• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN T.P. 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN T.P. 2014/2015."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PE NGARUH MO DE L PE MBELAJARAN BE RBASIS MAS ALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR

KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN T.P. 2014/2015

Oleh: Ami Salmiah NIM 4113121005

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas curahan nikmat

dan karunia-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga skripsi ini dapat

selesai tepat pada waktunya.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Materi

Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X SMA Negeri 16 Medan T.P. 2014/2015”.

Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada

Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau

telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal

hingga akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

Ibu Dr. Mariati P. Simanjuntak, M.Si., Ibu Rita Juliani, S.Si., M.Si., Ibu Dra. Ida

Wahyuni, M.Pd. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan

saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima

kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Rahmatsyah, M.Si. selaku dosen

Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama

perkuliahan, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan FMIPA

Unimed.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai

Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis

selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Sri

Irawati, M.Pd. selaku kepala sekolah SMA Negeri 16 Medan, dan Bapak P.

Marpaung, S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan

membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi

yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama

(4)

v

Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada dua insan yang telah

mengajari penulis ketegaran serta keikhlasan dalam menghadapi kehidupan, kedua

orang tua. Untuk Ayahanda yang senantiasa mendukung dengan segenap peluh

perjuangannya lewat materi, doa, perasaan serta nasehatnya dan juga Ibunda yang

tiada hentinya mendo’akan anak-anaknya di setiap sujud-sujudnya. Dan juga buat

kakak-kakakku tercinta Uway Juwairiyah, S.Pd.I dan Ummu Afifah, Am.Keb juga

abangda yang senantiasa memotivasi lewat nasehatnya Hasbi Abdul Basith,

S.Pd.I, semoga menjadi insan yang lebih baik lagi dan segalanya dipermudah

olehNya serta adikku Muhammad Musthofa. Penulis juga ucapkan terima kasih

kepada sahabat sepanjang masa yang senantiasa menemani 4 tahun perjuangan

Yosi Farah, Denny Khairani dan Aflah Widyana, teman-teman Fisika Dik. A

2011, juga teman-teman PPLT 2014 Sri Lestari Setyawan, Novrida Tarigan, dll

dan terkhusus untuk teman-teman seperjuangan di UKMI Ar-Rahman Unimed

dan IKAMMUFIS (Ikatan Mahasiswa Muslim Fisika), semoga kita semua dapat

menemukan arti syukur dari setiap perjalanan hidup yang kita hadapi

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Agustus 2015

Penulis,

(5)

iii

PE NGARUH MO DE L PE MBELAJARAN BE RBASIS MAS ALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR

KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN T.P. 2014/2015

Ami Salmiah ( NIM : 4113121005 ) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ,(1) hasil belajar siswa setelah menepakan model pembelajaran berbasis masalah, (2) perbedaan hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional (3) keterampilan berpikir kritis siswa setelah menerapkan model pembelajaran berbasis masalah, dan (4) perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa setelah menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester I SMA Negeri 16 Medan yang terdiri dari 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 4 kelas secara acak yaitu kelas X MIA 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 3 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen berjumlah 44 orang dan kelas kontrol berjumlah 41 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar dan berpikir kritis siswa berbentuk essai. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model pembelajaran berdasarkan masalah berbasis masalah dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang Masalah 1

1.2Identifikasi Masalah 3

1.3Batasan Masalah 4

1.4Rumusan Masalah 4

1.5Tujuan Penelitian 5

1.6Manfaat Penelitian 5

1.7Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Pengertian Pembelajaran 8

2.1.3 Pengertian Hasil Belajar 8

2.1.4 Kemampuan Berpikir kritis 10

2.1.5 Pengertian Model Pembelajaran 16

2.1.6 Model Pembelajaran Konvension 17

2.1.7 Model Pembelajaran Berbasis Masalah 17

2.1.8 Teori yang Mendukung Model PBM 20

2.1.9 Teori Penilaian Soal Essai 21

2.2. Kerangka Konseptual 22

2.3. Materi Pembelajaran 23

2.4. Penelitian Yang Relevan 24

2.5. Hipotesis Penelitian 25

BAB III METODE PENELITIAN 27

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 27

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 27

3.2.1. Populasi Penelitian 27

3.2.2. Sample Penelitian 27

3.3 Variabel Penelitian 27

3.3.1 Variabel Bebas 28

3.3.2 Variabel Terikat 28

(7)

vii

3.4.1. Jenis Penelitian 28

3.4.2. Desain Penelitian 28

3.5 Prosedur Penelitian 29

3.6 Instrumen Penelitian 30

3.6.1. Instrumen Hasil Belajar 30

3.6.2. Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis 31

3.6.2. Instrumen Penilaian Sikap (Afektif) dan Keterampilan (Psikomotorik) 31

3.6.5. Validitas Soal 31

3.7 Teknik Analisis Data 32

3.7.1 Analisis Data Hasil Belajar (Kognitif) 32 3.7.2. Analisis Data Kemampuan Berpikir Kritis 33 3.7.3. Analisis Perbedaan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 33

3.7.4.Analisis Perbedaan Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 34

3.7.5. Analis Data Observasi Sikap (Afektif) dan Keterampilan

(Psikomotorik) 34

3.7.6. Uji Normalitas 35

3.7.7. Uji Homogenitas 35

3.7.8. Uji Hipotesis 36

3.7.8.1. Uji Kesamaan Rata-rata Pretes 36

3.7.8.2. Uji Kesamaan Rata-rata Postes 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 40

4.1. Hasil Penelitian 40

4.1.1. Data Hasil Penelitian 40

4.1.2 Data Nilai Pretes Tes Hasil Belajar 39

4.1.3 Analisis Data Pretes 40

4.1.4 Data Nilai Postes Tes Hasil Belajar 42

4.1.5 Analisis Perbedaan Hasil Belajar (Kognitif) Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 43

4.1.6. Data Nilai Tes Keterampilan Berpikir Kritis 45 4.1.7. Analisis Perbedaan Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 46

4.1.8. Analisis Data LKS 47

4.1.9. Analisis Data Observasi Sikap (Afektif) Siswa 48 4.1.10. Analisis Data Observasi Keterampilan (Psikomotorik) Siswa 49

4.2. Pembahasan 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 56

5.1. Kesimpulan 56

5.2. Saran 56

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis menurut Robert H. Ennis 12

Tabel 2.2 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis yang digunakan dalam 15 Penelitian

Tabel 2.3 Sintaks pembelajaran berbasis masalah 19

Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu 24

Tabel 3.1 Two Group pre-test-post-test design 29

Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi Materi Pokok Kalor 30

Tabel 3.3 Predikat Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif 32

Tabel 3.4 Predikat Kompetensi Penilain Kemampuan Berpikir kritis 33

Tabel 3.5 Predikat Kompetensi Penilain Afektif dan Psikomorik 34

Tabel 4.1. Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40

Tabel 4.2. Data Hasil Uji Normalitas Pretes Hasil Belajar

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 41

Tabel 4.3. Data Hasil Uji Homogenitas Pretes Hasil Belajar Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol 41

Tabel 4.4. Data Hasil Perhitungan Uji t Pretes Hasil Belajar

Siswa 42

Tabel 4.5. Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 42

Tabel 4.6. Data Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 43

Tabel 4.7. Data Hasil Uji Normalitas Postes Hasil Belajar Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol 43

Tabel 4.8. Data Hasil Uji Homogenitas Postes Hasil Belajar Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol 44

(9)

x

Siswa 44

Tabel 4.10. Nilai Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 45

Tabel 4.11. Data Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 45

Tabel 4.12. Data Hasil Uji Normalitas Tes Berpikir Kritis Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol 46

Tabel 4.13. Data Hasil Uji Homogenitas Tes Berpikir Kritis Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol 46

Tabel 4.14. Data Hasil Perhitungan Uji beda t Tes Keterampilan

Berpikir Kritis Siswa 47

Tabel 4.15. Data Nilai Rata-Rata LKS Selama 4 Pertemuan 48

Tabel 4.15. Data Hasil Perhitungan Skala Sikap Siswa 48

(10)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1. Distribusi Nilai Pretes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 50

Gambar 4.2. Distribusi Nilai Postes Hasil Belajar Kelas Eksperimen 51

Gambar 4.3. Distribusi Nilai Postes Hasil Belajar Kelas Kontrol 51

Gambar 4.4. Distribusi Nilai Tes Berpikir Kritis Kelas Eksperimen 52

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 60

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 70

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 81

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4 94

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa 1 108

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 2 111

Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa 3 115

Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa 4 119

Lampiran 9. Bahan Ajar 122

Lampiran 10. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 134

Lampiran 11. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Kritis 143

Lampiran 12. Instrumen Tes Hasil Belajar 150

Lampiran 13. Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis Hasil Belajar 154

Lampiran 14. Lembar Penilaian Sikap 156

Lampiran 15. Lembar Penilaian Keterampilan 158

Lampiran 16. Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Tes Hasil Belajar Kelas

Eksperimen 160

Lampiran 17. Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Tes Hasil Belajar Kelas

Kontrol 162

Lampiran 18. Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Tes Hasil Belajar Kelas

Eksperimen 164

Lampiran 19. Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Tes Hasil Belajar Kelas

Kontrol 166

(12)

xii

Kelas Eksperimen 168

Lampiran 21. Rekapitulasi Hasil Jawaban Tes Keterampilan Berpikir Kritis

Kelas Kontrol 170

Lampiran 22. Perhitungan Rata-Rata, Varians dan Standar Deviasi 172

Lampiran 23 Prosedur Perhitungan Statistik Dasar 177

Lampiran 24. Uji Normalitas 184

Lampiran 25. Uji Homogenitas 189

Lampiran 26. Uji Hipotesis 194

Lampiran 27 Tabulasi Nilai Lembar Kerja Siswa (LKS) 203

Lampiran 28. Distribusi Nilai Afektif Kelas Eksperimen 204

Lampiran 29. Distribusi Nilai Afektif Kelas Kontrol 206

Lampiran 30. Distribusi Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen 208

Lampiran 31. Dokumentasi 210

Lampiran 32. Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lilifors 214

Lampiran 33. Tabel Wilayah di Bawah Kurva Normal 0 ke z 215

Lampiran 34. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 216

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber

daya manusia seutuhnya adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung awab

professional setiap guru. Dalam mengajar bukan lagi usaha untuk menyampaikan

ilmu pengetahuan, melainkan usaha untuk menciptaka sistem lingkungan yang

membelajarkan peserta didik agar tujuan pengajaran dapat tercapai secara optimal.

Kenyataan di lapangan, cara guru mengajar masih banyak yang terlalu

menekankan pada penguasaan sejumlah informasi/ konsep belaka. Hal ini

menyebabkan banyak siswa tidak menyukai pelajaran terutama pelajaran fisika

dan merasa bahwa pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sangat sulit karena

selalu berkaitan dengan rumus.

Pernyataan di atas juga diperkuat dari hasil observasi yang dilakukan di

SMA N 16 Medan yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang dicapai

pada umumnya kurang mencapai nilai KKM. Berdasarkan Daftar Kumpulan Nilai

(DKN) siswa kelas X tahun ajaran 2014 – 2015 pada aspek penguasaan dan

penerapan konsep diketahui nilai rata-rata yang diperoleh adalah 73,5. Nilai yang

dicapai siswa dikategorikan cukup, nilai tersebut tidak murni diperoleh siswa dari

hasil belajarnya sendiri melainkan sudah ada tambahan dari guru, diantaranya

adalah penilaian guru terhadap tugas pribadi, kehadiran siswa, disiplin siswa, dan

juga keaktifan siswa pada saat proses balajar mengajar berlangsung. Sejalan

dengan hal ini peneliti juga melakukan penelitian awal dengan menyebarkan

angket kepada 42 orang siswa kelas X SMA Negeri 16 Medan, didapat 50 %

siswa berpendapat bahwa pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit dan 28

% siswa berpendapat biasa saja, dari hasil angket ini maka diketahui Kebanyakan

siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang terkesan sulit, kurang

(14)

2

Hasil wawancara dengan guru kelas X SMA Negeri 16 Medan

menunjukkan adanya permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran.

Diduga disebabkan oleh penggunaan model pengajaran yang kurang tepat,

sehingga menyebabkan siswa tidak menyukai mata pelajaran fisika yang

disampaikan oleh guru. Permasalahan ini terlihat dari kurangnya siswa dalam

memunculkan pertanyaan, masalah yang penting dan merumuskannya kurang

jelas dan tepat. Siswa belum biasa mengumpulkan dan menilai informasi yang

relevan serta menggunakan ide-ide abstrak untuk menafsirkannya secara efektif.

Pada kenyataannya secara umum guru fisika cenderung menggunakan

metode ceramah. Guru fisika cenderung menggunakan metode tersebut

disebabkan keterbatasan waktu, mengejar materi dan sarana prasarana yang

kurang memadai. Pembelajaran yang kurang melibatkan siswa secara aktif

menyebabkan kurang seimbangnya kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik

siswa. Sebagian besar dari siswa juga tidak mampu memghubungkan antara apa

yang dipelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dimanfaatkan atau

dipergunakan. Tentu saja hal tersebut cenderung membuat siswa terbiasa

menggunakan sebagian kecil saja dari potensi atau kemampuan pikirnya. Untuk

memecahkan masalah pembelajaran tersebut perlu dilakukan upaya antara lain

berupa perbaikan strategi pembelajaran yaitu model pembelajaran yang

diharapkan mempermudah siswa dalam berpikir kritis dan ketrampilan

memecahkan masalah sehingga tercapai hasil yang lebih maksimal

Siswa yang memiliki keterampilan berpikir kritis akan mampu mengolah

apa yang dibacanya, dibahas ataupun dilihat sehingga dapat menemukan sesuatu

yang memiliki makna bagi dirinya. Keterampilan ini berkaitan dengan

keterampilan mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan masalah secara

kreatif dan berpikir logis sehingga menghasilkan pertimbangan dan keputusan

yang tepat. Keterampilan berpikir kritis bukan merupakan suatu keterampilan

yang dapat berkembang dengan sendirinya seiring dengan perkembangan fisik

manusia. Keterampilan ini harus dilatih melalui pemberian stimulus yang

menuntut seseorang untuk berpikir kritis. Menurut Fisher (2009) berpikir kritis

(15)

3

sebagian karena peran yang dimainkan metakognitis, keterampilan ini dapat

meningkatkan pemahaman dalam banyak konteks. Sekolah sebagai suatu institusi

penyelenggara pendidikan memiliki tanggung jawab untuk membantu siswanya

mengembangkan keterampilan berpikir kritis.

Menurut Ibrahim dan Nur (2000), Pembelajaran berbasis masalah tidak

dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak banyaknya

kepada siswa, akan tetapi pembelajaran berbasis masalah dikembangkan untuk

membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir, pemecahan masalah,

dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa melalui

pelibatan mereka dalam pengalaman nyata dan menjadi pebelajar yang mandiri.

Hasil-hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis

masalah mampu meningkatkan hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis

siswa. Berdasarkan hasil penelitian Azizah (2014) menunjukkan bahwa kenaikan

hasil belajar siswa diikuti dengan kenaikan kemampuan berpikir kritis siswa

setelah diterapkan model pembelajaran berbasis masalah. Selain itu hasil temuan

penelitian Setyorini (2011) juga menunjukkan bahwa hasil belajar meningkat

seiring meningkatnya keterampilan bepikir kritis siswa setelah mengikuti

pembelajarn berbasis masalah.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian

dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Pokok

Suhu dan Kalor di Kelas X SMA Negeri 16 Medan T.P. 2014/2015”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan, sebagai berikut :

1. Kebanyakan siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang terkesan

sulit, kurang menarik, dan kurang meyenangkan.

2. Pembelajaran yang digunakan guru cenderung bersifat teacher centered

daripada student centered.

(16)

4

4. Keterlibatan siswa selama proses pembelajaran masih rendah

5. Pembelajaran di kelas belum memfasilitasi keterampilan berpikir kritis yang

dimiliki siswa.

1.3 Batasan Masalah

Disebabkan keterbatasan yang dimiliki peneliti baik dari segi waktu,

wawasan, keterampilan dan dana yang dimiliki,kiranya penelitu perlu membatasi

masalah dalam penelitian ini agar dapat mencapai sasaran yang tepat dan sesuai

dengan yang diharapkan, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut

1. Menerapkan model pembelajaran berbasis masalah di kelas eksperimen dan

pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

2. Subjek penelitian hanya dibatasi pada siswa SMA Negeri 16 Medan kelas X

semester II T.P 2014/2015.

3. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah suhu dan kalor.

4. Tes hasil belajar kognitif yang di ukur berjenjang C3-C5

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, identifikasi masalah,

batasan masalah maka rumusan masalah yang dikemukakan pada penelitian ini

adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa setelah menepakan model pembelajaran

berbasis masalah pada materi pokok suhu dan kalor?

2. Bagaimana keterampilan berpikir kritis siswa setelah menepakan model

pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok suhu dan kalor?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa setelah menerapkan model

pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional pada

materi pokok suhu dan kalor?

4. Apakah ada perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa setelah menerapkan

model pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional

(17)

5

1.5 Tujuan penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahu hasil belajar siswa setelah menepakan model pembelajaran

berbasis masalah pada materi pokok suhu dan kalor?

2. Untutk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa setelah menerapkan model

pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional pada

materi pokok suhu dan kalor?

3. Untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis siswa setelah menerapkan

model pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok suhu dan kalor?

4. Untuk mengetahui perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa setelah

menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran

konvensional pada materi pokok suhu dan kalor?

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat antara lain :

1. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, diharapkan dapat melatih keterampilan berpikir kritis siswa

dalam proses pembelajaran fisika.

b. Bagi guru, diharapkan menjadi alternatif model dalam pembelajaran dan

rujukan dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dalam

proses pembelajaran.

2. Manfaat teoritis

a. Bagi peneliti lain, sebagai bahan perbandingan dan masukan untuk

penelitian sejenis dengan menggunakan model pembelajaran dan konsep

yang bebeda.

b. Sebagai kontribusi peneliti dalam memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan yang berhubungan dengan model pembelajaran berbasis

masalah dan keterampilan berpikir kritis siswa terhadap hasil belajar

(18)

6

1.7 Defenisi Operasional

Peneliti perlu memberikan penjelasan istilah terhadap judul penelitian ini

agar diperoleh kesamaan pemahaman dan menghindari pemahaman yang meluas.

Adapun istilah yang perlu dijelaskan adalah:

1. Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pengajaran yang

menggunakan masalah sebagai fokus untuk mengembangkan keterampilan

pemecahan masalah, materi (konten) dan pengendalian diri (Eggen dan

Kauchak, 2012)

2. Keterampilan berpikir kritis adalah (1) suatu sikap mau berpikir secara

mendalam tentang masalah-masalah dan hal-hal yang berada dalam

jangkauan pengalaman seseorang; (2) pengetahuan tentang metode-metode

pemeriksaan dan penalarn yang logis; (3) berpikir kritis menuntut upaya

keras untuk memeriksa setiap keyakinan atau pengetahuan asumtif

berdasarkan bukti pendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang

diakibatkannya (Glaser dalam Fisher, 2009)

3. Hasil belajar adalah perubahan perilaku individu yang meliputi ranah

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perubahan perilaku tersebut diperoleh

setelah siswa menyelesaikan program pembelajarannya melalui interaksi

(19)

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka

disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar fisika siswa di kelas ekperimen setelah menerapkan model

pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok suhu dan kalor

tergolong tuntas.

2. Keterampilan berpikir kritis siswa di kelas eksperimen setelah

menerapkan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok

suhu dan kalor tergolong tuntas.

3. Ada perbedaan hasil belajar siswa setelah menerapkan model

pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran konvesional pada

materi pokok suhu dan kalor kelas X SMA Negeri 16 Medan.

4. Ada perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa setelah menerapkan

model pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional

pada materi pokok suhu dan kalor kelas X SMA Negeri 16 Medan

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Bagi siswa calon guru hendaknya lebih memahami penerapan model

pembelajaran bebasis masalah sebagai salah satu upaya untuk

mengaktifkan siswa dalam belajar, menambah kreativitas dan semangat

belajar siswa, serta meningkatkan hasil belajar dan berpikir kritis siswa.

2. Bagi sekolah sebaiknya melengkapi saran dan prasarana untuk

mendukung proses belajar mengajar disekolah.

3. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menguasai penerapan model

(20)

57

4. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya lebih mengoptimalkan

pengembangan instrumen berpikir kritis dan hasil belajar sesuai dengan

model PBL.

5. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya memilih permasalahan yang akan

disajikan dalam lembar kerja siswa yang lebih mudah dipahami, dan

(21)

57

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R.I, (2004), Learning To Teach, McGraw-Hill, New York

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

Azizah, Nur, dkk., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme Berbasis Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kritis Pada Siswa SMA Negeri 1 Kutowinangun Kelas X Tahun Pelajaran 2013/2014, Journal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Purworejo, Vol: 5 No: 2

Baron, Leora. Problem base learning,p.1, (2003) (http://www.academy@fiu.edu/atresourcesttqt.html)

Bloom, benjamin S., (1979) Taksonomi of educational objectives, Longman Inc., London

Costa, A. L. (1985). Developing Minds A Resource Book for Teaching Thinking.Virginia : Association for Supervision and Curriculum Development.

Eggen, Paul dan Don Kauchak, (2012) Strategi dan Model Pembelajarn, Indeks, Jakarta

Ennis, Robert H, (1996), Critical Thinking. Prentice-Hall. Inc, USA.

Filsaime, D. K., (2008), Menguak Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif, Prestasi Pustakarya, Jakarta

Fisher, Alec, (2009), Berpikir Kritis, Erlangga, Jakarta

Giancoli, Douglas C., (2001), Fisika, Erlangga, Jakarta

Ibrahim, M. dan Nur, M., (2000), Pengajaran Berdasarkan Masalah, Unesa University Press, Surabaya

Kanginan, Marthen, (2007), Fisika untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta

Paulin, Pannen, dkk., (2001), Konstruktivisme dalam Pembelajaran, Edisi 1, Penerbit UT, Jakarta

(22)

58

Rusmono, (2012), Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning, Ghalia Indonesia, Bogor

Ruwanto, Bambang, (2007), Fisika 1, Yudhistira, Jakarta.

Sanjaya, Wina, (2008), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana, Jakarta

Schunk. Daleh H., (2012), Teori-Teori Pembelajaran: Perspektif Pendidikan, Pustaka pelajar, Yogyakarta

Sihotang, Cicilia Anastasi, (2014), “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving berbantu Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Cahaya di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 27 Medan”, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Suprijono, Agus, (2010), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Tan, Oon-Seng, (2004), Enhancing Thinking Through Problem Base Learning Approaches, Cengage Learning, Singapura

Winansih, Varia, (2009), Psikologi Pendidikan, La Tansa Press, Medan

Gambar

Tabel 4.10. Nilai Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen  dan Kelas Kontrol
Gambar 4.1. Distribusi Nilai Pretes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 50

Referensi

Dokumen terkait

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA DENGAN KEKAMBUHAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH.. KERJA UPTD PUSKESMAS

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel tanah terhadap stabilitas lereng pada model tanggul dengan menggunakan software Geo Slope , sehingga

Indonesia dengan Model Mind Mapping pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah. I

Agar penelitian ini tidak terlalu luas, penulis memberikan batasan masalah yaitu pada kinerja keuangan KUD Serba Usaha Musuk di kabupaten Boyolali dan laporan keuangan yang

[r]

Presentase daya tarik siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca cermat dengan pemanfaatan sumber belajar digital juga mengalami peningkatan

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN TUJUAN.. SEBAGAI VARIABEL

[r]