• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pendukung Keputusan Dengan Menggunakan AHP- TOPSIS (Studi Kasus: Keputusan Pembelian Handphone)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Sistem Pendukung Keputusan Dengan Menggunakan AHP- TOPSIS (Studi Kasus: Keputusan Pembelian Handphone)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

No.x, JSSN: 1978-1520

n 12

12

Sistem Pendukung Keputusan Dengan Menggunakan AHP- TOPSIS (Studi Kasus: Keputusan Pembelian Handphone)

Suci Ramadhani1, Nur Aini2

1,2 Program Studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda e-mail: 1suciramadhani@politani.samarinda.ac.id, 2Nuraini@politani.samarinda.ac.id

Abstrak

Pengambilan keputusan apabila dihadapkan pada situasi pemilihan suatu alternatif terbaik yang melibatkan banyak kriteria dan banyak alternatif akan menjadi sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu Sistem Pendukung Keputusan. Pada dasarnya sejumlah kriteria yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan juga memiliki bobot yang berbeda-beda. Untuk itulah, maka digunakan metode AHP di dalam menentukan bobot tiap kriteria, yaitu dengan menerima hasil pengisian yang diisikan oleh pengambil keputusan dalam bentuk matriks perbandingan berpasangan. Adapun metode TOPSIS dijadikan sebagai metode pengambilan keputusan berdasarkan pada benefit kriteria dan cost kriteria. Adapun studi kasus yang digunakan di dalam penelitian ini adalah penentuan pembelian handphone. Adapun benefit kriteria di dalam penelitian ini adalah: Kapasitas Penyimpanan, Kamera, dan Tampilan. Sedangkan Cost kriteria yang digunakan adalah Harga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Metode AHP-TOPSIS dapat membantu di dalam proses pengambilan keputusan.

Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, AHP, TOSIS 1. PENDAHULUAN

Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (SPK) mulai dikembangkan pada tahun 1970. SPK sebagai sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi keputusan semi terstruktur. SPK ditujukan untuk keputusan-keputusan yang memerlukan penilaian atau pada keputusan-keputusan yang sama sekali tidak dapat didukung oleh algoritma.

Menurut Kusrini (2007), Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem informasi yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data. Definisi lain Sistem pendukung keputusan adalah sistem tambahan, mampu untuk mendukung analisis data secara ad hoc dan pemodelan keputusan serta berorientasi pada perencanaan masa depan.

Menurut Turban (2005) Sistem pendukung keputusan merupakan penggabungan sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem pendukung keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah semi struktur.

Pengambilan keputusan jika memiliki sejumlah bobot dari kriteria yang belum diketahui maka dapat ditentukan dengan menggunakan metode AHP yang menerima sejumlah input dari penilai dalam bentuk matriks perbandingan berpasangan. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika pada tahun 1970. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang sangat kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keptusan dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian- bagiannya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, memberi nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya setiap variabel dan mensitensis berbagai pertimbangan untuk menetapkan variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut.

Adapun metode TOPSIS dijadikan sebagai metode pengambilan keputusan berdasarkan pada benefit kriteria dan cost kriteria. Technique for Order Performance of Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) merupakan salah satu metode yang sangat baik di dalam pengambilan keputusan yang melibatkan banyak kriteria (Multi Criteria Decision Making)(Shih, Shyur, & Lee, 2007). Konsep awal TOPSIS sebenarnya sudah diteliti sejak lama oleh sejumlah peneliti dimana diupayakan untuk mencari titik yang paling ideal dari solusi yang diharapkan yaitu dengan mencari jarak terdekat dari solusi ideal positif dan mempunyai jarak terjauh dari solusi ideal negatif(Belenson & Kapur, 1973)(Zelany, 1974).

(2)

Sistem Pendukung Keputusan Dengan Menggunakan AHP-TOPSIS (Studi Kasus: Keputusan Pembelian Handphone) kriteria dan cost kriteria. Adapun studi kasus yang digunakan di dalam penelitian ini adalah penentuan pembelian handphone. Adapun benefit kriteria di dalam penelitian ini adalah: Kapasitas Penyimpanan, Kamera, dan Tampilan. Sedangkan Cost kriteria yang digunakan adalah Harga.

2. METODE

2.1. Tahapan Penelitian

Adapun tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Tahapan Penelitian 2.2. Analytical Hierarchy Process (AHP)

Terdapat beberapa langkah yang perlu diperhatikan menggunakan metode AHP, antara lain : (Kusrini, 2007)

1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.

2. Membuat struktur yang diawali dengan tujuan umum dilanjutkan dengan sub tujuan,kriteria dan kemungkinan alternatif-alternatif pada tingkatan kriteria yang paling bawah.

3. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh elemen terhadap masing-masing tujuan atau kriteria yang setingkat diatasnya. Perbandingan dilakukan berdasarkan judgement dari pembuat keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya.

4. Melakukan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh nilai judgement seluruhnya yaitu sebanyak

n x

[

2 ) ( − n 1

]buah dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan.

5. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya jika tidak konsisten maka pengambilan data diulangi.

6. Mengulangi langkah 3, 4 dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.

7. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan. Nilai vektor eigen merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini untuk mensintesis judgement dalam pemuatan prioritas elemen-elemen pada tingkat hirarki terendah sampai pencapaian tujuan.

8. Menghitung Consistency Index. Consistency Index dihitung dengan menggunakan Persamaan 1.

CI=

1

) max (

n λ n

(1) dimana

n = jumlah elemen

9. Menghitung Consistency Ration. Consistency Ratio dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.

CR=

RI

CI

(2)

10. Memeriksa Konsistensi hierarki, suatu data dikatakan benar apabila memiliki nilai rasio konsistensi kurang atau sama dengan 0.1.

(3)

2.3. Technique for Order Performance of Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)

TOPSIS merupakan salah satu sistem pendukung keputusan multikriteria. TOPSIS mempunyai prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif dan mempunyai jarak terjauh dari solusi ideal negatif. Adapun langkah-langkah di dalam TOPSIS adalah sebagai berikut(Sutejo, 2016)(Windarto, 2017).

1. Membentuk matriks keputusan yang ternormalisasi

Nilai normalisasi matriks keputusan Rij dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 3.

!"#= %&'%

&'(

)&*+ (3)

Dimana:

! = 1,2, … , ' ! = 1,2, … , '

2. Menentukan bobot ternormalisasi matriks keputusan.

Bobot ternormalisasi Yij dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan 4.

!

"#

= %

"#

&

"#

(4)

Dimana:

! = 1,2, … , ' ! = 1,2, … , '

Matriks bobot ternormalisasi dapat dibagi menjadi matriks untuk atribut keuntungan dan matriks untuk atribut biaya. Matriks untuk atribut keuntungan dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan 5 dan matriks untuk atribut biaya dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan 6.

!"= (%&", %(", … , %*") (5)

!

"

= (%

&-

, %

)-

, … , %

+-

)

(6)

3. Menentukan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif.

Matriks solusi ideal positif untuk atribut keuntungan dan biaya dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan 7, sedangkan matriks solusi ideal negatif untuk atribut keuntungan dan biaya dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan 8.

!

"#

= max !

("

; *+,- * -/-0-ℎ -23+452 ,6572578-7

min !

("

; *+,- * -/-0-ℎ -23+452 4+-!-

(7)

!

"-

= min !

("

; *+,- * -/-0-ℎ -23+452 ,6572578-7

max !

("

; *+,- * -/-0-ℎ -23+452 4+-!-

(8) 4. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi

ideal negatif.

Jarak antara nilai alternatif dengan matriks solusi ideal positif dapat ditentukan dengan Persamaan 9 dan jarak antara nilai alternatif dengan matriks solusi ideal negatif dapat ditentukan dengan Persamaan 10.

!

"#

=

*&+,

%

&#

-(

"& )

(9)

"

#-

=

*'+,

&

#'

- (

'- )

(10)

5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif

Nilai preferensi untuk setiap alternative (Vi) dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan 11.

!

"

=

$$%-

%-'$%(

(11)

(4)

Sistem Pendukung Keputusan Dengan Menggunakan AHP-TOPSIS (Studi Kasus: Keputusan Pembelian Handphone) 3.1. Penentuan Bobot Kriteria

Adapun penentuan bobot kriteria dilakukan dengan menggunakan metode AHP. Perhitungan metode AHP dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak yang bersumber dari 123ahp.com.

Adapun tampilan dari penentuan bobot kriteria dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Proses Penentuan Bobot Tiap Kriteria dengan Menggunakan Metode AHP

Misalkan hasil penentuan bobot tiap kriteria adalah seperti pada Gambar 3.

Gambar 3. Bobot Tiap Kriteria

(5)

3.2. Perhitungan Prioritas Alternatif Menggunakan Metode TOPSIS

Adapun perhitungan prioritas alternatif menggunakan metode TOPSIS dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak yang bersumber dari decision-radar.com. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

1. Menentukan indikator berupa bobot dari tiap kriteria (yang bersumber dari perhitungan dengan metode AHP) seperti yang dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Pengisian Indikator untuk Perhitungan Prioritas Alternatif dengan Metode TOPSIS 2. Mengisikan Decision Matrix yang berupa data untuk tiap kriteria dari masing-masing alternatif

seperti yang dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Pengisian Decision Matrix untuk Perhitungan Prioritas Alternatif dengan Metode TOPSIS 3. Adapun hasil perhitungan skor tiap alternatif dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Hasil Perhitungan Skor Tiap Alternatif

Berdasarkan pada Gambar 6 dapat dilihat bahwa HP C merupakan HP yang terbaik.

(6)

Sistem Pendukung Keputusan Dengan Menggunakan AHP-TOPSIS (Studi Kasus: Keputusan Pembelian Handphone) Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut.

1. Metode AHP dapat digunakan untuk penentuan dari bobot tiap kriteria.

2. Metode TOPSIS dapat digunakan untuk perhitungan prioritas tiap alternatif.

3. Metode AHP-TOPSIS dapat digunakan untuk pengambilan keputusan pada keadaan dimana bobot tiap kriteria berasal dari pengguna dan perhitungan prioritas alternatif juga ditentukan oleh pengguna.

DAFTAR PUSTAKA

[1] A.P. Windarto. 2017. Implementasi Metode TOPSIS dan SAW dalam Memberikan Reward Pelanggan. Jurnal Ilmiah KLIK, vol. 4, no. 1, pp. 88–101

[2] H. Sutejo. 2016. Penerapan Metode TOPSIS pada Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan Baru PT. Fabiola Jayapura. Seminar Nasional, vol. 1, no. 1, pp. 231–237

[3] H.-S. Shih, H.-J. Shyur, and E. S. Lee. 2007. An extension of TOPSIS for group decision making.

Mathematical and Computer Modelling, vol. 45, no. 7, pp. 801–813

[4] Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan. Penerbit Andi: Yogyakarta

[5] M. Zelany. 1974. A concept of compromise solutions and the method of the displaced ideal.

Computers & Operations Research, vol. 1, no. 3, pp. 479–496

[6] S. M. Belenson and K. C. Kapur. 1973. An Algorithm for Solving Multicriterion Linear Programming Problems with Examples. J Oper Res Soc, vol. 24, no. 1, pp. 65–77

[7] Turban, Efraim. 2005. Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas. Penerbit Andi:

Yogyakarta

[8] http://123ahp.com/. Diakses tanggal 11 Maret 2020.

[9] https://decision-radar.com/Topsis.html. Diakses tanggal 11 Maret 2020.

Gambar

Gambar 1. Tahapan Penelitian  2.2. Analytical Hierarchy Process (AHP)
Gambar 2. Proses Penentuan Bobot Tiap Kriteria dengan Menggunakan Metode AHP
Gambar 5. Pengisian Decision Matrix untuk Perhitungan Prioritas Alternatif dengan Metode TOPSIS  3

Referensi

Dokumen terkait

rendah. Hal ini terlihat dari gambaran rumah-rumah adat yang masih belum berubah sejak dahulu, kesenian-kesenian yang masih menggunakan alat-alat sederhana, dan

Sedangkan dalam ekonomi Islam, uang sebagai alat tukar maksudnya adalah uang bukan suatu komoditas yang dapat diperjualbelikan dengan kelebihan dan dapat disewakan, melainkan

Adat, tradisi, pitutur, atau juga usaha penemuan kembali tradisi masyarakat adat yang telah “terkubur” sekian lama yang dilakukan oleh masyarakat adat yang tersebar di Indonesia

Maka dari putusan-putusan tersebut, penulis merasa ketika Pengadilan Agama menolak izin poligami pemohon (Putusan Nomor 0007/Pdt.G/2019/PA.Lpk) dikhawatirkan

peristiwa buruk dan seorang tokoh ( dalam hal ini mendukung tokoh publik tersebut ) menjadi sesuatu yang bersifat saling memiliki keterkaitan, direncanakan dan

Sumber daya batu bara tertunjuk adalah jumlah batu bara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi

negara harus ikut menjaga agar Bank Indonesia tetap mempunyai struktur modal yang kuat dan didukung dengan cadangan umum yang mampu menanggung risiko yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jalur suku bunga, harga aset (saham), dan nilai tukar hanya memiliki pengaruh dalam jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia..