Niat
Baik'l(edadatan
27
September 2015,/G
setiappagi
selama 70tahua
telahmembuahkan hal-hal baik bag khalAyak
pembaca. Pertama,
IG
turut
membentukirama hidup masyarakat yang
positif. Setiap pagiIG
hadir dan mengajak war-ga bangun pagi dengan kesadaran seba-gai rakyat (warga) yang berdaulat.I{edua,IG turut
membentuk iramapi-kir masyarakat. Setiap
pagilG
mengajak pembaca mengawalihan
denganinfor-masi, wawasan, dan sikap peduli pada
peristiwa dan masalah-masalah aktual. Sarapan
informasi yang disajikan KR
langsung
ataupun
tidak bakal
meme-ngaruhi cala
pikir
masyarakat padahari
itu.
Pembaca berangsur-angsurterba-ngun daya
kritisnya
dalam melihatper-soalan dalam masyarakat.
Migunani
Ttrmraping
Liyan
Hampir satu
dekadeterakhu, I(R
dikenal dengan motto MigtLnaniTltmrap-ing Liyaru ('Bergurra bagi Sesama).
Inilah
niat baik yang
menjadi kekhasan KR.Tidak sekadar sebagai semboyan
untuk
diri
sendiri sebagar lembaga pers, namunmotto itu juga bensi ajakan mulia kepada seluruh masyarakat
untuk
secara nyata berguna bagi sesarha. Di berbagai kesem-patan, semboyan mulia ini digelorakan.Apalagi semboyan
itu
selaras denganajaran dan
budayamasyarakat
Jawayang mengedepankan gotong royong dan
kebersamaan. Buktinya sungguh nyata.
Tengoklah
rubrik'Migunani'
yang hadir setiap hari Minggu. Dapat kita baca benta tentang se;umlah warga yang menderita sakit, namur tak berdaya karenakesulit-an dkesulit-ana. Pemberitaan
itu
mampu meng-gerakkan begrtu banyak wargamasya-rakat untuk
mendermakan
sehagian rezekinya melalui KR. Sumbangan daripara pembaca pun segera disalurkan ke-pada warga yang memerlukan.
Salah satu fungsr pers memang
meme-diasi atau menghubungkan pihak-pihak yang terkart agar masalah segera tersele-saikan. Misalnya, lewat
rubrik'Pikiran
Pembaca', walga brsa mengeluhkan
pela-yanan sebuah lembaga pemerintah. Lalu pimpinan iembaga tersebut melakukan
perbaikan pelayanan sesuai keluhan dan masukan warga. Namun, apa yang terjadi
dalam
rubrik
Migunani' jauh melampaui fi:ngsi itu.Ada
tiga hal baik
yang dapat dicatatdai
ajakatMigunani
Tttmraping Liy an.Pertama,IG
mampu memerankandii'i
sebagar suaka bagi masyarakat kalangan bawah
untuk
mengadukan nasibnya. Ti-dak hanya warga DIY,tetapijuga
Jawa lbngah. Ini berarti wa.rga masyarakat be-gitu percayakepadalG
sehingga merekabersedia berkeluh-kesah secara terbuka.
. Kedua,I(B berhasil mengetuk hati dan
menggerakkan
niat baik
wargamasya-rakat
unh-rk membantu sesarnanya yangmenderita.
Jika kita
cermati, parapen-derma berasal
dari
berbagai kalangan. Rasa persaudaraan dan kemanusiaanlahyang mendorong mdreka membantu
sesa-ma
denganpenuh ketulusan dan
ke-ikhlasan.
Ini bukti bahwalG
menerimakep'ercayaan besar dari warga untuk
me-nerima dan menyalurkan
sumbanganmereka. Kepercayaan warga diimbangi
oleh
KB
dengan mencantumkan namapenderma dan besarrrya sumbangan seca-ra transparan.
Kitiga,,KR
sukses mempertemukan,warga masyarakat dari berbagai
kalang-an dkalang-an latar belakang dalam belarasa
se-jati. Ini bukti
bahwa Jurnalismesilatu'-rahmi' yang secara sadar dikembangkan
IG
tidak berhenti sebagai slogaoSemboyan dan
praktik
konkret Migu-nani thmraping Liyan tpntu merupakanbukti
keberhasilanI(R
dalammengem-ban fungsi sosialnya. Meskipun demikian,
tiga hal baik
tersebut menyisakan per-tanyaan. Lalu, apa peran pemerintahde-ngan dinas-dinasnya dalam menangani
warga yang
sakit
dantak
mampubero-bat? Sudahkah BPJS menjangkau dan menjamin hak kesehatan seluruh warga?
Bagarmanapun I(R hanyalah rmtra pe-merintah. Tanggung j alvab menyej
ahte-rakan dan mendaulatkan rakyat tetap
be-rada di pundak pemerlntah.
Dirgahayrr Kedaulatan. Rah,yat.
Niat
baikmu pasti mampu mendaulatkan
rak-yat.
r-J - c.Dr
PAri
Subagyo MHum.,Doseru Juruw,ltstih, di FS USD
Yogyahafta;
Ksdulatan
Rakyat
(I{R)'#.
g."gp
ilerusia 70 tahun. Sejaraht"i"t
rnlrr.iLfl,
m
memilikip.r*t".*
sebagai pengawal kemerdekaanIndone-sia. Sebagaimana
dinyatakan
Presiden Soekarno pada peringatan ulangtahun
ke-5KR (tahun
1950),harian
ini'mem-bantu
perjuanganr negara-bangsa Indo-nesia.Di luar
catatan sejarahitu,
ada kisahnyata.yang menarilq Vakni tentang nama Kedaulatan Rakyat. Dalam acara Temu
Penulis
IG
(19/9), Direkh:r UtamaPI
BP IGdaulatan Ralryat, dr Gun Nugrotro Sa-mawi mengungkap bahwa harianini
se-mula
akan diberi nama Sedyatama(pe-nnlisan waktu it;u Sedy otomo) yang
bbrar-ti'niat
baik'. Namun,Mr
KPHSoedaris-man Poerwokoesoemo (Walikota
Yorya-karta
1947-1966)mengusulkan
namaIkdaulatan
Rahyat.Apakah nama
itu lalu
menggagalkanperwujudan'niat
baik' para pendirinya?Meskipun harian
ini
akhirnya bernama Kedaulatan Rahyat, rttat baik tetapterja-ga dan dihidupi hingga
kini.
Setidaknya ada dua bukti, yakni tekad terbit pagi dansemboy art Migunnni Tfu,mrapaq Lt y an.
TekadTerbitPagi
Niat
baik parapendirilG
pertama-ta-ma berwujud tekad (komitmen) untuk
ter-.bit
pagi.Bila dilihat
dengan kacamata saat ini yangfiwarnai
kemajuantel<nolo-gi informasi, termasuk teknologi grafika
(percetakan), tekad
itu
tentuterlihat
se-derhana dan remeh. Namun, pada masa
itu,
tekaditu
sungguh memerlukan ke--beranian. Bahkan bukan sekadar
kebera-nian biasa, tetapi keberanian heroik yang dilandasi semangat nasionalisme dan pa-triotisme. Keselamatan dan nyawa men-jadi taruhan.
Mengapa? Karena
terbit
pagr berartr penyiapannyaharus malam hari
sebe-lumnya. Pen;,eapan di rnalam hari berarti risiko dan a-ncaman keamanan. Maklum,
serdadu Jepang dan Belanda masih
ber-cokol di sekitar Yogyakarta. Namun,
ber-kat komrtmen teguh Dwitu:rggal
Wonohi-to-Samawr dan para
penerusny{IG
tia-da putus terbit pagi hingga hari ini.