vi
DAFTAR ISI
Cover………..………i
Lembar Pengesahan………...…ii Lembar Pernyataan Hasil Karya Pribadi………...……...iii Kata Pengantar………..iv
1.3.Tujuan Penelitan……….……….2
1.4.Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ………...…3
1.5.Skema Perancangan……….……...4
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran……….………5
2.2 Promosi………...……….…………5
2.3 Kemasan / Packaging….………..5
2.4 Logo dan Brand………...……….………10
BAB III DATA DAN ANALISIS DATA 3.1 Data dan Fakta 3.1.1 Sekilas Tentang Kota Pontianak………...11
3.1.2 Tinjauan Terhadap Produk / Persoalan Sejenis……….………18
vii
3.2 Analisa Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta………24
3.2.1 Nama Produk………..………24
3.2.2 Potensi Produk………...25
3.2.3 Analisa SWOT………..……….25
3.2.4 Segmentasi……….………....26
3.2.5 Targeting……….………...26
3.2.6 Positioning……….………26
3.2.7 Bauran pemasaran dengan 4P……….………27
3.3 Pemecahan Masalah……….………27
BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi……….………...28
viii M. Paper Bag….………….………....……….……….……..42
4.5 Perkiraan Biaya Produksi Untuk 1 tahun ………43
BAB V KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan….………….………....………..….……….………....45
4.2 Saran………...………….………....………..….……….………....45
ix DAFTAR GAMBAR
Gambar1.1 Skema Perancangan ………..4
Gambar 3.1 Gang tempat produksi lidah buaya milik Ibu Yuliana ……….… 14
Gambar 3.2 Signboard di depan rumah produksi lidah buaya Ibu Yuliana………..14
Gambar 3.3 Gang tempat produksi lidah buaya milik Ibu Yuliana ……… 15
Gambar 3.4 Garasi tempat produksi lidah buaya milik Ibu Yuliana ………15
Gambar 3.5 Pemrosesan lidah buaya milik Ibu Yuliana ……….16
Gambar 3.6 Suasana di tempat produksi lidah buaya milik Ibu Yuliana……….16
Gambar 3.7 Dodol lidah buaya yang akan dipotong ………17
Gambar 3.8 Tempat penyimpanan sementara minuman lidah buaya ………...17
Gambar 3.9 Pusat penjualan oleh-oleh di Pontianak (Jl.Pattimura) ……….18
Gambar 3.10 Oleh-oleh produk Ibu Yuliana banyak ditemukan di sini ……… 18
Gambar 3.12 Dodol Lidah Buaya ………...19
Gambar 3.13 Jelly Lidah Buaya ………...…...20
x
Gambar 3.15 Kerupuk Lidah Buaya Rasa Jagung Bakar………...….21
Gambar 3.16 Kerupuk Lidah Buaya Rasa Bawang …….………...22
Gambar 3.17 Teh Lidah Buaya ……….………...22
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia terkenal dengan beraneka ragam suku, budaya dan bahasa sehingga
menimbulkan makanan-makanan yang khas dari tiap-tiap daerah. Bahkan
makanan-makanan tersebut bisa menjadi citra dan image dari sebuah kota
tersebut. Beberapa contohnya adalah jika kita mendengar kota Yogyakarta maka
kita akan teringat oleh bakpia patok dan gudeg bahkan Yogyakarta malah
disebut dengan sebutan Kota Gudeg. Semua itu pastinya berhubungan erat
dengan media promosi yang digunakan sehingga masyarakat luas dapat
mengetahui tentang makanan-makanan tersebut.
Kota Pontianak merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Barat, kota ini juga
disebut sebagai Khuntien oleh etnis Tionghoa. Hasil tanaman pangan yang
paling besar adalah ubi kayu, padi dan ubi rambat. Selain itu, para petani juga
bertani sayuran dan lidah buaya. Lidah buaya merupakan salah satu makanan
khas Pontianak yang biasa dijadikan buah tangan (oleh-oleh) yang berasal dari
Pontianak tersebut. Lidah Buaya (Aloe Vera) merupakan tumbuhan yang sudah
dikenal dari zaman dahulu kala sebagai penyubur rambut. Namun sebenarnya
Lidah Buaya ini mempunyai khasiat-khasiat lain yang sebenarnya sangat
menyehatkan karena di dalamnya terkandung zat-zat yang bermanfaat bagi
kesehatan, antara lain enzim, asam amino, mineral, vitamin, karbohidrat, lemak,
air, hormon, dan polisakarida. Kandungan-kandungan tersebut mempunyai
berbagai macam khasiat yang dapat membantu memberikan jalan keluar
terhadap keluhan masyarakat akan kesehatan mereka. Untuk pengolahan lidah
buaya sendiri saat ini di Pontianak tidak hanya sebagai minuman, namun berupa
makanan dengan berbagai macam bentuk antara lain kerupuk lidah buaya, jelly
lidah buaya, selai lidah buaya, teh lidah buaya, dodol lidah buaya, rendang daun
2 Berdasarkan survei yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa banyak dari
masyarakat yang telah mengenal dan mengetahui tentang lidah buaya ini namun
hanya sepintas dan sedikit saja yang mereka ketahui. Kebanyakan dari mereka
hanya mengetahui bahwa lidah buaya adalah tanaman yang hanya bisa
digunakan sebagai penyubur rambut dan minuman saja. Mereka tidak
mengetahui produk-produk lain yang dapat dibuat dari lidah buaya ini.
Dengan adanya hal inilah maka diharapkan masyarakat luas akan semakin
mengenal produk-produk lain yang dibuat dengan bahan dasar lidah buaya dan
mereka dapat membeli produk-produk tersebut. Karena itu penulis tertarik untuk
membahas dan mengkaryakan Promosi Produk Lidah Buaya Sebagai Oleh-Oleh
Khas Kota Pontianak sebagai topik Tugas Akhir penulis.
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Adapun permasalahan yang akan dibahas di penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Bagaimana merancang media komunikasi visual yang menarik dan
mudah dimengerti oleh masyarakat mengenai produk dan promosi lidah
buaya sebagai oleh-oleh khas dari Kota Pontianak?
Ruang lingkupnya adalah Kota Bandung dan Kota Jakarta serta kota-kota
lainnya.
1.3 Tujuan Perancangan
Adapun tujuan perancangan yang dilakukan, yaitu :
Mempromosikan aneka hasil olahan Lidah Buaya agar dapat semakin
dikenal dan digemari oleh masyarakat khususnya untuk masyarakat kota
Jakarta dan Bandung.
Merancang media komunikasi visual yang menarik dan mudah dimengerti
oleh masyarakat mengenai produk dan promosi lidah buaya sebagai
oleh-oleh khas dari Kota Pontianak, umumnya keluarga dan khususnya wanita
3
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Metode dan teknik yang dilakukan dalam perancangan ini adalah :
Observasi
Observasi dilakukan di beberapa tempat yang sering dikunjungi oleh
wanita dewasa seperti Mall besar di Kota Bandung dan beberapa tempat
jajanan-jajanan yang ada serta tempat-tempat penjualan oleh-oleh.
Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari tentang
khasiat, manfaat dan promosi tentang oleh-oleh khas Kota Pontianak di
kalangan masyarakat serta media internet.
Wawancara
Wawancara dilakukan dengan para ibu sebagai target utama dari promosi
ini, pemilik usaha produk makanan lidah buaya, dan masyarakat yang
4
1.5 Skema Perancangan
Latar Belakang Masalah
Potensi Produk Lidah Buaya di Kota Pontianak
Permasalahan dan Ruang Lingkup
Kurangnya minat konsumen karena kurang dikenal oleh masyarakat
Tujuan Perancangan
Mempromosikan oleh-oleh khas Pontianak dengan lebih informatif dan
menarik.
Bauran Pemasaran dengan 4P
-Product
Dodol lidah buaya, Jelly lidah buaya, Kerupuk lidah buaya, Teh lidah buaya dan Minuman lidah buaya.
-Price
Rentang harga 5000-20000 Rupiah
-Promotion
Flyer yang kurang menarik dan informatif
-Place
Luar dan dalam kota Pontianak Identifikasi dengan STP
-Segmentasi
Usia 25-40 tahun
-Targeting
Usia 25-40 tahun yang berwisata
-Positioning
Dapat dinikmati oleh usia 25-40 tahun ke atas
SWOT
Strength
-Pelopor pertama di Kota Pontianak
Weakness
-Kemasan, Nama dan Logo yang biasa dan tidak menarik
-Kurangnya promosi yang dilakukan di luar kota Pontianak
Oppurtunities
-Belum banyak pengusaha-pengusaha lidah buaya lainnya di Kota Pontianak
Threats
-Kurangnya pengetahuan masyarakat akan produk ini sehingga mereka tidak membeli
-Munculnya pesaing-pesaing dari luar Kota Pontianak yang memiliki kemasan, nama, logo dan promosi yang lebih menarik.
Media Promosi
Media Utama
-Kemasan
-Rebranding Logo dan Nama
-Poster
Media Pendukung
-X-Banner
-Iklan Koran
45
BAB 5
KESIMPULAN
5.1Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dan pengamatan akan masalah ini, kesimpulan
yang dapat diambil adalah promosi yang dilakukan oleh ibu Yuliana kurang bahkan
terkesan tidak ada sehingga minat masyarakat atas produk ini semakin berkurang.
Setelah adanya pembaharuan dalam desain kemasan, logo dan media promosi yang
dibuat diharapkan produk-produk ibu Yuliana ini dapat menjadi produk yang
diminati masyarakat luas bahkan manca Negara. Logo, kemasan dan media promosi
merupakan satu kesatuan bagian terpenting yang harus dibuat sangat menarik dan
berkonsep agar masyarakat dapat tertarik dan ingin membelinya dan ini juga
termasuk dalam kegiatan promosi. Promosi merupakan upaya yang dilakukan oleh
produsen untuk menjual produk olahannya kepada konsumen. Media yang
digunakannya pun tidak boleh sembarangan karena jika media yang digunakannya
kurang efektif, kurang menarik atau cepat rusak maka masyarakat cenderung tidak
akan membeli produk tersebut. Untuk kemasan, dahulu kemasan hanya berfungsi
sebagai pembungkus dan pelindung dari produk tersebut. Persaingan produk yang
semakin ketat mengharuskan produsen untuk berfikir keras meningkatkan fungsi
kemasan untuk dapat memberikan daya tarik kepada konsumen melalui aspek warna,
grafis, bentuk maupun desainnya. Sedangkan logo merupakan satu identitas dari
suatu perusahaan, produk, Negara, organisasi yang di dalamnya terkandung suatu
makna yang tersirat.
5.2Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah untuk ibu Yuliana agar lebih
membuka diri akan branding dan promosi sehingga dapat membuat produk-produk
olahannya menjadi lebih menarik dan dapat meningkatkan penjualannya.
Untuk masyarakat luas, cintailah produk lokal karena dengan kita mencintai
46 dan budidayakan budaya yang ada di setiap daerah masing-masing. Khususnya untuk
masyarakat Kalimantan Barat sendiri, mari budidayakan produk ini dan tetaplah
untuk menjaga kualitas dari lidah buayanya itu sendiri sehingga hal ini dapat menjadi
47 DAFTAR PUSTAKA
Media Buku:
Surianto, S.Sn, Rustan. 2009. “Mendesain Logo”. Jakarta: PT Gramedia.
Widyatama, Rendra. 2007. “Pengantar Periklanan”. Yogyakarta: PUSTAKA BOOK
PUBLISHER.
Kennedy, John.E. 2006. “Marketing Communication”.Jakarta:Bhuana Ilmu Populer.
Marianne Rosner Klimchuk and Sandra A. Krasovec. 2006. “Desain Kemasan Perencanaan Merek Produk yang Berhasil Mulai dari Konsep sampai Penjualan”. Jakarta: Erlangga.
Media Internet :
http//khasiat-lidah-buaya-aloevera.htm
http//Kota_Pontianak1.htm
http//Tham^Cung by 0nly0ne — a My Opera Slideshow.htm
http//forum_posts.asp.htm
http//Chinese Painting and Calligraphy.b.asp.htm