• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Higiene Dan Sanitasi Pada Kitchen Department Hotel Grand Antares Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penerapan Higiene Dan Sanitasi Pada Kitchen Department Hotel Grand Antares Indonesia"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN HIGIENE DAN SANITASI PADA KITCHEN

DEPARTMENT HOTEL GRAND ANTARES INDONESIA

KERTAS KARYA DIKERJAKAN O

L E H

SITI ROHANI 062204069

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR

(2)

PENERAPAN HIGIENE DAN SANITASI PADA KITCHEN

DEPARTMENT HOTEL GRAND ANTARES INDONESIA

KERTAS KARYA DIKERJAKAN O

L E H

SITI ROHANI 062204069 Pembimbing,

(Drs. Mukhtar Majid,S.Sos,SE.Par,M.A)

Kertas Karya ini Diajukan Kepada Panitia Ujian

Program Pendidikan Non Gelar Fakultas Sastra USU Medan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Diploma III Dalam Program Studi Pariwisata

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR

BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN

MEDAN

(3)

PENGESAHAN Diterima Oleh :

PANITIA PENILAI PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR SASTRA DAN BUDAYA FAKULTAS SASTRA USU MEDAN

UNTUK MELENGKAPI SALAH SATU SYARAT UJIAN DIPLOMA III DALAM BIDANG PARIWISATA

Pada : Tanggal : Hari :

PROGRAM DIPLOMA SASTRA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

NIP. 132098531

Drs. Syaifuddin, M.A., Ph. D

Panitia Ujian

No. Nama Tanda Tangan

(4)

Disetujui Oleh :

PROGRAM DIPLOMA SASTRA DAN BUDAYA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA MEDAN

Medan, Maret 2009 PROGRAM STUDI D III PARIWISATA

KETUA,

NIP : 131124058

(5)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah yang tak terhingga penulis haturkan kehadirat Allah

SWT, atas rahmat dan hidayat-Nya, sehingga penulis dapay menyelesaikan kertas

karya yang berjudul “ Penerapan Higiene Dan Sanitasi Pada Kitchen Department

Hotel Grand Antares Indonesia”.

Kertas karya ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan oleh setiap

mahasiswa yang akan menyelesaikan perkuliahannya pada progam studi pariwisata

bidang Keahlian Perhotelan Fakultas Sastra Universitas Sumatra Utara.

Dalam kesempatan ini, dengan segal kerendahan hati, penulis ingin

mempersembahkan dan mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Syaifuddin, M.A., Ph. D. selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas

Sumatra Utara.

2. Bapak Drs. Ridwan Azhar M.Hum, selaku Ketua Jurusan Program Studi

Pariwisata Fakultas Sastra Universitas Sumatra Utara

3. Bapak Drs. Mukhtar Majid,S.Sos,SE.Par,M.A, selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberi pengarahan dan bimbingan kepada penulis

4. Bapak Drs. Parlaungan Ritonga,M Hum selaku Dosen Pembaca.

5. Bapak T. Djohan Monel, HE, selaku Ketua Koordinator Praktek Jurusan

Pariwisata Bidang Keahlian Perhotelan yang telah dengan sabar membimbing dan

mengarahkan mahasiswanya, khususnya penulis

6. Spesial untuk kedua orang tua ku, Tuniat dan Mama Suparmi, terimakasih atas

dukungannya baik moril dan materil, serta nasehat dan kasih sayang. Aku sayang

(6)

7. Abang tersayang “ Sumadi “, yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan

dan terimakasih atas antar jemputnya selama adik kuliah

8. Abang “ suyet” dan istri, kakanda “ Sri “ dan suami, kakanda “ Yuli ” dan suami,

yang telah memberikan kasih sayang serta dukungan yang telah diberikan kepada

penulis.

9. Adik-adik ku, Sutejo dan Surahman, terimakasih untuk dukungan dan

semangatnya. Semoga kalian berdua menjadi orang yang sukses, Amin!!!

10.Keponakan-keponakan yang lucu-lucu, yang telah memberikan semangat dan

menghibur penulis dalam mengerjakan kertas karya ini.

11.Special untuk orang yang selalu di hati ku, Bang “ HERMAN “ makasih atas do’a

dan kasih sayang yang tulus kepada penulis dan makasih atas kesabarannya

menghadapi sikap manja penulis.

12.Sahabat sejati ku “ Nurmahani”, makasih ya atas saran dan kasih sayang yang

telah diberikan kepada penulis, walaupun kita sering beda pendapat tapi

persahabatan kita tidak akan pernah terputus. Semoga terjaga untuk selamanya,

Amin!!!!

13. Sobat-sobat Qu yang lucu Olivia Maniezz (Bonenk 1), Esther Cute (Bonenk 2),

makasih atas kekompakannya

14.Teman-teman seperjuangan Fauzar Jelek, Prengki BoEnTaL, Jojo, Ade Padang,

kak Rosi, makasih untuk kasih sayang dan saran-saran yang diberikan kepada

penulis, aku menyayangi kalian

15.Teman-teman istimewa Olis ( makasih atas semangat dan motivasi), Tio ( temen

(7)

16.Ibu Kost “ Noni “, terimakasih atas kritikan dan sarannya, walaupun ibu cerewet

Qu sayang ibu

17.Bapak “ Muhani “ dan ibu “ Sri “, terimakasih atas dukungan dan kasih sayang

kepada penulis

(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………..i

DAFTAR ISI………...………iv

ABSTRAKSI………...………vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Alasan Pemilihan Judul………..……….…1

1.2Batasan Masalah………..……….…...2

1.3Tujuan Penulisan………..……….…..2

1.4Metode Penelitian………..……….….3

1.5Sistematika Penulisan………...……...4

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Higiene Dan Sanitasi……….……..….….6

2.1.1 Pengertian Higiene………...…….………..6

2.1.2 Pengertian Sanitasi………..7

2.2 Pengertian Higiene Dan Sanitasi Hotel………...……7

2.3 Ruang Lingkup Higiene Dan Sanitasi Kitchen Department…………...….8

2.4 Syarat-syarat Sanitasi Hotel………..……….11

2.5 Pengertian Dapur………..………….14

2.6 Hubungan Kerja Dapur Dengan Bagian Lain………..…..15

2.7 Pembagian Kerja Dapur Dan Fungsinya……….………..17

2.8 Struktur Organisasi Dapur………..…………...21

(9)

2.10 Tata Cara Penyimpanan Makanan Dan Minuman………..….22

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GRAND ANTARES INDONESIA 3.1 Sejarah Singkat Berdirinya Hotel………..24

3.2 Klasifikasi Hotel………..……..24

3.3 Fasilitas Yang Dimiliki Hotel………....28

3.4 Struktur Organisasi Hotel………..……30

3.5 Bagian Personalia………..…………32

BAB IV PENERAPAN HIGIENE DAN SANITASI PADA KITCHEN DEPARTMENT HOTEL GRAND ANTARES INDONESIA 4.1 Penerapan Operasional Dapur Hotel Grand Antares Indonesia……..…..34

4.2 Ketentuan Higiene Dan Sanitasi Kitchen Department…………..………35

4.3 Teknis Penerapan Higiene Sanitasi Karyawan Dapur………..…….38

4.4 Teknis Penerapan Higiene sanitasi Kitchen Department……...…………41

4.5 Teknis Penerapan Higiene Sanitasi Peralatan Dapur………...…..44

4.6 Teknis Penerapan Higiene Sanitasi Makanan………....45

4.7 Masalah Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Higiene Dan Sanitasi Pada Kitchen Department………..…….………...……..46

4.8 Alternative Pemecahan Masalah………...…….47

(10)

ABSTRAKSI

Dalam industri kepariwisataan perhotelan merupakan sektor industri yang

bergerak dalam bidang jasa adalah sangat berpengaruh terhadap perkembangan

kepariwisataan dimana Hotel dituntut dapat memberikan kepuasan kepada tamu baik

dari fasilitas yang disediakan dalam memenuhi kebutuhan tamu.Oleh sebab itu, pihak

Hotel harus mampu menciptakan suasana yang di butuhkan oleh tamu, salah satu

caranya meningkatkan Higiene dan Sanitasi pada semua department.

Higiene merupakan usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan

kegiatannya kepada usaha kesehatan individu, maupun usaha kesehatan pribadi

manusia. Sedangkan Sanitasi berarti usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan

kegiatannya kepada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.

Penerapan Higiene dan Sanitasi perlu dilakukan diantaranya penerapan

Higiene Sanitasi Kitchen Department, peralatan dapur, karyawaan dapur, serta

penerapan Higiene Sanitasi makanan dan minuman karena dapur adalah tempat

mengolah suatu makanan, untuk itu para juru masak yang bertugas harus benar-benar

memperhatikan segala sesuatu yang akan dikerjakan dan dihasilkan, sehingga segala

sesuatu yang dijual kepada tamu baik berupa makanan dan minuman adalah hasil

pilihan dan olahan yang baik.

(11)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul

Sejalan dengan perkembangan dunia pariwisata, dunia perhotelan perlu

mendapatkan perhatian. Sebagai badan usaha yang bergerak dibidang akomodasi,

industri perhotelan akan terus berkembang dengan meningkatkan pelayanan. Salah

satu bagian yang mempunyai fungsi penting dalam pelayanan ini adalah kitchen

department atau bagian dapur.

Bagian dapur sebagai tempat pengolahan makanan bertanggung jawab atas

kebersihan dan kesehatan makanan yang dihidangkan kepada tamu. Bagian-bagian

yang mendukung kelancaran kerja bagian dapur adalah restaurant, room service,

purchasing, store room, engineering, dan maintenance.

Dapur hotel yang berfungsi sebagai ruang produksi yang mengolah bahan

makanan dari bahan baku sampai menjadi bahan makanan yang siap disajikan dan

dijual kepada tamu hotel, harus selalu dijaga kebersihannya agar makanan yang

diolah tidak tercemar bibit penyakit yang ditimbulkan dari peralatan dapur yang

digunakan maupun bahan baku yang digunakan di area dapur itu sendiri.

Salah satu faktor yang dapat menimbulkan rasa percaya pada konsumen akan

mutu dan pelayanan adalah dapur. Karena baik dan buruknya suatu hotel ditentukan

dari mutu dan kualitas makanan yang disajkan.

Kebersihan karyawan dapur juga sangat diutamakan karena berhubungan

(12)

dapat menjaga kebersihan diri juga peralatan yang diinginkan dalam mengelola bahan

makanan tersebut.

Untuk dapat menimbulkan kepercayaan tamu hotel terhadap kebersihan dan

kualitas makanan (produk hotel) yang diolah oleh karyawan dapur, pengelola hotel

harus menerapakan hygiene dan sanitasi bagi karyawan dapur khususnya. Jika

hygiene dan sanitasi ini dapat diterapkan akan memberi keuntungan bagi karyawan

dan tamu hotel yang menikmati makanan yang diberikan hotel kepadanya.

Dengan melihat arti pentingnya hygiene dan sanitasi dapur, penulis

merasa tertarik untuk mengambil judul “PENERAPAN HIGIENE DAN SANITASI

PADA KITCHEN DEPARTMENT HOTEL GRAND ANTARES INDONESIA”,

pada penulisan kertas karya ini.

1.2 Batasan Masalah

Walaupun ada banyak bagian dalam Food and Beverage Department, disini

penulis hanya melakukan pembahasan pada bagian kitchen (dapur).

Adapun batasan masalah tersebut adalah :

1. Bagaiman penerapan hygiene dan sanitasi ?

2. Bagaimana penerapan hygiene sanitasi kitchen department ?

(13)

1.3 Tujuan Penulisan

Pada dasarnya, setiap penulis kertas karya, mempunyai tujuan tertentu yang

ingin dicapai. Adapun tujuan penulisan dari kertas karya ini, antara lain :

1. Untuk memenuhi salah satu syarat akademi dalam menyelesaiakan studi di

program studi D-III Pariwisata Bidang Keahlian Perhotelan USU.

2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Higiene dan Sanitasi

3. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Higiene dan Sanitasi kitchen

department

4. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Higiene dan Sanitasi pada kitchen

department Hotel Grand Antares Indonesia

.

1.4 Metode Penelitian

Dalam menyelesaikan kertas karya ini penulis melakukan beberapa metode

yang dibutuhkan, yaitu :

1. Tehnik Mengumpulkan Data

Adapun pengumpulan data yang dilakukan adalah:

a. Observasi

Yaitu pengamatan secara langsung terhadap data yang sebenarnya pada obyek

yang diteliti guna mendapatkan gambaran permasalahan

b. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab kepada karyawan Hotel Grand

Antares Indonesia. Untuk memperoleh informasi yang diperlukan sesuai

(14)

c. Studi Pustaka

Mengumpulkan data-data sebagai referensi dan landasan teori dalam

pembahasan masalah yang diteliti

2. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan penulis adalah di Hotel Grand Antares

Indonesia tempat penulis pernah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL),

selama dua bulan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2008.

1.5 Sistematika Penulisan

Kertas karya ini berisiskan uraian-uraian yang hendak dibahas penulis dalam

beberapa bab, yaitu :

BAB I : Merupakan bab pendahuluan dimana penulis mengemukakan alasan pemilihan tijuan pemilihan judul, batasan masalah, metode penulisan,

dan sistematika penulisan. .

BAB II : Merupakan uraian teoritis hygiene dan sanitasi, ruang lingkup hygiene dan sanitasi kitchen department, syarat-syarat sanitasi hotel, pengertiam

dapur, hubungan kerja dapur dengan bagian lain, pembagian kerja dapur

dan fungsinya, struktur organisasi dapur, tujuan hygiene dan sanitasi

dapur, serta tata cara penyimpanan makanan dan minuman.

BAB III : Berisiskan tinjauan umum tentang Hotel Grand Antares Indonesia yang

menguraikan tentang, klasifikasi hotel, sejarah singkat berdirinya hotel,

BAB IV : Berisikan.penerapan operasional dapur dan penerapan Higiene dan

(15)

penerapan hygiene dan sanitasi karyawan dapur, peralatan dapur,

masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan hygiene dan sanitasi bagian

dapur serta alternative pemecahan masalahnya.

BAB V : Merupakan bab penutup yang berisiskan kesimpulan.

(16)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 PENGERTIAN HIGIENE DAN SANITASI

Higiene dan Sanitasi merupakan dua istilah yang berasal dari bahasa inggris

yaitu: “ Hygiene ”yang berarti : usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan

kegiatannya kepada usaha kesehatan individu, maupun usaha kesehatan pribadi

manusia. Sedangkan “Sanitation “ yang berarti usaha kesehatan preventif yang

menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.

Dengan kata lain, dapat kita simpulkan bahwa kata Higene lebih ditujukan kepada

lingkungan.

Menurut Shitie (2000:3), kata Higene dan Sanitasi berasal dari bahasa Yunani

yaitu “Hugicine” yang berarti sehat dan bersih, dan jika kita terjemahkan lebih luas

lagi maka dapat disimpulkan bahwa kita bisa sehat karena kita bersih.

2.5.1 Pengertian Higene

Adapun pengertian Higene menurut para ahli dan dari sumber lainnya yaitu

sebagai berikut:

1. Higene menurut Brownell (R. Shitie. 2000:3) adalah bagaiman caranya orang

memelihara dan melindungi kesehatan.

2. Higene menurut Gosh adalah suatu ilmu kesehatan yang mencakup seluruh

faktor yang mendorong adanya kehidupan yang sehat baik secara perorangan

(17)

3. Higene menurut Prescott adalah membagi higene ke dalam dua aspek yaitu

yang menyangkut individu (Personal Higene) dan yang menyangkut

lingkungan (Environtment).

4. Higene menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1996 yaitu higene

dinyatakan sebagai kesehatan masyarakat yang meliputi semua usaha untuk

merawat, melindungi, dan mempertinggi derajat kesehatan badan, jiwa, baik

untuk umum maupun perorangan yang bertujuan memberikan dasar-dasar

kelanjutan hidup yang sehat, serta meningkatkan kesehatan dalam masyarakat

2.5.2 Pengertian Sanitasi

Adapun pengertisn Sanitasi menurut para ahli dan dari sumber lainnya yaitu

sebagai berikut:

1. Sanitasi menurut Dr. Azrul, MPH (Shitie, 2000:4) adalah cara pengawasan

masyarakat yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai

faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarkat.

2. Sanitasi menurut Hopkins adalah cara pengawasan terhadap faktor-faktor

lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap kesehatan.

2.2 PENGERTIAN HIGIENE DAN SANITASI HOTEL

Higene dan Sanitasi perhotelan adalah usaha kesehatan yang preventif atau

usaha peencegahan terhadap timbulnya penyakit yang menitikberatkan kegiatannya

kepada usaha kesehatan lingkungan perhotelan, yaitu mencegah timbulnya berbagai

macam penyakit sebagai akibat dari kurang atau tidak diperhatikannya faktor-faktor

(18)

Dengan demikian muncul permasalahan tentang hotel yaitu bagaimana

persyaratan suatu hotel menurut penggolongannya. Sanitasi hotel perlu diawasi dan

dipelihara,bagaimana sanitasi yang memenuhi syarat dan bahaya kesehatan yang

mungkin timbul di lingkungan hotel.

2.3 RUANG LINGKUP HIGENE DAN SANITASI KITCHEN DEPARTMENT

Kebersihan adalah salah satu faktor yang sangat penting bagi manusia

maupun perusahaan dalam mencapai tujuan, karena tanpa kebersihan mustahil

manusia akan sehat,terutama bagi bagian dapur hotel kebersihan harus diperhatikan

dengan benar untuk menunjang kesehatan produk yang dihasilkan. Oleh sebab itu

dapur hotel harus mengutamakan kesehatan dan menjaga kebersihan area dapurnya.

Ruang lingkup dari higene dan sanitasi hotel merupakan ruang lingkup dari

kesehatan dimana manusia yang bekerja dan mengolah makanan. Kesehatan

lingkungan merupakan salah satu disiplin dalam ilmu kesehatan masyarakat dan

merupakan perluasan dari prinsip-prinsip higene dan sanitasi.

Adapun ruang lingkup higene dan sanitasi dapur hotel adalah sebagai berikut:

1. Kebersihan dan kesehatan karyawan dapur dalam melaksanakan tugasnya, dan

yang harus diperhatikan oleh karyawan adalah: penampilan diri, kebesihan

badan dan tangan, hidung,mulut, tilinga, dan kerapian rambut.

2. kebersihan dan kesehatan produk atau makanan yang dihasilkan oleh bagian

dapur sehingga tidak menimbulkan adanya bakteri masuk kedalam makanan

(19)

3. Kebersihan dari peralatan dapur yang akan digunakan dalam pengolahan

makanan serta penempatan peralatan dapur yang jauh dari tempat yang jauh

dari tempat yang memudahkan pencemaran terhadap peralatan dapur.

4. Area dapur yang meliputi:

a. Lantai

1. Luas dapur 40% dari ruangan makan atau restauran

2. Luas minimum 15-25 meter bujur sangkar

3. Kualitas lantai harus benar-benar baik

4. Fisik lantai harus kedap air

5. Pada sudut pertemuan antara lantai dengan dinding harus dibuat

melengkung

b. Dinding

1. Permukaan dinding harus rata

2. warna dinding harus cerah agar dapat mereflekasikan cahaya secara

maksimum serta dilapisi dengan stainless steel agar tahan terhadap

panas.

3. Tinggi dinding minimal 2,60 m

4. Mudah dibersihkan

5. Dari batas lantai 2/3 harus dilapisi porcelain

c. Ventilasi Dapur

1. Ventilasi harus sering dibersihkan.

2. Ventilasi harus diberi kawat kasa,guna mencegah masuknya serangga

(20)

d. Langit-Langit Atau Celling

1. Langit-langit harus licin, anti debu dan mudah dibbersihkan.

2. Warnanya sedapat myngkin terang

3. Atap dapur harus rapat dan tidak bocor

e. Penerangan Atau Pencahayaan

1. Permukaan tempat kerja harus didalam ruangan haruslah cukup terang

sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan kesehatan

2. Penerangan yang cukup sangat penting dalam pemeliharaan kebersihan

dan dalam mencegah kecelakaan maupun mengurangi kelelahan mata

karyawan sewaktu bekerja .

3. Dengan penerangan yang cukup dapat melihat secara jelas objek yang

akan dikerjakan.

f. Kitchen Hood

Fungsinya adalah untuk menyerap asap, kitchen hood harus dipasang diatas

meja masak (Cooking Table). Pemasangan plumbing atau pipa asap harus

sesuai dengan persyaratan kesehatan serta menjamin keamanan antara lain:

1. Menghindarkan pemasangan pipa asap bersih dengan pipa asap kotor

2. Pipa yang digunakan harus diusahakan yang memiliki daya tahan lama,

dan tidak mudah karatan

3. Pembuangan asap kotor harus memadai

g. Pintu Dan Jendela

(21)

2. Jendela dilapisi dengan kawat kasa

3. Jendela dipasang sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah

dibersihkan

h. Saluran Air Limbah

1. Saluran air limbah berbentuk selokan tertutup jeruji besi

2. Saluran air limbah diusahakan agar tidak tersumbat oleh kotoran

ataupun lemak

3. Pembuangan air limbah menggunakan pipa-pipa yang dapat mencegah

kemungkinan merembesnya air ketempat lain

4. adinding selokan dibersihkan dengan bahan pembersih dan dilakukan

dengan jangka waktu tertentu yaitu seminggu sekali

i. Meja Persiapan ( Table Preparation)

1. Meja persiapan harus terbuat dari stainlees stell

2. Tidak mengandung pori-pori

3. Cutting board lebih bagus terbuat dari plastic campuran

4. Pisau disimpan dilaci working table dalam keadaan bersih

2.4 SYARAT-SYARAT SANITASI HOTEL

Syarat Sanitasi suatu hotel ada 2 yaitu:

1. Bagian luar hotel (Exterior hotel)

 Keadaan kebersihan dan letak halaman

Halaman bersih dan sampah tidak berserakan, serta segala sesuatu yang

(22)

 Pertamanan dalam hotel dan tanaman sekitar hotel

Syarat dari pertamanan hotel hotel adalah sebagai berikut

Jenis tanaman indoors plant yaitu jenis tanaman yang mudah hidup

tanpa banyak matahari, punya bentuk daun dan warna yang indah,

pohon dan rantingnya yang artistic dan tanaman kerdil

Jenis tanaman outdoors plant yaitu jarak 5m dari dinding hotel tidak

boleh ditanami pohon dan diplester, jarak 5-10m dari dinding hotel

dapat ditanami rumput, jarak 10-15m dapat ditanami bunga-bungaan,

jjarak 30m dari dinding hotel dapat ditanami pohon besar

Pertamanan

Sebidang tanah yang ditanami aneka tanaman dengan maksud

memperindah pemandangan, punya aspek psikologis untuk menarik

pengunjung hotel dan membuat sekeliling hotel tampak segar

Pembuangan air kotor

Air buangan dari WC dibuang ke septic tank

Air buangan dari dapur dibuang ke septic tank

Air buangan dari kamar mandi, laundry, dan tempat lain yang

menggunakan sabun dan bahan kimia dapat dibuang kepengolahan

limbah tapi jangan langsung dibuang septic tank

(23)

2. Bagian dalam hotel (interior hotel)

 Ventilasi

Ventilasi buangan hotel harus memenuhi syarat yaitu ventilasi 5-10%

dari luas lantai dan dibuat sedemikian rupa sehingga angin dapat

berjalan lancar dan matahari menyinari hotel. Selain itu sirkulasi hawa

segar didalam ruangan kamar hotel dapat diperoleh dengan memuat

ventilasi yang cukup. Namun demikian pemasangan atau pembuatan

ventilasi juga harus dipertimbangkan terhadap masuknya debu dan

serangga maupun binatang pengganggu lainnya.

 Lantai

Lantai harus dibuat dari bahan yang kuat, tidak lembab dan mudah

dibersihkan. Serta dihindari sudut yang mati sehingga mudah

dibersihkan.

 Dinding dan langit-langit

Dinding dan langit-langit dibuat dari bahan yang kuat, tidak lembab, dan

dicat warna yang terang.

 Penerangan

Dapur diberi penerangan yang cukup dan khusus digunakan untuk

bekerja maka penerangan minimal 10-15 lilin, baik yang berasal dari

sinar lampu maupun sinar matahari.

(24)

Gudang harus bebas dari tikus dan lalat dengan cara pemasangan kawat

kasa dan pipa pembuangan dari dapur dan lubang di bagian bawah

dipasang terali besi.

 Fasilitas pendukung

Penyediaan air bersih

Digunakan air dari PDAM, dari sumur pompa, dan air yang digunakan

untuk minum perlu direbus dulu serta dapat digunakan bahan kimia

sebagai disenfektan.

Kakus / WC / jamban

Jamban sebaiknya berbentuk leher angsa untuk mencegah bau. Kakus

yang ideal adalah desain septic tank.

Kamar mandi

Kamar mandi harus ada bak air bersih. Lantai dan dinding harus

mudah dibersihkan. Jarak antara lantai dan dinding ke atas kurang

lebih 1,52m harus kedap air.

2.5 PENGERTIAN DAPUR

Dapur adalah suatu unit yang memiliki fungsi sebagai tempat untuk

melakukan pengolahan bahan baku menjadi makanan yang siap disajikan dengan

penampilan yang menarik dan rasa makanan yang baik. Dengan definisi tersebut

dapat diambil keputusan bahwa dapur memegang peranan penting dalam hal

(25)

Dapur memiliki tanggung jawab penuh dalam mengolah bahan makanan

mulia dari persiapan, penanganan, pemorsian dan penjualan pada outlet-outlet food

and beverage seperti:Restaurant, Coffe shop, Room service, Lounge, Pub, Café, dan

Banquete, dengan demikian bisa dikatakan bahwa dapur adalah salah satu penentuan

Revenue bagi sutu hotel.

2.6 HUBUNGAN KERJA DAPUR DENGAN BAGIAN LAIN

Suatu usaha akan berjalan lancar seluruh operasionalnya jika ada kerjasama

dengan usaha lainnya yang saling menunjang satu sama lain. Begitu juga halnya

dengan dapur yang sangat membutuhkan kerjasama dalam menjalankan

operasionalnya, demikian kegiatan pengolahan makanan yang demikian komplek

tidak akan berjalan bila tidak ada koordinasi kerja yang harmonis pada intern dapur

itu sendiri apalagi bila tidak ada hubungan kerja dengan bagian lain. Didalam ruang

lingkup hotel, terdapat banyak bagian yang harus saling berkaitan, dan semua bagian

yang ada dihotel memiliki fungsi dan tujuan tugas yang sama yaitu memberikan

kepuasan dalam service kepada tamu.

Adapun hubungan kerja kitchen dengan bagian lain adalah sebagai berikut:

a. Purchasing

Segala sesuatu yang dibutuhkan oleh bagian dapur dibeli oleh bagian ini, baik

buruknya kualitas barang yang dibeli akan mempengaruhi pengelolaan makanan.

b. Receiving

Barang-barang yang disorder melalui purchasing akan diterima oleh bagian ini untuk

(26)

c. Steward

Bagian ini bertugas untuk memelihara dan merawat serta menyimpan peralatan dapur

dan bertugas dalam pembersihan peralatan dapur, baik itu peralatan untuk memasak

atau peralatan yang dipakai oleh tamu serta bertanggung jawab terhadap kebersihan

area dapur serta keberadaannya.

d. Store Room

Bagian ini bertugas untuk menyimpan bahan-bahan mentah yang tahan lama, baik

buruknya penyimpanan akan mempengaruhi proses pengolahan makanan.

e.Engineering

Hubungan kerja dapur dengan bagian ini sangat diperlikan karena perbaikan

kerusakan peralatan baik kitchen utensil ataupun kitchen equipment dikerjakan oleh

bagian ini.

f. Cost Control

Barang yang diambil dari store dan abarang yang akan dihitung harganya, begitu juga

dengan hasil penjualan/pendapatan dalam sehari. Dari sinilah kita mengetahui

operasional kitchen apakah untung atau rugi, perhitungan tersebut dikenal dengan

istilah food cost (perbandingan antara bahan mentah yang diolah menjadi bahan

makanan dengan pendapatan penjualan dari makanan tersebut).

g. Accounting

Purchasing, receiving, store, cost control, bernaung pada bagian ini, hubungannya

dengan dapur adalah menyangkut masalah keuangan, karena hasil penjualan akan

(27)

alat-alat dapur dan bahan yang dibutuhkan, serta membayar upah karyawan termasuk

staf pada dapur.

h. Restaurant, Bar, Room service, dan Banquette

Bagian-bagian ini berhubungan langsung dengan dapur karena berfungsi sebagai

tempat/outlet yang bertugas untuk makanan dan minuman dari produk dapu,

kerjasama yang baik dengan bagian-bagian ini akan menjamin kelancaran pekerjaan

dan meningkatkan penjualan.

i. Front Office

Bagian ini membantu bagian dapur untuk memberikan informasi mengenai jumlah

dan jenis kamar yang dihuni(vip dan group), berdasarkan room list yang dikirim ke

kitchen setiap paginya.

j. Sales and Marketing

Bagian ini begtugas memasak dan menginformasikan makanan yang dijual kepada

tamu-tamu yang berkepentingan seperti, orderan untuk event-event

perkawinan(wedding party), seminar, rapat, launching produk dan sebagainya.

k. Housekeeping dan Laundry

Bagian ini bartugas untuk membersihkan gedung, lorong-lorong dan restaurant,coffe

shop dan mencuci seragam karyawan dapur.

2.7 PEMBAGIAN KERJA DAPUR DAN FUNGSINYA

Pada dasarnya memiliki fungsi tugas yang beraneka ragam. Banyak bagian

atau section pada suatu dapur hotel yang memiliki tugas yang berbeda-beda yaitu:

(28)

Berasal dari kata sauce yaitu dapur yang bertugas membantu sauce yang

berhubungan dengan sauce panas, serta olahan daging yang memakai sauce, seperti:

demiglace, hollandaise, béarnaise, sambal, bumbu-bumbu, juga semua pengolahan

daging yang memakai sauce, termasuk pasta dan even-even barbeque.

b. Entermittier

Berasal dari kata enter= pembangkit selera/umpan tekak, section ini mempunyai

tugas pada menu pembangkit selera, biasanya makanan ini dikeluarkan sebagai

makanan pertama(Appetizer) dengan catatan appetizer yang panas. Tugas dari

entermittier diantaranya:

1. Membuat segala macam jenis soup

2. Membuat segala macam jenis vegetables beserta olahannya

3. Membuat olahan yang berasal dari umbi-umbian: potatoes, tapioca.

4. Membuat olahan rice pasta, nasi, spagethi, macaroni dan sejenisnya.

5. Membuat segala macam rebusan-rebusan steamering, blunchierre.

c. Pantry

Mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Setiap harinya menghandle breakfast(sarapan pagi)

2. Bertanggung jawab kepada kelancaran breakfast

3. Membuat segala macam olahan dari buah: fruit basket, fresh fruit, cocktail,

fruit platter

4. Membuat pengolahan cold cut seperti: slice ham, slice bacon.

(29)

6. Membuat pengolahan dari roti seperti: toast, French toast, pancake, waffle.

d. Bakery

Bertugas khusus membuat segala macam roti-rotian dengan cara dipanggang (baket

in oven). Tugas dari section ini, antara lain:

1. Membuat roti-rotian untuk breakfast seperti: Danish pastry, croissant, muffin,

chocolate roll, English cake.

2. Membuat segala macam roti-rotian seperti: Pie dought, French Bread, Burger

Bun, Frankfurter Bun, Dought Pizza.

e. Pastry

Section ini harus berdekatan dengan bakery, dari pastry antara lain:

1. Membuat segala macam kue sus

2. Membuat cake dengan dasar sponge

3. Membuat segala macam isi pie

4. Membuat segala macam ice cream

5. Membuat segala macam tartelette, mempersiapkan garnish buah maupun

coklat.

f. Gardermanger

Berasal dari kata garden = kebun, menjadikan section ini memiliki fumgsi untuk

membuat segala sesuatu makanan yang sifatnya dingin yang berupa makanan

pembuka(Appetizer). Dan section ini memiliki ruang yang lebih dingin dibandingkan

dengan section lainya karena bila suhu tidak demikian maka makanan yang ada

disana akan rusak. Tugas dari gardemanger:

(30)

2. Membuat garnish atau hiasan.

3. Membuat sauce yang dingin seperti: Mayonaise, French Dressing, Cocktail

Sauce, Thousand Island, Tar-tar Sauce, dimana semua ini adalah pecahan

dari sauce mayonnaise.

g. Butcher

Section yang mempunyai tugas dasar dalam hal memotong dan membersihkan baik

itu jenis daging, poultry, chicken, dan seafood. Pada bagian inilah terjadi penekanan

cost karena bahan-bahan mentah yang masuk pertama adalah melalui butcher untuk

dipotong menurut porsi, dicuci, dan disimpan pada frezer. Tempat ini harus lebih

dingin dari gardemanger karena kalau tidak bahan-bahan akan cepat membusuk dan

bau. Tugas-tugas dari butcher:

1. Membuat preparation untuk jenis dari potongan daging, seafood chicken,

seafood yang ada dimenu baik Ala’carte ataupun Table d’hote serta event,

seperti: steak, chicken roast, fish finger, lamb, burger, chopsteak, grill proun,

snapper fillet dan makanan laut lainnya.

2. Mengerjakan filleting, trimming, cutted, meat selection.

Perlu diingat bahwa daerah butcher ini harus tetap bersih dan tidak bau amis

sehingga dibutuhkan air banyak (Dingin dan Panas) dan setiap handling over staf

peralatan harus dalam keadaan bersih.

h. Employee Dining Room (EDR)

Section ini bertugas untuk memasak makanan untuk karyawan hoteldengan

(31)

1. Memasak makan siang (lunch) untuk karyawan yang masuk

pagi(11.00-14.00)

2. Memasak makan malam (dinner) untuk karyawan yang masuk

sore(17.00-19.00)

3. Memasak makanan untuk karyawan yang masuk malam(00.00-02.00)

2.8 STRUKTUR ORGANISASI DAPUR

Dapur memiliki tugas dan tanggung jawab yang cukup rumit dan sulit,

dikarenakan pekerjaannya adalah mengolah makanan yang erat kaitannya dengan

selera dan keinginan tamu yang berbeda-beda. Untuk itu kitchen harus memiliki

organisasi yang jelas menyangkut pembagian seksi atau tugas tanggung jawab

masing-masing orang atau bagian. Struktur organisasi kitchen akan berbeda-beda

menurut besar kecilnya suatu hotel serta jumlah outlet penjualan makanan yang

disediakan. Semakin besar hotel yang dioperasikan maka semakin besar dan banyak

pula unit-unit penjualan makanan dan minu man yang dibuka didalamnya dan

semakin besar pula kitchen yang ada didalamnya.

2.9 TUJUAN HIGIENE DAN SANITASI DAPUR

Tujuan utama dari Higiene dan Sanitasi dapur adalah untuk dapat mencegah

timbulnya penyakit yang berasal dari peralatan dapur atau lingkungan dapur itu

sendiri:

(32)

1) Menerapkan Higiene dan Sanitasiawan pada karyawan, peralatan dapur

serta lingkungannya agar setiap produk yang dihasilkan department ini

bersih sehat dan berkualitas.

2) Mencegah timbulnya masalah gangguan kesehatan pada karyawan dengan

adanya berbagai aktivitas didapur seperti menyiapkan bahan makanan

untuk diolah, mengolah bahan makanan sampai pada tahap pemorsian.

3) Menciptakan suasana aman, nyaman bagi personel yang terlibat dalam

pengolahan makanan.

4) Mengusahakan agar karyawan dapur, area dapur, dan equipment lainnya

bersih, hygiene steril.

5) Menciptakan iklim dan suasana kerja yang sehat.

2.10 TATA CARA PENYIMPANAN MAKANAN DAN MINUMAN

Dalam kesehatan makanan dan minuman proses pnyimpanan sangat penting

untuk dilaksanakan, karena bahan makanan harus disesuaikan dengan keadaan bahan

atau sipat bahan. Penyimpanan yang tidak sesuai akan menyebabkan bahan akan

cepat rusak dan tidak tahan lama. Tempat penyimpanan ada 3 bagian besar yaitu:

1) Cold Storage/freezer, yaitu tempat penyimpanan bahan-bahan makanan dalam

keadaan beku yang bersuhu sekitar-200c seperti daging, ikan, dan sebagainya.

2) Refrigerator, yaitu tempat penyimpanan bahan-bahan makanan yang suhunya

sekitar 050c s/d 080c seperti sayuran dan buah-buahan.

3) Store Room, yaitu tempat penyimpanan bahan makanan yang kering dan

(33)

Dalam hal penyimpanan bahan kita juga harus memperhatikan beberapa hal

sebagai berikut:

1) Barang yang disimpan harus sesuai dengan jenis dan kelompoknya.

2) Menjaga tempat penyimpanan agar tidak berlebihan

3) Menjaga kebersihan agar sesuai dengan temperature penyimpanan

4) Mengatur suhu agar sesuai dengan temperature penyimpanan

5) Melaksanakan dengan baik system FIFO yaitu bahan yang lebih dulu masuk

harus digunakan lebih dulu pula, agar menghindari bahan yang membusuk

6) Tidak menyimpan bahan yang mengeluarkan bau yang dapat menularkan pada

bahan lainnya

7) Menyimpan bahan yang sudah matang didalam lemari penyimpanan

8) Makanan kaleng yang tidak habis terpakai sebaiknya dipindahkan kedalam plastic

atau stainless steel dan kemudian disimpan

9) Tidak memakai kertas pembungkus pada daging yang akan disimpan

Untuk bahan-bahan yang tahan lama (groceries) yaitu Dry Store dengan

syarat-syarat sebagai berikut:

1) Harus benar-benar kering

2) Harus memiliki ventilasi

3) Penerangan yang cukup

4) Memiliki rak-rak penyimpanan barang

(34)

BAB III

TINJAUAN UMUM MENGENAI HOTEL GRAND ANTARES INDONESIA

3.1 SEJARAH BERDIRINYA HOTEL

Hotel Grand Antares Indonesia terletak di pusat kota Medan yang dibuka untuk

area industri bisnis, belanja, dan hiburan yang jaraknya kira-kira 15 menit dari

Bandara Polonia Internasional yaitu tepat berada di Jl. Sisingamangaraja No.328,

Medan 20152 yang merupakan jalan lintas propinsi. Hotel ini bibangun pada awal

November 2006 dan mulai beroperasi pada tanggal 17 Desember 2007 di bawah

kepemimpinan Dr. Hisar Manurung dengan jumlah kamar 143.

Berdasarkan keputusan Dirjen Kebudayaan dan Pariwisata (BUDPAR) Hotel

Grand Antares Indonesia telah memenuhi standart kehotelan sehingga ditetapkan

sebagai hotel berbintang empat (****).

Dalam pengendaliannya dan melihat tantangan ke depan hingga saat ini

pimpinan hotel Grand Antares Indonesia masih mengadakan renovasi guna

melengkapi seluruh fasilitas hotel.

3.2. KLASIFIKASI HOTEL

Industri perhotelan bila di pandang dari beberapa aspek dapat dibagi dalam

beberapa klasifikasi dan harus dilihat dari pengklasifikasian tersebut diantaranya

ditinjau dari fasilitas yang dimiliki hotel, jenis tamu yang menginap, selama tamu

(35)

klasifikasi hotel menurut Peter lucas dan Berald w. LATIN, hotel dapat di

klasifikasikan berdasarkan

1.Plan

Plan adalah system di dalam penetapan harga kamar suatu hotel terdiri dari :

a.Continental Plan, yaitu harga kamar belum termasuk sarapan pagi.

b.American Plan, system ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu

Full American Plan, yaitu harga kamar sudah termasuk breakfast (sarapan pagi),

lunch (makan siang), dan dinner (makan malam).

Modified American Plan, yaitu harga kamar hanya termasuk sarapan pagi

(breakfast).

2.Size (ukuran suatu hotel)

Di dalam menentukan besar kecilnya suatu hotel bukanlah diukur dari besar

kecilnya bangunan suatu hotel, tetapi diukur dari suatu jumlah kamar yang

dioperasikan oleh hotel tersebut.

Adapun ukuran besar kecilnya suatu hotel dibedakan atas:

a. Small hotel, yaitu hotel yang memiliki jumlah kamar < 25 kamar

b. Average hotel, yaitu hotel yang memiliki jumlah kamar sebanyak 26-99 kamar

c. Large hotel, yaitu hotel yang memiliki lebih kurang dari 100-300 kamar

3. Type of Patronage

(36)

a. Bussines, yaitu tamu yang menginap di hotel karena ada keperluan bisnis di

tempat hotel itu berbeda

b. Group, yaitu tamu yang menginap dihotel itu secara rombongan, biasanya

mereka mengadakan perjalanan bersama atau memiliki tujuan yang sama

c. Sport, yaitu tamu yamg datang ke hotel karena alasan olah raga ataupun ingin

mengikuti peristiwa olah raga yang diselenggarakan oleh kota atau daerah

tempat hotel itu berada

d. Family, yaitu tamu yang terdiri dari satu keluarga

e. Tourist, yaitu tamu yang menginap di hotel karena ingin mengadakan perjalanan

wisata

4. Length of Guest Stop Over

Berdasarkan lama rata-rata tamu yang menginap di suatu hotel, maka hotel

dapat dibedakan atas:

a. Transit hotel, yaitu hotel dimana tamu yang menginap untuk masa waktu yang

singkat (1-3 hari)

b. Semi Residential, yaitu hotel dimana tamu-tamu menginap untuk masa waktu

yang tidak lama (3-5 hari)

c. Residential Hotel, yaitu dimana tamu-tamu menginap untuk masa yang lama

(lebih dari 5 hari)

5. Location

Berdasarkan letaknya, hotel dapat dibagi atas:

a. City Hotel, yaitu hotel yang terletak pada daerah perkotaan (tengah kota)

(37)

c. Montain hotel, yaitu hotel yang terletak pada daerah pegunungan.

d. Beach hotel, yaitu hotel yang terletak di daerah pantai.

e. Highway hotel, yaitu hotel yang terletak di pinggir jalan raya yang

menghubungkan antara dua kota, sering disebut dengan Motel (motor hotel).

6. Length of Operation Period

Berdasarkan lamanya waktu beroperasi maka hotel di bagi atas:

a. Seasonal hotel, yaitu hotel yang beroperasi pada masa-masa tertentu saja.

b. Unseasonal hotel, yaitu hotel yang beroperasi sepanjang tahun.

Dari tinjauan di atas, maka dapat kita simpulkan mengenai klasifikasi hotel Grand

Antares Indonesia sebagai berikut:

a. Berdasarkan Plan

Hotel Grand Antares Indonesia termasuk Bermuda Plan, karena harga kamar

termasuk makan pagi dengan standart American Breakfast.

b. Berdasarkan size

Hotel Grand Antares Indonesia memiliki 143 kamar termasuk Small Hotel.

c. Berdasarkan Type of Patronage

Hotel Grand Antares Indonesia termasuk hotel yang mamiliki tamu-tamu

yang tergolong tamu business, official, individual, dan group.

d. Berdasarkan Length of Guest Stop Over

Hotel Grand Antares Indonesia termasuk kedalam Transit Hotel, dimana lama

tamu menginap relatif singkat yaitu antara 1 atau 3 malam saja

e. Berdasarkan Length of Operation Period

(38)

f. Berdasarkan Location

Hotel Grand Antares Indonesia merupakan salah satu City Hotel, dimana hotel

ini berada di pusat kota Medan

3.3 FASILITAS

Sebagai hotel yang menyandang predikat bintang empat (****), hotel Grand

Antares Indonesia merupakan City Hotel yang menyediakan berbagai fasilitas untuk

memudahkan dan memberikan kepuasan bagi tamu-tamu mancanegara maupun

domestic. Adapun fasilitas-fasilitas yang ada pada hotel Grand Antares Indonesia

adalah sebagai berikut:

1. Fasilitas kamar

Jumlah kamar yang disediakan pada hotel Grand Antares Indonesia sebanyak

143 kamar seperti tertera di bawah ini:

Accommodation Number of Room

Superior 63 rooms

Deluxe 42 rooms

Executive 34 rooms

Suite 4 rooms

(39)

Telephone IDD

Individual Ac in rooms

Hot Water

Satellite television

Electronic Key card

Safety Deposit Box

Coffee & Tea

Making

Mini Bar

Complimentary Mineral Water in Room

Extra Bed (upon request)

2. Fasilitas Food and Beverage

Untuk menyediakan kebutuhan makanan dan minuman tamu yang menginap

ataupun tamu yang berasal dari luar hotel (tidak menginap), maka pihak hotel

menyediakan fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

Astro Coffee Shop

Lobby Lounge

Bar

Venus Live Music

24 Hour Room Service

Meeting Room

3. Fasilitas lainnya:

(40)

143 Guest Room

Meeting Room & Ballroom

Executive Lounge

Business Center

Kids Pool

WiFi Internet access

Private Karaoke Room

Airport Shuttle Service Boutique Pattiserie

Laundry

Live Music

Drugstore

Catering & Convention

b. Restaurant & Bar

Lobby Lounge

Coffee Shop

Karaoke

c. Conference & Meeting Facilities

 Aurora Ballroom terletak di lantai 1, untuk Round Table Layoutnya 350 paxs,

Class Room layoutnya 300 paxs, U Shafe layoutnya 150 paxs, Theater

(41)

 Mercury terletak di lantai 1, untuk Round Table layoutnya 100 paxs, Class

Room layoutnya 90 paxs, U Shafe layoutnya 50 paxs, Theater layoutnya 180

paxs, Cocktail layoutnya 200 paxs.

 Mercury 1 terletak di lantai 1, untuk Round Table layoutnya 40 paxs, Class

Room layoutnya 20 paxs, U Shafe layoutnya 15 paxs, Theater layoutnya 50

paxs, Cocktail layoutnya 60 paxs.

 Mercury 2 terletak di lantai 1, untuk Round Table layoutnya 60 paxs, Class

Room layoutnya 30 paxs, U Shafe layoutnya 25 paxs, Theater layoutnya 100

paxs, Cocktail layoutnya 120 paxs.

 Saturnus terletak di lantai 2, untuk Round Table layoutnya 120 paxs, Class

Room layoutnya 80 paxs, U Shafe layoutnya 60 paxs, Theater layoutnya 180

paxs, Cocktail layoutnya 200 paxs.

 Saturnus 1 terletak di lantai 2, untuk Round Table 70 paxs, Class Room

Layoutnya 40 paxs, U Shape layoutnya 25 paxs, Theater layoutnya 110 paxs,

Cocktail layoutnya 150 paxs.

 Saturnus 2 terletak di lantai 2, untuk Round Table layoutnya 60 paxs, Class

Room layoutnya 35 paxs, U Shape layoutnya 25 paxs, Theater layoutnya 100

paxs, Cocktail layoutnya 150 paxs

 Mars terletak di lantai 2, untuk Round Table layoutnya 80 paxs, Class Room

80 paxs, U Shape layoutnya 60 paxs, Theater layoutnya 180 paxs, Cocktail

250 paxs.

(42)

Mengingat besarnya ruang lingkup hotel Grand Antares Indonesia, maka

dibuatlah susunan organisasi yang membagi ruang lingkup tugas dan tanggung

jawab setiap department ataupun setiap jabatan.

Adapun manfaat dari struktur organisasi adalah:

1) Karyawan dapat melihat jenjang karir dengan jelas

2) Karyawan dapat melihat dengan jelas kedudukan dirinya pada organisasi.

3) Karyawan dapat mengetahui informasi siapa yang bertanggung jawab dan

kepada siapa

4) Karyawan dapat mengetahui jalur koordinasi kerjasama antar bagian

5) Karyawan dapat melihat fungsi dan tugas masing-masing department dan

seksi-seksi

6) Karyawan dapat mengetahui department dan seksi yang ada di hotel

7) Karyawan dapat mengetahui wewenang dan tanggung jawabnya

masing-masing

Struktur organisasi hotel Grand Antares Indonesia menganut pendekatan

posisi atau jabatan yang merupakan bagian organisasi yang sering di temui

didalam industri perhotelan di Indonesia. Pada umumnya dicantumkan

nama-nama atau istilah-istilah jabatan yang ada dibawahnya.

3.5 BAGIAN PERSONALIA

Bagian personalia di hotel Grand Antares Indonesia dipimpin oleh

(43)

pemberhentian, dan mutasi pegawai serta kepentingan yang berhubungan

dengan kesejahteraan karyawan.

Jumlah seluruh staf/ karyawan adalah 156 orang yang dibagi kedalam

beberapa department schedule/ shif kerja dibagi kedalam tiga shif yaitu:

1) Shif pertama pukul 07.00 – 15.00

2) Shif kedua pukul 15.00 – 23.00

3) Shif ketiga pukul 23.00 – 07.00

Karyawan harus hadir 15 menit sebelum shift kerjanya dan melakukan

persiapan untuk melakukan tugasnya.

(44)

BAB IV

PENERAPAN HIGIENE DAN SANITASI PADA KITCHEN DEPARTMENT HOTEL GRAND ANTARES INDONESIA

4.1 PENERAPAN OPERASIONAL DAPUR HOTEL GRAND ANTARES INDONESIA

Pengolahan makanan dohotel merupakan tanggung jawab dapur atau kitchen.

Suatu keterampilan dan keahlian yang memadai dari setiap petugas akan menunjang

kelancaran operasional bagian dapur.

Adapun pelaksanaan kerja dikitchen Hotel Grand Antares Indonesia adalah

sebagi berikut:

a. Memeriksa persediaan bahan makanan setiap akan melaksanakan tugasnya

b. Menyimpan bahan-bahan yang sudah dibeli pada tempat yang sudah ditentukan

agar tidak terjadi pembusukan

c. Mempersiapkan segala keperluan alat-alat dapur dan bahan makanan yang diolah

d. Mengolah makanan sesuai pesanan tamu

e. Menyajikan makanan yang telah selasai diolah kecounter dapur

f. Menghidangkan makanan sesuai dengan porsi

(45)

h. Selalu menjaga keutuhan bahan makanan agar selalu segar

4.2 KETENTUAN HIGIENE DAN SANITASI PADA KITCHEN DEPARTMENT HOTEL GRAND ANTARES INDONESIA

Karyawan dapur wajib untuk selalu menjaga kebersihan area kitchen

department tempat mereka bekerja. Adapun ketentuan higiene dan sanitasi dapur

yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Kitchen Area

Adapun usaha yang erlu diperhatikan untuk menciptakan dan menjaga

kebersihan lingkungan dapur meliputi:

a. Lantai

 Lantai dapur harus dijaga agar tetap kering dan bersih oleh setiap karyawan

yang bekerja didapur.

 Sudut pertemuan antara lantai dan dinding dibuat melengkung.

 Setiap bahan makanan yang jatuh ke lantai harus segera dipungut dan

dimasukkan kedalam tempat sampah yang telah disediakan.

 Lantai dapur harus dibersihkan dengan bahan pembersih yang dapat menyerap

minyak.

 Fisik lantai kedap air.

(46)

 Ventilasi dilengkapi dengan alat yang dapat mencegah masuknya serangga

dan kotoran, yaitu dengan cara memasang kawat kasa.

Pembersihan ventilasi dilakukan secara rutin.

Adanya sirkilasi udara yang baik dan dapat menyegarkan ruangan.

c. Dinding

Dinding terbuat dari bahan yang tahan lama.

Dinding dilapisi dengan porselin sehingga mudah untuk dibersihkan.

Permukaan dinding rata sehingga mudah untuk dibersihkan.

Warna dinding cerah sehingga dapat mereflekasikan cahaya dengan baik.

Sambungan antara dinding dan langit-langit dibuat melengkung.

d. Pintu dan Jendela

Pintu dan jendela harus dapat ditutup dengan rapat

Jendela dipasang sedemikian rupa sehingga mudah dibersihkan

Jendela dilapisi dengan kawat kasa

e. Langit-Langit

Langit-langit selalu dijaga kebersihannya

Langit-langit dapat menjaga kelembaban

Langit-langit rapat dan tidak mudah bocor

Langit-langit bebas dari keretakan dan cat yang mengelupas

f. Pencahayaan

 Pencahayaan ruangan dapur harus diperhatikan dan bebas dari silau serta tidak

(47)

 Lampu penerangan dapur harus dapat menerangi seluruh bagian area dapur

sehingga bagian dapur yang kotor dapat mudah diketahui dan segera

dibersihkan

 Karyawan dapat melihat dengan jelas objek agar pekerjaan dapat berjalan

dengan lancar dan terhindar dari kelelahan mata

g. Pembuangan asap

 Dapur harus dilengkapi dengan penyedot asap (hood) yang dilengkapi dengan

cerobongnya

Hood dilengkapi dengan penyedot asap (extractor fan) dari cerobong

 Pengeluaran asap dari cerobong harus lancar serta tidak mengganggu

masyarakat sekitarnya

h. Saluran air limbah

Saluran air limbah tertutup jeruji besi

Saluran air limbah berbentuk selokan

 Dinding selokan diberikan dengan bahan pembersih dan dilakukan dengan

jangka waktu tertentu yaitu seminggu sekali

 Pembuangan air limbah menggunakan pipa-pipa yang dapat mencegah

merembesnya air ketempat lain

2. Peralatan Dapur

Peralatan dapur meliputi:

a. Peralatan memasak

b. Peralatan memotong

(48)

 Semua peralatan dapur yang sudah selesai digunakan untuk mengolah

makanan harus segera dibersihkan

 Peralatan dapur disimpan dalam keadaan bersih dan kering sesuai pada

tempatnya

 Membersihkan peralatan dapur dengan menggunakan pembersih yang khusus

untuk peralatan dapur

4.3 TEKNIS PENERAPAN HIGIENE DAN SANITASI KARYAWAN DAPUR HOTEL GRAND ANTARES INDONESIA

Kebersihan dan kesehatan karyawan dapur merupakan hal yang sangat

penting karena mutu dan kebersihan makanan yang diolah ditentukan oleh karyawan

dapur yang mengolah makanan tersebut.

Hal-hal yang harus diperhatikan didalam penerapan hygiene dan sanitasi

karyawan dapur pada kitchen di Hotel Grand Antares Indonesia adalah seluruh

anggota tubuh yang meliputi:

a. Kebersihan Badan

1. Karyawan dapur diharuskan mandi dengan teratur, bersih, sehat, sebelum

memasuki ruangan dapur atau kerja.

2. Bagi karyawan wanita dianjurkan untuk memakai bedak atau bodi lotion agar

kulit terbebas dari segala macam bakteri atau jamur

3. Badan yang bersih akan membuat pikiran segar dan dapat bekerja dengan baik

(49)

Kebersihan tangan karyawan perlu dijaga setiap saat. Tangan harus dicuci

dengan sabun untuk menghilangkan bakteri yang mungkin ada, sebab tangan

merupakan jembatan yang memindahkan bakteri kepada makanan. Dengan demikian

maka:

1. Selama bekerja didapur karyawan tidak diperkenankan memakai arloji, cincin,

dan perhiasan tangan lainnya yang dapat berfungsi sebagai tempat

bersembunyi dan berkembang biaknya bakteri

2. Tidak diperbolehkan meraba-raba hidung, mulut, rambut, bagian tubuh

lainnya selama memegang makanan

3. Tidak diperbolehkan merokok selama bekerja didapur, karena tangan akan

memudahkan masuknya bakteri dari mulut ke makanan

4. Tangan yang terluka harus dibalut dengan pembalut luka yang sudah steril

dan dilarang menyentuh makanan

c . Kebersihan Kuku

1. Kuku harus senantiasa dipotong pendek dan bersih, karena kuku yang panjang

akan menjadi tempat bakyeri bersembunyi dan sukar untuk dibersihkan

2. Untuk wanita, penggunaan cat kuku hanya dibenarkan apabila menggunakan

warna transparan

d. Kebersihan Wajah

Wajah harus bersih dan dirias seperlunya bagi yang wanita dan untuk menjaga

kesehatan makanan maka:

1. Tidak boleh menyeka wajah pada waktu mengolah makanan, pergunakan sapu

(50)

2. Bagi wanita tidak boleh menggunakan lipstick yang berlebihan

3. Bagi karyawan pria kumis, jenggot, dan jambang harus dicukur setiap hari

agar selalu terlihat rapid an bersih

e. Kebersihan Rambut

1) Juru masak pria

a. Harus dikeramas setiap hari. Dilarang berambut panjang karena rambut

panjang kelihatan tidak rapi dan sulit untuk dijaga kebersihannya

b. Topi koki harus selalu dipakai pada waktu bekerja di dapur untuk mencegah

agar rambut yang rontok tidak jatuh kedalam makanan

c. Rambut harus dikeramas setiap hari

2) Juru masak wanita

a. Rambut diikat rapi agar tidak mengganggu sewaktu bekerja

b. Selalu memakai penutup kepala selama bekerja di dapur untuk mencegah agar

rambut yang rontok tidak masuk kedalam makanan

f. Kebersihan Hidung

a. Mencuci tangan setelah meraba hidung

b. Dilarang bersin, dilarang mengorek hidung sewaktu bekerja

c. Didekat makanan, jika dipaksa bersin maka harus dipalingkan dan tutup

hidung dengan sapu tangan ataupun kertas tisu

g. Kebersihan Mulut

a. Dilarang batuk dan meludah didekat makanan

b. Kesehatan mulut dan gigi dijaga dengan baik, menyikat gigi sehabis makan

(51)

c. Dilarang merokok selama bekerja di dapur

d. Dilarang mencicipi makanan langsung dari alat memasak atau jari tangan,

perguakanalah sendok atau alat lain sehingga bakteri tidak pindah dari mulut

ke makanan

h. Kebersihan Kaki

a. Karyawan dapur diwajibkan menggunakan sepatu sesuai ukuran dan tumit

tidak terlalu tinggi bagi karyawan wanita

b. Kuku jari kaki dipotong pendek

c. Kaus kaki diganti setiap hari

Karyawan dapur juga perlu menjaga kesegaran jasmani dengan cara :

a. Minum air putih pada waktu haus dan selama bekerja di dapur

b. Dapur harus memiliki sirkulasi udara yang baik, bersih dan segar

c. Berolahraga secara teratur

d. Istirahat yang cukup serta teratur

Untuk menghindari penyakit-penyakit akibat kerja, maka perlu diambil

langkah-langkah pencegahan yang dilakukan sebelum memulai pekerjaan.

Langkah-langkah tersebut yaitu:

a. Mempergunakan alat perlindungan perorangan seperti: sarung tangan yang

terbuat dari plastic, sepatu, topi masak, pakaian pelindung atau apron.

b. Memeriksakan kesehatan sebelum bekerja

c. Pendidikan tentang kesehatan dan keselamatan kerja

(52)

4.4 TEKNIS PENERAPAN HIGIENE DAN SANITASI KITCHEN DEPARTMENT

Selain penerapan hygiene dan sanitasi pada peralatan dapur, kitchen area perlu

juga mendapat perhatian, sebab di ruangan ini pula makanan akan diolah sehingga

area ini benar-benar harus diperhatikan kebersihannya. Kesehatan lingkungan adalah

sesuatu keseimbangan ekologi antara manusia dan lingkungannya yang harus ada

agar dapat terjamin dalam keadaan sehat. Oleh sebab itu seluruh karyawan dapur

harus memperhatikan kebersihan dapur.

Kebersihan dan kesehatan dapur meliputi:

a. Menyediakan air minum yang bersih dan sehat

b. Penanganan air buangan atau limbah dapur

c. Penanganan sampah

d. Penanganan lantai di area dapur

e. Penanganan ventilasi, dinding, dan bak tempat cucian.

Teknis penerapan Higiene dan Sanitasi Air Minum

Air yang memenuhi persyaratan kesehatan yaitu:

a. Air yang bersih yang cukup untuk memenuhi kebutuhan selama proses

pengolahan suatu makanan berlangsung

b. Air bersih dialirkan ke area pengolahan melalui pipa-pipa yang sudah terjamin

kebersihan dan kualitasnya

c. Air tidak dapat melarutkan logam

Penanganan Air Buangan Atau Air Limbah

(53)

b. Hindarkan penumpukan bahan yang banyak mengandung lemakl

c. Lakukan pemeriksaan rutin terhadap saluran pembuangan air agar tidak terjadi

penumpukan sampah atau lemak di saluran tersebut dan dilakukan

pengontrolan dan pembersihan seminggu sekali.

Penanganan sampah untuk mencegah masuknya kuman atau bakteri dari

sampah terhadap makanan maka harus ada langkah-langkah sebagai berikut:

1. Penyimpanan (store), sampai disimpan dalam tempat sampah yang terbuat

dari bahan yang kuat yang tidak mudah rusak, tidak mudah bocor, tidak

menyerap baud an tidak mudah berkarat. Sebaiknya dilapisi dengan kantong

plastic agar sampah basah tidak lengket pada dinding tempat sampah

2. Pengumpulan (collection), setelah sampah yang sudah dilapisi tadi penuh,

segera angkat lapisan plastiknya, kemudian diikat dan dibuang pada tempat

pembuangan sementara sebelum dilakukan pembuangan oleh petugas

kebersihan hotel pagi harinya.

3. Pembuangan (disposal), setelah terkumpul pada pembuangan sampah

sementara, selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan akhir melalui

perantara mobil petugas kebersihan kota.

Penanganan Lantai Area Dapur

Selain penerapan Higiene dan Sanitasi pada peralatan dapur area juga perlu

mendapatkan perhatian seperti pada bagian lantai, karena lantai adalah merupakan

salah satu bagian yang terluas dan yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan

masalah kebersihannya karena pada daerah ini juga makanan diolah, serta jika lantai

(54)

masalah keselamatan karyawan juga adalah merupakan hal yang sangat mendasar

sekali.

Penanganan ventilasi, dinding, dan bak tempat cucian .

Ketiga bagian ini tidak kalah pentingnya dengan bagian terdahulu karena

semuanya adalah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat tersimpahkan antara

yang satu dengan yag lain

4.5 TEKNIS PENERAPAN HIGIENE DAN SANITASI PERALATAN KITCHEN

Peralatan dapur meliputi:

1. Peralatan memasak

2. Peralatan memotong

Peralatan dan perkakas dapur sangat mudah mengalami pencemaran. Pada

saat tidak digunakan pun dapat juga mengalami pencemaran yang berasal dari:

a. Manusia

b. Tikus Dan serangga

c. Sampah

d. Makanan Yang Sudah Kadaluarsa

Pemakaian perkakas yang terbuat dari seng, timah, aluminium harus sangat

diperhatikan, sebab apabila digunakan untuk makanan yang mengandung asam akan

(55)

Untuk menjaga kebersihan peralatan dapur dengan baik maka peralatan dapur

yang akan digunakan harus memenuhi criteria sebagai berikut:

a. Keras dan kuat, sehingga tidak menyerap bahan makanan dan tidak mudah pecah

b. Rata dan halus pada bagian luar dan dalam sehingga mudah dibersihkan

c. Tahan karat, walaupun sering kena air tidak mudah berkarat, sebab karat sangat

membahayakan kesehatan makanan serta manusia.

Untuk mencegah penyalahgunaan peralatan dapur sehingga terjadinya

kerusakan-kerusakan maka kepada setiap karyawan dapur diberikan bimbingan di dalam

mempergunakan peralatan dapur. Setiap alat-alat dapur yang telah diguakan maka

diharuskan dicuci dan disimpan kembali pada tempatnya semula dalam keadaan

bersih, hal ini untuk menghindari timbulnya pencemaran atau kontaminasi

terhadap makanan yang akan diolah.

4.6 TEKNIS PENERAPAN HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN

Dalam kehidupan manusia, makanan sangat memiliki peranan penting yang

sangat penting yaitu:

 Untuk mempertahankan hidup

 Untuk melindungi tubuh manusia dari penyakit

Mengingat hal itu, maka perlu diadakan penerapan hygiene dan sanitasi

makanan yang bertujuan untuk:

 Menjamin keamanan makanan dan kebersihan makanan agar terhindar dari

(56)

 Mencegah penjualan makanan yang dapat merugikan konsumen

 Mengutamakan kesehatan konsumen dan menjaga citra perusahaan

Penerapan hygiene dan sanitasi terhadap makanan mencakup beberapa

pengawasan yaitu:

• Pengawasan pada area pengolahan

• Pengawasan terhadap pengolahan makanan • Pengawasan terhadap serangga dan tikus

• Pengawasan terhadap penyimpanan bahan makanan

4.7 MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PELAKSANAAN HIGIENE DAN SANITASI PADA KITCHEN DEPARTMENT HOTEL GRAND ANTARES INDONESIA

Ada beberapa masalah yang dihadapi oleh management dapur dalam

penerapan hygiene dan sanitasi pada kitchen department Hotel Grand Antares

Indonesia, antara lain yaitu:

a. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh petugas dapur mengenai cara yang

tepat didalam pengolahan makanan

b. Kurangnya kesadaran karyawan dapur mengenai hal-hal yang menyangkut

tentang kebersihan diri

(57)

d. Tidak tersedianya kain lap untuk masing-masing karyawan dapur, sehingga

apabila sudah memegang sesuatu yang kotor maka akan mengelapnya pada

apron

e. Masih adanya karyawan dapur yang memakai arloji dan cincin saat bekerja

mengolah makanan.

f. Masih adanya serangga atau kecoak yang berkeliaran di area dapur.

4.8 ALTERNATIVE PEMECAHAN MASALAHNYA

Dari berbagai masalh tersebut, maka berikut ini akan menjelaskan mengenai

upaya pemecahannya:

a. Pimpinan dapur atau chef harus rajin mengontrol terhadap peralatan-peralatan

dapur yang mengalami kerusakan sehingga operasional yang berlangsung di

kitchen department dapat berjalan dengan baik

b. Management dapur menyediakan obat pembasmi serangga yang tidak

berpengaruh pada makanan dan memerintahkan kepada karyawan dapur agar

selalu mengawasi area yang sering didatangi oleh serangga, kemudian

membasmi serangga tersebut dan selalu membersihkan area tersebut.

c. Management memberikan pengarahan kepada karyawan terutama bagian

steward agar selalu memeriksa saluran air limbah. Diharapkan pada pencucian

peralatan harus mengusahakan agar sisa lemak tidak terhanyut pada saluran

air limbah dan sebaiknya dibuang pada tempat sampah untuk menghindari

(58)

d. Management dapur melengkapi peralatan dapur, terutama bagi personil dapur

seperti kain lap, agar karyawan dapat menjaga kebersihan tangan dan

kebersihan pakaiannya ataupun aromanya.

e. Management dapur memberikan teguran kepada karyawan yang kurang

memiliki kesadaran terhadap kebersihan diri atau personil.

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan data yang diperoleh serta analisa terhadap data lapangan,

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Kebersihan adalah satu faktor yang sangat penting bagi manusia maupun

perusahaan dalam mencapai tujuan

2. Penerapan Higiene dan Sanitasi pada karyawan dapur, peralatan dapur serta

lingkungannya agar setiap produk yang dilaksanakan department ini bersih sehat

dan berkualitas

3. Ketentuan Higiene dan Sanitasi pada kitchen department Hotel Grand antares

Indonesia yang mencakup kitchen area dan peralatan dapur

4. Teknis penerapan Higiene dan Sanitasi Kitchen Department Hotel Grand Antares

Indonesia yang menerangkan tentang kebersihan dan kesehatan dapur serta

(59)

5. Penerapan Higiene dan Sanitasi pada makanan dan minuman yang berguna untuk

mempertahankan hidup dan untuk melindungi tubuh manusia dari penyakit

6. Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan Higiene dan Sanitasi Kitchen

Dpartment diantaranya:

a. Adanya peralatan yang mengalami kerusakan sehingga kerja tidak efisien

b. Tidak tersedianya peralatan pendukung untuk masing-masing karyawan

dapur, seperti towel (kain lap)

c. Kurangnya kesadaran karyawan terhadap kebersihan lingkungan tempat kerja

maupun kebersihan tubuh

d. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh petugas dapur mengenai cara yang

(60)

DAFTAR PUSTAKA

D.P. Naimuddin.2004, Higiene Sanitasi Hotel (diktat), Medan

Goodman Raymond J. 2002. F & B Service Management, Penerbit Erlangga, Jakarta

Monel T. Djohan 1998. Kesehatan Diri Dan Kesehatan Makanan, Medan

Marriot Norman G. 1985. Principles of Food Sanitasion. New York

(61)

Referensi

Dokumen terkait

4.3 Pelaksanaan Penanganan Standar Operasional Prosedur Butcher pada Hotel Pada Spoon Dining Kitchen Grand Aston Ctiy Hall Medan Standar Operasional Prosedur (SOP)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan barang kebutuhan kitchen di Hotel Grand Zuri Padang yang ditinjau dari 4 indikator yaitu: perencanaan

baku makanan di Spoon Dining Kitchen Hotel Grand Aston City Hall Medan. Sebagai referensi bagi kepentingan ilmu pengetahuan

Hendaknya manajemen dapur Hotel Grand Aston City Hall Medan lebih.. meningkatkan standar

Menurut Ruffino dan Bartono (2006; 2) Dapur atau kitchen di suatu hotel adalah sentra produksi makanan yang bertanggung jawab mengolah makanan bagi tamu hotel atau penyediaan

Dalam proses pengolahan makanan, harus memenuhi persyaratan higiene sanitasi terutama menjaga kebersihan peralatan masak yang digunakan, tempat pengolahan (dapur)

Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai hubungan antara kebiasaan merokok terhadap tekanan darah dan tingkat kebugaran pada karyawan pria di Hotel Grand Antares

TUGAS AKHIR PENERAPAN HYGIENE DAN SANITASI PADA KITCHEN UTENSIL GUNA KELANCARAN OPERASIONAL DI RESTORAN JAMOO HOTEL SHANGRI-LA SURABAYA Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna