• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Makalah Masalah Sosial Kasus Penyalahgunaan Obat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh Makalah Masalah Sosial Kasus Penyalahgunaan Obat"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KASUS PENYALAHGUNAAN OBAT DAN UPAYA

PEMECAHANNYA

UNIVERSITAS GUNADARMA

Disusun oleh :

Nama: Bima Pamungkas NPM: 20208252

(2)

Daftar Isi

Cover makalah………..………..1

Daftar Isi……….……….2

Bab I. Kata pengantar & Pendahuluan A. Intensitas dan Kompleksitas Masalah ………..………..………..…………4

B. Latar Belakang Masalah………....….………4

Bab II. ISI C. Penanganan Masalah Berbasis Masyarakat………5

1.Mengembangkan Sistem Sosial yang Responsive……….………..5

2.Pemanfaatan Modal Sosial………..…….…6

3.Pemanfaatan Institusi Sosial……….7

a. Organisasi Masyarakat………...………..7

b. Organisasi Swasta………..……….……….8

c. Optimalisasi Kontribusi dalam Pelayanan Sosial………..………..8

d. Kerjasama dan Jaringan……….………..8

D. Upaya Penanggulangan Masalah………9

Bab III. Penutup A.Kesimpulan………..………10

B. Saran………..………..10

(3)

BAB I

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunianya,sehingga makalah ini yang berisi tentang “MASALAH SOSIAL SEBAGAI HAMBATAN PENINGKATAN (KASUS PENYALAHGUNAAN OBAT) DAN UPAYA PEMECAHANNYA” merupakan bagian dari kajian Masalah Sosial,namun pembahasan mengenai masalah ini tidak akan habis untuk dibahas karena masalah ini sudah merupakan bagian dari pola kehidupan sosial. Oleh karena itu,pembahasan mengenai “MASALAH SOSIAL SEBAGAI HAMBATAN PENINGKATAN (KASUS PENYALAHGUNAAN OBAT) DAN UPAYA PEMECAHANNYA” dapat dirangkum secara rapi dalam karya ilmiah ini.

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas sebesar-besarnya kepada semua kalangan pihak yang telah memberikan saya motivasi dalam rangka pengadaan makalah ini,saya berharap informasi yang terdapat dalam makalah ini sangat berguna bagi pembaca makalah ini.

Pendahuluan

(4)

A. Intensitas dan Kompleksitas Masalah

Minium-minuman alkohol lebih dikaitkan dengan perilaku yang menyimpang. Dalam tingkat seperti ini alkohol lebih bersifat sebagai jenis minuman biasa, pendorong agar cepat tidur,perlindungan terhadap kedinginan dan sebagai obat penyakit tertentu,tetapi juga berfungsi sebagai sarana dalam rangka mengembangkan symbol solidaritas serta sebagai sarana untuk jembatan dan pengakraban pergaulan,dalam proses selanjutnya banyak di jumpai pemakaian yang berlebihan dan tidak wajar sehingga di samping sudah menyimpang dari berbagai fungsi semula,karena dapat mengakibatkan dampak negatif baik secara fisik maupun sosial.Berdasarkan pemikiran itulah maka untuk aspek yang negatif digunakan konsep penyalahgunaan ,karena pada sisi lain dengan pemakain yang wajar dan proporsional bahan itu memang bermanfaat. Nilai terhadap alkohol tersebut muncul dari kenyataan bahwa alkohol dapat menjadi mengubah perilaku seseorang. Dampak yang paling jelas dari mabuk alkohol adalah perilaku seseorang dapat menjadi agresif dan kecenderungan pada deviasi dalam perilaku seksual.

B. Latar Belakang Masalah

(5)

perbedaan subkultural. Hal ini penggunaan obat merupakan suatu kebiasaan yang terintegrasi ke dalam subkultural tertentu. Dari uraian tentang ketiga sumber masalah melalui proses sosialisasi tersebut,akan tampak bahwa walaupun sama-sama merupakan sumber masalah dari faktor individu perbedaannya dengan pandangan biologis dan psikologis adalah bahwa teori sosialisasi lebih menitikberatkan pada kekuasaan faktor eksternal yang mendorong individu menjadi berperilaku devian. Pelacakan sumber dan latar belakang masalah penyalahgunaan obat dari level masyarakat yang sudah dibicarakan tersebut pada umumnya menggunakan pandangan struktural yang di dalamnya terkandung perbedaan nilai dan perbedaan kepentingan.

BAB II ISI

C. Penanganan Masalah Berbasis Masyarakat

Sikap yang terjadi pada masyarakat terhadap masalah sosial dapat berupa tindakan kolektif untuk melakukan perubahan dalam bentuk tindakan rehabilitatif atau bahkan mengantisipasi agar kondisi yang tidak diharapkan tersebut tidak terkendali. Demikian,upaya penanganan masalah sosial oleh masyarakat tidak semata-mata tindakan reaktif yang bersifat kekagetan pada saat munculnya masalah,apalagi jika respon tersebut baru muncul setelah masalah sosial berkembang menjadi krisis sosial. Dalam hal ini kondisi yang disebut sebagai masalah sosial merupakan salah satu bentuk realitas sosial yang dapat menimbulkan penderitaan. Idealnya, upaya untuk mengatasi masalah dan penderitaan itu dating dari masyarakat melalui cara mengembangkan dirinya. Sehubung dengan hal itu dikatakan, bahwa upaya pelyanan sosial oleh negara tersebut akan melibatkan interaksi atau hubungan timbal balik antara 3 pihak

1. Mengembangkan Sistem Sosial Yang Responsif

(6)

efektif melalui bekerjanya sistem sosial yang menempatkan kondisi masalah sosial sebagai umpan balik dan mampu mengolah dan memanfaatkannya untuk melakukan pemecahan masalah secara melekat. Masyarakat dapat melakukan upaya perbaikan, penyembuhan, dan penanganan masalah sosial secara mandiri melalui bekerjnya mekanisme dalam sistem sosialnya. Dalam praktik kehidupan sosial, bekerjanya mekanisme kontrol sosial ini dapat dibedakan mejadi dua, yaitu kontrol pasif dan kontrol aktif. Kontrol pasif dalam bentuk dorongan internal warga masyarakat agar berprilaku sesuai nilai dan normma, serta menghindari yang sebaliknya. Bentuk kontrol pasif ini berfungsi untuk membangun keberaturan dalam sistem sosialnya. Sedangkan bentuk yang kedua kontrol sosial aktif yang merupakan proses untuk mengimplementasikan tujuan dan nilai yang sudah disepakati. Kontrol ini berupa proses yang kontinyu dimana nilai diterapkan dan keputusan diambil dalam kehidupan bersama.

2. Pemanfaatan Modal Sosial

(7)

3. Pemanfaatan Institusi Sosial

Dalam menjalankan peranan dalam pelayanan dan perlindungan sosial guna memberikan kontribusi bagi kesejahteraan sosial yaitu dari Asosiasi sukarela, yang dapat meliputi kelompok swadaya, lembaga sukarela independen, lembaga sukarela kuasi pemerintah dan lembaga nonprofit kuasi pemerintah. Lingkungan rumah tangga dan tetangga yang berasal dari keluraga dan solidarits bertetangga. Pasar, berupa usaha bisnis yang bersifat privat. Negara, berupa pelayanan yang diselenggarakan oleh Negara. Berdasarkan berbagai realita dan pemikiran tersebut, maka persoalan pokoknya adalah dibutuhkan suatu upaya yang dapat mengoptimalkan peranan dari berbagai organisasi sosial yang ada serta tindakan kolektif yang dapat mengubah berbagai energi dan potensi usaha kesejahteraan sosial yang masih laten menjadi manifest, sehingga akan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pemecahan masalah-masalah sosial. Melalui berbagai upaya tersebut maka kontribusi masyarakat dalam penanganan masalah sosial dapat lebih dioptimalkan.

Organisasi Masyarakat

(8)

Organisasi Swasta

Bagi organisasi swasta ini untuk melakukan dan memberikan pelayanan sosial yang tidak semata-mata berorientasi keuntungan kepada lapisan masyarakat bawah. Perusahaan swasta yang berorientasi profit dan memiliki usaha di luar bidang pelayanan sosial , sebetulnya juga dapat melakukan usaha sampingan dalam bentuk kegiatan pelayanan sosial dan bantuan sosial.

Optimalisasi Kontribusi Dalam Pelayanan Sosial

Organisasi dan mekanisme kerjanya semestinya dikembalikan pada watak dan sifat pelayanan sosial yang cenderung mementingkan proses dan bersifat humanis disbanding hasil fisik. Demikian pelayanan sosial yang diberikan lebih mengutamakan pengembangan kapasitas penyandang masalah. Bagi organisasi masyarakat local, walaupun jangkauan pelayanan sosialyang diberikan terbatas oleh ikatan lokalitas atau kekerabatan, tetapi efektivitasnya sudah lebih teruji dan memang sudah mengakar dalam realitas kehidupan masyarakat. Organisasi swasta baik yang langsug melakukan usaha kesejahteraan sosial maupun yang memberi bantuan atau menjadi donator organisasi pelayanan sosial yang ada perlu teru diberi perangsang.

Kerjasama dan Jaringan

(9)

D. Upaya Penanggulangan Masalah

(10)

BAB III PENUTUP III.1. Kesimpulan

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :

Masalah dasar penyalahgunaan obat bermula dari alkohol. Terlalu sering mabuk juga membuat seseorang menelantarkan atau kurang memperhatikan penampilan dan peranan sosialnya. Kebiasaan mabuk dapat mengakibatkan seseorang menjadi kecanduan. Karena kecanduan merupakan proses penyalahgunaan dan pemakaian yang berlebihan sehingga dapat mengakibatkan seseorang menjadi tidak berdaya. Dalam pengentasan penyalahgunaan obat bahwa dalam masyarakat yang semakin berkembang,lebih di butuhkan inisiatif kreatifitas dan kompentensi masyarakat sendiri untuk melaksanakan pembangunan. Sehingga sulit diharapkan dari para penyandang masalah penyalahgunaan dan kecanduan obat.

III.2. Saran

(11)

Daftar Pustaka

Referensi

Dokumen terkait

The data curation process in which a quality assurance (QA) is needed is often driven by the direct usability of the data collected within a data conflation process or data

Objek penelitian (CCCL) mengetahui dan mendapat masukan mengenai penggunaan pencahayaan dan elemen pembentuk interior yang tepat (lantai, dinding, plafon) untuk

Jika akal dan intelek, dengan sendirinya cukup untuk membimbing manusia dan tidak butuh kepada wahyu dan kenabian, maka Tuhan pada hari kiamat akan membawa para pendosa ke neraka

Sesuai dengan rumusan masalah yang diteliti, maka dapat diambil sebuah tindakan yaitu penerapan Metode Modelling The Way dalam meningkatkan hasil belajar siswa

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin lndonesia.. PEBTEMUAN ILMIAH TAHUNAN

moderasi.Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada organisasi sektor publik pada SKPD Kota Pekanbaru dengan penelitian

Melihat dominasi kuman tersebut pada 2 kejadian infeksi, maka belum jelas apakah kejadian infeksi dini di unit kami disebabkan karena transmisi bakteri secara perinatal dari ibu

Tentukan selang kepercayaan 90 % bagi beda proporsi penduduk Jakarta dan Surabaya yang menyetujui berlakunya aturan lalulintas baru. kelas "sukses" = menyetujui