• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANGGUNG JAWAB INDUK PERUSAHAAN ATAS KERUGIAN DAN UTANG ANAK PERUSAHAAN BERDASARKAN DOKTRIN-DOKTRIN HUKUM KORPORASI DALAM UNDANG-UNDANG NO. 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TANGGUNG JAWAB INDUK PERUSAHAAN ATAS KERUGIAN DAN UTANG ANAK PERUSAHAAN BERDASARKAN DOKTRIN-DOKTRIN HUKUM KORPORASI DALAM UNDANG-UNDANG NO. 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iv

Tanggung Jawab Induk Perusahaan atas Kerugian dan Utang Anak Perusahaan Berdasarkan Doktrin-doktrin Hukum Korporasi dalam

Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

ABSTRAK Bebbie Putri Messayu

110110110509

Direksi yang merangkap jabatan di induk perusahaan sekaligus anak perusahaan meminjamkan dana yang bersumber dari anak perusahaan lainnya, namun anak perusahaan tersebut mengalami kerugian dan kegiatan operasionalnya terhenti. Implementasi doktrin hukum korporasi dalam hukum positif di Indonesia menjadi penting, antara lain agar perseroan-perseroan dapat dikelola dengan baik yang pada akhirnya dapat mendukung perkembangan ekonomi secara makro. Doktrin-doktrin tersebut beberapa diantaranya, yakni doktrin Piercing the Corporate Veil, doktrin Fuduciary Duty, doktrin Self Dealing Transaction, doktrin Corporate Oppotunity, Doktrin Businnes Judgments Rule, dan doktrin Ultra Vires. Penulis mempunyai tujuan penelitian untuk menganalisis dan menentukan bentuk tanggung jawab induk perusahaan dan direksi anak perusahaan yang meminjamkan uang kepada anak perusahaan lainnya dalam suatu perusahaan grup dihubungkan dengan doktrin-doktrin hukum korporasi dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Metode penelitian penulisan ini bersifat deskriptif analitis dengan metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah studi kepustakaan dan wawancara dengan narasumber. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan metode normatif kualitatif.

(2)

v

The Holding Company Liabilities on Losses and Indebtness of Its Subsidiary Company Based on Corporate Law Doctrines on

Law No. 40 Year 2007 Regarding Limited Liability Company

ABSTRACT Bebbie Putri Messayu

110110110509

The Directors who hold concurrent positions in the holding company and its subsidiaries lended some amount of funds from subsidiaries to other subsidiaries, but the other subsidiaries endure a loss and its operations halted. Implementation of corporate legal doctrines in the positive law in Indonesia is important, in a purpose to managed the company properly, to support macro economy development. The corporate law doctrines including but not limited to Piercing the Corporate Veil, Fiduciary Duty, Self Dealing Transaction, Corporate Opportunity, Judgements Bussines Rule, and Ultra Vires. Author of the study has the objective to analyze and identify the holding company and directors of subsidiaries who lended some amount of funds in a group company liabilities on losses and indebtness of its subsidiary company based on corporate law doctrines on Law No. 40 Year 2007 Regarding Limited Liability Company.

The research method of this paper is descriptive analytical approach to the method used is a normative juridical approach. The analytical is done in two phases, namely the analitical of literature and analitical fiels. The technique used in this data collection is the literature study and interviews with informants. The data obtained will be analyzed using qualitative methods of normative.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: pertama, setiap anggota dewan komisaris bertanggung jawab terhadap kreditor secara renteng bersama setiap anggota

Saran yang dapat disumbangkan dalam skripsi ini terdiri dari 2 (dua) hal, yakni: Pertama, Kedudukan hukum dan tanggung jawab Direksi setelah dilakukannya pendaftaran dan

Saran yang dapat disumbangkan dalam skripsi ini terdiri dari 2 (dua) hal, yakni: Pertama, Kedudukan hukum dan tanggung jawab Direksi setelah dilakukannya pendaftaran dan

Tanggung jawab Direksi dalam melakukan tindakan atau perbuatan hukum untuk dan atas nama perusahaan, dapat dijelaskan melalui posisi seorang Direksi terhadap perusahaan yang

Riezky Sua Saharja sesuai dengan Pasal 14 ayat (1) dan (2) maka tidak dapat bertanggung jawab secara perseroan melainkan yang bertanggung jawab adalah Dewan

Dalam penulisan Tesis ini penulis memilih judul “ TANGGUNG JAWAB DIREKSI YANG BERTINDAK SEBAGAI PENANGGUNG UTANG PERSEROAN JIKA PERSEROAN DINYATAKAN PAILIT

Tugas direksi menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas yaitu anggota direksi wajib melaporkan kepada perseroan mengenai saham yang dimiliki anggota direksi yang

Dalam hal ini, pengadilan akan mengabaikan status badan hukum dari perusahaan tersebut serta membebankan tanggung jawab kepada “pribadi” dan “pelaku” dari perusahaan/ perseroan tersebut