• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Mengenai Menarche Pada Siswi SMP "X" di Kota Cimahi Tahun 2010.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Mengenai Menarche Pada Siswi SMP "X" di Kota Cimahi Tahun 2010."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI MENARCHE PADA SISWI SMP “X” DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

Arief Budiman, 2010; Pembimbing I : dr. Dani, M.Kes

Pembimbing II : dr. Rimonta F. Gunanegara, Sp.OG

Remaja seringkali merasa tidak nyaman untuk membicarakan masalah seksualitas dan kesehatan reproduksinya kepada orang tua, sehingga mereka mencari alternatif sumber informasi lain seperti teman atau media massa. Informasi yang semakin mudah diakses justru memancing remaja untuk meniru perilaku yang dilihat. Pada akhirnya remaja perlu mendapat perhatian khusus dalam hal pembentukan pengetahuan, sikap, dan perilaku karena remaja merupakan generasi penerus bangsa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sampai sejauh mana gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku siswi mengenai menarche

Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan rancangan cross sectional dan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Sampel menggunakan kriteria whole sampling dan diperoleh 225 responden sebagai sampel.

Dari hasil penelitian didapatkan pengetahuan 78,67% cukup, sikap 75,56% baik, dan perilaku 68,44% cukup. Kesimpulan pengetahuan dan perilaku responden sudah cukup serta pada tingkat sikap sudah baik.

(2)

v ABSTRACT

ILLUSTRATION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND BEHAVIOUR OF MENARCHE OF FEMALE STUDENTS OF “X” JUNIOR HIGH SCHOOL

IN CIMAHI IN 2010

Arief Budiman, 2010; Tutor I : dr. Dani, M.Kes

Tutor II : dr. Rimonta F. Gunanegara, Sp.OG

Adolescents often feel uncomfortable to discuss about sexuality and reproduction health problem to their parents. It causes them to seek out other information as alternative such as friends or mass media. The increasing accessibility of information attracts them to imitate the behavior they see. They need to have special treatment of knowledge, attitude, and behavior because they are the young generation. The aim of this research to know the illustration of knowledge, attitude, and behavior of female students about menarche.

This research used descriptive method, cross sectional design and questionnaire to collect the data. This research used 225 respondents as for sample, which were taken by whole sampling.

The percentage result of this research is 78,67 % enough for knowledge, 75,56 % good for attitude, and 68,44% enough for behavior. The conclusion of this research is that respondents had enough knowledge and behavior, and good attitude.

(3)

viii DAFTAR ISI

JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN...

i ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK... iv

ABSTRACT... v

PRAKATA... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL ………...……... xiii xiii DAFTAR GAMBAR………... xvi

DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 3

1.3 Maksud dan Tujuan... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah... 4

1.5 Kerangka Teori... 3 4 1.6 Metodologi Penelitian... 5 5 1.7 Lokasi dan Waktu... 5 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Populasi Remaja…………..……….. 2.2 Masa Remaja... 2.3 Pubertas………... 6 6 7 2.3.1 Definisi…... 8

2.3.2 Ciri-ciri Pubertas... 8

2.3.2.1 Pubertas Pada Wanita... 9

(4)

ix

2.3.3 Penyebab Munculnya Pubertas... 9

2.4 Kesehatan Reproduksi Remaja... 10

2.5 Anatomi Alat Reproduksi Wanita... 11

2.6 Fisiologi Alat Reproduksi Laki-Laki... 12

2.6.1 Menstruasi... 13

2.6.1.1 Siklus Menstruasi... 14

2.6.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Menstruasi... 15

2.6.1.3 Kelainan-Kelainan Menstruasi... 16

2.6.1.4 Jenis-Jenis Kelainan Menstruasi... 16

2.6.1.5 Gangguan Menstruasi Pada Remaja... 19

2.7 Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku... 19

2.7.1 Pengetahuan... 19

2.7.1.1 Proses Adopsi Perilaku... 20

2.7.1.2 Tingkatan Pengetahuan... 21

2.7.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan... 2.7.2 Sikap... 22 22 2.7.2.1 Komponen Pokok Sikap... 23

2.7.2.2 Tingkatan Sikap... 23

2.7.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap………. 24

2.7.3 Perilaku... 26

2.7.3.1 Tingkatan Perilaku... 26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Subjek Penelitian………... 27

3.1.1 Alat Penelitian... 27

3.1.2 Subjek Penelitian... 27

3.2 Tempat dan Waktu Peneltian... 27

3.3 Metode Penelitian... 28

3.3.1 Jenis Penelitian... 28

3.3.2 Rancangan Penelitian... 28

(5)

x

3.3.4 Definisi Operasional... 28 3.4 Populasi dan Sampel... 29 3.5 Kriteria Pemilihan Subjek...

3.6 Cara Pengambilan Sampel...

30 30 3.7 Prosedur Kerja... 30 3.8 Teknik Analisis Data...

3.8.1 Analisis Data Univariat... 3.8.2 Identitas Responden... 3.8.3 Pengetahuan...

31 31 31 31 3.8.4 Sikap... 32 3.8.5 Perilaku... 33 3.9 Aspek Etik Penelitian... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Univariat... 35 4.1.1 Identitas Responden... 35 4.1.1.1 Distribusi Responden Menurut Kelas... 35 4.1.1.2 Distribusi Responden Menurut Usia...

4.1.1.3Distribusi Responden Tentang Mengalami Menarche...

36 36 4.1.2 Pengetahuan...

4.1.2.1 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Definisi

Reproduksi...

37

37 4.1.2.2 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Definisi

Kesehatan Reproduksi... 37 4.1.2.3Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Organ Reproduksi

Eksterna Bagi Perempuan... 38 4.1.2.4 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Organ Reproduksi

Interna Pada Perempuan………... 4.1.2.5 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pubertas...

39 39 4.1.2.6 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Usia Rata-Rata

(6)

xi

4.1.2.7 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang menarche... 41 4.1.2.8 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Berapa Banyak

Rata-Rata Jumlah Darah Yang Keluar Pada Saat Selama Menstruasi... 41 4.1.2.9 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Berapa Hari

Rata-Rata Perempuan Mengalami Menstruasi... 42 4.1.2.10 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Berapa Hari

Rata-Rata Siklus Menstruasi Pada Setiap Bulannya... 43 4.1.2.11 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Secara

Keseluruhan... 43 4.1.3 Sikap...

4.1.3.1 Distribusi Sikap Responden Tentang Membicarakan Peduli Tidaknya Kesehatan Reproduksi...

44

44 4.1.3.2 Distribusi Sikap Responden Tentang Menarche Adalah

Termasuk Kesehatan Reproduksi Serta Berkaitan Dengan

Pubertas... 44 4.1.3.3 Distribusi Sikap Responden Tentang Semua Wanita Harus

Mengalami Menarche... 45

4.1.3.4 Distribusi Sikap Responden Bahwa Setelah Menarche Wanita

Boleh Melakukan Hubungan Intim... 45 4.1.3.5 Distribusi Sikap Responden Terhadap Temen Ada Yang Belum

Mengalami Menarche... 46 4.1.3.6 Distribusi Sikap Responden Bahwa Setelah Mengelami

Menarche Seorang Perempuan Dapat Dikatakan Sudah

Dewasa... 46 4.1.3.7 Distribusi Sikap Responden Setelah Menarche... 47 4.1.3.8 Distribusi Sikap Responden Terhadap Penyuluhan Kesehatan

Reproduksi Remaja Di Sekolah Responden... 47 4.1.3.9 Distribusi Sikap Responden Tentang Membicarakan Kesehatan

(7)

xii

4.1.3.10 Distribusi Sikap Responden Tentang Membicarakan

Seksualitas Pada Remaja Merupakan Hal Yang Tabu... 48

4.1.3.11 Distribusi Tingkat Sikap Responden Secara Keseluruhan... 49

4.1.4 Perilaku... 4.1.4.1 Distribusi Perilaku Responden Terhadap Perolehan Informasi Tentang Kesehatan Reproduksi... 49 49 4.1.4.2Distribusi Perilaku Responden Terhadap Perolehan Informasi Tentang Pornografi... 50

4.1.4.3 Distribusi Perilaku Responden Alasan Melihat Pornografi... 4.1.4.4 Distribusi Perilaku Responden Terhadap Perolehan Informasi Tentang Masturbasi... 50 51 4.1.4.5 Distribusi Perilaku Responden Tentang Perilaku Pertama Kali Mengetahui Menarche... 52

4.1.4.6 Distribusi Perilaku Responden Tentang Perilaku Pada Masa Remaja... 52

4.1.4.7 Distribusi Perilaku Responden Tentang Menceritakan Setelah Mengalami Menarche... 53

4.1.4.8 Distribusi Perilaku Responden Tentang Perilaku Saat Orangtua Memberikan Nasehat Mengenai Permasalahan Remaja... 53

4.1.4.9 Distribusi Perilaku Responden Tentang Perilaku Pada Saat Bersekolah Dengan Keadaan Sedang Menarche... 54

4.1.4.10 Distribusi Perilaku Responden Tentang Perilaku Yang Terjadi Setelah Mengalami Menarche... 55

4.1.4.11 Distribusi Tingkat Perilaku Responden Secara Keseluruhan.... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ……… 56

5.2. Saran ……….. 56

DAFTAR PUSTAKA ………... 57

LAMPIRAN………... 60

(8)

xiii DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi responden menurut kelas... 35 Tabel 4.2 Distribusi responden menurut usia... 36 Tabel 4.3 Distribusi responden tentang sudah belumnya mengalami

menarche... 36 Tabel 4.4 Distribusi banyaknya jawaban pengetahuan responden tentang

definisi reproduksi... 37 Tabel 4.5 Distribusi banyaknya jawaban pengetahuan responden tentang

definisi kesehatan reproduksi... 37 Tabel 4.6 Distribusi pengetahuan responden tentang organ reproduksi

eksterna bagi perempuan... 38 Tabel 4.7 Distribusi banyaknya jawaban pengetahuan responden tentang

organ reproduksi interna pada perempuan... 39 Tabel 4.8 Distribusi banyaknya jawaban pengetahuan responden tentang

tanda pubertas... 39 Tabel 4.9 Distribusi pengetahuan responden tentang usia rata-rata seorang

anak mengalami pubertas... 40 Tabel 4.10 Distribusi pengetahuan responden tentang menarche... 41 Tabel 4.11 Distribusi pengetahuan responden tentang berapa banyak

rata-rata jumlah darah yang keluar pada saat selama menstruasi... 41 Tabel 4.12 Distribusi pengetahuan responden tentang berapa hari rata-rata

perempuan mengalami menstruasi... 42 Tabel 4.13 Distribusi pengetahuan responden tentang berapa hari rata-rata

siklus menstruasi pada setiap bulannya... 43 Tabel 4.14 Distribusi tingkat pengetahuan responden secara keseluruhan... 43 Tabel 4.15 Distribusi sikap responden tentang membicarakan peduli

tidaknya kesehatan reproduksi... 44 Tabel 4.16 Distribusi sikap responden tentang pernah menarche adalah

(9)

xiv

Tabel 4.17 Distribusi sikap responden tentang wanita mengalami menarche 45 Tabel 4.18 Distribusi sikap responden bahwa setelah menarche wanita

boleh melakukan hubungan intim... 45 Tabel 4.19 Distribusi sikap responden terhadap menghadapi temen ada

yang belum mengalami menarche... 46 Tabel 4.20 Distribusi sikap responden bahwa setelah mengelami menarche

seorang perempuan dapat dikatakan sudah dewasa... 46 Tabel 4.21 Distribusi sikap responden setelah menarche... 47 Tabel 4.22 Distribusi sikap responden terhadap diadakan penyuluhan

mengenai kesehatan reproduksi remaja di sekolah responden... 47 Tabel 4.23 Distribusi sikap responden tentang membicarakan kesehatan

reproduksi kepada orang tua... 48 Tabel 4.24 Distribusi sikap responden tentang membicarakan seksualitas

pada remaja merupakan hal yang tabu... 48 Tabel 4.25 Distribusi tingkat sikap responden secara keseluruhan... 49 Tabel 4.26 Distribusi banyaknya jawaban perilaku responden... 49 Tabel 4.27 Distribusi banyaknya jawaban perilaku responden terhadap

perolehan informasi tentang pornografi... 50 Tabel 4.28 Distribusi banyaknya jawaban perilaku responden tentang

alasan melihat pornografi... 50 Tabel 4.29 Distribusi banyaknya jawaban perilaku responden terhadap

perolehan informasi tentang menarche... Tabel 4.30 Distribusi perilaku responden tentang perilaku pertama kali

mengetahui menarche... Tabel 4.31 Distribusi perilaku responden tentang perilaku pada masa

remaja... Tabel 4.32 Distribusi perilaku responden tentang menceritakan setelah

mengalami menarche... Tabel 4.33 Distribusi perilaku responden tentang perilaku saat orangtua

memberikan nasehat mengenai permasalahan remaja...

51

52

52

53

(10)

xv

Tabel 4.34 Distribusi perilaku responden tentang perilaku anda pada saat bersekolah dengan keadaan sedang menarche... Tabel 4.35 Distribusi perilaku responden tentang Perilaku yang terjadi

setelah mengalami menarche... Tabel 4.36 Distribusi tingkat perilaku responden secara keseluruhan...

54

(11)

xvi DAFTAR GAMBAR

(12)

xvii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Persetujuan Komisi Etik Penelitian... 60 Lampiran 2. Informed Consent... 61 Lampiran 3. Kuesioner... 62 Lampiran 4. Hasil Kuesioner Usia, menarche dan Pengetahuan

(13)
(14)

Email: ethic_fkukmrsi@

med.maranatha. edu

KOMISI ETIK PENELITIAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL

BANDUNG

SOP/008/01.0 Berlaku mulai:

Desember 2008 Hal 66 dari 1

Judul:

Formulir Protokol

61 Lampiran 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini:

N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya:

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul :

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI MENARCHE PADA SISWI SMP “X” DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung,

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

(15)
(16)

63

1. Darimana anda mengetahui tentang kesehatan reproduksi ? (Jawaban

2. Darimana anda mengetahui tentang

pornografi ? (Jawaban boleh ≥ 1)

4. Darimana anda mengetahui tentang menarche ? (Jawaban boleh ≥ 1)

(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)

76

RIWAYAT HIDUP

Nama : Arief Budiman

Nomor Pokok Mahasiswa : 0710125

Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi, 19 Mei 1988

Alamat : Jl. Siliwangi No 89 Pelabuhan Ratu Sukabumi

Riwayat Pendidikan :

 TK Mardi Yuana, Sukabumi, 1992  SD Mardi Yuana 2, Sukabumi, 1994

 SMP Mardi Yuana 2 (sekarang Mardi Waluya 2), Sukabumi, 2000  SMA Kristen Bina Bakti 1, Bandung, 2003

(30)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia menempati urutan nomor 4 di dunia dalam hal jumlah penduduk, dengan remaja sebagai bagian dari penduduk yang ada. Propinsi Jawa Barat pada tahun 2005 dihuni oleh 38.886.975 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 19.703.106 jiwa dan penduduk perempuan 19.183.869 jiwa (Hasil Sensus BPS, 2005).

Jumlah penduduk kota Cimahi 546.879 jiwa dengan laki-laki berjumlah 279.473 jiwa dan perempuan 267.406 jiwa. Jumlah remaja kelompok usia 10-14 tahun sebanyak 20.739 jiwa laki-laki dan 22.505 jiwa perempuan. Dan jumlah remaja usia 15-19 tahun sebanyak 18.591 jiwa laki-laki dan 22.944 jiwa perempuan. (Hasil Sensus BPS, 2005).

Laporan dari SUPAS (Sensus Penduduk Antar Sensus) jumlah penduduk Indonesia tahun 2005 adalah 218 juta jiwa dan sekitar 62 juta diantranya adalah remaja berusia 10-19 tahun (Adek Ratna Jameela, 2008). Jumlah penduduk di Jawa Barat adalah sekitar 40 juta jiwa dengan penduduk usia remaja berusia 10-19 tahun berjumlah sekitar 8 juta jiwa dan bandung 1 juta jiwa (Supasus, 2005). Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun. Remaja tidak mempunyai tempat yang jelas, mereka tidak termasuk golongan anak-anak tetapi tidak juga termasuk golongan orang dewasa. Pada tahap ini remaja akan mengalami suatu perubahan fisik, emosional dan sosial sebagai ciri dalam masa pubertas. Dan dari berbagai

ciri pubertas tersebut, menarche merupakan perbedaan yang mendasar antara

(31)

2

datang pertama kali yang sebenarnya merupakan puncak dari serangkaian

perubahan yang terjadi pada seorang remaja putri yang sedang menginjak dewasa

dan sebagai tanda bahwa ia sudah mampu hamil. Usia remaja putri saat

mengalami menarche bervariasi lebar, yaitu antara usia 10-16 tahun, tetapi

rata-rata pada usia 12,5 tahun. Statistik menunjukkan bahwa usia menarche

dipengaruhi faktor keturunan, keadaan gizi dan kesehatan umum (Sarwono, 2005).

Berkaitan dengan masalah seksualitas, khususnya remaja, sangat penting untuk mengetahuinya. Pemberian informasi masalah seksual menjadi lebih penting, terlebih lagi mengingat remaja berada dalam potensi seksual yang aktif dan sering tidak memiliki informasi yang cukup mengenai aktivitas seksual mereka sendiri. Tentu saja hal tersebut akan sangat berbahaya bagi perkembangan jiwa remaja bila ia tidak memiliki pengetahuan dan informasi yang tepat. (Sri Rumini,2004). Sebaiknya peristiwa yang berkaitan dengan pubertas, terutama menarche pada perempuan diinformasikan sejak dini sebelum anak remaja tersebut mengalami menarche. Hal ini untuk mempersiapkan diri akan peristiwa menarche bila tidak dipersiapkan akan memberi perasaan takut, cemas dan kaget. Informasi sedini mungkin ini juga dapat membantu remaja tersebut untuk menerima kodratnya atau identitas sebagai perempuan dan merasa bahwa menarche adalah peristiwa alamiah. Kurangnya informasi maka remaja putri akan memasuki usia remaja dengan pengetahuan yang memadai, akan tetapi dapat bertambah dengan informasi-informasi yang salah. (Sarwono, 2004).

(32)

3

Diharapkan pula hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan penelitian dalam mengembangkan upaya komunikasi, informasi dan edukasi yang lebih tepat untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku remaja mengenai kesehatan reproduksi.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian tersebut di atas, maka

dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

Bagaimanakah gambaran pengetahuan siswi kelas VIII SMP “X” terhadap

menarche di Kota Cimahi tahun 2010.

Bagaimanakah gambaran sikap siswi kelas VIII SMP “X” terhadap menarche

di Kota Cimahi tahun 2010.

Bagaimanakah gambaran perilaku siswi kelas VIII SMP “X” terhadap

menarche di Kota Cimahi tahun 2010.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud Penelitian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku siswi SMP “X” terhadap menarche di Kota Cimahi tahun 2010.

(33)

4

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis

Menambah wawasan penulis dan mahasiswa lainnya mengenai perkembangan seksualitas pada umumnya dan menarche pada khususnya di kalangan remaja putri serta perwujudan aplikasi ilmu yang diperoleh penulis selama pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Marantha.

Manfaat praktis

Masyarakat dapat mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku mengenai menarche di kalangan remaja putri.

Bagi Sekolah Menengah Pertama ”X” di Kota Cimahi

Sebagai pertimbangan bagi sekolah dalam memasukan mata pelajaran

kesehatan reproduksi.

1.5Kerangka Teori

Menarche termasuk dalam kesehatan reproduksi remaja dapat diwujudkan melalui pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik khususnya bagi remaja putri. Masa remaja adalah periode transisi perubahan fisik, psikis, dan sosial seorang anak menjadi dewasa. Pada masa remaja ini anak mengalami perubahan yang cepat pada ukuran tubuh, bentuk tubuh dan fungsi psikologis dan sosial. Faktor hormonal dan sosial berperan pada perubahan anak menjadi dewasa. Masa Remaja berlangsung melalui 3 tahapan. Tahapan tersebut yaitu masa remaja awal, masa remaja menengah dan masa remaja akhir. (Aden R, 2010).

(34)

5

Pada tahapan terakhir remaja yaitu masa remaja akhir yang pada anak perempuan yaitu sekitar umur 17 tahun pada umumnya semua anak perempuan normal sudah akan mengalami menstruasi pertama (menarche). (Aden R, 2010). Cepat lambatnya menarche dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah genetik, lingkungan, sosial ekonomi, nutrisi, budaya, psikologi, pengetahuan, sikap dan perilaku remaja tersebut. Karena keterbatasan penelitian, maka peneliti hanya akan melakukan penelitian pada faktor pengetahuan, sikap dan perilaku. (Pacarada, 2007).

1.6Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang penulis gunakan adalah sebagai berikut

- Rancangan penelitian : Cross sectional

- Metode penelitian : Deskriptif

- Teknik pengumpulan data : Survei, melalui wawancara langsung terhadap

responden

- Instrumen pokok penelitian : Kuesioner

- Populasi : Siswi kelas VIII SMP “X” di Kota Cimahi Tahun 2010

- Teknik sampling : Whole sampling

1.7Lokasi dan Waktu

- Lokasi Penelitian : SMP “X” di Kota Cimahi.

(35)

56 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Hasil penelitian di sekolah SMP “X”, Cimahi didapatkan:

Tingkat pengetahuan mengenai menarche pada siswi SMP “X” adalah 78,67% cukup.

Tingkat sikap mengenai menarche pada siswi SMP “X” adalah 75,56% baik.

Tingkat perilaku mengenai menarche pada siswi SMP “X” adalah 68,44% cukup.

Berdasarkan hasil penelitian di sekolah SMP “X”, Cimahi maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan dan perilaku responden sudah cukup. Dan pada tingkat sikap sudah baik.

5.2Saran

Dilakukan tindakan untuk meningkatkan dan memperbaiki persepsi masyarakat mengenai menarche dengan cara edukasi, konseling, dan tindakan-tindakan yang lain yang melibatkan praktisi kesehatan.

Sekolah dapat mengadakan berbagai penyuluhan tentang kesehatan reproduksi sehingga dapat meningkatkan dan memperbaiki pengetahuan, sikap, dan perilaku siswi, mempertimbangkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi ke dalam kurikulum serta dilakukan pada kegiatan-kegiatan OSIS, PMR, dan bimbingan konseling, dan semua pihak terutama orang tua dan guru agar dapat memberikan pendidikan mengenai kesehatan reproduksi saat remaja mulai memasuki pubertas.

(36)

57

DAFTAR PUSTAKA

Aden R. 2010. Ketika remaja & pubertas tiba. Yogyakarta: Hanggar Kreator.

Adek Ratna Jameela. 2008. Remaja indonesia masih sangat membutuhkan informasi kesehatan reproduksi. http://www.kesrepro.info/?q=node/407. 11 Oktober 2010.

Afandi Kusuma. 2009. Pengertian sehat.

http://www.afand.cybermq.com/post/detail/2456/pengertian-sehat. 23 Agustus 2010.

Alderman, Elizabet. M. 1999. Contemporary Adolescent Gynocology.

http://www.einstein.yu.edu/home/faculty/profile.asp?id=5724&O=1, 10 November 2010.

Azwar, Saifudin. 1988. Sikap Manusia. Liberty. Yogyakarta.

Bambang W. 2006. Ilmu Ginekologi Dasar. Jakarta : Bagian Obstetri Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya.

Cholil. 1994. Konsep pemikiran tentang kesehatan reproduksi wanita.

http://creasoft.wordpress.com/2008/04/18/kesehatan-reproduksi-wanita/10

November 2010.

Data Statistik Indonesia. 2009. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin. http://www.datastatistik-indonesia.com/component/

option,com_tabel/id_tabel111. 12 desember 2009.

Dorland W.A.N. 2006. Kamus kedokteran dorland. Huriawati Hartanto, dkk. Edisi 29. Jakarta: EGC.

Felicia Kurniawan. 2002. Sikap dan perilaku seksual mahasiswa disalah satu perguruan tinggi swasta di jakarta. Atma Jaya, 2(1): 201-211.

Guyton A.C., Hall J.E. 1997. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Terjemahan Irawati S. Jakarta: EGC.

Indah Rachma Murti. 2008. Hubungan antara frekuensi paparan pornografi melalui media massa dengan tingkat perilaku sekual pada siswa SMU muhammadiyah 3 tahun 2008.

(37)

58

International Data Base (IDB). 2010. World midyear population by age and sex for 2010. http://www.census.gov/cgi-bin/broker. 11 Oktober 2010.

Lumsden, Ann Marie; McGavigan, Jay. Menstruation and Menstrual Disorder in Gynecology. 3rd edition. China. Elsevier Science Limited. 2003 : 459-467

Kesrepro info. 2008. Definisi kesehatan reproduksi remaja. http://www.kesrepro.info/?q=node/380. 30 Desember 2009.

Meita Dhamayanti. 2009. Overview adolescent health problems and services. http://www.idai.or.id/remaja/artikel.asp?q=200994155149. 20 Januari 2010.

Menstrual Disorder. http://www.healthatoz.com. Diakses tanggal 18 Februari 2010

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi kesehatan & ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Pacarada, M. et al. 2007. Impact of socio-economic factors on onset of menarche in girl. BMJ.

http://www.cjmed.net/journal/articleinfo/id/291?PHPSESSID=472024dcc8dda cb7185cf1a8157560a2 29 September 2010

Pasquino, A.M. et al. 2008. Long-term observation of girl with idiopathic central precocious puberty treated with gonadotropih-releasing hormone analogs: impact on adult height, body mass index, bone mineralcontent and reproductive function. J Clin Endocrinol Metab Vol. 93, No1. http://jcem.endojurnals.org/cgi/content/full/93/1/190 23 September 2010.

Saifuddin Azwar. 2000. Sikap manusia teori dan pengukurannya. Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sarwono, SW. 2004. Psikologi remaja. Cetakan VII. Jakarta : PT Grafindo.

Sastrawinata, S. 1999. Gangguan pada masa bayi, kanak-kanak, pubertas, klimakterium dan senium. Dalam : Winkojosastro, H., Saifuddin. A. B., sam Rachimhadi, T. Ilmu Kandungan. FK UI.

Siti Rokhmawati Darwisyah. 2008. Seksualitas remaja Indonesia. http://www.kesrepro.info/?q=node/366. 15 Oktober 2010.

. 2008. Tinjauan umum kesehatan reproduksi remaja. http://www.kesrepro.info/?q=node/367. 25 Januari 2010.

(38)

59

Soper, David. E. 2007 genitourinary infection and sexually transmitted diseases.

In : Berek, Jonathan S. Berek & Novak’s Gynecology. Ed 14, Philadelphia :

Lippicott Wiliam & wilkins.

Sri Esti Wuryani D. 2008. Pendidikan Seks Keluarga. Jakarta : Indeks

Sri Rumini, Siti Sundari. 2004. Perkembangan anak dan remaja. Jakarta: Rineka Cipta.

Taubat. 2010. Pornografi salah satu penyebab pikun.

http://novelindo.blogspot.com/2010/01/pornografi-salah-satu-penyebab-pikun.html. 16 Oktober 2010.

Tri Handayani. 2008. Hubungan antara sikap terhadap hubungan seksual, masturbasi, pornografi, dan homoseksual dengan religiusitas pada dewasa muda muslim. http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/. 26 Desember 2009.

Warih Andan Puspitosari. 2002. Peranan orang tua dalam pendidikan sex pada remaja. Mutiara Medika, 1(2): 46-51.

Wawan A., Dewi M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.

Wikipedia. 2010. Pengetahuan. http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan. 1 Agustus 2010.

Gambar

Table Usia, Menarche dan Pengetahuan
Tabel Sikap

Referensi

Dokumen terkait

This thesis entitled Developing Computer-based Learning Material for the English I Course in the Information System Study Program of Sekolah Tinggi Manajemen Informatika

Untuk menghindari ketegangan dengan masyarakat, maka pemerintah Sumenep terutama dinas terkait (Dinas Pariwisata) terpaksa tidak lagi meng- galakkan industri

Menurut Gerlach dan Ely (Sadiman, (2003: 83) pemilihan media tidak terlepas dari konteksnya, bahwasanya media merupakan komponen dari sistem instruksional secara

Mahasiswa praktikan dalam pelaksanaan mengajar di kelas menyampaikan materi dengan didampingi dan tanpa didampingi oleh Guru Pembimbing. Guru pembimbing masuk ke ruang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara citra tubuh dengan kepercayaan diri Mahasiswi Papua di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga.

Tujuan Menghasilkan kurikulum berbasis kompetensi unggulan spesifik jurusan yang difokuskan pada bidang akuntansi untuk meningkatkan efektifitas dan produktifitas proses

Memperlihatkan Dokumen Kualifikasi asli atau rekaman (fotocopy) Dokumen Kualifikasi yang telah dilegalisir sesuai isian pada sistem SPSE Kabupaten Mandailing Natal.. Menyerahkan

interaktif pengajaran yaitu: ”(1) untuk memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis, (2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya