• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PELATIHAN DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN OPERATOR PRODUKSI PT. ECOGREEN OLEOCHEMICALS MEDAN PLANT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PELATIHAN DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN OPERATOR PRODUKSI PT. ECOGREEN OLEOCHEMICALS MEDAN PLANT."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PELATIHAN DAN

KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN MOTIVASI KERJA

N

KARYAWAN

OPERATOR PRODUKSI

,

o.g

5

r:c~'$1

....

PT. ECOGREEN OLEOCHEMICALS MEDAN PLANT

!

~

- c

\'r~ ·.

'- · · _

1

J '

·

r::}

\"r , · _"• : r

J

Va -._·_., . :

~

~·--~

~

~c

TES' S

Oleh:

c

P AN AIIATAr~ ~ SIBU&~

F -_,

NIM : 045020255

f

<Diajuli.fttt

untuk, m.emenufii persyaratan memperofefz

gefar magisi-cr perufitf£/&.n

proeram

stud'i

n"' J;, r_ .. ·-t; ":-l"'t:.

·.l.e'\:">owg"t k !.1ttd1.u'i~fl-tt.

PROGRAM

P ASCASA

I~J

ANA

~A

UNIVERSITl\S NEGERI MEDAN

~

~

~

a

MEDAN

(2)

---HUBUNGAN ANTARAINTENSITAS PELATIHAN DAN

KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN MOTIV ASI KERJA

KARYA WAN OPERATOR PRODUKSI

PT. ECOGREEN OLEOCHEMICALS MEDAN PLANT

~ SIS

I

_' j)

.;::;:;

~

Oleh:

~-(

PANAHATANHASIBUAN

~ }il~.Q45Q2Q255 I ~

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal 4 Agustus 2007 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Pwgram

;;,~

kn o lo g ; P en didi~an

-~o ~

Menyetujui,

~

Tim Pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Julaga Situmorang,M.Pd.

NIP.130686932

Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan

Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd.

NIP.131648293

Dr. Abdul Hamid K., M.Pd.

NIP. 130935475

Prof. Dr. Belferik Manullang. NIP. 130518778

(3)

---I '

.• - · .-.-.... J,.,.·~··· ---.

Persetujuan Dewan Penguji

Ujian Tesis Magister Pendidikan

No

Nama Tanda Tangan

1. Dr.

Ju lag~~tum

orang,

M.Pd.

(Ketua)

-(f

2. Dr. Abdul Hamid K., M.Pd.

(Sekre tari~ -

,..

;;~~~·~~~

3. Prof. Dr. Muhammad Badiran, M. Pd.

(Anggota)

..,o "j;J /

~

~

4.

Dr. Mukhtar, M.Pd.

5.

Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd.

(Anggota)

Nama M ahasiswa NIM

Tanggal

Lulus

~

...

"."""

~ xiv

PANAHATAN HASIBUAN

045020255

(4)

···-···~-·- ... .

KATAPENGANTAR

i

:; >

(·A . _.:~ ·~ . .

Puji syukur kepada T uhan Yang Maba Kuasa yang

sehnti~r~·mi~-~erik~

il~u,

imbingan, serta bcrkat-Nya kepada penulis, sehingga dengan izin-Nya penu1isan

1 poran peneJitian lcsis ini dapat diselesaikan dcngan baik. Tesis ini merupakan salah }

s

tu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Teknologi endidikan Program Pascasa.Ijana Universitas Negeri Medan. Tesis · ini berjudul

" ubungan antara Intensitas Pelatihan dan Interpersonal

K £_~ uni kasi

Dengan M.o1ivasi

--erja Karyawan Oj)erator Produksi PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant".

L poran penelitian tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dan untuk itu pada

k sempatan ini penulis mengucapkan banyak terim a kasih kepada Bapak Dr. Julaga

Si umorang, M.Pd dan Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, sebagai dosen pembimbing yang

te ah banyak m emberikan bimbingan d3E petunjuk yang sangat berarti schingga tulisan dapat terwujud:

Terimakasih dan rasa honnat yang tulus penulis ucapkan kepada para nara

ber, Dr. Mukhtar, M,Pd., Pro( Dr. Muhammadl3adiran, M.Pd, dan Dr. Efendi Na itupulu, M.Pd yang dengan perluasan dan kedalam ilmunya masing-masing teJah

me berikan

mas uk ~

yang begitu berarti terhadap tesis in.! baik dari segi teori, pe ulisan maupun metodologinya, sehingga tesis ini dapat menjadi tesis yang baik dan

ber una dalam pengembangan ilmu pembelajaran yang efektif.

Penu

li~

juga mengucapkan terima kasih kepada PT. Ecogreen 01eochemica1s Me an Plant, khususnya Bapak

1r.

Hardy Johan yang telah memberikan iz.in dan

kel Juasaan penulis me1akukan penelitian kepada karyawan operator produksi yang da dibawah pengawasannya.

Kemudian terimakasih kepada Bapak dan lbu Dosen PPs Unimed umumnya dan

seta lbu Dosen Prodi Teknologi Pendidikan khususnya yang selan1a ini telah

berikan ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam

~p_ada

penulis sehingga

anfaat bagi peningk atan wawasan dan kreatifitas, semoga ilmu pengetahuan yang

ditet skan akan menjadi energi yang bennanfaat dan m enjadi ama} jariah sebagai bekal

t kelak. Khususnya kepada Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd., dan Dr.

l1l

(5)

--. ····~· ·--~-- .. ~ ·~' · ···-···~--~-····-···

bdul Hamid

Karin~

r.,;

.:'d sdaku ketua Prodi dan Asisten Direktur II PPs Unimed, iucapkan banyak terirdakasih dan rasa honnat yang tidak berhingga karena banyak

emberikan motivasi dan dukungan moril dengan tidak pemah bosan, sehingga memacu

nulis untuk menyelcsaikan tesis ini dengan segera. Semoga semua niat baik yang

t lah d;upayakan mendapat pahala yang setimpal dari T uhan Yang Maha Esa -

~

Kepada ternan-ternan seperjuangan di Program Studi T eknologi Pendidikan

J

ususnya angkatan VI disampaikan terimakasih atas keijasamanya selaffia mengikuti

p ndidikan dan bantuan dalam menyelesaikan tesis ini.

Ucapan teriniakasih dan penghargaan yang tulus kepada

y ang

tercinta istriku

D.Tambunan, SPd dan anak-anak tersayang Dhipo Rharna Adithia Hasibuan,

)

B yu Agus Bhaskara Hasibuan, Yuda Bhatara Hasibuan dan Yuan Mhara Sukma

H ibuan yang menjadi inspirasi dan motivasi bagi penulis sehingga dapat

m laksanakan studi dan m enyelesaikan ..kiDa ilmiah ini_ Saya-yakin s·emua yang-tcJah

sa 'a capai sampai hari ini tidak lain adalah berkat jerih payah dan doa tulus kalian. ....

v

Akhimya kepada semua pihak yang turut rnembantu di dalarn penyelesaian

~

pe didikan penulis hingga penyelesaian penulisan tesis ini yang tidak dapat disebutkan

sat -persatu, penuJis ucapkan terirnakasih yang tidak terhingga semoga semua bantuan

ya g telah diberikan-menjadi berkat yang-akan mendapat baJas an yang lebih baik dari Tu an Yang Maha Kuasa.

Medan, Agustus 2007.

(6)

.,.··,

.,J'·'

ABSTRAK

PANAH .AT AN HASIBUAN. NIM. 045020255. Hubungan An tara Intensitas

Pelatihan dan Komunikasi Interpersonal dengan Motivasi Kerja Karyawan Operator Produksi PT. Ecogreen Oleocbemicals M edan Plant. Tcsis, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan_, April2007.

Pene1itian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hublll1gan antara intensitas pelatihan dengan motivasi kerja, hubilllgan antara komunikasi interpersonal dengan motivasi kerja, dan hubungan antara intensitas pe1atihan dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama dcngan motivasi kerja karyawan operator produksi PT. Ecogreen OleochemicaJs Medan Plant - -

-Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional karena melihat hubungan antam variabel penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan operator produksi PT. Ecogrecn Olcochcmicals Medan Plant Ltd yang berjumlah 85 orang, dan yang menjadi sampel penelitian sebanyak 52 orang atau 61,18 % dari populasi dengan menggunakan teknik random sampling. Instn1men pengumpulan

data adalah angket untuk variabeJ intensitas pelatihan dengan koefisien reliabiltas r1 1

=

0,860, komunikasi interpersonal - derigan koefisien r eliabiltas f)]

=

0,8:<t2 dan

motivasi kerja dengan koefisien reliabilitas r1 1

=

0,876. Data dianalisis menggunakan teknik kore]asi produk momen, regresi sederhana, regresi ganda, dan korelasi parsial.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan: (1). Terdapat hubungan positif yang berarti antara intensitas pelatihan dengan motiyasi kerja ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar r

=

0,743 atau r2 = 0,5520 dan tnitung = 7,85 > ltabel = 1,68 dengan dk

=

50 pada taraf signifikan a

= 0,05 (2). Terdapat hubungan positif yang berarti

antara komunika:si interpersonal de.ngan motivasi kerja ditunjukkan dengan 1meiisien korelasi sebesar r

=

0,776 atau r2

=

0 ,6022 dan th~ng = 8,71 > t,abcl = 1,68 dengan dk

=

50 pada taraf signifikan a = 0,05 (3). Tcrdapat hubungan positif yang berru1i antara intensitas pelatihan dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama dengan motivasi kerja karyawan. Ha1 ini ditunjukkan dengan koefisicn korelasi sebesar R

=

0, 796, dengan sumbangan efektif sebesar 63,4 % yang berarti bahwa 63,4 % mDtivasi ketja karyawan operator produksi PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant dapat dijelaskan- dengan variabel intcnsitas pelatihan dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama melalui pcrsamaan garis regresi ganda
(7)

ABSTRACT

1 ~/! :.·~'

;.. ) ; ...

~:

..

L

l.i::

>

.

.t .;

PANAHATAN HASIBUANJ NIM. 045020255. A Relationship between Training intensity a nd Interpersonal Communication and the Working Motivation of Production Operato~ of the Ecogreen Oleochemicals Medan Plant. Thesis Postgraduate Program Universitas Negeri M edan~ April, 2007.

This research was aimed at discovering whether there were. relationships between the intensitie of training and motivation of work, the interpersonal communicatio_E. _and the motivati_2!!._ of work, and

tlfe _

intensitie of trai!!_igg and interpersonal communication together with motivation of work by operation productions PT. Ecogren Oleochemicals Medan Plant.

This study was a descriptive correlational research to observe the relationships of the research variables. The population was all, amounting to eightty five and the sample were 52 people or 61.18 % taken from the population. using proportional random sampling by tehnique. The instrument used to collect the datas were questionnaires for the intensitie of training variable with reliability coefficient r11 ;; 0.860, the interj}ersonal communication with reliability- coefficient r11 = 0 ~ 842 and

motivation of work witb reliabi1ity coefficient r11 = 0.876. Data was analized by using

product-moment correlation, simple regression, multiple regression and partial correlation.

The results of hypoteses testing indicated thet (1) there was a significant relationship between the intensitie of training and motivation of work with correlation coefficient of r = 0.743 or r2 = 0.5520 and ~ount = 7.85 > ttable

=

1.68 with degree of free= 50 at the revel of significan€ea

=

0.05 (2) there-was a significant relationship between the interpersonal communication and motivation of work with cornSlation coefficient ofr = 0.776 or ~ = 0.6022 and tcount = 8.71 > t ,abk = 1.68 with degree of

free

=

50 at the level of significance a

=

0.05 and (3) there was a significant relationship between the intensitie of training and interpersonal communication with motivation of work. This was shown with a correlation coefficien of R = 0.796 with

determinant index of R2

=

0.634 wich means that 63.4 % motivation of work could be explained- With the variables of intensitie or- training and interpersonal

communication together through the similarity of the double regression line

(8)

l··---i

I

I

A. Latar Belakang M~ sala b

BABI

PENDAHULUAN

Sebagaimana diketahui bahwa kemajuan..pengetahuan dan teknologi pada era

globalisasi mempunyai pengaruh besar terhadap perubahan sistcm dan sarana keija

dalam suatu organisasi. Sarana kerja dengan teknologi

modern,

diharapkan

akan

lebih mempennudah dan me1,11percepat pencapaian tujuan organisasi. Namun demikian

dalam kenyataan saat ini, sulit mencapai apa yang diharapkan itu, karena sarana

secanggih apap.un tidaklah meru p~.!!.fl satu-satunya ya~JL dapat mcmpcrlancar upaya

mencapai tujuan organisasi.

I

Jronisnya, pada saat berkembangnya pengetahuan dan teknologi canggih,

tidak sedikit organisasi yang kinerjanya semakin menurun, hal ini dapat tcrlihat dari

penunman produktivitas organisaS1 itu sendiri baik' -kuantitas maupun- kualitas.

Dengan demikian, berarti kecanggihan teknologi belum cukup untuk mcncapai

tingkat kinerja yang optimal bagi suatu organisasi, jika tanpa diimbangi dengan

kapasitas manusia yang memiliki motivasi untuk maju dan berkcmbang sesuai

dengan tuntutan perkembangan teknologi itu sendiri. NEc~.~ta

Sejalan dengan itu, Erwin menyatakan bahwa pcnurunan produktivitas kcrja,

antara lain disebabkan oleh faktor penurunan motivasi karyawan (pegawai) dan

komitmen

ternadap

kincrja berkualitas tinggi. (Timpe,- 1999 ).Untuk itu, menyadari bahwa dalam suatu organisasi diperlukan strategi baru untuk <lapat mengelola

manusia sebagai sumber daya yang bermotivasi tinggi dan digali potcnsinya untuk

(9)

····--··-- .. ,·

-1

I

I

I

I

dikembangkan menjadi manusia unggul. Menurut TiJaar ( Jty, :,_ yang dimaksud

m:anusia unggul adalah manusia yang dapat mengembangkan pole~.is!nya itu, ia dapat

bersaing dengan manusia lahmya dan dapat menghasiJkan sewatu yang berkualitas

demi kemakmuran bersama. Oleh sebab itu kinerja organisasi dapat di-..vujudkan pada

tingkat yang lebih tinggi, apabila ditunjang oleh sumber

day

a manusia yang memiliki

motivasi

un~

~ eningkatkan

prestasi dalam bckerjanya. eO

Y

Saat ini proses memotivasi dengan cara paksa, ancaman danJatau hukuman

disiplin sudah tidak memungkinkan lagi. Sikap otoriter dari seorang pemimpin hanya

akan memperbesar kerenggangan hubungan kerja serta penurunan motivasi kerja

karyawan dan akibatnya mereka tidak perduli lagi dengan-kualitas kerja. Terlcbih lagi

tekanan yang terlalu berat dari pimpinan cenderung mematikan gagasan dan

kreativitas kerja. Karyawan hanya dapat termotivasi o)eh kepuasan dalam bekerja dan

bukan karena paksaan. Walaupun mereka mau bekerja karena dipaksa, itu bukan

karena termotivasi, melainkan hanya digerakkan oleh lingkungan yang mcmaksa

untuk mdakukan pekerjaan itu walau tidak sesuai dengan hati nuraninya, dan

aktivitas bekcrjanya hanya akan berlangsung scsaat.

Guna menciptakan suasan a.J~~rja yang dapat memotivasi karyawan (E ~ awai ),

Berry mengemukakan beberapa pendekatan, an tara lain (1) pendckatan pribadi

me1alui kontak sehari-hari dengan bawahan, (2) memperlakukan bawahan sebagai

manusia (rekan kerja) dan bukan seperti robot, (3) menunjukkan perhatian yang tulus,

dan (4)

mem

;~

hi

kebutuhan

ba; ahan

secara tepat.

(f hnpe,

1999). Atas dasar itu1ah pcmimpin dituntut mampu berkomunikasi dengan efektif. Karena dengan

berkomunikasi yang efektif ia akan mampu menciptakan suasana hubungan kerja

(10)

• I

yang hannonis diantara sesama anggota kelompoknya,

yang

pada ~;: c:o:mya akan

dapat meningkatkan motivasi kelja.Dalam usaha meningkatkan kualit<:s sumber daya

yang produktif, karyawan merupakan komponen sumber daya manus1a yang harus

dibina dan dikembangkan secara terus menerus. Potensi sumber daya karyawan itu

perlu terus menerus ditambah dan dikembangkan agar dapat melakukan fungsinya

secara profesional. /

Bertitik ~olak dari keyakinan babwa karyawan operator produksi adalah suatu

profesi> maka pelatihan merupakan hal yang sangat krusial dalam dunia kerja.

Pclatihan itu scndiri sebagai bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar

untuk memperoleh dan meningkatkan keterarnpilan dUuar sistem pendidikan yang

berlaku dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metodc yang lebih

mengutamakan pada praktek.Dengan dcmiklian, kegiatan pelatihan pada dasarnya

dilaksanakan untuk menghasilkan perubahan tingkah laku berupa benambahnya

pengetahuan, keahfian, keterampilan, dan pen1bahan sikap serta perilaku. Dalam

pelatihan diharapkan ktterampilan karyawan akan meningkat, sehingga pada

gilirannya akan dapat meningkatkan kinerjanya.

Keberhasilan dalam memiw pin suatu organisasi banyak dite nt~an oleh

tingkat motivasi yang dikembangkan antar anggota kclompok melalui komunikasi

yang efektif dan efisien serta memupuk ketcrampilan karyawan untuk

memberdayakan potensi dan dirinya. Keterampilan dimaksud m eliputi pengertian: (1 )

physical skill,(2) intelectual skill,

(3)

social skill,

dan{4)

managerial skilC Dcngan

komunikasi akan terjadi tukar menukar ide atau gagasan di antara karyawan sebagai

angota organisasi dalam rangka mcmpcroleh infonnasi yang akurat tcntang

(11)

pelaksanaan suatu kegiatan atau pemecahan masalah. Komunibsi juga

memoogkinkan pimpinan menggali jenis kcbutuhan karyawan dan mencari cara

untuk memenuhinya dalarn rangka meningkatkan motivasi kerja. Tanpa komunikasi

su1it bagi pimpinan untuk mendapat umpan balik, memberikan arahan, melakukan

kordina:si, dan menciptakan hubungan kelja

yang

harmonis, schingga akibatnya

kehidupan organisasi akan statis. rME.Q

7

Mengingat komunikasi rnemegang peranan penting guna mengembangkan

motivasi kerja dalam suatu organisasi, maka pemimpin harus senantiasa berupaya

membina dan mengembangkan komunikasi yang efektif. Semakin efektif komunikasi

yang dilakukan--<>leh pemimpin, semakin efektif pula kepemimpinan seseorang_dalam

upaya meningkatkan motivasi kerja. Komunikasi yang paling efektif untuk

mewujudkan kepemimpinan yang sukses adalab komunikasi interpersonal. Dengan

komunikasi interpersonal terdapat keterbukaan untuk menerima dan memberi

informasi di antara sesama karyawan, adanya saling merasakan apa yang tengal1

dirasakan orang lain yang ditunjukkan dengan sikap kebersamaan. Kedekatan di

antara karyawan akibat komunikasi interpersonal, akan melahirkan hubungan kerja

yang hannonis. Dengan demikLan karyawan akan merasa tennotivasi untuk

1 k k

,,.p. ....

me a sana an tugasnya. / ,~-..

Berdasarkan uraian di atas timbul pertanyaan tcntang bagaimana keterkaitan

antara intensitas pelatihan dan komunikasi interpersonal dengan motivasi kerja. Jika

variabel·vari;-b-;1

tersebut terbuktT crat

kaitanya

dengan

motivasi

kerja, mriKa

akan

sangat potensial untuk dikembangkan dalam rangka upaya peningkatan produktivitas

(12)

B. ldentifikasi Masalah

Berdasarkan uraian Jatar belakang masalah tersebut di atas dapat diidentifaksi

masalah-masa1ah sebagai berikut: (1) Apakah motivasi kerja dipedukan dalam upaya

peningkatan efektivitas kerja di lingkungan suatu organisasi?, (2) Bagaimana

indikator karyawan yang mempunyai tingkat motivasi kerja yang tinggi?, (3)Apakah

karyawan yang mempunyai motivasi kerja dapat meningkatkan produktivitas

kerjanya?, ( 4) Apakah i ~tensitas pelatihan rncmpunyai hubungan erat dengan motivasi kerja?, (5) Apakah ada hubungan yang positif antara kornunikasi

interpersonal dtmgan motivasi kerja'?, (6) Apakah ada hubungan antara intensitas

pelatihan dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama dcngan motivasi kerja?

~H~o

!)~~

v~

~~

yg

C. Pembatasau Masalah 1 . v •. .,.o c a CJtu, c:.O c o CJ •• .,.o c

li.

Banyak masalah yang tclah diidentifikasi sebelumnya, namun mengingat

keterbatasan peniliti, maka dibatasi berkisar pada masalah yang bcrkaitan dengan

motivasi kerja. Masa}ah tersebut penting u ntuk dapat diketahui dan dikaji secara

mendalam

mclruui

penelitian ini, sehingga memungkinkan dapat ditemukan J>eberapa a]ternatif cara pemecahannya.

Masalah dimaksud timbu1 dari suatu pertanyaan apakah terdapat hubungan

positif antara intensitas pelatihan dan komunikasi interpersonal dengan motivasi

kerja,

baik

se-;;;a sendiri-sendiri

rnaupun

bersama-sama
(13)

D. Rumusan Masalah

penelitian m;

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan positif yang berarti antara intensitas pelatihan

dengan motivasi kerja karyawan PT. Eco green Oleochemicals Medan Plant? ' J

2. Apakah terdapat huhungan positif yang berarti antara komunikasi

interpersonal dengan motivasi kerja karyawan PT. Ecogreen Oleochemicals

Medan Plant?

\ I

'41

3. Apakah terdapat hubungan posit if yang berarti an tara intensitas pelatihan dan

. komunikasi interpersonal s ~ cara bersama-sama- dengan motivasi - kerja

karyawan PT. Ecogreen Oleochemica1s M edan Plant?

EJ\~

~

:Jl~

E. Tujuan Penelitian

~

CJ,, t;.O

cJ

'\.a CJ11 ,_,,t;.O

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mcndeskripsikan:

~

1. Hubungan antara intensitas pelatihan dengan motivasi kcrja karyawan

PT. E<:ogreen Oleocbemicals Medan Plant.

2. Hubungan antara komunikasi interpersonal deng@ motivasi kerja karyawan

PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant.

3. Hubungan antara intcnsitas pelatihan dan komunikasi interpersonal dengan

motivasi kerja karyawan PT. Ecogreen Oieochcmicals Mcdan

Plant

~c

M~o

--

--

~
(14)

F. Manfaat Penelitian

Basil penelitian ini diharapkan dapat bcrmanfaat secara teoritis dan secara

praktis. Adapun manfaat tersebut adalah :

I. Secara teoretis dapat digunakan untuk meningkatkan wawasan dan

pengetahuan mengenai strategi memotivasi karyawan melalui peningkatan

intensitas latihan dan komunikasi interpersonal yang efektif dalam suatu

organisasi.

4s

NEc~.b

4

NEc..r:-

~N~

2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat diterapkan dan dikembangkan

melalui pelaksanaan tugas sehari-hari di suatu organisasi pada umumnya dan

khusu$nya di PT Ecogreen Oleochemicals Medan Plant. Selain itu- dapat

digunakan pula sebagai dasar acuan bagi pimpinan dalam rangka menyusun

strategi kebijakan dalam upaya meningkatkan motivasi kerja.

(15)

BABV

SIMPULAN) IMPLIKASI DAN SAR\N

A. Simpnlan

~

( Dari basil pengujian hipotesis penelitian yang diajukan tcrbukti bahwa

variabel intensitas pelatihan dan komunikasi interpersonal, baik secara sendiri-sendiri

maupun secara bersama-sama mempunyai hubungan positif dengan motivasi kerja.

01eh karena itu, dari jabaran basil perhitungan dan pengujian hipotesis scperti

dikemukakan pad a bab terdahulu dapat diambil 6eberapa simpulan sebagai berikut: (

Perta,!!JJ!! lntensitas pelatiban mempunyai huhungan positif dengan motivasi

ketja karyawan operator produksi PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant. Dari

hasil perhitungan dapat diketahui besarnya kekuatan hubungan tersebut yang

diperlihatkan oleh besarnya koefisien korelasi, koefisien detenninasi dan persamaan

regresi hubung an antara kedua variabel. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi

intensitas pelatihan, maka akan semakin meningkatkan motivasi keija karyawan

operator produksi PT. Ecogreen OJeochcmicaJs Medan Plant. :!!'

j

\?

Kedua: Komunikasi intemersonal mempunyai hubungan positi:L .dengan

motivasi ketja karyawan operator produksi PT. Ecogreen Oleocbemicals Medan

Plant. Dari basil perhitungan dapat diketahui besarnya kekuatan hubungan tersebut

yang diperlihatkan uleh besarnya koefisien korelasi, koefisien determinasi dan

persamaan regresi hubungan

antarakedua

variabel.

Hai

ini

menunjukkan

- bahwa
(16)

motivasi kerja karyawan operator produksi PT. Ecogreen Ob .. _;,,~micals Medan

Plant.

Ketiga: Jntensitas pelatihan dan komunikasi interpersonal secara

bersama-sama mempunyai httbungan positif dengan motivasi kerja karyawan operator

produksi PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant. Kekuatan hubimgan ketiga

variabe] tersebut diperlihatkan oleh besarnya koefisien korelasi= koefisien determinasi

dan persamaan regresi ketiga variabeL Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi

intensitas pelatihan dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama, maka akan

semakin meningkatka11 motivasi kerja karyawan operator produksi PT. Ecogreen

Oleochemicals.Medan Plant.

Dari basil analisis korelasi parsiaJ diketahui bahwa jika hubungan variabel- ·

variabe1 bebas tersebut j ika dipel~jari sendiri-sendiri dengan mengontrol variabel

bebas lainnya, ternyata hasilnya menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan.

Dengan demikian dapat dikatakan hubungan antara intensitas pelatihan dengan

motivas1 kerja apabila variabel komunikasi interpersonal dikontrol, temyata

hubungannya signifikan. Di sisi lain hubungan antara komunikasi interpersonal

dengan motivasi kerja apabila variabel intensitas pelatihan dikontro l, ~ ~m yata

hubungannya juga signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa, intensitas pelatihan dan

komunikasi interpersonal dengan motivasi kerja baik secara sendiri-sendiri maupun

secara bersama-sama dengan me1akukan pengontrolan pada salah satu variabe1 bebas

adalah signifiK'an.

Dari basil pengujian hipotcsis juga dapa1 diketahui bahwa salah satu dari dua

variabel bebas, yakni variahcl komunikasi interpersonal, merupakan variabel yang

(17)

memberikan sumbangan lebih besar terhadap motivasi kelja kar_yawan PT. Ecogreen

01eochemica)s Medan Plant. Ha1 ini berarti untuk meningkatkan motivasi kerja

karyawan PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant dapat ditempuh dengan cara

mengefektifkan komunikasi interpersonal, dan untuk seJanjutnya baru meningkatkan

intensitas pelatihan karyawan PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant.

- t:/ \.

t:J I •

~

- - " " C /

~

B. Jmplikasi Penelitian ~

Berdasarkan pengujian hipotesis dan simpulan sebagaimana diuraikan pada

bab terdahulu, maka sebagai implikasi dari basil penelitian ini adalah :

1. Upaya Meningkatkan

M.Qtjyasi Kerja

Ka ry~awa

n

melalui

Peningkatan lntensTtas Pelatihan

/ Karyawan sebagai sumber daya manusia potensial keberadaannya sangat

memegang peranan penting pada suatu organisasi atau lembaga. Seperti juga

halnya karyawan operator

pro ~~si

PT. Ecogrccn Oleochemicals Mcdan_PJant

adalah salah satu aset potensial bagi perusahaan tersebut, karena dipundak

merekalah maju-mundur atau kelangsungan dari perusahaan tersebut. Untuk itu,

pihak manajemen sudah seharusnya1ah bukan saja senantiasa membina,

melindungi; mensejahterakan mereka tetapi lebih dari itu pihak manajemen juga

harus turut mengembangkan potensi yang mereka miliki. -

~

l {

$

Salah satu aspek penting dalam rangka mengcmbangkan potensi karyawan

adalah dalam bentuk memberikan dan/atau mclaksanakan pelatihan. Dimana

--

--pe1atihan pada dasarnya ada)ah proses memberikan bantuan bagi para karyawa:n

(18)

.,.

kekurangannya dalam melaksanakan pekerjaan. Fokus kegiatannya ada)ah untuk

meningkatkan kemampuan kerja dalam memenuhi kebutuhan tuntutan cara kerja

yang paling efektif pada masa sekarang. Pelaksanaan pelatihan seperti

dikemukakan sangat bergantung atau berkaitan erat dengan dua kegiatan

manajemen sumberdaya man usia yaitu anali$iS pekerjaan dan an ali sis penilaian )

pekerjaan.

n11~0

J

vf-IIME.O / VAf, ..

~0

/ a

V~Jn.~,~O

c

Untuk itu, perlu dirancang suatu met ode pelatihan serta strategi yang tepat

dalam melaksanakan pelatihan, yakni dengan memberikan pelatihan secara

)

berkesinambungan dan berkelanjutan dengan materi yang disesuaikan dengan

jenjang pendidikan dan keterampilan yang telah dimiliki sebelumnya. Disarnping

itu, metode pclatihan hendaknya buat tidak monoton misalnya pe]atihan

)

dilaksanakn pada tempat yang bervariasi bisa dilingkungan perusahaan dan/atau

diluar linghmgan perusahaan serta dengan teknik-teknik yang menarik. Sehingga

diharapkan bukan saja akan memotivasi peserta untuk mngikutinya tetapi lebih

dari itu juga akan memotivasi pesertalkaryawan untuk menerapkan dan

}

melaksanakan apa yang telah diperolehnya se)ama mengikuti pelatihan tersebut,

yang pada gilirannya ak:an meningkatkan produktivitas kerja para ka rya ~ an itu

sendiri .

(19)

2. Upaya Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan melalui Pengefckt~L.>i Komunikasi Interpersonal

Keberhasilan tujuan dari suatu organisasi terrnasuk organisasi perusahi'lan

tidak terlepas dari kemampuan karyawan dalam melakukan komunikasi

interpersonal. Karena melalui komunikasi interpersonal yang cfektif akan tcrjadi

interaksi baik antara bawahan dengan bawahan maupun antara bawahan dengan

atasan

atat!_

sebaliknya.

Dimarra

komunikasi interpersonal merupakan ~ proses

penyampaian pesan oleh pengirim atau komunikator kepada penerima atau

komunikan baik melalui maupun tanpa perantara.

EJ

Komunikasi interpersonal dalam lingkup organisasi perusahaan harus

memperhatikan bagaimana situasi karyawan yang dihadapi, sehingga

produktivitas kerja karyawan akan maksirnal apabi1a mampu melakukan

kamunikasi interpeTsonal dengan baik dan tepat. Keberhasilan komunikasi

interpe rso _E~ ito sendiri sangat_bgganfung dari pengqasaan materi dan pengaturan

cara-cara

pcnyampaiannya.

, !:

_ Komunikasi interpersonal merupakan salah satu aspek dalam peningkatan

motivasi kerja sehingga akan juga meningkatkan produktivitas kerja karyawan,

karena melalui konnmikasi interpeisonal proses pertukaran informasi dan

penyampaian pesan-pesan dapat ber1angsung, disamping itu melalui komunikasi

interpersonal dapa1 juga meningatkan hubungan kerja yang baik serta merupakan

dasar dari kebanyakan pergaulan dalam suatu org ~ s :: si. (

OJch karcna itu, komunikasi interpersonal yang telah ada perlu

(20)

pertemuan seca.-a bcrkala, baik melalui rapat koordinasi maupun bentuk kerja

kelompok atau kemungkinan bisa dikembangkan mela]ui coffee morning yang

diadakan setelah senam pagi setiap minggu atau sebulan sekali. Karena kegiatan

seperti ini akan mem berikan kesempatan berdialog secara be bas dan terbuka

mengenai keluhan dan pennasalahan serta saling tukar"menukar pikiran dan

informasi di antara karyawan. Selain itu juga sikap kerjasama, kebersamaan,

sa1ing menghargai dan saling menghonnati serta saling menerima gagasan di

antara karyawan dapat dibina dan dikembangkan melalui kelompok kcrja (team

work). ., - ,. ~ ~~

'0

0

' ·

·<' ·

~~

~

~

C. Saran-Saran -~'P,."\ 4~p.-

-·-·

Dari hasil pembahasan pene1itian, !:limpulan, dan implikasi seperti telah

diuraikan di atas, mab penulis mcngajukan saran sebagai berikut ~

1. Pimpinan Perusahaan dan atau pimpinan unit disarankan untuk mcmotivasi

serta mcmberi kesempatan dan kemudahan bagi karyawan dalam

}

mengembangkan wa\vasan serta pengetahuan dengan jalan mengikutsertakan

karyawan dilingkungannya untuk mengikuti berbagai pelatihan maupun

training serta mcningkatkan pengctahuannya baik yang bersifa1 keilmuan

maupun keterampilan, sehingga memiliki kompetensi yang tinggi dalam

upaya meningkatkan produktivitas ketjanya.

2.

Pimpimm - Pcrusahaan dan

atau

pimpinan unit

-disarankan

untuk menjalin
(21)

sehingga dapat tercipta dan terbinanya harmonisasi hubungan baik antar

atasan dengan bmvahan maupun antara bawahan dengan bawahan.

3. Disarankan kepada karyawan hendaknya tidak mudah merasa puas dengan

apa yang telah dimihki (pengetahuan dan keterampilan) yang telah dimiliki,

potensi dirinya .

...

(22)

DAFTAR PUSTAKA

~

Anonymus. Interpersonal Communication, 1999,

http://www.abacon.com/commstudies/interoersonal/inpatems.htm.

Anonymus. Motivation-Psychological,

g}

l

i_

1999,

http://mentalhelp.net/psyhelp/chap4/chap4i.htm. •

\? ·

Atmodiwirio. 2002,

--

Manajemen Pelatihan,

--

Jakarta : Arda_dizya Jaya.

~

Azwar. 2001, Realibilitas dan Validitas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Budyatna dan Mutmainah. 1994, Modul Komunikasi Antarpribadi, Jakarta: Universitas Terbuka.

Cochran. 1974, Sampling Techniqu!_,]:Jew Delhi: Eastew..Private.

Compton &

Wi1liam

Bennett. 1967, Communication: in Supervisory Management,

Great Britania: Aylesbury, Bucks.

Danna. (2003), Prinsip-Prinsip Manajemen Pelatihan, Jakarta : Pusduklat Pegawai Depdiknas.

Davis.l989, Human Behavior at - work: OrganizatTo7zal Behavior. Singapore: McGraw-Hill Book.

Davis & John W. Newstorm. 1996, Prilaku dalam Organisasi, alih bahasa Agus Dharma. Jakarta: Erlangga.

Devito. (1 991), Human Communication. New York: Random House.

~

Famularso. 1972, Handbook of Modern Persone/ Administration. USA:

McGrow-Hill, Inc.

Fiedler and Chammers, 1974, Leadership and Effective Management, Illinois : Scott Foresman.

I

Furtwengler. (2002), Penuntun Sepuluh Menit Penilaia.n 'Kinerja. Alih bahasi;' Fandy Tjiptono. Y ogyakarta : Andi.

Gallerman. 1 963, Motivation and Productivil;y, New York: Amacom a Division of

~

c, America

~~

a gement

Associations. " El • _. _ , . __ 0

J

~~

82

~

(23)

..

Gibson, James L., John M. lvancevich, and James H Donnelly Jr. 1994, Organisasi:

Prilaku, Struktur, dan Proses, terjemahan Agus Dharma. Jakarta:

Erlangga.

Hardjana. 2001, Training SDM yang Efektif, Y ogyakarta : Kanisius.

Hersey and H. Blanchard. 1998, Management of Organization Behavior: Utilizing

Human Resources, alih bahasa Agus'Dharma, Jakarta : Erlangga.

International Reading Association. 1983, Dictionary of Reading and Related Terms,

Washington:

H. E. B.

Publisher.

--~

Janten. Wim Van. 1994. Statistiko untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: Gramedia. ~ Lipham.l995,

The

Principalship Concepts Competencies and Cases, London:

Longman Inc.

Lynton.And Pareek.1992. Pe/atihan dan Pengembangan Tenaga Kerja. Jakarta .

~u..§.tak

a

Binama Pressindo.

Martoyo.l992, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE.

Maslow .1994, Motivation and Personality, New York: Harper and Bross.

Muhammad, Ami. 1995. Komunikasi Organi.fasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Nawawi.1997:-Manajemen Sumber-Daya Man usia. Yogyakarta : Gajah Mada University Pres.

Wayne. 2000, Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkat-kan Kinerja Perusahaan,

Bandung : Remaja Rosda Karya.

Jalaluddin. 2000, Psikologi Komunikasi, Bandung : Remaja Rosda Karya.

Veithzal. 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan; Dari Teori ke Praktek. Jakarta : Raja Grafindo Pcrsada.

Robbins.] 996, Prilaku Organisasi, teljemahan Hadyana Pujaatmaja. Jakarta: Prenha11indo.

Santoso.2002, SPSS Versi 11 :

Meiigo lah

Data

Statislik-secara

Profesional, J akarta :

Gramedia.

Scot.l 990, Keterampilan Berkomunikasi. Jakarta : Binarupa Aksara.

:;

(24)

Schuler.l9/> Human Resources Management, alih bahasa Dwi Kartini Yahya, Jakarta : Erlangga.

Sedarmayan?i 2001, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Bandung: Mandar Maju.

Shelton. (editor). 2002, A New Paradigm of Leadership, Jakarta EJex Media Koputindo.

Steer & Lyman.l991, Motivation and Work Behavior, New Tork: McGrow-Hill, Inc. c

~

Tilaar.1999, Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional dalam Perspektif

A bad 21, Jakarta : T era Indonesia.

Tilaar.2001, Manajemen Pendidikan Nasional ; Kajian Pendidikan Masa Depan, )

Bandung : Remaja Rosda Karya.

Timpe.l993, Kinerja ; Seri Manaaj!_"!f!n Sumber Daya M(J]lusia, alih baha sa~ _ ofy an Clk.iiiat, Jakarta : Elek Media Komputindo.

Timpe.1 999, Memotivasi Pegawai: Seri Manajemen Sumber Daya Manusia,

alihd

bahasa Susanto Budidharmo. Jakarta: Gramedia Asri Media. ""'

Tjiptono dan Anastasia.l 9%, Total Quality Manajemen. Yogyakarta: Andi Offset.

Tuckman.l972, Conducting Educational Research, New- York : Harcourt ~J rac e Jovonavieceh Inc.

I

Wahjosumidjo. 1994, Kepemimpinan dan Motivasi, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Biaya yang dikeluarkan dari pelaksana kegiatan ini dibebankan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi NTT

peubahnya tidak memuat eksponensial, trigonometri  (seperti  sin ,  cos

[r]

3.Undang-Undang Nomor S Tahun 2Ot4 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia rahun 20'14 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik

Pidana bersyarat yaitu dalam hal pidana atas kebebasan seseorang dimana hakim dapat menetapkan suatu syarat umum yaitu bahwa terhukum selama masa percobaan yang

[r]

Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR Disclosure) pada laporan Tahunan Perusahaan: Studi Empiris pada Perusahaan Publik yang Tercatat

[r]