• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANGGUNG JAWAB DIREKSI YANG BERTINDAK SEBAGAI PENANGGUNG UTANG PERSEROAN JIKA PERSEROAN DINYATAKAN PAILIT TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TANGGUNG JAWAB DIREKSI YANG BERTINDAK SEBAGAI PENANGGUNG UTANG PERSEROAN JIKA PERSEROAN DINYATAKAN PAILIT TESIS"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TANGGUNG JAWAB DIREKSI YANG BERTINDAK SEBAGAI

PENANGGUNG UTANG PERSEROAN JIKA PERSEROAN

DINYATAKAN PAILIT

TESIS

OLEH

SHELLY YUSIKA 087011150/MKn

PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

TANGGUNG JAWAB DIREKSI YANG BERTINDAK SEBAGAI

PENANGGUNG UTANG PERSEROAN JIKA PERSEROAN

DINYATAKAN PAILIT

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan dalam Program Studi Kenotariatan

pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

OLEH

SHELLY YUSIKA 087011150/MKn

PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Judul Penelitian : TANGGUNG JAWAB DIREKSI YANG BERTINDAK SEBAGAI PENANGGUNG UTANG PERSEROAN JIKA PERSEROAN DINYATAKAN PAILIT

Nama Mahasiswa : Shelly Yusika Nomor Pokok : 087011150 Program Studi : Kenotariatan

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Sanwani Nasution, S.H) Ketua

(Prof. Dr. Suhaidi, S.H, M.H) Anggota

(Notaris/PPAT Syahril Sofyan, S.H, MKn) Anggota

Ketua Program Studi Dekan

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH,MS,CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal 23 Agustus 2010

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Sanwani Nasution, SH. Anggota : 1. Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH

2. Notaris Syahril Sofyan, SH, MKn

3. Prof.Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN 4. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum

(5)

ABSTRAK

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 memberikan pengertian bahwa Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut Perseroan adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang dan peraturan pelaksanaanya. Sebagai organisasi yang teratur perseroan mempunyai organ yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi dan Komisaris. Dalam Pasal 97 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 menyatakan bahwa Direksi bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan. Untuk kepentingan dan tujuan perseroan maka Direksi dalam melakukan pengurusan untuk kepentingan dan tujuan perseroan baik didalam maupun diluar pengadilan.

Bahwa antara Direksi dan korporasi ada hubungan istimewa yang dikenal dengan “Fiduciary relationship” (hubungan kepercayaan) yang melahirkan ”Fiduciary duties” bagi setiap anggota Direksi. Dalam berbagai kasus yang menimpa perusahaan saat ini lebih mencuat kasus pailit atau bangkrut, dimana secara teori dikatakan bahwa Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan Debitor pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator dibawah pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan. Bahwa pengajuan permohonan Pailit diajukan ke Pengadilan Niaga.

Pada umumnya penanggungan itu dapat timbul untuk menjamin perutangan dari segala macam hubungan hukum. Lazimnya hubungan hukum yang bersifat keperdataan maupun pidana. Namun dimungkinkan juga bahwa penanggungan diberikan untuk menjamin pemenuhan prestasi yang lahir dari hubungan hukum yang bersifat hukum publik. Perseroan dapat dijadikan penanggung hutang. Direksi adalah salah satu organ yang memiliki tanggung jawab penuh atas pengurusan sesuai dengan tujuan perseroan.

Menurut Undang-undang Perseroan Terbatas bahwa Direksi wajib menjalankan perusahaan sesuai dengan kepentingan dan tujuan perseroan. Hal ini dikenal dengan istilah Fiduciary duties. Apabila pengurus tidak menjalankan perusahaan dengan baik yang menyebabkan kerugian perusahaan, maka ia dapat diminta pertanggung jawaban bahkan sampai kepada harta pribadinya. Prinsip ini dikenal sebagai Piercing The Corporate Veil, yang merupakan prinsip yang dianut oleh Undang-Undang Perseroan Terbatas. Dengan demikian, walaupun suatu badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas, maka pengurusnya tetap dapat diminta pertanggungjawaban sampai kepada harta pribadinya apabila tidak menjalankan perusahaan dengan baik.

(6)

ABSTRACT

Article 1 section (1) The Act Number 1 of 1995 giving defies that limited liability company is hereinafter referred to co-partnership, which is Legal entity based on the law of agreement, conducting business activity with authorized capital which entirely divided in share and fulfill clauses set of law and it’s regulation of execution. In some respects, commissary can do function management of co-partnership. As regular organization, co-partnership have organ consist of stockholder public meeting (Rapat Umum Pemegang Saham), board of director and commissary. In Article 97 The Number 40 of 2007 said that Board of Director hold full responsible of partnership management. For the interest and target of co-partnership, and also represent whether in and extrajudicial.

Thereby, there is special relation between board of directors and corporation named by “Fiduciary relationship” (trust relationship), bearing Fiduciary duties” for every board of directors. In all sort of case befalling company, in this time, arising many bankrupt or broke cases. Theoretically, bankruptcy is general confiscation on all property which the debtor bankrupt and clearances arrangement made by the curators under the supervision of the supervisory judge as prescribed by the law number 37 of 2004 on bankruptcy. That filing bankruptcy petition filed with the commercial court.

In general that debt underwriter incurred to ensure the debt from all kinds of legal relationships. Typically legal relationships are nature by civil and criminal. It can be possible that the debt underwriter given to guarantee the fulfillment of achievement that is born of legal relationships that are public law. The company can be underwriter of debt. Board of director is one organ that has the responsibility for the management in accordance with company objectives.

According to the limited liability company law, Board of Directors has an obligation to run business as according to company’s interest and objective. This matter is recognized with term of fiduciary duties. If official member do not run business well, on the other hand resulting loss company, hence he earns to be asked responsibility that coming up with personal property of him. It is known as Piercing the Corporate Veil. The Principal of Piercing the Corporate Veil is embraced by limited liability company law. Thereby, although a legal entity in form of limited liability, the official member remains to earn to be asked the responsibility into his personal property if he does not run a business well.

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya serta kasihNya yang sangat luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini. Dalam penulisan Tesis ini penulis memilih judul “TANGGUNG JAWAB DIREKSI YANG BERTINDAK SEBAGAI PENANGGUNG UTANG PERSEROAN JIKA PERSEROAN DINYATAKAN PAILIT”.

Penulisan Tesis ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan studi di Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Dalam penyusunan Tesis ini telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Terima kasih yang mendalam dan tulus saya ucapkan kepada Bapak Prod. Sanwani Nasution, SH selaku Ketua komisi Pembimbing dan Bapak Prof Dr Suhaidi, SH, MH serta Bapak Notaris/PPAT Syahril Sofyan, SH, MKn, masing-masing selaku anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan pengarahan, nasehat dan bimbingan kepada penulis dalam penulisan tesis ini.

Tidak lupa pula penulis sampaikan terima kasih yang mendalam dan tulus kepada Bapak Prof Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN dan Ibu Dr T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, MHum masing-masing selaku Dosen Penguji yang telah memberikan pengarahan, nasehat serta masukan kepada penulis, dalam penulisan tesis ini.

(8)

Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. DR. Dr. Syahril pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), SpA(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada kami untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum selaku Dekan Program Studi Magister

Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN selaku ketua Program Studi Magister Kenotariatan dan Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum selaku Sekretaris Program Studi Magister kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak-bapak dan Ibu-ibu Guru Besar dan Staf Pengajar dan juga karyawan pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Ayah, Ibu dan Abang tercinta yang selalu memberikan dukungan moril, sehingga penulis dengan lapang dapat menyelesaikan penulisan dan pendidikan di Program Studi Magister kenotariatan Fakultas Hukum Sumatera Utara.

Penulis berharap semoga semua bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa agar selalu dilimpahkan kebaikan, kesejahteraan dan rejeki yang melimpah.

(9)

Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, terutama kepada penulis dan kalangan yang mengembangkan ilmu hukum, khususnya dalam bidang kenotariatan.

Medan, Agustsus 2010 Penulis

(10)

RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama Lengkap : SHELLY YUSIKA

Tempat/Tgl.Lahir : Perdagangan/ 29 Januari 1985

Status : Belum Menikah

Alamat : Komp. Multatuli No.52 C

ORANG TUA

Nama Ayah : RAMLI

Nama Ibu : LENNY NOVITA

II. PENDIDIKAN

Sekolah DasarMethodist SLTP Methodist Perdagangan SMA Sutomo 1 Medan

Sarjana Hukum pada Universitas Sumatera Utara Medan Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

ABSTRACK... ii

KATA PENGANTAR... iii

RIWAYAT HIDUP... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR ISTILAH BAHASA... x

BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang ... 1 ... B. Perumusan Masalah ... 5 C. Tujuan Penelitian ... 6 D. Manfaat Penelitian ... 6 E. Keaslian Penelitian... 7

F. Kerangka Teori dan Konsepsi... 9

G. Metode Penelitian... 34

BAB II SYARAT-SYARAT SUATU PERSEROAN TERBATAS YANG BERTINDAK SEBAGAI PENANGGUNG... 36

A. Perseroan Terbatas Sebagai Subjek Hukum ... 36

(12)

C. Konsep Yuridis Direksi Dalam Pengelolaan Perseroan... 39

D. Pengaturan Dan Tanggung Jawab Direksi Dalam Pengelolaan Perseroan ... 40

1. Ruang Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab Pengurusan Perseroan Oleh Direksi Dalam UUPT Nomor 40 Tahun 2007 ... 41

2. Prinsip Pengelolaan Perseroan Yang Baik (Good Corporate Governmence) ... 41

E. Syarat Untuk Menjadi Penanggung Hutang ... 42

BAB III TANGGUNG JAWAB DIREKSI DALAM PERSEROAN YANG BERTINDAK SEBAGAI PENANGGUNG HUTANG JIKA PERSEROAN DINYATAKAN PAILIT YANG TELAH BERBADAN HUKUM... 52

A. Pengertian, Tujuan dan Asas-Asas Kepailitan ... 52

B. Unsur Kehendak Dalam Penanggungan Hutang... 55

C. Bentuk-Bentuk Perusahaan ... 56

D. Akibat Kepailitan Terhadap Kekayaan Perseroan Terbatas... 59

E. Pertanggung Jawab Direksi Dalam Perseroan ... 69

1. Pertanggung Jawab Direksi Dari Segi Hukum Perdata ... 69

2. Pertanggung Jawaban Direksi Dari Segi Hukum Pidana ... 84

BAB IV PUTUSAN PERNYATAAN PAILIT TERHADAP HARTA PAILIT PERSEROAN TERBATAS PADA PERADILAN... 93

A. Arah Pengembangan Kompetensi Pengadilan Niaga dan Hakim Pengadilan Niaga ... 93

(13)

2. Hakim Pengadilan Niaga... 94

B. Pihak- Pihak Yang Berhak Mengajukan Pailit... 96

C. Status Harta Pailit setelah Putusan Pailit ... 98

D. Keadaan Diam (Stand Still) Dalam Kepailitan ... 99

E. Insolvensi dalam Kepailitan... 102

F. Pemberesan Harta Pailit ... 106

G. Pembagian Harta Pailit... 108

H. Perdamaian... 114

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 118

A. Kesimpulan ... 118

B. Saran... 120

(14)

DAFTAR ISTILAH BAHASA

Istilah Asing Arti

Faillissementwet (Bld) Undang-undang Kepailitan

Actio Pauliana (Lat)

Gugatan pembatalan.-gugat kreditor. – gugatan dari kreditor yang ditujukan kepada pihak debitor karena perbuatan itu dianggap curang dan sangat merugikan kreditor (KUHPerdata Ps.1341)

Akseptor

1. orang yang membayar sejumlah wesel. 2. orang yang menerima serta mengikuti

(melaksanakan) program keluarga berencana; 3. individu yang menerima gagasan baru dan

melaksanakannya

Akta pendirian

Keterangan tertulis oleh notaris atau pejabat yang berwenang yang memuat anggaran dasar

perusahaan (perkumpulan dan sebagainya) yang didirikan

Bangkrut

Menderita kerugian besar sehingga jatuh (tentang perusahaan took, dan sebagainya); gulung tikar; habis harta bendanya.

Endosant (Bld)

Yang memindahkan suatu wesel atau cek; endosan

Failliet (Bld)

Suatu keadaan dimana seseorang tidak mampu lagi untuk membayar utang-utangnya berdasarkan putusan hakim; pailit; bangkrut, hal ini diatur didalam undang-undang kepailitan pasal 2.

Kurator

1. pengurus atau pengawas harta benda orang yang pailit dan sebagainya;

2. anggota pengawas dari perguruan tinggi; penyantun;

3. pengurus atau pengawas museum (gedung pameran seni lukis, perpustakaan dan sebagainya.

(15)

Maatschap (Bld) Persekutuan perikatan, hal ini diatur dalam KUHPerdata Pasal 1618 dan 1621.

Naanloze Vennotschap (Bld) Disingkat NV; Perseroan Terbatas (PT); hal ini diatur dalam KUHDagang Pasal 36, 37 dan 38.

Vendutie (Bld) Lelang didepan umum, hal ini erat kaitannya dengan Pasal 557 KUHDagang.

Referensi

Dokumen terkait

Proses anodizing dengan rapat arus yang semakin besar ternyata juga memberikan hasil memiliki kecenderungan yang sama, yaitu semakin besar rapat arus yang

Berdasarkan persamaan regresi sederhana di atas dapat diketahui bahwa Koefisien regresi variabel training & development (X1) diperoleh nilai sebesar 0,366 dengan

Pelaksanaan kurikulum 2013 sekolah dasar di kecamatan bajawa kabupaten Ngada dari Conteks, Input dan Proses berada pada kategori siap, ini artinya secara umum bahwa dukungan

Peneliti didampingi guru kelas (Hanny,S.Pd) ikut mengamati dikelas. Adapun tema yang diajarkan adalah alam sekitar dan tubuh. Pada pembelajaran diberikan cerita/dongeng dengan

Kharisma Gamaba Jaya yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan kebersihan berusaha untuk memberikan kualitas pelayanan yang baik karena diharapkan hal tersebut akan

kemandirian belajar dalam kategori cukup. Pada siklus I kemandirian belajar siswa dalam kategori rendah sebanyak 1 orang, kemandirian belajar dalam kategori cukup sebanyak 6 orang

Dalam beberapa kasus tertentu, berpindah kerja memang diperlukan oleh perusahaan terutama terhadap karyawan dengan kinerja rendah, namun tingkat berpindah

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi sejarah dengan menggunakan media pengembangan komik pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN Sawojajar 3