vii ABSTRAK
MINAT MAHASISWA FKIP UNTUK MENJADI GURU DITINJAU DARI PILIHAN PROGRAM STUDI, PRESTASI BELAJAR
DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANG TUA Studi Kasus: Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta T.A 2005
Natalia Sulasmi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi, (2) perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari prestasi belajar, (3) perbedaan minat mahsiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari latar belakang pendidikan orang tua.
Penelitian dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2008. Populasi dari penelitian ini adalah 499 mahasiswa dengan jumlah sampel 222 mahasiswa. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, dokumentasi dan wawancara. Data dinalisis dengan menggunakan analisis Varian (ANOVA).
viii ABSTRACT
THE INTEREST OF STUDENTS OF TEACHERS TRAINING AND EDUCATION FACULTY TO BECOME TEACHERS PERCEIVED FROM THE CHOICE OF THE STUDY PROGRAM, LEARNING ACHIEVEMENT
AND PARENTS’ EDUCATIONAL BACKGROUND A Case study on Students of Sanata Dharma University 2005 Periode
Natalia Sulasmi Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
This research aims to find out: (1) the different interest of the student of the Teachers Training and Education Faculty to become teachers perceived from the choice of the study program; (2) the different interest of the Teacher Training and Education Faculty to become teachers perceived from the learning achievement; (3) the different interest of the Teacher Training and Education Faculty to become teachers perceived from parents’ educational background.
The research was conducted in Sanata Dharma University from October to December 2008. The population of this research was 499 students and 222 students as the samples. The samples were taken by using Purposive Sampling technique. The data was gathered using questionnaires and documentation. Data analysis technique were Varian by analisys (ANOVA).
i
MINAT MAHASISWA FKIP UNTUK MENJADI GURU DITINJAU DARI PILIHAN PROGRAM STUDI, PRESTASI BELAJAR
DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANG TUA Studi Kasus: Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta T.A 2005
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
oleh: Natalia Sulasmi
041334071
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1.
Tuhan Yesus Kristus atas segala berkahNya
2.
Bapak & ibuku
3.
Alm. Budeku
4.
Dan semua orang yang ku cintai dan yang
mencintai aku serta yang telah membantu
perjuangan ini
v
MOTTO
Yang terpenting bukanlah
hal-hal yang besar tetapi
melakukan hal-hal yang
kecil dengan hati yang
besar
(bunda theresa)
Pada akhirnya
pengetahuan yang
sebenarnya adalah
pengetahuan tentang
dirimu
vii ABSTRAK
MINAT MAHASISWA FKIP UNTUK MENJADI GURU DITINJAU DARI PILIHAN PROGRAM STUDI, PRESTASI BELAJAR
DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANG TUA Studi Kasus: Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta T.A 2005
Natalia Sulasmi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi, (2) perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari prestasi belajar, (3) perbedaan minat mahsiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari latar belakang pendidikan orang tua.
Penelitian dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2008. Populasi dari penelitian ini adalah 499 mahasiswa dengan jumlah sampel 222 mahasiswa. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, dokumentasi dan wawancara. Data dinalisis dengan menggunakan analisis Varian (ANOVA).
viii ABSTRACT
THE INTEREST OF STUDENTS OF TEACHERS TRAINING AND EDUCATION FACULTY TO BECOME TEACHERS PERCEIVED FROM THE CHOICE OF THE STUDY PROGRAM, LEARNING ACHIEVEMENT
AND PARENTS’ EDUCATIONAL BACKGROUND A Case study on Students of Sanata Dharma University 2005 Periode
Natalia Sulasmi Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
This research aims to find out: (1) the different interest of the student of the Teachers Training and Education Faculty to become teachers perceived from the choice of the study program; (2) the different interest of the Teacher Training and Education Faculty to become teachers perceived from the learning achievement; (3) the different interest of the Teacher Training and Education Faculty to become teachers perceived from parents’ educational background.
The research was conducted in Sanata Dharma University from October to December 2008. The population of this research was 499 students and 222 students as the samples. The samples were taken by using Purposive Sampling technique. The data was gathered using questionnaires and documentation. Data analysis technique were Varian by analisys (ANOVA).
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : “MINAT MAHSISWA FKIP UNTUK MENJADI GURU DITINJAU DARI PILIHAN PROGRAM STUDI, PRESTASI BELAJAR DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANG TUA”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini mengalami banyak tantangan dan hambatan yang merupakan pelajaran yang berharga bagi penulis. Namun akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Y. Harsoyo S.Pd., M.Si.. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak L. Saptono. S.Pd., M.Si. Selaku Kepala Program Studi Pendidikan Akuntansi.
4. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing, yang dengan sabar membimbing penulis menyusun skripsi, memberikan saran, masukan, semangat, dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terima kasih untuk semuanya.
x
6. Para Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu kepada penulis selama kuliah.
7. Pak wawi dan mbak Aris dan semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntansi terima kasih atas segala keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di USD.
8. Seluruh kaprodi FKIP (terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian di FKIP Sanata Dharma) 9. Bapak, Ibuku, dan kakaku tercinta yang tidak pernah lelah memberikan
doa, kasih sayang, dukungan baik moril maupun material, serta semangat kepada penulis.
10.Buat keluarga besarku di Siten, “Simbahku-simbahku, Pakdeku, Lek Yani, Lek Ngadiman, Topo, Mbak Mimin, Mbak Ipung, Mas dodo, Tari, Mas Sugeng, Wanto, Yudi,,” trimakasih atas doa, dukungan baik moril maupun material, serta semangatnya.
11.Dan untuk “Cika, Paska, Jevon, rajin belajar ya biar pinter!!!!!! Yulita, Dinta, , Banyu,”, kalian jangan pada nakal ya !!!!
12.Buat Melanius Yunianto yang kusayangi terimakasih atas dukungan, saran, dan doanya, walaupun kita jarak jauh kamu telah menjadi bagian dalam hidupku.
13.Sahabat-sahabat seperjuangan: Emi, Maryati, Indra, dan Wina, Siska, Venti, Tantri semoga persahabatan kita langgeng dan terima kasih atas segala dukungan dan doanya.
xi
15.Anak-anak kos Dahlia yang centil-centil, Mbak Ncil, Devi, Udin, Tika, Vani, terima kasih atas tumpanganya, canda tawa dan dukunganya selama ini.
16.Buat Lek Kar, Mbak Nuri, Tami, terimakasih atas doa, dan dukunganya selama ini.
17.Teman-teman satu angkatan Pendidikan Akuntasi 2004 terima kasih atas kerjasamanya selama ini.
18.Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta, 17 September 2009
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Batasan Masalah ... 7
C.Rumusan Masalah ... 7
D.Tujuan Penelitian ... 7
xiii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
A. Kajian Teoritik ... 9
1. Minat ... 9
2. Guru ... 14
3. Pilihan Pogram Studi ... 19
4. Prestasi Belajar ... 20
5. Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 23
B. Kerangka Berpikir ... 24
C. Hipotesis... ... ... 26
BAB III METODE PENELITIAN... 27
A. Jenis Penelitian ... 27
B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 27
C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 27
D. Populasi dan Sampel ... 28
E. Operasional Variabel Penelitian ... 31
F. Teknik Pengumpulam Data ... 35
G. Pengujian Kuesioner ... 36
1. Pengujian Validitas ... 36
2. Pengujian Reliabilitas ... 39
H. Teknik Analisis Data ... 40
1. Pengujian Normalitas ... 40
xiv
3. Pengujian Hipotesis ... 42
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 44
A. Deskripsi Data ... 44
1. Deskripsi Responden Penelitian ... 45
2. Deskripsi Minat Mahasiswa untuk Menjadi Guru ... 48
B. Hasil Pengujian Normalitas dan Homogenitas ... 52
1. Uji Normalitas ... 52
2. Uji Homogenitas ... 54
C. Pengujian Hipotesis ... 55
D. Pembahasan Hasil Analisis ... 59
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ... 65
A. Kesimpulan ... 65
B. Keterbatasan Penelitian ... 65
C. Saran ... 66
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Pendaftar Pilihan I,II,III, di FKIP ……….. 4
Tabel 3.1 Populasi Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma T.A 2005 . 29
Tabel 3.2 Populasi dan Sampel Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma T.A 2005 ... 31
Tabel 3.3 Variabel Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru ... 32
Tabel 3.4 Skoring berdasarkan skala likert ... 33
Tabel 3.5 Operasional Variabel Pilihan Progaram studi ... 34
Tabel 3.6 Operasional Variabel Prestasi Belajar ... 34
Tabel 3.7 Operasional Variabel Latar Belakang Pendidikan Orang tua ... 35
Tabel 3.8 Rangkuman Uji Validitas ... 37
Tabel 3.9 Rangkuman Uji Reliabilitas ... 39
Tabel 4.1 Sebaran Responden Penelitian ... 44
Tabel 4.2 Deskripsi Responden Menurut Program Studi ... 45
Tabel 4.3 Presentase Pilihan Progaram Studi ... 45
Tabel 4.4 Deskripsi Responden Menurut Prestasi Belajar ... 46
Tabel 4.5 Presentase Prestasi Belajar Mahasiwa ... 46
Tabel 4.6 Deskripsi Responden Latar Belakang Pendidikan Orang Tua... 47
Tabel 4.7 Presentase Latar Belakang Pendidikan Orang Tua ... 47
Tabel 4.8 Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru ... 48
xvi
Tabel 4.10 Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru Ditinjau dari Prestasi
Belajar ... 50
Tabel 4.11 Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan Orang Tua ... 51
Tabel 4.12 Rangkuman Pengujian Normalitas Pilihan Program Studi ... 52
Tabel 4.13 Rangkuman Pengujian Normalitas Prestasi Belajar ... 53
Tabel 4.14 Rangkuman Pengujian Normalitas Latar Belakang Pendidikan Orang Tua ... 54
Tabel 4.15 Pengujian homogenitas Variabel Penelitian ... 55
Tabel 4.16 Hasil Pengujian Hipotesis I ... 56
Tabel 4.17 Hasil Pengujian Hipotesis II ... 57
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner ... 72
Lampiran 2 Data Validitas dan Reliabilitas ... 79
Lampiran 3 Data Induk Penelitian ... 84
Lampiran 4 Diskripsi Data Variabel Penelitian ... 98
Lampiran 5 Uji Normalitas dan Homogenitas ... 101
Lampiran 6 Uji F ... 107
Lampiran 7 Tabel r dan tabel F ... 111
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kunci keberhasilan pembangunan suatu negara adalah kualitas sumber daya manusia yang meliputi nilai-nilai ilmu pengetahuan dan keterampilan. Dalam hal ini pendidikan menduduki peranan yang penting. Pendidikan dipandang sebagai persiapan untuk kehidupan yang lebih baik dikemudian hari. Di situlah guru memegang peranan yang sangat penting dalam pendidikan, seperti yang diungkapkan dalam potongan lagu Hymne Guru, “Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan, Engkau patriot pahlawan, Tanpa tanda jasa”. Potongan syair lagu Hymne Guru di atas menunjukkan betapa pentingnya keberadaan seorang guru bagi kehidupan seorang manusia dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan.
Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan menduduki peranan penting sehingga perlu mendapatkan prioritas tinggi. Perkembangan dan meningkatnya mutu pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari jasa yang diberikan oleh guru. Semua orang pasti mengakui jasa seorang guru bagi dirinya walau hanya di dalam hati, tetapi mereka hanya mengakui dengan tanpa upaya memberikan suatu penghargan.
di mata masyarakat. Dewasa ini martabat guru semakin terpingirkan bahkan dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Masyarakat berpandangan bahwa tugas guru idealnya, disamping dapat mentrasnfer pengetahuan, guru juga juga mendidik nilai-nilai universal. Dengan demikian seorang guru hendaknya memiliki moral, iman dan ahklak yang baik yang dapat ditanamkan pada diri siswa. Namun berita dimedia massa surat kabar (Kompas Jumat, 24 Juni 2008) seorang guru tega bertindak kekerasan terhadap muridnya sendiri, hal ini menunjukan perilaku guru jauh dari ideal. Perilaku-perilaku negatif menjadikan masyarakat berpandangan negatif terhadap profesi guru.
Profesi guru yang dahulu merupakan profesi yang paling bergengsi dan menjadi dambaan bagi generasi muda pada zaman leluhur kita, kini menjadi kurang diminati dan dihargai dibandingkan dengan profesi lainnya karena minat mahasiswa menjadi guru berkurang. Marianti (2005:172) menyatakan bahwa profesi guru tidak diminati oleh generasi muda, menjadi guru adalah pilihan terakhir jika seorang calon mahasiswa tidak diterima di jurusan lainnya. Salah satu alasan mahasiswa tidak berminat menekuni profesi guru adalah profesi guru dipandang tidak menjanjikan masa depan yang baik. Hal ini dipengaruhi dengan anggapan di sebagian masyarakat bahwa profesi sebagai guru tidak cukup menjanjikan dari sisi ekonomi, sehingga minat untuk menjadi guru mungkin hanya ada di kepala sebagian kecil anak-anak Indonesia.
adalah terbatasnya sumber daya tenaga pengajar (guru). Keterbatasan sumber daya ini, antara lain dipengaruhi terbatasnya jumlah mahasiswa berprestasi yang bersedia menjadi guru. Cukup jarang mahasiswa berprestasi setelah lulus kuliah kemudian menjadi guru. Kebanyakan mahasiswa yang mayoritas dengan prestasi baik cenderung memilih pekerjaan non keguruan.
Lembaga pendidikan Guru (FKIP), bukanlah idola para calon mahasiswa dan orang tua. Sebab, orang tua akan sangat bangga jika anaknya menjadi seorang dokter, insinyur, tentara, polisi, atau profesi lainya dibanding menjadi guru. Sampai saat ini, mereka yang berminat menjadi calon guru, terutama dari keluarga kurang mampu atau mayoritas mahasiswa FKIP adalah berasal dari masyarakat desa, pinggiran, atau kota lapisan bawah. Walaupun demikian, mereka yang diterima di FKIP belum tentu berminat untuk menjadi guru.
Tabel 1.1
Jumlah pendaftar Pilihan I, II, dan III di FKIP
Keterangan 2005 2006 2007
Pil 1 Pil 2 Pil 3 Pil 1 Pil 2 Pil 3 Pil 1 Pil 2 Pil 3
Pend.Guru sekolah dasar 531 77 107 386 75 78 252 81 85
Pend. Bimbingan dan Konseling 38 82 90 45 112 107 33 89 125
Pend. Bahasa inggris 691 345 158 647 362 143 539 299 135
Pend. Bahasa, Sas. Ind. & Daerah 85 128 115 105 152 127 128 192 165
Pend. Sejarah 32 61 75 60 55 50 60 74 84
Pend. Ekonomi 23 71 56 20 53 47 44 86 93
Pend. Akuntansi 94 135 113 90 79 101 95 84 101
Pend. Matematika 119 126 83 116 132 73 135 143 79
Pend. Fisika 25 47 33 18 40 40 26 51 43
Pend. Agama Katolik 42 34 33 63 31 40 50 37 44
Total 1680 1115 863 1550 1091 806 1332 1136 954
Total Keseluruhan 3658 3447 3422
Dengan melihat tabel 1.1, dalam tiga tahun terakhir terungkap bahwa calon mahasiswa yang masuk ke Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) terus menurun. Penurunan jumlah pendaftar di FKIP perlu disikapi dengan bijak. Apabila penurunan jumlah mahasiswa di FKIP semakin besar, maka dikhawatirkan akan berdampak serius pula bagi kelangsungan hidup FKIP pada khususnya maupun USD pada umumnya.
Dalam upaya mengatasi ketimpangan dalam menyiapkan tenaga kependidikan itu, diperlukan daya tarik untuk menjadi guru. Karena negara kita sedang membutuhkan guru yang profesional dan berkompetensi, pemerintah berusaha menarik minat mahasiswa khususnya mahasiswa FKIP. Di samping itu, pemerintah juga terus mencari cara supaya dapat memiliki mahasiswa yang benar-benar ingin mengabdi menjadi guru yang berkompeten pada bidangnya.
Keinginan menjadi guru itu harus datang dari diri sendiri, tidak bisa dipaksa-paksa. Kebanyakan generasi muda kita sekarang ini, menjadi guru karena dorongan dari orang tua, ikut-ikutan teman kuliah di FKIP, dan susahnya mencari pekerjaan. Hal ini menyebabkan banyak guru yang tidak bisa mentransfer ilmu mereka kepada siswanya secara optimal, karena pada dasarnya mereka menjadi guru bukan karena keinginan mereka, tetapi karena terpaksa.
kualitas akademik dan kompetensi, f) meningkatkan pelayanan yang bermutu.
Keberadaan Undang-Undang Guru dan Dosen membuat posisi guru sebagai sebuah profesi semakin terlindungi serta kesejahteraan guru semakin terjamin dan meningkat. Guru yang memenuhi kualifikasi akademik dan mengantongi sertifikat sebagai pendidik dijanjikan mendapatkan tunjangan sebesar satu kali gaji pokok. Undang-Undang Guru dan Dosen tersebut memberikan manfaat positif bagi guru. Guru yang lulus ujian sertifikasi akan memperoleh tunjangan profesi sebesar 1 (satu) kali dari gaji pokok. Dengan demikian, secara tidak langsung kesejahteraan guru negeri juga akan semakin meningkat. Peningkatan drastis kesejahteraan guru menjadikan perubahan persepsi masyarakat tentang profesi guru dan mengubah minat mahasiswa terpanggil untuk menjadi seorang guru.
B. Batasan Masalah
Ada banyak faktor yang diduga berhubungan dengan tinggi rendahnya minat mahasiswa untuk menjadi guru. Penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki sejauh mana tinggi rendah minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi, prestasi belajar, dan latar belakang pendidikan orang tua
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apakah ada perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi ?
2. Apakah ada perbedaan mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari prestasi belajar mahasiswa?
3. Apakah ada perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari latar belakang pendidikan orang tua ?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini, adalah untuk menyediakan bukti tentang : 1. Adanya perbedaan antara minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru
ditinjau dari pilihan program studi.
3. Adanya perbedaan antara minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari latar belakang pendidikan orang tua.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Program Studi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi program studi-program studi FKIP di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk semakin mengembangkan visi dan misinya sehingga minat mahasiswa atau masyarakat luas terhadap profesi guru semakin meningkat.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana untuk menciptakan suasana yang mendukung visi dan misi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bagi penelitian selanjutnya
9 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik 1. Minat
Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan pilihan seseorang. Selain itu, minat juga merupakan salah satu faktor yang penting untuk kemajuan dan keberhasilan seseorang. Seseorang yang mengerjakan suatu pekerjaan yang disertai dengan minat, pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih baik, daripada mereka yang yang tidak berminat, sehingga pekerjaan yang disertai minat itu akan membuahkan hasil (Winkel, 1994:30)
Minat adalah kecenderungan yang menetap pada subyek untuk merasa tertarik pada hal-hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang tersebut. Dengan kata lain, dapat berarti bahwa tanpa adanya minat yang menetap pada subyek, dalam mengerjakan sesuatu, subyek akan merasa bosan dan hasil yang dicapai tidak memuaskan, sehingga minat dikatakan sebagai penentu pilihan (Winkel, 1994:30).
yang di dalamnya mengandung unsur perasaan.
Antara minat dan perasaan terdapat hubungan timbal balik, sehingga tidak mengherankan jika mahasiswa yang berperasaan tidak senang juga akan kurang berminat, sedangkan mahasiswa yang berperasaan senang akan berminat. Munculnya minat tidak terbentuk
secara tiba-tiba, melainkan terbentuk dan berkembang melalui proses pendidikan, proses sosialisasi dan proses interaksi di kampus, di masyarakat, dan di keluarga.
Menurut Winkel (1984:45), faktor-faktor non intelektual seperti motivasi untuk belajar yang mulai berkurang disebabkan karena tidak ada minat untuk menjadi guru sehingga timbul keraguan terhadap profesi guru. Pendapat lain mengatakan bahwa minat merupakan suatu keadaan kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif dengan objek itu.
Menurut Bimo Walgito (1977:38), minat merupakan suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian terhadap suatu subyek disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan secara aktif dengan subyek tersebut.
Menurut Giyatama (1990:6), minat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
a. Secara intrinsik
Minat secara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin dan intelegensi.
1) Sikap
Sikap adalah cara bertingkahlaku yang khas, yang tertuju terhadap orang-orang, rombongan-rombongan atau persoalan-persoalan (Buchori, 1978:126). Sikap merupakan kemampuan internal yang berperanan sekali dalam mengambil tindakan, lebih-lebih bila terbuka berbagai kemungkinan untuk bertindak. Orang yang bersikap tertentu, cenderung menerima atau menolak suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu, berguna/berharga baginya atau tidak. Bila obyek dinilai ”baik”, maka mempunyai sikap positif dan sebaliknya bila obyek dinilai ”jelek”, maka mempunyai sikap negatif (Winkel, 1987:77).
2. Persepsi
3. Prestasi belajar
Prestasi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang khas, yaitu perubahan dalam sikap dan tingkah laku yang tercapai dan dapat dilihat secara nyata serta dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yaitu tes (Winkel, 1986:48).
4. Bakat
Bakat dalam pengertian bahasa atau dalam pengertian yang umum kita pahami, adalah kelebihan / keunggulan alamiah yang melekat pada diri kita dan menjadi pembeda antara kita dengan orang lain.
5. Jenis kelamin
Jenis kelamin adalah suatu komponen yang kritis dalam identitas seseorang, yaitu laki-laki dan perempuan.
6. Intelegensi
Menurut pendapat Wechsler (Winkel, 1987:85), Intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak dengan mencapai suatu tujuan, untuk berpikir secara rasional dan untuk berhubungan dengan lingkungan secara efektif.
b. Secara ekstrinsik
latar belakang ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya. 1. Latar belakang ekonomi
Apabila status ekonomi baik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup hal-hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya, kalau status ekonomi buruk atau kurang baik karena tanggungjawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit minat mereka.
2. Minat orang tua
Sikap orang tua mempengaruhi sikap anak terhadap pekerjaan dalam dua hal. Pertama, orang tua mendesak anak untuk tertarik pada pekerjaan yang mereka anggap bagus dan bergengsi, tanpa mempedulikan minat dan sikap anak, dan kedua, mereka menganjurkan anaknya untuk menghindari pekerjaan tertentu karena dianggap tidak menguntungkan (Elizabeth B. Hurlock, 1978:144).
3. Minat teman sebaya
remaja, karena remaja lebih sering berada di luar rumah bersama dengan teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku lebih besar daripada keluarga (Elizabeth B. Hurlock, 1997:235).
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah rasa ketertarikan dan keinginan yang mendalam, dan menimbulkan suatu gairah pada individu untuk mengerjakan dan berkecimpung dalam sesuatu bidang tertentu. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah faktor intrinsik (bersumber dari diri) dan faktor ekstrinsik (bersumber dari lingkungan sosial).
2. Guru
Guru adalah salah satu bagian dalam kegiatan belajar mengajar dan memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran, sebab fungsi utama guru adalah merancang, mengelola, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Guru merupakan profesi yang jabatannya atau pekerjaan yang memerlukan keahlihan khusus sebagai guru. (Uzer Usman, 1990:4).
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sedangkan profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Menurut Susanto (2002:28), profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang dipersiapkan khusus untuk melakukan pekerjaan tersebut dan guru profesional adalah orang yang memiliki kemampun khusus dalam bidang keguruan sehingga guru mampu melakukan tugas dan fungsinya dengan kemampun yang maksimal.
1. Hak dan Kewajiban Guru
Dalam undang undang sistem pendidikan nasional guru sebagai pendidik mempunyai hak untuk memperoleh:
a. penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai;
b. penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja;
c. pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas; d. perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil
kekayaan intelektual;
e. kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
pendidik mempunyai kewajiban untuk:
a. menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis;
b. mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan;
c. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. 2. Peranan guru
Menurut Peter F. Oliver dalam Piet A Sahertian (1990:36), guru mempunyai peranan sebagai berikut.
a. Guru sebagai penceramah. Tugas guru sebagai penyampai informasi disebut juga sebagai penceramah pada zaman itu
b. Guru sebagai orang sumber (resourse person). Guru dianggap sebagai manusia sumber. Melalui guru dan dari guru pengetahuan disampaikan kepada anak didik.
c. Guru sebagai fasilitator. Guru menyediakan berbagai lingkungan untuk belajar, memperlengkapi berbagai sumber yang membantu siswa untuk dapat belajar.
d. Guru sebagai konselor. Guru membantu siswa memberi nasehat, memberanikan siswa, mendengarkan keluhan dan menciptakan suasana belajar siswa, menyuruh memecahkan persoalan dirinya sendiri.
sebagai master ceremony, pemimpin dalam kelompok, yang menstimulir gejala-gejala untuk belajar bersama dalam kelompok belajar, memandang gejala-gejala sehingga semua berpartisipasi bersama.
f. Guru sebagai tutor. Guru menolong seorang demi seorang dengan bermacam cara.
g. Guru sebagai manajer yang menyajikan pelayanan media belajar yang disediakan.
h. Guru sebagai pembina laboratorium. Guru meletakkan berbagai pendekatan dalam menyajikan pelayanan. Maksudnya eksperimen dalam proses mengajar menyusun berbagai kegiatan penelitian oleh siswa melalui observasi dan mencatat hasil observasi dengan demikian anak ikut aktif memecahkan.
3. Kode etik guru
Kode etik merupakan tatanan yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi. Dalam menjalankan profesinya guru di Indonesia berpedoman pada kode etik guru (Samana, 1994:117),yang berisi sebagai berikut
a. Guru berbakti membimbing peserrta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional.
d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar.
e. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan
f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
g. Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial.
h. Guru secara bersama–sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
i. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
4. Prinsip guru
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:
a. memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;
b. memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia;
d. memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; e. memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; f. memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi
kerja;
g. memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;
h. memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan;
i. memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
Pemberdayaan profesi guru atau pemberdayaan profesi dosen diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi.
3. Program Studi
Program Studi adalah bagian dari suatu fakultas atau sekolah tinggi yang bertanggung jawab untuk mengelola dan mengembangkan suatu bidang studi
yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan untuk mengembangkan pengiiasaan pengetahuan, keterampilan. dan sikap subjek yang mempelajarinya. (FKIP USD, 2001:35).
Sedangkan menurut Peraturan Akademik Universitas Sanata Dharma pasal I ayat c, program studi adalah unsur pelaksana pendidikan akademik dan atau professional pada jurusan yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum yang disusun dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah, Visi dan Misi Universitas, Pola ilmiah Pokok Universitas dan kekhususan lain (USD, 2002:1).
Dan ketiga pendapat program studi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa program studi adalah kesatuan rencana belajar dan unsur pelaksana pendidikan akademik dan atau pendidikan profesional pada jurusan yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum yang disusun dengan pedoman pada Peraturan Pemerintah, Visi dan Misi Universitas, Pola ilmiah Pokok Universitas dan kekhususan lain.
4. Prestasi Belajar
yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang khas, yaitu perubahan dalam sikap dan tingkah laku yang tercapai dan dapat dilihat secara nyata serta dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yaitu tes (Winkel,1986:48).
Adapun faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perolehan prestasi belajar antara lain sebagai berikut:
Adapun faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) adalah: a. Kecerdasan
Kecerdasan merupakan salah satu aspek penting dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau diatas normal maka secara potensial ia dapat mencapai prestasi yang tinggi, begitu juga sebaliknya.
b. Bakat
Bakat adalah potensi atau kemampuan. Jika memiliki bakat dan dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata. Seorang murid yang mempunyai bakat dalam suatu mata pelajaran tertentu, maka besar kemungkinan ia dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi dalam mata pelajaran yang berkaitan.
c. Minat dan perhatian
d. Motivasi
Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan mempengaruhi setiap usaha dan kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
e. Kondisi fisik
Keadaan tubuh yang sehat merupakan kondisi yang memungkinkan seseorang untuk dapat belajar secara aktif.
f. Cara belajar
Keberhasilan studi murid dipengaruhi oleh cara belajarnya. Cara belajar yang efisien memungkinkan untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi.
Adapun faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal) adalah: a. Lingkungan
Lingkungan alam: keadaan alam yang tenang dengan udara yang sejuk dapat mempengaruhi kesegaran jiwa siswa, sehingga memungkinkan hasil belajarnya akan lebih tinggi. Lingkungan keluarga : keadaan ekonomi keluarga yang serba kurang atau miskin dapat menjadikan anak mengalami kesukaran tertentu dalam belajarnya.
Lingkungan masyarakat: meliputi teman-teman sepergaulan yang membawa anak mengikuti hal yang tidak bermanfaat.
b. Sekolah
diajarkannya dan memiliki tingkah laku yang tepat dalam mengajar. c. Fasilitas belajar
Lengkap tidaknya fasilitas belajar dapat menimbulkan prestasi belajar siswa. Untuk peralatan belajar yang lengkap akan membuat siswa lebih mudah untuk belajar.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari proses psikis yang berlangsung dalam intaraksi subyek dengan lingkunganya yang menghasilkan perubahan berupa pengetahuan, nilai, sikap, dan ketrampilan dimana hasil perubahan tarsebut dapat dilihat dan diukur.
5. Pendidikan Orang Tua
1. Tingkat pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996), pendidikan adalah suatu proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan peralatan. Pendidikan adalah bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa agar mencapai kedewasaan. Tingkat pendidikan ini dapat diklasifikasikan menjadi: tidak tamat SD, SD/ sederajat, SMP/ sederajat, SMA/ sederajat, D1, D2, D3, D4, S1, S2, dan S3.
B. Kerangka Berpikir
a. Minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi.
b. Minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari prestasi belajar mahasiswa
Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan pilihan seseorang. Prestasi belajar yang adalah hasil prestasi belajar mahasiswa yang dicapai pada semester tertentu, yang dilihat pada indek prestasi semester maupun indeks prestasi komulatif. Cukup jarang mahasiswa berprestasi baik setelah lulus kuliah kemudian menjadi guru. Mahasiswa yang berprestasi baik menganggap bahwa profesi guru tidak memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperoleh harta kekayaan yang banyak. Hal ini dipengaruhi dengan anggapan di sebagian masyarakat bahwa profesi sebagai guru tidak cukup menjanjikan dari sisi ekonomi. Sedangkan mahasiswa yang kemampuan akademiknya kurang atau berprestasi rendah lebih memilih berprofesi menjadi guru karena peluang kerjanya lebih banyak, dan jika mau mencari pekerjaan lain membutuhkan berbagai macam keahlian. Ada dugaan bahwa mahasiswa yang berprestasi dengan tingkat yang berbeda maka minat menjadi guru juga akan berbeda c. Minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari latar belakang
pendidikan orang tua
untuk menjadi guru. Seseorang akan memperoleh pengalaman, mampu mengembangkan kepribadian dan lebih terbuka dalam menerima hal-hal baru melalui pendidikan. Pendidikan adalah bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa agar mencapai kedewasaan. Latar belakang pendidikan orang tua akan menjadikan perbedaan pula bagi anaknya untuk memilih suatu pekerjaan yang sangat menjanjikan pada saat seperti sekarang ini. Mahasiswa yang mempunyai orang tua berlatar belakang pendidikan tinggi pasti akan memilih pekerjaan yang menuntut tingkat pendidikan yang tinggi sehingga mereka akan memilih pekerjaan seperti dokter, polisi, insiyur, tentara yang mampu untuk menghidupi keluarganya. Sebaliknya mahasiswa yang mempunyai orang tua berlatar belakang pendidikan rendah mereka akan memilih pekerjaan sesuai dengan pendidikannya saja tidak menuntut jabatan yang tinggi. Ada dugaan bahwa mahasiswa dengan latar belakang pendidikan orang tua yang berbeda maka minat menjadi guru juga akan berbeda.
C. Hipotesis
1. Ada perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi.
2. Ada perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari prestasi belajar mahasiswa.
27 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparatif. Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk membandingkan dan menganalisis perbedaan-perbedaan dalam variabel (Sugiyono, 2004 : 11). Jadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi, prestasi belajar dan latar belakang pendidikan orang tua.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat
Penelitian telah dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2. Waktu Penelitian
Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2008
C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek penelitian
Sanata Dharma Yogyakarta, semua program studi angkatan 2005 kecuali PGSD, karena PGSD angkatan 2005 masih berjenjang Diploma. Program studi tersebut antara lain : Program studi Bimbingan dan Konseling (BK), Ilmu Pengetahuan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah (PBSID), Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi (P.AK), Pendidikan Ekonomi (PE), Pendidikan Sejarah (P.Sej), Pendidikan Fisika (P.Fis) dan Pendidikan Matematika (P.Mat).
2. Obyek penelitian
Obyek penelitian ini adalah minat mahasiswa untuk menjadi guru, ditinjau dari pilihan program studi, prestasi belajar mahasiswa, dan latar belakang pendidikan orang tua.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Tabel 3.1
Populasi Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Angkatan 2005
No Nama Program Studi Jumlah
Mahasiswa 1 Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama
Katolik (IPPAK)
45 2 Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Akuntansi (P.AK)
75
3 Pendidikan Fisika (P.Fis) 27
4 Pendidikan Matematika (P.Mat) 59
5 Pendidikan Ekonomi (PE) 25
6 Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) 144 7 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
(PBSID)
62 8 Pendidikan Sejarah (P.Sej) 22 9 Bimbingan dan Konseling (BK) 40 Jumlah 499
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 1999:73). Sampel penelitian ini dihitung dengan rumus Slovin (Umar, 2003:102):
Keterangan:
n = ukuran sampel N = ukuran populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolelir.
Jadi jumlah sampel yang akan diambil (n), dengan nilai kritis/batas kesalahan (e) 5% dari populasi (N) tersebut adalah :
= 222,02 atau sekitar 222 orang yang akan menjadi sampel. 3. Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 1999:78). Di sini sampel yang diambil hanya mahasiswa FKIP T.A 2005 yang sudah menempuh mata kuliah Program Pengalaman Lapangan I dan atau II. Maksudnya mahasiswa yang diberi kesempatan untuk mengisi kuesioner hanya mahasiswa FKIP T.A 2005 yang sudah menempuh mata kuliah Program Pengalaman Lapangan I dan atau II.
Untuk menentukan jumlah mahasiswa (strata) masing-masing prodi dilakukan dengan cara Stratified Random Sampling, yaitu mengidentifikasikan sub kelompok (strata) secara spesifik yang akan memiliki jumlah yang cukup mewakili dalam sampel, serta menyediakan jumlah sampel sebagai sub-analisis dari sub anggota kelompok tersebut (Consuelo, 1993:166). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan memperoleh sampel-sampel dari strata yang berbeda dari masing-masing prodi. Menurut Budiono (2001, 369:370), rumus untuk menentukan besarnya sampel perstrata sebagai berikut.
ni = n
N Ni
Keterangan :
ni = sampel strata
=
n 1 499(0.05)2
499
n = ukuran sampel Ni = jumlah populasi ni N = jumlah populasi
Berdasarkan rumus di atas, maka distribusi sampel perstrata adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Populasi dan Sampel Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2005
No Program Studi Jumlah Jumlah Sampel ni = n
N Ni
1 Ilmu Pengetahuan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK)
45 20 02 , 20 222 499 45 = =
2 Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi (P.AK) 75 33 37 , 33 222 499 75 = =
3 Pendidikan Fisika (P.Fis) 27
12 01 , 12 222 499 27 = =
4 Pendidikan Matematika (P.Mat) 59 26 25 , 26 222 499
59 = =
5 Pendidikan Ekonomi (PE) 25
11 12 , 11 222 499 25 = =
6 Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) 144 64 06 , 64 222 499
144 = =
7 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah (PBSID) 62 28 58 , 27 222 499 62 = =
8 Pendidikan Sejarah (P.Sej) 22
10 79 , 9 222 499 22 = =
9 Bimbingan dan Konseling (BK) 40 18 79 , 17 222 499 40 = =
E. Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel penelitian
a) Pilihan Program Studi
b) Prestasi Belajar Mahasiswa
c) Latar Balakang Pendidikan Orang Tua.
Sedangkan variabel terikat (dependen variabel), yaitu variabel yang diramalkan akan timbul dalam hubungan yang fungsional yaitu variabel dependent dalam penelitian ini adalah minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru.
2. Variabel pengukuran a. Minat menjadi guru
Minat merupakan kecenderungan yang agak menetap pada seseorang untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bidang itu. Untuk mengukur minat mahasiswa untuk menjadi guru, cara yang digunakan adalah menggolongkan minat mahasiswa untuk menjadi guru menjadi dua, yaitu secara intrinsik dan secara ekstrinsik.
Tabel 3.3
Variabel Minat Mahasiswa FKIP Untuk Menjadi Guru Variabel Sub Variabel Sub-sub Variabel Indikator Pertanyaan positif negatif Minat Secara Intrinsik a.Sikap b.Bakat c.Persepsi
- Memiliki sikap tertarik terhadap profesi guru.
- Keinginan untuk menjadi guru
- Memiliki kemampuan dan keterampilan mengajar
- Mahasiswa memiliki pandangan positif terhadap profesi guru. - Mahasiswa memiliki pandangan
d.Prestasi Belajar e.Jenis kelamin f. Intelege-nsi
negatif terhadap profesi guru - Masa depan guru terjamin
- Keinginan berbagi ilmu kepada orang lain
- Profesi guru layak diduduki oleh kaum perempuan maupun kaum laki-laki.
- Mampu mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya tentang keguruan. 22 8 29 7 20,21,24 26,28 30 Secara Ekstrinsik a. Latar belakang ekonomi. b. Minat orang tua. c. Minat teman sebaya.
- Gaji yang diperoleh guru dapat memenuhi kebutuhannya dan keluarga.
- Mahasiswa memperoleh dukungan dari orangtua atau keluarganya untuk menjadi guru.
- Mahasiswa memperoleh dukungan dari teman-temannya untuk menjadi guru.
- Mahasiswa memperoleh dukungan dari teman-temen di sekitar tempat tinggal untuk menjadi guru. 16 12 10,13 11 27 Tabel 3.4
Skoring Berdasarkan Skala Likert Kriteria Jawaban Skor
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif Sangat Setuju ( SS ) 5 1
Setuju ( S ) 4 2
Ragu-Ragu (R) 3 3
Tidak Setuju ( TS ) 2 4
b. Pilihan program studi
Pilihan program studi merupakan prioritas pilihan mahasiswa terhadap program studi tempat belajar saat ini. Pengukuran pilihan mahasiswa terhadap program studi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Operasionalisasi Variabel Pilihan Program Studi No Prioritas Pilihan Program Studi Skor 1. 2. 3. Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3 3 2 1
c. Variabel Prestasi Belajar Mahasiswa
Prestasi belajar mahasiswa adalah hasil yang diperoleh oleh mahasiswa selama mengikuti perkuliahan yang dapat dilihat dari indek prestasi (IP). Indek prestasi terdiri dari indek prestasi semester (IPS), yang dihitung pada tiap semester dan indek prestasi komulatif (IPK) yang dihitung kumulatif dari semester pertama sampai dengan semester terakhir. Dalam penelitian ini, yang menjadi alat ukur untuk melihat prestasi belajar mahasiswa adalah menggunakan indek prestasi kumulatif. Pemberian skor dalam variabel ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6
Operasionalisasi Variabel Prestasi Belajar Mahasiswa
No Prestasi Skor
1. 2. 3. 4.
IPK 0,00 s/d 1,99 IPK 2,00 s/d 2,75 IPK 2,76 s/d 3,50 IPK 3,51 s/d 4,00
d. Variabel Latar Belakang Pendidikan Orang Tua
Tingkat pendidikan tertinggi yang berhasil dicapai oleh orang tua mahasiswa. Dalam hal ini pendidikan dikeluarga dan untuk mendapatkan skor tingkat pendidikan ayah dan ibu dijumlahkan dan diberi skor sebagai berikut:
Tabel 3.7
Operasionalisasi Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua
No Tigkat Pendidikan Skor
1. 2. 3. 4.
Lulusan SD Lulusan SLTP Lulusan SMA / SMK
Lulusan PT / Akademik (D1, D2, D3, D4, S1, S2, S3)
1 2 3 4
F. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyatan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 1999:135). Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi, prestasi belajar dan latar belakang pendidikan orang tua.
2. Dokumentasi
untuk mengumpulkan data sekunder yaitu tentang jumlah mahasiswa FKIP T.A 2005/2006 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Wawancara atau teknik interview
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh keterangan-keterangan yang diperlukan. Wawancara dilakukan dengan jalan memberi pertanyaan secara langsung kepada mahasiswa FKIP T.A 2005/2006 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
G. Uji Kuesioner
a. Pengujian Validitas
Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur (Umar, 2003:72). Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor jawaban masing-masing item pertanyaan pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment (Umar, 2003:78) yaitu sebagai berikut:
r = Keterangan :
r = koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y Y = skor total item
X = skor item
(
) (
)
(
)
∑
(
∑
)
∑
∑
∑ ∑
∑
− − − 2 2 22 X n Y Y
n = jumlah responden
Tabel 3.8
Rangkuman Uji Validitas Untuk Minat Mahasiswa FKIP Untuk Menjadi Guru
Butir No.
Nilai r tabel Nilai r hitung Status
1 0,239 0,454 Valid
2 0,239 0,872 Valid
3 0,239 0,467 Valid
4 0,239 0,519 Valid
5 0,239 0,717 Valid
6 0,239 0,507 Valid
7 0,239 0,418 Valid
8 0,239 0,753 Valid
9 0,239 0,645 Valid
10 0,239 0,607 Valid
11 0,239 0,640 Valid
12 0,239 0,456 Valid
13 0,239 0,766 Valid
14 0,239 0,731 Valid
15 0,239 0,727 Valid
16 0,239 0,467 Valid
17 0,239 0,629 Valid
18 0,239 0,807 Valid
19 0,239 0,736 Valid
20 0,239 0,648 Valid
21 0,239 0,533 Valid
22 0,239 0,659 Valid
23 0,239 0,613 Valid
24 0,239 0,541 Valid
25 0,239 0,377 Valid
26 0,239 0,731 Valid
27 0,239 0,774 Valid
28 0,239 0,598 Valid
29 0,239 0,674 Valid
30 0,239 0,693 Valid
Sumber : Data sebelum penelitian
puluh butir pertanyaan adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Dengan
jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05, maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,239. Dari hasil perhitungan
diperoleh bahwa keseluruhan nilai r hitung semuanya menunjukkan angka
yang lebih besar dari dari pada r tabel (r hitung > 0,239). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan variabel minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru adalah valid.
a. Pengujian Reliabilitas Kuesioner
Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulangkali (Umar, 2003:72). Pengujian reliabilitas didasarkan pada perhitungan koefisien alpha (α) dari Cronbach (Umar, 2003:90) yaitu sebagai berikut:
11
r = ⎟
⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛
−
∑
22 1 1 t b k k σ σ Keterangan: 11
r = reliabilitas instrumen k = banyak butir pertanyaan
2 t
σ = varian total
2 b
σ = jumlah varian butir
(Umar, 2003:91):
2
σ =
(
)
n n
X X
∑
∑
2 2
Keterangan :
n = jumlah responden
X = nilai skor yang dipilih ( total nilai dari nomor-nomor butir
pertanyaan)
Jika nilai alpha lebih dari 0,60 maka instrument penelitian dinyatakan reliabel sebaliknya jika nilai alpha kurang dari 0,60 maka instrument penelitian dinyatakan tidak reliabel Nunnaly (Gozhali 2001: 44).
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus
Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows versi 12. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 3.9
Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Nilai r tabel Nilai r hitung Status Minat Mahasiswa
FKIP untuk menjadi Guru
0,6 0,952 Reliabel
Dari tiga puluh pertanyaan pada variabel minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ini diperoleh nilai rhitung sebesar 0,952. Pengambilan
kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel.
sebesar 0,6 sehingga dapat dikatakan penelitian ini reliabel (Nunnaly dalam Imam Gozhali 2001: 42). Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rhitung lebih
besar dari pada rtabel (0,952> 0,6). Ini berarti bahwa butir-butir pertanyaan
pada variabel minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru dapat dikatakan andal.
H. Teknik Analisis Data
Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu melakukan uji prasyarat.
Pengujian prasyarat analisis mencakup uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Pengujian Normalitas dan Uji Homogenitas
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal, sehingga analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Dalam uji normalitas ini digunakan rumus uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov One Sample Tes, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel (skor observasi) dan distribusi teoritisnya. Uji ini menetapkan suatu titik dimana teoritis dan yang terobservasi mempunyai perbedaan terbesar. Artinya distribusi sampling yang diamati benar-benar merupakan observasi suatu sampel random dari distribusi teoritis (Ghozali, 2002:35-36).
maksimum. Adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov untuk normalitas sebagai berikut (Ghozali, 2002:36):
Keterangan:
D = Deviasi maksimum
Fo = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan
Sn ( X ) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
Kriteria penerimaan:
- Jika nilai Kolmogorov- Smirnov lebih besar dari nilai probabilitas (ρ = 0,05) maka H0 diterima.
- Jika nilai Kolmogorov- Smirnov lebih kecil dari nilai probabilitas (ρ = 0,05) maka H0 ditolak.
b. Uji Homogenitas
Sebelum peneliti menggeneralisasikan hasil penelitian, maka harus terlebih dahulu dipastikan bahwa kelompok-kelompok yang membentuk sampel berasal dari populasi yang sama. Kesamaan asal sampel ini antara lain dibuktikan dengan adanya kesamaan variansi kelompok-kelompok yang membentuk sampel tersebut. Jika ternyata tidak terdapat perbedaan variansi diantara kelompok sampel berarti kelompok-kelompok tersebut homogen, maka dapat dikatakan bahwa kelompok-kelompok sampel tersebut berasal dari populasi yang sama. Untuk pengujian komparatif tiga sampel dengan menggunakan Analisis Varian Satu Jalan (Sugiyono, 1991:198-200). Dalam rangka pengujian dengan ANOVA, maka dicari varians data dengan rumus
( )
X S( )
X Fmaksimum
sebagai berikut berikut:
Selanjutnya penggujian homogenitas varians diuji dengan uji F
Harga F hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga F tabel, dengan dk pembilang
η
a-
1 dan dk penyebutη
c-
1. Apabila Fhitung < Ftabel(0,05);(dk pembilang n-1;dk penyebut n-1), maka dapat disimpulkan bahwa varians data
yang akan dianalisis homogen, dan apabila Fhitung ≥ Ftabel (0,05);(dk pembilang
n-1;dk penyebut n-1), menunjukkan varians data yang akan dianalisis tidak
homogen sehingga perhitungan ANOVA tidak dapat dilanjutkan. 2. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis pertama dilakukan langkah-langkah: a. Perumusan hipotesis
Ho: Tidak ada perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi
H1: Ada perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru
ditinjau dari pilihan program studi
b. Menyusun dan menjumlahkan skor dari setiap jawaban responden.
c. Menentukan nilai kritis dengan taraf signifikansi (level significance) = 0.05
d. Menyusun skor dan mean untuk masing-masing variabel dari setiap responden.
e. Menghitung statistik Uji F (ANOVA) (Djarwanto Sp, 1996:160) dengan rumus: k N nj T X k N T T F n i k j k j j ij k j j j − − − − =
∑∑
∑
∑
= = = =1 1 1
2 2 1 2 2 1 Keterangan:
Xij = Nilai individu ke i dari sampel j.
k = Banyaknya sampel (sampel 1, sampel 2,….,sampel k). nj = Banyaknya individu (ukuran) sampel j.
Tj = T1+T2+T3
N = Banyaknya semua sampel f. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan didasarkan pada perbandingan Fhitung dengan F tabel adalah :
Jika Fhitung ≤ F tabel maka Ha ditolak
Jika Fhitung > F tabel maka Ha diterima
Pengambilan keputusan berdasarkan pada nilai probabilitas yaitu: Jika nilai probabilitas (Sig.) > taraf nyata (0,05), maka Ha
ditolak.
45 BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2008. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa FKIP tahun angkatan 2005 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 222 kuesioner. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 222 kuesioner atau dapat dikatakan responrate 100%. Berdasarkan jawaban 222 responden yang semua butir pertanyaan / pernyataan diisi secara lengkap, selanjutnya disusun data seperti tampak pada tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1
Sebaran Responden Penelitian
Program Studi Jumlah Kuesioner
Tersebar Kembali Tertinggal Responden
Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK)
20 20 0 20
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Akuntansi (P.AK)
33 33 0 33
Pendidikan Fisika (.PFis) 12 12 0 12 Pendidikan Matematika
(P.Mat)
26 26 0 26 Pendidikan Ekonomi (PE) 11 11 0 11 Pendidikan Bahasa Inggris
(PBI)
64 64 0 64 Pendidikan Bahasa Sastra
Indonesia dan Daerah (PBSID)
28 28 0 28
Pendidikan Sejarah (P.Sej) 10 10 0 10 Bimbingan dan Konseling
(BK)
18 18 0 18
Berikut ini disajikan deskripsi data untuk setiap variabel penelitian ini. 1. Deskripsi Responden Penelitian
a. Pilihan Program Studi
Tabel 4.2
Deskripsi Responden Menurut Program Studi Program Studi Pilihan Program Studi
Pil. 1 Pil. 2 Pil. 3 Jumlah Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK)
10 6 4 20
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Akuntansi (P.AK)
15 11 7 33
Pendidikan Fisika (P.Fis) 6 6 0 12
Pendidikan Matematika (P.Mat)
17 7 2 26
Pendidikan Ekonomi (PE) 6 3 2 11
Pendidikan Bahasa Inggris (PBI)
50 14 0 64 Pendidikan Bahasa Sastra
Indonesia dan Daerah (PBSID)
14 6 8 28
Pendidikan Sejarah (PSej) 5 2 3 10
Bimbingan dan Konseling (BK)
7 8 3 18
Jumlah 130 63 29 222
Tabel 4.3
Pilihan Program Studi Jumlah Persentase Pilihan 1 130 58,56% Pilihan 2 63 28,38% Pilihan 3 29 13,06%
Jumlah 222 100%
b. Prestasi Belajar
Tabel 4.4
Deskripsi Responden Menurut Prestasi Belajar
Prestasi Belajar Mahasiswa
Prestasi Belajar Mahasiswa (IPK) 0,00 s/d 1,99 2,00 s/d 2,75 2,76 s/d 3,50 3,56 s/d 4,00 Jumlah Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK)
0 14 6 0 20
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Akuntansi (P.AK)
0 24 7 2 33
Pendidikan Fisika (P.Fis) 0 11 1 0 12
Pendidikan Matematika (P.Mat)
0 19 6 1 26 Pendidikan Ekonomi
(PE)
0 5 2 4 11 Pendidikan Bahasa
Inggris (PBI)
0 37 18 9 64 Pendidikan Bahasa Sastra
Indonesia dan Daerah (PBSID)
0 16 5 7 28
Pendidikan Sejarah (P.Sej)
0 4 4 2 10 Bimbingan dan
Konseling (BK)
0 9 4 5 18
Jumlah 0 139 53 30 222
Tabel 4.5 Prestasi Belajar
Mahasiswa
Jumlah Persentase
IPK 0,00 s/d 1,99 0 0%
IPK 2,00 s/d 2,75 139 62,62%
IPK 2,76 s/d 3,50 53 23,87%
IPK 3,56 s/d 4,00 30 13,51%
Jumlah 222 100%
c. Latar Belakang Pendidikan Orang Tua Tabel 4.6
Deskripsi Responden Menurut Latar Belakang Pendidikan Orang Tua
Latar Belakang Pendidikan Orang Tua
Latar Belakang Pendidikan Orang Tua (Lulusan) Lulusan SD Lulusan SLTP Lulusan SMU/SMK Lulusan Akdm/ PT Jumlah Ilmu Pengetahuan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK)
5 5 4 6 20 Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
(P.AK)
2 7 9 15 33
Pendidikan Fisika (P.Fis) 2 1 6 3 12 Pendidikan Matematika
(P.Mat) 5 3 9 9 26 Pendidikan Ekonomi
(PE) 1 1 5 4 11 Pendidikan Bahasa
Inggris (PBI) 0 2 27 35 64 Pendidikan Bahasa
Sastra Indonesia dan Daerah (PBSID)
0 1 9 18 28 Pendidikan Sejarah
(P.Sej) 1 2 3 4 10 Bimbingan dan
Konseling (BK) 4 1 6 7 18
Jumlah 20 23 78 101 222
Tabel 4.7
Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase Lulusan SD 20 9,00%
Lulusan SMP 23 10,36% Lulusan SMU/SMK 78 35,14% Lulusan Akademi/PT 101 45,50%
Jumlah 222 100%
2. Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru.
Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.8
Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru
Skor Frekuensi Persentase Intepretasi Penilaian 127-150 109-126 97-108 85-96 < 85 19 139 52 10 2 8,56% 62,61% 23,42% 4,5% 0,91% Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Jumlah 222 100%
Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru terkategorikan tinggi yaitu sebanyak 139 mahasiswa atau 62,11%, Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berminat tinggi untuk menjadi guru. Hal ini didukung oleh hasil persentase tertinggi minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru terletak pada kategori tinggi.
a. Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru Ditinjau dari Pilihan Program Studi
Tabel 4.9
Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru Ditinjau dari Pilihan Program Studi
Kriteria
Pilihan Program Studi
Pil. 1 Pil. 2 Pil. 3 Jumlah
Jml % Jml % Jml % Jml %
Sangat tinggi 5 17,24 4 6,35 10 7,70 19 8,56
Cukup 8 27,59 18 28,57 26 20 52 23,42
Rendah 0 0 4 6,35 6 4,61 10 4,5
Sangat Rendah 2 6,89 0 0 0 0 2 0,91
Jumlah 29 100 63 100 130 100 222 100
Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa ditinjau dari pilihan program studi dapat diuraikan sebagai berikut: 1) pilihan 1, 17,24% memiliki minat sangat tinggi, 48,28% memiliki minat tinggi, 27,59% memiliki minat cukup, tidak ada yang memiliki minat rendah, dan 6,89% memiliki minat sangat rendah. 2) Pilihan 2, 6,35% memiliki minat sangat tinggi, 58,73% memiliki minat tinggi, 28,57% memiliki minat cukup, 6,35% memiliki minat rendah, dan tidak ada mahasiswa yang memiliki minat sangat rendah. 3) Pilihan 3, 7,70% memiliki minat sangat tinggi, 67,69% memiliki minat tinggi 20% memiliki minat cukup, 4,61% memiliki minat rendah, dan tidak ada mahasiswa yang memiliki minat sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan ditinjau dari pilihan program studi, sebagian besar responden memiliki minat tinggi untuk menjadi guru.
b. Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru Ditinjau dari Prestasi Belajar Tabel 4.10
Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru Ditinjau dari Prestasi Belajar
Kriteria Prestasi Belajar
0,00 s/d 1,99 2,00 s/d 2,75 2,76 s/d 3,50 3,56 s/d 4,00 Total Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Sangat
Tinggi 0 0 85 61,15 30 56,6 24 80 139 62,61
Cukup
0 0 36 25,9 14 26,42 2 6,67 52 23,42
Rendah 0 0 6 4,32 2 3,78 2 6,67 10 4,5
Sangat
Rendah 0 0 2 1,44 0 0 0 0 2 0,91
Jumlah 0 0 139 100 53 100 30 100 222 100
c. Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan Orang Tua
Tabel 4.11
Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan Orang Tua
Kriteria
Latar Belakang Pendidikan Orang Tua
Lulusan SD Lulusan SLTP Lulusan SMU/SMK Lulusan Akdm/. PT Total
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
Sangat
Tinggi 1 5 3 13,04 6 7,69 9 8,91 19 8,56
Tinggi 12 60 15 65,22 47 60,26 65 64,36 139 62,61
Cukup
7 35 2 8,7 18 23,07 25 24,75 52 23,42
Rendah 0 0 2 8,7 6 7,7 2 1,98 10 4,5
Sangat
Rendah 0 0 1 4,34 1 1,28 0 0 2 0,91
Jumlah 20 100 23 100 78 100 101 100 222 100
rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan ditinjau dari latar belakang pendidikan arang tua, sebagian besar responden memiliki minat tinggi untuk menjadi guru.
B. Hasil Pengujian Normalitas Dan Homogenitas 1. Uji normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui kenormalan distribusi data. Dalam penelitian ini uji normalitas didasarkan pada uji One Sample Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program SPSS for Windows versi 12. Berikut ini disajikan rangkuman hasil pengujian ( Lampiran 5) .
Tabel 4.12
Rangkuman Pengujian Normalitas Pilihan Program Studi
(One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test)
Pil 1 Pil 2 Pil 3
N 29 63 130
Normal Parameters(a,b) Mean 113.52 111.63 111.42
Std. Deviation 14.134 9.254 9.777
Most Extreme Differences Absolute .125 .070 .103
Positive .074 .062 .051
Negative -.125 -.072 -.103
Kolmogorov-Smirnov Z .673 .555 1.177
Asymp. Sig. (2-tailed) .755 .917 .125
Tabel 4.13
Rangkuman Pengujian Normalitas Prestasi Belajar
(One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test)
0,00 s/d 1,99 2,00 s/d 2,75 2,76 s/d 3,50 3,51 s/d 4,00
N 0 139 53 30
Normal Parameters(a,b) Mean 0 112.52 144.77 115.00
Std. Deviation 0 10.477 10.667 .8.618
Most Extreme Differences Absolute 0 .067 .111 .110
Positive 0 .045 .063 .059
Negative 0 -.067 .111 .110
Kolmogorov-Smirnov Z 0 .790 .808 .602
Asymp. Sig. (2-tailed) 0 .560 .531 .862
Hasil pengujian menunjukkan prestasi b