• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEMAMPUAN MELAKUKAN RIAS KUKU PADA SISWA SMK PEMDA LUBUK PAKAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KEMAMPUAN MELAKUKAN RIAS KUKU PADA SISWA SMK PEMDA LUBUK PAKAM."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEMAMPUAN MELAKUKAN RIAS KUKU PADA SISWA KELAS XII SMK PEMDA LUBUK PAKAM

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

DEWI PURNAMA SARI 5103344003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTASTEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

DEWI PURNAMA SARI (NIM : 5103344003 ), Analisis Kemampuan Melakukan Rias Kuku Pada Siswa SMK PEMDA LUBUK PAKAM, Skripsi : Program Studi Pendidikan Tata Rias, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan melakukan rias kuku menggunakan kuteks jarum pada siswa kelas XII SMK Pemda Lubuk Pakam.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptip, cara atau teknik yang mengungkapkan fakta yang jelas tentang gejala-gejala serta hubungan yang ada pada suatu objek penelitian. Penelitian ini terdiri dari 1 variabel.Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut yang seluruhnya 33 orang. Sampel penelitian diambil dengan teknik total sampling. Data penelitian ini dijaring dengan menggunakan lembar pengamatan.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah

dan hidayahnya sehingga proposal ini dapat terselesaikan dengan baik. Proposal

ini berjudul “ Analisis Kemampuan Melakukan Rias Kuku Pada Siswa Kelas XII

SMK Pemda Lubuk Pakam. Proposal ini di susun untuk memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan kesejahteraan keluarga Fakultas

Teknik Universitas Negeri Medan.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa

arahan dan dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan

penghargaan kepada:

1. Dra. Lina Pangaribuan M.Pd, selaku pembimbing yang telah banyak

membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan sehingga

proposal skripsi ini terwujud.

2. Dra. Adikahriani, M.Si, selaku penasehat akademik yang telah

memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan studi.

3. Dr. Dina Ampera M.Si, selaku ketua jurusan pendidikan kesejahteraan

keluarga Universitas Negeri Medan.

4. Dra. Siti Wahida M.Si, selaku ketua prodi pendidikan tata rias Universitas

Negeri Medan.

5. Seluruh staff pengajar dan tata usaha dilingkungan Jurusan Pendidikan

(7)

6. Prof. Dr. A. Hamid K,M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan.

7. Teristimewa buat kedua orang tua tercinta yang tiada hentinya

memberikan doa, cinta, semangat dan harapan serta nasihat kepada

penulis.

8. Abang tercinta Bambang Setiono SP, adik tercinta Widya Silviani, S.Psi,

Sentrie Frimayri, S.Pd, Adrian Dika Winata dan teristimewa Ibnu Hibban

S.Kom yang selalu memberikan dukungan dan nasihatnya selama ini

kepada penulis.

9. Terspesial kepada sahabat terbaiku Novrida Astuti Br Sitorus S.Pd, Nurul

Rahmadani, S.Pd, Rizka Putri Azura S.Pd, Ervina Arisanti S.Pd,

Mastalfah S.Pd, Dewi Utami S.Pd, Nuraida Fitriana S.Pd dan teman

terdekat lainnya atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada

penulis selama ini.

Akhir kata penulis mengucapkan Terima Kasih kepada semua pihak yang

turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan di masa akan datang.

Medan, 18 Maret 2015

(8)

DAFTAR ISI

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Kerangka Teoritis...9

B. Penelitian Yang Relevan ...23

C. Kerangka Berfikir...23

D. Pertanyaan Penelitian ...25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ...26

B. Variabel dan Defenisi Operasional ...26

C. Populasi dan Sampel Penelitian ...27

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ...27

(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. DESKRIPTIF DATA PENELITIAN ...38

B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ...51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN ...54 B. SARAN ...54

DAFTAR PUSTAKA ...55

(10)

DAFTAR TABEL

1 kisi-kisi pengamatan rias kuku ...26

2aspek penilaianrias kuku ...27

3 Distrubusi Frekuensi ...39

4 Tingkat Kecenderungan ...40

5 Mempersiapkan Area Kerja ...40

6 Menyiapkan Alat Bahan dan Kosmetik ...42

7 Persiapan Pribadi dan Model ...43

8 Membersihkan Kutikula ...44

9 Membentuk Kuku Model ...45

10 Mengaplikasikan Base Coad...46

11 Mengaplikasikan Cat Dasar ...48

12 Mendesain Kuku Model ...49

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

1 Lembar Validator ...57

2Data Kesepakatan Pengamat ...65

3 Rekapitulasi Data Hasil Pengamatan ...66

4 Uji Kesepakatan Pengamat ...67

5 Data Skor Hasil Pengamatan ...69

6 Rekapitulasi Penilaian Pengamatan ...70

7 Persentase Penilaian Induikator ...71

8 Rata-Rata Penilaian Pada Setiap Indikator ...72

9 Deskriptif Data Penilaian ...73

10 Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ...75

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang dan

mengalami kemajuan pesat mempengaruhi setiap sisi kehidupan, salah satunya

adalah bidang tata kecantikan. dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Tahun 2002

dikatakan bahwa Kecantikan adalah keelokan baik wajah maupun tubuh secara

menyeluruh. Dengan demikian kecantikan atau keindahan dapat diartikan sebagai

suatu yang menyenangkan dalam hal corak, warna, bentuk, rupa, gerak, suara,

tingkah laku, sikap, fisik, dll. Kecantikan wanita tidak hanya wajah dan rambut

saja, melainkan kecantikan dari ujung kepala sampai ujung kaki, termasuk

keelokan kuku tangan dan kuku kaki.

Setiap individu berhak mendapatkan pendidikan untuk mengembangkan

pengetahuan dan meningkatkan mutu kehidupan setiap individu, yaitu

meningkatkan kualitas pendidikan agar dapat menghasilkan sumber daya manusia

yang bermutu dan berkualitas. Pendidikan yang berkualitas mampu menjadikan

seseorang untuk mampu bersaing dan mandiri guna menghadapi era globalisasi.

Era globalisasi menentuk kualitas individu yang tangguh kreatif dan mampu

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut undang-undang RI No.20

Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) bahwa pendidikan

Nasional mempunyai suatu visi, yaitu terwujudnya suatu sistem pendidikan

(13)

2

warga Indonesia yang berkembang menjadi manusia berkualitas sehingga mampu

dan produktif menjawab tantangan yang selalu berubah.

Salah satu lembaga yang menangani pendidikan adalah Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK), SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertujuan

untuk mempersiapkan siswa dan lulusannya sebagai tenaga kerja tingkat

menengah, berpotensi menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang produktif

dan berkualitas. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Tahun 2004 bahwa SMK bidang keahlian Tata Kecantikan mempunyai tujuan

sebagai berikut :1) Menyiapkan peserta didik agar mampu menjadi manusia yang

produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada didunia

usaha dan di dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan

kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya. 2) Menyiapkan peserta didik

agar mampu memilih karir, ulet, dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi

dilingkungan kerja dan mengembangkan sikap professional dalam bidang

keahlian yang diminati. 3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni, agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari, baik

secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 4)

Membekali peserta didik dengan kopetensi-kopetensi yang sesuai dengan program

keahlian yang dipilih.

Lulusan SMK jurusan Tata Kecantikan di tuntut untuk menguasai materi

(14)

3

dengan keahlian (skill) disamping pengetahuan yang diharapkan menjadi modal

awal para lulusan SMK untuk masuk dunia kerja. SMK merupakan jalan yang

paling cepat untuk masuk dunia kerja. (Lebih lanjut Gatot (2007) mengemukakan

bahwa kesiapan kerja bagi lulusan SMK mencakup pada kesiapan mental dan

fisik, karena itu sekolah di SMK merupakan pilihan praktis yang berfokus pada

penyiapan tenaga professional, kemungkinan menyempitnya peluang kerja

diantisipasi dengan penumbuhan semangat wirausaha diantara para siswa.

Dalam usaha untuk mengurangi tingkat pengangguran serta untuk

menghasilkan lulusan SMK yang berkualitas, pemerintah melakukan berbagai

pembenahan, seperti penyempurnaan kurikulum. Pada tahun 2004 pemerintah

memprogramkan kurikulum yang berbasis pada kompetensi. Selain itu juga

sedang giat-giatnya membangun dan mendirikan SMK sebanyak 6.600 SMK pada

tahun 2007 yang bertujuan untuk meingkatkan angka siap kerja dan mencegah

bertambahnya pengangguran (Sutrisno,2008).

Trend rias kuku dewasa ini semakin marak di beberapa Negara, termasuk

di Indonesia. Rias kuku merupakan seni menghias kuku agar tampilan kuku

menjadi lebih indah. Rias kuku mencakup mempercantik kuku dari bentuk hingga

warna. Tradisi rias kuku berasal dari tradisi di Negara India. Para wanita India

yang dikenal seperti “dewi” senang mempercantik tangan dan kukunya yang

disebut dengan mahendi. Dari situ rias kuku mulai berkembang dengan pesat, ada

yang menggunakan motif langsung jadi dan ada juga yang menggunakan desain

yang di ukir langsung di atas kuku sesuai dengan keinginannya menggunakan cat

(15)

4

Dalam seni menghias kuku, ada yang senang bereksperimen dengan cat

kuku, dan ada pula yang menggunakan kuku palsu. Kuku palsu dewasa ini

tersedia dalam berbagai jenis mulai dari akrilik, gel, sculpturedhingga kuku palsu

berseni. Kuku palsu berfungsi untuk menyembunyikan kuku yang kurang baik

tampilannya, misalnya kuku yang pecah atau kuku yang bentuknya kurang indah.

(Sari, 2011)

Dengan berkembangnya zaman, rias kuku atau seni menghias kuku

bukanlah hal baru bagi para wanita, khususnya wanita yang tinggal di kota besar,

tetapi menjadi suatu masalah besar apabila siswa SMK tidak mampu melakukan

praktek rias kuku, untuk menghasilkan rias kuku yang indah, tidak cukup dengan

kuku yang bagus, tetapi pemilihan warna dan desain juga menentukan hasil dari

rias kuku tersebut. Dalam kenyataanya, masih banyak proses pembelajaran rias

kuku disekolah yang kurang memperhatikan hal yang seharusnya dilakukan

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan pada tanggal 15

desember 2014, dan keterangan dari pihak SMK Pemda Lubuk Pakam, Pada

tahun 2013 diperoleh presentasi nilai rias kuku sebagai berikut:1) siswa kelas XII

yang bernilai 9,00-10,00 sebanyak 6 orang dari jumlah siswa 40 orang, dengan

predikat sangat baik dikategorikan A,2) siswa kelas XII yang bernilai 8,00-8,99

sebanyak 9 orang dari jumlah siswa sebanyak 40 orang, dengan predikat baik

dikategorikan B,3)siswa kelas XII yang bernilai 7,00-7,99 sebanyak 12 orang dari

(16)

5

Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil kemampuan

melakukan rias kuku belum optimal dan kurang mampunya siswa memperoleh

hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan oleh guru.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin mengetahui “Analisis Kemampuan

Melakukan Rias Kuku Pada Siswa Kelas XII SMK Pemda Lubuk Pakam”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat diidentifikasikan

masalah penelitian sebagai berikut:

1. Persiapan area kerja sebelum melakukan rias kuku masih belum

memadai

2. Kelengkapan alat, bahan, kosmetik, untuk melakukan rias kuku belum

lengkap

3. Persiapan pribadi dan model sebelum melakukan rias kuku belum siap.

4. Kemampuan membersihkan kutikula sebelum melakukan rias kuku

belum sempurna

5. Kemampuan membentuk kuku sebelum melakukan rias kuku belum

sempurna

6. Kemampuan mengaplikasikan base coad sebelum melakukan rias

kuku belum sempurna

7. Kemampuan mengaplikasikan cat dasar dalam melakukan rias kuku

(17)

6

8. Kemampuan mendesain kuku model menggunakan kuteksjarum masih

belum sempurna

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut maka masalah penelitian ini

dibatasi pada :

1. Kemampuan melakukan rias kuku sepuluh jari tangan pada siswa kelas

XII SMK Pemda Lubuk Pakam dalam waktu 60 menit.

D. Rumusan Masalah

Bagaimana kemampuan melakukan rias kuku sepuluh jari tangan

menggunakan kuteks jarum pada siswa Kelas XII SMK Pemda Lubuk Pakam

dalam waktu 60 menit.

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tingkat kemampuan dalam melakukan rias kuku

sepuluh jari menggunakan kuteks jarum pada siswa kelas XII SMK

Pemda Lubuk Pakam dalam menyiapkan area kerja, menyiapkan alat

bahan dan kosmetik, menyiapkan persiapan pribadi dan persiapan model,

membersihkan kutikula, membentuk kuku, mengaplikasikan base coad,

mengaplikasikan cat dasar, dan kemampuan dalam mendesain kuku

(18)

7

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini :

Sebagai informasi bagi pihak pengelola SMK Pemda Lubuk Pakam untuk

mensosialisasikan atau menampilkan kemampuan rias kuku kepada

masyarakat luas dengan menunjukkan kemampuan karya rias kuku.

1. Sebagai umpan balik bagi siswa SMK Pemda Lubuk Pakam untuk

meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan rias

kuku dan mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja di dunia usaha.

2. Sebagai bahan informasi bagi penelitian selanjutnya dan hasil

penelitian ini dapat memberikan perbandingan untuk penelitian yang

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Kemampuan melakukan rias kuku menggunakan kuteks jarum pada siswa

kelas XII SMK Pemda Lubuk Pakam termasuk dalam kategori baik sebesar

72,7%. Hasil ini diperoleh dari kemampuan siswa dalam melakukan rias kuku

menggunakan kuteks jarum dari keseluruhan indikator mendapatkan nilai

yang baik mulai dari menyiapkan area kerja, menyiapkan alat bahan dan

kosmetik, persiapan pribadi dan persiapan model, membersihkan kutikula,

membentuk kuku, mengaplikasikan base coad, mengaplikasikan cat dasar dan

mendesainkuku model.

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan

adalah sebagai berikut:

1. Bagi para guru diharapkan memberikan penguasaan teori maupun praktek

kepada siswa dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan rias

kuku menggunakan kuteks jarum sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.

2. Diharapkan kepada siswa agar lebih menguasai langkah-langkah dalam

melakukan rias kukudari mulai persiapan area kerja, menyiapkan alat bahan

dan kosmetik, persiapan pribadi dan persiapan model, membersihkan

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Agus Nugroho SB. (2014). Defenisi tentang warna. Diakses pada tanggal 10 maret2015darihttp://senibudayasenirupa.blogspot.com/2013/12defen isi-tentang-warna.html

Arikunto.(1999). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Bandung: Bumi aksara.

Bangun.P. (2008).Kemampuan tata rias wajah make-up karakter.Skripsi. Medan:UNIMED

Fadhil, Muhammad. (1995). Filsafat umum. Jakarta: Rajawali pers

Gatot, Hari Priowirjonto. (2008). SMK TI lahirkan SDM potensial untuk industry

TI Indonesia.Diakses pada 20 agustus 2014 dari www.media

Indonesia. Com

Mahyudin, Aulina AS. 2002. Seni Tata Rangkai Bunga. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Mulyasa,E. (2007). Menjadi guru professional menciptakan pembelajaran kreatif

dan menyenangkan.Bandung: Remaja rosdakarya

Munandar, (2010).Mengembangkan bakat dan kreatifitas anak sekolah, petunjuk bagi guru dan orang tua. Jakarta:Gramedia

Riduwan.(2004). Belajar mudah penelitian untuk guru, karyawan dan peneliti

pemula. Bandung: Alfabeta

Sari.M.D. (2011).Perawatan body spa manicure pedicure bleaching tangan dan

kaki mahendi. Diktat.Medan ; Universitas Negeri Medan

Setijani.(1995). Perawatan tangan, kaki dan rias kuku.Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Sudijono.Anas.(2011). Pengantar statistik pendidikan.Jakarta ; PT. Raja Gravindo Persada

Sutrisno,Joko. (2008). Pilih SMA atau SMK. Diakses pada 26 agustus 2014 dari www.Republika. Com

(21)

Pangaribuan.L. (2010).Dasar seni dan desain.Diktat.Medan ; Universitas Negeri Medan

Wahyudin, Lusy. (2009). Panduan Merangkai Bunga. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu cara yang dapat diambil untuk memperbaiki kinerja bagian akademik FKM Unbrah serta membantu mengefektifkan dan mengefisiensikan transaksi pengolahan data- data

Untuk lebih jauhnya Manfaat dari penelitian ini dapat memberikan gambaran bahwa yang dimaksud dengan kesehatan jiwa yakni memberikan asumsi kejiwaan seseorang,

Kurva fungsi gelombang azimut 3D dimana partikel yang dipe- ngaruhi potensial Scarf II terdeformasi-q dan Potensial Poschl- Teller untuk variasi panjang sumur

Hukum-hukum demokrasi, kalau tidak seluruhnya maka sebagiannya pasti menyelisihi hukum Allah karena proses pembuatannya dipengaruhi oleh hawa nafsu manusia

Over Flow flag (OV) akan 1 jika terdapat borrow pada bit ke-7, tapi tidak terdapat borrow pada bit ke-6 atau terdapat borrow pada bit ke-6 tetapi tidak pada bit ke-7, dimana

Pada tahap analisis, KD dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang

Dengan kata lain bahwa analisis jabatan merupakan bagian dari proses-proses administrasi maupun manajemen sumber daya aparatur dalam meningkatkan kinerja

Proses membangun pengetahuan dalam suatu pembelajaran mandiri dilakukan dengan membentuk model pemikiran berdasarkan pengalaman pembelajar, pandangan ini disebut konstruktivis