Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
PENINGKATAN MUTU PATISSERI SEBAGAI SARANA PENUNJANG
PENDAPATAN DI HOTEL GRAND ANTARES MEDAN
KERTAS KARYA
Disusun
O
L
E
H
ESTHER MONICA SIMANJUNTAK
NIM : 062204043
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
FAKULTAS SASTRA
PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR
BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN
MEDAN
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
PENINGKATAN MUTU PATISSERI SEBAGAI SARANA PENUNJANG
PENDAPATAN DI HOTEL GRAND ANTARES MEDAN
KERTAS KARYA
Disusun
O
L
E
H
ESTHER MONICA SIMANJUNTAK
NIM : 062204043
Pembimbing
Kertas karya ini diajukan kepada panitia ujian
Program pendidikan Non Gelar Fakultas Sastra USU Medan Ujian Diploma D III dalam bidang studi Pariwisata
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS SASTRA
PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR
BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN
MEDAN
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Disetujui oleh :
PROGRAM DIPLOMA SASTRA DAN BUDAYA
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PROGRAM STUDI PARIWISATA
FAKULTAS SASTRA USU
KETUA
Drs,Ridwan Azhar,M.Hum
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
PENGESAHAN
Diterima Oleh :
PANITIA UJIAN PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR
SASTRA DAN BUDAYA FAKULTAS SASTRA USU MEDAN
UNTUK MELENGKAPI SALAH SATU SYARAT UJIAN DIPLOMA III
DALAM BIDANG STUDI PARIWISATA
Pada :
Tanggal :
Hari :
Program Diploma Sastra dan Budaya
Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara
Dekan
Drs.Syaifudin,M.A,Ph.D.
Nip.132098531
Panitia Ujian,
No Nama Tanda tangan
1. Drs.Ridwan Azhar,M.Hum (Ketua Jurusan) ( )
2. Mukhtar S,Sos.S. Par.Amd (Sekretaris Program) ( )
3. (Dosen Pembimbing) ( )
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Salam sejahtra…..
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan pertolongan_Nya sehingga penulisan kertasa karya ini dapat berjalan dengan
baik. Kertas karya ini merupakan satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa guna menyelesaikan pendidikan Diploma III Program Studi Pariwisata
Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
Kertas karya ini disusun berdasarkan praktek kerja lapangan yang penulis
laksanakan pada bagian pastry dan bakery di Grand Antares Hotel Medan,serta bagian
sumber pustaka yang mendukung. Adapun judul kertas karya ini adalah “Peningkatan
Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares
Medan”
Penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan berbagai pihak di dalam
menyelesaikan kertas karya ini,antara lain :
1. Yth. Bapak Drs.Ridwan Azhar,M.Hum selaku Ketua Jurusan Program Studi
Pariwisata Universitas Sumatera Utara.
2. Yth. Bapak Tengku Djohan Monel HE,selaku Koordinator Praktek Bidang
Keahlian Perhotelan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
4. Yth. seluruh staf dan dosen pengajar Program Studi Pariwisata Universitas
Sumatera Utara Medan.
5. Yang tersayang, Ibunda ku, yang sangat banyak membantu penulis dalam
memberikan dukungan dan dorongan,maupun doa,sehingga membuat penulis
dapat menyelesaikan studi,serta bantuan moril dan material yang tidak ternilai
harganya. LOVE YOU MAM.
6. Saudara kandung penulis,kakak dan adek – adek penulis yang selalu setia
membuat penulis selalu semangat dalam menyelesaikan studi ini,selalu
membuat penulis tertawa dan gembira,walaupun lagi banyak pikiran.
7. Seluruh karyawan Grand Antares Hotel Medan,terima kasih banyak atas
bimbingan dan bantuannya,selama penulis melakukan praktek kerja lapangan
di sana.
8. Kepada seseorang yang sangat istimewa bagi ku,”boo” yang selalu membantu
penulis dalam suka dan duka selama menjalani perkuliahan hingga selesai
kuliah. Terima kasih banyak.
9. Kepada sahabat dan teman – teman ku yang selalu ada untuk ku. Walau
kadang aku mengabaikan mereka.Cobat ku Oyip, Citi, Yune, Desnien, Meri,
Erda, Jekson, Hernico, Jojo, Frengki, Padang, pokoknya semua stambuk ’06
deh.. Miss U all…..
10.Tetangga ku yang selalu memberikan dorongan berupa motivasi dan
dukungan untuk ku… Oppung, mama yessi, papa yessi, B’hotlan, B’herbet
dan teman ku Leli, yang telah bersedia meminjamkan laptopnya tuk ku,selama
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Tiada satu apapun yang paling berharga yang dapat penulis berikan untuk nama –
nama tersebut di atas,kecuali sebuah permohonan yang tulus semoga budi baik mereka
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yesus. Pada akhir kata penulis berharap
semoga apa yang penulis uraikan dalam kertas karya ini dapat dipertanggungjawabkan
sebaik – baiknya dan dapat memberi manfaat kepada kita semua.
Medan, April 2009
Penulis
Esther Monica.Simanjuntak
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……….. i
DAFTAR ISI ………. iv
ABSTRAKSI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul ………. 1
1.2 Tujuan Penulisan ……… 3
1.3 Batasan Masalah ………. 4
1.4 Metode Penulisan ……… 4
1.5 Sistematika Penulisan ………. 5
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Hotel ……… 6
2.2 Pengertian dan Fungsi Dapur ………... 7
2.3 Syarat-syarat Bekerja di Dapur ………... 9
2.3.a Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Penggunaan Ruang Dapur………. 9
2.3.b Klasifikasi Dapur ……….. 10
2.3.c Klasifikasi Peralatan Dapur dan Kegunaannya … 12 2.3.d Nama-nama peralatan Kitchen Pastry Secara Umum ……… 14
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
2.4.a Pembagian Dapur Pastry dan Bakery Yang
Mencakup Ruang Lingkup Pekerjaan …………. 20
2.5 Hubungan Kerja Bagian Pastry dan Bakery ………… 20
2.6 Struktur Organisasi Kitchen ……….. 22
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG GRAND ANTARES INDONESIA 3.1 Sejarah Ringkas Berdirinya Grand Antares Medan … 23 3.2 Klasifikasi Hotel ……… 23
3.3 Fasilitas Hotel ……… 27
3.3.a Fasilitas Kamar ……… 27
3.3.b Fasilitas Food & Baverage ………. 28
3.3.c Fasilitas Lainnya ………. 28
3.4 Struktur Organisasi Hotel ……….. 30
BAB IV PENINGKATAN MUTU PATISSERIES SEBAGAI SARANA PENDAPATAN DI HOTEL GRAND ANTARES MEDAN 4.1 Bahan Pengolahan Kue dan Roti Secara Umum……… 32
4.1.a Persiapan Pembuatan Roti dan Produk Yang Menggunakan Bahan Pengembang ………. 39
4.1.b Persiapan Pembuatan Pastry ……… 44
4.2 Perlengkapan dan Peralatan Yang Digunakan Dalam Pembuatan Kue dan Roti ……… 48
4.3 Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Proses Pengolahan Produk Pastry dan Bakery ………. 54
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Oleh Grand Antares Medan ……… 56
4.5 Promosi Produk Pastry Terhadap Perusahaan-perusahaan
Lain ……… 61
4.5.a Promosi Produk Pastry Terhadap Tamu Hotel ……… 62
4.6 Permasalahan Yang Dihadapi ……… 62
BAB V PENUTUP ……… 64
DAFTAR PUSTAKA ……….. 66
LAM PIRAN
1. Struktur Organisasi Hotel Grand Antares Medan
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
ABSRAKSI
Sarana akomodasi perhotelan tidaklah lengkap tanpa adanya dukungan dari fasilitas makanan dan minuman. Dalam dunia perhotelan hal tersebut identik dengan sebutan “Food and Baverage” yang mana digolongkan dalam section Food and Baverage Departemen, atau dengan sebutan pengolahan makanan.
Kertas karya ini yang berjudul “Peningkatan Mutu Patisserie Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan “ Akan membahas bagaimana proses atau cara pengolahan produk pastry yang meliputi produk kue dan roti, sehingga menghasilkan kualitas yang bermutu tinggi untuk dikonsumsi oleh publik. Khususnya bagi tamu hotel yang menginap sehingga mereka diharapkan membeli produk pastry hotel itu sendiri. Hal ini menjadikan produk pastry yang dihasilkan menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi pihak hotel, khususnya menjadi sarana pendukung promosi hotel disamaping promosi-promosi produk hotel lainnya.
Selain cara pengolah produk pastry, juga akan dibahas mulai dari proses persiapan, pengolahan, penyajian, hingga promosi produk pastry yang dijual kepada unit usaha lainnya. Karena itu dituntut untuk mempunyai keterampilan yang baik dalam mengolah produk pastry dan cara kerja yang penuh rasa tanggung jawab, serta loyalitas pada perusahaan yang tinggi pula.
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Pada zaman reformasi sekarang ini, yang selalu dibayang – bayangi oleh krisis
ekonomi yang mampu mengguncang segala sektor yang saling mempengaruhi.
Disini penulis tidak membicarakan tentang politik atau apapun, akan tetapi
penulis tidak mampu melihat keadaan perekonomian masyarakat disekeliling penulis
yang serba kekurangan. Yang mana penulis seorang mahasiswi yang mungkin mampu
memberikan sumbangsih pemikiran melalui karya tulis tentang kepariwisataan,
khususnya perhotelan.
Dari sebuah kasus tersebut,maka penulis mengambil judul yang bersangkutan
dengan pengolahan kue atau pastry yang dapat membuat masyarakat berusaha sendiri
melalui pengolahan kue tersebut dengan modal yang tidak terlalu besar.
Seperti halnya pada departemen kitchen yang di dalamnya terdapat bagian pastry
yang juga memberikan pendapatan yang besar bagi hotel,yang terkadang bagian ini
hampir terabaikan oleh hotel.
Di hotel terdapat berbagai departemen yang terbagi atas bidangnya masing –
masing,salah satu dari bidang tersebut yang memiliki peranan penting sebagai sarana
penunjang pendapatan yaitu pengolahan makanan. Khususnya pengolahan kue dan roti
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Pastry merupakan salah satu bagian dari main kitchen,di bawah naungan dari
F&B Departement. Yang biasanya dikepalai oleh seorang pimpinan yang disebut dengan
sebutan “CHEF PASTRY”. Yang mana pastry juga mempunyai peranan penting dalam
kelancaran operasional sebuah hotel. Bagian pastry bertanggung jawab dalam pembuatan
berbagai jenis kue dan roti yang dibutuhkan oleh pihak hotel, baik untuk regular
breakfast, A lacarte, atau untuk tamu hotel yang mengadakan acara – acara (event) yang
diadakan dilingkungan ataupun di luar lingkungan hotel. Bahkan produk pastry memiliki
nilai jual tersendiri dan prestise bagi hotel dalam mengharumkan nama hotel. Seperti
dengan di jualnya produk pastry hotel kepada unit usaha lain, dengan demikian produk
pastry yang dijual kepada unit usaha lain itu berarti sudah produk hotel tersebut sudah
dipercaya baik dari kualitas dan rasanya, sehingga menjadi daya terik tersendiri bagi
mereka untuk memesan produk pastry tersebut. Tentu saja hal ini menjadi nilai lebih bagi
perusahaan sebagai sarana penunjang pendapatan yang baik.
Oleh karena itu produk pastry dapat juga menjadi salah satu bagian dari sarana
pendapatan bagi hotel. Dengan demikian pastry juga merupakan salah satu section yang
mampu menghasilkan pendapatan atau revenue bagi hotel.
Bertitik tolak dari penjelasan di atas maka maka nyatalah bahwa bagian pastry
dan bakery mempunyai peranan yang penting dalam operasional sebuah hotel.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis mengangkat judul “Peningkatan Mutu
Patisserie Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan”
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulis kertas karya ini adalah :
1. Untuk dapat membandingkan antara teori – teori yang diperoleh penulis selama
duduk di bangku perkuliahan, dengan kenyataan yang penulis alami pada praktek
kerja lapangan (PKL).
2. Untuk melengkapi salah satu syarat utama dalam menyelesaikan program Diploma III
(D III) Pariwisata, Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara (USU).
3. Untuk dapat menggambarkan sejauh mana peranan pastry dan bakery dalam
menunjang pendapatan pada hotel Grand Antares Indonesia.
4. Memberikan penjelasan mengenai peralatan, perlengkapan, bahan yang digunakan
serta cara pengolahan kue dan roti pada dapur pastry dan bakery di Grand Antares
Indonesia.
5. Untuk dapat mengetahui produk pastry dan bakery yang bermutu sehingga dapat
menjadi satu kebanggaan tersendiri bagi Grand Antares Medan, sehingga penulis
dapat memahami bagaimana produk pastry menjadi salah satu sarana pendukung
pendapatan bagi hotel tersebut.
6. Memberikan sumbangsih pikiran kepada hotel untuk semakin meningkatkan mutu
serta kualitas pada bagian pastry dan bakery.
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Dalam penulisan kertas karya ini penulis membuat batasan masalah agar
pembahasannya lebih terarah pada tujuan yang sebenarnya dari penulisan agar lebih
mudahdipahami berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan.
Penulis mencoba untuk menitik beratkan pada cara pengolahan,peralatan,
perlengkapan serta penggunaan bahan dalam pengolahan produk kue dan roti. Sehingga
dapat dihasilkan produk pastry yang baik dan bermutu. Selain itu penulis juga akan
memaparkan mengenai peranan pastry bagi hotel sehingga dapat diketahui dengan jelas
alur penjualan produk pastry kepada unit usaha lain.
1.4 Metode Penulisan
Suatu penelitian merupakan proses yang terkait dan tersusun secara sistematik. Tiap
tahap penelitian merupakan bagian yang menentukan tahap selanjutnya. Penelitian juga
merupakan suatu proses yang panjang serta diawali dari minat untuk mengetahui dari
fenomena tertentu, dan selanjutnya berkembang menjadi suatu gagasan teori
konseptualisasi dan pemilihan metode yang sesuai.
Untuk mengkaji permasalahan dalam pembuatan kertas karya ini,agar mendapat
hasil yang baik, dalam hal ini penulisan menggunakan dua cara penelitian, yaitu :
1. Field Researce ( Penelitian Lapangan)
Dalam penelitian ini, penulis langsung mengadakan pengamatan dilapangan dengan
cara mengamati segala aktivitas yang dilakukan oleh karyawan-karyawan di Hotel Grand
Antares Medan, khususnya karyawan bagian pastry kitchen. Serta melakukan wawancara
langsung yaitu suatu kegiatan yang bertujuan untuk mancari data dan informasi yang
dibutuhkan dari sumber secara langsung, dengan cara melakukan tanya jawab. Dalam hal
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
mempraktekkan pekerjaan ini sesuai dengan bidang yang diambil dalam melaksanakan
praktek kerja lapangan.
2. Library Researce (Penelitian Kepustakaan)
Melalui metode studi kepustakaan penulis mengumpulkan data dari buku-buku,
majalah, artikel dan koran yang ada keterkaitannya dengan konsep-konsep yang
berhubungan dengan judul kertas karya. Hal ini biasanya dilakukan penulis dengan
mendatangi langsung keperpustakaan umum dan toko-toko buku guna mendapatkan
data-data yang ada keterkaitannya dengan judul yang diangkat sebagai judul kertas karya.
1.5 Sistematika Penulisan
Pembahasan dalam kertas karya ini dilakukan dengan bagian sistem bab dan setiap
babnya menguraikan masalah yang dibicarakan dalam kertas karya ini. Adapun
sistematika penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut:
Bab I : Menjelaskan maupun memaparkan alasan pemilihan judul, tujuan penulisan
dan sistematika penulisan.
Bab II : Membahas uraian teoritis tentang pengtian dapur, pembagian dapur pastry dan
bakery, struktur organisasi serta hubungan kerja dengan bagian-bagian lainnya.
Bab III : Membahas serta menjelaskan tentang tinjauan umum Hotel Grand Antares
Medan, yang mencakup sejarah berdirinya, klasifikasinya, fasilitas yang
dilmiliki serta struktur organisasi.
Bab IV : Bahan-bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk pastry dan
bakery, perlengkapan dan peralatan (equipment) yang digunakan, dalam
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
sehingga dapat menjadi bagian dari promosi hotel, yang dapat dibanggakan di
Hotel Grand Antares Medan, beserta segala permasalahan yang dihadapi.
Bab V : Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Hotel
Sejarah perkembangan usaha akomoasi telah dimulai belasan ribu tahun yang lampau
yaitu sejak zaman Yunani dan Romawi kuno. Salah satu jenis pemondokan yang
dianggap sebagai jenis akomodasi pertama sekali adalah inn, yang tidak lebih dari
pondok, sama seperti sebagian kecil rumah perorangan yang disewakan kepada
pelancong dan pedagang selama dalam perjalanan atau orang yang kebetulan lewat dari
daerah itu. Setelah mengalami masa yang cukup panjang , pada tahun 1794 berdirilah
hotel pertama, cikal bakal dari inn tadi yang berkapasitas 75 kamar dengan nama City
Hotel di kota New York. Akibatnya, bermunculan hotel-hotel lain bak jamur di musim
hujan.
Dalam masalah akomodasi hotel merupakan salah satu jenis akomodasi yang paling
banyak di dunia, terbukti jumlah kamar yang terbanyak dari semua jenis akomodasi
adalah disediakan oleh hotel. Ada dua defenisi mengenai hotel, yang satu defenisi hotel
secara internasional,sedangkan yang satu lagi dikeluarkan oleh Menparpostel dengan
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Defenisi hotel menurut buku Managing Front Office Operation dari AHMA (Amerika
Hotel & Hotel Association) yang ditulis oleh Charles E. Steadmon dan Michael L.
Kasanova disebutkan sebagai berikut:
“Hotel dapat didefenisikan sebagai sebuah bangunan yang dikelola secara komersial
dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum dengan fasilitas penginapan
untuk umum, dan fasilitas penginapannya sebagai berikut: pelayanan makan dan
minum, palyanan kamar, pelayanan barang bawaan, pencucian pakaian dan dapat
menggunakan fasilitas perabotan dan menikmati hiasan-hiasan yang ada di
dalamnya”.
Sedangkan defenisi hotel menurut SK Menparpostel Nomor : KM
34/HK103/MPPT-87,adalah sebagai berikut:
“Hotel adalah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh
bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan makan dan minum serta jasa
lainnya bagi tamu, yang dikelola secara komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan
yang ditetapkan dalam keputusan pemerintah”.
Jelaslah bahwa pelayanan-pelayanan yang dilakukan pihak hotel sangat beragam, dan
salah satunya adalah pelayanan makan dan minum.
Secara garis besar, hotel dibagi dalam dua departeman yaitu:
1. Front of the House Departement, bagian yang berhubungan langsung dengan
tamu.
2. Back of The House Department, bagian yang mandukung bagian yang
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
2.2 Pengertian dan Fungsi Dapur
Dapur adalah tempat untuk mengolah makanan. Oleh karena itu, dapur harus bersih
dan higienis. Ruang dapur perlu mendapat perhatian khusus, untuk itu para ahli
merancang ruang dapur sedemikian rupa supaya orang yang bekerja merasa senang dan
suka bekerja di dapur. Selain itu, dapur juga harus dilengkapi dengan bebagai jenis
perlengkapan. Ahli masak dari Perancis lebih mengutamakan ruang dapur dari pada
ruang lainnya karena menurut mereke cinta melalui perut.
Ruang dapur berfungsi untuk mengolah makanan, yang setiap pekerjaannya tidak
lepas dari api. Sebaiknya ruangan dapur harus dibuat dari bahan yang tidak mudah
terbakar, kuat dan mudah dibersihkan.
Menurut A.Rachman Arif dapur mempunyai pengertian yaitu suatu tempat atau
ruangan yang memproduksi makanan dan memasak bahan-bahan makanan untuk
keperluan tamu hotel serta karyawan hotel keseluruhannya. Sedangkan menurut Ari
Fadiati W.S. dapur mempunyai pengertian suatu unit yang berfungsi sebagai tempat
mengolah makanan yang akan diproduksi dan yang akan dijual.
Menurut Soekresno (2000), dapur dalam hotel mempunyai luas 40% dari restoran.
Untuk menanggulangi seluruh kegiatan pengolahan, dapur harus memiliki organisasi
yang jelas menyangkut pembagian seksi atau bagian-bagian, fungsi-fungsi, tugas dan
tanggung jawab masing-masing orang atau bagian. Struktur organisasi suatu dapur akan
berbeda menurut besar kecilnya hotel serta jumlah outlet penjualan makanan yang
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Di dalam satu dapur yang kecil biasanya diadakan penggabungan fungsi-fungsi,
bagian atau jabatan, sehingga untuk dua atau tiga bagian pada dapur yang besar menjadi
satu bagian saja pada dapur yang kecil. Akan tetapi, penggabungan tersebut harus dengan
perhitungan yang matang agar tidak menimbulkan kendala dalam mekanisme
operasionalnya. Perhitungan yang cermat tersebut didasarkan kepada luas area dapur
yang ada, jumlah kamar hotel, jumlah unit penjualan yang ada, serta dikaitkan dengan
asumsi jumlah tamu yang datang secara rata-rata tiap harinya.
2.3 Syarat-Syarat Bekerja Di Dapur
1. Cukup Ventilasi
Pertukaran udara yang sangat penting di dapur agar sisa pembakaran di dapur
dapat keluar dengan sempurna misalnya dibuat jendela/ventilasi atau corong
asap/penyedot di atas kompor untuk mengeluarkan sisa pembakaran. Selain itu untuk
pertukaran udara, ventilasi juga berguna untuk menghilangkan bau makanan.
2. Penerangan
Dapur harus cukup sinar matahari, dapur yang gelap dan lembab akan
menimbulkan bau, mempercepat kuman-kuman berkembang, dan menjadi sarang
binatang seperti kecoa, lalat, semut dan tikus. Pada malam dan siang hari bila dapur
kurang sinar matahari sebaiknya memakai lampu pijar.
3. Lantai dan Dingding
Lantai sebaiknya yang bertanggul, agar lebih muda dibersihkan dari kotoran dan
lemak. Dingding sebaiknya dari bahan yang tidak mudah terbakar. Dingding warna putih
memberi kesan bersih dan ruangan menjadi terang atau warna hijau (muda) karena warna
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
2.3.a Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Penggunaan Ruang Dapur
Ruang dapur perlu perawatan setiap saat,agar terhindar dari berbagai kuman dan
kotoran. Untuk itu penggunaan dapur perlu sangat perlu diperhatikan,seperti hal-hal
berikut :
1. Setelah dapur digunakan harus segera dibersihkan secara teratur seperti: disapu,
dipel dengan menggunakan pembersih lantai atau sanitizer, misalnya
karbol,wipol. Dan pada saat membersihkan harus memperhatikan sudut-sudut
ruangan yang ada di dapur.
2. Bak cuci peralatan harus dibersihkan setiap saat.
3. Saluran air di dapur harus selalu diperhatikan agar tidak tergenang air atau
tumpat.
4. Tempat sampah harus tertutup dan dikosongkan setiap selesai pergantian shift
kerja.
2.3.b Klasifikasi Dapur
Pada perusahaan hotel dapur dibagi kedalam dua bagian dan memiliki
fungsi-fungsi yang sudah merupakan keharusan. Hal ini dibuat untuk memperlancar operasional
kerja dapur hotel agar proses produksi dan pelayanan terjamin.
Secara garis besar dapur dapat diklasifikasikan menjadi empat macam,yaitu
Conventional Kitchen, Combinated Preparation & Finishing Kitchen, Separated
Preparation & Finishing Kitchen, serta Convenience Kitchen. Dalam perhitungan
golongan dapur ini didasarkan pada besar kecilnya usaha hotel atau jasa produk yang
dikeluarkan dengan perkiraan jumlah orang yang akan dilayani.
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Merupakan performance dapur biasa yang pada umumnya terdapat pada usaha
jasa pelayanan makanan dalam standar kecil. Fungsi dan ruang lingkup kegiatannya
hanya menyediakan jenis-jenis menu tetap (Fixed/Table D’hote Menu) serta
mempersiapkan menu yang dibutuhkan oleh Banquet dalam jumlah yang kecil. Menu
seperti ini lebih baik menggunakan ukuran resep dan porsi yang bersifat fleksible. Ruang
dapur model ini hanya terdiri atas satu ruangan produksi, ruangan ini merupakan bagian
yang menjadi pusat kegiatan produksi atau pengolahan makanan untuk berbagai jenis
masakan serta kegiatan pemorsian dan kegiatan penyelesaian.
2. Combinated Preparation & Finishing Kitchen
Bentuk dapur ini sangat berbeda dengan bentuk dapur Conventional karena di sini
tempat pemisahan antara bagian yang mengolah dengan bagian yang mempersiapkan
bahan-bahan makanan yang akan dimasak. Oleh sebab itu dapur ini digunakan oleh
perusahaan jasa pengolahan makanan berskala menengah yang memungkinkan mengolah
makanan dengan sejumlah yang lebih besar dari Conventional dengan porsi tertentu.
3. Separated Preparation & Finishing Kitchen
Sistem ini diterapkan dalam usaha jasa pelayanan makanan atau perhotelan dalam
skala besar dan moderen. Dapur model ini dipisah-pisah menjadi bagian
persiapan,bagian pengolahan yang dibagi lagi menjadi beberapa seksi yaitu bagian
pemorsian dan bagian penyelesaian. Dengan adanya bagian ini maka bermacam-macam
menu serta jenis-jenis makanan yang bervariasi dapat disajikan dalam jumlah yang besar
serta dalam waktu yang cepat. Namun untuk kelancarannya sangat diperlukan standar
menu serta standar porsi yang jelas. Untuk jenis dapur ini, pengolahan dibagi menjadi
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
a) Bagian Leader
Leader adalah bagian yang mengolah makanan dingin,baik makanan pembuka
maupun makanan pokok,saus dingin seperti mayonnaise,vinaigrette. Makanan dingin
yang dipersiapkan misalnya salad,cold slaw serta cold d’ oeuvre seperti
canapés,pate,galatine.
b) Bagian Vegetable
Bagian pengolahan sayur-sayuran ini mempunyai fungsi dan ruang lingkup
pekerjaan,menyiapkan dan membuat berbagai macam-macam makanan panas seperti
membuat dasar kaldu putih. Disamping itu bagian ini membuat dan menyiapkan
bermacam-macam sup encer (Consumme dan boillon), sup kental, serta membuat
berbagai macam makanan seperti makanan dari sayuran, kentang, nasi, pasta dan
makanan dari bahan telur.
c) Bagian Patisserie
Bagian ini mempunyai fungsi dan ruang lingkup pekerjaan mempersiapkan serta
membuat bermacam-macam kue, roti, manisan, es krim dan makanan penutup
(dessert) lainnya.
4. Conveince Kitchen
Dapur ini dipersiapkan khusus untuk membuat makanan jadi (pelayanan makanan
jadi) sehingga tidak memerlukan suatu ruangan pendingin, ruang untuk menyimpan,
ruang persiapan serta ruang penyimpanan alat-alat seperti microwave oven, convection
oven, maupun alat-alat penggorengan. Untuk makanan dingin hanya memerlukan ruang
penyimpanan (store room) dan peralatan pendingin (Refrigerator) dan peralatan
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
2.3.c Klasifikasi peralatan dapur dan kegunaannya.
Perlengkapan dapur dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu:
1. Perlengkapan dapur ringan
a) Alat memasak
Menurut bahan : Logam, kayu, kaca dan melamin.
Menurut macamnya : Panci, talenan, tampah, pecah belah, sendok garpu, cetakan,
timbangan,alat pengukur zat cair, dingin atau panas, alat pengocok
(mixer, blender, food processor).
b) Alat pemotong
Macamnya : Pisau dapur, pisau cincang, pisau daging, pisau roti, pieler, pisau buah,
pisau mentega, pisau makan, pisau keju, pisau kue.
2. Perlengkapan dapur berat
a) Tempat mencuci
b) Perapian
• Anglo tungku
• Kompor
c) Kompor minyak tanah, spitus
• Kompor gas
• Kompor listrik
d) Oven
e) Lemari pendingin / Lemari pembeku
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
• Jam dinding
• Tempat sampah
2.3.d Nama-nama Peralatan Kitchen Pastry Secara Umum
Dalam suatu operasional dapur hotel yang baik, diperlukan set up ruangan dan
peralatan yang baik, sehingga nantinya dapat memperlancar operasional dari dapur
tersebut. Begitu juga dengan kitchen pastry diperlukan set up ruangan serta peralatan
yang benar-benar dapat memperlancar kegiatan operasional kitchen pastry tersebut.
Dalam hal ini penulis akan membuat paparan tentang beberapa nama peralatan
(equipment) yang digunakan di kitchen pastry secara umum, diantaranya:
1. Pastry oven
Yaitu peralatan utama dalam pengolahan kue dan roti, yang berfungsi untuk
memanggang (baked).
2. Dough Mixer
Yaitu mesin yang berfungsi sebagai penghancur dan penggiling adonan dalam porsi
yang lebih besar
3. Scale
Yaitu jenis timbangan untuk mengukur berat bahan yang akan digunakan sesuai
dengan srandar porsi. Jenis timbangan ini ada yang biasa dan ada yang digital.
4. Freezer
Yaitu lemari pendingin dengan ukuran beku yang fungsinya untuk membekukan puff
pastry atau adonan pastry.
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Yaitu lemari pendingin dengan ukuran suhu standar yaitu antara 5 – 7 C. yang
fungsinya untuk menyimpan produk yang mudah rusak seperti, cake, whipping
cream, susu dan bahan lainnya.
6. Roller Dough Machine
Yaitu mesin yang berfungsi untuk membuat dough menjadi rata, sehingga
memudahkan dalam membentuk adonan sesuai dengan kebutuhannya.
7. Revolving Plastic Cake Stand
Yaitu alat yang digunakan untuk mrmbuat cake decoration.
8. Covered Oavy Loaf Pan
Yaitu cetakan yang digunakan untuk mrmbuat toast bread, brown bread.
9. Baking Sheet
Yaitu selenis tray dari stainless yang biasanya digunakan untuk meletakkan adonan
roti dan pie yang akan di penggang
10. Pastry Cutting Whell
Merupakan alat potong yang memiliki roda bergerigi.
11. Grooved Pastry Cutter
Yaitu alat yang berbentuk lingkaran, dibuat dari bahan plastic yang digunakan untuk
memberi bentuk lingkaran pada adonan serta pinggirannya berlekuk.
12. Balon Wishk
Yaitu alat yang digunakan untuk mengocok adonan yang sifatnya cair seperti cream,
saus coklat, telur, dan yang lainnya.
13. Bread Knife
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
14. Plastic Scrapper dough
Yaitu alat yang digunakan untuk membersihkan sisa-sisa adonan yang tertinggl di
working table dan dough mixer.
15. Plastic Measuring Cup
Yaitu alat takaran dari bahan plastic yang berfungsi untuk menakar air, susu, sirup,
minyak dan sebagainya.
16. Wool Pastry Brush
Yaitu kuas yang digunakan untuk memoles permukaan roti yang akan dipanggang.
17. Piping Bag
Yaitu dipakai untuk adonan yang akan dihias dan dicetak yang berupa kantung plastic
yang berbentuk segi tiga.
18. Rubber Scraper Dough
Yaitu alat yang digunakan untuk membersihkan sisa-sisa adonan dari suatu wadah
seperti: coklat cair, whipping cream, saus pudding.
19. Gloves Oven Mitt
Yaitu sejenis sarung tangan tahan panas yang digunakan untuk mengambil atau
mengangkat adonan dari oven.
20. Rolling Pin Wooden
Yaitu alat yang digunakan untuk menroll adonan pastry secara manual
21. Loaf Pan
Yaitu cetakan yang digunakan untuk membuat jenis cake yang berbentuk persegi.
22. Croisant Cutter
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
23. Woodent Spatula
Yaitu spatula yang digunakan untuk mrmbuat adonan yang sifatnya cair seperti:
mencairkan mentega, mencairkan coklat dan lain sebagainya.
24. Pastry Scapper
Yaitu alat yang digunakan untuk memotif kue terutama untuk mendekorasi pinggiran
kue, alat ini mempunyai dua sisi yang bergerigi.
25. Pallete
Yaitu alat yang digunakan untuk meratakan serta menghaluskan krim yang akan
dioleskan pada kue dan roti.
2.4 Tugas dan Tanggung Jawab
Dalam menjalankan operasional kerja di dapur setiap individu harus mampu
melaksanakan tugas serta tanggung jawab atas segala pekerjaannya, agar tercipta
hubungan kerja yang baik antara karyawan yang ada di departemen ataupun di hotel
tersebut. Untuk lebih jelasnya di sini dipaparkan satu persatu klasifikasi tingkatan atau
jabatan dalam pekerjaan yaitu:
1. Chef de Cuisine
Yaitu seorang pimpinan dapur yang disebut juga dengan Executive Chef. Seorang
yang memimpin seluruh bagian dapur serta mengkoordinir semua kegiatan yang
berlangsung di dalam kitchen seperti: operasional, persiapan (preparing), pengolahan
(cooking), administrasi,penyimpanan bahan, dan lain sebagainya. Sebagai seorang
Executive Chef harus selalu mengawasi dan mengatur pekerjaan-pekerjaan yang
dilaksanakan oleh semua karyawan dan membuat kebijakan-kebijakan yang harus
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Tugas-tugas pokok seorang Chef de Cuisine adalah:
a) Mengepalai seluruh bagian dan kegiatan kitchen.
b) Menentukan sistem operasional termasuk penyimpanan, kebersihan area,standar
recipe, hygiene dan sanitasi dapur.
c) Membuat dan menetapkan menu harian (Chef Sugestion).
d) Mengkalkulasi biaya dan mengusahakan memperoleh laba yang optimal.
e) Mengawasi system pemorsian dan penggunaan bahan.
f) Mengatasi complain, melaksanakan persiapan pastry, menjaga keseimbangan
volume kegiatan dengan jumlah tenaga kerja.
g) Mengatur cuti, libur dan tugas-tugas bawahan.
h) Melakukan inventarisasi atas kitchen utensils.
2. Sous Chef
Merupakan deputy chef de cuisine,sehingga dalam melaksanakan tugas-tugasnya
mewakili chef de cuisine bila berhalangan cuti, sakit dan lain sebagainya. Sous Chef juga
menghadiri rapat-rapat kerja atas nama chef de cuisine, di samping memimpin rapat
briefing) kepada bawahan-bawahannya. Tugas utama sous chef sebagai wakil dari kepala
bagian dapur adalah melaksanakan fungsi pengawasan.
3. Garde Manager Chef de Partie
Bertugas pada garde manager section yang menyiapkan cold soup, meat, salad,
sandwich, cold sauce dan lain sebagainya.
4. Entremettier Chef de Partie
Bagian ini bertugas dan bertanggung jawab terhadap pengolahan masakan yang
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
bertugas untuk mempersiapkan makanan pengiring seperti sayuran, hiasan (garnish),
sereal, telur, kentang dan nasi.
5. Rottiseur Chef de Partie
Bidang tugasnya adalah mengerjakan masakan dengan cara memanggang (roast),
grilled dan broilled serta sekaligus mempersiapkan garnish masakan tersebut
6. Saucier Chef de Partie
Bagian ini bertugas untuk pembuatan bermacam-macam saus serta sup yang berat
dan kental. Disamping itu mempersiapkan pesanan untuk A la Carte menu kecuali yang
dimasak dengan cara grilled dan fried.
7. Le Boucher
Bertugas untuk memotong daging seperti ayam,sapi,kambing,babi,ikan, serta
membantu pemorsian makanan yang telah selesai diproses. Petugas ini mempunyai
kemampuan serta keterampilan memotong yang cukup baik sehingga mampu
melaksanakan jenis-jenis pemotongan seperti, mencincang,mengiris dan lain sebagainya.
8. Le Hors d’Oeuvrier
Merupakan sub ordinat dari Gardi Manger yang bertugas mempersiapkan
appetizer yang panas.
9. Commis Cook
Merupakan junior cook atau assistant cook dan nantinya akan di promosikan
menjadi cook (Chef de partie)
10. Apperentice Cook
Yaitu calon juru masak yang masih berstatus in trainee, jika memenuhi syarat
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
2.4.a Pembagian Dapur Pastry dan Bakery Yang Mencakup Ruang Lingkup
Pekerjaannya
Di dalam dapur pastry dan bakery terdapat pembagian tugas yang mencakup
ruang lingkup pekerjaannya. Hal ini perlu dibuat untuk menghindari permasalahan yang
tidak diinginkan pada saat melakukan pekerjaan. Namun dalam hal ini pastry dan bakery
dijadikan menjadi satu bagian,maka pembagian tugas kepada karyawan lebih mudah. Ada
yang bertindak sebagai pastry section dan ada yang bertugas sebagai bakery section serta
ada juga yang bertugas mempersiapkan hidangan penutup dingin, berikut pembagian
tugasnya:
1. Bagian Pastry
Bagian yang bertugas untuk mempersiapkan berbagai jenis kue (cake) baik kue basah
maupun kering
2. Bagian Bakery
Bagian yang bertugas untuk mempersiapkan berbagai jenis roti (bread) dalam ukuran
kecil maupun besar
3. Bagian Hidangan Penutup (Cold Dessert)
Bagian yang bertugas untuk mempersiapkan hidangan penutup yang dingin seperti
aneka pudding dan hidangan penutup dingin lainnya.
2.5 Hubungan Kerja Bagian Pastry dan Bakery
Operasional yang baik dan lancer dapat terwujud apabila ada kerja sama yang
baik antara satu bagian dengan bagian lain di dalam suatu hotel. Pada bagian pastry dan
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
operasional dan keharmonisan antar karyawan. Hubungan kerja bagian pastry dan bakery
dengan bagian lain meliputi:
1. Restaurant dan Room Service
Bagian ini merupakan bagian yang berkaitan dengan pastry dan bakery dan akan
menjual produknya kepada tamu-tamu hotel. Dengan kerjasama yang baik antara
restaurant dan room service maka hasil dari pastry dan bakery akan lebih banyak terjual.
2. Stewarding
Stewarding menyediakan seluruh alat-alat bersih yang diperlukan olel bagian
pastry dan bakery. Bagian ini juga mencuci dan merawat semua peralatan dan
perlengkapan yang ada pada bagian pastry dan bakery. Bagian ini juga bertugas untuk
membersihkan area pastry dan bakery.
3. Store Room
Bagian ini bertugas menyiapkan dan menyimpan bahan-bahan yang akan
digunakan oleh bagian pastry dan bakery. Store room merupakan tempat menyimpan
seluruh bahan-bahan yang akan dipergunakan oleh seluruh departemen yang ada di hotel
tersebut.
4. Sales Convention
Tugas bagian ini adalah memberikan kepada bagian pastry dan bakery mengenai
adanya acara atau event yang akan berlangsung di bagian banquete. Pemberitahuan ini
dikenal dengan Event Order yaitu lembaran yang berisi nama penyelenggara dan waktu
pelaksanaan serta jumlah undangan yang menyelenggarakan acara tersebut,beserta
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009 5. Bar
Pada bagian ini pastry bertugas menyediakan aneka macam snack yang akan
dijual di bar sebagai makanan pengiring sewaktu tamu memesan minuman.
6. Enginering dan Maintenance
Kerjasama pada bagian ini terutama dalam hal pengoperasian peralatan dapur
seperti mesin-mesin refrigerator, oven,serta exhaust fan.Hubungan kerjasama dengan
bagian ini sangat diperlukan,karena ketika setiap terjadi kerusakan peralatan serta
pemadaman listrik maka bagian pastry dan bakery akan melapor kepada bagian ini untuk
segera diperbaiki.
2.6 Struktur Organisasi Kitchen
Di dalam kegiatan pastry dan bakery yang dilakukan diharapkan selalu berjalan
dengan baik, cepat, efisien agar hasil yang dikerjakan dapat memberikan kepuasan
kepada tamu yang menikmati produk yang dihasilkan oleh karyawan yang bekerja di
bagian pastry dan bakery.
Untuk mencapai tujuan itu perlu dilaksanakan pembagian tugas dan tanggung
jawab agar setiap karyawan dapat bertanggung jawab atas segala hal yang menjadi tugas
masing-masing. Dengan adanya struktur organisasi setiap karyawan dapat mengetahui
kepada siapa mereka akan mempertanggung jawabkan pekerjaannya masing-masing.
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB III
TINJAUAN UMUM MENGENAI
HOTEL GRAND ANTARES INDONESIA
3.1. Sejarah singkat berdirinya Hotel Grand Antares Indonesia
Hotel Grand Antares Indonesia terletak di pusat kota Medan yang dibuka untuk area
industri bisnis, belanja, dan hiburan yang jaraknya kira-kira 15 menit dari Bandara
Polonia Internasional yaitu tepat berada di Jl. Sisingamangaraja No.328, Medan 20152
yang merupakan jalan lintas propinsi. Hotel ini bibangun pada awal November 2006 dan
mulai beroperasi pada tanggal 17 Desember 2007 di bawah kepemimpinan Dr. Hisar
Manurung dengan jumlah kamar 143.
Berdasarkan keputusan Dirjen Kebudayaan dan Pariwisata (BUDPAR) Hotel Grand
Antares Indonesia telah memenuhi standart kehotelan sehingga ditetapkan sebagai hotel
berbintang empat (****).
Dalam pengendaliannya dan melihat tantangan ke depan hingga saat ini pimpinan
hotel Grand Antares Indonesia masih mengadakan renovasi guna melengkapi seluruh
fasilitas hotel.
3.2. Klasifikasi Hotel
Industri perhotelan bila di pandang dari beberapa aspek dapat dibagi dalam
beberapa klasifikasi dan harus dilihat dari pengklasifikasian tersebut diantaranya ditinjau
dari fasilitas yang dimiliki hotel, jenis tamu yang menginap, selama tamu tinggal, lokasi
hotel dan penerapan harga kamar. Berikut ini penjelasan mengenai klasifikasi hotel
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009 1.Plan
Plan adalah system di dalam penetapan harga kamar suatu hotel terdiri dari :
a.Continental Plan, yaitu harga kamar belum termasuk sarapan pagi.
b.American Plan, system ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu
• Full American Plan, yaitu harga kamar sudah termasuk breakfast (sarapan pagi),
lunch (makan siang), dan dinner (makan malam).
• Modified American Plan, yaitu harga kamar hanya termasuk sarapan pagi (breakfast).
2.Size (ukuran suatu hotel)
Di dalam menentukan besar kecilnya suatu hotel bukanlah diukur dari besar kecilnya
bangunan suatu hotel, tetapi diukur dari suatu jumlah kamar yang dioperasikan oleh
hotel tersebut.
Adapun ukuran besar kecilnya suatu hotel dibedakan atas:
a.Small hotel, yaitu hotel yang memiliki jumlah kamar < 25 kamar
b.Average hotel, yaitu hotel yang memiliki jumlah kamar sebanyak 26-99 kamar
c.Large hotel, yaitu hotel yang memiliki lebih kurang dari 100-300 kamar
3.Type of Patronage
Tamu-tamu yang datang ke suatu hotel dapat dibedakan atas:
a.Bussines, yaitu tamu yang menginap di hotel karena ada keperluan bisnis di tempat
hotel itu berbeda
b.Group, yaitu tamu yang menginap dihotel itu secara rombongan, biasanya mereka
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
c.Sport, yaitu tamu yamg datang ke hotel karena alasan olah raga ataupun ingin
mengikuti peristiwa olah raga yang diselenggarakan oleh kota atau daerah tempat hotel
itu berada
d.Family, yaitu tamu yang terdiri dari satu keluarga
e.Tourist, yaitu tamu yang menginap di hotel karena ingin mengadakan perjalanan wisata
4. Length of Guest Stop Over
Berdasarkanlama rata-rata tamu yang menginap di suatu hotel, maka hotel dapat
dibedakan atas:
a. Transit hotel, yaitu hotel dimana tamu yang menginap untuk masa waktu yang
singkat (1-3 hari)
b. Semi Residential, yaitu hotel dimana tamu-tamu menginap untuk masa waktu
yang tidak lama (3-5 hari)
c. Residential Hotel, yaitu dimana tamu-tamu menginap untuk masa yang lama
(lebih dari 5 hari)
5. Location
Berdasarkan letaknya, hotel dapat dibagi atas:
a. City Hotel, yaitu hotel yang terletak pada daerah perkotaan (tengah kota)
b. Resort hotel, yaituhotel yang terletak di daerah tujuan wisata.
c. Montain hotel, yaitu hotel yang terletak pada daerah pegunungan.
d. Beach hotel, yaitu hotel yang terletak di daerah pantai.
e. Highway hotel, yaitu hotel yang terletak di pinggir jalan raya yang
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
6. Length of Operation Period
Berdasarkan lamanya waktu beroperasi maka hotel di bagi atas:
a. Seasonal hotel, yaitu hotel yang beroperasi pada masa-masa tertentu saja.
b. Unseasonal hotel, yaitu hotel yang beroperasi sepanjang tahun.
Dari tinjauan di atas, maka dapat kita simpulkan mengenai klasifikasi hotel Grand
Antares Indonesia sebagai berikut:
a. Berdasarkan Plan
Hotel Grand Antares Indonesia termasuk Bermuda Plan, karena harga kamar
termasuk makan pagi dengan standart American Breakfast.
b. Berdasarkan size
Hotel Grand Antares Indonesia memiliki 143 kamar termasuk Small Hotel.
c. Berdasarkan Type of Patronage
Hotel Grand Antares Indonesia termasuk hotel yang mamiliki tamu-tamu yang
tergolong tamu business, official, individual, dan group.
d. Berdasarkan Length of Guest Stop Over
Hotel Grand Antares Indonesia termasuk kedalam Transit Hotel, dimana lama
tamu menginap relatif singkat yaitu antara 1 atau 3 malam saja
e. Berdasarkan Length of Operation Period
Hotel Grand Antares Indonesia termasuk Unseasonal hotel
f. Berdasarkan Location
Hotel Grand Antares Indonesia merupakan salah satu City Hotel, dimana hotel ini
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009 3.3 Fasilitas Hotel
Sebagai hotel yang menyandang predikat bintang empat (****), hotel Grand
Antares Indonesia merupakan City Hotel yang menyediakan berbagai fasilitas untuk
memudahkan dan memberikan kepuasan bagi tamu-tamu mancanegara maupun domestic.
Adapun fasilitas-fasilitas yang ada pada hotel Grand Antares Indonesia adalah sebagai
berikut:
3.3.a Fasilitas kamar
Jumlah kamar yang disediakan pada hotel Grand Antares Indonesia sebanyak 143
kamar seperti tertera di bawah ini:
Accommodation Number of Room
Superior 63 rooms
Deluxe 42 rooms
Executive 34 rooms
Suite 4 rooms
Fasilitas kamar yaitu:
Telephone IDD
Individual Ac in rooms
Hot Water
Satellite television
Electronic Key card
Safety Deposit Box
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Making
Mini Bar
Complimentary Mineral Water in Room
Extra Bed (upon request)
3.3.a Fasilitas Food and Beverage
Untuk menyediakan kebutuhan makanan dan minuman tamu yang menginap
ataupun tamu yang berasal dari luar hotel (tidak menginap), maka pihak hotel
menyediakan fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
Astro Coffee Shop
Lobby Lounge
Bar
Venus Live Music
24 Hour Room Service
Meeting Room
3.3.a Fasilitas lainnya:
a. General Service & Facilities
143 Guest Room
Meeting Room & Ballroom
Executive Lounge
Business Center
Kids Pool
WiFi Internet access
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Airport Shuttle Service
Boutique Pattiserie
Laundry
Live Music
Drugstore
Catering & Convention
b. Restaurant & Bar
Lobby Lounge
Coffee Shop
Karaoke
c. Conference & Meeting Facilities
Aurora Ballroom terletak di lantai 1, untuk Round Table Layoutnya 350 paxs,
Class Room layoutnya 300 paxs, U Shafe layoutnya 150 paxs, Theater layoutnya
750 paxs, Cocktail layoutnya 1000 paxs.
Mercury terletak di lantai 1, untuk Round Table layoutnya 100 paxs, Class Room
layoutnya 90 paxs, U Shafe layoutnya 50 paxs, Theater layoutnya 180 paxs,
Cocktail layoutnya 200 paxs.
Mercury 1 terletak di lantai 1, untuk Round Table layoutnya 40 paxs, Class
Room layoutnya 20 paxs, U Shafe layoutnya 15 paxs, Theater layoutnya 50 paxs,
Cocktail layoutnya 60 paxs.
Mercury 2 terletak di lantai 1, untuk Round Table layoutnya 60 paxs, Class
Room layoutnya 30 paxs, U Shafe layoutnya 25 paxs, Theater layoutnya 100
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Saturnus terletak di lantai 2, untuk Round Table layoutnya 120 paxs, Class Room
layoutnya 80 paxs, U Shafe layoutnya 60 paxs, Theater layoutnya 180 paxs,
Cocktail layoutnya 200 paxs.
Saturnus 1 terletak di lantai 2, untuk Round Table 70 paxs, Class Room
Layoutnya 40 paxs, U Shape layoutnya 25 paxs, Theater layoutnya 110 paxs,
Cocktail layoutnya 150 paxs.
Saturnus 2 terletak di lantai 2, untuk Round Table layoutnya 60 paxs, Class
Room layoutnya 35 paxs, U Shape layoutnya 25 paxs, Theater layoutnya 100
paxs, Cocktail layoutnya 150 paxs
Mars terletak di lantai 2, untuk Round Table layoutnya 80 paxs, Class Room 80
paxs, U Shape layoutnya 60 paxs, Theater layoutnya 180 paxs, Cocktail 250
paxs.
3.4 Struktur Organisasi Hotel
Grand Antares Hotel Medan menerapkan system Organitation Line and Staff
Organitation, ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
• Adanya organisasi dan fungsional
• Adanya kerjasama antara line personel dan staff personel
• Organisasinya besar dan kompleks
Line personel adalah karyawan yang melaksanakan tugas-tugas pokok
perusahaan,sedangkan staff personel merupakan penunjang pelaksanaan tugas-tugas
perusahaan (manajemen).
Line personel dan staff personel di dalam usaha perhotelan dapat juga disebut
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
merupakan petugas yang melaksanakan tugas perusahaan yang langsung berhubungan
dengan tamu, sedangkan back office employee merupakan petugas yang menunjang
kegiatan service area dan tidak langsung berhubungan dengan para tamu.
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB IV
PENINGKATAN MUTU PATISSERIES SEBAGAI SARANA
PENDAPATAN DI HOTEL GRAND ANTARES MEDAN
4.1 Bahan Pengolahan Kue dan Roti Secara Umum
Seorang karyawan pastry dan bakery tidak hanya dituntut pengetahuannya untuk
menghasilkan produk pastry dan bakery yang baik. Agar dapat menghasilkan suatu
produk pastry dan bakery yang berkualitas, sangatlah penting untuk diketahui bahan apa
yang, nantinya akan diolah menjadi produk yang baik, bermutu, dan mempunyai nilai
jual yang tinggi. Semuanya ini hendaknya harus dapat disesuaikan dengan aturan yang
telah dibuat baik menurut standart porsi maupun resep yang telah disetujui oleh chef.
Agar dapat mengetahui tujuan di atas, sangatlah penting untuk dipelajari jenis
maupun tipe bahan yang akan digunakan untuk membuat produk pastry dan bakery.
Berikut ini akan dijabarkan jenis maupun tipe bahan pastry dan bakery antara lain
1. Cereal (gandum)
Bahan gandum ini merupakan salah satu jenis bahan utama maupun bahan dasar
yang paling banyak dipergunakan dalam setiap pembuatan produk pastry dan bakery.
Bahan ini dihasilkan dari biji-bijian dari jenis rumput-rumputan, yang mempunyai mutu
serta kualitas yang dapat diandalkan. Pada umumnya produk yang dihasilkan dari
gandum banyak yang digunakan untuk pembuatan produk pastry dan bakery ada
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
a) Wheat Flour (tepung gandum atau terigu)
Jenis bahan ini merupakan jenis bahan yang sangat banyak digunakan untuk
pembuatan kue dan roti, karena jenis tepung ini mengandung kombinasi yang seimbang
antara Glutenin (zat perekat) dan Gliadin (zat elastisitas). Saat tepung ini dicampur
dengan air, maka sifat yang terdapat pada glutenin tersebut mampu menahan maupun gas
yang dihasilkan oleh ragi (yeast) yang bisa digunakan untuk pembuatan roti. Tidak ada
jenis gandum yang lain yang dapat menggantikan terigu dalam pembuatan kue dan roti.
Pada kitchen pastry di Grand Antares menggunakan tepung terigu dengan merek Segitiga
Biru dan Cakra Kembar, karena memang produk ini menjadi ukuran yang terbaik di
wilayah ini. Dari gandum ini terdapat dua jenis bahan utama yaitu :
- Hard Wheat
Bahan ini digunakan untuk produk seperti Doughnut, Bread, Croiss Dannish
Pastry dan yang lainnya. Hard wheat ini mengandung bahan kadar glutenin
sehingga menjadikan pilihan terbaik dalarn pembuatan roti.
- Soft Wheat
Jika dibandingkan dengan hard wheat, soft wheat ini mempunyai kandungan kadar
glutenin yang lebih sedikit, sehingga hanya digunakan untuk membuat roti yang
bertekstur lembut. Soft wheat ini terbagi kedalam 2 jenis antara lain.. Cake Flour
yang digunakan tuituk membuat produk kue yang berkualitas baik seperti Black
Florest, Chocolate Fudge, Rhumball dan yang lainnya. Selanjutnya Pastry Flour
atau Cookies Flour yang digunakan unluk membuat cookies, pie, tartlette dan
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009 b. Non Wheat Flour
Tepung ini bukan dihasilkan dari gandum, melainkan dihasilkan dari tanaman
jagung, padi, dan kedelai. Yang pada akhimya dari tanaman jagung dihasilkan tepung
jagung (corn flour) daritanaman padi dihasilkan tepung beras, (riceflour) sedangkan dari
kedelai dihasilkan tepung kedelai (soya flour) dan tepung sagu (oatmeal). Tepung-tepung
ini digunakan untuk produk seperti cake, bread dan puding.
2. Herb dan Speces (rumput-rumputan )
Bahan ini merupakan produk tanaman yang menghasilkan tanaman yang
menghasilkan aroma yang berbau harum. Dari jenis bahan ini biasanya disebut dengan
sebutan seed (butir / biji), leaf (daun), fruit (buah), bark (kulit kayu) dan root (jenis
akar-akaran).
3. Fruit dan Nut (Buah dan Kacang-Kacangan)
a) Yang digolongkan dalarn jenis buah adalah : store fruit, hard fruit, berry fruit, citrus
fruit dan tropical fruit. Namun dalam pembuatan kue dan roti biasanya digunakan
juga cherry, kismis, buah campur (mixfruit) dan longan. Di kitchen pastry Grand
Antares Medan menggunakan produk buah segar (fresh fruit) dan produk kalengan
(canned) yang sering dipakai adalah merek S & W.
b) Sedangkan yang digolongkan kedalam kacang-kacangan antara lain : kacang almond,
pistachio, walnut, groundnut, chesnut, hazelnut dan brazil nut. Namun biasanya yang
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009 4. Sugar (Gula)
Pada dasarnya dalam pembuatan produk pastry selalu menggunakan gula. Gula
ini juga terbagi menjadi 2 jenis yaitu : brown sugar (gula berwarna kecoklatan ) dan
white sugar (gula putih). Selain menggunakan gula untuk pembuatan kue juga selalu
menggunakan gula tepung (icing sugar), yang dapat digunakan sebagai bahan toping
ataupun garnish untuk produk pastty seperti donat. Didalam kandungan gula secara kimia
mengandung bahan karbon, hidrogen dan oksigen. Pada kitchen pastry Grand Antares
menggunakan produk gula pasir dengan merek Gulaku.
5. Egg (Telur)
Telur merupakan bahan makanan yang berkualitas karena mengandung nilai
protein yang sangat tinggi. Didalam pengolahan kue dan roti, telur mempunyai berbagai
macam kegunaan antara lain : memperbaiki warna, bentuk dari produk makanan,
menambah rasa, mengentalkan cairan, membungkus maupun membalut makanan yang
akan digoreng, memberi hiasan pada makanan serta yang paling utama adalah menambah
nilai gizi pada produk pastry yang diinginkan. Untuk itu dalam pembuatan produk pastry
sangat dianjurkan untuk menggunakan telur yang segar (fresh) agar terjaga rasa, rupa dan
gizi kue. Jika telur disimpan dalam lemari pendingin (chiller) sebaiknya biarkan dulu
sampai suhu sama dengan suhu ruangan sebelum dipergunakan, untuk mendapatkan hasil
yang baik dan memuaskan.
6. Milk (susu)
Susu merupakan minuman yang sangat torkenal dan mengandung nilai yang
sangat tinggi dan telah dikonsumsi selama berabad-abad lamanya. Jenis susu ini ada
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
milk. Selain itu susu juga berfungsi sebagai penambah rasa vitamin dalam pembuatan
cake. Sebaiknya digunakan susu cair UHT (Ultra High Temperature) yang banyak dijual
ditoko-toko dan swalayan, karena lebih praktis. Tanpa disimpan di dalam lemari es, susu
ini bisa tahan lama dengan syarat harus dalam keadaan tertutup rapat. Susu cair dapat
digantikan dengan susu bubuk yang dicairkan dengan air, sesuai dengan ukuran yang
tertera pada kemasan atau sesuai dengan standart recipe yang sudah ditetapkan. Selain
susu cair dapat juga digunakan susu evaporated, yaitu susu yang dipanaskan hingga
kandungan airnya tinggal setengah. Susu ini lebih kental yan digunakan untuk membuat
susu kental manis dengan penambahan gula. Pada produk pastry susu ini juga bisa dalam
pembuatan saus puding. Di kitchen pastry Grand Antares menggunakan fresh milk
dengan merek Ultra sedangkan untuk susu kental manis dan kremer menggunakan merek
Carnation. Serta untuk susu bubuk (milkpowder) menggunakan merek Dancow.
7. Butter (mentega)
Ada 2 (dua) macam mentega, yaitu asin dan tawar. Dalam pembuatan kue dan roti
yang lebih banyak digunakan biasanya mentega yang asin (salted butter), namun
penggunaan mentega yang tawar (unsalted better) juga sesekali dilakukan dalam
pembuatan produk kue dan roti lainnya, jika memang harus diperlukan. Sebaiknya
simpanlah mentega didalam lemari pendingin (chiller) dalam keadaan tertutup rapat. Dan
keluarkanlah kira-kira 20 menit sebelum digunakan, jika mentega harus dicairkan terlebih
dahulu, maka gunakanlah setelah mentega cair dan dingin. Pada kitchen pastry Grand
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
8. Cocoa Powder dan Chocolate (bubuk coklat dan coklat masak)
Cocoa dan chocolate ini dihasilkan dari biji-bijian kakao, biji-bijian inilah yang
diolah sedemikian rupa yang akhirnya menghasilkan kedua bahan tersebut. Kedua bahan
ini biasanya digunakan sebagai pemberi rasa pada susu, es krim, dan produk pralines
(gula-gula coklat). Ada 3 (tiga) macam, coklat masak yaitu : coklat pekat, coklat muda
dan coklat putih. Sedangkan untuk hiasan atau garnishing coklat bisa dilelehkan atau
diserut sesuai dengan kebutuhan. Pada kitchen pastry di Grand Antares menggunakan
cocoa powder dengan merek Cocoa dan coklat batang dengan merek Compound.
Ada 2 (dua) cara melelehkannya :
Cara pertama : patah-patahkan batang coklat masak, masukkan kedalam panci dan
lelehkan dengan api kecil sambil diadu-aduk. Jika coklat sudah meleleh sebagian matikan
apinya, aduk-aduk sampai semua coklat meleleh. Jika api terIalu panas maka akan
menggumpal. Pastikan wadah dan alat pengaduknya dalam keadaan bersih dan kering
karena, jika terkena air setetes pun maka akan terjadi penggumpalan pada coklat yang
tadinya telah meleleh.
Cara kedua : dengan ditim, patah-patahkan coklat masak, Ialu masukkan kedalam
wadah tahan panas. Tempatkan wadah ini dalam panci yang berisi air dan masak diatas
api kecil. Setelah coklat meleleh segera matikan apinya, aduk-aduk hingga coklat meleleh
semuanya, jaga agar uap air tidak menetes pada coklat agar tidak terjadi penggumpalan
pada coklat yang telah meleleh.
9. Bahan Pengembang (yeast)
Esther Monika Simanjuntak : Peningkatan Mutu Patisseri Sebagai Sarana Penunjang Pendapatan Di Hotel Grand Antares Medan, 2009.
USU Repository © 2009
- Baking Powder, yakni senyawa kimia yang dipakai untuk memasukkan atau
memberi udara kedalam adonan roti atau dengan kata lain agar adonan kue dan
roti menjadi kembang. Jenis ini terdiri dari dua bagian yaitu baking acid dan
bikarbonat. Pada kitchen pastry Grand Antares menggunakan baking powder
dengan merek Butterfly.
- TBM, yakni senyawa kimia yang berwujud seperti salep yang fungsinya juga
sebagai pengembang. Selain itu TBM ini juga berfungsi sebagai pelembut.
Namun bisa juga digantikan dengan bahan yang memiliki fungsi yang sama
seperti OVALET. Pada kitchen pastry Grand Antares menggunakan TBM dengan
merek TBM.
- VX, yakni senyawa kimia yang juga berfungsi sebagai pengembang dalam
pembuatan kue dan roti.
- Cream Of Tar - tar atau Cremmotar, yakni senyawa kimia yang berupa bubuk
putih menyerupai Making powder. Dicampurkan dalam putih telur yang dikocok
hingga membuat putih telur mengembang dan kaku, dalam arti tidak cepat turun.
Campuran putih telur dalam adonan cake dapat membuat cake menjadi lebih
ringan.
10. Bahan Aroma (essens)
Bahan aroma ini digunakan untuk menambah rasa khas kue, bahan aroma atau
essens banyak dijual ditoko-toko penjual bahan kue, dalam berbagai merek dagang, dan
beraneka rasa. Pada umumnya bebentuk cair atau pasta (cairan kental).
Kemudian ada juga bahan aroma yang berbentuk powder, contohnya bumbu spekuk yang