• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh program diskon dan kepemilikan kartu anggota terhadap minat beli produk di Centro Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh program diskon dan kepemilikan kartu anggota terhadap minat beli produk di Centro Yogyakarta."

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

xiv

ABSTRAK

PENGARUH PROGRAM DISKON DAN KEPEMILIKAN KARTU

ANGGOTA TERHADAP MINAT BELI PRODUK DI CENTRO

YOGYAKARTA

Agung Santoso

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2012

(2)

xv

ABSTRACT

EFFECT OF DISCOUNT AND MEMBERSHIP ON PURCHASE

INTENTION AT CENTRO DEPARTMENT YOGYAKARTA

Agung Santoso

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2012

(3)

i

PENGARUH PROGRAM DISKON DAN KEPEMILIKAN KARTU

ANGGOTA TERHADAP MINAT BELI PRODUK DI CENTRO

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh: Agung Santoso NIM: 082214056

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

iv

Motto:

Hidup tidak semudah membalikan telapak tangan, kita harus selalu bekerja keras dalam melakukan semua hal yang berguna bagi kehidupan kita dan selesaikan lah

masalah kehidupan dengan tanpa memunculkan masalah yang baru dalam kehidupan kita.

(Penulis)

Jika kita memegang segelas air selama 1 menit tidak akan menjadi masalah. Tetapi bila kita memegang segelas air dalam waktu 1 jam apalagi 1 hari tentu akan menjadi masalah. Beratnya sebenarnya sama, tetapi semakin lama bebannya akan semakin berat. Bukan berat beban yang membuat kita setres, tetapi lamanya

kita memikul beban. (Penulis)

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

(7)
(8)
(9)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Program Diskon dan Kepemilikan Kartu Anggota Terhadap Minat Beli Produk di Centro Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Dr. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati. 4. Ibu Ike Janita Dewi, SE., M.B.A.,Ph.D., selaku dosen pembimbing II,

yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

(10)

viii

penghidupan yang layak bagiku. Terima kasih juga telah menjadikanku orang yang kuat dan tegar dalam menghadapi hidup sehingga membuatku dewasa dalam menyingkapi hidup

7. My Girlfriend yang selama ini membantu dalam penulisan skripsi dan juga dalam menemani tiap hari dalam menyusun skripsi ini. Saya ucapkan terima kasih juga kepada semua orang yang membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, Penulis

(11)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS...v

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vi

HALAMAN DAFTAR ISI ... viii

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xii

HALAMAN ABSTRAK... xiii

HALAMAN ABSTRACT ... xiv

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah...3

C. Pembatasan Masalah ...3

D. Tujuan Penelitian ...4

E. Manfaat Penelitian ...4

BAB II KAJIAN PUSTAKA...6

A. Landasan Teori...6

1. Pengertian Perilaku Konsumen...6

(12)

x

3. Pengertian Minat Beli ...17

4. Diskon...19

a. Pengertian Diskon...19

b. Jenis-jenis Diskon...20

B. Penelitian Sebelumnya...22

C. Kerangka Konseptual...23

D. Rumusan Hipotesis ...23

BAB III METODE PENELITIAN...28

A. Jenis Penelitian...28

B. Subjek dan Objek Penelitian...28

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ...28

D. Variabel Penelitian...28

E. Definisi Operasioanal...29

F. Populasi dan Sempel ...32

G. Teknik Pengambilan Sampel ...33

H. Teknik Pengumpulan Data...33

I. Teknik Pengujian Instrumen ...33

J. Teknik Analisis Data...35

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN...39

BAB V ANALISIS DATA...47

A. Analisis Karakteristik Demografi Responden ...47

B. Pengujian Instrumen ...52

(13)

xi

D. Pengaruh Program Diskon dan Kartu Anggota Terhadap Kepuasan

Konsumen ...58

E. Pembahasan...63

BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN...66

A. Kesimpulan ...66

B. Saran ...67

DAFTAR PUSTAKA...69

(14)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...48

V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan...49

V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Kepentingan Datang ke Centro...50

V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Belanja di Centro ...51

V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-rata Pengeluaran ...52

V.6 Uji Validitas ...53

V.7 Uji Reliabilitas...55

V.8 Uji Normalitas ...56

V.9 Uji Multikolinearitas ...57

V.10 Uji Heteroskedastisitas ...58

(15)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian...71

Lampiran 2 Case Summaries ...74

Lampiran 3 Frequency Table ...82

Lampiran 4 Progam Diskon ...84

Lampiran 5 Normalitas ...87

Lampiran 6 Multicolinieritas ...88

Lampiran 7 Heteroskedastistitas ...89

(16)

xiv

ABSTRAK

PENGARUH PROGRAM DISKON DAN KEPEMILIKAN KARTU

ANGGOTA TERHADAP MINAT BELI PRODUK DI CENTRO

YOGYAKARTA

Agung Santoso

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2012

(17)

xv

ABSTRACT

EFFECT OF DISCOUNT AND MEMBERSHIP ON PURCHASE

INTENTION AT CENTRO DEPARTMENT YOGYAKARTA

Agung Santoso

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2012

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada masa sekarang tingkat konsumtif masyarakat sangat tinggi dibanding dengan masa-masa sebelumnya. Hal ini merupakan perubahan perilaku konsumen mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perubahan ini terjadi karena suatu bentuk dari pemasaran yang dilakukan departement store yang banyak melakukan diskon besar-besaran, sehingga konsumen menjadi sangat konsumtif walaupun konsumen sebenarnya tidak membutuhkan produk tersebut. Hal ini yang menjadi sasaran para pemilik department store untuk menarik para konsumen untuk melakukan pembelian secara besar-besaran pada waktu adanya promo diskon.

Dalam hal ini departement store harus benar-benar melakukan pengamatan serta penelitian dalam melakukan pemasaran. Dengan diadakannya program pemasaran dalam melakukan promo diskon, departement store sudah dianggap berhasil dalam melakukan pengamatan dan penelitian. Hal ini dikarenakan meningkatnya tingkat pembelian konsumen dalam membeli barang diskon sangat meningkat serta terjadi secara besar-besaran.

(19)

untuk mengubah perilaku konsumen adalah Centro. Hal ini dibuktikan dengan adanya kemudahan mendapatkan diskon setiap harinya tanpa adanya promo diskon. Kemudahan mendapatkan diskon ini dapat diperoleh oleh semua konsumen Centro dengan cara melakukan pembelanjaan minimal sebesar Rp 300.000,- maka konsumen Centro dapat memperoleh kartu anggota, kartu anggota ini digunakan waktu transaksi pembayaran maka para konsumen akan mendapat potongan 30%.

Kartu anggota yang dikeluarkan oleh Centro ini sangat memberi kemudahan para konsumen Centro untuk melakukan pembelian dan mendapatkan diskon, sehingga membuat para konsumen Centro menjadi sangat konsumtif. Dan dalam penelitian sementara, tingkat penjualan di Centro mengalami kenaikan yang sangat signifikan pada saat adanya promo diskon di bulan-bulan tertentu. Jadi, walaupun para konsumen Centro sebenarnya tidak membutuhkan barang yang dijual tetapi mereka akan tetap membeli barang yang dijual selama adanya diskon. Hal ini yang sangat berbeda sekali dengan pengertian perilaku konsumen itu sendiri yang mengatakan bahwa “proses atau aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan” sehingga ini menjadi topik yang dapat di angkat ke permukaan supaya para konsumen tau apa sebenarnya perilaku konsumen itu.

(20)

konsumen dalam menimbulkan minat beli produk diskon di Centro, dengan mengambil judul:

PENGARUH PROGRAM DISKON DAN KEPEMILIKAN KARTU

ANGGOTA TERHADAP MINAT BELI PRODUK DI CENTRO

YOGYAKARTA

B. Rumusan Masalah

1. Apakah program diskon mempengaruhi minat beli produk?

2. Apakah kepemilikan kartu anggota mempengaruhi minat beli produk? 3. Apakah program diskon dan kartu anggota mempengaruhi minat beli

produk?

4. Apakah kepemilikan kartu anggota lebih mempengaruhi minat beli daripada program diskon?

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data serta menentukan responden untuk dijadikan sampel. Beberapa faktor yang dilakukan oleh peneliti untuk membatasi ruang lingkup penelitian, antara lain :

1. Dari segi responden peneliti memilih responden mahasisiwi, wanita karier dan ibu-ibu rumah tangga yang memiliki kartu anggota centro. 2. Peneliti juga memilih responden mahasiswi, wanita karier dan ibu-ibu

(21)

3. Pengambilan sampel dilakukan pada waktu centro melakukan diskon dan sedang tidak melakukan diskon.

D. Tujuan Penelitian

Peneliti melakukan penelitian ini dengan beberapa tujuan penelitian, antara lain:

1. Untuk mengetahui pengaruh program diskon terhadap minat beli produk. 2. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan kartu anggota terhadap minat

beli produk.

3. Untuk mengetahui pengaruh program diskon dan kepemilikan kartu anggota terhadap minat beli produk.

4. Untuk mengetahui kepemilikan kartu anggota lebih mempengaruhi minat beli daripada program diskon.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Bagi Perusahaan

(22)

2. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan membantu masyarakat secara luas agar mengetahui kebutuhannya terhadap barang yang akan dibeli serta kepentingan barang tersebut bagi masyarakat itu sendiri.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Diharapkan penelitian ini dapat membantu pihak-pihak akademis sebagai tambahan literatur yang dapat membantu perkembangan ilmu manajemen. Selain itu, penelitian juga diharapkan dapat bermanfaat dalam menambah wawasan akademis tentang perilaku konsumen.

4. Bagi Peneliti

(23)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Pada penelitian ini akan dituliskan teori-teori, konsep dan anggapan dasar untuk memecahkan masalah yang akan dipecahkan sesuai dengan penelitian yang dilakukan.

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindak-tindakan individu secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomi termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut (James F Engel, 1988: 8).

Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang atau jasa (David L Loudon,1984:6).

(24)

Perilaku konsumen merupakan sebuah kajian yang menjadi disiplin ilmu tersendiri, tapi tentu saja pendekatan-pendekatan ilmu tentang perilaku konsumen tidak bisa berdiri sendiri tetapi sangat terkait dengan disiplin ilmu lainnya, seperti ilmu pemasaran dan komunikasi. Dalam mempelajari sebuah disiplin ilmu kita terlebih dahulu harus mengetahui konsep dari ilmu tersebut (“Perilaku Konsumen” karangan Dra. Ristiyanti Prasetijo dan Prof. John J.O.I. Ihalauw, Ph.D, Penerbit Andi,

Tahun terbit 2004).

Prilaku konsumen adalah prilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka (www.anneahira.com).

Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen, yaitu:

a. Pendekatan Interpretif

(25)

b. Pendekatan Tradisional

Pendekatan yang didasari pada teori atau metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen.

c. Sains Marketing

Pendekatan ini didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumen yang dikenal dengan sebutanmoving rate analysis.

Roda analisis konsumen adalah kerangka kerja yang digunakan marketer untuk meneliti, menganalisa dan memahami perilaku konsumen agar dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih baik. Roda analisis konsumen terdiri dari tiga elemen: afeksi dan kognisi, lingkungan dan perilaku. Afeksi menunjukan pada perasaan konsumen terhadap suatu

stimuli atau kejadian. Sedangkan kognisi mengacu kepada pemikiran konsumen.

(26)

1) Pengenalan Masalah (problem recognition)

Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan di beli.

2) Pencarian Informasi (information source)

Setelah memahami masalah yang ada konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).

3) Mengevaluasi Alternatif (alternative evaluation)

Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.

4) Keputusan pembelian (purchase decision)

(27)

5) Evaluasi Pasca pembelian (post-purchase evaluation)

Merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya.

Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen (James F. Engel – Roger D. Blackwell – Paul W. Miniard, 2003: 19).

2. Faktor-faktor Pengaruh Perilaku Konsumen

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan pembelian adalah :

a. FaktorSosial

Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka.

1) Group

(28)

2) Family Influence

Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian produk dan servis yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh yang besar dalam keputusan yang melibatkan restoran fast food (Kotler, Bowen, Makens, 2003: 204).

3) Roles and Status

Seseorang memiliki beberapa kelompok seperti keluarga, perkumpulan-perkumpulan, organisasi. Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada seseorang untuk dilakukan sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. Tiap peran membawa sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat (Kotler, Amstrong, 2006: 135). b. Faktor Personal

Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal)

yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. 1) EconomicSituation

(29)

pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu (Kotler, Amstrong, 2006: 137).

2) Lifestyle

Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler, Amstrong, 2006: 138).

3) Personality and Self Concept

Personality adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya orang yang percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi, agresif (Kotler, Amstrong, 2006: 140). Tiap orang memiliki gambaran diri yang kompleks dan perilaku seseorang cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut (Kotler, Bowen, Makens, 2003: 212).

4) Age and Life Cycle Stage

(30)

pasar. Ini mungkin dikarenakan oleh perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang menentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau servis (Kotler, Bowen, Makens, 2003: 205-206).

5) Occupation

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya, pekerja konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji terdekat (Kotler, Bowen, Makens, 2003: 207).

c. FaktorPsychological 1) Motivation

(31)

memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya (Kotler, Bowen, Makens, 2003: 214).

2) Perception

Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi dan menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama (Kotler, Bowen, Makens, 2003: 215).

3) Learning

Pembelajaran adalah suatu proses yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari membaca, diskusi, observasi, berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama (Schiffman, Kanuk, 2004: 207).

4) Beliefs and Attitude

(32)

seseorang pada sebuah obyek atau ide (Kotler, Amstrong, 2006: 145).

d. FaktorCultural

Nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari seseorang melalui keluarga dan lembaga penting lainnya (Kotler, Amstrong, 2006: 129). Penentu paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Culture, mengkompromikan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari seseorang secara terus-menerus dalam sebuah lingkungan (Kotler, Bowen, Makens, 2003: 201-202).

1) Subculture

Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah (Kotler, Amstrong, 2006: 130). Meskipun konsumen pada negara yang berbeda mempunyai suatu kesamaan, nilai, sikap dan perilakunya seringkali berbeda secara dramatis (Kotler, Bowen, Makens, 2003: 202).

2) Social Class

(33)

3) Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian menurut Schiffman, Kanuk (2004: 547) adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Bentuk proses pengambilan keputusan tersebut dapat digolongkan sebagai berikut:

a) Fully Planned Purchase, baik produk dan merek sudah dipilih sebelumnya. Biasanya terjadi ketika keterlibatan dengan produk tinggi (barang otomotif) namun bisa juga terjadi dengan keterlibatan pembelian yang rendah (kebutuhan rumah tangga). Planned purchase dapat dialihkan dengan taktik marketing misalnya pengurangan harga, kupon atau aktivitas promosi lainnya.

b) Partially Planned Purchase, bermaksud untuk membeli produk yang sudah ada tetapi pemilihan merek ditunda sampai saat pembelajaran. Keputusan akhir dapat dipengaruhi olehdiscountharga, ataudisplayproduk. c) Unplanned Purchase, baik produk dan merek dipilih di

(34)

Dengan kata lain, sebuah pajangan dapat mengingatkan sesorang akan kebutuhan dan memicu pembelian (Engel, F. James, et.al , 2001: 127-128)

Terdapat 4 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian.

a. Motivasi (motivation)

Merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

b. Persepsi (perception)

Merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.

c. Pembentukan sikap (attitude formation)

Merupakan bentuk penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal. d. Integrasi (integration)

Merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan.Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

3. Pengertian Minat Beli

(35)

pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael, 2001).

Mehta (1994: 66) mendefinisikan minat beli sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian.

Pengertian minat beli menurut Howard (1994) ( Durianto dan Liana, 2004: 44) adalah minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemasar untuk mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen di masa yang akan datang.

Sedangkan definisi minat beli menurut Kinnear dan Taylor (1995) (Thamrin, 2003: 142) adalah merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.

(36)

yang relevan seperti mengusulkan (pemrakarsa) merekomendasikan (influencer), memilih dan akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan pembelian.

Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Albari (2002) menyatakan bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang memaksa mereka untuk melakukan tindakan. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran adalah untuk kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang ditawarkan pemasar atau tidak.

4. Diskon

a. Pengertian Diskon

(37)

Menurut Ismaya (2005:252): Potongan penjualan adalah potongan terhadap harga penjualan yang telah disetujui apabila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu yang lebih cepat dari jangka waktu kredit, potongan penjualan adalah potongan tunai dipandang dari sudut penjual.”

Penjualan yang tercantum dalam laba rugi pada dasarnya adalah penjualan kotor sebelum dikurangi potongan penjualan. Setelah dikurangi dengan retur penjualan serta potongan penjualan maka didapatkan nilai penjualan yang sebenarnya atau dalam hal ini adalah penjualan bersih. Penjualan bersih inilah yang akan diakui sebagai pendapatan yang akan mempengaruhi besar kecilnya penghasilan perusahaan.

b. Jenis-Jenis Diskon

Dalam praktek dunia usaha saat ini, terdapat berbagai macam potongan penjualan atau diskon yang digunakan oleh perusahaan untuk menarik minat pelanggan dan merangsang adanya pembelian dan pembayaran dengan segera. Seperti yang dikemukakan oleh Kotler (2005 :162), potongan penjualan antara lain terdiri dari : 1) Diskon Tunai, yaitu penurunan harga bagi pembeli yang segera

(38)

2) Diskon Kuantitas, yaitu penurunan harga bagi orang yang membeli dalam jumlah besar. Contoh yang lazim adalah “$10 per unit di bawah 100 unit; $9 per unit untuk 100 unit atau lebih”. Diskon kuantitas harus ditawarkan sama untuk pelanggan dan tidak boleh melebihi penghematan biaya yang diperoleh penjual. Diskon tersebut dapat ditawarkan untuk masing-masing pesanan yang dilakukan atau untuk jumlah unit yang dipesan selama kurun waktu tertentu.

3) Diskon Fungsional, diskon (juga disebut diskon dagang), ditawarkan produsen kepada anggota-anggota saluran perdagangan jika mereka melakukan fungsi tertentu, seperti menjual, menyimpan atau melakukan pencatatan. Produsen harus menawarkan diskon fungsional yang sama dalam masing-masing saluran.

4) Diskon Musim, yaitu penurunan harga untuk orang yang membeli barang atau jasa di luar musim. Hotel, motel dan perusahaan penerbangan menawarkan diskon musim pada masa-masa penjualan yang lambat.

(39)

(promotional allowances) memberikan kepada penyalur imbalan karena berperan serta dalam program pengiklanan dan dukungan penjualan.

B. Penelitian Sebelumnya

1. Fiona Yamato, 2008. Pengaruh Bentuk Diskon Terhadap Ekspektasi Harga dan Pilihan Merek, Studi kasus pada Alfa Supermarket.

Penelitian tersebut memiliki tujuan, yaitu (1) untuk mengetahui bentuk promosi yang bisa mengurangi resiko terhadap konsumen yang mengharapkan harga yang lebih rendah pasca promosi, (2) untuk mengetahui dampak promosi pemberian harga diskon terhadap pilihan merek konsumen selama program promosi.

Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa bentuk promosi pemberian harga diskon bisa mengurangi resiko yang membuat konsumen mengharapkan harga yang lebih besar ditulis dalam bentuk

percentage off dan bentuk promosi pemberian harga diskon mempengaruhi pilihan konsumen selama periode promosi, apabila promosi dengan diskon yang besar ditulis dalam bentuk cents off, sedangkan promosi dengan diskon yang kecil ditulis dalam bentuk

percentage off.

(40)

Dijual Secara Paket, Studi kasus pada arisan BW73, Kantor Amour Corporationdan arisan keluarga.

Penelitian tersebut memiliki tujuan untuk menguji akibat dari diskon harga dan tingkat komplementaritas komponen yang dijual secara paket dan evaluasi konsumen.

Hasil dari penelitian inibahwa diskon harga paket yang di diskon ketika di jual secara individu, diantaranya yaitu harga regular komponen paket terasa mahal dan kualitas yang ada terasa rendah.

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual di bawah ini menunjukkan bahwa variabel independen (program diskon dan kartu anggota) berpengaruh terhadap variabel dependen (minat beli) secara simultan dan parsial.

D. Rumusan Hipotesis

1. Pengaruh Kepemilikan Kartu Anggota terhadap Minat Beli Produk

Kartu anggota didefinisikan sebagai suatu kartu keanggotaan dalam sebuah organisasi baik dalam bentuk formal maupun tidak formal. Hal ini

Program Diskon

Minat Beli Kepemilikan Kartu

(41)

digunakan oleh semua organisasi untuk mengetahui jumlah anggota yang di miliki oleh setiap organisasi. Dalam beberapa kepentingan kartu ini dapat digunakan sebagai identitas anggota, sehingga setiap anggota yang menunjukkan kartu tersebut mendapatkan prioritas khusus dari sebuah organisasi (Kamus Bahasa Indonesia). Kartu ini juga dipergunakan oleh seluruh tempat-tempat perbelanjaan yang memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi, sehingga para pemilik kartu anggota merasa nyaman yang membuat para konsumen yang bersangkutan melakukan transaksi di tempat tersebut terus menerus. Maka, dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sementara sebagai berikut:

H1: Kepemilikan kartu anggota berpengaruh positif terhadap minat

beli produk.

2. Pengaruh Program Diskon terhadap Minat Beli Produk

(42)

program diskon di pusat-pusat perbelanjaan sangat dinanti-nantikan para konsumen dan selalu menarik perhatian konsumen untuk membeli produk-produk yang di jual. Sikap oportunis manusia juga membuat kosumen akan lebih memilih produk diskon atau akan melakukan transaksi pembelian apabila ada program diskon, sehingga program diskon merupakan moment yang ditunggu-tunggu konsumen. Maka, dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sementara sebagai berikut:

H2: Program diskon berpengaruh positif terhadap minat beli

produk.

3. Pengaruh Program Diskon dan Kepemilikan Kartu Anggota

terhadap Minat Beli Produk

Kartu anggota didefinisikan sebagai suatu kartu keanggotaan dalam sebuah organisasi baik dalam bentuk formal maupun tidak formal. Hal ini digunakan oleh semua organisasi untuk mengetahui jumlah anggota yang di miliki oleh setiap organisasi. Dalam beberapa kepentingan kartu ini dapat digunakan sebagai identitas anggota, sehingga setiap anggota yang menunjukkan kartu tersebut mendapatkan prioritas khusus dari sebuah organisasi (Kamus Bahasa Indonesia).

(43)

Dalam hal ini pihak departemen setore melakukan dua pemasaran yang dilakukan oleh pihak Centro merupakan salah satu cara dari pihak Centro, dengan ini dapat dirumuskan hipotesis sementara sebagai berikut:

H3: Program diskon dan kartu anggota berpengaruh positif

terhadap minat beli produk.

4. Pengaruh Kepemilikan Kartu Anggota terhadap Minat Beli Produk

daripada Program Diskon

Dalam melakukan pemasaran, manajer melakukan berbagai caraseperti memberikan kartu anggota kepada para konsumennya, sehingga para konsumen dapat menikmati beberapa keuntungan yang diberikan. Biasanya untuk mendapatkan kartu anggota, konsumen harus melakukan transaksi pembelian terlebih dahulu dengan nominal tertentu. Setelah itu, konsumen baru mendapatkan kartu anggota dan menikmati berbagai keuntungan yang ditawarkan organisasi yang bersangkutan kapanpun ia akan melakukan transaksi. Kepemilikan kartu member ini banyak juga diminati karena berbagai keuntungan seperti point reward

dan mendapatkan harga khusus untuk barang-barang tertentu.

(44)

dengan harga yang lebih murah. Namun, program ini hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu saja. Sedangkan untuk kartu anggota konsumen tidak perlu menunggu waktu tertentu tersebut. Konsumen yang memiliki kartu anggota dapat berbelanja dengan senang plus mendapatkan keuntungan dari kepemilikan kartu anggota sesuai ketentuan yang diberlakukan organisasi bersangkutan. Maka, dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sementara sebagai berikut:

H4: Kepemilikan kartu anggota berpengaruh lebih besar terhadap

(45)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survei supaya data yang diperoleh lebih banyak sehingga lebih akurat, sehingga hasil dari pengumpulan data sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian: para konsumen centro yang memiliki kartu anggota centro serta para mahasiswi dan mahasiswi Atma Jaya Yogyakarta yang sering berbelanja di centro Yogyakarta.

Objek penelitian: program diskon dan kepemilikan kartu anggota.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu : Agustus 2012 – September 2012 Lokasi : Yogyakarta

D. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel

(46)

kepemilikan kartu anggota sedangkan variabel independennya adalah minat beli.

2. Definisi Variabel

Penelitian ini menggunakan pengukuran variabel berupa skala likert. Skala likert merupakan metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap subjek, objek atau kejadian tertentu. Skala likert biasanya menggunakan lima angka penilaian, yaitu: (1) sangat setuju, (2) setuju, (3) tidak pasti atau netral, (4) tidak setuju dan (5) sangat tidak setuju (Sugiyono, 2010).

E. Definisi Operasional

1. Program Diskon

Definisi program diskon adalah rancangan mengenai usaha yang akan dijalankan untuk melakukan potongan harga. Secara umum, program diskon diartikan sebagai potongan harga terhadap barang yang di jual, sehingga konsumen dapat membeli barang tersebut dengan harga yang ekonomis. Program diskon membantu para konsumen agar dapat mengelola uangnya dengan baik, walaupun melakukan pembelian di departement store. Program diskon itu sendiri memiliki berbagai macam bentuk, antara lain :

a. Potongan tunai

(47)

membantu para konsumen dalam melakukan pembelian dengan jumlah yang banyak. Contohnya, t-shirt merk Cole yang harga normalnya Rp 129.000,00 menjadi Rp 89.900,00.

b. Voucher belanja

Voucher belanja adalah voucher yang didapatkan dengan terlebih dahulu melakukan transaksi pembelian dengan nominal tertentu dan voucher tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan potongan tunai pada saat kita melakukan transaksi pembelian yang ke-2. Biasanya, konsumen akan diberi batas waktu untuk melakukan transaksi ke-2 tersebut. Voucher juga merupakan potongan harga yang membuat konsumen menjadi senang dan merasa lebih hemat dalam produk berikutnya. Contohnya saja, konsumen akan mendapat voucher belanja sebesar Rp 30.000,00 dengan melakukan pembelian sebesar Rp 300.000,00.

c. Potongan tidak langsung

Potongan tidak langsung adalah potongan yang berupa diskon. Potongan diskon ini biasanya sebesar 10%-70%, hal ini merupakan program yang diberikan oleh pihak perusahaan. Misalnya, t-shirt merk Cole yang di diskon sebesar 20%.

(48)

dalam medapatkan produk-produk yang bermerek serta mendapatkan harga yang lebih murah dengan barang yang sama.

2. Kartu Anggota

Kartu yang dikeluarkan oleh sebuah organisasi yang digunakan sebagai tanda pengenal sebagai salah satu anggota dari sebuah organisasi tersebut. Kartu tersebut memberikan kemudahan dalam akses terhadap organisasi yang mengeluarkan kartu tersebut. Dalam hal ini kartu tersebut di anggap sangat bermanfaat oleh sebagian orang, hal itu dikarenakan kartu anggota mempermudah pemiliknya dalam mendapatkan sesuatu yang tidak di dapat oleh orang yang tidak memiliki kartu anggota tersebut.

Kartu anggota yang di miliki oleh masing-masing organisasi biasanya memiliki beberapa kelebihan dari berbagai sisi, baik dari sisi harga yang lebih murah dari orang yang tidak memiliki kartu anggota maupun dari sisi kemudahan dalam melakukan transaksi karena lebih di perhatikan daripada orang yang tidak memiliki kartu anggota. Kartu anggota juga memberikan poin bagi para konsumen yang melakukan transaksi dan memiliki kartu anggota tersebut dan poin tersebut dapat di tukarkan dengan beberapa hadiah menarik yang dapat di ambil atau di tukarkan di bagian informasi.

3. Minat Beli

(49)

pada waktu dekat. Hal ini lah yang menjadi ukuran para pemilik tempat perbelanjaan yang menjual produk-produk yang di butuhkan dalam sehari-hari. Minat beli merupakan hal yang paling mendasar untuk mempengaruhi orang untuk melakukan transaksi maupun melakukan pembelian terhadap suatu barang yang di anggap itu sangat bagus atau menyenangkan bagi orang yang melihatnya. Sebelum para konsumen melakukan pembelian pasti para konsumen melakukan pengamatan terlebih dahulu terhadap barang yang akan di beli, sehingga dari situ lah muncul perasaan konsumen untuk membeli barang tersebut. Sehingga dapat di ambil kesimpulan bahwa konsumen sebenarnya memiliki minat beli yang cukup tinggi ketika mereka ingin melihat suatu barang dan ingin melakukan transaksi.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup seperti area, wilayah, lokasi dan kurun waktu yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian (Sugiarto,2001 : 2).

Dalam penelitan ini populasinya adalah para pemilik kartu anggota Centro di kota Yogyakarta.

2. Sampel

(50)

waktu dalam mengumpulkan data dan sampel maka diambil 100 sampel dengan menggunakan kuesioner.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Metode penarikan ini dinamakan metode Sampling Purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam hal ini pengambilan sampel data di Yogyakarta berdasarkan orang yang memiliki kartu member Centro(Sugiyono, 2010: 122).

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner secara personal. Karena peneliti dapat berhubungan langsung dengan responden dan memberikan penjelasan seperlunya dan kuesioner dapat langsung dikumpulkan setelah selesai dijawab oleh responden. Dan juga peneliti dapat secara langsung berinteraksi dengan para pengunjung (konsumen), sehingga apabila diperlukan informasi lebih dan diluar kuesioner dapat ditanyakan langsung kepada pengunjung (konsumen).

I. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

(51)

Suatu instrumen dikatakan valid jika instrument tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. (Sugiyono, 2010: 352)

dengan keterangan :

rxy = koefisien korelasi

n = jumlah responden uji coba X = skor tiap item

Y = skor seluruh item responden uji coba

Suatu variabel dikatakan valid jika nilai muatan koefisien korelasinya > 0,3. Namun apabila koefisien korelasinya < 0,3 maka variabel yang diukur dianggap tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Tahap uji reliabilitas dilakukan sehubungan dengan terpenuhinya uji validitas pada tahap sebelumnya. Apabila nilai koefisien korelasi semakin tinggi, maka hasil pengukuran variabel menjadi semakin handal/reliable (Hadi, 1994: 47). Untuk keperluan pengujianreliabilitas diperlukan metode Cronbach Alpha (α). Adapun rumus untuk menentukan nilaiCronbach Alpha(α) adalah: (Sugiyono,2010: 365).

(52)

dengan keterangan:

K = mean kuadrat antara subyek

S࢙࢏૛ = mean kuadrat kesalahan

ࡿ࢚૛ = varians total

Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,6. Namun apabila nilai Cronbach Alpha < 0,6 maka variabel yang diukur dianggap tidak reliabel.

J. Teknik Analisis Data

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya) (Sugiono, 2010). Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah program diskon dan kepemilikan kartu anggota berpengaruh terhadap minat beli produk.

Persamaan umum regresi linier berganda dari keseluruhan variabel adalah:

ࢅ =ࢇ+࢈+ ࢈+ࢋ

Keterangan: Y = minat beli a = konstanta

(53)

b2= koefisien regresi X2terhadap Y X1= variabel bebas (program diskon) X2= variabel bebas (kartu anggota) e = erorr

Pada penelitian ini perlu dilakukan uji asumsi klasik karena menggunakan analisis regresi linier berganda:

a. Uji Asumsi Klasik Normalitas (Jogiyanto, 2007)

Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur apakah data kita memiliki distribusi normal sehingga bisa digunakan dalam statistik parametrik. Model regresi yang baik adalah model berdistribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas pada penelitian ini mengunakan uji Kolmogorov Smirnov-Z (K-S). Dasar pengambilan keputusan normalitas data adalah dengan melihat angka probabilitas. Jika p> 0,05 maka data berdistribusi normal. Jika data p< 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

b. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas

(54)

independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai

absolut residualvariabel dependen (Abs. Y) (Santoso, 2001). c. Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas

Salah satu asumsi model regresi linier adalah adanya kolerasi yang sempurna atau kolerasi tidak sempurna tetapi relatif sangat tinggi pada variabel-variabel independen yang biasanya dilambangkan dengan X1, X2, X3,…..Xn. Jika terdapat multikolinearitas sempurna akan berakibat koefisien regresi tidak dapat ditentukan serta standar deviasi menjadi tak terhingga. Suatu model regresi yang baik mensyaratkan tidak terjadi (tidak terdapat) hubungan yang kuat antar variabel independen. Suatu model regresi dikatakan bebas multikolinieritasjika nilai VIF (Variance Inflation Factor) kurang dari 10 danTolerancelebih dari 0,1 (Santoso, 2001).

2. Uji Signifikan Simultan (uji statistik F)

(55)

3. Uji Signifikan Parameter Individual (uji statistik t)

Untuk mengetahui apakah terjadi signifikansi satu variabel independen terhadap variabel dependen. Uji statistik ini dapat dilakukan dengan membandingkan nilai thitungdan ttabledengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau taraf signifikansi sebesar 5%.

Kriteria uji hipotesis untuk hipotesis 1 sampai dengan hipotesis 3 adalah sebagai berikut:

Ho diterima jika nilai sig t > 0,05, maka H0 diterima yang artinya tidak ada pengaruh signifikan variabel independen terhadap variabel dependen.

Ho ditolak jika nilai sig t < 0,05, maka H0 ditolak yang artinya ada pengaruh yang signifikan variabel independen terhadap variabel dependen.

Kriteria uji hipotesis untuk hipotesis 4 adalah sebgai berikut:

Ho diterima jika hasil dari regresi linier berganda (B) Standardized kepemilikan kartu anggota > program diskon, maka Ho diterima yang artinya kepemilikan kartu anggota lebih besar pengaruhnya terhadap minat beli.

(56)

BAB IV

GAMBARAN UMUM CENTRO DEPARTEMEN STORE

A. Latar Belakang

Centro Department Store pertama kali lahir di dunia retail Indonesia, tepatnya di Plaza Semanggi Jakarta pada bulan November 2003. The Plaza Semanggi merupakan pilihan yang tepat, karena terletak di tengah kawasan sentral bisnis yang strategis dan eksklusif. Setelah itu, Centro kembali mendirikan gerai-gerai di berbagai kota besar di Indonesia yaitu: Centro Discovery Shopping Mall Bali, Centro Margo City Depok, Centro Plaza Ambarukmo Yogyakarta, Centro Mall of Indonesia Kelapa Gading, Centro Galaxy Mall Surabaya dan Centro Summarecon Mall Serpong.

Sebagai Department Store, Centro selalu menyediakan segala kebutuhan fashion dan lifestyle untuk masyarakat kalangan menengah dan menengah atas. Terinspirasi dari gaya hidup yang modern dan dinamis. Centro pun selalu bergerak mengikuti perkembangan trend untuk memenuhi aspirasi masyarakat yang sering berbelanja, menginginkan beragam pilihan produk dan trend yang berkualitas serta mencari pengalaman berbelanja yang nyaman dan berbeda.

(57)

Planet dan masih banyak lagi. Tak hanya itu saja, brand nasional seperti: Raden Sirait, Nikicio, Yongki Komaladi dan lainnya pun bisa ditemukan di seluruh gerai Centro.

Centro juga memiliki berbagai program istimewa salah satunya CentroFriend, sebuah program membership yang memberikan banyak manfaat, seperti informasi paling update mengenai fashion dan lifestyle serta promo yang sedang berlangsung di Centro. Selain itu, member CentroFriend juga akan mendapatkan diskon tambahan untuk promo tertentu.

B. Manajemen Sumber Daya Manusia

Dengan perkembangan bisnis Perseroan yang semakin pesat sebagai perusahaan ritel terkemuka, Perseroan memiliki visi strategis jangka panjang dengan menyadari arti pentingnya Sumber Daya Manusia(SDM) sebagai aset Perseroan yang berharga. Hal ini terlihat dari langkah-langkah yang diambil secara berkesinambungan oleh Perseroan dalam pengembangan dan pemberdayaan SDM dengan melakukan transformasi fungsi SDM dari fungsi penunjang menjadi mitra strategis Perseroan untuk menciptakan nilai tambah yang sejalan dengan strategi bisnis Perseroan. Penyelarasan kebutuhan SDM dan Perseroan dengan perkembangan bisnis yang ada terus dilakukan untuk mendorong kinerja Perseroan.

(58)

kepada seluruh pihak internal. Selain itu, Perseroan juga telah memetakan potensi SDM dan mengalokasikan pada fungsi organisasi yang tepat (unit bisnis maupun grup Perseroan) serta berupaya menyempurnakan pengelolaan karir sebagai upaya untuk memperkuat organisasi secara keseluruhan.

Sementara itu sejalan dengan strategi bisnis, Perseroan berupaya menyempurnakan penerapan sistem manajemen berbasis kompetensi (competence based human resources management) yang mengatur tentang kebijakan SDM, organisasi, rekrutmen dan seleksi, sistem penilaian kerja (performance appraisal), pengembangan karir serta kompensasi, sehingga menghasilkan SDM yang kompetitif, inovatif dan memiliki integritas yang tinggi sesuai sasaran pencapaian bisnis Perseroan.

(59)

CareerDevelopment Program & Management Training, Certified

Professional Program, General Management Training, dan Training for Trainers.

Untuk mendukung pemetaan kompetensi karyawan serta meningkatkan efisiensi pelaksanaan bidang-bidang pengembangan SDM, Perseroan telah mengaplikasikan penerapan Human Resources Information System (HRIS). Dengan adanya HRIS, pihak manajemen Perseroan dapat memperoleh informasi real time dan transparan mengenai data-data terkait SDM. Selain itu, HRIS memungkinkan Perseroan dapat mengurangi waktu dan biaya yang dikeluarkan apabila manajemen SDM dilakukan secara manual. Penerapan HRIS di Perseroan telah dilakukan dalam hal penyimpanan data karyawan, penilaian prestasi dan rekrutmen. Pengembangan HRIS yang sudah diimplementasikan akan terus dilakukan dengan menambahkan modul yang berkaitan dengan kegiatan SDM seperti modul absensi, kesehatan, perjalanan dinas, cuti dan modul kontrol anggaran yang terintegrasi dengan transaksi kegiatan SDM.

Hal penting lainnya dalam pengembangan dan pengelolaanhumancapital

adalah mengenai Rewardsyang merupakan penghargaan yang diberikan oleh Perseroan kepada karyawan untuk menumbuhkan lingkungan kerja yang menantang dimana karyawan akan termotivasi untuk tetap bergabung dan terus memberikan kinerja terbaiknya bagi Perseroan. Oleh karena itu, strategi

(60)

memelihara hubungan baik antara karyawan dengan manajemen maupun hubungan baik antar karyawan yang terbina baik melalui forum komunikasi IKM – Manajemen (IKM- Management Communication Forum). Dimulai pembentukannya ditahun 2003, IKM kini telah terbentuk di kantor pusat dan seluruh cabang/gerai sertadistribution center.

Ketua IKM dipilih secara periodik oleh karyawan unit kerja di mana IKM beraktifitas. Kegiatan IKM difokuskan dalam 4 (empat) kegiatan utama, yaitu : Sosial, Keagamaan, Olahraga dan Komunikasi. Kegiatan IKM diharapkan mampu mempererat hubungan kekeluargaan, meningkatkan produktivitas kerja, menegakkan tata tertib dan disiplin kerja. IKM diharapkan mampu mengelola kegiatannya untuk kesejahteraan karyawan. Melalui Lembaga Kerjasama (LKS) Bipartit, IKM turut berperan aktif sebagai salah satu mitra membantu menyelesaikan berbagai hal terkait dengan hubungan industrial atau untuk menindak lanjuti, mengkoordinasikan, serta mengkonsultasikan berbagai hal terkait tersebut ke manajemen Perseroan secara berjenjang. Perseroan mendukung penuh kegiatan-kegiatan IKM dengan memberikan berbagai fasilitas dan anggaran.

(61)

dan memelihara hubungan industrial yang berkualitas, yaitu yang harmonis, berintegritas dan bermartabat.

C. Manajemen Pemasaran

Centro menggunakan cara pemasaran dengan sistem membership (kartu anggota) dengan memiliki beberapa syarat:

1. Anda dapat mendaftar menjadi anggota Privilege Card dengan cara mengisi formulir pendaftaran yang disertai struk belanja minimal Rp.

300.000,-2. Keanggotaan berlaku selamanya sejak tanggal pendaftaran. 3. Pendaftar adalah WNI/WNA yang berdomisili di Indonesia.

4. Segala informasi yang tertera dalam formulir dapat digunakan untuk tujuan komunikasi pemasaran oleh Centro.

5. Centro berhak untuk membatalkan keanggotaan bila:

 Anggota tidak mentaati syarat dan ketentuan yang berlaku.

 Anggota memberikan informasi palsu. Tentang kartu Centro Friends:

a. Kartu Privilege Card adalah milik Centro Lifestyle Department Store.

b. Kartu Privilege Card tidak dapat digunakan sebagai alat pembayaran.

c. Anggota Privilege Card merupakan seorang individu. Kartu

(62)

d. Satu orang hanya boleh memiliki satu kartu.

e. Jika terjadi kehilangan atau kerusakan pada kartu, konsumen/pelanggan akan diberikan kartu pengganti dengan cara:

 Mengisi formulir kartu hilang atau rusak.

 Akan diberikan kartu pengganti dengan jumlah point yang ditentukan sesuai data dan keputusan dari Centro Lifestyle Department Store.

 Setiap kartu yang hilang atau rusak dikenakan biaya Rp 50.000,-Mengenai poin dan penukaran hadiah:

1) Anda mendapatkan 1 poin untuk setiap pembelanjaan sebesar Rp

25.000,-2) Poin merupakan hasil belanja dan tidak dapat dibeli atau ditransfer.

3) Poin berlaku selama 2 tahun sejak poin yang anda dapat.

4) Apabila masa berlaku poin habis, maka poin anda secara otomatis menjadi 0. Adapun point baru yang anda kumpulkan setelahnya akan berlaku untuk 2 tahun berikutnya.

5) Kartu harus diperlihatkan setiap kali anda menambah poin atau menukar poin.

6) Penukaran poin:

(63)

 Anda dapat menukar poin sesuai dengan hadiah yang tersedia pada waktu penukaran.

 Tanda terima penukaran poin dan hadiah akan diberikan setelah anda menukarkan hadiah.

 PembelianGift Vouchertidak memperoleh poin. 7) PembelianGift Vouchertidak memperoleh poin. 8) Sistem perhitungan poin:

 Penambahan poin: poin akan diakumulasikan 1 hari setelah poin didapatkan.

(64)

BAB V

ANALISIS DATA

Pada bab lima ini penulis akan melakukan analisis dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program diskon dan kepemilikan kartu anggota terhadap minat beli konsumen Centro. Data penelitian dikumpulkan dari penyebaran kuesioner pada 100 konsumen Centro Yogyakarta. Ada beberapa langkah dalam proses analisis data yang disajikan pada bab lima ini. Tahap yang pertama adalah analisis karakteristik demografi responden. Bagian kedua adalah pengujian instrumen yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas. Tahap yang ketiga adalah uji asumsi regresi yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas. Tahap yang keempat pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi. Untuk meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi serta untuk mempermudah proses analisis data penulis menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 15. Hasil analisis yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

A. Analisis Karakteristik Demografi Responden

(65)

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel V.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karaktersitik Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < 20 tahun 19 19.0 19.0 19.0

20 - 35 tahun 43 43.0 43.0 62.0

36 - 50 tahun 35 35.0 35.0 97.0

> 50 tahun 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Pengolahan data primer 2012

(66)

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel V.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Karaktersitik Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Wiraswasta 7 7.0 7.0 7.0

Pelajar 26 26.0 26.0 33.0

Ibu Rumah Tangga 16 16.0 16.0 49.0

PNS 10 10.0 10.0 59.0

Pegawai Swasta 36 36.0 36.0 95.0

Pengajar 5 5.0 5.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Pengolahan data primer 2012

(67)

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Kepentingan Datang ke Centro

Tabel V.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Kepentingan Datang ke Centro

Karaktersitik Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Belanja 16 16.0 16.0 16.0

Menemani teman 16 16.0 16.0 32.0

Mengisi waktu luang 21 21.0 21.0 53.0

Jalan-jalan 47 47.0 47.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Pengolahan data primer 2012

(68)

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Belanja ke Centro

Tabel V.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Belanja ke Centro

Karaktersitik Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 kali 52 52.0 52.0 52.0

2 kali 22 22.0 22.0 74.0

3 kali 17 17.0 17.0 91.0

4 kali 6 6.0 6.0 97.0

> 4 kali 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Pengolahan data primer 2012

(69)

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-rata Pengeluaran

Tabel V.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-rata Pengeluaran

Karaktersitik Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < Rp 1 juta 68 68.0 68.0 68.0

Rp 1 - 2 juta 26 26.0 26.0 94.0

> Rp 2 - 4 juta 6 6.0 6.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Pengolahan data primer 2012

Hasil analisis persentase pada karakteristik rata-rata pengeluaran diketahui bahwa, mayoritas responden penelitian ini (68%) memiliki pengeluaran rata-rata belanja sebesar kurang dari Rp 1.000.000, 26% responden memiliki pengeluaran rata-rata belanja sebesar Rp 1.000.000 sampai Rp 2.000.000 dan 6% responden memiliki pengeluaran rata-rata belanja lebih dari Rp 2.000.000 sampai Rp 4.000.000.

B. Pengujian Instrumen

(70)

a. Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas/kesahihan suatu alat ukur. Suatu instrumen dapat dianggap valid jika mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Suatu variabel dikatakan valid jika nilai muatan koefisien korelasinya > 0,3 (faktor loading). Namun apabila koefisien korelasinya < 0,3 maka variabel yang diukur dianggap tidak valid. Ringkasan hasil uji validitas yang dilakukan adalah sebagai berikut: (Lampiran 4)

Tabel V.6 Uji Validitas

Variabel Butir rhitung Keterangan

Program diskon 1

2

Kartu anggota 1

2

.493 .558

(71)

3

Minat beli 1

2 Sumber: Pengolahan data primer 2012

Hasil uji validitas di atas pada semua butir pertanyaan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan memiliki nilai koefisien korelasinya > 0,3 (faktor loading), maka semua item pertanyaan dalam penelitian ini dinyatakan valid atau sahih.

b. Uji Reliabilitas

(72)

semakin stabil dan semakin dapat diandalkan alat ukur tersebut dalam mengukur suatu gejala. Suatu instrumen dinyatakan valid jika nilai

Cronbach's Alpha> 0,6 (Hair et al., 1998). Ringkasan hasil uji reliabilitas yang dilakukan adalah sebagai berikut: (Lampiran 4)

Tabel V.7 Uji Reliabilitas

Variabel Koef. Alpha

Cronbach Keterangan

Program diskon 0,816 Reliabel

Kartu anggota 0,865 Reliabel

Minat beli 0,773 Reliabel

Sumber: Pengolahan data primer 2012

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel dalam penelitian memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach> 0,6, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini adalah reliabel atau handal.

C. Uji Asumsi Regresi

1. Uji Normalitas

(73)

Suatu data dikatakan terdistribusi normal jika nilai probabilitas (p) uji

One-Sample Kolmogorov Smirnov-Z> 0,05 dan sebaliknya jika nilai probabilitas (p) uji One-Sample Kolmogorov Smirnov-Z < 0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi secara normal. Hasil uji normalitas yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:(Lampiran 5)

Tabel V. 8 Hasil Uji Normalitas

Program diskon Kartu

anggota Minat beli

Kolmogorov-Smirnov

Z .987 1.292 1.143

Asymp. Sig. (2-tailed) .281 .071 .147

Sumber: Pengolahan data primer 2012

Hasil uji normalitas di atas diketahui bahwa nilai probabilitas (p) semua variabel data penelitian ini memiliki nilai probabilitas (p) > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa semua data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal. Berdasarkan hal tersebut maka model analisis data yang digunakan adalah statistik parametrik yaitu analisis regresi.

2. Uji Multikolinearitas

(74)

dikatakan bebas multikolinieritas jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1. Hasil uji

Multicolinieritasadalah sebagai berikut: (Lampiran 6) Tabel V.9

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel

Collinearity

Statistics

Tolerance VIF

Program diskon .925 1.081

Kartu anggota .925 1.081

Sumber: Pengolahan data primer 2012

Hasil uji mulitkolinearitas di atas diketahui bahwa nilai VIF (Variance Influence Factor) variabel program diskon dan kartu anggota kurang dari 10 dan memiliki nilai Tolerance yang lebih dari 0,1 maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut di atas tidak memiliki hubungan yang kuat antar variabel independen atau dengan kata lain tidak mengalami gangguan multikolineritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

(75)

heteroskedastisitas menurut uji Gletsjer jika masing-masing variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan yang diketahui dari signifikansi atau probabilitas/kesalahan (p) > 0,05 terhadap nilai absolut residual variabel dependen. Hasil uji heteroskedastisitas yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: (Lampiran 7)

Tabel V.10

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel

(Constant) .419 .287 1.460 .148

Program diskon -.034 .061 -.059 -.558 .578

Kartu anggota -.009 .061 -.015 -.145 .885

Sumber: Pengolahan data primer 2012

Hasil uji heteroskedastisitas dapat diketahui semua variabel dalam penelitian ini (program diskon dan kartu anggota) memiliki nilai signifikansi atau probabilitas/kesalahan (p) > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel program diskon dan kartu anggota bebas dari gangguan heteroskedastisitas(homoskedastis).

D. Pengaruh Program Diskon Dan Kartu Anggota Terhadap Kepuasan

Konsumen

(76)

berganda. Hasil analisis regresi berganda yang sudah dilakukan adalah sebagai berikut: (Lampiran 8)

Tabel V.11

Pengaruh Program Diskon Dan Kartu Anggota Terhadap Minat Beli

Variabel

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients t Sig.

B Std.

Error Beta

(Constant) -.308 .434 -.710 .479

Program diskon .602 .092 .481 6.570 .000

Kartu anggota .534 .093 .421 5.749 .000

F 52.410

Prob. 0,000

Adj. R Square 0,509 Dependent Variable: Minat beli Sumber: Pengolahan data primer 2012

Berdasarkan hasil analisis regresi di atas dapat dibuat model persamaan regresi sebagai berikut:

Y = a + b1X1+ b2X2

Y = -0,308 + 0,602X1+ 0,534X2

(77)

1. Uji Secara Simultan (Uji F)

Untuk menguji apakah secara simultan program diskon dan kartu anggota memiliki pengaruh terhadap minat beli digunakan uji F. Ketentuan analisis regresi secara simultan atau uji F adalah sebagai berikut:

Menerima Ho: jika signifikansi atau probabilitas/kesalahan (p) > 0,05 yang artinya program diskon dan kartu anggota secara simultan tidak memiliki pengaruh terhadap minat beli. Menolak Ho: jika signifikansi atau probabilitas/kesalahan (p)  0,05

yang artinya program diskon dan kartu anggota secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli.

Hasil uji regresi secara simultan (uji F) diperoleh nilai signifikansi atau probabilitas/kesalahan (p) = 0,000. Berdasarkan ketentuan analisis regresi secara simultan yaitu nilai signifikansi atau probabilitas/ kesalahan (p)  0,05 maka Ho ditolak. Hal ini berarti, program diskon dan kartu anggota secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli.

(78)

sedangkan sisanya sebesar 49,1% minat beli dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.

2. Uji Secara Parsial (Uji t)

Untuk menguji apakah secara parsial program diskon dan kartu anggota memiliki pengaruh terhadap minat beli digunakan uji t. Ketentuan analisis regresi secara parsial untuk hipotesis 1 sampai 3 adalah sebagai berikut:

Menerima Ho: jika signifikansi atau probabilitas/kesalahan (p) > 0,05 yang artinya program diskon dan kartu anggota secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap minat beli. Menolak Ho: jika signifikansi atau probabilitas/kesalahan (p)  0,05

yang artinya program diskon dan kartu anggota secara parsial memiliki pengaruh terhadap minat.

Ketentuan analisis regresi untuk hipotesis 4 adalah sebagai berikut: Menerima Ho: jika hasil dari regresi linier berganda (B) Standardized

kepemilikan kartu anggota > program diskon yang artinya kepemilikan kartu anggota lebih besar pengaruhnya terhadap minat beli.

(79)

Hasil analisis regresi secara parsial pada masing-masing variabel atau variabel adalah sebagai berikut:

a. Program diskon

Hasil uji regresi secara parsial diperoleh nilai signifikansi atau probabilitas/kesalahan (p) = 0,000 dan koefisien regresi (b) sebesar 0,602. Berdasarkan ketentuan analisis regresi secara parsial di mana nilai signifikansi atau probabilitas/kesalahan (p)  0,05 maka Ho ditolak. Hal ini berarti variabel program diskon memiliki pengaruh yang positif terhadap minat beli. Artinya semakin menarik atau baik program diskon yang diberikan Centro secara nyata akan meningkatkan minat beli konsumen atas produk-produk yang dijual Centro.

b. Kartu anggota

(80)

c. Program diskon dan kartu anggota

Hasil analisis regresi diketahui bahwa, program diskon (Adj. R Square 0,509, b = 0,602) memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap minat beli dibandingkan kartu anggota (Adj. R Square 0,509, b = 0,534). Hal ini berarti variabel program diskon memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap minat beli. Artinya program diskon yang dilakukan oleh Centro Departement Store lebih menarik minat beli konsumen daripada kepemilikan kartu anggota.

E. Pembahasan

Perkembangan dunia bisnis yang dewasa ini menuntut pihak perusahaan untuk mampu menciptakan konsumen yang loyal pada perusahaan. Salah satu bentuk loyalitas konsumen pada produk atau jasa perusahaan ditunjukkan dari minat beli konsumen yang tinggi pada produk atau jasa perusahaan. Ada banyak strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan minat beli konsumen.

Program diskon diyakini sebagai salah satu strategi pemasaran yang mampu memberikan kontribusi besar pada minat beli konsumen. Dewasa ini banyak konsumen membeli produk atau jasa perusahaan karena program diskon distimuli oleh diskon yang besar. Konsumen memiliki ketertarikan yang tinggi atas diskon yang diberikan perusahaan.

(81)

yang menjadi anggota sebuah perusahaan. Dengan kepemilikan kartu anggota, konsumen dapat memperoleh fasilitas, kemudahan dan program-program penjualan yang menarik (diskon). Oleh sebab itu, banyak konsumen yang bersedia menjadi anggota sebuah perusahaan untuk dapat menikmati fasilitas yang diberikan tersebut.

Dapat diyakini bahwa program diskon dan keanggotaan seseorang konsumen akan menstimuli (meningkatkan) pengambilan keputusan pembelian konsumen. Konsumen akan semakin tinggi tingkat pembeliannya karena program promosi penjualan tersebut.

Hasil penelitian ini memberikan bukti yang nyata bahwa program diskon dan kartu anggota Centro secara signifikan mampu mempengaruhi 50,9% minat beli konsumen pada produk-produk yang dijual Centro Department Store. Secara parsial program diskon (beta 0,602; p 0,000) dan kartu anggota (beta 0,534; p 0,000) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap peningkatan minat beli konsumen. Hal ini menujukkan bahwa, semakin menarik program diskon yang diberikan perusahaan, khususnya pada konsumen yang menjadi anggota Centro Department Store secara nyata akan meningkatkan minat beli konsumen. Khususnya program diskon yang dilakukan oleh Centro Departemen Store secara nyata akan meningkatkan minat beli konsumen.

(82)
(83)

BAB VI

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN

Pada bab enam ini penulis akan mengambil kesimpulan serta merumuskan saran bagi manajemen Centro dan peneliti selanjutnya sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisis karakteristik responden dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Mayoritas responden (43%) berusia antara 25 sampai 35 tahun. b. Mayoritas responden (36%) bekerja sebagai pegawai swasta. c. Mayoritas responden (47%) datang ke Centro untuk jalan-jalan. d. Mayoritas responden (52%) berbelanja sebanyak 1 kali dalam 1

bulan.

e. Mayoritas responden (68%) memiliki pengeluaran rata-rata belanja sebesar kurang dari Rp 1.000.000.

2. Hasil analisis pengaruh program diskon dan kartu anggota terhadap minat beli dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Program diskon dan kartu anggota secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli.

(84)

c. Program diskon memiliki pengaruh yang positif terhadap minat beli. Semakin menarik atau baik program diskon yang diberikan Centro secara nyata akan meningkatkan minat beli konsumen atas produk-produk yang di jual Centro.

d. Kartu anggota memiliki pengaruh yang positif terhadap minat beli. Semakin banyak manfaat yang diperoleh konsumen atas kepemilikan kartu anggota secara nyata akan meningkatkan minat beli konsumen atas produk-produk yang di jual Centro.

e. Program diskon memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap minat beli dibandingkan kartu anggota.

B. Saran

Hasil analisis regresi diketahui bahwa Program diskon dan kartu anggota secara memiliki pengaruh yang positif adan signifikan terhadap minat beli. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pemberian diskon dan member (kartu anggota) bagi pelanggan Centro memberikan stimulan positif dalam meningkatkan minat beli konsumen. Mengacu hasil penelitian tersebut penulis merumuskan saran bagi manajemen Centro dan peneliti lanjutan sebagai berikut:

(85)

konsumen akan suatu produk. Pihak manajemen Centro dapat menerapkan strategi tersebut dengan tujuan agar mampu menciptakan

image kepada konsumen bahwa Centro merupakan bisnis ritel yang menjual produk dengan harga murah (karena program diskon).

2. Kartu anggota merupakan salah satu fasilitas yang diberikan perusahaan untuk memberikan manfaat lebih bagi para pelanggannya. Dengan memberikan reward kepada pelanggan atas pembelian yang telah dilakukan (seperti poin belanja yang dapat ditukarkan dengan hadiah/voucher) tentunya akan menstimuli konsumen membeli lebih banyak. Berdasarkan hal tersebut maka penting bagi manajemen Centro untuk memberikan manfaat lebih atas penggunaan kartu anggota. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar konsumen merasa bahwa kepemilikan kartu anggota memberikan manfaat yang besar hingga konsumen akan lebih sering dan setia berbelanja di Centro.

Gambar

Tabel Judul
Tabel V.1Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel V.2Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel V.3Karakteristik Responden Berdasarkan Kepentingan Datang ke Centro
+7

Referensi

Dokumen terkait

Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas projek. Proses refleksi pada tugas projek dapat dilakukan secara

Lihat Prof.. Seluruh proses perencanaan dan pelaksanaannya juga harus melibatkan tidak hanya kader laki-laki parpol saja tetapi kader perempuan parpol juga harus ikut

z Bila kandungan belerang bahan bakar kurang dari 0.5%, ganti minyak engine sesuai dengan tabel perioda inspeksi yang ada didalam Buku Panduan Pengoperasian dan Pemeliharaan ini..

Analisis dan perencanaan perkuatan struktur secara umum merupakan perbandingan antara kekuatan yang tersedia setelah diprovisikan sedemikian sehingga mencapai

Salah satu hal nyata yang peneliti lihat yang dapat membuktikan bahwa orang tua telah menerapkan hasil belajar dalam program parenting yaitu pada saat anak menangis

Kemandirian perilaku sangat diperlukan remaja agar remaja dapat mengembangkan diri menjadi pribadi yang mampu mengambil keputusannya sendiri, tidak terpengaruh pada

Cacat lakban lepas pada karton di line 2 lebih besar dari line yang lain dengan hasil analisa diagram pareto, pengamatan untuk perbaikan dapat dilakukan dengan memfokuskan

Penelitian ini merupakan penelitian dengan hipotesis dan studi empiris untuk mengetahui pengaruh antara variabel modernisasi sistem administrasi perpajakan yang