• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) Sebagai Obat Komplementer Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) Sebagai Obat Komplementer Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

PENGARUH EKSTRAK DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus Benth) TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI Augusta C. K. Lando 2012 Pembimbing I : Budi Widyarto Lana, dr., MH. Pembimbing II: Dr. Diana K. Jasaputra, dr., M. Kes.

Latar belakang hipertensi merupakan penyakit dengan komplikasi yang berbahaya. Penggunaan obat herbal secara empirik untuk pengobatan hipertensi, telah diakui banyak mengurangi keluhan penderita. Orthosiphon stamineus Benth (Kumis Kucing), merupakan obat herbal yang dipercaya untuk mengobati hipertensi.

Tujuan Penelitian menilai efek ekstrak daun kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth) dalam menurunkan tekanan darah sistol dan diastol pada penderita hipertensi.

Metode Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimental dengan desain penelitian pre dan post tes. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol pada 10 penderita hipertensi yang sedang mengkonsumsi obat anti hipertensi. Data dianalisis menggunakan statistik dengan metode uji t berpasangan dengan α = 0.05. Tingkat kemaknaan dinilai berdasarkan nilai p < 0.05.

Hasil penelitian menunjukkan rerata tekanan darah sistol dan diastol sebelum minum ekstrak daun kumis kucing (Orthosiphon Stamineus Benth) 132,9/96,8 mmHg, sedangkan setelah minum ekstrak daun kumis kucing (Orthosiphon Stamineus Benth) 121,0/85,5 mmHg.

Rerata tekanan darah sistol setelah minum ekstrak daun kumis kucing (Orthosiphon Stamineus Benth) mengalami penurunan sebesar 8,7% dan rerata tekanan darah diastol mengalami penurunan sebesar 11,5% yang berbeda signifikan ( p < 0,01).

Simpulan Ekstrak daun kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth) menurunkan tekanan darah sistol dan diastol pada penderita hipertensi.

(2)

v

ABSTRACT

WHISKERS CAT LEAF EXTRACT EFFECTS (Orthosiphon stamineus

Benth) ON BLOOD PRESSURE IN HYPERTENSIVE PATIENTS Augusta C. K. Lando, 2012 First tutor : Budi Widyarto Lana, dr., MH. Second tutor : Dr. Diana K. Jasaputra, dr., M. Kes.

Background Hypertension is a disease with dangerous complications.

Herbal medicine already used empirically for hypertension and admitted has decreased symptoms for hypertensive patients. Orthosiphon stamineus Benth (Whiskers Cat) is a herb that is believed to treat hypertension.

Objective to observe the effect of Orthosiphon Stamineus Benth leaves

extract on lowering systolic and diastolic blood pressure in hypertensive patients.

Method this study uses an experimental method with design pre–test and post test. Measured data are systole and diastole blood pressure on 10 hypertensive patients who’s in medication. Data were analyzed using the statistical method with paired “t” test with α = 0.05. Significance level valued based on p <0,05.

Result The average of systolic and diastolic blood pressure before consuming

Orthosiphon Stamineus Benth leaves extract is 132,9/96,8 mmHg, and after the consumption is 121,0/85,5 mmHg.

Average of systole blood pressure after the consumption of Orthosiphon Stamineus Benth leaves extract decreased 8,03% compared than before the consumption and the average of diastole blood pressure decreased 10,37% compared than before the consumption of Orthosiphon stamineus Benth leaves extract which is significant (p < 0,01).

Conclusion Orthosiphon Stamineus Benth leaves extract reduced both

systolic and diastolic blood pressure in hypertensive patients.

(3)

viii

1.2 Identifikasi Masalah………...……….. 2

1.3 Maksud dan Tujuan penelitian…...……….. 3

1.3.1 Maksud Penelitian…...……….. 3

1.3.2 Tujuan Penelitian…...……… 3

1.4 Manfaat Karya Tulis ilmiah………... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis………... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran………... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian………... 5

2.1.3 Pemeriksaan Tekanan Darah………....………... 11

2.1.3.1 Cara Langsung……….………...……... 11

(4)

ix

2.1.4 Denyut Jantung………. 14

2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Denyut Jantung………... 14

2.1.6 Frekuensi Denyut Jantung……… 14

2.1.7 Metode Pemeriksaan Denyut Jantung……….. 15

2.2 Hipertensi………...………... 15

2.2.1 Epidemiologi Hipertensi………... 15

2.2.2 Faktor Risiko Hipertensi………...………... 16

2.2.3 Klasifikasi Hipertensi………..…………... 20

2.2.4 Gejala Klinik Hipertensi………... 21

2.2.5 Patofisiologi Hipertensi………...…………... 22

2.5.5 Penggolongan Obat Anti Hipertensi……...……….. 23

2.2.7 Komplikasi Hipertensi………..… 26

2.3 Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth)………...…… 26

2.3.1 Deskripsi………... 26

2.3.2 Taksonomi………...………. 27

2.3.3 Asal usul dan Penyebaran………....…... 28

2.3.4 Ekologi………...………...………... 28

2.3.5 Kandungan Kimia………... 29

2.3.6 Efek Daun Kumis Kucing terhadap Tekanan Darah……. 30

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN………... 31

3.1 Bahan, Alat, dan Tempat Penelitian………... 31

3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian………... 31

3.1.2 Subjek Penelitian………... 31

3.2 Metode Penelitian... 32

3.2.1 Desain Penelitian... 32

3.2.2 Variabel Penelitian... 32

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel... 32

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel... 32

3.2.3 Besar Sampel Penelitian... 32

3.2.4 Prosedur Kerja... 33

3.2.4.1 Persiapan sebelum tes.……... 33

3.2.4.2 Cara Pemeriksaan………. 33

3.2.5 Metode Analisis... 34

3.2.5.1 Hipotesis Penelitian………. 34

3.2.5.2 Kriteria Uji... 35

(5)

x

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 36

4.1 Hasil Penelitian... 37

4.2 Pembahasan... 39

4.3 Uji Hipotesis Penelitian……….. 41

4.3.1 Hal-hal yang Mendukung………. 41

4.3.1 Hal-hal yang Tidak Mendukung... 42

4.3.2 Kesimpulan... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 43

5.1 Kesimpulan... 43

5.2 Saran... 43

DAFTAR PUSTAKA... 44

LAMPIRAN... 47

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Menurut Joint National Comitee

VII (JNC VII)………. 21

Tabel 4.1 Tabel Data Umum Subjek Penelitian………. 36 Tabel 4.2 Rata-rata Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Sesudah Minum

Ekstrak Daun Kumis Kucing……….. 37

Tabel 4.3 Rata-rata Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Sesudah Minum

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Sistem Renin Angiotensin Aldosteron………... 23 Gambar 2.2 Orthosiphon stamineus Benth……… 28 Gambar 4.1 Diagram Batang Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Sesudah

Pemberian Ekstrak Daun Kumis Kucing..………. 39

Gambar 4.2 Diagram Batang Tekanan Darah Diastol Sebelum dan

(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Sesudah

Perlakuan Hari Ke-7 Dengan Menggunakan Ekstrak Daun

Kumis Kucing ………... 47

Lampiran 2 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Sesudah Perlakuan Hari Ke-14 Dengan Menggunakan Ekstrak Daun

Kumis Kucing………….………... 48

Lampiran 3 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Sesudah Perlakuan Hari Ke-7 Dengan Menggunakan Ekstrak

Daun Kumis Kucing………...……… 49

Lampiran 4 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Diastol Sebelum dan

Sesudah Perlakuan Hari Ke-14 Dengan Menggunakan Ekstrak

Daun Kumis Kucing……….………... 50

Lampiran 5 Hasil Uji Statistik Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Sesudah Perlakuan Hari Ke-7 Menggunakan Uji “t”

berpasangan……… 51

Lampiran 6 Hasil Uji Statistik Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Sesudah Perlakuan Hari Ke-14 Menggunakan Uji “t”

berpasangan……… 52

Lampiran 7 Hasil Uji Statistik Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Sesudah Perlakuan Hari Ke-7 Menggunakan Uji “t”

berpasangan……… 53

Lampiran 8 Hasil Uji Statistik Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Sesudah Perlakuan Hari Ke-7 Menggunakan Uji “t”

berpasangan……… 54

(9)

47

LAMPIRAN 1

HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH SISTOL

SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN HARI KE-7 DENGAN

MENGGUNAKAN EKSTRAK DAUN KUMIS KUCING

NO TEKANAN DARAH SEBELUM TEKANAN DARAH SESUDAH

(10)

48

LAMPIRAN 2

HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH SISTOL

SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN HARI KE-14 DENGAN

MENGGUNAKAN EKSTRAK DAUN KUMIS KUCING

NO TEKANAN DARAH SEBELUM TEKANAN DARAH SESUDAH

(11)

49

LAMPIRAN 3

HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH DIASTOL

SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN HARI KE-7 DENGAN

MENGGUNAKAN EKSTRAK DAUN KUMIS KUCING

NO TEKANAN DARAH SEBELUM TEKANAN DARAH SESUDAH

I II III IV Rata2 I II III IV Rata2 1 110 110 100 100 105 82 86 82 80 82.5 2 100 100 100 100 100 80 80 80 78 79.5

3 90 90 90 90 90 80 80 80 80 80

4 100 110 110 110 107.5 90 90 80 80 85

5 90 90 90 90 90 80 78 74 78 77.5

6 98 98 100 98 98.5 84 84 78 82 82

7 90 90 88 88 89 80 84 82 80 81.5

8 100 110 110 110 107.55 90 90 90 90 90

9 90 90 90 90 90 74 80 80 78 78

(12)

50

LAMPIRAN 4

HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH DIASTOL

SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN HARI KE-14 DENGAN

MENGGUNAKAN EKSTRAK DAUN KUMIS KUCING

NO TEKANAN DARAH SEBELUM TEKANAN DARAH SESUDAH

I II III IV Rata2 I II III IV Rata2 1 110 110 100 100 105 100 100 100 110 100

2 100 100 100 100 100 90 92 88 90 90

3 90 90 90 90 90 100 100 98 98 99

4 100 110 110 110 107.5 100 96 100 100 99

5 90 90 90 90 90 70 70 70 70 70

6 98 98 100 98 98.5 74 76 74 72 74

7 90 90 88 88 89 82 80 80 82 81

8 100 110 110 110 107.55 90 80 80 80 82.5

9 90 90 90 90 90 80 76 80 82 79.5

(13)

51

LAMPIRAN 5

HASIL UJI STATISTIK TEKANAN DARAH SISTOL

SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN HARI KE-7

MENGGUNAKAN UJI “t” BERPASANGAN

Paired t-test

Normality Test: Passed (P =0.811)

Group N Missing Col 1 10 0 Col 2 10 0

Group Mean Std Dev SEM

Col 1 132.850 8.169 2.583

Col 2 119.650 4.667 1.467

Difference 13.200 5.875 1.858

t = 7.105 with 9 degrees of freedom. (P = <0.001)

95 percent confidence interval for difference of means: 8.998 to 17.402

The change that occurred with the treatment is greater than would be expected by chance;

There is a statistically significant change (P = <0.001).

(14)

52

LAMPIRAN 6

HASIL UJI STATISTIK TEKANAN DARAH SISTOL

SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN HARI KE-14

MENGGUNAKAN UJI “t” BERPASANGAN

Paired t-test

Normality test: Passed (P =0.364)

Group N Missing Col 1 10 0

Col 2 10 0

Group Mean Std Dev SEM

Col 1 96.750 7.854 2.484

Col 2 81.550 3.715 1.175

Difference 15.200 5.453 1.724

t = 8.815 with 9 degrees of freedom. (P = <0.001)

95 percent confidence interval for difference of means: 11.299 to 19.101

The change that occurred with the treatment is greater than would be expected by chance;

There is a statistically significant change (P = <0.001).

(15)

53

LAMPIRAN 7

HASIL UJI STATISTIK TEKANAN DARAH DIASTOL

SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN HARI KE-7

MENGGUNAKAN UJI “t” BERPASANGAN

Paired t-test

Normality test: Passed (P =0.211)

Group N Missing Col 1 10 0

Col 2 10 0

Group Mean Std Dev SEM

Col 1 132.850 8.169 2.583

Col 2 120.950 6.681 2.113

Difference 11.900 9.055 2.863

t = 4.156 with 9 degrees of freedom. (P = 0.002)

95 percent confidence interval for difference of means: 5.423 to 18.377

The change that occurred with the treatment is greater than would be expected by chance;

There is a statistically significant change (P = 0.002).

(16)

54

LAMPIRAN 8

HASIL UJI STATISTIK TEKANAN DARAH DIASTOL

SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN HARI KE-14

MENGGUNAKAN UJI “t” BERPASANGAN

Paired t-test

Normality test: Passed (P =0.140)

Group N Missing Col 1 10 0

Col 2 10 0

Group Mean Std Dev SEM

Col 1 96.750 7.854 2.484

Col 2 85.500 10.868 3.437

Difference 11.900 9.055 2.863

t = 3.534 with 9 degrees of freedom. (P = 0.006)

95 percent confidence interval for difference of means: 4.048 to 18.452

The change that occurred with the treatment is greater than would be expected by chance;

There is a statistically significant change (P = 0.006).

(17)

55

LAMPIRAN 9

(18)

56

LAMPIRAN 10

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a :

U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya:

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul: Pengaruh Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung, 2012

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

(19)

57

RIWAYAT HIDUP

Nama : Augusta Catharine Karni Lando

Nomor Pokok Mahasiswa : 0910056

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 31 Desember 1990

Alamat : Jl. Kancil III Blok C No. 106, Cikarang Baru Riwayat Pendidikan :

Taman Kanak-Kanak Tunas Bangsa, Lippo Cikarang, lulus tahun 1997 SD BPK Penabur, Cikarang, lulus tahun 2003

SMP Dian Harapan, Lippo Cikarang, lulus tahun 2006 SMA Dian Harapan, Lippo Cikarang, lulus tahun 2009

(20)

1

Hipertensi adalah faktor risiko utama penyakit-penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Data penelitian Departemen Kesehatan RI menunjukkan hipertensi dan penyakit kardiovaskular masih cukup tinggi. Insidensi hipertensi di Indonesia bahkan cenderung meningkat seiring dengan gaya hidup yang jauh dari perilaku hidup sehat, mahalnya biaya pengobatan hipertensi, disertai kurangnya sarana dan prasarana penanggulangan hipertensi. Saat ini, banyak negara mengalami peningkatan prevalensi hipertensi sejalan dengan faktor risiko seperti merokok, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan stres psikososial. Hipertensi sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat dan akan menjadi masalah yang lebih besar jika tidak ditanggulangi sejak dini. Kunci pencegahan atau penanggulangan hipertensi adalah gaya hidup sehat (Depkes RI, 2009).

Berdasarkan penelitian NHANES III (The Third National Health and Nutrition Examination Survey), hipertensi mampu meningkatkan risiko penyakit

jantung koroner sebesar 12% dan meningkatkan risiko stroke sebesar 24% (http://emedicine.medscape.com, 2010) Karena tidak menunjukkan gejala dan tanda – tanda manifestasi penyakit, hipertensi juga dikenal sebagai the silent killer.

(21)

2

darah yang menempati urutan pertama pada rawat jalan (5701 kunjungan) dan peringkat keempat pada layanan rawat inap.

Pada sisi lain, sejak lama telah dikenal banyak obat herbal untuk hipertensi. Penggunaannya makin meningkat dan telah diakui secara empiris banyak mengurangi keluhan pada penderita hipertensi. Obat herbal juga memiliki banyak kelebihan, harga yang relatif murah, efek samping rendah, memiliki efek sinergis maupun komplementer, serta memiliki lebih dari satu efek farmakologis.

Orthosiphon stamineus Benth (Kumis Kucing), merupakan obat herbal yang

telah dipercaya banyak negara untuk mengobati berbagai penyakit seperti reumatik, edema, urolithiasis, demam, ikterik, diabetes, batu ginjal, gout, menurunkan kolesterol dan hipertensi. Kumis Kucing memiliki efek anti alergi, anti inflamasi, anti hipertensi dan diuretik Pada penelitian anti hipertensi kumis kucing mengandung kalium yang bersifat diuretik dan antioksidan, sehingga dapat menurunkan tekanan darah (Adam, Y).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, identifikasi masalah penelitian adalah 1. Apakah ekstrak daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) dapat

menurunkan tekanan darah sistol pada penderita hipertensi.

2. Apakah ekstrak daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) dapat menurunkan tekanan darah diastol pada penderita hipertensi.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

(22)

3 1.3.1 Maksud penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mencari obat komplementer alternatif untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

1.3.2 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek ekstrak daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis penelitian ini adalah dapat memberikan informasi ilmiah kepada dunia kedokteran mengenai efek ekstrak daun Kumis Kucing terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.

Manfaat praktis penelitian mengenai Kumis Kucing diharapkan dapat digunakan sebagai pengobatan komplementer alternatif untuk masyarakat dalam membantu menurunkan tekanan darah.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Kerangka pemikiran dan hipotesis karya ilmiah ini adalah

1.5.1 Kerangka Pemikiran

(23)

4

Mekanisme kerja kalium dalam menurunkan tekanan darah bisa melalui beberapa cara, antara lain sebagai berikut:

1. Kalium dapat mempengaruhi sistem renin angiotensin, yaitu dengan menghambat pengeluaran renin yang seharusnya mengubah angiotensinogen menjadi angiotensin I, karena adanya blok pada sistem angiotensin I maka pembuluh darah akan mengalami vasoldilatasi sehingga tekanan darah akan menurun (Guyton & Hall, 2007)

2. Menurunkan potensial membran pada dinding pembuluh darah sehingga akan terjadi relaksasi pada dinding pembuluh darah yang akhirnya akan menurunkan tekanan darah (Guyton & Hall, 2007).

3. Menurunkan pengeluaran aldosteron, sehingga sekresi Na dan air oleh ginjal meningkat, cairan atau volume intravaskular menurun, makan tekanan darah akan ikut menurun pula (Guyton & Hall, 2007)

Daun kumis kucing juga memiliki kandungan polyphenols yang tinggi yang merupakan antioksidan yang mencegah arterioskleroris dan mengurangi kekakuan dinding pembuluh darah (Lopes et al, 2000).

Daun Kumis Kucing juga mengandung senyawa Methylripariochromene A (MRC) yang memiliki efek penurunan denyut jantung, supresi kontraksi dan

vasodilatasi, cardiac output akan turun dan tekanan darah menurun (Matsubara T, 1999).

Flavonoid dalam daun Kumis Kucing bersifat menyerupai ACE inhibitor sehingga angiotensin I tidak dapat diubah menjadi angiotensin II (V. Ivanov et al, 2005) yang menyebabkan terjadinya vasodilatasi pembuluh darah dan tekanan darah akan turun.

Kandungan benzochromenes [orthochromene A (11)], dua isopimarane-type diterpenes [orthosiphonone A (10), orthosiphonone B (11)], dan dua

pimarane-type diterpenes [neoorthosiphol A (12), neoorthosiphol B (13)] memiliki efek

(24)

5 1.5.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis 1: Ekstrak daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) menurunkan tekanan darah sistol pada penderita hipertensi.

Hipotesis 2: Ekstrak daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) menurunkan tekanan darah diastol pada penderita hipertensi.

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental dengan desain penelitian pre dan post tes. Data yang dinilai adalah efek ekstrak daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Analisis data menggunakan statistik dengan metode uji t berpasangan dengan α = 0,05.

1.7Lokasi dan Waktu

Lokasi Penelitian : Laboratorium Farmakologi

(25)

43

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) menurunkan tekanan darah sistol pada penderita hipertensi.

Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) menurunkan tekanan darah diastol pada penderita hipertensi.

5.2 Saran

Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang perlu dilanjutkan dengan berbagai penelitian lain. Saran untuk penelitian lanjutan adalah:

 Penelitian mengenai efek samping pemberian ekstrak etanol daun Kumis Kucing.

 Penelitian mengenai mekanisme kerja ekstrak etanol daun Kumis Kucing dalam menurunkan tekanan darah.

(26)

44

DAFTAR PUSTAKA

Arafat OM, Tham SY, Sadikun A, Zhari I, Haughton PJ, Asmawi MZ. 2008. Studies on diuretic and hypouricemic effects of Orthosiphon stamineus methanol extracts in rats. Journal of Ethnopharmacology, 118(3): 354-60.

Bullock, Barbara L.. 1996. Pathophysiology Adaptations and Alteractions in Function. 4th edition. USA: Lippincott – Raven Publishers

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Hipertensi Penyebab Utama

Penyakit Jantung.

http://202.155.5.44/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=2621&Item id=2. 11 Desember 2011

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Hipertensi penyebab kematian nomor tiga. http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/810-hipertensi-penyebab- kematian-nomor-tiga.html. 11 Desember 2011

Dorland, W.A. Newman. 2007. Kamus Kedokteran. Jakarta: EGC. Edisi 29. Hal. 1051, 1764.

Ganiswarna, Sulistia G. 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Bagian Farmakologi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Halaman 319 - 342 Ganong W.F. 2002 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 20, Jakarta: EGC. Hal.

615-619

Guyton A.C., Hall. J.E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. Hal. 210-222, 259-317, 396-397, 172-3, 182, 175-7, 245-257, 227-242.

Houssay. 1995. Human Physiology. 2nd. New York: McGraw Hill Book Company. Hal. 82,159-161, 182-184

Hull, Alison. 1996. Penyakit Jantung, Hipertensi, dan Nutrisi. Jakarta: BumiAksara Ivanov V., Roomi M. W., Kalinovsky T., Niedzwiecki A., Rath M. 2005.

(27)

45

Izzo, Joseph L. et al. 1999. Hypertension Primer: The Essentials of High Blood

Pressure. USA: American Heart Association

Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC). The Seventh Report of the JNC (JNC-7). JAMA.

Kaplan NM. 2002 .Clinical Hypertension. 8th ed. Lippincott: Williams & Wilkins; MF Yam. 2007. Antioxidant and Hepatoprotective Effects of Orthosiphon stamineus Benth. Standardized Extract. The American Journal of Chinese Medicine. 35: 115-126.

Kartikawati, Anggi. 2008. Prevalensi dan Determinan Hipertensi pada Pasien

Puskesmas di Jakarta Utara Tahun 2007. Skripsi: FKM UI

Kuntaraf, J dan Kathleen L. Kuntaraf. 1999. Makanan Sehat. Bandung: Indonesia Publishing House

Lopez et al. 2000. Endothelium-Independent Vasodilator Effects of the Flavonoid Quercetin and Its Methylated Metabolites in Rat Conductance and Resistance Arteries. Department of Pharmacology, School of Pharmacy, University of Alcalá, Madrid (M.I.); and Department of Pharmacology, School of Pharmacy, University of Granada, Granada (J.D.), Spain.

Masud, Ibnu. 1989. Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskular. Jakarta : EGC. P. 6-8, 13-15, 112-113, 128-135.

Matsubara T, Bohgaki T, Watarai M, Suzuki H, Ohashi K, Shibuya H. 1999. Antihypertensive actions of Methylripariochromene A from Orthosiphon aristatus, an Indonesian traditional medicinal plant. Bio Pharm Bull Oct; 22(10): 1083-8

(28)

46

extracts of Orthosiphon stamineus on spontaneous hypertensive rats: A preliminary study. African Journal of Pharmacy and Pharmacology, 6(6): 376-379.

Ohashi K., Bohgaki T., Shibuya H. 2000. Antihypertensive substance in the leaves of Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus) in Java Island. Yakugaku Zasshi, 120(5): 474-82

Patel, Chandra. 1995. Fighting Heart Disease: A Practical Self – help Guide to

Prevention and Treatment. India: Thomson Press Limited

Sherwood, L. 2007. Human physiology : From Cells to Systems 6th edition. Belmont : Thomson corporation, Hal. 337-379

Wantoro. 2002. Faktor – faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Lansia Rawat Jalan di RSUD Muara Enim Sumatera Selatan 2001.

WHO. 2010. Non Communicable Diseases. www.emro.who.int/ncd/hypertension.htm 12 Desember 2011

Yogiantoro, Mohammad. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Hipertensi Esensial. Jilid I Edisi IV. Editor: Sudoyo, Aru W., dkk. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Yunianti, Priska. 2011. Pengaruh Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) terhadap Tekanan Darah pada Pria Dewasa. Skripsi: FK Maranatha.

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini dengan judul “ Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Akar Tanaman Kumis Kucing ( Orthosiphon stamineus) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar ( Rattus

Dari hasil penelitian uji pengaruh pemberian ekstrak etanol 96% herba kumis kucing ( Orthosiphon stamineus Benth.) pada tikus jantan yang diinduksi pakan

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Ekstrak Daun Kumis Kucing ( Orthosiphon stamineus .Bth)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian ekstrak daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus) terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus wistar

Setelah diberi perlakuan perendaman dalam larutan daun kumis kucing dan perlakuan perebusan, kandungan Pb mengalami penurunan, sedangkan pada perlakuan perendaman dalam

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian ekstrak daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus) terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus wistar

Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui aktivitas penurunan gula darah Mencit ( Mus musculus) Ekstrak Etanol Daun Kumis Kucing ( Orthosiphon aristatus) dan

Efek Pemberian Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) terhadap Kerusakan Histologis Hepar Mencit (Mus musculus) Akibat Paparan Minyak Kelapa Sawit