ANALISIS PERTANYAAN SISWA MENERAPKAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW)
DALAM KLASIFIKASI MARBACH PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DI
SMA NEGERI 3 MEDAN
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
RIZKY NOPRITA SARI
NIM 8106174014
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
RIZKY NOPRITA SARI. Analisis Pertanyaan Siswa Menerapkan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) dalam Klasifikasi Marbach pada Materi Sistem Reproduksi Manusia di SMA Negeri 3 Medan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pertanyaan siswa dalam tingkatan taksonomi Marbach yang disampaikan secara lisan dan tulisan melalui proses pembelajaran pokok bahasan Sistem Reproduksi Manusia dikaitkan dengan gender dan topik pertanyaan kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan.
Penelitian ini menggunakan sampel penelitian 4 kelas sebanyak 165 orang siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan. Dalam penggolongan pertanyaan dalam taksonomi Marbach menunjukkan hasil penelitian bahwa pertanyaan tipe 2 (pertanyaan tugas yaitu mengenai definisi yang sederhana, konsep, fakta) ada sebanyak 53%, diikuti oleh tipe 3 (pertanyaan pemberitahuan yaitu pertanyaan yang menanyakan suatu fungsi atau penjelasan yang berevolusi) mencapai 23%, tipe 1 (pertanyaan dibuat-buat) dan tipe 4 (pertanyaan campur tangan yaitu pertanyaan yang dihasilkan dari kesimpulan, suatu paradoks, dan teka-teki) dijumpai sebanyak 7%. Topik pertanyaan didominasi oleh fertilisasi, kehamilan dan ASI sebanyak 45,6%.
Jenis pertanyaan tulisan yang diajukan oleh siswa yaitu siswa perempuan menggunakan tipe 2 (58,33%), tipe 3 (28,78%), tipe 1 (6,81%) dan tipe 4 (0,75%). Topik pertanyaan tulisan siswa perempuan di dominasi oleh pertanyaan tentang fertillisasi, kehamilan, dan ASI (43,93%). Sementara pertanyaan tulisan yang diajukan oleh siswa laki-laki menggunakan pertanyaan tipe 2 (74,4%), tipe 3 (14,44%), tipe 1 (7,77%) dan tipe 4 (3,3%). Topik pertanyaan siswa laki-laki didominasi oleh pertanyaan tentang kelainan dan penyakit (30%). Tidak ada keterkaitan antara tipe pertanyaan dengan gender siswa.
ABSTRACT
RIZKY NOPRITA SARI. Analysis of Questions Students Applying SQ3R method (Survey, Question, Read, Recite, Review) in Marbach on Material Classification System of Human Reproduction at SMA Negeri 3 Medan. Thesis, Medan: Postgraduated Program State University of Medan, 2012.
This study aims to determine the profile of the student questions in Marbach taxonomic levels are communicated orally and in writing through the process of learning the subject of the Human Reproductive System associated with the topic of gender and class XI science questions SMA Negeri 3 Medan.
This study used a sample of the research as much as 176 grade 4 students class XI IPA 3 SMA Negeri Medan. In the classification of questions in the taxonomy of Marbach shows the results of research that questions of type 2 (questions about the definition of the task that is simple, concepts, facts) there are as many as 53%, followed by type 3 (ie a notification questions to ask a question or explanation of the evolution function) reaches 23%, type 1 (made-up questions) and type 4 (questions interference resulting from the conclusion of the question, a paradox and a puzzle) found as many as 7%. Topic is dominated by the question of fertilization, pregnancy and breastfeeding as much as 45.6%.
Types of questions posed by students writing the use of type 2 female students (58.33%), type 3 (28.78%), type 1 (6.81%) and type 4 (0.75% 0. Post a question paper female students dominated by questions about conception, pregnancy, and breast milk (43.93%). While written questions posed by male students use the question type 2 (74.4%), type 3 (14.44%), type 1 (7.77%) and type 4 (3.3%). topic question male students dominated by questions about the disorder and disease (30%). No relation type questions with student gender.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan nikmat berupa kesehatan serta nikmat dunia lainnya
kepada penulis sehingga ini dapat dilaksanakan dan selesai tepat waktu yang
direncanakan. Tesis berjudul “Analisis Pertanyaan Siswa Menerapkan Metode SQ3R
(Survey, Question, Read, Recite, Review) dalam Klasifikasi Marbach pada Materi Sistem Reproduksi Manusia di SMA Negeri 3 Medan”, disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Belferik Manullang, selaku Direktur Pascasarjana Universitas Negeri
Medan.
2. Dr. Hasruddin, M.Pd. dan Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Si., M.Sc., selaku
Dosen Pembimbing I dan Pembimbing 2 yang telah banyak memberikan
bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai selesainya
penulisan tesis ini.
3. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Ely Djulia, M.Pd.,
Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si., dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si yang telah
memberikan masukan dan saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya
penyusunan tesis ini.
4. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Kepala Sekolah SMA
Negeri 3 Medan yaitu Bapak Drs. Sahlan Daulay, M.Pd dan Guru-guru Biologi
SMA Negeri 3 Medan yaitu Ibu Dessy C. Sianturi, M.Si., Ibu Dra. Siti Aisyah
Solin, Ibu Tetty Hariani Hutasuhut, S.Pd., Ibu Dra. Rahmi Siregar dan Ibu Sri
Rahmawaty, S.Pd., M.Si yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan
penelitian ini.
5. Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ayahanda H. M. Norman,
Musinah , Adinda Ahmad Pradana Azhary, SE dan adinda M. Fahmi Pratama
yang telah memberikan dukungan dan do’a kepada penulis untuk menyelesaikan
Studi di Unimed.
6. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada rekan-rekan mahasiswa angkatan
XVIII Kelas B Pascasarjana Pendidikan Biologi, Mia Sartika, S.Pd., Retnita E.
Lubis, S.Pd., Lidya Wardani, S.Pd., Abangda Syaiful Syah Anak Ampun, S.T.,
rekan-rekan pengajar di SMA Negeri 3 Medan yang telah membantu dan
memberikan semangat dalam penulisan tesis ini, semoga Allah SWT
memberikan karunia yang terbaik kepada kita semua.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis ini,
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Kiranya tesis ini dapat bermanfaat dalam
memperkaya khasanah Ilmu Pendidikan khususnya dalam Pendidikan Biologi.
Medan, Agustus 2012 Penulis,
v
2.1.3. Keterampilan Bertanya 10
2.1.4. Tujuan Bertanya 14
2.1.5. Klasifikasi Pertanyaan 17
2.1.6. Penggolongan Pertanyaan Berdasarkan Taksonomi Marbach 19 2.1.7. Kontribusi Pertanyaan Terhadap Pembelajaran Biologi 20 2.1.8. Hal-Hal yang Mempengaruhi Keterampilan Bertanya Siswa 22
2.2. Kerangka Konseptual 26
BAB III METODE PENELITIAN 28
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 28
3.2. Populasi, Sampel, dan Teknik Penyuplikannya 28
3.3. Desain Penelitian 28
3.4. Prosedur Penelitian 29
3.5. Instrumen Penelitian (Alat Pengumpul Data) 32
3.6. Teknik Pengumpul Data 34
3.7. Teknik Analisis Data 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 36
4.1. Hasil Penelitian 36
vi
4.2. Pembahasan 47
4.2.1. Jenis Pertanyaan Menurut Taksonomi Marbach 47
4.2.2. Jenis Pertanyaan Siswa secara Lisan 49
4.2.2.1. Jenis Pertanyaan Siswa secara Lisan berdasarkan Gender 50
4.2.3. Jenis Pertanyaan Siswa secara Tulisan 50
4.2.3.1. Jenis Pertanyaan Siswa secara Tulisan berdasarkan Gender 51 4.2.4. Hubungan Pertanyaan terhadap Hasil Belajar 52
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 54
5.1. Simpulan 54
5.2. Saran 55
DAFTAR PUSTAKA 56
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1. Persentase Pertanyan Lisan Siswa Kelas XI IPA SMA 36
Gambar 4.2. Persentase Pertanyaan Tulisan Siswa Kelas XI IPA SMA 38
Gambar 4.3. Persentase Pertanyaan Lisan Siswa Laki-laki 39
Gambar 4.4. Persentase Pertanyaan Lisan Siswa Perempuan 40
Gambar 4.5. Persentase Pertanyaan Total Lisan Siswa (Materi) 41
Gambar 4.6. Persentase Pertanyaan Tulisan Siswa Laki-laki 42
Gambar 4.7. Persentase Pertanyaan Tulisan Siswa Perempuan 43
Gambar 4.8. Persentase Pertanyaan Tulisan Siswa (Materi) 44
Gambar 4.9. Persentase Pertanyaan Tulisan (Tipe) 45
Gambar 4.10. Persentase Pertanyaan Tulisan Siswa Laki-laki (materi) 46
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 59
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 61
Lampiran 3. Materi Essensial 73
Lampiran 4. Penggolongan Pertanyaan XI IPA 1 77
Lampiran 5. Penggolongan Pertanyaan XI IPA 2 96
Lampiran 6. Penggolongan Pertanyaan XI IPA 4 114
Lampiran 7. Penggolongan Pertanyaan XI IPA 7 134
Lampiran 8. Tes Hasil Belajar 150
Lampiran 9. Kunci Jawaban 156
Lampiran 10. Lembar Dokumen Pertanyaan Tulisan Siswa 157
Lampiran 11. Validitas tes 158
Lampiran 12. Reliabilitas tes 159
Lampiran 13. Daya Beda soal 160
Lampiran 14. Tabel Data Murni Rekapitulasi Pertanyaan 161
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Bertanya dalam kelas adalah aktivitas yang sangat penting dalam proses
belajar mengajar. Bertanya berguna bagi siswa untuk menemukan jawaban atau
mengkonfirmasi atas suatu permasalahan yang tidak diketahui. Dalam kelas
tradisional, umumnya yang bertanya adalah guru sedangkan yang memanfaatkan
kesempatan untuk bertanya adalah siswa.
Dalam proses pembelajaran, bertanya merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan untuk meningkatkan partisipasi siswa secara penuh, meningkatkan
kemampuan berpikir siswa, membangkitkan rasa ingin tahu siswa, menuntun siswa
untuk menemukan jawaban dan berguna untuk memusatkan perhatian siswa pada
masalah yang dibahas (Eviyanti, 2011).
Socrates bahkan menggunakan pertanyaan untuk merangsang pikiran kreatif
dalam menentukan keberhasilan siswa (Partin, 2009). Mengajukan pertanyaan ini
bukan hanya baik bagi guru, siswa juga harus mengajukan pertanyaan. Ketika guru
selesai menerangkan, dan masih ada yang belum jelas dari materi yang disampaikan
guru, maka seharusnya siswa menggunakan kesempatan yang ada untuk bertanya
(Asmani, 2009). Faktanya kebanyakan siswa tidak mau bertanya karena mungkin
siswa terlalu takut salah dan terlihat kurang pandai, lebih sering mendengarkan tanpa
mengucapkan kata-kata, sementara harapan guru adalah murid itu bertanya dalam
2
Marbach-Ad, G. & Sokolove, P.G (2001) mengatakan bahwa ada beberapa
faktor yang mempengaruhi pertanyaan siswa yaitu tugas yang berhubungan dengan
pertanyaan siswa, latar belakang pengetahuan sebelumnya, dan kemampuan siswa
mengevaluasi kualitas pertanyaannya sendiri. Tugas yang berhubungan dengan
pertanyaan siswa akan membuat siswa lebih terampil dalam menyusun pertanyaan.
Pengetahuan yang telah ada sebelumnya akan memperjelas konsep yang sudah ada
dalam pikiran, sementara siswa juga mampu memperoleh manfaat atas jawaban
pertanyaannya dan segi kualitas pertanyaan siswa dapat dilihat dari dimensi proses
kognitif berdasarkan taksonomi Bloom atau taksonomi Marbach.
Siswa merasa ragu-ragu untuk bertanya secara terbuka di dalam kelas,
bahkan walaupun ada pertanyaan di dalam pikiran, tidak akan tersampaikan dan
hanya tersimpan di pikirannya. Menurut Dillon (1988), siswa tidak berani bertanya
pada saat membaca dan mempelajari materi di dalam kelas. Selain itu, hasil observasi
kelas oleh Goodman, L., dan G. Berntson (2000) disimpulkan bahwa dengan makin
tingginya kelas siswa, siswa lebih sedikit bertanya lebih dipusatkan pada pertanyaan
dalam tugas, hasil spekulasinya dikarenakan siswa tidak ingin menarik perhatian atau
karena guru tidak suka jika siswa mengajukan pertanyaan. Ini diperjelas dengan sikap
guru untuk menciptakan pertanyaan dalam diri siswa, secara umum sejalan dengan
teori Operant Condition dari Skinner (Uno, 2008), yaitu rangsangan yang diberikan
kepada siswa akan menciptakan interaksi dengan yang lain sehingga mampu
3
Namun harus diakui secara jujur keterampilan bertanya di kalangan siswa
Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Medan khususnya di kelas XI IPA belum seperti
yang diharapkan. Kondisi ini tidak lepas dari proses pembelajaran Biologi di sekolah.
Hasil pengamatan proses pembelajaran di kelas XI IPA khususnya yang dilakukan
oleh peneliti selaku observer bahwa kemampuan bertanya siswa masih sangat rendah.
Hal ini dapat dilihat melalui nilai kemampuan bertanya pada kegiatan belajar
mengajar di kelas tersebut.
Dalam proses pembelajaran tidak seharusnya siswa sebagai pendengar saja
dan guru tidak boleh menganggap siswa laksana botol kosong yang diisi dengan ilmu
pengetahuan. Siswa harus diberdayakan agar mau dan mampu memperkaya
pengalaman belajarnya (learning to do) dengan cara meningkatkan interaksi dengan
lingkungannya, baik lingkungan fisik, sosial, maupun budaya. Dengan cara seperti ini
akan mampu membangun pengetahuan (learning to know) dan kepercayaan dirinya
(learning to be). Kesempatan berinteraksi dengan berbagai individu atau kelompok
yang bervariasi (learning to live together) akan membentuk kepribadian siswa
(Shaleh, 2004). Dillon (1988) berpendapat bahwa siswalah yang harus banyak
bertanya sebab siswalah yang sesungguhnya belajar. Dengan bertanya sesungguhnya
siswa didorong untuk berpikir. Dari penjelasan ini dapat disimpulkan sudah
seharusnya siswa diberdayakan agar mau bertanya dengan meningkatkan interaksi di
dalam kelas.
Pertanyaan yang diajukan dapat bermacam-macam bentuknya, ada yang
berupa pertanyaan sederhana tentang pengertian konsep dan ada juga yang bertanya
4
pertanyaan yang diajukan siswa tersebut belum dapat diklasifikasikan ke dalam jenis
pertanyaan berdasarkan Taksonomi Marbach sebelum diamati dan dianalisis.
Farihah (1997) mengungkapkan bahwa sebagian besar pertanyaan yang
diajukan siswa dalam pembelajaran merupakan pertanyaan pada jenjang kognitif
rendah (hafalan dan pemahaman). Perlu dilakukan berbagai keterampilan oleh guru
yang bertujuan untuk menciptakan proses belajar yang menyenangkan serta
meningkatkan prestasi belajar siswa (Nalole, 2010).
Jika kondisi pembelajaran yang tidak memberdayakan siswa untuk bertanya
dibiarkan berlarut-larut, bukan tidak mungkin berdampak rendah pada hasil belajar siswa.
Para siswa akan terus menerus mengalami kesulitan dalam mengekspresikan pengetahuan
biologi dalam bentuk kemampuan bertanya. Dalam konteks seperti ini diperlukan metode
pembelajaran SQ3R dalam merangsang pikiran siswa untuk bertanya di dalam kelas.
Dengan metode pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)
diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Question pada kegiatan SQ3R
merupakan kegiatan mengubah hasil survey menjadi pertanyaan. Berdasarkan latar
belakang diatas perlu diadakan penelitian untuk menganalisis pertanyaan siswa
dengan menerapkan metode SQ3R pada proses pembelajaran Biologi berdasarkan
5
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan yaitu:
1. Rendahnya hasil belajar pada bidang studi Biologi.
2. Beberapa siswa kurang berminat mengajukan pertanyaan.
3. Penelitian menganalisis pertanyaan siswa digolongkan dalam taksonomi Marbach
masih sedikit dilakukan.
4. Perlunya metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan
bertanya siswa.
5. Beberapa siswa merasa takut salah atau ditertawai apabila mengajukan pertanyaan
6. Beberapa siswa tidak tahu apa yang seharusnya ditanya
7. Guru tidak memberikan kesempatan untuk bertanya
8. Guru tidak merangsang siswa untuk meningkatkan kemampuan bertanya siswa.
1.3. Pembatasan Masalah
Memperhatikan masalah dan identifikasi masalah yang cukup luas, maka
masalah perlu dibatasi agar ruang lingkup penelitian lebih jelas. Masalah dibatasi
pada:
1. Profil pertanyaan siswa dalam tingkatan Taksonomi Marbach yang disampaikan
secara lisan melalui proses pembelajaran pokok bahasan Sistem Reproduksi
dikaitkan dengan gender serta topik pertanyaan kelas XI IPA di SMA Negeri 3
6
2. Profil pertanyaan siswa dalam tingkatan Taksonomi Marbach yang disampaikan
secara tulisan melalui proses pembelajaran pokok bahasan Sistem Reproduksi
dikaitkan dengan gender dan topik pertanyaan kelas XI IPA di SMA Negeri 3
Medan Tahun Pelajaran 2011/2012.
1.4. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dirumuskan masalah dalam
penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimanakah profil pertanyaan siswa dalam tingkatan Taksonomi Marbach yang
disampaikan secara lisan melalui proses pembelajaran pokok bahasan Sistem
Reproduksi Manusia dikaitkan dengan gender, serta topik pertanyaan kelas XI IPA
di SMA Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran 2011/2012?
2. Bagaimanakah profil pertanyaan siswa dalam tingkatan Taksonomi Marbach yang
disampaikan secara tulisan melalui proses pembelajaran mengenai pokok bahasan
Sistem Reproduksi Manusia dikaitkan dengan gender, topik pertanyaan kelas
XI-IPA di SMA Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran 2011/2012?
1.5. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian mempunyai tujuan sebagai arah dan sarana yang ingin
dicapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui profil pertanyaan siswa dalam tingkatan Taksonomi Marbach
7
Sistem Reproduksi Manusia dikaitkan dengan gender serta topik pertanyaan kelas
XI IPA di SMA Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran 2011/2012.
2. Untuk mengetahui profil pertanyaan siswa dalam tingkatan Taksonomi Marbach
yang disampaikan secara lisan melalui proses pembelajaran pokok bahasan Sistem
Reproduksi Manusia dikaitkan dengan gender serta topik pertanyaan kelas XI IPA
di SMA Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran 2011/2012.
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan.
Secara rinci manfaat penelitian ini adalah:
1. Manfaat teoritis yaitu menyumbangkan hasil pemikiran kepada bidang yang
sedang diteliti atau bidang Biologi dalam meningkatkan tingkat aktivitas bertanya
siswa; (2) mengarahkan siswa untuk berpikir lebih tinggi dalam mempelajari
biologi; (3) mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban sendiri atas
permasalahan melalui bertanya.
2. Manfaat praktis, yaitu: (1) Sebagai masukan bagi sekolah dalam meningkatkan
mutu pembelajaran di sekolah; (2) Melengkapi dan melanjutkan penelitian yang
sudah ada; (3) Sebagai pedoman bagi guru biologi lain untuk dapat meningkatkan
keterampilan bertanya siswa di dalam proses pembelajaran; (4) memberikan
informasi lebih dalam mengetahui profil pertanyaan siswa pada setiap materi
pelajaran melalui taksonomi Marbach; (5) Membuat proses pembelajaran
56 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian mengenai analisis
pertanyaan siswa menerapkan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite,
Review) dalam Klasifikasi Marbach pada Materi Sistem Reproduksi Manusia di SMA
Negeri 3 Medan, dapat disimpulkan yaitu:
1. Profil pertanyaan siswa secara lisan menunjukkan hasil bahwa persentase
pertanyaan siswa tertinggi diperoleh di kelas XI IPA 1 dikarenakan metode
SQ3R di kelas ini lebih diterapkan dan mengalami pendekatan ke siswa
langsung. Siswa laki-laki lebih lebih banyak mengutarakan pertanyaan tipe 3
(pertanyaan pemberitahuan) dibandingkan tipe 1 (pertanyaan omong kosong).
Pertanyaan lisan perempuan diperoleh tertinggi pada tipe 2 (pertanyaan tugas)
dan paling sedikit diperoleh tipe 1 (pertanyaan omong kosong). Dominan
submateri pelajaran yang muncul secara lisan adalah submateri fertilisasi,
kehamilan, dan ASI. Siswa lebih tertarik untuk bertanya tentang fertilisasi.
2. Profil pertanyaan tulisan yang diajukan oleh siswa tertinggi didominasi oleh
kelas XI IPA 4. Siswa laki-laki dan perempuan sama-sama dominan
mengutarakan pertanyaan dengan tipe 2 (pertanyaan tugas). Submateri
tertinggi dicapai pada materi fertilisasi, kehamilan, dan ASI baik pada
57
5.2. Saran
Berdasarkan simpulan yang dipaparkan di atas, berikut ini diajukan
saran-saran:
1. Guru perlu meningkatkan gaya mengajar dengan menggunakan
strategi tertentu untuk merangsang siswa untuk bertanya dalam
aktivitas pembelajaran.
2. Guru harus lebih memvariasikan pengelolaan kelas, metode
pembelajaran dan meningkatkan keterampilan mengajar agar
menghilangkan kejenuhan siswa dan memotivasi siswa untuk
meningkatkan prestasi siswa dalam memberikan pertanyaan dan
memberikan pendapat atau jawaban
3. Guru seharusnya lebih berperan aktif dalam membimbing siswa
dengan mengarahkan siswa untuk berperan aktif dalam proses belajar
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2012. Handbook for Teaching and Laboratory Assistant.
Asmani, J.M. 2009. Jurus-Jurus Belajar Efektif untuk SMP dan SMA. Yogyakarta: Diva Press.
Brualdi, A. C. 1998. Classroom questions. ERIC Clearinghouse on Assessment and Evaluation, Washington DC.
Cotton, K. 1988. Classroom Questioning. North West Regional Educational Laboratory.
Dahar, R.W. 1992. Dampak Pertanyaan dan Teknik Bertanya Guru Selama PBM IPA pada Proses Berpikir Siswa. Laporan Penelitian: Tidak diterbitkan.
Dillon, J.T. 1988. The Remedial Status of Student Questioning. Journal of Curriculum Studies. 20(3), 197-210.
Eviyanti, L. 2011. Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Menggunakan Metode SQ3R di SMP Harapan Mandiri Medan. Medan: PPs Universitas Negeri Medan.
Farihah, I. 1997. Profil Pertanyaan Siswa SMU dalam Proses Belajar Mengajar Biologi. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan.
Giddens, A. 2006. Sociology Fifth Edition. Polity Press, USA.
Goodman, L., dan G. Berntson. 2000. The Art of Asking Questions-Using Directed Inquiry in the Classroom. The American Biology Teacher Journal, Volume 62 Number 7:473-476.
Halsiah, I. 2011. Menumbuhkan Keberanian Siswa untuk Aktif dalam Pembelajaran. file:///D:/jurnal%20bertanya%20siswa/Dinding%20Guru.htm. Diakses: 30 Maret 2012.
Hamalik, O. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Lestari, A. T. 2002. Berbagai pertanyaan yang dikembangkan dalam buku, LKS dan proses belajar mengajar subkonsep pemencaran pada tumbuhan di SMU. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan.
Lewis, K. G. 1961. Developing Question Skills-Center for Teaching Effectiveness. The University of Texas at Austin. The Education Forum, 25, pp. 481-482.
Marbach-Ad, G. & Sokolove, P.G. 2001. Good Science begins with good questions. Journal of College Science Teaching, 30,192-195.
Martono, N., Puspitasari, E., Mintarti, Rostikawati, R. 2012. Perbedaan Gender dalam Prestasi Belajar Mahasiswa Unsoed. (online). (http://nanang-martono.blog.unsoed.ac.id).
McComas, W.F. dan Linda Abraham. 1995. Asking More Effective Questions. Rossier School of Education.
Mulcahy-Ernt, P.I. and David C. Caverly. Handbook of College Reading and Study Strategy Research Second Edition- Strategic Study Reading. University of Bridgeport.
Mulyasa, E. 2007. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nalole, M. 2010. Kemampuan Guru Menerapkan Ketrampilan Bertanya pada Pembelajaran Matematika di Kelas IV SDN NO. 64 Kota Timur Kota Gorontalo. FIP Gorontalo: Inovasi, Volume 7, Nomor 2, Juni 2010 ISSN 1693-9034.
Partin, R.L. 2009. Kiat Nyaman Mengajar di dalam Kelas Edisi Kedua. Jakarta: Indeks.
Rahayu, E. 2001. Keterampilan Siswa SMU dalam Mengajukan Pertanyaan Tertulis pada Konsep Alat Indera. Skripsi Jurusan Pendidikan FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan.
Rustaman, N.Y. 2005. Pendidikan dan Penelitian Sains dalam Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi untuk Pembangunan Karakter. Universitas Pendidikan Indonesia.
Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: C.V Alfabeta.
Suherni. 2011. Analisis Keterampilan Bertanya Siswa dalam Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Keragaman pada Tingkat Organisasi Kehidupan SMP Negeri Kabupaten Deliserdang. Medan: Thesis Universitas Negeri Medan.
Sukmadinata, N.S. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Tanner, K.D. 2009. Approaches to Biology Teaching and Learning: Talking to Learn: Why Biology Students Should Be Talking in Classrooms and How to Make It Happen. CBE-Life Sciences Education 8, 89-94.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : PN Balai Pustaka, 2002, hal. 146.
Tritapoe, A. & Eucabeth Odiambo. 2010. Effective Questioning Techniques to Increase Class Participation. Journal of Student Research. Department of Teacher Education Shippensburg University. Vol.2 Number 1 Spring 2010
Uno, H.B. 2008. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, M.U. 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosdakarya.
Widodo, A. 2006. Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, (Online), vol IV No. 2, September 2006, 101-102, http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/4206139148.pdf, diakses 12 Januari 2012).
Winasih, Y. 2009. Peningkatan Respon Siswa pada Pembelajaran IPS Melalui
Pendekatan Keterampilan Proses. Skripsi. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta (Online).