• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN SCAFFOLDINGDALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI OLEHSISWA KELAS X SMA SWASTA MERANTI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN SCAFFOLDINGDALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI OLEHSISWA KELAS X SMA SWASTA MERANTI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN SCAFFOLDING

DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS

PARAGRAF ARGUMENTASI OLEH SISWA

KELAS X SMA SWASTA MERANTI

TAHUN PEMBELAJARAN

2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Syarat Memperoleh Sarjana Pendidikan

Oleh

EMI PURWATI

NIM 209311048

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt, atas berkat rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan baik. Skripsi ini

berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Scaffolding dalam Meningkatkan

Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta

Meranti Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar sarjana pendidikan bagi mahasiswa program S-1 pada Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini berbagai masukan dan bantuan diperoleh

penulis dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus sebagai Dosen Pengarah,

6. Drs. Tangson R. Pangaribuan, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi,

7. Drs. Basyaruddin, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik,

8. Drs. Syahnan Daulay, M.Pd. selaku Dosen Pengarah,

(7)

iii

10.Bapak dan Ibu Guru serta Pegawai Tata Usaha SMA Swasta Meranti,

terlebih kepada kepala sekolah SMA Swasta Meranti, Bapak Drs. Kasian,

M.M.,

11.Keluarga tercinta, Ayahanda Suparji, Ibunda Tuti Sumarni dan Saudara

Susilawati, Budi Suhendra, dan Amri Priono, atas segala motivasi, doa,

perhatian serta dukungan moril dan material yang senantiasa diberikan

dengan tulus dan penuh kasih sayang kepada penulis,

12.Sahabat Kos 63, teman seperjuangan Dik Eks C 2009, serta teman-teman

PPLT SMA Swasta Meranti 2012, atas doa, dukungan, cinta dan kasih

sayang yang kalian berikan selama proses terselesaikannya skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan

bantuan dari seluruh pihak demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini

bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan Bahasa Indonesia.

Medan, Januari 2014

Penulis,

Emi Purwati

(8)

i

ABSTRAK

Emi Purwati. NIM 209311048. Efektivitas Model Pembelajaran Scaffolding dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Meranti Tahun Pembelajaran 2013/2014. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran scaffolding dalam meningkatkan kemampuan menulis paragraf argumentasi oleh siswa kelas X SMA Swasta Meranti tahun pembelajaran 2013/2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Meranti dengan jumlah 141 siswa. Sampel diambil sebanyak dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang berjumlah 70 siswa, yang diambil secara homogen dengan random sampling (acak). Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah penugasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, tepatnya post-test only control

group design. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”.

Dari distribusi data yang diperoleh: 1) variabel X memiliki nilai rata-rata 79,11 dengan standar deviasi sebesar 9,88; dan 2) variabel Y memiliki nilai rata-rata 69,6 dengan standar deviasi sebesar 8,83.

Dari hasil perhitungan uji normalitas diperoleh: 1) variabel X memperoleh harga Lo (Lhitung) = 0,1257 dan Lt (Ltabel) = 0,1498. Ternyata Lhitung < Ltabel yaitu

0,1257 < 0,1498. Hal ini membuktikan bahwa data hasil kemampuan menulis paragraf argumentasi dengan model pembelajaran scaffolding berdistribusi

normal; dan 2) variabel Y memperoleh harga LO (Lhitung) = 0,1428 dan Lt (Ltabel) =

0,1498. Ternyata Lhitung < Ltabel yaitu 0,1428 < 0,1498. Hal ini membuktikan

bahwa data hasil kemampuan menulis paragraf argumentasi dengan model ekspositori berdistribusi normal.

Dari hasil perhitungan homogenitas varians kedua kelompok sampel yang diteliti, diperoleh Fhitung = 1,25 dan Ftabel = 1,84. Harga Fhitung < Ftabel yaitu 1,25 <

1,84. Hal ini membuktikan bahwavariansi populasi adalah homogen.

Dari hasil perhitungan uji t diperoleh t0 > ttabel yaitu 2,03 < 4,20 > 2,72

pada taraf signifikan 5% dan 1%. Maka perhitungan uji hipotesis nihil (Ho) ditolak

dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini berarti dalam kemampuan menulis

(9)

iv

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis ... 8

B. Pengertian Model Pembelajaran ... 8

C. Model Pembelajaran Scaffolding ... 10

1. Pengertian Model Pembelajaran Scaffolding ... 10

2. Tahap Model Pembelajaran Scaffolding ... 15

3. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Scaffolding ... 17

a. Keunggulan Model Pembelajaran Scaffolding ... 17

(10)

v

D. Model Ekspositori ... 19

1. Pengertian Model Pembelajaran Ekspositori ... 19

2. Keunggulan dan Kelemahan Model Ekspositori ... 20

a. Keunggulan Model Ekspositori ... 20

b. Kelemahan Model Ekspositori ... 20

3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Ekspositori ... 21

E. Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi ... 21

1. Pengertian Kemampuan Menulis ... 21

2. Pengertian Paragraf ... 23

3. Paragraf Argumentasi ... 24

4. Fungsi Paragraf ... 25

5. Syarat Paragraf yang Baik ... 26

6. Ciri-ciri Paragraf Argumentasi ... 27

7. Langkah-langkah Menulis Paragraf Argumentasi ... 28

8. Penilaian Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi ... 31

9. Aplikasi Model Pembelajaran Scaffolding dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi ... 34

F. Kerangka Konseptual ... 35

G. Hipotesis Penelitian ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 38

1. Populasi ... 38

2. Sampel ... 39

C. Metode dan Desain Penelitian ... 40

D. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 41

(11)

vi

F. Instrumen Penelitian ... 48

G. Organisasi Pengolahan Data ... 52

H. Teknik Analisis Data ... 53

I. Pengujian Hipotesis ... 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 56

A. Hasil Penelitian ... 56

1. Data Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Scaffolding ... 57

2. Data Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Menggunakan Model Ekspositori ... 58

3. Data Keefektifan Model Pembelajaran Scaffolding dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi ... 60

B. Analisis Data ... 61

1. Analisis Data Pembelajaran Menulis Paragraf Argumentasi Kelas Eksperimen ... 61

2. Analisis Data Pembelajaran Menulis Paragraf Argumentasi Kelas Kontrol. ... 61

C. Uji Persyaratan Analisis Data ... 69

1.Uji Normalitas Data ... 69

a. Uji Normalitas Data Hasil Post- Test Kelas Eksperimen (X) ... 69

b.Uji Normalitas Data Hasil Post-Test Kelas kontrol (Y) ... 71

2.Uji Homogenitas ... 73

3.Pengujian Hipotesis ... 74

D. Temuan Penelitian ... 75

(12)

vii

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 83

A. Simpulan ... 83

B. Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85

(13)

vii

Tabel 3.3 Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen dengan Model Scaffolding ... 41

Tabel 3.4 Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol dengan Model Ekspositori ... 44

Tabel 3.5 Aspek Penilaian Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi... 47

Tabel 3.6 Skala Penilaian ... 49

Tabel 4.1 Data Hasil Post-test Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Pembelajaran Scaffolding ... 57

Tabel 4.2 Data Hasil Post-test Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Ekspositori ... 59

Tabel 4.3 Keefektifan Model Pembelajaran... 61

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Post-test Kelas Eksperimen 62 Tabel 4.5 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-test Kelas Eksperimen ... 64

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Post-test Kelas Kontrol ... 65

Tabel 4.7 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-test Kelas Kontrol ... 68

Tabel 4.8 Analisis Data Kelas Eksperimen (X) dan Kelas Kontrol (Y) ... 69

Tabel 4.9 Uji Normalitas Hasil Post-test Kelas Eksperimen ... 70

Tabel 4.10 Uji Normalitas Hasil Post-test Kelas Kontrol ... 72

Tabel 4.11 Pengujian Normalitas Data Penelitian ... 73

(14)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen ... 63

Gambar 4.2 Identifikasi Kecenderungan

Kelas Eksperimen ... 65

Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ... 67

(15)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 87

Lampiran 2 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ... 88

Lampiran 3 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ... 96

Lampiran 4 Post Test ... 104

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa ... 105

Lampiran 6 Nilai Rata-rata Deskriptor ... 108

Lampiran 7 Tabel Kurva Normal dari 0 ke Z ... 112

Lampiran 8 Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lillifors... 113

Lampiran 9 Daftar Nilai Distribusi F ... 114

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi penting yang digunakan manusia.

Pengajaran bahasa khususnya bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil

berbahasa dan mampu berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan dengan

baik dan benar. Pelajaran Bahasa Indonesia lebih ditekankan pada keterampilan.

Ada empat keterampilan dalam pelajaran bahasa yang harus

dikembangkan, khususnya pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yaitu

keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan menulis

khususnya, dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang

sistematis. Keterampilan menulis bukanlah kemampuan yang diwariskan turun

temurun, tetapi merupakan hasil proses belajar-mengajar dan ketekunan berlatih.

Kegiatan menuangkan gagasan atau pikiran, kita dituntut mampu

menghubungkan kalimat dengan kalimat dalam satu kesatuan yang padu.

Hubungan ini menyatakan kesatuan yang diikat oleh struktur bahasa dan kesatuan

yang logis. Dalam tulis menulis, karang mengarang, ikatan ini dilahirkan dalam

bentuk paragraf.

Sebuah paragraf mengandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh

semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat

utama, kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat

ini saling bertalian dalam satu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan.

(17)

2

Pelajaran mengenai paragraf bukanlah hal yang asing lagi bagi siswa

karena mereka sudah mempelajarinya sejak sekolah dasar. Pada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)

kelas X terdapat kompetensi dasar, menulis gagasan dan mendukung suatu

pendapat dalam bentuk paragraf argumentasi.

Kenyataan yang ada di lapangan, ternyata masih banyak siswa yang

kurang mampu menulis paragraf argumentasi dengan baik dan benar. Pernyataan

ini diperoleh dari hasil wawancara penulis dengan guru mata pelajaran Bahasa

Indonesia kelas X SMA Swasta Meranti (Pradi Pranoto, S.Pd.) mengungkapkan

bahwa 70% dari jumlah siswa memperoleh nilai di bawah KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 75.

Selain itu, Penulis juga memaparkan beberapa permasalahan dalam

menulis paragraf argumentasi yang sebelumnya sudah pernah diteliti. Beberapa

penelitian tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Natalina Siburian dalam

skripsinya yang berjudul Efektivitas Strategi Pemecahan Masalah Wankat dan

Oreovics terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi Siswa Kelas X

SMA Negeri 1 Muara Tahun Pembelajaran 2011/2012. Menunjukan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan menggunakan

strategi pemecahan masalah wankat dan oreovics dengan nilai rata-rata 81,06 dan

penggunaan metode konvensional dengan nilai rata-rata 68,87.

Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Farida N. Flaurens Pasaribu

yang dituangkan dalam skripsinya Efektivitas Model Pembelajaran Kolb dalam

(18)

3

SMA Dharma Bakti Siborongborong Tahun Pembelajaran 2011/2012. Penelitian

ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar

siswa dengan menggunakan model pembelajaran kolb dengan nilai rata-rata 78,13

dan penggunaan metode ceramah dengan nilai rata-rata 71,88.

Siswa dapat dikatakan berhasil menulis paragraf argumentasi apabila

siswa tersebut mencapai nilai ketuntasan yang ditetapkan berdasarkan kriteria

penilaian kemampuan menulis paragraf argumentasi.

Adapun model pembelajaran yang selama ini digunakan oleh guru di

sekolah tersebut adalah model ekspositori. Model ini menuntut guru

menyampaikan materi secara verbal, yaitu bertutur secara lisan sehingga model ini

diidentikan dengan ceramah. Akibatnya, siswa merasa jenuh dan kurang tertarik

terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia sehingga siswa tidak mampu mencapai

syarat ketuntasan yang telah ditetapkan.

Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Slameto (2003: 32):

“metode mengajar guru yang kurang baik diakibatkan karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa atau mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya akibatnya siswa malas untuk belajar. Hal ini mengakibatkan pelajaran kurang efektif, guru biasa mengajar dengan metode ceramah saja sehingga siswa merasa bosan, mengantuk, dan pasif. Guru yang progressif atau berani mencoba metode-metode yang baru yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan tepat, efektif, dan

efisien.”

Untuk mengatasi hal ini, penelitian yang akan dilakukan yaitu dengan

menerapkan model pembelajaran scaffolding/perancah dalam meningkatkan

(19)

4

berupa bimbingan yang diberikan oleh pengajar terhadap peserta didik dalam

proses pembelajaran dalam persoalan-persoalan terfokus dan interaksi yang

bersifat positif. Model pembelajaran scaffolding ini terdiri dari tiga fase, yaitu fase

pertama (persiapan) digunakan untuk membuka cakrawala berpikir peserta didik

mengenai materi pelajaran. Fase kedua (presentasi) yaitu peserta didik berusaha

mengonfirmasi dan mengklarifikasi pandangan-pandangannya tentang

pembahasan. Fase ketiga adalah fase refleksi. Peserta didik melakukan sharing/

tukar pikiran mengenai pelajaran yang telah mereka peroleh bersama.

Model pembelajaran scaffolding sangat cocok diterapkan pada materi

menulis paragraf argumentasi. Alasannya karena penerapan model scaffolding

menuntut peserta didik mengemukakan kesulitan dalam menulis paragraf

argumentasi, mencarikan solusi dari masalah tersebut, membuka cakrawala

peserta didik, membimbing peserta didik menulis paragraf argumentasi,

memantau keadaan kelas dan memberi bantuan pada siswa yang belum

memahami, dan terakhir memberi penilaian terhadap hasil kerja siswa. Sehingga

model ini dianggap mampu meningkatkan kemampuan menulis paragraf

argumentasi siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis terdorong untuk melakukan

penelitian dengan judul “Efektivitas model pembelajaran scaffolding dalam

meningkatkan kemampuan menulis paragraf argumentasi oleh siswa kelas X SMA

(20)

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang menjadi identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. kemampuan siswa dalam menulis paragraf argumentasi masih rendah,

2. siswa kurang tertarik mempelajari paragraf argumentasi,

3. kurangnya inovasi guru dalam menggunakan model pembelajaran,

4. adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran scaffolding dalam

meningkatkan kemampuan menulis paragraf argumentasi.

C. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah yang diidentifikasi, maka penulis

membatasi masalah yang diteliti agar penelitian ini mencapai sasarannya.

Pembatasan masalah ini juga dilakukan dengan mempertimbangkan sarana dan

prasarana yang diperlukan. Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam

penelitian ini adalah untuk melihat Efektivitas model pembelajaran scaffolding

terhadap kemampuan menulis paragraf argumentasi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut ini:

1. Bagaimanakah kemampuan siswa kelas X SMA Swasta Meranti tahun

pembelajaran 2013/2014 dalam menulis paragraf argumentasi dengan

(21)

6

2. Bagaimanakah kemampuan siswa kelas X SMA Swasta Meranti tahun

pembelajaran 2013/2014 dalam menulis paragraf argumentasi dengan

menggunakan model ekspositori?

3. Apakah model pembelajaran scaffolding lebih efektif daripada model

ekspositori dalam meningkatkan kemampuan menulis paragraf

argumentasi oleh siswa kelas X SMA Swasta Meranti Tahun Pembelajaran

2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, ada beberapa

tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan penelitian ini. Tujuan tersebut akan

diuraikan seperti di bawah ini:

1. mendeskripsikan kemampuan siswa menulis paragraf argumentasi dengan

menggunakan model pembelajaran scaffolding oleh siswa kelas X SMA

Swasta Meranti tahun pembelajaran 2013/2014,

2. mendeskripsikan kemampuan siswa menulis paragraf argumentasi dengan

menggunakan model ekspositori oleh siswa kelas X SMA Swasta Meranti

tahun pembelajaran 2013/2014,

3. mendeskripsikan keefektifan penggunaan model pembelajaran scaffolding

terhadap kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMA

(22)

7

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru dapat dijadikan sebagai masukan dan pengembangan

pengetahuan guru Bahasa dan Sastra Indonesia dalam upaya meningkatkan

kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa dengan model

pembelajaran scaffolding

2. bagi siswa yaitu sebagai pengetahuan baru, khususnya mengenai

penerapan model pembelajaran scaffolding dalam menulis paragraf

argumentasi

3. bagi penulis yaitu dapat menambah wawasan berpikir untuk menerapkan

(23)

83

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah, temuan penelitian, dan hasil penelitian

tentang efektivitas Model Pembelajaran Scaffolding dalam meningkatkan

kemampuan menulis paragraf argumentasi kelas X SMA Swasta Meranti tahun

pembelajaran 2013/2014 dan telah diuraikan pada Bab IV, dapat disimpulkan

sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa dengan

menggunakan model pembelajaran scaffolding termasuk kategori baik

dengan nilai rata-rata 79,11. Jika melihat KKM 75 maka kemampuan

menulis paragraf argumentasi siswa sudah tercapai.

2. Kemampuan siswa menulis paragraf argumentasi dengan

menggunakan model ekspositori termasuk kategori cukup dengan nilai

rata-rata yang diperoleh 69,60. Jika melihat KKM 75 maka

kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa belum tercapai.

3. Hasil kemampuan menulis paragraf argumentasi dengan menggunakan

model pembelajaran scaffolding lebih efektif dari hasil kemampuan

menulis paragraf argumentasi dengan menggunakan model ekspositori

oleh siswa kelas X SMA Swasta Meranti Tahun Pembelajaran

2013/2014.

(24)

84

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut.

1. Guru dapat menjadikan model pembelajaran Scaffolding sebagai salah

satu model pembelajaran yang efektif dalam proses belajar mengajar

(PBM) di sekolah, khususnya dalam pembelajaran menulis paragraf

argumentasi.

2. Bagi siswa diperlukan adanya kerjasama yang baik dengan guru agar

hal yang diharapkan yakni hasil pembelajaran menulis paragraf

argumentasi memperoleh hasil yang baik. Karena dalam model

pembelajaran Scaffolding siswa diharuskan aktif dan kreatif.

3. Disarankan agar peneliti selanjutnya dapat meneliti model

(25)

85

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.

Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. 2006. ProsedurPenelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang.Yogyakarta: Penerbit Andi.

Griffin. 2004. Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Flores : Nusa Indah.

Kosasih. 2010. Bank Soal: Bahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.

Manurung, P. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Halaman Moeka Publising.

Mulyasa. 2002. Bimbingan Skripsi, Tesis, dan Artikel Ilmiah. Cipayung: Pustaka Jaya.

Ningsih, Sri dkk. 2007. Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa. Yogyakarta: Andi.

Priyatni, Endah Tri dkk. 2008. Peningkatan Kompetensi Menulis Paragraf dengan Model Pembelajaran Scaffolding. Logat: Jurnal Bahasa dan Sastra, 2(8) 206-219.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Semi, Atar. 1990. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.

Siahaan, Sanggam. 2008. Issues in Linguistics. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Grafindo.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

(26)

86

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Masmedia Buana Pustaka.

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Tarigan, H.G. 2005. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trianto. 2007. Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivistik. Jakarta : Prestasi pustaka publisher.

Gambar

Gambar 4.1          Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen ................... 63

Referensi

Dokumen terkait

Jenis lamun dengan morfologi rhizome kecil dan akar halus memiliki produksi di atas subtrat yang lebih tinggi dibandingkan produksi di bawah substrat, diduga karena komponen

Available seat killometres (ASK) per jumlah pegawai sebagai proxy dari produktivitas pegawai, inflight service and passenger expenses sebagai proxy dari kualitas

a) Para Pihak akan menanggung biaya yang berkaitan dengan aktivitas yang timbul dari atau sebagai akibat dari Nata Kesepahaman ini dengan syarat yang

Segala puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia, segala nikmat, dan kekuatan sehingga Penulis dapat menyelesaikan Penulisan

tentang sectio caesaria yang berhubungan dengan ketuban pecah dini. Melaksanakan pengkajian pada post

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “

Kebijakan pemanfaatan hutan mangrove sebagai bahan baku arang oleh masyarakat di Kecamatan Batu Ampar, baik melalui skema HTR, HD dan HKm gagal diimplementasikan disebabkan

manis (Zea mays saccarata) dengan dosis ragi dan waktu fermentasi