• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP INVESTASI DI KABUPATEN TUBAN abstrak. Artikel Amalia Ma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP INVESTASI DI KABUPATEN TUBAN abstrak. Artikel Amalia Ma"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP INVESTASI DI KABUPATEN TUBAN

Amalia Ma’rufa, Sri Subanti, Titin Sri Martini Program Studi Matematika FMIPA UNS

ABSTRAK. Kegiatan investasi merupakan awal kegiatan pembangunan

perekonomian dan salah satu komponen pendapatan suatu wilayah. Kabupaten Tuban berpotensi menarik investor dalam meningkatkan perekonomian Jawa Timur. Pada umumnya data investasi yang berfluktuasi seringkali tidak memenuhi asumsi kenormalan, sehingga metode yang digunakan adalah regresi

spline truncated yang mempunyai fleksibilitas tinggi dan kemampuan mengestimasi perilaku data yang cenderung berbeda pada setiap intervalnya dengan bantuan titik knot. Model terbaik sangat bergantung pada penentuan titik knot yang optimal yaitu nilai Generalized Cross Validation (GCV) yang minimum. Hasil dalam penelitian ini, diperoleh model spline linier dengan titik knot yang optimal adalah sebelas yang berada pada titik knot 2048624,14; 2069701,54; 2197529,02; 2265368,45; 2348437,30; 2375819,7; 2385990,62; 2437570,79; 2459167,65; 2520675,79 dan 2672179,96. RKS minimum sebesar dan GCV sebesar

Kata Kunci: investasi, spline truncated,knot dan GCV

1. PENDAHULUAN

Dalam ekonomi investasi merupakan kegiatan pembelanjaan untuk

meningkatkan kapasitas produksi dalam perekonomian. Secara umum investasi

meliputi pertambahan barang dan jasa dalam masyarakat misalnya pembuatan jalan,

pertambahan mesin-mesin baru, dan sebagainya. Investasi dapat dikatakan sebagai

bagian awal kegiatan pembangunan ekonomi. Dalam ekonomi makro, investasi

merupakan salah satu komponen dari pendapatan nasional, sehingga pengaruhnya

terhadap perekonomian suatu negara dapat ditinjau dari pendapatan nasionalnya.

Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator

penting untuk menganalisis pembangunan perekonomian yang terjadi disuatu

wilayah. Menurut BPS (2015), PDRB didefinisikan sebagai total nilai produksi

barang dan jasa yang diproduksi di wilayah tertentu dalam waktu tertentu (satu

tahun). PDRB dapat menggambarkan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah.

Tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi dapat diketahui dengan meningkatnya nilai

PDRB sehingga dapat dikatakan bahwa daerah tersebut mengalami kemajuan dalam

(2)

2

Secara umum, perekonomian Indonesia semakin menunjukkan perkembangan

yang cukup baik. Namun pada dasarnya kualitas pertumbuhan ekonominya masih

rendah. Kondisi perekonomian secara nasional yang melemah, tidak mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa Timur. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan

perekonomian pada triwulan II tahun 2015 sebesar 5,25 persen (BPS, 2015).

Pertumbuhan ini tertinggi jika dibandingkan provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat dan

DKI Jakarta. Salah satu Kabupaten yang berkontribusi dalam meningkatan

perekonomian di Jawa Timur yaitu Kabupaten Tuban.

Beberapa peneliti seperti Hardle (1990), Wahba (1990), serta Budiantara dan

Subanar (1997) penggunaan regresi nonparametrik sebagai pendekatan untuk

model data, agar mempunyai fleksibilitas yang baik. Spline mempunyai

keunggulan dalam mengatasi pola data yang berbeda pada interval tertentu dengan

bantuan titik-titik knot, serta kurva yang dihasilkan relatif mulus (Hardle, 1990).

Regresi Spline adalah suatu metode analisis regresi yang bersifat piecewise

polynomial yaitu suatu potongan-potongan polinomial yang memiliki sifat tersegmen

pada selang k yang terbentuk pada titik-titik knot (Wang dan Yang, 2009). Bentuk

estimator spline juga dipengaruhi oleh lokasi dan banyaknya titik knot (Eubank,

1999). Model spline terbaik dapat dilihat dari beberapa kriteria tertentu yaitu

mempunyai Rataan Kuadrat Sisaan (RKS) dan nilai Generalized Cross Validation

(GCV) minimum.

2. REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED

2.1 Regresi Nonparametrik Spline Truncated. Regresi nonparametrik spline truncated merupakan perluasan dari regresi polinomial. Regresi spline merupakan

suatu pendekatan ke arah plot data dengan tetap memperhitungkan kemulusan kurva

dan digunakan ketika kurva regresi antara variabel respon dan variabel prediktor tidak

diketahui polanya.

Menurut Eubank (1999), regresi spline memiliki fleksibilitas yang tinggi untuk

mengestimasi kurva regresi dengan merupakan kurva regresi yang dihampiri

dengan fungsi spline berorde dengan titik knot, yang dapat

(3)

3

∑ ∑ ( ) (1)

dengan

( ) {( )

Jika model regresi spline dapat dinyatakan sebagai berikut

(2)

maka model pada persamaan (2) untuk setiap pengamatan i= 1,2,...,n dapat dituliskan

sebagai berikut

∑ ∑ ( ) (3)

dengan adalah intersep, nilai dugaan variabel respon saat , adalah

variabel prediktor ke-i dengan orde ke-j dan adalah koefisien regresi pada

dengan orde ke-j

2.2 Pemilihan Titik Knot Optimal. Pemilihan titik knot berpengaruh pada model regresi spline yang akan dipilih. Penentuan lokasi titik knot yang berbeda akan

menghasilkan model regresi spline yang berbeda. Metode yang dapat digunakan

untuk memilih titik knot optimal menurut Eubank (1988) adalah ukuran kinerja atas

penduga kurva regresi yang ditentukan dari rataan kuadrat sisaan (RKS) dan

generalized cross validation (GCV). Rataan kuadrat sisaan merupakan ukuran kinerja

yang paling sederhana. Cara menghitung GCV adalah

[ ]

dengan ∑ , adalah titik knot, matriks adalah

matriks dan adalah matriks identitas.

2.3 Kriteria Pemilihan Model Terbaik. Salah satu tujuan analisis regresi adalah mendapatkan model terbaik yang dapat menjelaskan hubungan antara variabel respon

dan variabel prediktor berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria terbaik yang sering

digunakan adalah pemilihan nilai RKS minimum dan nilai koefisien determinasi

maksimum (Budiantara, 2005). Nilai RKS merupakan nilai taksiran dari varian sisaan

sehingga model terbaik yang memiliki nilai RKS minimum dengan nilai taksiran

(4)

4

proporsi keragaman atau variansi total di sekitar nilai tengah yang dapat dijelaskan

oleh model regresi.

3. METODE PENELITIAN

3.1 Sumber Data dan Variabel Penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapat dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(BAPPEDA) Kabupaten Tuban. Data yang diberikan berupa data investasi dan

Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan (PDRB ADHK) dari

triwulan I tahun 2004 sampai triwulan VI tahun 2015. Total sampel yang digunakan

dalam penelitian ini sejumlah 48 data. Variabel penelitian yang digunakan adalah

PDRB atas dasar nilai konstan sebagai variabel prediktor ( ) dan investasi sebagai

variabel respon ( ).

3.2 Analisis Data. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah membuat scatter plot antara PDRB ADHK dan investasi, memodelkan investasi di

Kabupaten Tuban dengan menggunakan regresi nonparametrik spline sesuai dengan

persamaan (1), memodelkan investasi Kabupaten Tuban dengan memilih titik knot

optimal berdasarkan GCV, membuat interpresasi dan kesimpulan.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Scatter Plot pada Data Investasi dan Produk Domestik Regional Bruto Atas dasar harga konstan Kabupaten Tuban. Data sekunder yang digunakan untuk penerapan model regresi nonparametrik menggunakan spline truncated adalah data

PDRB ADHK dan investasi triwulanan tahun 2004-2015. Scatter plot PDRB ADHK

[image:4.612.192.464.574.677.2]

Kabupaten Tuban terhadap investasi terdapat pada Gambar 1.

(5)

5

Gambar 1 menunjukkan terjadinya perubahan pola sebaran data pada interval

2000000 – 2500000 yaitu antara triwulan I tahun 2012-triwulan IV tahun 2013. Hal

ini dapat diketahui pada susunan titik-titik pada gambar yang cenderung berbelok

pada selang interval tersebut.

4.2 Pemilihan Model Regresi Spline dengan yang Optimal. Pendekatan regresi nonparametrik bertujuan untuk mendapatkan kurva mulus yang mempunyai optimal

menggunakan data sebanyak , maka diperlukan secara ukuran kinerja RKS dan

GCV menurut Eubank (1999). Berdasarkan running program dengan menggunakan

persamaan (4) diperoleh nilai RKS minimum sebesar 2,92381×1012 dan GCV sebesar

4,0098×1012yang berada pada titik knot 2048624,14; 2069701,54; 2197529,02;

2265368,45; 2348437,30; 2375819,7; 2385990,62; 2437570,79; 2459167,65;

2520675,79 dan 2672179,96.

4.3 Model Regresi Nonparametrik Spline Truncated. Setelah memperoleh titik knot dengan nilai GCV dan RKS yang minimum, selanjutnya dapat diperoleh

[image:5.612.131.507.439.580.2]

estimasi model spline linier. Hasil estimasi parameter ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Estimasi Model Spline Linier dengan Sebelas Titik Knot

Parameter Estimasi Koefisisen

Parameter Parameter

Estimasi Koefisisen Parameter

-6223043 5768,695

6,487375 -7228,527

-289,6934 -94,10314

299,7521 554,6192

-51,26692 372,8291

42,36398 -22,12896

635,5909

Berdasarkan persamaan (3) model spline truncated linier dapat dinyatakan sebagai

̂

(6)

6

(5)

Estimasi model regresi spline linier dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi truncated

̂=

{

Model spline linier dengan sebelas titik knot tersebut memiliki nilai RKS

sebesar dan nilai sebesar 0,9880728. Artinya bahwa secara

statistik variabel PDRB ADHK mempengaruhi peningkatan investasi sebesar

98,81%. sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Model regresi spline linier

dengan knot 2048624,14; 2069701,54; 2197529,02; 2265368,45; 2348437,30;

2375819,7; 2385990,62; 2437570,79; 2459167,65; 2520675,79 dan 2672179,96

sebagai estimasi pola hubungan antara investasi terhadap PDRB ADHK di Kabupaten

[image:6.612.174.460.512.670.2]

Tuban dapat digambarkan ke dalam bentuk kurva seperti terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Estimasi Kurva Pola Hubungan Investasi di Kabupaten Tuban

(7)

7

5. KESIMPULAN

Model spline linier dengan sebelas titik knot memiliki nilai RKS sebesar

2.92381 1012 dan nilai sebesar 0,9880728. Artinya bahwa secara statistik

variabel PDRB ADHK mempengaruhi peningkatan investasi sebesar 98,81%.

sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Model yang terbentuk adalah sebagai

berikut

̂=

{

DAFTAR PUSTAKA

BPS. (2015). Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tuban Tahun 2015. Badan Pusat Statistik, Tuban

Budiantara, I. N. (2005). Penentuan Titik-titik Knot dalam Regresi Spline. Jurnal Berkala, Jurusan Statistika FMIPA ITS, Surabaya. 15(3)

Budiantara, I. N., Subanar, dan Soejoeti, Z. (1997). Weighted Spline Estimator, Bulletin of the International Statistical Institute, 51, 333-334

Eubank, R. (1999). Spline Smoothing and Nonparametric Regression Second Edition. Marcel Dekker, New York

Hardle, W. (1990). Applied Nonparametric Regression. Cambridge University Press, New York.

Wahba G. (1990). Spline Models for Observasion Data. SIAM. Pensylvania.

Gambar

Gambar 1. Scatter Plot PDRB Kabupaten Tuban terhadap Investasi Kabupaten
Tabel 1 Estimasi Model Spline Linier dengan Sebelas Titik Knot
Gambar 2 Estimasi Kurva Pola Hubungan Investasi di Kabupaten Tuban

Referensi

Dokumen terkait

Pada sisi yang lain keberadaan timah yang tidak dikelola dan diatur dengan baik oleh aparat pemerintah daerah, disertai dengan tidak adanya kesadaran untuk menjaga

Hasil penelitian adalah: (1) Terjadi peningkatan rata-rata aktivitas siswa dari siklus I sampai siklus III dengan nilai rata – rata aktivitas siswa pada siklus

Inovasi merupakan salah satu yang harus dikembangkan dalam dunia bisnis, agar selalu muncul gagasan-gagasan baru yang dapat terus memperbaharui produk ataupun

Penelitian pakan dilakukan untuk menentukan dosis optimum tepung cangkang rajungan (TCR) untuk mengganti tepung ikan (TI) dalam pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup

Hal inilah yang perlu mendapat sorotan, bagaimana aplikasi makna syatrah terhadap penentuan arah kiblat di kalangan masyarakat, yang tentunya memaknai lafadz syatrah

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang ”Perilaku Konsumtif: Literasi Keuangan dan Gaya Hidup Ibu Rumah Tangga” baik yang bekerja maupun yang tidak bekerja,

Pada awal pertumbuhan vegetatif tanaman, pemberian kompos TKKS yang diiringi dengan peningkatan dosis pupuk NPK hingga 300 kg ha -1 mampu meningkatkan pertumbuhan

Pelaksanaan pelayanan kefarmasian di apotek jaringan di wilayah Surabaya Selatan sudah memenuhi standar pelayanan kefarmasian menurut Permenkes nomor 35 tahun