Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI| 1
Simulasi Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Perubahan (RAPBN-P) tahun 2014
Ringkasan
Dengan menggunakan besaran harga MOPS yang bersumber dari perhitungan subsidi BBM dalam APBN 2014, perubahan nilai tukar rupiah dari Rp10.500 menjadi Rp11.500 akan berdampak pada penambahan subsidi BBM sebesar Rp37,26 triliundan perubahan nilai tukar menjadi Rp12.000 akan berdampak penambahan subsidi BBM sebesar Rp55,88 triliun.
Jika terjadi kenaikan MOPS 5% maka penambahan subsidi sebesar Rp57,71 triliun dengan kurs Rp11.500 dan Rp77,22 triliun.
A. Pendahuluan
Pasal 34 Undang-Undang No.23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014 memberikan ruang kepada pemerintah untuk mengajukan Rancangan Undang- Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN-P) Tahun Anggaran 2014.
Salah satu persyaratan RAPBN-P adalah perkembangan ekonomi makro yang tidak sesuai dengan asumsi yang digunakan dalam APBN Tahun Anggaran 2014.
Dari berbagai pemberitaan di media massa, Wakil Menteri
Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan bahwa pemerintah
akan mengajukan RAPBN-P 2014. Pengajuan ini didasarkan pada
perkembangan beberapa asumsi makro APBN 2014 yang tidak sesuai
lagi dengan yang ditetapkan dalam APBN 2014. Salah satu
perkembangan yang tidak sesuai adalah lifting minyak dan nilai tukar
rupiah. Untuk asumsi nilai tukar sudah jauh di atas Rp10.500
sebagaimana ditetapkan dalam APBN 2014, per tanggal 12 Mei 2014
nilai kurs tengah dolar AS yang diperdagangkan mencapai Rp11.536
per dolar AS. Perubahan asumsi ini akan berimplikasi terhadap
perubahan postur APBN, tak terkecuali dengan besaran subsidi bahan
bakar minyak (BBM) dalam APBN.
Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI| 2
B. Simulasi Subsidi BBM Dalam RAPBN-P 2014 Dasar Perhitungan Subsidi BBM
Besaran subsidi BBM ditentukan oleh nilai besaran harga keekonomian BBM dan besaran harga jual subsidi BBM. Untuk harga keekonomian BBM sangat dipengaruhi oleh perkembangan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Oil Price (ICP), Mid Oil Platt’s Singapore (MOPS) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Sedangkan harga jual subsidi bbm adalah harga eceran BBM bersubsidi sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No.15 tahun 2012 tentang Harga Jual Eceran dan dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu. Secara matematis, subsidi bbm dirumuskan sebagai berikut :
Subsidi BBM = [Harga Patokan -(Harga Jual Eceran-Pajak)]xVolume Harga Patokan =MOPS + α
Dimana :
MOPS = Mid Oil Platt’s Singapore (MOPS) adalah harga transaksi jual beli pada bursa minya di Singapura
(alpha) = biaya distribusi + margin
PPN = Pajak Pertambahan Nilai dengan besaran 10%
PBBKB = Pajak Bahan Bakar Kenderaan Bermotor (PBBKB) dengan besaran 5%
Pendekatan Simulasi Perhitungan Subsidi BBM
Dari dasar perhitungan diatas, maka perhitungan subsidi BBM membutuhkan ketersediaan data MOPS, alpha dan kuota subsidi bbm yang real time. Dengan keterbasan data yang dimiliki, tulisan ini akan mencoba menyajikan simulasi perhitungan subsidi bbm dengan berpijak pada beberapa prinsip atau asumsi. Prinsip atau asumsi simulasi tersebut adalah ;
a. Simulasi ini akan menyajikan perubahan subsidi BBM dengan
mengunakan asumsi MOPS sesuai dengan perhitungan besaran
subsidi bbm dalam APBN tahun anggaran 2014.
Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI| 3
b. Besaran MOPS diperoleh dari perhitungan besaran subsidi dengan menggunakan pendekatan rumus subsidi BBM yang dijelaskan pada bagian sebelumnya 1 , dengan mempertimbangkan kurs rupiah Rp10.500/USD serta besaran biaya distribusi dan margin yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri ESDM No.2187 K/12/MEM/2014 tentang harga patokan jenis bahan bakar minyak tertentu untuk PT. Pertamina (Persero) tahun anggaran 2014.
c. Besaran biaya distribusi dan margin (alpha) diperoleh dari perhitungan besaran alokasi subsidi BBM (Premium, Solar dan Minyak Tanah) dengan merujuk kepada Keputusan Menteri ESDM No.2187 K/12/MEM/2014.
Dalam Undang-Undang No.23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014 ditetapkan besaran subsidi BBM dan BBN sebesar Rp147,28 triliun dengan rincian ; (i) Subsidi Premium dan BBN sebesar Rp83,49 trililun dengan kuota 32,46 juta liter; (ii) Subsidi Solar dan BBN sebesar Rp58,33 triliun denga kuota 14,64 juta liter dan (iii) Subsidi Minyak Tanah sebesar Rp5,46 triliun dengan kuota 900 ribu liter. Dengan nilai besaran subsidi diatas, rata-rata alpha bbm sebesar Rp734,2/liter dan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp10.500 2 , maka diperoleh besaran MOPS untuk Premium sebesar USD 113,42/barel, Solar sebesar USD 121,64 /barel dan Minyak Tanah sebesar USD 115,14/barel. Sedangkan jika dengan mempertimbangkan Keputusan Menteri ESDM No.2187 K/12/MEM/2014, maka MOPS untuk Premium sebesar USD 113,44/barel, Solar sebesar USD 122,21 /barel dan Minyak Tanah sebesar USD 119,31/barel
1
Perhitungan besaran MOPS dalam APBN dihitung dengan melakukan pembalikan rumus subsidi BBM untuk setiap jenisnya, dengan mempertimbangkan besaran biaya distribusi dan margin yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri ESDM No.2187 K/12/MEM/2014 tentang harga patokan jenis bahan bakar minyak tertentu untuk PT.
Pertamina (Persero) tahun anggaran 2014.
2
Diperoleh dengan membalik rumus dasar perhitungan BBM sehingga diperoleh rumus :
Harga Patokan = [Subsidi + (HJE-Pajak)xVolume]/Volume dan MOPS = Harga Patokan –
Alpha.
Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI| 4
Hasil Simulasi : Dampak Perubahan Nilai Tukar Rupiah Dan MOPS Dengan menggunakan data MOPS yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, bagian ini akan menyajikan data simulasi perubahan besaran anggaran subsidi bbm jika terjadi perubahan nilai tukar rupiah dari Rp10.500/USD menjadi Rp11.500/USD atau Rp12.000/USD serta jika terjadi perubahan besaran MOPS awal sebesar 5% atau -5%. Dengan menggunakan asumsi-asumsi diatas maka diperoleh hasil simulasi perhitungan perubahan anggaran subsidi bbm tahun anggaran 2014, sebagai berikut :
Pertama, dengan menggunakan asumsi MOPS APBN 2014, rata- rata alpha bbm sebesar Rp734,2/liter, kuota tetap dan terjadi perubahan nilai tukar menjadi Rp11.500/USD maka subsidi bbm meningkat sebesar Rp38,40 triliun. Jika nilai tukar berubah menjadi atau Rp12.000/USD,maka subsidi bbm meningkat sebesar Rp57,59 triliun.
Tabel 1.
Perubahan kurs menjadi Rp11.500/usd meningkatkan subsidi bbm sebesar Rp38,40 triliun dan kurs Rp12.000/USD meningkatkan subsidi bbm sebesar Rp57,59 triliun.
MOPS Awal MOPS Awal MOPS Awal MOPS Awal Nilai Tukar
Rp11.500/USD
Nilai Tukar Rp12.000/USD
Nilai Tukar Rp11.500/USD
Nilai Tukar Rp12.000/USD Subsidi Premium 107,421,098 119,385,446 108,945,790 121,659,501 Subsidi Minyak Tanah 6,151,058 6,497,136 6,174,389 6,531,774
Subsidi Solar 69,829,438 75,578,107 70,568,689 76,681,127
Total Subsidi BBM 183,401,593 201,460,690 185,688,868 204,872,402 Selisih dengan APBN 2014 36,118,193 54,177,290 38,405,468 57,589,002 Dalam juta rupiah Nilai MOPS dengan
Mempertimbangkan Keputusan Menteri ESDM No.2187
K/12/MEM/2014
Nilai MOPS dengan mempertimbangkan besaran alpha rata-rata Rp734,2/liter ASUMSI
Kedua, dengan menggunakan asumsi MOPS APBN 2014 disesuaikan dengan Keputusan Menteri ESDM No.2187 K/12/MEM/2014 3 , kuota tetap dan terjadi perubahan nilai tukar menjadi Rp11.500/USD maka subsidi bbm meningkat sebesar Rp36,12
3