• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Batuangung - Kecamatan Negara - Kabupaten Jatuangung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Batuangung - Kecamatan Negara - Kabupaten Jatuangung."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KEUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA :BATUAGUNG

KECAMATAN :JEMBRANA

KABUPATEN/KOTA :JEMBRANA

PROVINSI :BALI

NI MADE WEDAYANI 1308205009

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)

ii

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat anugerah serta rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pendampingan Keluarga dengan baik dan tepat pada waktunya serta tidak lupa kerja keras dari penulis untuk menyelesaikan laporan ini.

Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi persyaratan laporan KKN PPM Periode XIII tahun 2016, dimana Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana serta PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiwa peserta KKN yang bersifat individu.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak mulai dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Kepala Desa sampai Ida Bagus Manuaba sebagai Kepala Keluarga dampingan yang telah bersedia meluangkan waktunya dan dimintai informasi serta tidak lupa penulis ucapkan terima kasih pada teman-teman atas kerjasamanya selama KKN berlangsung.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari yang namanya sempurna, karena kesempurnaan itu hanyalah pada Tuhan Yang Maha Esa untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, guna menyempurnakan isi dari laporan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Batuagung, Agustus 2016

(3)

iii DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan...i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi... iii

Bab I Gambaran Umum Keluarga Dampingan ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 2

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 2

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 3

Bab II Identifikasi dan Prioritas Masalah ... 6

2.1 Permasalahan Keluarga ... 6

2.1.1 Masalah Ekonomi ... 6

2.1.2 Masalah Kesehatan ... 6

2.1.3 Masalah Kebersihan Tempat Tinggal ... 7

2.2 Permasalahan Prioritas ... 8

2.2.1 Masalah Ekonomi ... 8

2.2.2 Masalah Kesehatan ... 9

2.2.3 Masalah Kebersihan Tempat Tinggal ... 9

Bab III Usulan Pensolusian Masalah ... 10

3.1 Program ... 10

3.1.1 Mengidentifikasi Sumber Daya untuk Meningkatkan Pendapatan ... 10

3.1.2 Memberikan Pendidikan Kesehatan Terkait Pentingnya Menjaga Kesehatan ...11

3.1.3 Mengonfirmasi Pengadaan Kamar Mandi ke Kelian Dinas...11

(4)

iv

Bab IV Pelaksanaan, Hasil dan Kendala Pendampingan Keluarga ... 16

4.1 Pelaksanaan ... 16

4.1.1 Waktu... 16

4.1.2 Lokasi ... 16

4.2 Hasil ... 16

4.3 Kendala... 17

Bab V Penutup ... 18

5.1 Simpulan... 18

5.2 Rekomendasi ... 18

5.2.1 Untuk Keluarga Ida Bagus Manuaba ... 18

5.2.2 Untuk Pemerintah Desa Batuagung ... 18

5.2.3 Untuk Pemerintah Provinsi Bali... 19

5.2.4 Untuk LPPM Universitas Udayana ... 19

(5)
(6)

1

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

KKN Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di tiap – tiap desa yang telah ditentukan. Tujuan dari program ini secara khusus adalah untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki daerah yang menjadi sasaran KKN PPM. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan selama masa KKN PPM yaitu program pendampingan keluarga (KK Dampingan).

Program ini merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN PPM untuk mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam keluarga RTM (Rumah Tangga Miskin) yang tersebar di setiap dusun yang ada Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana.

Kegiatan pendampingan keluarga dilaksanakan pada beberapa keluarga yang tersebar di sembilan banjar di Desa Batuagung, Kabupaten Jembaran yakni Banjar Tegalasih, Banjar Batuagung, Banjar Anyar, Banjar Taman, Banjar Petanahan, Banjar Pancaseming, Banjar Masean, Banjar Sawe, dan Banjar Palunganbatu. Dengan petunjuk dan arahan dari Kepala Desa Batuagung serta kelian Banjar Anyar, pada KKN periode XIII ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di Banjar Anyar yaitu Keluarga Ida Bagus Manuaba.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

(7)

2

sebagai buruh serabutan dan sang istri yang juga bekerja membantu di grya di dekat rumahnya untuk membuat banten atau sarana upakara keagamaan Hindu. Berikut merupakan data keluarga Ida Bagus Manuaba yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Profil Keluarga Dampingan

No Nama Status Umur

(tahun)

Pendidikan Pekerjaan Ket

1 Ida Bagus Manuaba 60 Tamat SD Buruh

2 Sunarsih 43 Tamat SD Buruh

3 Ida Bagus Bayu Adi Saputra

14 SMP

Ida Bagus Manuaba merupakan warga dari Banjar Anyar Desa Batuagung, beliau tinggal di rumah dengan luas 40 m2. Wilayah rumah beliau sangat sederhana

dengan halaman rumah yang tidak seberapa dan langsung berhadapan dengan dapur. Luas bangunan rumah Ida Bagus Manuaba kurang lebih 40 m2 dengan luas tanah

kurang lebih 1 are. Bangunan rumah Ida Bagus Manuaba sangat sederhana dengan tembok semi permanen dan kondisi dapur yang berdinding anyaman serta tidak adanya kamar mandi yang layak digunakan.

1.2 Kondisi Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi merupakan salah satu alat untuk mengukur tingkat kesejahteraan dari sebuah keluarga. Dalam hal ini pengukuran ekonomi dari keluarga dampingan bertujuan untuk mengidentifikasi sumber pendapatan keluarga dampingan untuk memenuhi pengeluaran keluarga dampingan, seperti kebutuhan sehari–hari. Untuk itu dalam mengukur tingkat kesejahteraan keluarga dampingan Ida Bagus Manuaba diperlukan dua hal, yaitu pendapatan keluarga dampingan dan pengeluaran keluarga dampingan. Lebih jelasnya akan tercantum pada sub–sub berikut:

1.2.1 Pendapatan Keluarga

[image:7.612.106.568.184.320.2]
(8)

memenuhi keperluan sehari-harinya beliau mengerjakan pekerjaan yang diminta oleh orang lain, seperti misalnya mengantarkan pesanan banten, atau membantu prosesi upacara pemakaman serta aktivitas di grya dan lain-lain. Selain bapak Ida Bagus Manuaba, ekonomi keluarga juga dibantu oleh sang istri yaitu ibu Sunarsih. Ibu Sunarsih bekerja sebagai buruh sarana upakara (banten) dan dalam kesehariannya bekerja di grya sekitaran Banjar Anyar. Setiap hari ibu Sunarsih bekerja kurang lebih selama 8 jam dengan rata-rata penghasilannya Rp 50.000 per hari.

Ibu Sunarsih biasanya membawa janur dan bahan perlengkapan upakara ke rumahnya untuk menyelesaikan pekerjaannya yang belum tuntas di grya tempatnya bekerja. Adapun janur tersebut dijadikan ketupat ataupun bahan-bahan pelengkap sarana upakara. Dalam sehari ibu Sunarsih biasa membuat sarana pelengkap upakara di rumahnya seorang diri. Selain bekerja sebagai buruh banten, ibu Sunarsih juga biasa membuat kulit ketupat yang bisa dijual kembali di pasar. Jumlah kulit ketupat yang dibuat, dalam sehari bisa mencapai 50 kelan atau setara dengan 300 biji.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Pengeluaran keluarga Ida Bagus Manuaba dan ibu Sunarsih bisa dibilang pas -pasan karena pendapatan yang diperolehnya dari hasil buruh dan dari hasil jual kulit ketupat sangat tidak mungkin untuk ditabung dalam jangka panjang karena selalu habis untuk memenuhi keperluan mendadak, keperluan sehari-hari, kebutuhan sekolah anak dan kebutuhan hari raya.

a. Kebutuhan sehari-hari

Kebutuhan sehari-hari yang rutin dipenuhi oleh keluarga Bapak Ida Bagus Manuaba adalah kebutuhan makan dan minum, kebutuhan tersebut biasanya dipenuhi dari hasil pendapatannya sebagai buruh serabutan dan pendapatan istrinya sebagai buruh banten, pendapatan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan keperluan adat yang sewaktu-waktu.

(9)

4

pendapatan keluarga digunakan untuk biaya sekolah anaknya, membayar cicilan serta upacara agama.

Keluarga mengatakan dalam waktu-waktu tertentu pengeluaran untuk makan sehari hari dapat berkurang, hal ini terjadi ketika sedang ada upacara besar di balai banjar maupun tetangga, ketika penyelenggaraan upacara keagamaan keluarga biasanya mendapatkan lauk dari tetangga, selain itu keluarga juga mendapatkan jatah raskin, sehingga dapat menghemat pengeluaran rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Keluarga ini dalam kesehariannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masih dapat dipenuhi dengan sehemat mungkin, dan jika memang susah untuk dipenuhi biasanya keluarga meminjam uang di LPD karena tidak adanya sanak saudara dekat. Keluarga mengatakan pemenuhan kebutuhan sehari-hari menjadi sulit ketika ada pengeluaran besar yang harus dilakukan, sehingga pada waktu-waktu tersebut keluarga akan meminjam uang.

b. Kesehatan

Untuk biaya kesehatan keluarga mengatakan tidak memiliki anggaran khusus, jika sakit keluarga hanya mengandalkan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) yang disediakan oleh pemerintah Provinsi Bali, namun untuk permasalahan kesehatan ringan seperti demam, pusing dan batuk keluarga hanya mengandalkan pengobatan tradisional yang bahannya dapat diperoleh di sekitar rumah. Adapun ibu Sunarsih mengalami tekanan darah tinggi dan keseleo di persendiannya diakibatkan kecelakaan motor dan hingga kini tak kunjung sembuh.

c. Sosial

(10)

upacara yang diselenggarakan. Untuk mengatasi pengeluaran untuk kegiatan sosial kemasyarakatan keluarga biasanya menggunakan uang yang ditabung dari sisa pendapatan.

d. Rohani

Pengeluaran kegiatan rohani yang dikeluarkan oleh keluarga Bapak Ida Bagus Manuaba adalah untuk hari besar keagamaan seperti Purnama, Tilem, Galungan, Kuningan dan Odalan. Untuk pengeluaran rohani ini, ibu Sunarsih tidak memiliki anggaran khusus dan meminjam uang untuk kegiatan rohani ketika kekurangan. Pengeluaran yang dikeluarkan untuk kegiatan rohani tidaklah cukup besar dan keluarga pun tidak merasa keberatan terkait dengan hal tersebut.

e. Pendidikan

(11)

6 BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Untuk dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi keluarga Ida Bagus Manuaba, diperlukan pendekatan terlebih dahulu melalui wawancara yang dilakukan secara bertahap. Setelah beberapa kali kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK dampingan yaitu:

2.1.1 Masalah Ekonomi

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap keluarga Ida Bagus Manuaba dapat diketahui bahwa keluarga ini memiliki sumber penghasilan yang minim, sehingga keluarga merasa kesulitan dalam meningkatkan kesejahteraan hidup di bidang ekonomi. Pendapatan yang diproleh oleh bapak Ida Bagus Manuaba dari hasil bekerja sebagai buruh serabutan tidak dapat begitu diandalkan karena selain faktor umur, kerjaan yang dilakukan pun tergantung dari ada tidaknya upacara keagamaan yang memerlukan tenaga lepas. Adapun kegiatan perekonomian keluarga dibantu pula oleh ibu Sunarsih yang dalam kesehariannya bekerja sebagai buruh

banten dan berpenghasilan kurang lebih sebesar lima puluh ribu rupiah per hari. Uang

tersebut digunakan untuk memenuhi keperluan makan, uang sekolah membeli janur untuk membuat kulit ketupat dan membayar cicilan. Sekalipun bapak Ida Bagus Manuaba dan ibu Sunarsih sama-sama bekerja, namun penghasilan keduanya dirasa tidak cukup untuk membiayai hidup sehari-hari, belum lagi jika ada pengeluaran mendadak sehingga tidak jarang keluarga ini harus berhutang ke LPD.

2.1.2 Masalah Kesehatan

(12)

dengan kesehatan ibu Sunarsih yang merupakan istri dari Ida Bagus Manuaba, dimana ia memiliki riwayat kesehatan yang perlu diperhatikan. Ibu Sunarsih memiliki riwayat patah tulang pada tulang paha kaki kanan, dikarenakan tidak mendapatkan penanganan yang tepat sampai saat ini, kaki beliau masih sering sakit dan sedikit mengalami perubahan pada anatomis kakinya.

Beliau juga menyatakan memiliki tekanan darah tinggi, dan setelah dilakukan pemeriksaan tekanan darah di dapatkan hasil 170 mmHg dengan interpretasi tekanan darah dalam rentang tinggi, setelah dikaji lebih detail beliau menyatakan telah melakukan pemeriksaan dan diberikan obat berupa obat penurun tekanan darah namun obat tersebut tidak diminum karena beliau menyatakan tidak mengalami pusing atau keluhan lainya melainkan hanya nyeri pada kaki pasca patah tulang. Berdasarkan hasil observasi pada kaki kanan di temukan sendi lutut kaki kanan tampak bengkak, lemas saat berjalan dan riwayat asam urat. Berdasarkan wawancara juga diketahui bahwa ibu Sunarsih belum mengetahui akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol serta cara mengontrol asam urat. Selanjutnya karena pola makan yang tidak teratur, Ibu Sunarsih menyatakan memiliki gastritis.

2.1.3 Masalah Kebersihan Tempat Tinggal

Secara umum, tempat tinggal dari keluarga Ida Bagus Manuaba sangat sederhana, rumah beliau terdiri dari tiga kamar tidur, satu ruang tamu dan satu dapur yang terpisah. Kondisi di dalam rumah cukup bersih, rapi dan teratur dikarenakan Ibu Sunarsih cukup rajin membersihkan dan menjaga keasrian rumahnya setiap hari. Berdasarkan hasil observasi di sekitaran rumah tidak terdapat tumpukan sampah ataupun sampah yang berserakan. Kondisi dalam dapur pun cukup bersih dan rapi, hanya saja kondisi dinding dapur yang sedikit memprihatinkan karena terbuat dari anyaman bambu dan nyaris roboh.

(13)

8

anyaman bambu dan karung bekas dengan kondisi yang dapat dikatakan sangat tidak layak. Adapun letak dari tempat MCK beliau terdapat di halaman belakang rumah dan langsung bersebelahan dengan letak tempat cuci piring. Sedangkan untuk kegiatan mandi dan cuci baju, keluarga ini memanfaatkan sungai yang berjarak kurang lebih 500 meter dari rumahnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Sunarsih, keinginan untuk membuat kamar mandi sudah ada, namun karena dijanjikan akan diberikan bantuan bedah rumah berupa kamar mandi yang permanen dan layak pakai dari pemerintah, maka beliau menunda membuat kamar mandi dan menunggu realisasi janji dari pemerintah.

2.2 Masalah Prioritas

Identifikasi masalah Keluarga dampingan bertujuan untuk memperoleh informasi serta beberapa masalah yang menjadi prioritas dalam kehidupan keluarga Ida Bagus Manuaba. Adapun prioritas masalah yang diidentifikasi adalah sebagai berikut :

2.2.1 Masalah Ekonomi

Masalah perekonomian adalah masalah prioritas utama yang dapat diidentifikasi di keluarga ini sehingga keluarga ini ditunjuk sebagai KK dampingan yang dirasa perlu adanya pendampingan guna menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Masalah ekonomi yang dihadapi disebabkan karena minimnya penghasilan keluarga yang dihasilkan, sedangkan pengeluaran kebutuhan keluarga dirasa lebih besar daripada pendapatan.

(14)

2.2.2 Masalah Kesehatan

Masalah kedua yang menjadi prioritas adalah masalah kesehatan, karena kesehatan merupakan salah satu bagian penting dari kehidupan. Dengan fisik yang sehat akan membuat individu menjadi lebih produktif dan berdaya guna. Masalah kesehatan keluarga Ida Bagus Manuaba dialami oleh istri dari Ida Bagus Manuaba yaitu Ibu Sunarsih berupa tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, asam urat, gastritis dan nyeri pada kaki paska patah tulang. Hal tersebut dinyatakan cukup menggangu aktivitas sehari-hari dari ibu Sunarsih terutama dalam bekerja di griya. 2.2.3 Masalah Kebersihan Tempat Tinggal

(15)

10

BAB III

USULAN SOLUSI MASALAH

3.1 Program

Dengan pengidentifikasian dan memprioritaskan masalah maka munculah usaha pemecahan-pemecahan masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan program -program yang akan diberikan kepada keluarga untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut terutama masalah yang akan diprioritaskan. Program- program tersebut berupa alternatif-alternatif yang merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan. Adapun alternative solusi yang diberikan adalah sebagai berikut :

3.1.1 Mengidentifikasi Sumber Daya Untuk Meningkatkan Pendapatan

Untuk mengatasi permasalahn ekonomi adalah dengan meningkatkan pendapatan keluarga, peningkatan pendapatan ini dapat diupayakan dengan memaksimalkan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada dan dimiliki keluarga.

Setelah melihat kegiatan perekonomian keluarga, mahasiswa menyarankan untuk meningkatkan produktivitas pembuatan kulit ketupat dan canang dari Ibu Sunarsih. Solusi ini diberikan karena melihat keseharian beliau yang biasanya menjadi buruh membuat banten sarana upakara di grya menjadi tukang pembuat ketupat dan canang untuk dijual lebih luas ke tetangga ataupun ke pasar desa di Banjar Anyar atau dapat pula menitipkan canang dan ketupat di Pasar Jembrana yang letaknya tidak jauh dari rumah keluarga Ida Bagus Manuaba.

(16)

hingga pasar Jembrana untuk dapat menambah penghasilan.

3.1.2 Memberikan Pendidikan Kesehatan Terkait Pentingnya Menjaga

Kesehatan

Untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami oleh Ibu Sunarsih, mahasiswa melakukan pengukuran tekanan darah secara berkala untuk mamantau tekanan darah Ibu Sunarsih selain itu mahasiswa juga memberikan pendidikan kesehatan terkait pentingnya menjaga tekanan darah supaya normal dengan meminum obat penurun tekanan darah secara teratur dan mengontrol ke Puskesmas dengan menggunakan JKBM yang dimiliki secara berkala serta mendiskusikan akibat yang disebabkan tekanan darah yang tinggi.

Untuk masalah kesehatan berupa riwayat asam urat, mahasiswa memberikan pendidikan kesehatan terkait makan yang dapat dimakan dan perlu dihindari untuk mengontrol asam urat. Adapun makanan yang mengandung asam urat tinggi berupa jeroan, kacang-kacangan, belinjo, daun ketela pohon dan daging merah sehingga sebagai alternatifnya mahasiswa menyarankan ibu Sunarsih untuk mengkonsumsi rebusan daun salam dengan komposisi 10 lembar daun salam dengan tiga gelas air yang di rebus agar menjadi satu gelas dan diminum minimal 1 minggu sekali.

Untuk masalah kesehatan berupa gastritis mahasiswa memberikan pendidikan kesehatan terkait makan teratur dengan porsi seimbang kepada ibu Sunarsih serta meminum air perasan lemon setiap pagi untuk menghindari peningkatan asam lambung yang tiba-tiba yang dapat mengiritasi lambung.

Selain itu juga, untuk sakit yang di rasakan pada kaki pasca patah tulang, mahasiswa memberikan pendidikan cara mengurangi sakit dengan memberikan minyak hangat agar meringankan nyeri dan saran berupa terapi menaikkan posisi kaki yang sakit serta melakukan pergerakan ringan pada kaki yang sakit selama rentang tidak dalam keadaan sakit.

3.1.3 Mengkonfirmasi Pengadaan Kamar Mandi ke Kelian Dinas

(17)

12

Kakus) sehingga mahasiswa memberikan solusi dengan cara memastikan kepada kelian dinas banjar Anyar terkait keberlanjutan janji pembuatan kamar mandi yang belum juga direalisasikan dengan tujuan agar memperjelas status pemberian bantuan pembuatan kamar mandi dan menjalaskan pada keluarga bapak Ida Bagus Manuaba terkait pentingnya memiliki kamar mandi berkaitan dengan kebersihan tempat tinggal, kebersihan diri, kesehatan lingkungan, dan kesehatan diri. Hal ini diupayakan dengan harapan keluarga Ida Bagus Manuaba sesegera mungkin memiliki kamar mandi yang layak pakai.

3.1.4 Memberikan Motivasi

Demi meningkatkan semangat dan kerja keras dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga, pemberian motivasi dirasa cukup penting dan berpengaruh. Motivasi yang dapat diberikan adalah meningkatkan semangat untuk bekerja demi anak supaya dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sehingga kelak dapat lebih berhasil. Motivasi lainnya adalah dengan berusaha mempertahankan kondisi kesehatan serta selalu mengontrol tekanan darah ke Puskesmas secara berkala. Motivasi lainnya adalah selalu berusaha membuka pikiran terhadap segala yang ada di sekitar kita yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga, baik yang disediakan alam maupun yang disediakan pemerintah.

3.2 Jadwal Kegiatan

Adapun agenda kegiatan Keluarga Dampingan ini adalah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN-PPM Periode XIII tahun 2016 di Desa Batuagung dimana untuk kunjungan keluarga.

No Tanggal Kegiatan Jumlah Jam

1 27-07-2016 Kunjungan ke Klian Dinas untuk meminta inforasi KK Dampingan dan berkenalan dengan KK dampingan

3

(18)

melalui wawancara secara personal

3 29-07-2016 Mengunjungi KK Dampingan, berbincang -bincang dan mengkaji permasalahan social di keluarga

4

4 1-08-2016 Menggali informasi lingkungan rumah KK Dampinga, membantu kerja membuat kue upakara.

3

5 2-8-2016 Menggali kembali permasalahan yang KK dampingan miliki

2,5

6 3-8-2016 Mengunjungi KK Dampingan membahas kegiatan sehari hari dan memberikan gambaran masalah yang ditemukan serta membantu mencari solusi masalah yang dimiliki

3,5

7 4-8-2016 Mengunjungi KK Dampingan, berdiskusi masalah yang dihadapi KK dampingan

3

9 5-8-2016 Mengunjungi KK Dampingan, memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya melakukan pemantauan tekanan darah teratur, minum obat penurun tekanan darah, dan akibat dari tekanan darah yang tinggi.

3

10 6-8-2016 Mengunjungi KK Dampingan dan berbincang membahas kegiatan sehari-hari, dan mendiskusikan terkait potensi dari keluarga yang dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan keluarga serta membantu kegiatan sehari-hari KK dampingan.

5

11 8-8-2016 Membantu KK dampingan, memberikan pendidikan kesehtan tentang makanan yang

(19)

14

dapat meningkatkan asam urat dan mengontrol asam urat, serta cara mengurangi sakit melalui cara mengurangi sakit pada kaki pasca patah tulang.

12 9-8-2016 Mengunjungi KK Dampingan, membicarakan terkait ketidaktersediaan kamar mandi dan alasan keluarga tidak memiliki kamar mandi dan membantu kegiatan sehari-hari

4

13 10-8-2016 Mengunjungi KK dampingan untuk memberikan saran permasalahan ekonomi dan memberikan penjelasan terkait pentingnya memilik kamar mandi untuk melakukan kegiatan MCK dan membantu membuat sarana upacara keagamaan.

5

14 11-8-2016 Mengunjungi KK Dampingan membantu ibu membuat ketupat dan membuat sarana upacara keagamaan

5

15 12-8-2016 Mengunjungi KK Dampingan, berdiskusi kembali terkait potensi dari kelurga termasuk memotivasi keluarga.

5

16 13-8-2016 Mengunjungi KK dampingan, membantu kegiatan sehari-hari dan mengingatkan minum obat

4

17 14-8-2016 Mengunjungi KK dampingan, membatu membuat ketupat, dan membantu mengkonfirmasi terkait pengadaan kamar mandi ke kelian dinas.

5

(20)

memberikan motivasi terkait peingkatan pendapatan, pentingnya menjaga kesehatan dan memiliki kamar mandi yang layak.

19 16-8-2016 Mengunjungi KK Dampingan untuk memberikan motivasi terkait pentingnya pendidikan untuk anaknya.

6

20 17-8-2016 Mengunjungi KK Dampingan, membantu membuat anyaman bambu sebagai sarana upacara keagamaan

5

21 19-8-2016 Mengunjungi KK Dampingan, mengingatkan untuk minum obat dan kontrol tekanan darah ke puskesmas

6

22 20-8-2016 Mengunjungi KK Dampingan, memantau pola makan terkait penyakit yang diderita dan membantu kegiatan sehari-hari

4

23 22-8-2016 Mengunjungi KK dampingan dan mengevaluasi kegiatan dan pendampingan keluarga

4

(21)

16 BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pelaksanaan

Adapun pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Batuagung dalam lima minggu yang setara dengan 92 jam kegiatan.

4.1.1 Waktu

Adapun waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam. kegiatan.

4.1.2 Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana. Sedangkan secara spesifik lokasi KK Dampingan dari keluarga Ida Bagus Manuaba adalah di Banjar Anyar, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana.

4.2 Hasil

(22)

Untuk masalah kesehatan yang dialami oleh ibu Sunarsih, selama melakukan pemantauan tekanan darah, ibu Sunarsih rutin meminum obat dan data terakhir yang didapatkan yaitu tekanan darah ibu Sunarsih mencapai 130 mmHg, masih dalam rentang pra-Hipertensi, hal ini sudah lebih baik dibandingkan dengan tekanan darah ibu Sunarsih diawal pendampingan. Selain itu, Ibu Sunarsih juga sebisa mungkin mengurangi dan menghindari makan jeroan dan lebih banyak makan sayur. Sedangkan untuk sakit pada kakinya, beliau secara rutin mengoleskan minyak hangat yang sebelumnya telah direkomendasikan.

Untuk permasalahan pengadaan kamar mandi, adapun hasil diskusi dengan kelian banjar Anyar terkait permohonan pengadaan kamar mandi sedang diproses pemerintah dan beliau meminta keluarga Ida Bagus Manuaba untuk bersabar. Saat ini keluarga Ida Bagus Manuaba menyatakan mengetahui pentingnya memiliki kamar mandi dan akan menunggu realisasi dari pemerintah terkait kamar mandi yang dijanjikan.

4.3 Kendala

(23)

18 BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Simpulan yang dapat ditarik dari hasil pendampingan keluarga kurang mampu selama kurang lebih satu bulan di Banjar Anyar Desa Batuagung Jembrana dengan keluarga Ida Bagus Manuaba, dimana keluarga ini termasuk keluarga pra sejahtera dan kurang mampu yang mengalami kendala utama dalam hal permasalahan perekonomian, kesehatan dan sanitasi. Jika dilihat dari penghasilannya, perekonomian keluarga Ida Bagus Manuaba dapat dikategorikan kurang atau tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Solusi yang dapat diberikan untuk keluarga dampingan adalah memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar, memberikan pendidikan kesehatan terkait pentingnya menjaga kesehatan, mengkonfirmasi kepada kelian dinas terkait pengadaan kamar mandi, dan memotivasi keluarga Ida Bagus Manuaba supaya kedepannya bisa lebih baik lagi. Dengan adanya beberapa saran yang diberikan mahasiswa diharapkan keluarga Ida Bagus Manuaba mampu meningkatkan pendapatan keluarga dan kesejahteraan keluarga di segala bidang.

Selain memberikan solusi masalah dan motivasi, sumbangan berupa beberapa bahan pangan dan sandang pokok juga diberikan untuk meringankan sedikit beban ekonomi keluarga Ida Bagus Manuaba.

5.2 Rekomendasi

5.2.1 Untuk Keluarga Ida Bagus Manuaba

Keluarga mampu memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, baik yang disediakan pemerintah maupun yayasan-yayasan di sekitar desa Batuagung maupun kabupaten Jembrana guna meningkatkan kesejahteraan keluarga.

5.2.2 Untuk Pemerintah Desa Batuagung

(24)

mampu dan pra sejahtera untuk mendapatkan bantuan dari program-program desa dan program-program pemeritah provinsi dan pusat, jika pemerintah desa dapat secara aktif mencari informasi yang dapat dimanfaatkan maka akan sangat membantu keluarga kurang mampu dan pra sejahtera lainnya.

5.2.3 Untuk Pemerintah Provinsi Bali

Menambah kebijakan-kebijakan pemerintah yang mampu mendukung dan memfasilitasi perekonomian masyarakat pedesaan khususnya dalam meningkatkan sumber daya manusia dan tidak hanya tergantung pada pengembangan industri.

5.2.4 Untuk LPPM Universitas Udayana

(25)

DAFTAR PUSTAKA

_____ . 2016. “Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

Masyarakat (KKN PPM)”. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Universitas Udayana.

Widyaningsih, Arni. 2015. “Laporan Pendampingan Keluarga Kuliah Kerja Nyata

(26)

LAMPIRAN

Gambar 1. Kondisi Depan Rumah Gambar 2. Kondisi Dapur

Gambar 3. Kondisi Kamar Mandi Gambar 4. Kondisi Tempat BAK dan BAB

Gambar 5. Membatu Membuat Ketupat Gambar 6. Melakukan Pengecekan Tensi

[image:26.612.81.543.72.703.2] [image:26.612.89.289.103.249.2]
(27)

Gambar

Tabel 1. Profil Keluarga Dampingan
Gambar 7. Membantu Membuat Ketupat

Referensi

Dokumen terkait

id4 rrtdoF kldil nlqr

Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang positif antara evaluasi strategi aliansi dengan keunggulan kompetitif rumah sakit (P value=0,000) dan dikuatkan

[r]

Gambar 1.(a) Jalannya cahaya pada proses melihat jam oleh anak yang ditunjukkan oleh tanda panah berwarna kuning dengan urutan jalannya cahaya dapat dilihat pada gambar (b)

[r]

Bagi masyarakat sekitarnya, Merapi yang berasal dari kata ‘meru’ (gunung) dan api, diyakini sebagai bagian dari kehidupan kulturalnya. Gunung dan

Dengan pendekatan Balanced Scorecard manajemen dapat mengambil suatu keputusan setelah melihat hasil dari keempat perspektif yang dapat digunakan sebagai landasan

Anggota komunitas Viking mahasiswa Universitas “X” Bandung diharapkan dapat menilai kemampuannya untuk mengenali emosi diri seperti mengidentifikasi dan merasakan