• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang bangun situs museum batik berbasis web studi kasus : Museum Batik Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang bangun situs museum batik berbasis web studi kasus : Museum Batik Yogyakarta."

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

x ABSTRAK

Museum Batik Yogyakarta saat ini masih mendata semua data batik secara manual. Semua data didata di kertas dan buku. Hal ini tentunya memberikan kemungkinan yang cukup besar untuk kesalahan pendataan. Dari latar belakang diatas, maka akan dibuat sistem informasi museum batik dimana admin museum bisa mendata semua data museum batik di dalam sistem. Selain itu, pengunjung museum juga dapat mengakses web untuk melihat profil museum batik ini, juga data batik secara detail. Dengan adanya fitur qrcode pada web ini pengunjung dapat dengan mudah menscan qrcode yang terdapat pada masing-masing batik tersebut dan nanti secara otomatis akan di decode oleh kamera ponsel kita tentang informasi di balik qrcode tersebut dan diarahkan ke website yang akan menampilkan detail batik tersebut.

Aplikasi dikembangkan dengan menggunakan pemrograman PHP dan databaseMySQL dan melakukan uji coba calon pengguna sistem.

(2)

xi ABSTRACT

Batik Museum in Yogyakarta, currently manage the data manually using paper and books. This is certainly provide a significant possibility for error in the data collection.From the above background, it will be implemented Batik Museum Information System which museum admin can record all data in the batik museum. In addition, museum visitors can access in the web to see the profile of this batik museum, and also batik data in detail. With the QRCode feature on this website visitors can easily scan ORCode contained in each of the batik and later automatically decoded by camera phone on behind ORCode information and directed to the website that will inform batik detail.

Application was developed using PHP and DBMS MySQL and also tested to prospective users of the system.

(3)

RANCANG BANGUN SITUS MUSEUM BATIK BERBASIS WEB

Studi Kasus : Museum Batik Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Disusun oleh

KEZIA IRMA SUMOMBA 115314038

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)

THE DESIGN AND IMPLEMENTATION OF WEB BASED BATIK MUSEUM

Case Study at Museum Batik Yogyakarta

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain the Sarjana Komputer Degree

In Informatics Engineering

Disusun oleh

KEZIA IRMA SUMOMBA 115314038

INFORMATION ENGINEERING STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY

(5)
(6)
(7)

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Jika kamu tinggal di dalam Aku dan firman

-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah

apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.”

(Yohanes 15 : 7 )

Karya ini saya persembahkan teristimewa kepada :

Tuhan Yesus, Keluarga, Dosen & Sahabat

Terima Kasih untuk semua doa, kasih sayang, semangat,

motivasi, serta bantuan yang kalian berikan dalam bentuk

apapun juga selalu ada dan tidak pernah meningglkan saya

(8)
(9)

v

ABSTRAK

Museum Batik Yogyakarta saat ini masih mendata semua data batik secara manual. Semua data didata di kertas dan buku. Hal ini tentunya memberikan kemungkinan yang cukup besar untuk kesalahan pendataan. Dari latar belakang diatas, maka akan dibuat sistem informasi museum batik dimana admin museum bisa mendata semua data museum batik di dalam sistem. Selain itu, pengunjung museum juga dapat mengakses web untuk melihat profil museum batik ini, juga data batik secara detail. Dengan adanya fitur qrcode pada web ini pengunjung dapat dengan mudah menscan qrcode yang terdapat pada masing-masing batik tersebut dan nanti secara otomatis akan di decode oleh kamera ponsel kita tentang informasi di balik qrcode tersebut dan diarahkan ke website yang akan menampilkan detail batik tersebut.

Aplikasi dikembangkan dengan menggunakan pemrograman PHP dan database

MySQL dan melakukan uji coba calon pengguna sistem.

(10)

vi

ABSTRACT

Batik Museum in Yogyakarta, currently manage the data manually using paper and books. This is certainly provide a significant possibility for error in the data collection. From the above background, it will be implemented Batik Museum Information System which museum admin can record all data in the batik museum. In addition, museum visitors can access in the web to see the profile of this batik museum, and also batik data in detail. With the QRCode feature on this website visitors can easily scan ORCode contained in each of the batik and later automatically decoded by camera phone on behind ORCode information and directed to the website that will inform batik detail.

Application was developed using PHP and DBMS MySQL and also tested to prospective users of the system.

(11)
(12)

viii KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat dan karunia sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “RANCANG BANGUN SITUS MUSEUM

BATIKBERBASIS WEBSITE” .

Penelitian ini berjalan dengan baik dari awal hingga akhir karena adanya dukungan doa, semangat dan motivasi yang diberikan oleh banyak pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Agnes Maria Polina S.Kom., M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing saya dengan sabar serta memberikan saran, dan selalu memberikan motivasi.

2. Kedua orang tua terkasih, Bapak Yakobus Marambak dan Mama Yohana Sumomba, S.Th., untuk setiap doa, kasih sayang, perhatian serta dukungan yang selalu diberikan.

3. Kakak tersayang Meizar Marambak, S.T., Terima kasih sudah memberikan motivasi dan bantuan dalam segala hal kepada penulis.

4. Bapak JB. Budi Darmawan, S.T., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan membantu penulis selama melakukan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. .

5. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing dan mengarahkan selama perkuliahan.

6. Bpk Drs. Haris Sriwidono, S.Si., M.Kom., dan Bpk Iwan Binanto, M.Cs. selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak kritik dan saran kepada penulis.

(13)
(14)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN………...…...i

HALAMAN PERSEMBAHAN………..…...iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………...iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………..…………...v

ABSTRAK………...………...……...vi

ABSTRACT………..…...…..vii

KATA PENGANTAR………....……viii

(15)

xi

Bab III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM ... 32

3.1. Communication... 32

Bab IV IMPLEMENTASI SISTEM... 77

(16)

xii

6.1. Kesimpulan... 112

6.2. Saran ... 113

DAFTAR PUSTAKA ... 114

LAMPIRAN ... 115

Daftar Gambar Gambar 2. 1 Waterfall Presman ... 10

Gambar 2. 1 Halaman Awal the-qrcode-generator ... 22

Gambar 2. 2 Halaman pembuatan URL... 22

Gambar 2. 3 Halaman pencetakan QR Code ... 23

Gambar 2. 4 Komponen- komponen use case ... 25

Gambar 2. 5 Simbol Terminator ... 26

Gambar 2. 6 Simbol Proses ... 26

Gambar 2. 7 Simbol Arus Data ... 27

Gambar 2. 8 simbol penyimpanan data ... 27

Gambar 3. 1 Use Case Diagram ... 35

Gambar 3. 2 Diagram Konteks (Context Diagram) ... 52

Gambar 3. 3 Diagram Berjenjang (Hierarchy Chart) ... 53

Gambar 3. 4. Overview DFD ... 54

Gambar 3. 11. Database logical design... 61

Gambar 3. 12 Interface Menu Login Admin ... 63

Gambar 3. 13. Interface Menu utama Admin... 64

Gambar 3. 14. Interface Admin Olah Kategori Batik ... 64

Gambar 3. 15. Interface Admin Edit Olah Kategori Batik ... 65

Gambar 3. 16. Interface Admin Detail Olah Kategori Batik... 65

(17)

xiii

Gambar 3. 18. Interface Admin Edit data Batik ... 67

Gambar 3. 19. Interface Admin Detail data Batik ... 67

Gambar 3. 20. Interface Admin Olah daerah Batik ... 68

Gambar 3. 21. Interface Admin Edit daerah ... 68

Gambar 3. 22. Interface Admin detail daerah ... 69

Gambar 3. 23. Interface Admin Olah Batik ... 69

Gambar 3. 24. Interface Admin Edit alat Batik ... 70

Gambar 3. 25. Interface Admin detail alat Batik ... 71

Gambar 3. 27. Interface Tanggapi komentar... 71

Gambar 3. 26. Interface komentar ... 71

Gambar 3. 28. Interface Home Pengunjung ... 72

Gambar 3. 29. Interface Profile Pengunjung ... 72

Gambar 3. 30. Interface Tentang Batik... 73

Gambar 3. 31. Interface Galeri ... 73

Gambar 3. 32. Interface Detail Batik ... 74

Gambar 3. 33. Interface Tentang Museum ... 74

Gambar 3. 34. Interface Peta Lokasi ... 75

Gambar 3. 35. Interface Komentar Pengunjung ... 76

Gambar 4. 1. Home login admin ... 83

Gambar 4. 2. Home admin ... 84

Gambar 4. 3. Olah data kategori batik ... 85

Gambar 4. 4. Edit kategori data batik ... 85

Gambar 4. 5. Detail kategori data batik ... 86

(18)

xiv

Gambar 4. 15. Halaman komentar admin ... 97

Gambar 4. 16. Input komentar admin ... 97

Gambar 4. 17. Home pengunjung ... 98

Gambar 4. 18. Halaman koleksi (user pengunjung) ... 98

Gambar 4. 19. Halaman tentang batik (user pengunjung) ... 99

Gambar 4. 20. Halaman galeri (user pengunjung)... 100

Gambar 4. 21. Halman tentang museum (user pengunjung) ... 101

Gambar 4. 22. Halaman peta (user pengunjung) ... 102

Gambar 4. 23. Halaman Komentar (user pengunjung) ... 102

Gambar 4. 25. Halaman Bantuan (user pengunjung) ... 103

Gambar 5. 1. Grafik Pertanyaan 1 untuk Pengunjung museum ... 105

Gambar 5. 2. Grafik Pertanyaan 2 untuk Pengunjung museum ... 106

Gambar 5. 3. Grafik Pertanyaan 3 untuk Pengunjung museum ... 107

Gambar 5. 4. Grafik Pertanyaan 4 untuk Pengunjung museum ... 108

Gambar 5. 5. Grafik Pertanyaan 5 untuk Pengunjung museum ... 109

Daftar Tabel

Tabel 4.1.Tabel Penjelasan PengujianSistem………...79

Tabel 4.2.Tabel Pengujian Login………..…...80

(19)

xv

Tabel 5. 1. Tabel kuisioner pengunjung pertanyaan 1 ... 105

Tabel 5. 2. Tabel kuisioner pengunjung pertanyaan 2 ... 106

Tabel 5. 3. Tabel kuisioner pengunjung pertanyaan 3 ... 107

Tabel 5. 4. Tabel kuisioner pengunjung pertanyaan 4 ... 108

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Batik adalah warisan budaya Bangsa Indonesia yang telah mendunia. Perkembangan batik pada masa sekarang cukup luas, hal ini berdampak positif bagi produsen batik-batik di berbagai daerah. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki seni dan motif batiknya sendiri. Salah satu batik dari DIY yang terkenal adalah batik Yogyakarta. Batik ini pada dasarnya memiliki corak batik dengan dasar putih. Kepopuleran Batik Jawa Tengah seperti batik Pekalongan maupun Solo disebabkan batiknya di buat dalam bentuk batik cap selain batik tulis, mudah di kenali dari motif yang hampir mirip antara satu daerah dengan daerah lainnya di Jawa Tengah. Melihat keberadaan batik Jawa Tengah yang ada saat ini, memiliki potensi pasar yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai industri kerakyatan. Perjalanan “Batik

Yogya” tidak bisa lepas dari perjanjian Giyanti 1755. Batik Jogja merupakan bagian dari

perkembangan sejarah batik di Jawa Tengah yang telah mengalami perpaduan beberapa corak dari daerah lain. Ciri khas batik gaya Yogyakarta , ada dua macam latar atau warna dasar kain. Putih dan Hitam

(21)

dari MURI atas karya 'Sulaman Terbesar', batik berukuran 90 x 400 cm2. Kemudian pada tahun 2001, museum ini memperoleh penghargaan kembali dari MURI sebagai pemrakarsa berdirinya Museum Sulaman pertama di Indonesia. Koleksi museum ini terdiri berbagai batik gaya Yogyakarta, Solo, Pekalongan, dan gaya tradisional lainnya dalam bentuk kain panjang, sarung, dan sebagainya. Menurut Bapak Prayogo motif batik di Museum Batik Yogyakarta ini kebanyakan berupa motif pesisiran, pinggiran, terang bulan, dan motif esuk-sore .

Perkembangan batik ini juga membawa banyak orang untuk ingin lebih mengenal corak batik dan hal-hal lain yang berhubungan dengan batik itu sendiri, terutama bagi orang asing atau mancanegara yang berkunjung ke Indonesia khususnya ke daerah Yogyakarta. Saat ini tidak semua orang yang ingin mempelajari mengenai batik dapat berkunjung ke Museum Batik Yogyakarta dikarenakan jarak yang mungkin jauh dari tempat mereka. Hal ini tentunya akan mempersulit bagi mereka yang benar – benar ingin mengenal salah satu warisan bangsa yang bernama batik ini. Oleh karena itu diperlukan sebuah media informasi yang dapat diakses dari manapun dan oleh siapa saja yang akan dan ingin mempelajari atau mengetahui tentang informasi batik khususnya batik-batik apa saja yang terdapat di museum Batik Yogyakarta. Salah satu media yang dapat dipakai untuk memfasilitasi para pengunjung museum Batik Yogyakarta ini adalah dengan membangun sebuah situs website yang di lengkapi dengan fitur QR code yang mana fitur tersebut berfungsi saat pengujung berkunjung ke museum Batik Yogyakarta dan mereka hanya perlu menscan QR code masing

– masing batik di museum batik ini kemudian ketika QR code tersebut discan melalui kamera

(22)

terdapat di Museum Batik Yogyakarta baik berupa profil, maupun informasi detail tentang batik yang terdapat di museum tersebut, termasuk spesifikasi produk – produk batik yang terdapat di Museum Batik ini. Dalam sistem Website ini juga dilengkapi dengan database

yang akan digunakan sebagai sarana penyimpanan data secara terstruktur.

Pada perkembangannya, dalam memperoleh informasi saat ini orang ingin lebih mudah, efisien dan praktis. Oleh karena itu dibuatlah sebuah sistem yang menampilkan QR code dari masing-masing batik agar lebih mudah dalam memperoleh informasi. QR code

yang akan dicantumkan pada masing-masing batik ini berisi link url yang akan diarahkan ke website ini. QR sendiri merupakan singkatan dari quick response, yang sesuai dengan tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan mendapatkan respons yang cepat pula. Tentunya hal ini dapat lebih memudahkan pengunjung dalam memperoleh informasi lebih jauh mengenai batik itu sendiri. Disamping itu dengan adanya QR, quick

response, pengunjung tidak perlu repot repot mengetik url websitenya, melainkan hanya

dengan menscan QR code yang terdapat pada masing-masing batik tersebut dengan kamera ponsel, dan secara otomatis di decode oleh kamera ponsel tentang informasi di balik QR Code tersebut, jadi jauh lebih praktis. Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini hampir semua orang menggunakan Handphone (HP). Handphone kini sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Tidak dipungkiri bahwa di Indonesia sudah semakin banyak pengguna handphone, tidak memandang pekerjaan, gaji, dll. Peningkatan jumlah kepemilikan handphone ini kemungkinan besar disebabkan oleh semakin murahnya handphone yang dapat dibawa keman-mana.

(23)

pada handphone dengan OS Android lebih mudah digunakan dan dimengerti. Keunggulan utama Android adalah gratis dan open source. Salah satu buktinya adalah terdapat aplikasi

Goggles yang dimana aplikasi ini merupakan aplikasi pengenalan gambar yang mampu

membaca dan mencari informasi hanya dari sebuah gambar dari kamera. Dengan aplikasi Goggles ini memungkinkan pengguna untuk memindai objek di sekitar mereka tanpa harus berhenti untuk mengambil foto. Goggles menggunakan teknologi pengenalan gambar untuk mengenali obyek dan mengembalikan hasil pencarian yang relevan dan mengidentifikasi produk, tempat terkenal, etalase, karya seni, dan gambar populer. Goggles juga dapat menerjemahkan kata-kata dalam bahasa Inggris, Perancis, Italia, Jerman, Spanyol, Portugis & Rusia. Fitur-fitur dari Google Goggles antara lain: scan barcode menggunakan Goggles untuk mendapatkan informasi produk, scan menggunakan kode QR Goggles untuk mengekstrak informasi, menterjemahkan dengan mengambil gambar dari teks bahasa asing, menambahkan kontak dengan memindai kartu nama atau kode QR, scan teks menggunakan

Optical Character Recognition (OCR), mengenali lukisan, buku, DVD, CD, dan hampir

(24)

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana membangun sebuah situs Museum Batik Yogyakarta berbasis web menggunakan PHP, MY SQL, dan QR Code ?

2. Apakah situs Museum batik Yogyakarta berbasis web ini efektif dan mudah di gunakan bagi pengunjung dan pengelola museum?

1.3 Batasan Masalah

Situs Museum Batik Yogyakarta ini memiliki fasilitas antara lain :

a. Pihak admin museum dapat melakukan Searching berdasarkan kategori batik, daerah batik, nama batik, alat batik, karya.

b. QR Code pada situs ini digunakan untuk menyimpan URL yang nantinya akan menampilkan detail data batik bila discan.

c. Situs ini disajikan dalam menggunakan Bahasa Indonesia d. Sistem tidak menangani pemesanan tiket online.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu :

1. Membangun situs Museum Batik Yogyakarta yang sesuai bagi pengurus maupun pengunjung Museum Batik Yogyakarta.

2. Mempermudah siapapun dalam memberikan informasi detail tentang deskripsi batik apa saja yang terdapat di Museum Batik Yogyakarta dengan menggunakan fitur QR

(25)

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini, antara lain:

1. Situs ini sebagai media komunikasi dan wadah penyedia informasi bagi siapapun yang membutuhkan informasi mengenai Museun Batik Yogyakarta.

2. Mempromosikan Museum Batik Yogyakarta ini ke semua orang yang ingin mengetahui tentang batik yang ada di museum tersebut.

3. Dapat memberikan informasi yang tepat seputar jenis-jenis batik apa saja yang terdapat di Jawa Tengah dan khususnya koleksi apa saja yang ada di museum batik Yogyakarta.

4. Mempermudah siapapun yang ingin mengetahui informasi seputar Batik dimanapun orang tersebut berada.

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

1. Metode kualitatif berupa wawancara mendalam dengan pihak pengelola museum yaitu Koordinator Museum Batik Yogyakarta dalam hal ini Bapak Prayoga.

2. Tinjauan pustaka, sebagai landasan teori dan data untuk memperkuat data yang dibutuhkan.

(26)

a. Communication

Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dimana diadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan pemilik museum, kemudian melakukan wawancara, dan melakukan observasi pada Museum Batik Yogyakarta tersebut.

b. Planning

Pada tahap ini akan dihasilkan dokumen user requirement yaitu diagram usecase, diagram konteks, diagram berjenjang, DFD, diagram ER.

c. Modeling

Proses ini merupakan proses perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada Database, dan user interface.

d. Construction

Proses ini merupakan proses coding atau pengkodean, dengan menggunakan PHP, dan DBMS MySQL kemudian di tambah dengan fitur QRCode.

4. Uji coba dengan pengguna yaitu : - Pengelola museum (admin)

(27)

1.7 Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini berisi teori yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini yaitu membahas mengenai hal yang mencakup teori yang mendasari, meliputi :

metode waterfall, website, mysql, QR code, QR code Generator, PHP, Diagram-diagram, metode PIECES, Pengujian atau Testing.

Bab III Analisisa Perancangan Sistem

(28)

Bab IV Implementasi Sistem

Bab ini berisi tentang implementasi antarmuka, implementasi pengecekan masukan, implementasi database dan implementasi coding program.

Bab V Analisis Hasil

Bab ini berisi analisa dan hasil pembangunan sistem. Pada bab ini dibahas tentang hasil pengujian-pengujian sistem secara (α tes) untuk menguji bahwa sistem bebas dari error maupun uji coba terhadap pengguna ( β tes) untuk mengetahui apakah sistem ini cukup efektif dan mudah digunakan.

Bab VI Kesimpulan dan Saran

(29)

10 BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini berisi penjelasan mengenai teori atau konsep yang terkait dengan rumusan masalah dalam penelitian ini. Konsep yang dijelaskan yaitu metode waterfall, website, MYSQL, QR code, QR code Generator, PHP, Diagram-diagram, metode PIECES, Pengujian atau Testing . Setiap konsep atau teori berisi penjelasan mengenai definisi, bagian-bagian serta peran masing-masing bagian tersebut dalam penelitian ini. Hal-hal tersebut diuraikan dalam beberapa sub bab di bawah ini.

2.1 Model Waterfall

Menurut Pressman (2010, p39) model waterfalladalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Berikut ini adadua gambaran dari waterfallmodel. Fase-fase dalam model waterf allmenurut referensi Pressman:

(30)

1. Communication

Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan customer, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada dijurnal, artikel, maupun dari internet.

2. Planning

Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan.

3. Modeling

Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement.

4. Construction

(31)

selesai maka akan dilakukan testingterhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.

5. Deployment

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala.

2.2. Website

Website merupakan kumpulan halaman web yang saling terhubung dan file -filenya saling terkait. Web terdiri dari page atau halaman, dan kumpulan halamanyang dinamakan homepage. Homepage berada pada posisi teratas, dengan halaman -halaman terkait berada di bawahnya. Biasanya setiap halaman di bawah homepage disebut child page, yang berisi hyperlink ke halaman lain dalam web. (Gregorius, 2000, h:30).

(32)

(web page), yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name) atau subdomain di World Wide Web (WWW) di Internet. WWW terdiri dari seluruh situs web yang tersedia kepada public. Halaman-halaman sebuah situs

web diakses dari sebuah URL yang menjadi “akar” (roof), yang disebut homepage

(halaman induk, sering diterjemahkan menjadi “beranda”, “halaman muka”), dan biasanya disimpan dalam server yang sama. Tidak semua situs web dapat diakses dengan gratis. Beberapa situs web memerlukan pembayaran agar dapat menjadi pelanggan, misalnya situs-situs berita, layanan surat elektronik(e-mai), dan lain-lain. Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut Homepage. URL ini mengatur halama-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki , meskipun hyperlink-hyperlink yang ada dihalaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu merekan susunan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan. Penemu website adalah Sir Timothy John

“Tim-Berners-Lee”, sedangkan website yang tersambung dengan jaringan,

pertama kali muncul pada tahun 1991. Maksud dari Tim ketika membuat website adalah untuk mempermudah tukar menukar dan memperbarui informasi kepada sesama peneliti di tempat dia bekerja. Pada tanggal 30 April 1993, CERN (tempat dimana Tim bekerja) menginformasikan bahwa WWW dapat digunakan secara gratis oleh semua orang.

2.2.1 Unsur-unsur Dalam Penyediaan Website atau Situs

(33)

1. Nama domain (Domain name/URL - Uniform Resource Locator)

Nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau URL adalah alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah website, atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan sebuah website pada dunia internet. Contoh : http://www.nama situs .com Nama domain diperjualbelikan secara bebas di internet dengan status sewa tahunan. Setelah Nama Domain itu terbeli di salah satu penyedia jasa pendaftaran, maka pengguna disediakan sebuah kontrol panel untuk administrasinya. Jika pengguna lupa/tidak memperpanjang masa sewanya, maka nama domain itu akan di lepas lagi ketersediaannya untuk umum. Nama domain sendiri mempunyai identifikasi ekstensi/akhiran sesuai dengan kepentingan dan lokasi keberadaan website tersebut. Contoh nama doamain ber-ekstensi internasional adalah com, net, org, info, biz, name, ws.

2. Hosting

Hosting Dapat Diartikan Sebagai Ruangan Yang Terdapat Dalam Harddisk Tempat Menyimpan Berbagai Data, File-File, Gambar Dan Lain Sebagainya Yang Akan Ditampilkan Di Situs. Besarnya Data Yang Bisa Dimasukkan Tergantung Dari Besarnya Hosting Yang Disewa/Dipunyai, Semakin Besar Hosting Semakin Besar Pula Data Yang Dapat Dimasukkan Dan Ditampilkan Dalam Situs.

(34)

3. Bahasa Program

Bahasa Program Adalah Bahasa Yang Digunakan Untuk

menerjemahkan Setiap Perintah Dalam Situs Yang Pada Saat Diakses. Jenis Scripts Sangat Menentukan Statis, Dinamis Atau Interaktifnya Sebuah Situs. Semakin Banyak Ragam Scripts Yang Digunakan Maka Akan Terlihat Situs Semakin Dinamis, Dan Interaktif Serta Terlihat Bagus. Bagusnya Situs Dapat Terlihat Dengan Tanggapan Pengunjung Serta Frekwensi Kunjungan.

4. Hypertex Trasfer Ptotokol (HTTP)

Hypertext Transfer Protocol (HTTP), yang mana adalah suatu

(35)

memperindah file tulisan (text) biasa untuk dapat dilihat pada web browser-web browser yang ada.

5. World Wide Web (WWW)

WWW adalah layanan yang paling sering digunakan dan memiliki perkembangan yang sangat cepat karena dengan layanan ini kita bisa menerima informasi dalam berbagai format (multimedia). Untuk mengakses layanan WWW dari sebuah komputer (yang disebut WWW server atau web server) digunakan program web client yang disebut web browser atau browser saja. Jenis-jenis browser yang sering digunakan adalah: Netscape Navigator/Comunicator, Internet Explorer, NCSA Mosaic, Arena, Lynx, dan lain-lain.

2.2.2 Elemen Disain Website

Kleindl (2010) menyatakan bahwa terdapat 13 poin pertimbangan dalam merancang suatu design website, yaitu:

1. Accessbility

User harus dapat dengan mudah mengakses website dengan segala jenis bentuk fisik dan kemampuan komputer yang user gunakan.

2. Advertising

(36)

3. Content

Jenis informasi dan bentuk perusahaan harus berdasarkan kepada target market yang ingin dicapai.

4. Customization

Dengan memberikan fitur “personalized content” pada website

merupakan hal baik yang perlu dilakukan oleh perusahaan.

5. Feedback

Informasi mengenai kontak perusahaan harus ada pada website, dan kontak tersebut harus memiliki respon yang tepat waktu.

6. Graphics

Warna latar belakang, ukuran font, graphics, dan lamanya waktu loading mempengaruhi perilaku user terhadap website perusahaan.

7. Links

Penempatan dan banyaknya link pada web page harus sesuai dengan kebutuhan pasar.

8. Navigation

Website perusahaan harus konsisten pada setiap web pagenya.

9. Ordering

Pembelian secara online harus simple dan sesuai.

10. Privacy

(37)

11. Search

Layanan pencarian pada website harus akurat dan mudah untuk digunakan.

12. Speed

Kecepatan loading dari grafik dan text pada website merupakan hal yang penting.

13. Update

Format dan konten dalam website harus di update secara berkala.

2.3 MySQL

MySQL merupakan database server yang berhubungan erat dengan PHP. MySQL adalah sistem manajemen basisdata relasi yang bersifat terbuka atau open

source. Sistem manajemen basisdata ini adalah hasil pemikiran dari Michael

“Monty” Widenius, David Axmark, dan Allan Larson pada tahun1995. Tujuan

awal ditulisnya program MySQL adalah untuk mengembangkan aplikasi web. MySQL menggunakan bahasa standar SQL (Structure Query Language) sebagai bahasa interaktif dalam mengelola data. Perintah SQL sering juga disebut Query. MySQL menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan database server lain. Berikut ini adalah beberapa keunggulan MySQL :

 Mampu menangani jutaan user dalam waktu yang bersamaan.  Mampu menampung lebih dari 50.000.000 record.

 Sangat cepat mengeksekusi perintah.

(38)

2.3.1 Tipe Data MySQL a. Char(M)

Tipe data ini digunakan untuk menyimpan data string dengan jumlah karakter tertentu. Panjang maksimum karakter tipe data Char harus dinyatakan secara eksplisit seperti contoh berikut: Judul CHAR(50);

b. Varchar(M)

Tipe data ini cocok digunakan untuk menyimpan data string dengan panjang yang bervariasi. Sama seperti tipe data Char, panjang maksimum karakter yang akan ditampung dalam field harus dinyatakan dengan tipe data

Varchar(M) seperti contoh : Judul VARCHAR(50).

c. Int(M)[Unsigned]

Tipe data ini digunakan untuk menyimpan data integer dengan nilai berkisar antara -2147483648 sampai 2147483647. Panjang maksimum karakter dalam tipe data ini dinyatakan dengan integer (M). Atribut tambahan [unsigned] dapat dicantumkan untuk mengubah kisaran nilai dari 0 sampai 4294967295. Atribut tersebut menggeser kisaran nilai negatif tipe data Int(M) sehingga data dengan tipe Int(M)[Unsigned] selalu bernilai positif. Berikut adalah contoh tipe data Int(M)[Unsigned]:

Nilai INT;

Integer valid:’-2001’

Integer tidak valid:’3000000000’

Nilai INT unsigned;

(39)

Integer tidak valid:’-2001’

d. Date

Tipe data ini digunakan untuk menyimpan informasi seputar penanggalan. Format default tipe data Date adalah YYYY-MM-DD.

e. Datetime

Tipe data ini digunakan untuk menyimpan informasi penanggalan yang lebih terperinci. Format default tipe data Datetime adalah YYYY-MM-DD HH:MM:SS.

f. Text dan Blob

Tipe data Text dan Blob digunakan untuk menyimpan data string dengan jumlah karakter antara 255 sampai 65535. Perbedaan antara tipe data Text dan

Blob terletak pada sifat case sensitive yang hanya dimiliki oleh tipe data Blob.

2.3.2 Perintah-perintah MySQL

Secara garis besar perintah dalam SQL dibagi menjadi dua bentuk perintah yaitu :

1. DDL (Data Definition Language)

Adalah bentuk bahasa yang digunakan untuk pendefinisian data, contohnya: CREATE, DROP, ALTER.

2. DML (Data Manipulation Language)

(40)

2.4 Quick Response Code (QR code)

QR-Code merupakan teknik yang mengubah data tertulis menjadi kode-kode 2- dimensi yang tercetak kedalam suatu media yang lebih ringkas. QR adalah singkatan dari Quick Response karena ditujukan untuk diterjemahkan isinya dengan cepat. QR code merupakan pengembangan dari barcode satu dimensi, QR code salah satu tipe dari barcode yang dapat dibaca menggunakan kamera handphone. (Rouillard, 2008). QR code adalah barcode 2-dimensi yang diperkenalkan pertama kali oleh perusahan JepangDenso-Wave pada tahun 1994. Kini penggunaan QR code sudah berkembang sebagai alat tambahan dalam program promosi produk bagi sebagian besar perusahaan yang bergerak dibidang perdaganganmaupun bidang jasa. QR code berfungsi sebagai “jembatan”

penghubung antara konten offline dan online . QR code memungkinkan interaksi anatara media yang di tempelinya melalui ponsel secara efektif dan efisien. QR code bertindak sebagai hyperlink yang dapat menyimpan alamat web (URL), nomor telepon, teks dan SMS.

2.5 QR code Generator

The QR code generator merupakan sebuah media atau aplikasi yang disediakan untuk membuat QR code dari sebuah URL, contact, phone number,

(41)

The QR code generator Tutorial :

 Buka website QR code generator.com, ini merupakan tampilan awal pada

halaman website teeresbut.

Gambar 2. 2 Halaman Awal the-qrcode-generator

 Pada pilihan type, klik pilihan URL karena kita akan membuat link yang

nantinya akan di lemparkan ke halaman website untuk masing-masing batik. Tampilan akan seperti gambar berikut ini .

(42)

 Inputkan halaman url tujuan kita, kemudian dengan otomatis system akan

membuat QR code dari url yang kita inputkan tersebut menjadi kode qr tersebut. Contohnya kita inputkan url www.facebook.com maka QR code dari url tersebut seperti gambar berikut ini.

Gambar 2. 4 Halaman pencetakan QR Code

2.6 PHP

(43)

adanya Interpreter PHP, maka semua skrip dan aplikasi PHP yang dibuat tidak dapat dijalankan.

PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia web site. PHP adalah bahasa pemograman yang berbentuk skrip yang diletakan di dalam server web. Jika lihat sejarah mulanya PHP diciptakan dari ide Rasmus Lerdof untuk kebutuhan pribadinya. Skrip tersebut sebenarnya dimaksudkan untuk digunakan sebagai keperluan membuat website pribadi. Akan tetapi kemudian dikembangkan lagi sehingga menjadi bahasa yang disebut “Personal Home Page”. Inilah awal mula munculnya PHP sampai saat ini. PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, kita bisa menampilkan isi database ke halaman web.Pada prinsipnya, PHP mempunyai fungsi yang sama dengan script seperti ASP(Actives Server Page), Cold Fusion, ataupun Perl.

2.7 Diagram- diagram

2.7.1 Use Case Diagram

Use case (Schmuller, 1990), adalah sebuah gambar dari fungsi system

yang dipandang dari sudut pandang pemakai. Actor adalah segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan system untuk pertukaran informasi (Whitten, 204).

System boundary menunjukkan cakupan dari sistem yang dibuat dan fungsi dari

(44)

Berikut ini merupakan gambar dari tiga komponen sistem dalam use case diagram :

Gambar 2. 5 Komponen- komponen use case

2.7.2 Data Flow Diagram

Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) atau DFD adalah “Suatu

gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk

simbolsimbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu

proses yang saling berkaitan”. Walau nama diagram ini menekankan pada data,

situasinya justru sebaliknya penekanannya ada pada proses. Terdiri dari empat simbol-simbol DFD ( Leod, 1995 ), yaitu :

a. Elemen-elemen lingkungan.

Elemen-elemen lingkungan berada diluar batas sistem. Elemen-elemen menyediakan bagi sistem input data dan menerima output data sistem pada DFD, tidak dibuat perbedaan antara data dan informasi. Semua arus dipandang sebagai data.

(45)

digambarkan dalam DFD dengan suatu kotak atau segi empat. Tiap symbol terminator diberi label nama elemen lingkungan.

Gambar 2. 6 Simbol Terminator

b. Proses

Proses adalah sesuatu yang mengubah input menjadi output. Proses dapat digambar dengan lingkaran. Tiap simbol proses diidentifikasikan dengan label.

Teknik pembuatan label yang paling umum adalah dengan menggunakan kata kerja dan objek, tetapi anda dapat juga menggunakan nama sistem atau program komputer.

(46)

c. Arus Data

Arus data terdiri dari sekelompok elemen data yang berhubungan secara logis yang bergerak dari satu titik atau proses ke titik atau proses yang lain. Tanda panah digunakan untuk menggambarkan arus itu. Panah tersebut dapat digambar sebagai garis lurus atau garis lengkung.

Gambar 2. 8 Simbol Arus Data

a. Penyimpanan Data

Jika anda perlu dipertahankan karena suatu sebab, maka digunakan penyimpanan data. Dalam istilah DFD, penyimpanan data adalah suatu penampungan. Data store digambarkan dengan garis sejajar.

(47)

2.8 Metode PIECES

Metode ini menggunakan 6 variabel evaluasi yaitu Performance,

Information, Economic, Control, Efficiency, dan Service. Berikut ini penjelasan

singkat dari masing-masing variabel.

1. Performance (kinerja): menilai apakah proses atau prosedur yang ada masih mungkin ditingkatkan kinerjanya. Dalam hal ini kinerja diukur dari throughput, yaitu jumlah pekerjaan/output/ deliverables yang dapat dilakukan/dihasilkan pada saat tertentu dan response time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan serangkaian kegiatan untuk menghasilkan output/deliverables tertentu.

2. Information (informasi): menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki sehingga kualitas informasi yang dihasilkan menjadi semakin baik. Yang dimaksud kualitas informasi yang semakin baik adalah yang semakin relevan, akurat, andal, dan lengkap serta disajikan secara tepat waktu.

3. Economics (ekonomi) : menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan manfaatnya (nilai gunanya) atau diturunkan biaya penyelenggaraannya.

(48)

5. Efficiency (efisiensi): menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki, sehingga tercapai peningkatan efisiensi operasi.

6. Service (layanan): menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki kemampuannya untuk mencapai peningkatan kualitas layanan.

2.9 Pengujian atau Testing

Menurut Simarmata (2010:301) “pengujian adalah proses eksekusi suatu

program untuk menentukan kesalahan”.

1. Proses-proses pengujian

a. Pengujian alfa adalah pengujian operasional yang aktual atau disimulasikan dengan pelanggan/pengguna potensional atau tim penguji independen pada pengembang. Pengujian alfa sering digunakan untuk perangkat lunak off-the-shelf sebagai bentuk pengujian penerimaan internal, sebelum perangkat lunak masuk kedalam pengujian beta.

(49)

2. Jenis-Jenis pengujian a. Black BoxTesting

Menurut Rizky (2011:264), blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti

layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi

cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat awal perancangan. Sebagai contoh, jika terdapat sebuah perangkat lunak yang merupakan sebuah sistem informasi inventory di sebuah perusahaan. Maka pada jenis whitebox testing, perangkat lunak tersebut akan berusaha dibongkar listing programnya untuk kemudian dites menggunakan teknik-teknik yang ada. Sedangkan pada jenis blackbox testing, perangkat lunak tersebut akan dieksekusi kemudian berusaha dites apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna yang didefinisikan pada saatawal tanpa harus membongkar listing programnya.

b. White BoxTesting

(50)

source code dari perangkat lunak yang dibuat sehingga membutuhkan

proses testing yang jauh lebih lama dan lebih “mahal” dikarenakan

membutuhkan ketelitian dari para tester serta kemampuan teknis pemrograman bagi para testernya.

(51)

32

Bab III

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

3.1 Communication

Pada tahap ini dilakukan wawancara dengan pihak museum yaitu koordinator museum Batik Yogyakarata. Berikut merupakan hasil wawancara yang dilakukan pada bulan desember tanggal 16 desember 2014 dengan koordinator Museum Batik Yogyakarta.

Pertanyaan Jawaban (Koordinator museum)

1. Sudah berapa lama museum ini didirikan ?

Museum ini berdiri pada 12 mei 1977

2. Ada berapa karyawan yang bekerja disini ?

Ada 3 karyawan, dan ada 1 karyawan dari dinas

3. Berapa banyak koleksi batik yang ada dimuseum ini ?

Disini ada 1.200 koleksi batik

4. Disini koleksinya rata-rata batik apa ya?

Motif disini kebanyakan berupa motif pesisiran, pimggiran, terang bulan, dan motif esuk-sore

5. Bagaimana sistem pendataan batik yang dilakukan pada museum ini ?

Di Museum Batik ini masih

(52)

3.2 Analisis Sistem

3.1.1. Gambaran Umum Sistem

SISTEM LAMA SISTEM BARU

Performance  Data batik tidak dapat diinputkan kedalam sebuah sistem atau data ditulis secara manual pada kertas

 Membutuhkan waktu

lama untuk menambah data batik

 Admin tidak dapat mencari data batik secara cepat

 Data manual rentan terjadi duplikasi data

 Data terupdate

Efficiency  Terbatas waktu

 Butuh extra tenaga untuk menulis data satu per satu

 Tidak terbatas waktu

 Lebih efektif dan efisien

Control  Terdapat resiko potensi

human error

 Data dapat dikontrol dengan baik

Economic  Biaya untuk

memproses data secara manual

 Menghemat

tenaga kerja (karyawan)

Service  Mengahsilkan

informasi yang kurang akurat

(53)

3.1.1.1. Analisa Kebutuhan Pengguna User yang terlibat dalam sistem ini :

a. Admin Museum batik Yogyakarta

Admin bertugas untuk mengelola kategori batik, menggelola data batik, menanggapi saran pengunjung. Untuk kategori batik admin mengelompokkan batik dalam beberapa kategori yang nantinya dapat dengan mudah dipilih oleh pengunjung web. Kemudian admin juga akan mencetak kode untuk masing-masing batik yaitu QR Code. Setelah QR Code tercetak maka admin akan menempelkan QR Code tersebut pada masing-masing bingkai di batik.

b. Pengunjung

Pengunjung dapat langsung mengakses website ini untuk melihat batik melalui kategori batik, jenis batik, kemudian detail batik, menginputkan saran untuk museum. Semua pengunjung museum maupun pengunjung website batik ini dapat memperoleh informasi mengenai batik maupun mengenai Museum Batik Yogyakarta ini.

3.1.1.2. Use Case Diagram

(54)

Tambah kategori batik

Edit kategori batik DATA KATEGORI BATIK

Hapus kategori batik

Lihat detail kategori batik

Admin Mencetak QR Code

Daerah

Tambah Daerah

Edit Daerah

Lihat detail Daerah

Alat_batik Tambah alat_batik

Edit Alat batik

Lihat detail Alat batik Hapusl Daerah

Cari Daerah

Hapus Alat batik Cari Alat batik

(55)

3.1.1.2.2 Narasi Use Case

Skenario : Login

Actor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih menu login pada halaman utama

2. Menampilkan form login 3. memasukkan id dan password di

form login

4. menekan tombol login

5. Jika invalid : menampilkan form username dan password salah dan kembali ke form login Jika valid : menampilkan form utama

Skenario : Lihat detail Kategori batik

Actor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Actor memilih menu kategori batik di form utama

2. Menampilkan daftar kategori batik secara keeluruhan

Skenario : Lihat detail Batik

Actor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

(56)

2. Menampilkan daftar kategori batik secara keseluruhan

3. Admin memilih pilihan batik yang diinginkan

4. Menampilkan seluruh jenis batik tersebut.

Skenario : Lihat Komentar

Actor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Admin menekan menu pesan di form utama

2. Menampilkan semua pesan yang terdapat di pada halaman tersebut.

Skenario : Lihat detail Daerah

Actor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Admin menekan menu daerah di form utama

3. Menampilkan semua data daerah batik tersebut

Skenario : Lihat detail Alat_batik

(57)

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Admin menekan menu alat_batik di form utama

2. Menampilkan semua alat_batik

Skenario : lihat detail batik

Actor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor memilih menu kategori batik di form utama

2. Menampilkan daftar kategori batik secara keeluruhan

3. Admin memilih pilihan batik yang diinginkan

4. Menampilkan seluruh jenis batik tersebut. 5. Admin mengklik salah satu batik

yang diinginkan

6. Menampilkan detail batik yang telah di pilih tersebut

Skenario : Mencetak QR Code Batik

Actor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor menginputkan semua data batik

(58)

3. Admin mengklik tombol simpan

4. Sistem menampilkan QR code dari data batik yang telah diinputkan.

Skenario : Edit Kategori batik

Actor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor Mengklik menu pilihan edit

2. menampilkan form edit kategori batik

3. Aktor memasukan data yang akan diedit

4. Aktor menekan tombol edit

5. Jika invalid : menampilkan form update gagal , kembali ke form kategori batik

Jika valid : menampilkan form data berhasil diupdate

Skenario :Edit batik

Actor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Actor Mengklik menu pilihan edit

2. menampilkan form edit batik

3. Actor memasukan data batik yang di edit

(59)

5. Jika invalid : menampilkan form edit gagal , kembali ke form batik

Jika valid : menampilkan form data berhasil diupdate

Skenario : Edit daerah batik

Actor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor Mengklik menu pilihan edit

2. menampilkan form edit daerah batik

3. Aktor memasukan data yang diedit

4. Aktor menekan tombol edit

5. Jika invalid : menampilkan form edit gagal , kembali ke form daerah batik

Jika valid : menampilkan form data berhasil di edit

Skenario : Edit alat batik

Actor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor Mengklik menu pilihan edit

2. menampilkan form edit alat batik

3. Aktor memasukan data yang di edit

(60)

5. Jika invalid : menampilkan form update gagal , kembali ke form kategori batik

Jika valid : menampilkan form data berhasil diupdate

Skenario Tambah Kategori batik

Actor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor menekan tombol form Kategori batik

2. Mengklik pilihan tambah kategori batik

3. menampilkan form kategori batik

4. menginputkan data kategori batik yang akan ditambahkan

5. Aktor mengklik tombol simpan

6. Jika invalid : menampilkan form simpan gagal kembali ke form kategori batik

Jika valid : menampilkan form data kategori batik berhasil disimpan

Skenario : Tambah Batik

Actor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor menekan tombol form batik

(61)

3. menampilkan form kategori batik

4. menginputkan data batik yang akan ditambahkan

5. Aktor mengklik tombol simpan

6. Jika invalid : menampilkan form simpan gagal kembali ke form batik

Jika valid : menampilkan form data batik berhasil disimpan

Skenario :Tambah Komentar

Actor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor menekan tombol form Komentar

2. Mengklik pilihan tambah komentar

3. menampilkan form komentar

4. menginputkan komentar yang akan ditambahkan

5. Aktor mengklik tombol simpan

6. Jika invalid : menampilkan form simpan gagal kembali ke form komentar

(62)

Skenario : Tambah Daerah

Actor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor menekan tombol form Daerah

2. Mengklik pilihan tambah daerah

3. menampilkan form daerah

4. menginputkan daerah yang akan ditambahkan

5. Aktor mengklik tombol simpan

6. Jika invalid : menampilkan form simpan gagal kembali ke form daerah

Jika valid : menampilkan form data berhasil disimpan

Skenario : Tambah Alat_batik

Actor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor menekan tombol form alat batik

2. Mengklik pilihan tambah alat batik

3. menampilkan form alat batik

(63)

5. Aktor mengklik tombol simpan

6. Jika invalid : menampilkan form simpan gagal kembali ke form alat batik

Jika valid : menampilkan form data berhasil disimpan

Skenario : Hapus Kategori batik

Actor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih form Kategori batik

2. menampilkan formkategori batik 3. Actor memilih data yang akan

dihapus

4. Mempilkan pesan konfirmasi penghapusan data kategori batik

5. Aktor mengklik tombol hapus

6. Jika Ya : Menampilkan pesan “Data berhasil Di hapus”

Jika Tidak : Sistem tetap menampilkan halaman tersebut yang menandakan tidak jadi untuk proses penghapusan

Skenario : Hapus Batik

(64)

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih form batik

2. menampilkan formkategori batik 3. Aktor memilih data yang akan

dihapus

4. Mempilkan pesan konfirmasi penghapusan data kategori batik

5. Aktor mengklik tombol hapus

6. Jika Ya : Menampilkan pesan “Data berhasil Di hapus”

Jika Tidak : Sistem tetap menampilkan halaman tersebut yang menandakan tidak jadi untuk proses penghapusan

Skenario : Hapus komentar

Actor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor mengklik tombol komentar

2. menampilkan form komentar

3. Actor Memilih komentar yang akan dihapus

4. Aktor mengklik tombol hapus

(65)

Skenario : Hapus Daerah

Actor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor mengklik tombol daerah

2. menampilkan form daerah

3. Actor Memilih daerah yang akan dihapus

4. Aktor mengklik tombol hapus

5. Daerah berhasil dihapus

Skenario : Hapus Alat batik

Actor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor mengklik tombol alat_batik

2. menampilkan form alat_batik

3. Actor Memilih alat_batik yang akan dihapus

4. Aktor mengklik tombol hapus

5. Alat_batik berhasil dihapus

Skenario : Cari kategori batik

(66)

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor mengklik masuk ke halaman olah kategori batik

2. menampilkan form kategori batik

3. Actor Memilih button cari

4. Aktor menginputkan kategori batik yang ingin dicari

5. Menampilkan kategori batik yang telah di masukkan sesuai kata kunci.

Skenario : Cari batik

Actor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor mengklik masuk ke halaman olah data batik

2. menampilkan form batik

3. Actor Memilih button cari

4. Aktor menginputkan batik yang ingin dicari

(67)

Skenario : Cari Daerah Batik

Actor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor mengklik masuk ke halaman olah data daerah

2. menampilkan form daerah atik

3. Actor Memilih button cari

4. Aktor menginputkan daerah yang ingin dicari

5. Menampilkan daerah yang telah di masukkan sesuai kata kunci.

Skenario : Cari Alat Batik

Aktor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor mengklik masuk ke halaman olah data alat batik

2. menampilkan form alat batik

3. Aktor Memilih button cari

4. Aktor menginputkan alat batik yang ingin dicari

(68)

Skenario : Lihat Kategori batik

Actor : Pengunjung

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor memilih menu kategori batik di form utama

2. Menampilkan daftar kategori batik secara keseluruhan

Skenario : Lihat Batik

Actor : Pengunjung

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor memilih menu kategori batik di form utama

2. Menampilkan daftar kategori batik secara keseluruhan

3. Aktor memilih pilihan batik yang diinginkan

4. Menampilkan seluruh jenis batik tersebut.

Skenario : Lihat Komentar

Actor : Pengunjung

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor menekan menu komentar di form utama

(69)

Skenario : Lihat Daerah

Actor : Pengunjung

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Admin menekan menu daerah di form utama

2. Menampilkan semua data daerah batik tersebut

Skenario : Lihat Alat batik

Actor : Admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Admin menekan menu alat_batik di form utama

2. Menampilkan semua alat_batik

Skenario : Tambah Komentar

Actor : Pengujung

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor menekan tombol form Komentar

2. Mengklik pilihan tambah komentar

3. menampilkan form komentar

4. menginputkan komentar yang akan di tambahkan

(70)

6. Jika invalid : menampilkan form simpan gagal kembali ke form komentar

Jika valid : menampilkan form data berhasil disimpan

Skenario : HapusKomentar

Actor : Pengunjung

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor mengklik tombol komentar

2. menampilkan form komentar

3. Aktor Memilih komentar yang akan dihapus

4. Aktor mengklik tombol hapus

5. Komentar berhasil dihapus

3.3. Planning

(71)

3.3.1. Pemodelan Proses (Data Flow Diagram)

3.3.1.1. Diagram konteks (Context Diagram)

ADMIN PENGUNJUNG

Data login, data kategori, data batik, data komentar

Informasi validasi login, informasi kategori, informasi batik, informasi komentar, QR

code batik

Data batik, data komentar, data scan QR code

Informasi batik by kategori, informasi detail batik, informasi

komentar 0

Situs Museum Batik Yogyakarta Berbasis Web Menggunakan PHP, MYSQL, dan QR Code

(72)

3.3.1.2. Diagram Berjenjang (Hierarcy Diagram)

0

Situs Museum Batik Yogyakarta Berbasis

Edit data batik

2.5p

Hapus data batik

2.4p

Lihat detail data batik

Deskripsi alat batik

Lihat detail data daerah

Lihat detail data daerah

5.5p

Cari data daerah

(73)

3.3.1.3.Overview DFD

Data alat batik

Data komentar

Data alat batik

Data komentar

(74)
(75)

3.3.1.5 DFD Level 1 proses 3

Data batik Data batik

(76)

3.3.1.6 DFD Level 1 proses 4

Data Kategori

Data Kategori Data Kategori

Data Kategori DataKategori

Data Kategori

Data Kategori Data Kategori

Data Kategori Data Kategori

Data Kategori Kategori

(77)

3.3.1.7 DFD Level 1 proses 5

Data Alat batik Data Alat batik

Data Alat batik Data Alat batik

Data Alat batik

Data Alat batik

Data Alat batik Data Alat batik

Data Alat batik Data Alat batik

Data Alat batik Alat batik

(78)

3.3.1.8 DFD Level 1 proses 6

Data komentar Data komentar

Data komentar

Data komentar

Data komentar

Data komentar Data komentar

Data komentar Data komentar Data komentar

Komentar

(79)

3.4. Perancangan Sistem

3.4.1. Perancangan Basis Data

3.4.1.1. Database Conceptual Design

ADMIN Komentar

Kategori punya

Tanggalapn Tgl_tanggapan

Keterangan

Id_batik nama_batik

(80)

3.4.1.2. . Database Logical Design

Gambar 3. 11. Database logical design

3.4.2. Database Physical Design

1. Tabel Admin

Atribut Data Tipe Constraint

Username Varchar2(30) PK, Not Null

Password Varchar2(33) Not Null

Email Varchar2(50) Not Null

(81)

2. Tabel Kategori

Atribut Data Tipe Constraint

id_kategori Char(7) PK, Not Null

Nama_kategori Varchar2(50) Not Null

Keterangan Text Not Null

Tabel 3. 2. Tabel Kategori

3. Tabel Batik

Atribut Data Tipe Constraint

id_batik Varchar2(30) PK, Not Null

nama_kategori Char(7) FK, Not Null

Nama_batik Varchar2(30) Not Null

Gambar_1 Varchar2(50) Not Null

Warna Varchar2(50) Not Null

Tahun Varchar2(50) Not Null

Karya Varchar2(50) Not Null

Motif Varchar2(50) Not Null

Proses Varchar2(50) Not Null

Tabel 3. 3. Tabel Batik

4. Tabel Komentar

Atribut Data Tipe Constraint

id_komentar Varchar2(30) PK, Not Null

username Varchar2(30) FK, Not Null

Email Varchar2(30) Not Null

Isi_komentar Varchar2(50) Not Null

Tgl_isikomentar Datetime Not Null

tanggapan Varchar2(50) Not Null

Tgl_tanggapan Datetime Not Null

Keterangan Enum(‘dibaca’,’belum’) Not Null

Tabel 3. 4. Tabel Komentar

5. Tabel Daerah

Atribut Data Tipe Constraint

id_daerah Char(7) PK, Not Null

Daerah Varchar2(50) Not Null

(82)

6. Tabel Alat_batik

Atribut Data Tipe Constraint

id_alat Char(7) PK, Not Null

Nama_alat Varchar2(50) Not Null

Gambar_alat Varchar2(50) Not Null

Tabel 3. 6. Tabel alat batik

3.5. Modeling

Proses modeling ini berfokus pada perancangan user interface pada sistem

yang akan dibangun. Pada proses ini user interface dibuat menggunakan aplikasi

visio.

3.5.1. Perancangan Interface

3. 5.1.2. Admin

3.5.1.2.1. Menu Login Admin HEADER

Footer

Login

Username

Password

Gambar 3. 12 Interface Menu Login Admin

(83)

3. 5.1.2.2. Menu utama OLAH DATA DAERAH

ALAT BATIK

Gambar 3. 13. Interface Menu utama Admin

3.5.1.2.3. Tampilan Frame Admin olah data kategori

HEADER

Footer

Olah Kategori Batik

Id_batik kategori OLAH DATA DAERAH

ALAT BATIK

SEARCH

Footer

(84)

3.5.1.2.4. Tampilan Frame Admin Edit olah data kategori

HEADER

Footer Edit data kategori batik

Id_kategori OLAH DATA DAERAH

ALAT BATIK Admin

kategori

Keterangan

Gambar 3. 15. Interface Admin Edit Olah Kategori Batik

3.5.1.2.5. Tampilan Frame Admin Detail olah data kategori

HEADER

Footer Detail data kategori batik

Id_kategori OLAH DATA DAERAH

ALAT BATIK Admin

Kategori Keterangan

(85)

3.5.1.2.4 Tampilan Frame Admin olah Batik HEADER

Footer OLAH DATA BATIK Id_batik OLAH DATA DAERAH

ALAT BATIK

(86)

3.5.1.2.6. Tampilan Frame Admin Edit Olah Batik

HEADER

Footer Edit data batik Id_batik OLAH DATA DAERAH

ALAT BATIK

Gambar 3. 18. Interface Admin Edit data Batik

3.5.1.2.7. Tampilan Frame Admin Detail Batik

HEADER

Footer Detail data batik

Id batik OLAH DATA DAERAH

ALAT BATIK

(87)

3.5.1.2.8. Tampilan Frame Admin Olah Daerah

HEADER

Footer

OLAH DATA DAERAH BATIK Id_batik OLAH DATA DAERAH

ALAT BATIK Admin

SEARCH Daerah

Gambar 3. 20. Interface Admin Olah daerah Batik

3.5.1.2.9. Tampilan Frame Admin Edit data Daerah

HEADER

Footer Edit data daerah batik Id_derah OLAH DATA DAERAH

ALAT BATIK Admin

daerah

(88)

3.5.1.2.10. Tampilan Frame Admin Detail Daerah

HEADER

Footer Detail data daerah

Id daerah OLAH DATA DAERAH

ALAT BATIK Admin

Daerah

Gambar 3. 22. Interface Admin detail daerah

3.5.1.2.11. Tampilan Frame Admin Alat batik OLAH DATA DAERAH

ALAT BATIK Admin

SEARCH Nama alat

Gambar alat

(89)

3.5.1.2.12. Tampilan Frame Admin Alat batik

HEADER

Footer Edit data batik

Id_alat OLAH DATA DAERAH

ALAT BATIK Admin

Gambar alat

Gambar 3. 24. Interface Admin Edit alat Batik

3.5.1.2.13. Tampilan Frame Admin Alat batik

HEADER

Footer Detail data alat batik

Id alat OLAH DATA DAERAH

ALAT BATIK Admin

Nama alat

(90)

Gambar 3. 25. Interface Admin detail alat Batik

3.5.1.2.14. Tampilan Frame Admin Komentar

HEADER

Footer LOGIN

HOME

OLAH DATA KATEGORI OLAH DATA BATIK

KOMENTAR LOGOUT

Komentar Tulis komentar

SIMPAN BATAL

Email

Isi Tanggal

Tanggapan

Gambar 3. 27. Interface Tanggapi komentar

3. 5. 1.3. Pengunjung

(91)

3. 5. 1. 3. 1. Tampilan Home Pengunjung HEADER

FOOTER

HOME Profile Tentang Batik Galeri Detail batik Tentang Museum Peta lokasi

Slide Show Batik Slide Show Batik Slide Show Batik Welcome to Meseum Batik Yogyakarta

Komentar

Slide Show Batik Slide Show Batik Slide Show Batik

Read QR code

Gambar 3. 28. Interface Home Pengunjung

3. 5. 1. 3. 2. Tampilan Profil Pengunjung

HEADER

FOOTER

HOME Profile Tentang Batik Galeri Detail batik Tentang Museum Peta lokasi

PROFIL

TEXT

Read QR code Komentar

(92)

3. 5. 1. 3. 3. Tampilan Pengunjung Tentang Batik

HEADER

FOOTER TENTANG BATIK

SEJARAH BATIK

Perkembangan batik di Indonesia

Profile Tentang Batik Galeri Detail batik Tentang Museum Peta lokasi Komentar Read QR code

Home Help

Gambar 3. 30. Interface Tentang Batik

3. 5. 1. 3. 4 Tampilan Pengunjung Galeri HEADER

FOOTER GALERI

Foto

Read QR code

Foto Foto Foto Foto Foto

Foto Foto Foto Foto Foto Foto

Foto Foto Foto Foto Foto Foto

Profile Tentang Batik Galeri Detail batik Tentang Museum Peta lokasi Komentar Home

Gambar

Gambar 2. 2 Halaman Awal the-qrcode-generator
Gambar 2. 4 Halaman pencetakan QR Code
Gambar 2. 5 Komponen- komponen use case
Gambar 2. 6 Simbol Terminator
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah menerapkan teknologi QR Code pada sistem informasi museum keraton Sumenep berbasis smartphone android yang nantinya

Untuk pengembangan lebih lanjut yang dapat membantu Aplikasi E-Katalog Koleksi Museum Batik Pekalongan Berbasis Android pada masa yang akan datang, dapat ditambahkan

Pada layout daftar motif batik pengguna juga dapat memilih motif batik yang diinginkan, kemudian sistem akan menampilkan layout baru yang berisi sebuah gambar batik,

Oleh karena itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perbandingan potensi daya tarik daerah tujuan wisata yang terdapat di Museum Batik Yogyakarta

Museum Sarwo Edhie Wibowo ini biasanya menjadi destinasi pengunjung dari institusi pendidikan mulai dari SD maupun sampai Perguruan Tinggi, namun dari kalangan

Aplikasi QR Code Scanner yang dibangun berbasis Android menggunakan ZBar Library mempunyai fitur Scanner, Bookmark, tentang Museum Sonobudoyo, dan menampilkan foto koleksi secara

Dengan pengembangan sistem informasi museum menggunakan QR Code berbasis android penyampaian informasi ahli kepada pengguna dapat dikembang dengan lebih mudah,

Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini yaitu media augmented reality berbasis QR-Code dapat digunakan di museum untuk memperkenalkan sekaligus digitalisasi