KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
NOM OR : 1768 TAHUN 2013
TENTANG
PENETAPAN GURU PROFESIONAL
DALAM BINAAN DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAM A ISLAM
LULUS SERTIFIKASI TAHUN 2011, TAHAP IV
DENGAN RAHM AT TUHAN YANG M AHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
M enimbang : a. bahw a dalam upaya penat aan, pembinaan dan peningkat an mut u guru dipandang perlu unt uk melakukan penet apan guru profesional bagi Guru Pendidikan Agama Islam;
b. bahw a nama-nama guru sebagaimana t ercant um dalam lampiran keput usan ini dinyat akan t elah lulus sert ifikasi t ahun 2011 yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi/ Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (PT/ LPTK) yang dit et apkan oleh Pemerint ah;
c. bahw a nama-nama guru sebagaimana t ercant um dalam lampiran keput usan ini set elah lulus sert ifikasi, berhak mendapat Nomor Regist rasi Guru (NRG) dari Kement erian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai pernyat aan yang bersangkut an telah t ercat at sebagai guru profesional.
d. bahw a perolehan NRG sebagaimana pada huruf c t ersebut menjadi prasyarat unt uk mengurus proses penerimaan t unjangan profesi guru dari Kement erian Agama;
e. bahw a berdasarkan pert imbangan dan kebut uhan pada huruf a sampai huruf d di at as, perlu dit et apkan dalam keput usan Direkt orat Jenderal Pendidikan Islam.
M enginggat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 t ent ang Guru dan Dosen; 2. Perat uran Pemerint ah Nomor 19 Tahun 2005 t ent ang St andar
Pendidikan Nasional;
4. Perat uran Pemerint ah Nomor 41 Tahun 2009 t ent ang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, dan Tunjangan Kehormat an Profesor;
5. Perat uran Presiden RI Nomor 42 Tahun 2002 t ent ang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapat an dan Belanja Negara, sebagaimana t elah diubah dengan Keput usan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2004; 6. Perat uran Presiden RI Nomor 9 Tahun 2005 t ent ang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tat a Kerja Kement erian Negara RI sebagaimana telah dirubah t erakhir dengan Perat uran Presiden Nomor 94 Tahun 2006; at as Perat uran Presiden RI Nom or 9 Tahun 2005 t ent ang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tat a Kerja Kement erian Negara RI;
9. Perat uran Presiden RI Nomor 17 Tahun 2007 t ent ang Perubahan Ket ujuh at as Perat uran Presiden RI Nomor 10 Tahun 2005 t ent ang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kement erian Negara RI;
10. Perat uran M ent eri Agama Nomor 2 Tahun 2006 t ent ang M ekanisme Pelaksanaan Pembayaran at as Beban Anggaran Pendapat an dan Belanja Negara di lingkungan Depart emen Agama;
11. Perat uran M ent eri Agama Nomor 3 Tahun 2006 t ent ang Organisasi dan Tat a Kerja Depart emen Agama;
12. Perat uran M ent eri Pendidikan Nasional Nomor 72 Tahun 2008 t ent ang Tunjangan Profesi bagi Guru Tet ap Bukan Pegaw ai Negeri Sipil yang belum memiliki Jabat an Fungsional Guru;
13. Perat uran M ent eri Keuangan Nomor 164/ PM K/ 2010 t ent ang Tat a Cara Pambayaran Tunjangan Profesi Guru dan Dosen Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, sert a Tunjangan Kehormat an Profesor;
M emperhat ikan : a. Hasil Penilaian dan at au uji kompet ensi yang dilakukan oleh PT/ LPTK
Kesat u : M enet apkan nama-nama sebagaimana t ercant um pada lam piran Keput usan ini sebagai guru yang t elah memiliki sert ifikat pendidik dan NRG, selanjut nya dinyat akan sebagai guru profesional dalam Binaan Direkt orat Pendidikan Agama Islam yang lulus sert ifikasi t ahun 2011
Kedua : Nama-nama sebagaimana t ercant um pada lampiran Keput usan ini berhak menerima t unjangan profesi guru dari Kement erian Agama.
Ket iga : Pelaksanaan pembayaran t unjangan profesi guru/ pengaw as berpedoman kepada Keput usan M ent eri Agama RI Nom or 73 Tahun 2011 t ent ang Pedoman Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Profesi dan Bant uan Tunjangan Profesi Guru/ Pengaw as dalam Binaan Kement erian Agama. Keempat : Anggaran t unjangan profesi guru/ pengaw as dibebankan pada APBN
sebagaimana t ercant um dalam Daft ar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kant or Kement erian Agama Kabupat en/ Kot a at au sat uan kerja lainnya yang relevan.
Dit et apkan di : Jakart a Pada t anggal : 2 Juli 2013
DIREKTUR JENDERAL,