Kongres PERSI IX
Jakarta, 23 Oktober 2015
PARTISIPASI RS SWASTA DALAM PROGRAM JKN
dr. Andi Afdal Abdullah
Kepala Grup MPKR
OUTLINE
I
PENGANTAR
3
HASIL SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PEMERINTAHAN JOKOWI - JK
KENAPA JKN ADA?
Dana terkumpul
Diadopsi dari: WHO, (2010), Health Financing: A Path to Universal Coverage
4
"Negara mengembangkan
sistem jaminan sosial bagi
seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu
sesuai dengan martabat
kemanusiaan".
“Setiap orang berhak atas
Jaminan Sosial yang
memungkinkan
pengembangan dirinya
secara utuh sebagai manusia yang bermanfaat".
Hak konstitusional setiap orang + Wujud tanggung jawab negara
Pasal 34 ayat 2 UUD 45
Pasal 28 H ayat 3 UUD 45 Iuran dibayar oleh :
• Pemerintah (PBI)
• Pemberi Kerja (PPU)
• Sendiri (PBPU)
Melindungi rakyat agar tidak jatuh miskin jika terkena musibah
penyakit berat dengan biaya yang besar.
Membiayai pelayanan kesehatan: hampir
semua dijamin
TUGAS BPJS KESEHATAN DALAM JKN
5
- Membayarkan manfaat
- Membuat kesepakatan dengan faskes
- Membuat atau
menghentikan kontrak dengan faskes
- Memperoleh dana operasional untuk
penyelenggaraan program - Memberikan manfaat
kepada seluruh peserta - Membentuk cadangan
teknis sesuai standar praktik aktuaria
- Melakukan
dan/atau menerima pendaftaran
peserta
- Memberikan nomor identitas tunggal - Melakukan
pengawasan dan pemeriksaan kepatuhan - Mengenakan
sanksi
admisnistrasif - Melaporkan
ketidakpatuhan - Memungut &
mengumpulkan iuran - Menagih pembayaran
iuran
- Mengelola dan
mengembangkan DJS - Melakukan
pengawasan dan pemeriksaan kepatuhan
- Mengenakan sanksi admisnistrasif - Melaporkan
ketidakpatuhan
Keterangan :
Social Health Insurance (WHO Model)
= BPJS Kesehatan mengacu UU BPJS Pasal 10-13
Sumber : Peta Jalan JKN - DJSN
6
PROFESIONALISME PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JKN
PESERTA
BPJS KESEHATAN
FASKES REGULATOR
Profesional dalam menyelenggarakan JKN dengan mengembangkan sistem pelayanan
kesehatan, sistem kendali mutu pelayanan dan sistem
pembayaran Profesional dalam
membuat dan supervisi pelaksanaan regulasi
tentang pola dan besaran tarif , besaran
iuran,, paket benefit, dll
Profesional dalam memberikan
pelayanan
(UU No 40/2004 tentang SJSN & UU No. 24/2011 tentang BPJS)
BPJS KESEHATAN DALAM SISTEM KESEHATAN NASIONAL
Mengembangkan sistem pelayanan kesehatan, sistem kendali mutu pelayanan dan sistem pembayaran
UU N o 40 /2 0 0 4
Risk pooling/
member registration
Revenue/
Premium collection
Strategic purchasing
T U G A S
UU N o 24 /2 0 11
Cost control Quality control
Litba ngke s
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
Upaya Kes
pem biay aan
SDM / SDA
Yanfar alkes
IT dan informa si
Pe mb erd aya an
Tercapainya derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya
Optimalisasi FKTP
Optimalisasi Rujukan Berjenjang
Pembayaran klaim yang tepat dan rasional
TKMKB
Promprev Irisan dengan
Regulator
Pembayaran berbasis kinerja
Insentif/Disinsen tif
BPJS turut serta Pembayaran
terhadap tarif
Pre requisite:
1. Tarif normal
diterima khalayak 2. Pembayaran
menghilangkan moral hazard
Kontribusi iuran
PERAN BPJS KESEHATAN DALAM SJSN
UU NO 40 TAHUN 2004 PASAL 24 (3)
Mengembangkan
sistem kendali
mutu
Mengembangkan
sistem pembayaran
Mengembangkan
sistem pelayanan
8
Optimalisasi sistem rujukan
Optimalisasi FKTP
Program Rujuk
Balik Membentuk
TKMKB
Kredensialing dan rekredensialing
Faskes
Kapitasi berbasis komitmen pelayanan Kesepakatan
regionalisasi tarif INA CBG’s
Prolanis
TANTANGAN
PROGRAM JKN
www.bpjs-kesehatan.go.id
Dinamika regulasi
Ketersediaan dan Mutu Faskes/Nakes
Adverse selection dan insurance effect Peningkatan
biaya pelkes dan inefisiensi
pembiayaan Kecukupan dan
kolektabilitas iuran
JKN
Perlu koordinasi dan kemitraan dengan pemangku kepentingan
lain
9
Dukungan
dari IDI
OUTLINE
II
PEMENUHAN
KEBUTUHAN FASKES
PENYEDIAAN FASKES
UU 40 tentang SJSN pasal 23:
Manfaat jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 diberikan pada
fasilitas kesehatan milik Pemerintah atau swasta yang menjalin kerjasama dengan BPJS
UU 24 tentang BPJS pasal 11:
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, BPJS berwenang
untuk
Point e : Membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan
Perpres 12 Tahun 2013
PASAL 36
1. Penyelenggara pelayanan kesehatan meliputi semua Fasilitas Kesehatan yang menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan.
2. Fasilitas Kesehatan milik Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang memenuhi persyaratan wajib bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
3. Fasilitas Kesehatan milik swasta yang memenuhi persyaratan dapat menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan.
PASAL 35
1. Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab atas ketersediaan Fasilitas Kesehatan dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk pelaksanaan program Jaminan Kesehatan.
2. Pemerintah & Pemerintah Daerah dapat memberikan kesempatan kepada swasta untuk berperan serta
memenuhi ketersediaan Fasilitas Kesehatan dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan
KREDENSIALING = VERIFIKASI PEMENUHAN PERSYARATAN FASKES
12
Meningkatkan ketersediaan dan aksesibilitas Faskes
Upaya standardisasi (kendali) mutu Faskes
TUJUAN
Meminimalisir efek “ postcode lottery ” yaitu:
ketersediaan Faskes yang tidak merata antar wilayah, dan;
variasi mutu yang besar antar Faskes
Tercapai Equity of Access terhadap Pelayanan Kesehatan yang Efektif dan Efisien
MAPPING PROFILING
KEBUTUHAN ANALISAKREDEN- SIALING
KESEPAKA
TAN TARIF KONTRAK Mencegah
under/over capacity
Memastikan compliance
terhadap persyaratan Memotret
kapasitas (sarana dan
prasarana)
Mengikat komitmen kedua belah
pihak Analisis
ketersediaan Faskes
Melibatkan Asosiasi
Faskes Sesuai tingkat
utilisasi per daerah
Mutu Medik
Mutu Layanan Non Medik Mutu
Administrasi
MUTU
KUALITAS
KUANTITAS
13
STANDAR MUTU di FASKES TERSELEKSI
Komitmen
terhadap mutu
Compliance
terhadap isi PKS
Tidak ada moral hazard
BPJS Kesehatan profesional dalam
seleksi faskes
FASKES BERKOMITMEN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PROFESIONAL DAN BERMUTU
LUARAN FASKES BERMUTU
Ditunjang oleh
administrasi faskes
1
Permenkes No 56 Thn 2014
2
Undang-Undang No 29 Thn 2004
3
Permenkes No 71 Thn 2014
Kemenkes
Pemerintah 1 Pemprov/
Pemda Dinkes
Membuat dan mengawai
regulasi
Memberikan Ijin Mendirikan dan ijin operasional RS berdasarkan
rekomendasi Dinkes
Memberikan rekomendasi Ijin Mendirikan
dan Ijin Operasional Memberikan ijin
mendirikan dan Ijin Operasional
RS kelas A Memberikan
Ijin Praktik
2Konsil Kedokteran 2
Melakukan registrasi dokter
Organisasi Profesi 2
Memberikan rekomendasi praktik
Mengesahkan standar kompetensi
Menyusun standar profesi
BPJS KESEHATAN 3
Melakukan seleksi Faskes (Kredensialing)
Dasar bagi
PERAN STAKEHOLDER
14
OUTLINE
III
UTILISASI FASKES
CHANGES IN UTILIZATION in Thailand : Primary secondary and tertiary 1997-2010
54.00%
46.100%
38.00%
29.00%
33.400%
35.700%
35.00%
24.00%
12.600%
18.200%
27.00%
46.00%
2010 2000 1987 1977
Regional H./General H. Community H. Rural Health Centres
(5.5)
(14,6) (3,5)
(11,0) (2,9)
(20,4)
(15,7) (40,2)
(51,8) (18,1)
(33,4)
(78,0) RS TERTIER RS SEKUNDER (Distrik) PUSKESMAS
Source : NHSO Thailand, Presentation 2015
Sumber data:
Laporan Rekapitulasi Master File Kepesertaan BPJS Kesehatan
per 16 Oktober 2015
*Rate: Bupel Mei 2015
PERTUMBUHAN PESERTA DAN TINGKAT UTILISASI FASKES RUJUKAN
17
Per 16 Oktober 2015:
Jumlah peserta 153.284.145
117,053,970
117,553,328 119,404,294
121,002,583 122,661,673
124,553,040 126,056,213 127,251,791 128,913,679
130,591,701 131,496,746 133,423,653
135,739,984 138,524,669
141,102,294 143,090,641
144,921,185 147,675,544
149,410,923 150,995,735
152,173,216
115,000,000 120,000,000 125,000,000 130,000,000 135,000,000 140,000,000 145,000,000 150,000,000 155,000,000
Jml Peserta Total
Jml Peserta Total
Rate RJTL = 23,33* per mil atau sekitar 3,5 juta
kunjungan per bulan
Rate RITL: 3,86 per
mil atau sekitar 587
ribu kasus per bulan
BIAYA PELAYANAN KESEHATAN Jan 2014 s/d Juni 2015
Sumber : Akuntansi & Transaksional pelkes (aplikasi BOA) 31 Agustus 2015
2014
Total biaya pelkes Rp 42,6 T Rasio klaim 104%
18
BIAYA CBG’S TAHUN 2014 dan 2015
19
KASUS BIAYA (Rp) UNITCOST
(Rp)
RAWAT JALAN 23.367.322 6.331.532.940.816 270.957 RAWAT INAP 4.632.279 22.379.657.682.984 4.831.241 TOTAL 27.999.601 28.711.190.623.800
TAHUN 2014 TINGKAT
PELAYANAN
Ket: data 2015 sampai dengan beban Juli 2015
Data belum termasuk luar paket CBG’s misalnya CAPD, obat dll
TAHUN 2014 TAHUN 2015 CBGs TOTAL 28.711.190.623.800 22.604.945.587.892 CBGs KATASTROFIK 8.883.975.009.018 8.096.685.221.547
PERSENTASE 31% 36%
PERSENTASE CBG’s
KATASTROFIK
10 GROUP CBG’S RAWAT JALAN BERBIAYA TERBESAR
20
KASUS BIAYA (Rp) UNIT COST
1 PENYAKIT KRONIS KECIL LAIN-LAIN 12.454.024 2.405.342.648.053 193.138 2 PROSEDUR DIALISIS 1.505.531 1.504.747.365.586 999.479
3 PENYAKIT AKUT KECIL LAIN-LAIN 1.402.849 211.124.822.974 150.497 4 PROSEDUR REHABILITASI 647.020 197.782.289.103 305.682 5 PROSEDUR RADIOTERAPI 131.856 150.439.072.500 1.140.935 6 PERAWATAN LUKA 718.026 149.460.910.578 208.155
7
PROSEDUR THERAPI FISIK DAN
PROSEDUR KECIL MUSKULOSKLETAL 809.040 146.698.188.351 181.324
8 PENYAKIT KRONIS BESAR LAIN-LAIN 613.239 145.270.110.297 236.890 9 PROSEDUR OPERASI KATARAK 31.281 137.810.350.974 4.405.561 10 PROSEDUR ULTRASOUND GINEKOLOGIK 478.608 114.117.557.142 238.436
TAHUN 2014 GROUP CBGS
NO
KASUS BIAYA (Rp) UNIT COST
1 PENYAKIT KRONIS KECIL LAIN-LAIN 12.148.505 2.308.758.482.573 190.045 2 PROSEDUR DIALISIS 1.307.544 1.294.285.689.329 989.860
3 PROSEDUR OPERASI KATARAK 59.480 351.039.006.462 5.901.799 4 PROSEDUR REHABILITASI 717.987 205.966.879.568 286.867 5 PROSEDUR THERAPI FISIK DAN
PROSEDUR KECIL MUSKULOSKLETAL 1.009.487 176.197.850.305 174.542
6 PROSEDUR ULTRASOUND
GINEKOLOGIK 532.420 174.653.456.459 328.037
7 PENYAKIT AKUT KECIL LAIN-LAIN 1.099.546 163.031.843.098 148.272 8 PROSEDUR RADIOTERAPI 134.659 157.254.259.900 1.167.796 9 PERAWATAN LUKA 715.171 145.584.447.577 203.566
10 PROSEDUR ULTRASOUND LAIN-LAIN 300.167 127.257.701.156 423.956
NO TAHUN 2015
GRUP CBGS
PERLU KENDALI MUTU BERBASIS BUKTI KLINIS
TERKINI
10 GROUP CBG’S RAWAT INAP BERBIAYA TERBESAR
21
KASUS BIAYA (Rp) UNIT COST 1
OPERASI PEMBEDAHAN CAESAR 297.781 1.422.116.110.798 4.775.711 2
DIAGNOSIS SISTEM PENCERNAAN
LAIN-LAIN 212.165 821.138.586.134 3.870.283 3
KEGAGALAN JANTUNG 115.331 819.865.777.967 7.108.807 4
PENYAKIT INFEKSI BAKTERI DAN
PARASIT LAIN-LAIN 207.815 746.053.922.119 3.589.991 5
PERSALINAN VAGINAL 283.083 686.964.858.020 2.426.726 6
NYERI ABDOMEN &
GASTROENTERITIS LAIN-LAIN 209.773 660.059.867.293 3.146.543 7
HIPERTENSI 121.831 561.498.562.917 4.608.832 8
SIMPLE PNEUMONIA & WHOOPING
COUGH 91.669 515.333.849.353 5.621.681 9
PERADANGAN DAN INFEKSI
PERNAFASAN 89.549 491.740.271.432 5.491.298 10
INFEKSI NON BAKTERI 155.830 429.496.259.600 2.756.185
NO GROUP CBGS
TAHUN 2014
KASUS BIAYA (Rp) UNIT COST 1 OPERASI PEMBEDAHAN CAESAR 242.995 1.157.057.364.478 4.761.651 2 PENYAKIT INFEKSI BAKTERI DAN
PARASIT LAIN-LAIN 186.098 663.378.113.113 3.564.671 3 DIAGNOSIS SISTEM PENCERNAAN
LAIN-LAIN 166.101 628.524.818.218 3.783.992 4 KEGAGALAN JANTUNG 88.709 558.743.133.343 6.298.607 5 INFEKSI NON BAKTERI 172.896 432.882.929.690 2.503.719 6 NYERI ABDOMEN &
GASTROENTERITIS LAIN-LAIN 147.860 402.793.639.854 2.724.156 7 PERSALINAN VAGINAL 167.340 397.872.854.222 2.377.631 8 PROSEDUR KARDIOVASKULAR
PERKUTAN 7.222 396.805.290.642 54.943.962 9 SIMPLE PNEUMONIA & WHOOPING
COUGH 73.173 393.715.942.501 5.380.618 10 HIPERTENSI 81.866 357.870.635.334 4.371.420
NO GROUP CBGS TAHUN 2015
PERLU:
Optimalisasi fungsi FKTP dan jejaringnya
Peningkatan implementasi sistem rujukan
Kendali mutu dan kendali biaya
22
JUMLAH FASKES RUJUKAN
DATA BUK
Tgl 6 Okt-2015
SUDAH KERJA SAMA DENGAN BPJS KESEHATAN
A B C D A B C D
1 Pemerintah Pusat a. Kementerian
a.1 Kementerian Kesehatan 11 2 1 15 4 33
a.2 Kementerian Pendidikan 2 1 1 4
a.3 Kementerian Pertahanan 1 1
b. TNI b.1 AD 1 9 22 37 69
b.2 AL 1 3 6 10 1 21
b.3 AU 3 5 8 1 17
c. Polri 1 4 22 13 40
2 Pemerintah Daerah a. Pemerintah Provinsi 6 27 11 21 16 16 6 2 13 118
b. Pemerintah Kab/Kota 1 114 272 132 1 5 2 2 23 552
3 Swasta a. Laba 84 264 312 1 11 83 26 52 833
b. Nirlaba 7 23 36 4 4 74
c. BUMN/BUMD* 3 23 15 2 43
21 258 651 584 34 37 95 35 90 1.805 RS UMUM RS KHUSUS KLINI K N O KEPEMILIKAN JENIS TOTAL TOTAL
Realisasi Kerja Sama: 70% Target 2016: 80%
1 Pemerintah Pusat - Kementerian 43 38 88- TNI 125 107 86
- Polri 42 40 95
2 Pemerintah Daerah 673 634 94
3 Swasta 1.509 855 57
- BUMN/BUMD* 63 41 65
2.455 1.715 70 TOTAL
No KEPEMILIKAN RS Online (16-10-2015)
BPJS Kesehatan
% Kerja sama
www.bpjs-kesehatan.go.id
23
TREN KERJA SAMA FKRTL SWASTA BPJS KESEHATAN
- 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000
Des-13 Mar-14 Jun-14 Sep-14 Des-14 Mar-15 Jun-15 Sep-15
FKRTL Kerja Sama FKRTL Swasta
FKRTL Des-13 Mar-14 Jun-14 Sep-14 Des-14 Mar-15 Jun-15 Sep-15 FKRTL Kerja Sama 1.109 1.441 1.551 1.592 1.681 1.739 1.783 1.815 FKRTL Swasta 346 557 586 617 652 821 853 865
Ket : Tidak termasuk Klinik Utama
48% dari FKRTL yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan adalah milik swasta
57% dari FKRTL milik swasta yang terdaftar sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan
48%
24
PEMANFAATAN RS SWASTA
0%
20%
40%
60%
80%
100%
KASUS RJTL 2014 KASUS RJTL 2015
22% 30%
78% 70%
SWASTA PEMERINTAH
0%
20%
40%
60%
80%
100%
KASUS RITL 2014 KASUS RITL 2015
29% 35%
71% 65%
SWASTA PEMERINTAH
SEBARAN KASUS RAWAT JALAN SEBARAN KASUS RAWAT INAP
PERSENTASE PASIEN DI RS SWASTA MENINGKAT
1 SEBARAN KASUS
25
PEMANFAATAN RS SWASTA
2 SEBARAN KELAS RUMAH SAKIT
0 50 100 150 200 250 300 350 400
RS UMUM KELAS A
RS UMUM KELAS B
RS UMUM KELAS C
RS UMUM KELAS D 94
310
363
21
164
341
221
SWASTA PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM
- 10 20 30 40 50 60 70 80 90
KELAS A KELAS B KELAS C KELAS D
1
11
87
33 30
26
8 5
SWASTA PEMERINTAH
RUMAH SAKIT KHUSUS
26
PEMANFAATAN RS SWASTA
3 PROPORSI BIAYA
0%
20%
40%
60%
80%
100%
BIAYA RJTL THN 2014 BIAYA RJTL 2015
20% 28%
80% 72%
SWASTA PEMERINTAH
0%
20%
40%
60%
80%
100%
BIAYA RITL 2014 BIAYA RITL 2015
25% 31%
75% 69%
SWASTA PEMERINTAH
RAWAT JALAN RAWAT INAP
27
PEMANFAATAN RS SWASTA
4 UNIT COST NASIONAL
RAWAT JALAN RAWAT INAP
- 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000
UC RJTL 2014 UC RJTL 2015
255,517 261,626
281,368 294,485
SWASTA PEMERINTAH
- 2,000,000 4,000,000 6,000,000 8,000,000 10,000,000
UC RITL 2014 UC RITL 2015
4,317,575 4,153,820
5,142,024 4,865,778
SWASTA PEMERINTAH
28
PEMANFAATAN RS SWASTA
5 UNIT COST PER KELAS RS RAWAT JALAN
- 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000
UC RJTL 2014 UC RJTL 2015
314,616 323,143
239,401 258,025
SWASTA KELAS B PEMERINTAH KELAS B
0%
20%
40%
60%
80%
100%
UC RJTL 2014 UC RJTL 2015
225,926 237,750
192,258 206,272
SWASTA KELAS C PEMERINTAH KELAS C
KELAS B KELAS C
0%
20%
40%
60%
80%
100%
UC RJTL 2014 UC RJTL 2015
214,495 222,190
170,704 184,122
SWASTA KELAS D PEMERINTAH KELAS D
KELAS D
29
PEMANFAATAN RS SWASTA
6 UNIT COST PER KELAS RS RAWAT INAP
KELAS B KELAS C
KELAS D
0%
20%
40%
60%
80%
100%
UC RITL 2014 UC RITL 2015
6,105,289 6,027,581
4,841,559 4,758,617
SWASTA KELAS B PEMERINTAH KELAS B
0%
20%
40%
60%
80%
100%
UC RITL 2014 UC RITL 2015
4,027,453 3,911,967
3,561,373 3,475,923
SWASTA KELAS C PEMERINTAH KELAS C
0%
20%
40%
60%
80%
100%
UC RITL 2014 UC RITL 2015
3,268,567 3,071,310
2,749,347 2,689,162
SWASTA KELAS D PEMERINTAH KELAS D
OUTLINE
III
PENUTUP
GOTONG ROYONG DALAM KENDALI MUTU PEMBIAYAAN KESEHATAN
*Krit Pongpirul, Courtland Robinson, 2013
“ Check-and-balance mechanism ”
Memastikan akurasi pembiayaan
Peningkatan mutu layanan kepada peserta
Mencegah fraud dalam klaim biaya pelkes
Faskes
Sistem
Klinisi
insentif ASOSIASI
FASKES
PEMERINTAH
PUSAT/DAERAH ORGANISASI
PROFESI
STAKEHOLDERS
LAIN
BPJS KESEHATAN
Peran semua pihak dalam mengawal pembangunan sistem kesehatan yang bermutu dan pembiayaan kesehatan yang efektif dan efisien
31
HARAPAN BPJS KESEHATAN
1. RS swasta dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan terhadap peserta BPJS Kesehatan.
2. RS swasta dapat memenuhi kebutuhan jumlah Faskes, terutama di daerah perifer.
3. Jumlah tempat tidur dan sarana RS swasta dapat terus meningkat, seiring dengan meningkatnya jumlah peserta BPJS Kesehatan.
4. RS swasta meningkatkan perannya dalam memberikan masukan dan kritik yang membangun tentang
pelaksanaan JKN
Terima kasih
Kartu Indonesia Sehat
Kalau Gotong royong, Semua Tertolong
www.bpjs-kesehatan.go.id @BPJSKesehatanRI
BPJS Kesehatan(Akun Resmi)
BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan bpjskesehatan
Slide Penutup
33
34
KEPEMILIKAN RS TINGKAT
PELAYANAN
TOTAL TH. 2014 TOTAL TH. 2015
KASUS BIAYA KASUS BIAYA
SWASTA
RAJAL 5.966.532 1.524.550.351.711 7.659.801 2.004.003.293.056
RINAP 1.533.515 6.621.065.298.451 1.428.221 5.932.572.653.616
Grand Total 7.500.047 8.145.615.650.162 9.088.022 7.936.575.946.672
NASIONAL RAJAL 27.663.182 7.629.293.483.813 25.462.459 7.246.626.543.843 RINAP 5.314.713 26.064.078.028.601 4.091.096 18.889.532.554.060 Grand Total 32.977.895 33.693.371.512.415 29.553.555 26.136.159.097.903