BUKU KUM PULAN
i
SAMBUTAN KETUA PANITIA
Om Swastiastu,
Puji Syukur kita panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Asung Kertha NugrahaNya, Seminar Nasional Biosains 2 Tahun 2015 yang dilaksanakan ataskerjasama antara Jurusan Biologi FMIPA dengan Program Studi Magister S2 Biologi Program Pascasarjana Universitas Udayana dapat terlaksana. Besar harapan kami atas kelancaran pelaksanaan seminar ini dan semua pihak yang terlibat dalam seminar ini selalu berada dalam lindunganNya.
Selamat datang di Universitas Udayana kami sampaikan kepada yang terhormat seluruh pemakalah Utama, para pemakalah dan seluruh pesert,a serta para undangan yang telah berkenan menghadiri Seminar Nasional Biosains2 ini. Semoga semua peserta dapat memperoleh manfaat untuk meningkatkan peran masing-masing demi kepentingan Sains dan Teknologi maupun kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang kita cintai.
Seminar Nasional Biosains2 Tahun 2015 ini mengambil tema “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” yang dilaksanakan pada hari Kamis dan Jumat, 19 dan 20 november 2015 di Gedung Agro Komplek Universitas Udayana, Kampus Denpasar. Tema ini diangkat dalam rangka memperingati 30 tahun berdirinya Jurusan Biologi di Fakultas MIPA Universitas Udayana pada tahun 1985. Seperti halnya manusia pada umur 30-an merupakan usia produktif yang akan mulai menampakkan perannya dalam perkembangan masyarakat. Melalui tema ini diharapkan pemangku biologi sebagai ilmu dasar di Universitas Udayana dapat meningkatkan perannya dalam perkembangan Sains dan Teknologi dengan cara bertukar ilmu dan pengalaman penelitian melalui seminar ini.
Seminar ini diikuti oleh lebih dari 130 peserta, dan di dalam seminar ini akan didiskusikan 92 makalah yang dipresentasikan secara oral dan 40 poster, ditambah empat Pembicara Utama. Topik-topik makalah yang didiskusikan meliputi bidang Genetika dan Bioteknologi, Botani, Zoologi, Mikrobiologi, serta Ekologi dan Lingkungan. Pembicara utama dalam seminar ini adalah yang terhormat Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa (Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Ristek&Dikti), Dr. Sony Heru Sumarsono (dosen dan peneliti STIH ITB), Dr. Rugayah, M.Sc. (peneliti senior pada Herbarium Bogorience, Puslitbang Botani, LIPI) serta Prof. Dr. Dewa Suprapta, M.Sc. (Guru Besar Pertanian, Universitas Udayana).
Kami berharap seminar ini disamping sebagai media penyebaran hasil penelitian juga sebagai media berbagi pengalaman penelitian untuk meningkatkan kemampuan penelitian baik dari segi kualitas maupun kuantitas hasil-hasil penelitian dasar, khususnya bidang Biologi untuk menunjang kemajuan sains dan teknologi dimasa mendatang. Dengan terselenggaranya seminar ini, kami menyampaikan terimakasih kepada Rektor Universitas Udayana yang telah mendukung penuh penyelenggaraan seminar ini, para pembicara utama, peserta, donatur, panitia, serta semua pihak yang terlibat. Dalam kesempatan ini tidak lupa kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan dalam penyelenggaraan seminar ini. Semoga kita selalu dalam lindungan TuhanYME sehingga kita dapat berjumpa kembali di forum yang sama berikutnya. Sekian dan terimakasih.
Om Shanti, Shanti, Shanti Om
ii
DAFTAR ISI
Halaman
1. Kata Pengantar
i
2. Laporan Ketua Panitia
ii
3. Daftar Isi
iii
KEYNOTE SPEAKER
1
Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc.
Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenristek
Dikti
xii
2 Meneliti Manfaat Buah Pinang Pada Sistem Reproduksi Dan
Perkembangan Hewan
Dr. Sony Heru Sumarsono*, Annisa Martiana, Eka Pasana Pujowati,
Prilia Setiorini, Hafizh Sholahudin
xiii
3 Pentingnya Penelitian Taksonomi Dalam Menunjang Perkembangan
Sain Dan Teknologi: Studi Kasus Pada Penelitian Suku Cucurbitaceae
Dr. Rugayah, M.Sc.
xiv
4 Meningkatkan Relevansi Penelitian Biologi Untuk Memperkuat
Ketahanan Pangan
Prof. Dr. Ir. Dewa Ngurah Suprapta, M.Sc.
xvi
BIDANG BOTAN
I
1
Keanekaragaman Tumbuhan Asing Invasif Di Hutan Pendidikan
Dan Penelitian Biologi (Hppb) Universitas Andalas
Solfiyeni, Syamsuardi, Chairul
1
2
Keanekaragaman Lumut Di Lereng Barat Gunung Lawu, Kabupaten
Karanganyar
Krisanty Kharismamurti*, Dwi Setyo
1
3
Keanekaragaman Anggrek Di Bukit Tapak,Taba
nan-Bali
IG. Tirta, Aninda Retno U.W. dan IN. Peneng
2
4
Evaluasi Efikasi Takaran Dan Frekuensi Pemberian Biopestisida
Ekstrak Andropogon Nardus Untuk Menekan Serangan Penyakit
Utama Buah Kakao Di Sumatera Barat
Mairawita
2
5
Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Pada Media Tanah Yang Mengandung Timbal (Pb) Terhadap Pertumbuhan Kangkung Darat (Ipomoea reptansPoir.)Ulfah Rahmawati, Listiatie Budi Utami
3
6
K8eanekaragaman Tumbuhan Paku-Pakuan (
Pteridophyta
) Di
Kawasan Lereng Barat Gunung Lawu, Jawa Tengah
Zenita Milla Luthfiya, Nor Liza, Rizma Dera Anggraini Putri
3
7
Kajian Penyebab Gagalnya Pembentukan Biji Jahe Melalui Biologi
Bunga
Melati, Endah Retno Palupi, Satriyas Ilyas, Anas D.Susila
4
8
Analisis Komposisi Flora Pada Beberapa Jenis Tumbuhan Invasif
Dominan Di Taman Nasional Bali Barat, Bali
Asep Sadili, Sunaryo, dan Deden Girmansyah
iii
9
Aplikasi Pupuk Organik Untuk Mereduksi Penggunaan Pupuk
Anorganik Pada Budidaya Jambu Biji Merah Organic Fertilizer
Application To Reduce Inorganic Fertilizer On Guava Cultivation
Ismail Saleh, R. Eviyati, Dodi Budirokhman, Ida Setya Wahyu Atmaja
5
10
Keanekaragaman Jenis Jahe Genus
Zingiber
(Zingiberaceae)
Kawasan Bukit Kapur Sumatera Barat
Nurainas, Zuhri Syam dan Riki Chandra
5
11
Pengaruh Penambahan Berbagai Takaran Bijikedelai Terhadap
Pertumbuhan Dan Bobotbibit Indukjamur Enok
Flammulinavelutipes
(Curt.:Fr.)Singer.)
Betty Mayawatie Marzuki, Tatang Suharmana Erawan, Joko Kusmoro
6
12
Studi Tanaman Pekarangan Pada Kawasan Pinggir Dan Pusat Kota
Padang
Zakiah Mustika, Zuhri Syam, Solfiyeni
6
13
RagamKelapa (
Cocosnucifera
L., FamiliaArecaceae) di Kecamatan
Nusa PenidaKabupatenKlungkung
Eniek Kriswiyanti, I Ketut Junitha
7
14
Studi Pendahuluan Seleksi Pohon Plus Malapari (
Pongamiapinnata
(L.) Pierre)
Ni Luh Arpiwi
7
15
Karakteristik dan Analisis Hubungan Kekerabatan Malapari
(
Pongamia Pinnata
(L.)Pierre) Sebagai Tanaman Penghasil Minyak
di Dua Aksesi
Ferliana Febritasari
8
16
Keanakaragaman Dan Kepadatan Serangga Bentik Di Zona Litoral
Danau Di Atas Sumatera Barat
Izmiarti
8
17
Pengendalian Getah Kuning Manggis Dengan Peningkatan Serapan
Kalsium
Yulinda Tanari, Darda Efendi, Roedhy Poerwanto, Didy Sopandie
9
18
The effect of different soil nutrient and irrigation levels on Periwinkle
(
Chatharanthus sp
.) at different altitudes
N
i Luh Watiniasih, Putu Sudiarta, Nyoman Semadi Antara
9
19
Penggunaan Ba, Kinetin Dan Thidiazuron Dalam Pembentukan
Tunas Kulim (
Scorodocarpus borneensis
Becc.)
Martin Joni, Yelnitis
10
20
Peran Penting Kayu Nara (
Pterocarpus Indicus
) Bagi Masyarakat
Ngada Pulau Flores Nusa Tenggara Timur
Vivi Yuskianti
10
BIDANG ZOOLOGI
1
Uji Potensi Umbi Kimpul (
Xanthosoma Sagittifolium
(L.) Schott.)
Sebagai Bahan Pangan Antiulser Menggunakan Hewan Uji Mencit
(
Mus Musculus
L.)
Triyani Yuliastuti, Marti Harini, Noor Soesanti Handajani, Tetri Widiyani
11
2
Jenis-Jenis Burung Di Kawasan Hutan Montana Dan Sub-Alpin
Gunung Lawu
Fendika Wahyu Pratama, Ahmad Choirunnafi, Teguh Wibowo
11
iv
3
Toksisitas Air Lindi Tpa Diaerasi Dan Non-Aerasi Terhadap
Daphnia
Magna
Straus, 1982
Sunardi, Maulida Muslimatul Chaeriah, Keukeu Kaniawati Rosada
12
4
Distribusi dan Kemelimpahan Echinodermata di Zona Intertidal
Pantai Kukup dn Porok Gunung Kidul Di Yogyakarta
Shinta Candra Dewi, Suwarno Hadisusanto
12
5
Pengaruh Pemberian Limbah Padat Penyamakan Kulit Terhadap
Struktur Ginjal Mencit (
Mus musculus
L)
Nining Ratningsih,YettyYusri Gani, Widi Utami
13
6
Keanekaragaman Kupu-Kupu (Insekta: Lepidoptera) Di Kawasan
Lereng Barat Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah
Novaria Putri Yudianti, Deby Fajar Lestari, Atika Dewi Purwaningsih,
Evi Trirahayu, Windha Ika Maylani
13
7
The Composition of Zooplankton in Nile Tilapia of Permanent Pool
During Three Months Culturing at Bukit Lama Village, Ilir Barat 1
Subregion, Palembang City
Effendi Parlindungan Sagala
14
8
Laju Konsumsi
Lymantria dispar Asiatica
( Lepidoptera: Noctuidae:
Lymantriidae) Terhadap Beberapa Tanaman Mangrove
Syafrina Lamin, Mustafa Kamal, Sarno, Tri Marleni
14
9
Keanekaragaman Hewan Benthos Dalam Lokasi Kegiatan Operasi
Produksi Migas Di Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Utara
Endri Junaidi
15
10
Perbandingan Morfologi Amfibi di Beberapa Tipe Habitat
Windha Ika Maylani, Eka Cahyaningrum, Diagal Wisnu Pamungkas,
Ulfah Hasanah
16
11
Keanekaragaman Spesies Burung Diurnal Di Kawasan Hutan
Segorogunung Lereng Barat Gunung Lawu
Teguh Wibowo, Inna L. Ani, Ahmad Choirunnafi’, Fendika W. Pratama,
Firda Amelia, Jeri Y. Satria, Nieko O. Septiana, Agnes A. Krisanti
16
12
Studi Kelimpahan , Distribusi Populasidan Distribusi Ekologi Ikan
Medaka (
Oryzias
Sp.) Di Sungai Maros, Kabupaten Maros, Sulawesi
Selatan
Irma Andriani, Risnawati, Ruslan Umar
17
13
Pengaruh Ekstrak Daun Gulma Kirinyuh
(Chromolaena Odorata )
Dan Tembelekan (
Lantana Camara
) Dalam Berbagai Konsentrasi
Terhadap Daya Reproduksi Nematoda Puruakar (
Meloidogyne
Spp.)
Pada Tanaman Tomat
Made Sritamin
17
14
Gambaran Histologi Ginjal Tikus (
Rattus Norvegivus
) Yang Diinjeksi
White Vitamin C Dosis Tinggi Dalam Jangka Waktu Lama
Ni Wayan Sudatri, Iriani Setyawati, Ni Made Suartini
,Dwi Ariani
Yulihastuti
18
15
Foraminifera Bentik Sebagai Indikator Kondisi Lingkungan Terumbu
Karang Di Pantai Wediombo
Shinta Candra Dewi, Andi Mahendra, Nungke Diah, Muh. Ali Fikri,
Alfredo Di Stefano, Retno Peni Sancayaningsih
18
GAMBARAN HISTOLOGI GINJAL TIKUS (
Rattus norvegivus
)
YANG DIINJEKSI WHITE VITAMIN C DOSIS TINGGI DALAM
JANGKA WAKTU LAMA
Ni Wayan Sudatri*, Iriani Setyawati, Ni Made Suartini
,Dwi Ariani Yulihastuti
Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, Bali
*Email: sudatri_wayan@yahoo.com
ABSTRAK
Asam askorbat atau lebih dikenal dengan nama vitamin C adalah salah satu vitamin larut air yang berperan dalam menjaga sistem imunitas tubuh, mempercepat proses penyembuhan dan membuat kulit lebih cerah. Namun penggunaan White Vitamin C dosis
tinggi dalam jangka waktu lama berpotensi untuk merusak ginjal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek samping injeksi vitamin C dosis tinggi dalam jangka waktu lama terhadap gambaran ginjal hati. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan lama penyuntikan vitamin C dosis tinggi yang berbeda yaitu P0 (kontrol), P1 (lama diinjeksi 30 hari), P2 (lama diinjeksi 50 hari), P3 (lama diinjeksi 70 hari) dan P4 (lama diinjeksi 90 hari). Kelainan histologi ginjal yang ditemukan dalam penelitian ini adalah edema glomelurus, penyempitan kapsula bowman, kongesti glomelurus, endapan protein di tubulus, degenerasi di tubulus, inti piknotik di tubulus, infiltrasi sel radang, dan hemoragi. Edema glomelurus dengan uji ANOVA terdapat perbedaan nyata (P=0.01) antara perlakuan dengan kontrol. Penyempitan kapsula bowman dengan uji ANOVA terdapat perbedaan nyata (P=0.018) antara perlakuan dan kontrol. Sedangkan kongesti glomerulus dan endapan proten di tubulus dengan uji ANOVA terdapat perbedaan nyata dengan nilai P=0.058 dan nilai P=0.031. Degenerasi tubulus dengan uji ANOVA terdapat perbedaan nyata (P=0.000) antara perlakuan dan kontrol. Inti piknotik di sel tubulus dengan uji ANOVA terdapat perbedaan nyata (P=0.000) antara perlakuan dan kontrol. Sementara infiltrasi sel radang dengan uji ANOVA terdapat perbedaan nyata dengan nilai P=0.002, dan hemoragi terdapat perbedaan dengan nilai P=0.038. Penyuntikan White Vitamin C dosis tinggi dalam jangka waktu lama meningkatkan persentase kelainan
histologis sel-sel ginjal tikus betina.
GAMBARAN HISTOLOGI GINJAL TIKUS BETINA (Rattus rattus) YANG
DIINJEKSI VITAMIN C DOSIS TINGGI DALAM JANGKA WAKTU LAMA
TIM PENELITI :
1. NI WAYAN SUDATRI, S.Si., M.Si, 2. IRIANI SEYAWATI, S.Si.,M.Si.
1. NI WAYAN SUDATRI, S.Si., M.Si, 2. IRIANI SEYAWATI, S.Si.,M.Si.
3. NI MADE SUARTINI, S.Si.,M.Si. 4. DWI ARIANI YULIHASTUTI, S.Si.,M.Si.
PROGRAM STUDI / JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MIPA
Latar Belakang
-
Kesehatan adalah aset paling berharga bagi kita.
-Salah satu vitamin yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh adalah
vitamin C.
-
Fungsi vitamin C; meningkatkan sistem imunitas (daya tahan)
Tubuh, mempercepat proses penyembuhan serta membuat kulit lebih
segar dan cerah .
- Saat ini untuk mendapatkan kulit cerah dan bersih dengan cara injeksi
- Saat ini untuk mendapatkan kulit cerah dan bersih dengan cara injeksi
vitamin C sudah banyak ditawarkan baik oleh dokter kulit maupun oleh
praktisi-praktisi kecantikan.
- S
ekali injeksi vitamin C dosis yang diberikan sekitar 1000–4000 mg s
edangkan
HATI
Organ detoksifikasi
Untuk mengetahui adanya kerusakan hati dilakukan uji kadar
Serum glutamate oxalloacetate transaminase (SGOT) dan Serum
glutamate pyruvate transaminase (SGPT)
Enzim-enzim ini
biasanya terkandung
dalam sel-sel hati. Jika hati terluka, sel-sel
hati menumpahkan enzim-enzim kedalam
hati menumpahkan enzim-enzim kedalam
GINJAL
Fungsi , yaitu menyaring dan mengeluarkan racun maupun kelebihan
mineral dari dalam tubuh melalui urin.
Jika fungsi ginjal terganggu akibat peradangan atau karena penyakit
batu
ginjal
maka dengan sendirinya tubuh akan mengalami keracunan.
Selain itu, indikasi adanya kerusakan atau penurunan fungsi ginjal bisa
Selain itu, indikasi adanya kerusakan atau penurunan fungsi ginjal bisa
dilihat dari
kadar kreatinin
plasma yang meningkat. Hal ini sebagai akibat
ketidakmampuan ginjal mengeluarkan kreatinin ke dalam urin dan dalam
jumlah besar kreatinin masuk kembali
1.2.1. Tujuan umum :
Mengetahui efek samping dari injeksi vitamin C dosis tinggi dalam jangka waktu
yang lama terhadap kesehatan .
1.2.2 Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui kadar kolagen kulit dan tulang tikus betina yang diinjeksi
dengan vitamin C dosis tinggi.
2. Untuk mengetahui gambaran histologis hati tikus betina yang diinjeksi dengan
vitamin C dosis tinggi.
3. Untuk mengetahui kadar SGPT dan SGOT plasma darah sebagai indikator kerja
3. Untuk mengetahui kadar SGPT dan SGOT plasma darah sebagai indikator kerja
hati tikus betina yang diinjeksi dengan vitamin C dosis tinggi.
4. Untuk mengetahui gambaran histologis ginjal tikus betina yang diinjeksi
dengan vitamin C dosis tinggi.
5. Untuk mengetahui kadar kreatinin plasma darah sebagai indikator fungsi ginjal
tikus betina yang diinjeksi vitamin C dosis tinggi.
Bahan penelitian
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah vitamin
C
dosis tinggi
(4000 mg/sekali injeksi) untuk manusia.
Hewan model yang digunakan adalah tikus betina dewasa usia 3-4
bulan dengan bobot badan antara 150-200 gram.
Dosis yang digunakan dikonversikan dari dosis yang digunakan pada
manusia ke tikus. Faktor konversi dari tikus ke manusia adalah 0.14
Tahun sebelumnya
(2014-2015)
Tahun 2016-2017
Tikus betinaTikus jantan
Hati: -Histologi hati -- Kadar SGOT- KadarSGPT Ginjal: Tikus jantan Kualitas sperma Histologi Testis Testosteron
Tahun I
Testis darah Penurunan kualiatas Tulang:Sediaan Histologi Tulang
Ginjal:
-Kadar kreatinin -Histologi ginjal
Kemampuan Reproduksi : - Panjang Siklus estrus -Kadar Estrogen,Progesteron
-Perkembangan embrio - Jumlah anak
Pemeliharaan hewan, aklimatisasi, berat badan awal
Persiapan kandang, vitamin C, zat-zat Kimia
Injeksi vitamin C dosis tinggi sesuai lama perlakuan
Berat badan akhir, pembedahan, plasma darah,
organ hati, ginjal, kulit, tulang
TAHUN I
Tulang :
Histologis tulang
Pengamatan
Analisis Data
Penentuan Kreatin
Hati:
Sediaan histologi hati
Penentuan kadar:
- SGOT
- SGPT
Histologis tulang ?
Histologis hati?
Kadar SGOT, SGPT plasma?
Histologis ginjal ?
Pemeliharaan hewan, aklimatisasi, berat badan awal
Persiapan kandang, zat-zat Kimia
Perlakuan injeksi vitamin C dosis tinggi
Berat badan akhir, pembedahan, plasma darah,
Panjang siklus estrus
Perkawinan, kemampuan reproduksi
ada/tidaknya aborsi
TAHUN 2
Berat badan akhir, pembedahan, plasma darah,
organ Ovarium
Kadar Estrogen,Progesteron
Perkembangan embrio
Jumlah anak
Proses pembuatan blok parafin dan preparat histologi
1. Fiksasi ; BNF 10 %
2. Dehidrasi di dalam larutan etanol bertingkat 70%, 80%, 95%,
dan alkohol absolut
3. Penjernihan (
clearing)
dengan larutan xilol tiga pemindahan,
masing-masing tahap
berlangsung selama 60 menit pada suhu kamar.
4. Infiltrasi parafin dengan memasakkan jaringan pada parafin
4. Infiltrasi parafin dengan memasakkan jaringan pada parafin
cair (suhu 60ºC) tiga
kali pemindahan masing-masing selama 45 menit.
5. Embeding/jaringan dibenamkan di dalam cetakan berisi
parafin cair, kemudian
didinginkan dalam suhu kamar sehingga menjadi blok parafin.
6. Blok parafin disayat setebal 5μm dengan menggunakan
rotary microtome.
7. Kemudian sayatan diletakkan dipermukaan air hangat
Pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE)
Potongan jaringan dalam parafin yang akan diwarnai dengan hematoxilin-eosin
diatur dalam rak untuk pewarnaan, kemudian diinkubasi pada suhu 60ºC selama 45
menit, setelah itu diletakkan pada suhu ruangan sampai dingin.
Selanjutnya dilakukan deparafinisasi melalui tahap-tahap pelarutan parafin dalam xilol
sebanyak 3 kali, kemudian dilanjutkan dengan proses rehidrasi dalam alkohol
bertingkat 100%, 95%, dan 80%, 70%m masing-masing tahap berlangsungselama 5
menit, kemudian dimasukkan dalam akuades selama 10 celup atau sampai alkohol
larut.
Proses selanjutnya adalah pewarnaan dalam hematoksilin dengan merendam slide
dengan larutan hematoxilin selama 5 menit kemudian dicuci pada pada air mengalir
selama 5 menit, dan dilanjutkan dengan pewarnaan menggunakan eosin selama 3
menit
,
Setelah diwarnai dalam eosin, slide dimasukkan dalam larutan alkohol bertingkat dari
70%, 80%, 90%, sampai 100% masing-masing selama 10 celup., kemudian dilanjutkan
dengan proses clearing menggunakan xilol sebanyak dua kali masing-masing selama 2
menit, setelah itu preparat ditutup dengan kaca penutup dengan media balsam
Analisis Data
Data yang didapatkan dianalisis secara statistika
dengan menggunakan software SPSS dan bila
terdapat pengaruh nyata atau sangat nyata akan
dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf
α
0.05 dan
α
0.01.Dan bila data tidak terdistribusi secara normal
α
0.01.Dan bila data tidak terdistribusi secara normal
Histologi ginjal dengan pewarnaan HE (pembesaran 400x) insert 300x)
Tabel 9. Uji ANOVA dan standar error Edema Glomelurus, Penyempitan kapsula
bowman, Kongesti glomelurus Histologi ginjal tikus betina (
Mus musculus
L.)
yang diinjeksi vitamin C dosis tinggi dilanjutkan dengan uji
Duncans
(
&
&
)
!
±
!
" !
±
" #$
% &$
±
$ !'
' !
±
!
*
! (
$' !
±
' #"
#& $%
±
'
) !"
±
" '#
$ %
±
" )$
+
" #! (
'! !
±
% )
'! !!
±
% )!
)! !!
±
"! !!
& !
±
" &
,
)! (
'! !
±
$ !%
'# !!
±
!
)" ''
±
%"
% !
±
#)
Tabel 10. Uji ANOVA dan standar error degenerasi di tubulus, inti piknotik di tubulus, infiltrasi sel
radang, dan hemorragi ginjal tikus betina (
Mus musculus
L.) yang diinjeksi vitamin C
dosis tinggi dilanjutkan dengan uji
Duncans
(
&
'
-
- .
)
)
) !
±
""
& !
±
%)
' !
±
!
' !
±
" $'
*
! (
$$)!
±
%%
$ &%
±
$ &!
% ''
±
! &)
' !
±
')
+
" #! (
$) !
±
!
$& !!
±
$ !
*
!
±
$ &
$ !
±
" &
,
)! (
#' !
±
' &'
*
#) !!
±
$ %&
*
) !
±
""
& !
±
" &
Ucapan Terima kasih
Penulis mengucapkan banyak terima kepada Lembaga