• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua dan prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Subah tahun ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua dan prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Subah tahun ajaran 2012/2013."

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR

SISWA DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SUBAH

TAHUN AJARAN 2012/2013

(Studi kasus : Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Subah)

Katarina Henny Maruli Nababan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) adanya hubungan positif dan signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (2) adanya hubungan positif dan signifikan antara tingkat pendapatan orang tua dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (3) adanya hubungan positif dan signifikan antara prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2013. Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI sebanyak 130 orang. Penarikan sampel dilakukan berdasarkan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah Korelasi dari Kendall dan Spearman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan positif yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (pendidikan ayah Asympt. Sig. = 0,333 > α = 0,05; dan

Spearman Correlation = 0,0380 dan pendidikan ibu Sig. = 0,400 > α = 0,05; dan

Spearman Correlation = 0,023); (2) tidak ada hubungan positif yang signifikan antara tingkat pendapatan orang tua dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Asympt. Sig. = 0,213 > α = 0,05; dan Spearman Correlation = 0,071); (3) tidak ada hubungan positif yang signifikan antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Asympt. Sig. = 0,129 > α = 0,05; dan

(2)

ABSTRACT

THE RELATION BETWEEN THE LEVEL OF PARENTS’ EDUCATION,

PARENTS’ INCOME LEVELS, LEARNING ACHIEVEMENTS OF STUDENTS AND AN INTEREST IN CONTINUING STUDIES TO HIGHER EDUCATION ON THE ELEVENTH GRADE STUDENTS SMA

NEGERI 1 SUBAH ACADEMIC YEAR 2012/2013

A Case Study on the Students of The Eleventh Class of SMA Negeri 1 Subah

Katarina Henny Maruli Nababan Sanata Dharma University

2013

This study aims to determine : (1) the existence of a positive and significant relationship between the level of parents’ education and the student's interest to continue their studies to higher education, (2) the existence of a positive and significant relationship between parents’ income and the student's interest to continue their studies to higher education; (3) the existence of a positive and significant relationship between students’ achievement and the student's interest to continue their studies to higher education.

This study was conducted from March to April 2013. The data collection technique was a questionnaire. The population in this study were 280 students of the eleventh grade students of SMA N 1 Subah academic year 2012/2013, divided into eight classes. Samples were 130 students of the eleventh class. Sampling was done by purposive sampling technique. The data analysis technique was Kendall and Spearman correlation.

(3)

TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR

SISWA DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE

PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SUBAH

TAHUN AJARAN 2012/2013

Studi kasus siswa kelas XI SMA Negeri 1 Subah

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh :

KATARINA HENNY MARULI NABABAN NIM: 091334031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR

SISWA DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE

PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SUBAH

TAHUN AJARAN 2012/2013

Studi kasus siswa kelas XI SMA Negeri 1 Subah

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh :

KATARINA HENNY MARULI NABABAN NIM: 091334031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

iv

Persembahan

Karyaku ini kupersembahkan kepada yang terkasih: Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Kedua orang tuaku, Ayahandaku Bernardius Bangun Nababan dan Ibundaku Ruslan Rosa Simarmata

Adik-adikku, Albertus Janto Martua Nababan, Agnes Sinta Dewi Nababan dan Georgenius Elpin Eprianto Nababan

William Buala Zaluchu

Sahabatku “Tia dan Igass” Ratna dan Bebeku Septi

(8)

v

MOTTO

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan

orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan

keberhasilan saat mereka menyerah

“Tuhan akan selalu menyempurnakan segala usaha kita”

“Believe you can, then you will”

“Your choice is your future”

(9)
(10)
(11)

viii ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR

SISWA DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SUBAH

TAHUN AJARAN 2012/2013

(Studi kasus : Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Subah)

Katarina Henny Maruli Nababan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) adanya hubungan positif dan signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (2) adanya hubungan positif dan signifikan antara tingkat pendapatan orang tua dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (3) adanya hubungan positif dan signifikan antara prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2013. Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI sebanyak 130 orang. Penarikan sampel dilakukan berdasarkan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah Korelasi dari Kendall dan Spearman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan positif yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (pendidikan ayah Asympt. Sig. = 0,333 > α = 0,05; dan

Spearman Correlation = 0,0380 dan pendidikan ibu Sig. = 0,400 > α = 0,05; dan

Spearman Correlation = 0,023); (2) tidak ada hubungan positif yang signifikan antara tingkat pendapatan orang tua dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Asympt. Sig. = 0,213 > α = 0,05; dan Spearman Correlation = 0,071); (3) tidak ada hubungan positif yang signifikan antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Asympt. Sig. = 0,129 > α = 0,05; dan

(12)

ix ABSTRACT

THE RELATION BETWEEN THE LEVEL OF PARENTS’ EDUCATION,

PARENTS’ INCOME LEVELS, LEARNING ACHIEVEMENTS OF

STUDENTS AND AN INTEREST IN CONTINUING STUDIES TO HIGHER EDUCATION ON THE ELEVENTH GRADE STUDENTS SMA

NEGERI 1 SUBAH ACADEMIC YEAR 2012/2013

A Case Study on the Students of The Eleventh Class of SMA Negeri 1 Subah

Katarina Henny Maruli Nababan Sanata Dharma University

2013

This study aims to determine : (1) the existence of a positive and significant relationship between the level of parents’ education and the student's interest to continue their studies to higher education, (2) the existence of a positive and significant relationship between parents’ income and the student's interest to continue their studies to higher education; (3) the existence of a positive and significant relationship between students’ achievement and the student's interest to continue their studies to higher education.

This study was conducted from March to April 2013. The data collection technique was a questionnaire. The population in this study were 280 students of the eleventh grade students of SMA N 1 Subah academic year 2012/2013, divided into eight classes. Samples were 130 students of the eleventh class. Sampling was done by purposive sampling technique. The data analysis technique was Kendall and Spearman correlation.

(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA,

TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SUBAH

TAHUN AJARAN 2012/2013”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) di Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ungkapan terima kasih dan penghormatan kepada:

1. Allah Bapaku Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah mengabulkan doa-doa dan permohonanku;

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Bapak Rohandi, Ph.D;

3. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si.;

(14)

xi

5. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan masukan-masukan dalam menyusun skripsi;

6. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd.,M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

7. Ibu Benedicta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd.selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

8. Bapak Untung, S.Pd., M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Subah yang telah mengijinkan penulis untuk mengadakan penelitian;

9. Kepada siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 1 Subah yang telah meluangkan waktu mengisi kuesioner;

10. Bapakku Bernardius Bangun Nababan dan Mamaku Ruslan Rosa Simarmata yang tidak pernah lelah memberikan kasih sayang, dukungan, doa dan materiil kepada penulis;

11. Adik-adikku, Albertus Janto Martua Nababan, Agnes Sinta Dewi Nababan dan Georgenius Elpin Eprianto Nababan yang telah mendoakan, membantu, dan mendukungku selama ini;

(15)
(16)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. ... vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Rumusan Masalah ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 8

(17)

xiv

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Kajian Teori ... 10

1. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi ... 10

2. Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 16

3. Tingkat Pendapatan Orang Tua ... 18

4. Prestasi Belajar Siswa ... 19

B. Penelitian yang Relevan ... 24

C. Kerangka Berpikir ... 25

D. Hipotesis Penelitian ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. Jenis Penelitian ... 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

C. Variabel Penelitian ... 31

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 32

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 33

F. Teknik Pengumpulan Data ... 38

G. Teknik Pengujian Instrumen ... 39

1. Pengujian Validitas ... 39

2. Pengujian Reliabilitas ... 42

(18)

xv

1. Analisis Deskriptif ... 44

2. Pengujian Hipotesis ... 45

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH ... 48

A. Data Kelembagaan Sekolah ... 48

B. Sejarah Singkat Sekolah... 48

C. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Subah ... 49

D. Guru dan Karyawan ... 53

E. Tugas Pelaksanaan SMA Negeri 1 Subah ... 53

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 57

A. Deskriptif Data ... 57

B. Pengujian Hipotesis ... 60

C. Pembahasan ... 66

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Keterbatasan ... 72

C. Saran... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 74

(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Kisi-Kisi Kuesioner... 34

Tabel III.2 Skor Pernyataan Kuesioner ... 36

Tabel III.3 Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 36

Tabel III.4 Tingkat Pendapatan Orang Tua... 37

Tabel III.5 Hasil Uji Validitas Pertama dan Kedua Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi ... 41

Tabel III.6 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 44

Tabel III.7 Pedoman PAP I ... 45

Tabel III.8 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 46

Tabel IV.1 Rincian Guru dan Karyawan SMA Negeri 1 Subah ... 53

Tabel V.1 Tabel PAP I Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 57

Tabel V.2 Deskripsi Variabel Tingkat Pendapatan Orang Tua... 58

Tabel V.3 Deskripsi Variabel Prestasi Belajar Siswa ... 59

(20)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 75

Lampiran 2 Data Uji Validitas dan Reliabilitas ... 80

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Kuesioner ... 83

Lampiran 4 Data Penelitian ... 87

Lampiran 5 Tabel r Product Moment ... 94

Lampiran 6 Hasil Uji Korelasi ... 97

Lampiran 7 Surat Ijin dan Keterangan Sudah Penelitian ... 101

Lampiran 8 Daftar Distribusi Frekuensi ... 104

(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan antar manusia. Menurut Aristoteles, hanya manusia saja yang memerlukan pendidikan. Pendidikan mempunyai peran dan fungsi dalam kehidupan manusia yaitu bermanfaat bagi kepentingan hidupnya dan kepentingan masyarakat. Fungsi dan peran tersebut terlihat dalam upaya pelatihan dan pembentukkan manusia muda agar menjadi manusia yang berbudaya dan mampu mengambil bagian dalam kehidupan sosial budaya di tengah masyarakat.

Jalur pendidikan dibedakan menjadi dua, yaitu pendidikan formal dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal diperoleh melalui lembaga pendidikan, yaitu sekolah dan merupakan pendidikan yang tinggi. Sedangkan jalur pendidikan nonformal adalah suatu bentuk pelatihan yang mempunyai organisasi di luar pendidikan formal, misalnya kursus.

(22)

masyarakat yang baik. Pendidikan menengah terdiri dari Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah untuk membentuk manusia secara utuh, membentuk pribadi yang dewasa, beriman dan bertaqwa, mandiri, berilmu serta bertanggung jawab. Pendidikan membetuk manusia sebagai agen pembaharuan sosial sehingga dapat menghadapi dan menyesuaikan serta mengantisipasi masa depan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah sangat pesat. Hal ini menuntut manusia di dalamnya untuk selalu menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tidak tertinggal. Salah satu bentuk penyesuaiannya adalah dengan belajar kembali, belajar terus, belajar tanpa henti atau dengan kata lain belajar sepanjang hayat. Pengetahuan perlu ditambah, diperbaharui, disesuikan dengan kemajuan pengetahuan dan teknologi. Perguruan tinggi memberikan peluang bagi peserta didik untuk bisa mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan yang lebih baik juga dapat dicapai melalui perguruan tinggi.

(23)

Minat menurut Sardiman (2011:76), diartikan sebagai

suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri oleh karena itu, apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri.

Minat muncul dapat dilihat dari sikap seseorang yang mulai menaruh perhatian pada suatu hal yang menjadi keinginan dan kegemarannya.

Minat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor dorongan yang berasal dari dalam (berhubungan dengan kebutuhan jasmani dan psikologis) dan faktor dari luar (keluarga dan sekolah). Tindakan adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh individu untuk mencapai keinginan dan kepentingannya. Seseorang yang mempunyai dan menaruh minat pada suatu hal akan berusaha dan melakukan tindakan untuk mencapai hal itu.

Winkel (1984:21). Prestasi adalah bukti usaha yang dapat dicapai. Sedangkan menurut Oemar Hamalik 1990:21) Prestasi adalah bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara tingkah laku yang baru, berkat pengalaman dan latihan. Sedangkan yang dimaksud dengan berprestasi adalah apabila anak mencapai hasil yang maksimal dari apa yang telah dilakukan sebelumnya. Apabila kita hubungkan dengan kegiatan belajar anak dengan pengertian tersebut diatas, maka prestasi merupakan kecakapan khusus dan nyata yang dicapai secara maksimal sebagai hasil yang dicapai dari belajar.

(24)

dalam webster’s New Internasioanl Dictionary mengungkapkan tentang

prestasi yaitu: “Achievement test a standardized test for measuring the skill

or knowledge by person in one more lines of work a study”(Webster’s New

Intenasional Dictionary, 1951:20).

Menurut Drs. H. Abu Ahmadi menjelaskan pengertian prestasi belajar sebagai berikut: sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu kebutuhan, maka ada kecenderungan mengulanginya. Sumber penguat belajar dapat secara ekstrinsik (nilai, pengakuan, penghargaan) dan dapat secara ekstrinsik (kegairahan untuk menyelidiki, mengartikan situasi).

Banyak faktor yang mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Belum optimalnya minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi dapat dikarenakan oleh minat beberapa siswa untuk belajar masih rendah. Hal ini terlihat rendahnya respon siswa terhadap kegiatan belajar yang rendah menyebabkan siswa tersebut malas untuk belajar.

(25)

Ketika siswa tidak mengenal baik tentang perguruan tinggi itu maka siswa tersebut cenderung minatnya belum optimal untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Faktor minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi dapat disebabkan juga dari segi status sosial ekonomi orang tua yang rendah. Status sosial ekonomi yang rendah dalam arti terhambat pada biaya pendidikan. Sehingga siswa tidak dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi karena pendapatan keluarga yang rendah sedangkan biaya studi ke perguruan tinggi yang bisa dikatakan mahal.

Beberapa masyarakat memandang lulusan perguruan tinggi yang cenderung negatif. Artinya, masih ada masyarakat yang beranggapan bahwa lulus dari perguruan tinggi tidak selalu langsung mendapat pekerjaan, bahkan malah ada yang mengajar. Pandangan ini dapat menyebabkan belum optimalnya minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini menyebabkan siswa berpandangan bahwa akan lebih baik jika setelah lulus sekolah menengah langsung terjun ke lapangan pekerjaan daripada melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

(26)

lulusan perguruan tinggi. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi orang tua dalam membimbing dan mengarahkan anaknya dalam hal pendidikan yang akan ditempuh anaknya. Tingkat pendidikan orang tua yang rendah akan cenderung sempit wawasan terhadap pendidikan, lulus sekolah menengah sudah dirasa cukup. Sedangkan tingkat pendidikan orang tua yang tinggi akan lebih luas wawasannya terhadap pendidikan. Mereka akan mengarahkan dan membimbing anaknya untuk terus menambah ilmu sehingga anak tersebut mempunyai minat untuk melanjutkan studi, dalam hal ini adalah ke perguruan tinggi.

(27)

Tinggi pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Subah Tahun Ajaran 2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah

Agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas ruang lingkupnya dan banyaknya faktor yang berhubungan dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi maka peneliti membatasi permasalahan dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan orang tua, pendapatan orang tua dan prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Subah tahun ajaran 2012/2013.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan dalam latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1 Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Subah tahun ajaran 2012/2013. 2 Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara pendapatan orang

tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Subah tahun ajaran 2012/2013?

(28)

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat diketahui tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui adanya hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Subah tahun ajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui adanya hubungan yang positif dan signifikan antara pendapatan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1Subah tahun ajaran 2012/2013. 3. Untuk mengetahui adanaya hubungan yang positif dan signifikan antara

prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Subah tahun ajaran 2012/2013. E. Manfaat Penelitian

1. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan agar dapat menjadi masukan bagi sekolah dalam upaya menghasilkan lulusan SMA yang kompeten dan mempunyai minat yang tinggi untuk melanjutkan studi ke perguruan yang lebih tinggi. 2. Bagi Guru

(29)

didik dalam hal minat untuk belajar lebih tinggi dan dapat mengupayakan untuk mendukung hal tersebut.

3. Bagi Siswa

Mendapatkan informasi tentang pentingnya melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan dapat menumbuhkan semangat belajar.

4. Bagi Universitas Sanata Dharma

Sebagai referensi dalam melakukan penelitian sehingga menambah bahan bacaan di perpustakaan Sanata Dharma.

5. Bagi Peneliti

(30)

10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1 Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

a. Pengertian Minat

Menurut Sardiman (2011:76), minat diartikan sebagai

“suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri”. Oleh karena itu, apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri.

Menurut Hurlock (1993) menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minat juga akan menurun. Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat sementara atau dapat berubah-ubah.

(31)

untuk memperhatikan seseorang, sesuatu barang atau kegiatan atau sesuatu yang dapat memberi pengaruh terhadap pengalaman yang telah distimuli oleh kegiatan itu sendiri. Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan hasil dari turut sertanya dalam kegiatan tersebut. Lebih lanjut, Crow dan Crow menyebutkan bahwa minat mempunyai hubungan yang erat dengan dorongan-dorongan, motif-motif dan respon-respon emosional.

Menurut Daryanto (2009:53) “minat adalag kecenderungan

yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa

kegiatan”. Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus

menerus yang disertai dengan rasa senang.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan dari dalam individu untuk tertarik pada sesuati obyek atau menyenangi sesuatu obyek, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut maka semakin besar minatnya. Minat biasanya ditunjukkan melalui pertanyaan yang menunjukkan lebih menyukai suatu hal dan dapat dinyatakan juga dalam bentuk partisipasi dalam aktivitas yang diminatinya. Jadi, dapat dikatakan bahwa indikator dari minat antara lain adanya perasaan senang, adanya keinginan, adanya perhatian, adanya ketertarikan, adanya kebutuhan, adanya harapan, adanya dorongan dan kemauan.

(32)

Melanjutkan studi ke perguruan tinggi merupakan melanjutkan studi dari pendidikan menengah ke pendidikan tinggi. Aktivitas yang dilakukan di perguruan tinggi adalah belajar maka fakto-faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi dalam penelitian ini disamakan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.

Muhibbin Syah (2011:132, 139) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar sebagai berikut:

1) Faktor Internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor ini meliputi aspek, yakni:

a) Aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) seperti: mata dan telinga.

b) Aspek psikologis (yang bersifat rohaniah) seperti: intelegensi, sikap, bakat, dan motivasi.

2) Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Faktor ini meliputi:

a) Lingkungan sosial, seperti: keluarga, guru dan staf, masyarakat, dan teman.

(33)

3) Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning)

yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran mater-materi pelajaran. Faktor ini meliputi:

a) Pendekatan tinggi, seperti: speculative, achieving

b) Pendekatan sedang, seperti: analytical, deep

c) Pendekatan rendah, seperti: reproductive, surface

Menurut Sumadi Suryabrata, sebagian besar yang dipelajari oleh manusia dipelajarinya dengan menggunakan penglihatan dan pendengaran. Orang belajar dengan membaca, melihat contoh atau model, melakukan observasi, mendengarkan keterangan guru, mendengarkan diskusi, dan lain-lain. Untuk mengantisipasi terjadinya masalah mata dan telinga di atas, maka menjadi kewajiban bagi setiap pendidikan untuk menjaga agar fungsi panca indera anak didiknya tetap berfungsi dengan baik.

(34)

1) Faktor Intern adalah faktor yang di dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor ini meliputi tiga aspek, yaitu:

a) Faktor jasmaniah, seperti: faktor kesehatan, cacat tubuh.

b) Faktor psikologis, seperti: intelegensi, perhatian, bakat, motif, kematangan, kesiapan.

2) Faktor Eksternal

a) Faktor keluarga, meliputi: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan.

b) Faktor sekolah, meliputi: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah.

(35)

c. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Minat adalah kecenderungan dari dalam individu untuk tertarik pada sesuatu obyek semakin kuat atau dekat hubungan tersebut maka semakin besar minatnya. Minat biasanya ditunjukkan melalui pernyataan yang menunjukkan lebih menyukai suatu hal dan dapat dinyatakan juga dalam bentuk partisipasi dalam aktivitas yang diminatinya.

Soedomo Hadi berpendapat (2008:133),

pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah dan diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan professional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perguruan tinggi adalah satuan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi, satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi disebut perguruan tinggi dan dapat berbentuk universitas, institute, sekolah tinggi, politeknik dan akademi.

Menurut Fuad Ihsan (2003:23), pendidikan tinggi diartikan sebagai

pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki tingkat kemampuan tinggi yang bersifat akademik dan atau professional sehingga dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam rangka pembanguna nasional dan meningkatkan kesejahteraan manusia.

(36)

yang mengandung unsur perasaan senang, keinginan, perhatian, ketertarikan, kebutuhan, harapan, dorongan dan kemauan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi setelah lulus sekolah menengah, yaitu Perguruan Tinggi.

2 Tingkat Pendidikan Orang Tua

a. Pengertian Pendidikan

Menurut Fuad Ihsan (2003:05), pendidikan dapat diartikan sebagai: 1) Suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan

lingkungan;

2) Suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada anak dalam pertumbuhannya;

3) Suatu usaha sadar untuk menciptakan suatu keadaan atau situasi tertentu yang dikehendaki oleh masyarakat; 4) Suatu pembentukan kepribadian dan kemampuan anak

dalam menuju kedewasaan.

Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 yang dimaksud pendidikan adalah:

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara efektif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

b. Tingkat Pendidikan Orang Tua

“Tingkat atau jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang

berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan

(37)

2005:18). Jenjang pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat (Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 17 tentang Sistem Pendidikan Nasional).

Menurut Fuad Ihsan (2003:22) “pendidikan dasar adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan keterampilan, menumbuhkan sikap dasar yang diperlukan dalam masyarakat, serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah". Pendidikan menengah merupakan kelanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah atas (SMA), dan madrasah aliyah kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat (Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 18 tentang Sistem Pendidikan Nasional).

“Pendidikan menengah adalah pendidikan yang mempersiapkan

peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan tibal-balik dengan lingkungan sosial budaya, dan alam sekitar, serta dapat mengembangkan kemampuan lebih

lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan” (Fuad Ihsan 2003:23).

Pendidikan tertinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doctor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi. Perguruan Tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas (Undang-undang No. 23 Tahun 2003 Pasal 19 dan 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional).

(38)

tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi, yaitu dari SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi.

3 Tingkat Pendapatan Orang Tua

a. Pengertian Pendapatan

Dalam pengertian umum pendapatan adalah hasil pencaharian usaha. Budiono (1992:180) mengemukakan bahwa pendapatan adalah hasil dari penjualan faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada sektor produksi. Sedangkan menurut Winardi (1992:171) pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainnya yang dapat dicapai daripada penggunaan faktor-faktor produksi.

b. Tingkat Pendapatan Orang Tua

(39)

untuk mengikuti atau melanjutkan pendidikan pada program pendidikan formal di sekolah.

Untuk memenuhi kebutuhan materiil siswa tentunya berkaitan dengan pendapatan di dalam keluarga itu sendiri. Keluarga yang memiliki pendapatan tinggi akan mudah memenuhi biaya kebutuhan pendidikan anak yang meliputi sumbangan BP3, peralatan sekolah, transportasi, sarana belajar di rumah, baju seragam, biaya ekstra kurikuler, dan tidak terkecuali uang saku anak. Dan sebaliknya, keluarga yang memiliki pendapatan rendah akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan anak.

Berdasarkan penggolongannya, Badan Pusat Statistik (BPS, 2010), diasumsikan pendapatan rata- rata per bulan masyarakat :

a. golongan rendah berpenghasilan rata-rata Rp.0,-/bulan - Rp.4.000.000,- /bulan

b. golongan menengah berpenghasilan rata-rata Rp.4.000.001,- /bulan- Rp.10.800.000,-/bulan

c. golongan atas berpenghasilan rata-rata Rp.10.800.001,-/bulan – tak terbatas.

4 Prestasi Belajar Siswa

a. Pengertian Prestasi

(40)

dengan kuantitatif dan kualitatif. Hasil kuantitatif adalah hasil yang dinyatakan dengan angka. Sedangkan, hasil kualitatif adalah hasil yang dinyatakan dengan kata-kata, seperti baik, cukup, sedang, kurang, dan lain-lain.

Menurut Winkel (1984:21). Prestasi adalah bukti usaha yang dapat dicapai. Sedangkan menurut Oemar Hamalik 1990:21) Prestasi adalah bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara tingkah laku yang baru, berkat pengalaman dan latihan. Sedangkan yang dimaksud dengan berprestasi adalah apabila anak mencapai hasil yang maksimal dari apa yang telah dilakukan sebelumnya. Apabila kita hubungkan dengan kegiatan belajar anak dengan pengertian tersebut diatas, maka prestasi merupakan kecakapan khusus dan nyata yang dicapai secara maksimal sebagai hasil yang dicapai dari belajar.

Dari beberapa pengertian prestasi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah bukti dari suatu hasil kegiatan yang dapat dicapai baik individu maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu. Prestasi didapat dari kerja keras dan keuletan.

b. Pengertian Belajar

(41)

proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relative menetap, baik yang dapat diamati maupun yang tidak diamati secara langsung yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan.

Menurut Witherington dalam Ngalim Purwanto (2007:84) “belajar

adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap,

kebiasaan, kepandaian, atau suatu perintah”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan yang relatif bersifat permanen yang berasal dari pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan.

c. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia melakukan perybahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Di dalam webster’s New Internasioanl Dictionary mengungkapkan tentang prestasi yaitu: “Achievement test a standardized test for

measuring the skill or knowledge by person in one more lines of work a

study”(Webster’s New Intenasional Dictionary, 1951:20).

(42)

belajar dapat secara ekstrinsik (nilai, pengakuan, penghargaan) dan dapat secara ekstrinsik (kegairahan untuk menyelidiki, mengartikan situasi).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Prestasi Belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh individu setelah diadakan kegiatan belajar (baik di sekolah maupun di luar sekolah) dalam periode tertentu dimana proses perubahan terjadi setelah adanya pengalaman, latihan dan interaksi dengan lingkungan.

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Semua siswa, orang tua dan guru sebagai pengajar menginginkan tercapainya prestasi belajaar yang tinggi, karena prestasi belajar yang tinggi merupakan salah satu indikator keberhasilan proses belajar. Namun kenyataannya tidak semua siswa yang mendapatkan prestasi belajar yang rendah. Tinggi rendahnya prestasi belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi banyak faktor. Menurut Slameto (2003:54-72) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

a. Faktor Internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor intern terdiri dari:

1) Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh)

2) Faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan)

(43)

b. Faktor eksternal, yaitu faktor dari luar individu. Faktor ekstern terdiri dari:

1) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan)

2) Faktor sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah

3) Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat). Muhibbin Syah (2006: 144) bahwa prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh setidaknya tiga faktor yakni:

1) faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa

2) faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa

3) faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

a. Faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor intern terdiri dari:

1) Faktor jasmaniah yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh 2) Faktor psikologis yang meliputi tingkat inteligensi, perhatian,

(44)

b. Faktor eksternal, yaitu faktor dari luar individu. Faktor ekstern terdiri dari:

1) Faktor keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan

2) Faktor dari lingkungan sekolah yaitu metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah

3) Faktor masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis

upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Kesimpulannya adalah faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua macam, yaitu faktor internal yang meliputi kesehatan, jasmani, intelegensi, minat, bakat, motivasi, kematangan, dan kesiapan. Faktor eksternal meliputi pola asuh keluarga, keadaan ekonomi keluarga, metode mengajar guru, fasilitas belajar, hubungan siswa dengan guru dan teman, waktu belajar, disiplin sekolah, lingkungan masyarakat.

B. Penelitian yang Relevan

(45)

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nira Kusuma Sari pada tahun 2006 tentang “Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua, Pendapatan Orang Tua, Lingkungan Sosial, Prestasi Belajar Siswa dengan Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi” menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan orang tua, pendapatan orang tua, lingkungan sosial, prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Esti Setya Rini (2012) dalam

penelitiannya yang berjudul “Hubungan antara Tingkat Pendidikan

Orang Tua, Prestasi Belajar Siswa dengan Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kalasan Tahun Ajaran 2011/2012” menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan orang tua, prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kalasan Tahun Ajaran 2011/2012. C. Kerangka Berpikir

1. Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi.

(46)

pendidikan non formal adalah pendidikan yang diperoleh dari pelatihan dijalur jalur pendidikan formal.

Tingkat pendidikan orang tua dapat menjadi salah satu faktor yang dapat berguna untuk memprediksi minat seorang anak, karena tingkat pendidikan orang tua mempengaruhi cara orang tua dalam mengarahkan minat anaknya. Makin tinggi pengalaman pendidikan, ilmu pengetahuan yang dimiliki, informasi yang diperoleh dan tingkat pendidikan orang tua akan makin mudah dan terbuka wawasannya dalam membimbing dan mengarahkan anaknya untuk melanjutkan studi, dalam hal ini dari SMA ke Perguruan Tinggi.

2. Hubungan Tingkat Pendapatan Orang Tua dengan Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi.

(47)

sudah terbebani oleh keadaan ekonomi keluarganya, sehingga orientasi anak bukan melanjutkan pendidikan tetapi bagaimana membantu perekonomian keluarga.

Untuk memenuhi kebutuhan materiil siswa tentunya berkaitan dengan pendapatan di dalam keluarga itu sendiri. Keluarga yang memiliki pendapatan tinggi akan mudah memenuhi biaya kebutuhan pendidikan anak yang meliputi sumbangan BP3, peralatan sekolah, transportasi, sarana belajar di rumah, baju seragam, biaya ekstra kurikuler, dan tidak terkecuali uang saku anak. Sebaliknya, keluarga yang memiliki pendapatan rendah akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan anak. Salah satu faktor anak tidak melanjutkan pendidikan adalah (1) biaya terlalu berat, (2) ingin membantu orang tua bekerja. Berdasarkan uraian di atas maka diduga tingkat pendapatan orang tua berhubungan dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Berdasarkan uraian di atas mengenai material yang diberikan orang tua kepada anaknya, dapat disimpulkan bahwa potensi seorang anak itu akan dapat berkembang dengan baik apabila terpenuhi semua kebutuhan belajar siswa yang tidak pernah mendapat perhatian, bimbingan dan dukungan dari orang tuanya.

Berdasarkan penggolongannya, Badan Pusat Statistik (BPS, 2010), diasumsikan pendapatan rata- rata per bulan masyarakat :

(48)

b) golongan menengah berpenghasilan rata-rata Rp.4.000.001,- /bulan- Rp.10.800.000,-/bulan

c) golongan atas berpenghasilan rata-rata Rp.10.800.001,-/bulan

– tak terbatas

3. Hubungan Prestasi Belajar Siswa dengan Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi.

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang selama proses pembelajaran, usaha untuk belajar, pemahaman pengetahuan, pengaplikasian keterampilan dalam suatu mata pelajaran yang diujikan melalui tes. Prestasi belajar yang tinggi akan tercermin dari hasil belajar yang baik.

Siswa yang berprestasi tinggi akan cenderung berminat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini disebabkan karena mereka cenderung ingin selalu meningkatkan pengetahuan mereka, dibanding dengan siswa yang prestasi belajarnya belum maksimal. 4. Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua, Tingkat Pendapatan Orang

Tua dan Prestasi Belajar Siswa dengan Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi.

(49)

berpengaruh dalam mengarahkan anak-anaknya untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Begitu juga dengan faktor tingkat pendapatan orang tua yang merupakan faktor utama dalam memenuhi semua kebutuhan anak dan kebutuhan dalam memperoleh pendidikan.

Sedangkan dari faktor prestasi belajar siswa adalah apabila siswa tersebut mampu menguasai pengetahuan dan keterampilan yang terbukti dengan hasil tes atau ujian yang baik maka prestasi belajarnya dikatakan tinggi. Siswa yang prestasi tinggi akan cenderung mempunyai minat yang besar dalam terus menambah pengetahuan dan keterampilannya. Siswa tersebut juga akan mempunyai usaha yang besar untuk terus berprestasi dan melanjutkan studinya dalam hal ini adalah dari SMA ke Perguruan Tinggi.

(50)

kebutuhan anak di dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi serta prestasi belajar anak rendah maka cenderung akan rendah pula minatnya untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan positif dan signifikan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Subah Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Terdapat hubungan positif dan signifikan tingkat pendapatan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Subah Tahun Ajaran 2012/2013.

(51)

31 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah studi kasus.Dimana penelitian hanya dilakukan pada objek yang telah ditentukan.Hasil dari penelitian ini merupakan hasil yang telah diselidiki sebelumnya. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Subah.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di kelas XI SMA Negeri 1 Subah yang beralamat di Subah, Batang, Jawa Tengah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret-April 2013. C. Variabel Penelitian

(52)

1 Variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi (Y).

2 Variabel bebas (independent variable)dalam penelitian ini tingkat pendidikan orang tua (X1), tingkat pendapatan orang tua (X2) dan prestasi

belajar siswa (X3).

D. Populasi dan Sampel Penelitian 1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Subah Tahun Ajaran 2012/2013 berjumlah 280 anak yang terbagi dalam delapan kelas.

2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:131).Mardalis (2009:55) menyatakan sampel adalah contoh, yaitu sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian.Jadi sampel adalah contoh yang diambil dari sebagian populasi penelitian yang dapat mewakili populasi.

Berdasarkan pertimbangan kemampuan, waktu, dan biaya yang dimiliki oleh penulis, maka penelitian tidak dilaksanakan pada seluruh populasi tetapi pada sebagian populasi (sample). Sampel dalam penelitian ini diambil 60% dari populasi atau sebanyak 130 orang siswa yang diambil dari empat kelas yaitu 2 kelas XI IPA dan 2 kelas XI IPS.

(53)

teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Y)

(54)

Tabel III.1 Kisi-kisi Kuesioner

No INDIKATOR URAIAN Pertanyaan

positif No.

Pertanyaan negatif

No. 1 Keinginan yang

besar terhadap sesuatu hal

a. Keinginan memperoleh peluang kerja yang besar. b. Keinginan

mencari ilmu. 5

15

2, 7

2 Rasa suka atau senang terhadap objek

a. Rasa suka yang berasal dari keluarga. b. Rasa suka

yang berasal dari dalam diri sendiri.

c. Rasa suka yang berasal dari pengaruh teman sebaya.

12, 16

1, 3, 6

4

[image:54.595.102.510.121.740.2]
(55)

3 Usaha aktif menuju

pelaksanaan suatu tujuan

a. Mencari informasi dari mass media. b. Mencari

informasi dari guru.

c. Mencari informasi dari luar

9, 14

10, 13

11

(56)
[image:56.595.97.506.195.769.2]

Dalam penelitian ini skoring atas jawaban item masing-masing responden ditentukan berdasarkan sifat pertanyaan dan atau pernyataannya.Masing-masing pertanyaan dan atau pernyataan selanjutnya dinyatakan dalam 4 (empat) skala pendapat sebagai berikut:

Tabel III.2

Skor Pernyataan Kuesioner Pertanyaan positif Pertanyaan negatif

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

4 3 2 1 Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

1 2 3 4

a. Indikator yang digunakan

1) Tingkat Pendidikan Orang Tua (X1)

Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang ditempuh oleh orang tua (ayah atau ibu). Pengukuran variabel tingkat pendidikan diberi skor:

Tabel III.3

Tingkat Pendidikan Orang Tua

Tingkat Pendidikan Skor Tidak sekolah

SD SLTP SLTA

Diploma / Sarjana

(57)

2) Tingkat Pendapatan Orang Tua (X2)

Tingkat pendapatan adalah jumlah rupiah yang diperoleh orang tua dari pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan. Variabel tingkat pendapatan digolongkan menjadi tiga yaitu: tinggi, menengah, dan rendah.

Tabel III.4

Tingkat Pendapatan Orang Tua

Tingkat Pendapatan Skor

a. (golongan rendah) berpenghasilan rata-rata Rp.0,-/bulan - Rp.4.000.000,- Rp.0,-/bulan

b. (golongan menengah) berpenghasilan rata-rata Rp.4.000.001,- /bulan- Rp.10.800.000,-/bulan

c. (golongan atas) berpenghasilan rata-rata Rp.10.800.001,-/bulan – tak terbatas

1 2 3

3) Prestasi Belajar Siswa (X3)

[image:57.595.99.504.221.531.2]
(58)

Langkah-langkah sebagai berikut.

a) Data yang diperoleh disusun dari skor yang terendah sampai skor tertinggi.

b) Skor yang dicapai responden selanjutnya digolongkan dalam kategori tinggi dan rendah berdasarkan acuan kurva dan diberi skor serta pengukuran sebagai berikut:

Tinggi > M (lebih dari Mean) Skor 1 Rendah < M (kurang dari Mean) Skor 2 F. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Metode pengumpulan data dengan jumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau sesuatu yang diketahui oleh responden.Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang tingkat pendidikan orang tua, pendapatam orang tua, prestasi belajar siswa.

2. Dokumentasi

(59)

G. Teknik Pengujian Instrumen

Untuk mengetahui apakah instrumen sudah valid atau belum dilakukan pengujian-pengujian yang terdiri dari:

1. Pengujian Validitas

Rumus korelasi yang dapat digunakan untuk menghitung validitas instrument adalah rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:

Keterangan:

x = nilai dari setiap item

y = nilai dari seluruh item n = jumlah sampel

Untuk mempermudah perhitungan, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 16.0 For Windows. Langkah-langkah pengujian validitas adalah sebagai berikut:

a) Memasukkan data skor yang diperoleh kedalam data uji coba menggunakan program Microsoft Office Excel.

b) Menghitung skor total yang diperoleh setiap siswa menggunakan program Microsoft Office Excel.

c) Mentabulasikan data tersebut ke dalam tabel uji coba pada program

SPSS Statistics 16.0 for Windows.

(60)

Besarnya nilai r ditentukan dengan taraf signifikansi 5%. Apabila hasil pengukuran nilai-nilai rhitung > nilai rtabel maka item tersebut

valid.

Untuk menguji validitas instrumen atau kuesioner terlebih dahulu item instrument ini di uji cobakan pada 33 responden diluar dari responden sampel.Pengujian validitas dilaksanakan dengan menggunakan SPSS.Dengan taraf signifikansi 5%, apabila rhitung suatu item pertanyaan

lebih besar daripada rtabel maka item kuesioner tersebut dianggap valid.

(61)

Tabel III.5

Hasil Uji Validitas Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

butir_1 45.76 51.127 .785 .871 .904

butir_2 46.03 52.968 .528 .593 .914

butir_3 45.94 50.496 .791 .876 .904

butir_4 45.85 55.133 .672 .755 .910

butir_5 45.85 55.008 .564 .694 .912

butir_6 46.03 56.968 .523 .695 .913

butir_7 46.33 57.667 .211 .597 .923

butir_8 46.18 53.841 .476 .658 .916

butir_9 46.09 53.585 .738 .899 .907

butir_10 46.09 52.773 .768 .881 .906

butir_11 46.03 56.780 .384 .569 .916

butir_12 45.73 51.892 .748 .754 .906

butir_13 46.15 53.633 .682 .817 .908

butir_14 46.12 54.547 .605 .774 .910

butir_15 45.97 52.843 .669 .695 .908

[image:61.595.115.528.176.596.2]
(62)

Dan hasil uji validitas minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi di atas menunjukkan bahwa ada 1 instrumen yang tidak valid ( rhitung> rtabel ). Butir instrumen yang tidak valid adalah nomor 7. Sedangkan

instrumen lainnya (15 instrumen) memiliki rhitung > 0.344 dan dinyatakan

valid. Instrumen yang tidak valid tersebut dihapus atau dibuang dan dilakukan uji validitas ulang.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

butir_1 43.03 47.968 .807 .869 .912

butir_2 43.30 49.843 .539 .570 .923

butir_3 43.21 47.297 .817 .864 .912

butir_4 43.12 51.985 .685 .742 .918

butir_5 43.12 51.735 .589 .679 .920

butir_6 43.30 53.968 .508 .694 .922

butir_8 43.45 50.693 .486 .656 .924

butir_9 43.36 50.864 .705 .863 .916

butir_10 43.36 49.864 .759 .876 .915

butir_11 43.30 53.530 .401 .558 .924

butir_12 43.00 49.000 .741 .741 .915

butir_13 43.42 50.627 .682 .817 .917

butir_14 43.39 51.371 .621 .774 .919

butir_15 43.24 50.189 .636 .658 .918

(63)

Dari hasil pengujian kedua semua instrumen memiliki r hitung

diatas 0.344 sehingga dinyatakan valid. 2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah konsistensi suatu instrumen penelitian dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur. Perhitungan dengan menggunakan rumus Cronbach Alpa (Ronny Kountur, 2003:158):

Keterangan:

α = cronbach alpha N = banyaknya pertanyaan

Dalam pengambilan keputusan apakah alat ukur yang dipakai dapat dipercaya atau tidak dengan membandingkan antara koefisien reliabilitas hitung (r µ) dengan koefisien reabilitas tabel (r tabel).Apabila r µ lebih besar

daripada r tabel maka kuesioner tersebut dapat dikatakan reliable.Demikian

(64)

Tabel III.6

Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Koefisien

reliabilitas

Nilai r (tabel) Keterangan Minat

melanjutkan

studi ke

perguruan tinggi

0.923 0.6 Reliabel

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil pengujian reliabilitas setiap pertanyaan adalah reliabel.

H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

[image:64.595.96.515.106.625.2]
(65)

Tabel III.7

Pedoman PAP I(Masidjo, 1995:153)

Interval Skor Kriteria

90% – 100% Sangat tinggi

80% – 89% Tinggi

65% – 79% Cukup

55% – 64% Rendah

Dibawah 55% Sangat rendah

2. Pengujian Hipotesis

a. Untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga tentang hubungan antara tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua dan prestasi belajar siswa terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi digunakan analisis statistik koefisien korelasi Spearman Rank dengan rumus sebagai

berikut:∑

Keterangan:

rs = nilai korelasi Spearman Rank

d2 = selisih setiap pasangan rank

n = jumlah pasangan rank untuk spearman (5<n<30)

[image:65.595.99.512.104.620.2]
(66)
[image:66.595.100.515.154.638.2]

Tabel III.8

Interpretasi Koefisien Korelasi (Sugiyono, 2008:231)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat

b. Untuk menguji hipotesis keempat tentang tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua dan prestasi belajar siswa terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi digunakan analisis statistik koefisien korelasi Product Moment dari

Pearson sebagai berikut :

Keterangan :

r : koefisien korelasi Pearson

X : variable bebas Y : variable terikat ∑X : jumlah nilai X ∑Y : jumlah nilai Y

(67)

Kriteria penerimaan hipotesis jika > dan hipotesis ditolak jika < . Sedangkan untuk menguji signifikan dari koefisien korelasi dilakukan uji t dengan rumus :

(68)

48

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Data Kelembagaan Sekolah

1. Nama Sekolah : SMA N I Subah

2. Alamat : Jl. Raya Jatisari, Subah, Batang, Jawa Tengah 51262. Telp. (0285) 666240

3. Nomor Statistik Sekolah : 301032505014 4. Tahun Berdiri : 1984

5. Jenjang Akreditas : A

6. Waktu Penyelenggaraan : Pagi hari 7. Status Sekolah : Negeri

B. Sejarah Singkat Sekolah

(69)

Batang sampai sekarang, untuk hari dan waktu-waktu selanjutnya hari kepindahan ke Subah inilah yang ditetapkan sebagai hari ulang tahun SMA Negeri Subah.

C. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Subah 1. Visi SMA Negeri 1 Subah

UNGGUL DALAM PRESTASI, BERAKHLAK DAN

BERBUDAYA 2. Misi SMA Negeri 1 Subah

a. Membentuk sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Menumbuhkan semangat keunggulan peserta didik secara intensif dan optimal.

c. Melaksanakan bimbingan dan pembelajaran secara efektif agar potensi siswa berkembang secara optimal.

d. Membantu dan mendorong setiap peserta didik dalam mengenali potensi diri melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.

e. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak. f. Mengembangkan karakter insane pendidikan berlandaskan cinta

(70)

g. Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah (stake holder).

3. Tujuan Jangka Panjang (10 Tahun):

a. Pada tahun 2022 angka kelulusan siswa bertahan 100% dan daya serap nilai UN tingkat Kabupaten menduduki peringkat 1, dan di tingkat Provinsi menduduki peringkat 5.

b. Pada tahun 2022 sarana dan prasarana telah memenuhi standart sarpras yang telah disyaratkan dalam melayani pembelajaran berbasis ICT.

c. Pada tahun 2022 telah menjadi sekolah bersertifikat ISO 9001:2008. d. Pada tahun 2022 memiliki life skill sebagai bekal siswa yang tidak

dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi yang dilengkapi dengan sarana yang memadahi.

e. Pada tahun 2022 sekolah memiliki tempat penampungan tenaga kerja yang tetap yang telah dituangkan dalam MoU dengan pihak perusahaan.

f. Pada tahun 2022 sekolah dapat menjuarai kegiatan seni, olahraga, dan akademik di tingkat Kabupaten maupun Propinsi.

g. Pada tahun 2022, sekolah dapat meningkatkan SDM pendidik melalui pemberian beasiswa pendidikan S1 dan S2 bagi guru.

4. Tujuan Jangka Menengah (4 tahun)

(71)

b. Pada tahun 2017, proporsi kelulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi minimal 75%.

c. Pada tahun 2017, menjuarai lomba-lomba akademik (mata pelajaran dan olimpiade MIPA) di tingkat Kabupaten (Juara 1) dan ditingkat propinsi (20 besar).

d. Pada tahun 2017, memiliki tim kesenian yang mampu tampil pada acara setingkat Kabupaten.

e. Pada tahun 2017, memiliki tim cabang olahraga (takraw, sepak bola, volley, renang, silat, atletik) handal dan menjadi juara, minimal 5 besar di tingkat provinsi.

f. Pada tahun 2017, jumlah Guru berkualifikasi S2 mencapai 20%. g. Pada tahun 2017, mampu menjadi finalis (10 besar) Lomba KTI

tingkat Porvinsi.

h. Pada tahun 2017, memiliki predikat sekolah ADIWIYATA. 5. Target/ Sasarab Tahun 2012/2013

Berdasarkan tujuan sekolah, maka sasaran/ target/ tujuan jangka pendek untuk tahun 2012/2013 adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan Imtaq warga sekolah melalui Spiritual Quantum Learning.

b. Meningkatkan daya serap nilai UN dan mempertahankan kelulusan 100%.

(72)

d. Meningkatkan KKM pembelajaran, dan pemngembangan diri berbasi keunggulan dan kearifan local.

e. Mengembangkan potensi dan bakat siswa melalui pemberdayaan kegiatan ekstrakurikuler secara efektif.

f. Meningkatkan kejuaraan OSN dari tingkat Kabupaten ke tIngkat Provinsi melalui kerjasama dengan Perguruan Tinggi. g. Meningkatkan layanan pendidikan ICT.

h. Meningkatkan mutu Pendidik melalui pelatihan-pelatihan SDM.

i. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pendidik dalam Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (Penulisan KTI). j. Mengupayakan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana

(73)

D. Guru dan Karyawan

[image:73.595.98.497.191.600.2]

Dalam menjalankan proses belajar SMA Negeri 1 Subah 58 orang, dibantu 22 karyawan dengan rincian:

Tabel IV.1

Rincian Guru dan Karyawan SMA Negeri 1 Subah Jenis Macam Tetap Tidak

Tetap

Jumlah

Guru 51 7 58

Tata Usaha - - 12

Penjaga Malam 1 1 2

Tenaga Kebersihan - - 1

Petugas Koperasi - - 1

Petugas Lab IPA - - 2

Pesuruh - - 1

Satpam - - 2

Petugas Perpustakaan

- - 1

E. Tugas Pelakasanaan SMA Negeri 1 Subah

1 Tugas Kepala Sekolah

a. Kepala Sekolah sebagai manajer. b. Kepala Sekolah selaku administrator c. Kepala Sekolah selaku supervisor. 2 Tugas Wakasek Urusan Kurikulum

a. Menyusun program pengajaran dan jadwal pelajaran. b. Menyusun pembagian tugas.

c. Menyusun jadwal evaluasi belajar dan jadwal penerimaan raport.

(74)

e. Mengupayakan buku kemajuan kelas. f. Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran. 3 Tugas Wakasek urusan kesiswaan

a. Menyusun program pembinaan kesiswaan atau OSIS. b. Melaksanakan bimbingan, pengarahan, dan pengandalian

siswa (OSIS) dalam rangka menegakkan kedisiplinan, tata tertib sekolah dan pembinaan iman.

c. Memberi pengarahan dan mengkoordinasi pengurus OSIS. d. Pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi.

e. Menyusun jadwal dan program pembinaan siswa secara berkala dan incidental.

f. Melaksanakan pemilihan siswa penerima beasiswa dan yang perlu mendapatkan perhatian.

g. Mengadakan pemilihan siswa mewakili kegiatan-kegiatan luar sekolah.

h. Menyusun laporan kesiswaan secara berkala. 4 Tugas Kepala Tata Usaha

Kepala Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah. Tugas-tugas Kepala Tata Usaha sebagai berikut:

a. Penyusunan program tata usaha sekolah. b. Pengelolaan keuangan sekolah.

(75)

d. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha. e. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah.

f. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan secara berkala.

5 Tugas Wali Kelas

Wali kelas bertugas mambantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Pengelolaan kelas dengan menyelenggarakan administrasi kelas.

b. Penyusunan pembuatan statistik kelas. c. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa d. Pembuatan catatan khusus tentang siswa.

e. Pengisian dan pembagian buku laporan pendidikan (raport) 6 Tugas Guru

Para guru bertanggu

Gambar

Tabel III.1 Kisi-kisi Kuesioner
Tabel III.2
Tabel III.4 Tingkat Pendapatan Orang Tua
Tabel III.5 Hasil Uji Validitas Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan MVA merupakan selisih antara total nilai perusahaan dengan total modal sehingga kekayaan atau kesejahteraan pemilik akan bertambah maksimum jika MVA maksimum.Manfaat

Maka dapat penulis simpulkan bahwa, Sekaten adalah sebuah upacara keagamaan tradisi keraton Yogyakarta yang dilaksanakan selama tujuh hari berturut-turut dari tanggal 6 hingga

Sebaliknya, kualitas yang rendah dapat berdampak negatif terhadap kinerja organisasi, seperi menurunkan kemampuan organisasi untuk bersaing di masyarakat (pasar)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tegangan, sudut tegangan, daya dan rugi- rugi saluran pada sistem Sumatera Bagian Tengah setelah penambahan pembangkit

Bank Tabungan Negara yang salah satu aktivitas usahanya adalah menghimpun dana pihak ketiga telah berupaya seoptimal mungkin agar alokasi penyaluran dana pihak

Hal ini terlihat darnilai signifikansi masing-masing variabel bebas yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,44 (product) dan 0,001 (promotion). Dengan demikian, terdapat 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI...

Firstly, almost all of Biographical Recount texts analysed are relevant to the criteria of their purposes; Secondly, the schematic structures of all Biographical