

Materi yang disampaikan al:

a) Penyesuaian diri dengan lingkungan.

b) Pemantauan prestasi Akademik

c) Perkembangan Remaja/ KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja).

5) Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.

a) Data Pribadi ( Kartu Pribadi ) b) Angket Kebutuhan Siswa c) Angket Sosiometri

d) Angket Kelanjutan Study e) Tes Potensi Akademik

b. Pelayanan responsif

1) Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.

Materi yang disampaikan al:

a) Pembinaan siswa terlambat

b) Pembinaan bagi siswa yang nilai akademik rendah (di bawah KKM ).

2) Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.

Materi yang disampaikan al : a) Penjurusan di SMA b) Perguruan Tinggi

c) Cara Konsentrasi Belajar

(14)

d) Penyesuaian dengan lingkungan

3) Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.

Materi yang disampaikan :

Membina Hubungan Sosial yang Harmonis Antar Warga Sekolah

4) Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Materi yang disampaikan :

Membiasakan Diri Dengan Kebiasaan Yang Baik,

Baik di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Maupun Masyarakat.

5) Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya. Mencakup masalah:

a. Pribadi b. Belajar c. Sosial d. Karir

6) Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.

Meliputi al :

a) Data Nilai Akademik Siswa b) Data pilihan jurusan

c) Data hasil tes Bakat minat ( Lembaga Psikologi ) d) Data kelanjutan Studi

e) Data kelebihan dan kelemahan siswa.

7) Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup.

(15)

Dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang cukup kompleks, dan memerlukan masukan data dari beberapa pihak.

8) Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau keluarganya.

Pemahan terhadap keadaan keluarga, sebagai data pendukung penyelesaian masalah siswa.

9) Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.

a) Brosur-brosur PT b) Passinggrade PTN c) Cara belajar efektif

10) Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.

a) Permasalahan Kesehatan jasmani ke dokter.

b) Permasalahan kesehatan jiwa ke Psikiater.

c. Pelayanan perencanaan individual.

Pelayanan perencanaan individual untuk membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh baik pencapaian tugas-tugas perkembangan dalam aspek pribadi, sosial, belajar dan karier.

Pelayanan perencanaan individual dapat juga melalui pelayanan penempatan (penjurusan dan penyaluran), untuk membantu peserta didik menempatkan posisi yang sesuai dengan bakat dan minat.

Materi yang disampaikan al :

1) Penempatan ke Jurusan IPA/IPS.

2) Penyaluran ke PTN /PTS.

d. Dukungan sistem.

Pengembangan profesi dan menejemen program merupakan pendukung terciptanya, terselenggaranya dan

(16)

tercapainya tujuan pelaksanaan program Bimbingan konseling.

Pengembangan profesi dapat melalui in-service training, aktif dalam organisasi profesi, aktif dalam kegiatan ilmiah atau melanjutkan studi keprogram yang lebih tinggi. Manajemen program yang bermutu dalam arti dilakukan secara jelas, sistematis dan terarah diperlukan sekali dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling agar mendapatkan hasil yang optimal.

Kegiatan tersebut antara lain :

1) Musyawarah Guru Bimbingan Konseling ( MGBK ) 2) Mengikuti Seminar-Seminar

3) Menghadiri Sosialisasi di Perguruan Tinggi 4) Mengikuti Pelatihan-Pelatihan.

7. Pengelompokan Kegiatan

a. Individual, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingang Konseling yang melayani peserta didik secara perorangan.

b. Kelompok, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingan Konseling yang melayani sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.

c. Klasikal, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingan Konseling yang melayani sejumlah peserta didik dalam satu kelas.

d. Lapangan, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingan Konseling yang melayani seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.

e. Pendekatan Khusus, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingan Konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan.

8. Penilaian Kegiatan

a. Penilaian hasil kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui:

1) Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta didik yang dilayani.

2) Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau kegiatan pendukung konseling

(17)

diselenggarakan untuk mengetahui dampak layanan/kegiatan terhadap peserta didik.

3) Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa layanan dan kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan pendukung konseling terhadap peserta didik.

b. Penilaian proses kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui analisis terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam SATLAN dan SATKUNG, untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan.

1) Hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan dalam LAPELPROG

2) Hasil kegiatan pelayanan konseling secara keseluruhan dalam satu semester untuk setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif. Laporan dituliskan dalam kolom pengembangan diri pada laporan hasil belajar. Hasil penilaian yang dituliskan adalah ketercapaian anak dalam mencapai tugas perkembangan

9. Sarana prasarana Pelayanan bimbingan konseling

Dalam pelaksanaan penggunaan sarana dan prasana yang ada dipakai secara bersama antara petugas yang ada. Adapun secara umum sarana tersebut cukup memadai, yaitu:

1) Ruang bimbingan dan konseling yang representatif 2) Perangkat administrasi yang memadai

3) Ruang bimbingan kelompok yang dilengkapi dengan audio visual yang memadai

B. Pelaksanaan Program Pengembangan Diri Melalui Kegiatan Ekstra Kurikuler

1. Struktur Kegiatan Ekstra Kurikuler a. Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikuler

Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling. Kegiatan ekstra kurikuler untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara

(18)

khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah SMA N 1 BANGUNTAPAN.

b. Paradigma, Visi dan Misi 1) Paradigma

Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan pengembangan fisik, psikologis dan sosial dalam bingkai budaya guna mengembangkan potensi, bakat, dan minat peserta didik.

Artinya, pengembangan berdasarkan kaidah-kaidah fisiologis, psikologis, sosiologis, dan keilmuan, serta teknologi pendidikan yang dikemas dalam kaji-terapan program kegiatan yang diwarnai oleh budaya lingkungan peserta didik.

2) Visi

Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

3) Misi

a) Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka.

b) Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik mengekspresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.

c. Fungsi Kegiatan Ekstra Kurikuler

1) Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka.

2) Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.

3) Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.

4) Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

(19)

d. Prinsip Kegiatan Ekstra Kurikuler

1) Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing.

2) Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela oleh peserta didik.

3) Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.

4) Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler dalam suasana yang disukai dan mengembirakan peserta didik.

5) Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.

6) Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.

e. Jenis kegiatan Ekstra Kurikuler 1) Pramuka

2) Komputer Akuntansi 3) K I R

4) Sepak Bola 5) Pencinta Alam 6) P M R

7) Paduan Suara 8) Baca Tulis Al-Qur’n 9) Karate

10) Aeromodeling

11) Kerajinan dan Ketrampilan 12) Basket

13) E C ( English Club ) 14) Tari.

Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik, kondisi dan ciri khas satuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut selain dengan memberikan layanan Bimbingan Konseling kepada seluruh siswa asuh juga melalui

(20)

program ekstrakurikuler. Program eksrakurikuler di SMA N 1 BANGUNTAPAN antara lain :

1) Pramuka

Kegiatan Pramuka dilaksanakan untuk siswa kelas X setiap jumat sore,bertempat di halaman sekolah. Tujuan kegiatan ini adalah pembentukan kepribadian yang kuat, meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan YME, nasionalisme, jiwa sosial, kekeluargaan, kerjasama dan semangat tolong menolong 2) PMR

Palang Merah Remaja merupakan kegiatan yang dilaksanakan sore hari, merupakan pelatihan agar siswa mempunyai keterampilan untuk menangani pada pertolongan pertama keadaan darurat

3) Olah Raga

Ekstrakurikuler olah raga dilaksanakan sore hari meliputi : sepak bola, bola basket, dan bela diri(Karate),Pencinta alam.

Tujuan kegiatan ini adalah mengembangkan minat dan bakat siswa, diharapkan siswa mendapat prestasi juara pada event kejuaraan oleh raga baik tingkat kabupaten, provinsi dan nasional.

4) KIR( Karya Ilmiah Remaja).

Kegiatan ini dikhususkan untuk kelas XI IPA. Dengan tujuan mendorong para siswa mengembangkan kemampuannya sesuai dengan kompetensi masing-masing.

5) Komputer Akuntansi

Kegiatan Komputer Akuntansi diwajibkan untuk siswa kelas XI IPS. Bertujuan agar siswa mempunyai keterampilan komputer khususnya dibidang akuntansi.

6) English Club.

Kegiatan englis club untuk memfasilitasi siswa dalam pengembangan bakat dalam bidang penguasaan bahasa internasional agar mampu bersaing didunia internasional.

7) Baca Tulis Al-Qur’an

Kegiatan ini untuk memfasilitasi siswa dalam mengembangkan diri dalam bidang baca tulis Al-Qur’an.

(21)

8) Aeromodeling.

Aeromodeling adalah kegiatan memodifikasi pesawat dalam bentuk kecil, dengan kegiatan ini bertujuan siswa mampu mengembangkan ilmu fisika dalam bentuk yang nyata.

9) Seni

Meliputi : Peduan Suara,Tari, Kerajinan dan Ketrampilan.

Kegiatan ini bertujuan agar siswa mampu mengembangkan bakatnya di bidang seni.

f. Bentuk Kegiatan

1) Individual, yaitu bentuk kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik secara perorangan.

2) Kelompok, yaitu bentuk kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti oleh kelompok-kelompok peserta didik.

3) Klasikal, yaitu bentuk kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik dalam satu kelas.

4) Gabungan, yaitu bentuk kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik antarkelas/antarsekolah/madrasah.

5) Lapangan, yaitu bentuk kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau kegiatan lapangan.

2. Perencanaan Kegiatan

Perencanaan kegiatan ekstra kurikuler mengacu pada jenis-jenis kegiatan yang memuat unsur-unsur:

a. Sasaran kegiatan b. Substansi kegiatan

c. Pelaksana kegiatan dan pihak-pihak yang terkait, serta keorganisasiannya

d. Waktu dan tempat e. Sarana

3. Pelaksanaan Kegiatan

a. Kegiatan ekstra kurikuler yang bersifat rutin, spontan dan keteladanan dilaksanakan secara langsung oleh guru, konselor dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah.

(22)

b. Kegiatan ekstra kurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pelaksana sebagaimana telah direncanakan.

4. Penilaian Kegiatan

Hasil dan proses kegiatan ekstra kurikuler dinilai secara kualitatif dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya oleh penanggung jawab kegiatan.

5. Pelaksana Kegiatan

Pelaksana kegiatan ekstra kurikuler adalah pendidik dan atau tenaga kependidikan sesuai dengan kemampuan dan kewenangan pada substansi kegiatan ekstra kurikuler yang dimaksud.

6. Pengawasan Kegiatan

a. Kegiatan ekstra kurikuler di sekolah/madrasah dipantau, dievaluasi, dan dibina melalui kegiatan pengawasan.

b. Pengawasan kegiatan ekstra kurikuler dilakukan secara:

1) interen, oleh kepala sekolah/madrasah.

2) eksteren, oleh pihak yang secara struktural/fungsional memiliki kewenangan membina kegiatan ekstra kurikuler yang dimaksud.

c. Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan ditindaklanjuti untuk peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler di sekolah/madrasah.

(23)

BAB III PENUTUP

Program bimbingan dan konseling sudah disusun dan dapat berjalan sesuai dengan rencan bimbingan dan konseling baik meliputi prgram mingguan, bulanan, semester maupun tahunan.

Pengorganisasian bimbingan konseling sudah berjalan lancar sesuai dengan yang telah direncanakan atau digariskan dalam struktur oganisasi bimbingan dan konseling. Setiap personil telah dapat melaksanakan tugas dan fungsinya mulai dari kepala dinas pendidikan, kepala sekolah sampai dengan guru mata pelajaran, guru BK dan wali kelas.

Demikianlah program ini kami susun, semoga dengan adanya program ini pelayanan bimbingan dan konseling dapat lebih terarah dan terlaksana dengan sebaik-baiknya.

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran biasa yang dilakukan di sekolah/luar sekolah untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga saya mampu menyelesaikan penyusunan skripsi yang dengan judul

3WonmoDong,"JapaneseColonialPolicyandPracticesinKorea,1905-1945:AS加dyinAssimilation"

Puskesmas Tompaso Kabupaten Minahasa Hasil penelitian paritas dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil menunjukkan paling banyak yaitu 48,8 % atau

Perbuatan sebagaimana diancamkan dalam Pasal 3, 4 , dan 5 merupakan perbuatan yang diancamkan terhadap manusia (unsur setiap orang), pencantuman korporasi sebagai subjek tindak

Dalam paparannya, Dr drh Joko Pamungkas, MSc, Peneliti Senior Pusat Studi Satwa Primata (PSSP), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University

1. Santri wajib mengikuti beberapa kegiatan ekstra kurikuler yang diselenggarakan Pesantren. Kegiatan ekstra kurikuler dilaksanakan hanya satu kali dalam satu minggu sesuai

Penelitian ini berusaha mengungkap makna yang terkandung pada karikatur editorial clekit pada harian Jawa Pos edisi 8 januari 2011 yang menampilkan dua sosok gambar yang salah