• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengobatan Imunologik Dengan Terapi Sel Target Terhadap Systemic Lupus Erythematosus (Studi Pustaka).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengobatan Imunologik Dengan Terapi Sel Target Terhadap Systemic Lupus Erythematosus (Studi Pustaka)."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Pengobatan Imunologik dengan Terapi Sel Target terhadap Systemic Lupus Erythematosus

Yonathan Sanjaya, 2006,

Pembimbing Utama : Freddy Tumewu Andries, dr., MS. Pembimbing Pendamping : Ellya Rosa Delima, dr.

Lupus adalah salah satu dari sekian banyak penyakit sistem imun yang dikenal sebagai penyakit otoimun. Pada Lupus, sistem imun berbalik menyerang organ-organ pada tubuh yang seharusnya ia lindungi. Hal ini menyebabkan terjadinya inflamasi dan kerusakan pada berbagai jaringan tubuh. Lupus dapat mempengaruhi banyak bagian dari tubuh, termasuk persendian, kulit, ginjal, jantung, pembuluh darah, dan otak. Meskipun para penderita memiliki gejala yang berbeda-beda, beberapa gejala umum yang paling sering adalah kelelahan yang berlebihan, radang sendi (arthritis), demam yang tidak dapat dijelaskan, ruam kulit, dan penyakit ginjal.

Penderita lupus lebih banyak wanita dibanding pria. Tiga kali lebih banyak pada wanita Afrika dan Amerika dibanding pada wanita Kaukasia.

Sekarang ini belum ada pengobatan untuk Lupus, tetapi ada sebuah hipotesis yang masuk akal bahwa dengan penghilangan sel-sel B pada SLE dapat menimbulkan efek-efek pengobatan yang positif. Kemampuan dari Rituximab membuat hipotesis tersebut dapat diujicobakan.

Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk mengetahui Systemic Lupus Erythematosus dan terapi meggunakan rituximab sebagai pengobatan imunologik.

(2)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Immunologic Treatment with Cellular Targets Theraphy for Systemic Lupus Erythematosus

Yonathan Sanjaya, 2006. 1st Tutor: Freddy Tumewu Andries, dr., MS. 2nd Tutor: Ellya Rosa Delima, dr

Lupus is one of many disorders of the immune system known as autoimmune diseases. In Lupus, the immune system turns against parts of the body designed to be protected. This leads to inflammation and damage to various body tissues. Lupus can affect many parts of the body, including the joints, skin, kidneys, heart, lungs, blood vessels, and brain. Although people with the disease may have many different symptoms, some of the most common ones include extreme fatigue, painful or swollen joints (arthritis), unexplained fever, skin rashes, and kidney problems.

Lupus is much more common in women than men. Three times more common in African American women than in Caucasian women.

At present, there is no cure for lupus. But there isa reasonable hypothesis that removing B cells in SLE might have a positive therapeutic effect. The availability of Rituximab made it possible to test this hypothesis.

The objective of this paper is to understand Systemic Lupus Erythematosus disease and the therapy using rituximab as immunologic treatment.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi ... viii

Daftar Tabel ... x

Daftar Gambar ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan ... 2

1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah ... 3

2.2 Definisi ... 4

2.3 Klasifikasi SLE ... 4

2.4 Insidensi dan Prevalensi ... 5

2.5 Patogenesis dan Etiologi ... 6

2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi ... 11

2.7 Gejala Klinik ... 12

2.8 Gambaran Histopatologi ... 27

2.8.1 Lesi Perkutan ... 27

2.8.2 Lesi Renal ... 28

2.9 Manifestasi Laboratorium ... 29

2.10 Diagnosis Banding ... 30

(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha

2.12 Terapi ... 31

2.12.1 Terapi dengan Rituximab ... 35

2.12.2 Sel B pada Sistemic Lupus Erithematosus ... 35

2.12.3 Rituximab ... 37

2.12.3.1 Deskripsi ... 37

2.12.3.2 Farmakologi Klinik ... 38

2.12.3.3 Farmakologi dan Toksikologi Preklinikal ... 38

2.12.3.4 Farmakokinetik ... 39

2.12.3.5 Efek Samping ... 39

2.12.4 Teknik Pembentukan Antibodi Monoklonal ... 42

2.12.5 Keefektifan pada SLE ... 43

2.12.6 Potential Toxicity ... 47

2.12.7 Efek pada Sel-sel B ... 50

2.12.8 Mekanisme Pengurangan Sel B ... 51

2.12.9 Antibodi Anti-CD20 Lainnya ... 53

2.12.10 Antibodi Anti-CD22 ... 53

BAB III PEMBAHASAN ... 55

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 59

4.2 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(5)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Karakteristik Otoantibodi pada SLE ... 8

Tabel 2.2 Gejala Klinik dari SLE ... 13

Tabel 2.3 Gejala klinik yang Memenuhi Kriteria

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Butterfly Rash ... 18

Gambar 2.2 Nefritis Lupus ... 19

Gambar 2.3 Nefritis Luupus bentuk Bulan Sabit ... 19

Gambar 2.4 Vaskulitis ... 21

Gambar 2.5 Pembentukan Plak pada Pembuluh Arteri ... 23

Gambar 2.6 Vaskulitis Retina ... 24

Gambar 2.7 Keratoconjunctivitis Sicca (KCS)... 25

Gambar 2.8 Binding Rituximab pada Sel B ... 41

Gambar 2.9 Domain Fc Merekrut Efektor Imun yang Dimediasi Sel B ... 41

Gambar 2.10 Apoptosis Sel B ... 41

(7)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Sistem imun pada tubuh kita berperan penting dalam memberikan perlindungan terhadap masuknya mikroorganisme dan bahan eksogen (bahan asing) ke dalam tubuh kita. Sistem imun sendiri ikut berperan dalam menangani sel-sel dalam tubuh kita misalnya sel tumor. Akan tetapi kadang-kadang sistem imun sendiri dapat merusak jaringan normal dan bereaksi terhadap antigen homolog (misalnya pada transfusi darah, jaringan transplantasi, antigen fetal pada kehamilan) dan kadang-kadang antigen endogen sebagai dasar kelainan autoimun (Parker, 2006).

Systemic Lupus Erythematosus merupakan suatu kelainan otoimun. Etiologinya belum diketahui, ditandai dengan peningkatan bermacam-macam antibodi khususnya antigen antibodi DNA. Pada penyakit ini, terjadi kerusakan sel dan jaringan akibat dari otoantibodi patogenik dan juga sistem imun. Insidensi penderita penyakit ini mencapai satu dalam 2.500 manusia. Sembilan puluh persen terjadi pada wanita, biasanya wanita pada usia subur, tetapi anak-anak, pria, dan orang tua juga dapat terserang penyakit ini. Penyakit ini lebih banyak terdapat pada wanita kulit hitam dan wanita Cina. Prevalensi penyakit lupus diantara orang Afro-Carribeans hampir mencapai lima kali lebih besar daripada orang Kaukasian, dan dua setengah kali dari orang Asia (Johnson, 2006).

(8)

2

Universitas Kristen Maranatha 1.2. Identifikasi Masalah

Apakah pengobatan imunologik dengan terapi target sel merupakan pengobatan efektif untuk penyakit Systemic Lupus Erythematosus (SLE).

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari studi pustaka ini adalah untuk mengetahui penyakit Systemic Lupus Erythematosus dan apakah terapi selular target merupakan terapi yang efektif untuk pasien dengan Systemic Lupus Erythematosus.

Tujuan dari studi pustaka ini adalah sebagai sebuah info bagi mahasiswa kedokteran dan kalangan medik tentang penyakit Systemic Lupus Erythematosus dan terapi terbaru untuk penyakit Systemic Lupus Erythematosus.

1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah

(9)

59 Universitas Kristen Maranatha BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Sampai saat ini pengobatan untuk Systemic Lupus Erythematosus masih terus diteliti, tetapi dengan berkembangnya teknologi biologi molekuler tidak tertutup harapan ditemukannya terapi yang lebih efektif dan lebih aman untuk penyakit Systemic Lupus Erithematosus (SLE), walaupun penelitian masih dilakukan, hasil yang menakjubkan dari terapi yang mengkhususkan pada sel B dan signaling pathways yang terlibat pada interaksi sel B dan sel T menyarankan bahwa pendekatan ini dapat menjadi terobosan baru dalam pengobatan penyakit-penyakit otoimun.

Pengobatan imunologik terhadap penyakit Systemic Lupus Erythematosus dengan terapi sel target mengutamakan penggunaan antibodi monoklonal dengan sasaran sel-sel B lewat protein permukaan sel (khususnya CD20 tetapi juga CD22); merupakan salah satu pengobatan yang terbaru. Dengan adanya terapi tersebut harapan hidup penderita SLE dapat lebih ditingkatkan.

Meskipun masih dalam penelitian, hasil dari pengobatan SLE menggunakan rituximab terbukti efektif. Bila dikombinasikan dengan obat-obatan yang tepat, rituximab dapat mengurangi gejala-gejala penyakit yang timbul dan akhirnya seluruh otoantibodi, yang memiliki peranan penting pada SLE, hilang sehingga penderita dapat menghentikan pengobatan.

4.2 Saran

(10)

60

Universitas Kristen Maranatha tertutup kemungkinan untuk terapi sel target bergabung dengan terapi yang lain sehingga dapat menghasikan terapi yang lebih efektif daripada sebelumnya.

(11)

61 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Abbas A.K., MD. 2005. Diseases of Immunity. In: Robbins and Cotran: Pathologic Basis of Disease. 7th Edition. Philadelphia: Elsevier Saunders. Bab 6: Hal 227-35.

American Cancer Society. 2004. Cancer Drug Guide: Rituximab.

http://www.cancer.org/docroot/CDG/content/CDG_rituximab.asp. 31 Januari 2007.

Boenisch T. 1989. Hand Book Immunochemical Staining Methods. California: DAKO Corporation. Hal 8-9.

Dörner T, Kaufmann J., Wegener W.A. BMC Medical Genetics. 2006. Initial clinical trial of epratuzumab (humanized anti-CD22 antibody) for immunotherapy of systemic lupus erythematosus. http://arthritis-research.com/content/8/3/R74. 5 Januari 2007.

Eisenberg R. 2003. Rituximab in lupus. http://arthritis-research.com/content/5/4/157. 11 Januari 2007.

Eisenberg R. 2006. Targeting B cells in systemic lupus erythematosus: not just déjà vu all over again. http://arthritis-research.com/content/8/3/108. 23 Desember 2006

Genentech. 2006. Genentech: Products- Product Information - Rituxan Full Prescribing Information.

http://www.gene.com/gene/products/information/oncology/rituxan/insert.jsp. 31 Januari 2006

Gill J.M., M.D., M.P.H., Quisel A.M., M.D., Rocca P.V., M.D., AMERICAN FAMILY PHYSICIAN. 2003. Diagnosis of Systemic Lupus Erythematosus. www.aafp.org/afp. 12 Desember 2006.

Hahn B.H. 2001. Systemic Lupus Erythematosus. In: Harrison's Principles of Internal Medicine. 15th Edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.Hal 1922-28.

(12)

62

Universitas Kristen Maranatha Johnson M.T., MD. 2006. Complicated Systemic Lupus Erythematosus.

http://www.medical-library.org/journals/secure/rheumatology%206240/complicated_systemic_lup us_erythematosus.pdf. 8 September 2006.

Johnson M.T., MD. 2006. Systemic Lupus Erythematosus.

http://www.medical-library.org/journals/secure/040/systemic_lupus_erythematosus_1.pdf. 7 September 2006.

Johnson M.T., MD. 2006. Systemic Lupus Erythematosus. http://www.medical-library.org/journals/secure/rheumatology%206240/systemic_lupus_erythemat osus_3.pdf. 7 September 2006.

Karopka T, Fluck J., Mevissen H.T. BMC Medical Genetics. 2006. The Autoimmune Disease Database: a dynamically compiled literature-derived database. http://www.biomedcentral.com/1471-2105/7/325. 5 Januari 2007.

Kirou K.A., MD, DSca, Salmon J.E., MD, Crow M.K., MD. Elseviers Saunders. 2006. Soluble Mediators as Therapeutic Targets in Systemic Lupus Erythematosus:

Cytokines, Immunoglobulin Receptors, and the Complement System. Rheum Dis

Clin N Am 32 (2006) 103– 119.

Lupus Foundation of America. 2006. Lupus.

http://www.lupus.org/webmodules/webarticlesnet/templates/new_aboutintrod uction.aspx?articleid=71&zoneid=9s. 29 Desember 2006.

Lupus Foundation of Greater Washington. 2006. Lupus (Systemic Lupus

Erythematosus) Causes, Symptoms, Diagnosis, Information, and Treatment on MedicineNet.com. http://www.medicinenet.com/systemic_lupus/page3.htm. 30 Nopember 2006.

Looney R.J., MDT, Anolik J., MD, PhD, Sanz I., MD. Elseviers Saunders. 2006. New Therapies for Systemic Lupus Erythematosus: Cellular Targets. Rheum Dis Clin N Am 32 (2006) 201–215.

Lupus UK. 2006. Lupus site (SLE )- information on lupus. http://www.uklupus.co.uk/facts.html. 25 Nopember 2006.

Parker L.S., MD. 2006. Systemic Lupus Erythematosus. http://www.medical-library.org/journals/secure/rheumatology_81100/systemic_lupus_erythematos us_2.pdf. 7 September 2006.

(13)

63

Universitas Kristen Maranatha Sánchez E., Sabio J.M., Callejas J.L. BMC Medical Genetics. 2006. Association study of genetic variants of pro-inflammatory chemokine and cytokine genes in systemic lupus erythematosus. http://www.biomedcentral.com/1471-2350/7/48. 12 Januari 2007.

U.S. Department of Health and Human Services. 2003. Systemic Lupus

Referensi

Dokumen terkait

Skizofrenia merupakan gangguan psikotik yang bersifat merusak, melibatkan gangguan berfikir, persepsi, emosional dan gangguan perilaku. Peningkatan kasus skizofrenia

Pening- katan konsentrasi oksigen terlarut di perairan dengan sistem aerasi dapat dilakukan menggunakan kincir yang dapat dipasang di setiap unit KJA atau pada

Keadaan rumah tinggal penambang galian C di Desa Sebudi menurut kriteria bantuan bedah rumah, (Dinas Sosial Kabupaten Karangasem, 2013) sudah memenuhi syarat kesehatan, keamanan,

Selain koefisien determinasi juga didapat koefisien korelasi yang menunjukkan besarnya hubungan antara variabel bebas yaitu pemahaman peraturan pajak, tarif pajak, lingkungan,

Jadi kalo dianalisa diiba na Rajo Sontang Rajo Dubalang on inda marpisah tutu dabo (jadi kira-kira hubanganya sekarang ialah sebagai orang sumando-menyumandoi .Buktinya ada

Dalam hal ini, skenario lebih mungkin adalah bahwa investor hanya akan menarik uang mereka dari bank dan menaruhnya ke dalam reksa dana yang aman diinvestasikan di Treasury

Baham hukum yang digunakan oleh penulis dalam penulisan ini terdiri dari:. Bahan hukum primer, yang terdiri dari peraturan perundang – undangan khususnya

model pembelajaran Jigsaw dengan Make A Match terhadap motivasi dan hasil belajar matematikapada materi lingkaran siswa kelas VIII MTs Negeri 5. Tulungagung