• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAJIN UKIRAN KAYU DI KECAMATAN MANGGIS KABUPATEN KARANGASEM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAJIN UKIRAN KAYU DI KECAMATAN MANGGIS KABUPATEN KARANGASEM."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1

Table of Contents

Articles

KARAKT ERIST IK PAJANAN JARUM SUNT IK PADA TENAGA KESEHAT AN DI RUM AH SAKIT SANGLAH DENPASAR

(2)

2

Putu Herdita Sudiantara, I Ketut Agus Somia

GAM BARAN KELUHAN M USKULO SKELET AL PADA P ERAJIN UKIRAN KAY U DI KECAM AT AN M ANGGIS KABUPAT EN KARANGASEM

UNT IT LED

I Ketut Adi Wiratma, Luh Made Indah Sri Handari Adiputra

KARAKT ERIST IK RESPO NDEN VO LUNTARY CO UNSELING AND TEST ING (VCT ) DENGAN HASIL T ES ANT I -HIV REAKTIF DI RSUP SANGLAH DENPASAR

UNT IT LED

IGA Putri Purwanthi, I Ketut Agus Somia

Editor-in-Chief

1. Dr. dr. Susy Purnawati, [SCOPUS ID: 24480255600, h-index: 1] Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

Associate Editor

1. Dr. D. A. Agus Sri Laksmi, Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

Editorial Board

1. dr. I Wayan Weta, Bagian IKK/IKP Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

2. dr. Henky, Bagian Forensik Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

(3)

3 4. dr. I Gusti A. T ris na Wind iani, Bagian Ilmu kesehatan Anak Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas

Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

5. dr. I Wayan Sucipta, Bagian Ilmu THT Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

6. dr. Sari Wulan Dw i Sutanegara, Bagian Ilmu THT Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

7. dr. A.A.A. Sukartini Djelantik, Bagian Ilmu Kesehatan Mata Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

8. dr. Putu Budiastra, Bagian Ilmu Kesehatan Mata Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

9. dr. Elysanti Dw i M artadiani, Bagian Radiologi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

10. dr. Lisna Astuti, Bagian Radiologi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

11. dr. Ida Bagus Putu Alit, Bagian Forensik Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

12. Drg. Louise C inthia Hutomo, Bagian Gigi dan Mulut Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

13. dr. M ade Dharmadi, Bagian IKK/IKP Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

14. Dr. I Ketut Rina, Bagian Kardiologi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

15. Prof. DR. Dr. I Wayan Wita, Bagian Kardiologi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

16. Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkah ila, [SCOPUS ID: 7801682237, h-index: 3] Bagian Andrologi dan Seksologi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali,

Indonesia

(4)

4 18. dr. I Wayan Losen Adnyana, Bagian Ilmu P. Dalam Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas

Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

19. Dr. dr. Ketut Suega, Bagian Ilmu P. Dalam Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

20. dr. I Putu Pramana Suarjaya, Bagian Anestesiologi dan Reanimasi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

21. Drg. Luh Wayan Ayu Raha swanti, Bagian Gigi dan Mulut Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

22. Prof. Dr. dr. Ketut Siki Kawiyana, Bagian Ilmu Bedah Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

23. Prof. dr. Sri M aliawan, (SCOPUS ID: 15738530400, h-index: 3] Bagian Ilmu Bedah Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

24. Drs. I Nyoman T oya Wiartha, Bagian Farmasi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

25. dr. I gusti Ayu Sri M ahendra Dewi, Bagian Patologi Anatomi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

26. dr. Ni Putu Ekawati, Bagian Patologi Anatomi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

27. Dr. dr. I Wayan Putu Sutirtayasa, Bagian Patologi Klinik Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

28. dr. IGK Darmada, Bagian Ilmu Kesehatan Kulit Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

29. dr. Ketut Putera Kemara, Bagian Obgyn Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

30. dr. I Wayan M egadhana, Bagian Obgyn Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

31. dr. Nyoman Ratep, Bagian Psikiatri Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

(5)

5 33. dr. I Putu Eka Widyadharma, Bagian I.P. Saraf Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran,

Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

34. Dr. dr. Bagus Komang Satriyasa, Bagian Farmakologi, Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

35. dr. I Gusti Ayu Wid ianti, Bagian Anatomi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

36. Prof.Dr.dr. I Nyoman M angku Karmaya, Bagian Anatomi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

37. dr. Ni Nyoman Sri Budayant i, Bagian Mikrobiologi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

38. dr. I Kadek Swastika, Bagian Parasitologi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

39. dr. I M ade Sudarmaja, Bagian Parasitologi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

40. dr. I Wayan Surudarma, Bagian Biokimia Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

41. Prof. dr. NA Bagiada, Bagian Biokimia Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

42. Prof. dr. Dewa Putu Sutjana, [SCOPUS ID: 6506332646, h-index: 3] Bagian Ilmu Faal Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

43. Prof. Dr. Ketut T irtayasa, [SCOPUS ID: 18839019600, h-index: 2] Bagian Ilmu Faal Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

44. dr. Ni M ade Linawati, Bagian Histologi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

45. dr. Ida Ayu Ika Wahyuniari, Bagian Histologi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

46. dr. I M ade Jawi, Bagian Farmakologi, Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

(6)

6 1. Prof. Dr. dr. Suryani As, Univ. Hasanuddin Ujung Pandang

2. Prof. DR. Ir R olles Pa lilingan, Univ. Negeri Manado Sulawesi Utara 3. Dra. T itik M utiah, Univ. Sarjana Wiyata Yogyakarta

4. Dr. Ir. Lilik Sudia jeng, Politeknik Negeri Bali 5. Dr. dr. Nyoman Kertia, UGM Yogyakarta 6. Dr. Hamsu Kadr iayan, Univ. Mataram Lombok 7. dr. Arfi Samsun, Univ. Mataram Lombok

2

I Ketut Adi Wiratma, Luh Made Indah Sri Handari Adiputra

Bagian Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

ABSTRAK

Keluhan muskuloskeletal merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling umum pada pekerja. Keluhan muskuloskeletal secara signifikan menurunkan produktivitas di tempat kerja, dengan berbagai alasan seperti cuti sakit, absen ataupun berhenti bekerja. Perajin ukiran kayu merupakan contoh pekerjaan yang mempunyai risiko mengalami keluhan muskuloskeletal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran keluhan muskuloskeletal pada perajin ukiran kayu di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 50 orang perajin ukiran kayu yang dipilih secara acak di seluruh wilayah Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Peneliti menggunakan kuesioner

Nordic Body Map dengan skala Likert. Prevalensi keluhan muskuloskeletal pada perajin ukiran kayu di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem yaitu pada leher atas 35 orang (70%) , leher bawah 30 orang (60%), punggung 38 orang (76%), pinggang 34 orang (68%), bokong 20 orang (40%), keluhan pada bahu kiri 19 orang (38%) bahu kanan 23 orang (46%), lengan atas kiri 5 orang (10 lengan atas kanan 11 orang (22%) siku kiri 19 orang (38%), siku kanan 24 orang (48%), lengan bawah kiri 10 orang (20%), lengan bawah kanan 16 orang (32%), pergelangan tangan kiri 25 orang (25%), pergelangan tangan kanan 29 orang (58%), tangan kiri 13 orang (26%), tangan kanan 14 orang (28%), lutut kiri 22 orang (44%), lutut kanan 20 orang (40%).

(7)

7

OVERVIEW OF MUSCULOSKELETAL DISORDERS

IN WOOD CARVING ARTISANS

IN DISTRICT MANGGIS, KARANGASEM REGENCY

I Ketut Adi Wiratma, Luh Made Indah Sri Handari Adiputra*

*Departement of Physiology, Medical School, Udayana University

ABSTRACT

Musculoskeletal disorders is one of the most common health problems in workers. Musculoskeletal disorders was significantly lower productivity in the workplace, with a variety of reasons such as sick leave, absent or stops working. Craftsman carving wood is an example of a job that has a risk of musculoskeletal disorders. The purpose of this study is to describe musculoskeletal disorders in wood carving artisans in the District Manggis, Karangasem regency. This study uses a descriptive cross-sectional approach. Sample size was 50 people craftsman carving wood randomly selected throughout the district Manggis, Karangasem regency. Researchers used a questionnaire Nordic Body Map with Likert scale. Prevalence of musculoskeletal disorders in wood carving artisans in the district Manggis, Karangasem regency is as follows, in the upper neck 35 people (70%), neck down 30 people (60%), back 38 people (76%), waist as much as 34 people (68%), buttocks 20 people (40%), the left shoulder complaints in 19 people (38%) right shoulder 23 people (46%), upper left arm 5 people (10 right arm over 11 people (22%) left elbow 19 people (38%), right elbow 24 people (48%), left forearm 10 people (20%), right forearm 16 people (32%), the left wrist as much as 25 people (25%), right wrist by 29 people (58%), the left hand 13 people (26%), the right hand 14 people (28%), the left knee by 22 people (44%), right knee 20 people (40%).

(8)

8

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang

memiliki beragam kesenian. Salah satu

seni yang terkenal adalah seni

ukirSeorang perajin ukiran dapat

berjam-jam lamanya duduk diam untuk membuat

sebuah ukiran. Hal ini tentunya dapat

memberikan efek negatif pada kesehatan

perajin ukiran tersebut. Keluhan

muskuloskeletal merupakan penyakit

yang paling sering terjadi pada perajin

ukiran.

Menurut International Labor

Organization (ILO) setiap tahun terjadi

1,1 juta kematian yang disebabkan oleh

penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan.

Sekitar 300.000 kematian terjadi dari 250

juta kecelakaan kerja dan sisanya adalah

kematian karena penyakit akibat kerja

dimana diperkirakan terjadi 160 juta

penyakit akibat hubungan pekerjaan baru

setiap tahunnya. Penyakit akibat

pekerjaan tersebut yang paling banyak

adalahkeluhan muskuloskeletal.1

Keluhan muskuloskeletal adalah

masalah kesehatan umum dan menjadi

penyebab utama kecacatan seluruh dunia.

Kerugian ekonomi akibat gangguan

tersebut mempengaruhi tidak hanya

individu tetapi juga organisasi dan

masyarakat secara keseluruhan.Pada

beberapa negara, pencegahan yang

berkaitan dengan keluhan

muskuloskeletal telah menjadi prioritas

nasional.2

Penelitian yang dilakukan pada

pekerja di tempat penggergajian kayu

tradisional di India. Dari 30 orang yang

Hal ini secara nyata menggambarkan

bahwa pekerjaan yang statis

meningkatkan resiko mengalami keluhan

(9)

9

Usaha kerajinan kayu, khususnya

ukiran terdiri dari beberapa proses

diantaranya membuat pola, menentukan

panjang dan lebar kayu, pemotongan

kayu, penyerutan kayu, pengukiran dan

pengamplasan. Dalam seluruh tahapan

pembuatan ukiran ini sangat

mengandalkan keahlian, ketelitian dan

tenaga manusia.

Usaha kerajinan kayu merupakan

industri rumah tangga dan merupakan

usaha informal. Oleh karena itu sarana

maupun prasarana yang mendukung

proses produksinya belum memenuhi

standar kesehatan dan masih

menggunakan alat-alat dan cara

tradisional. Pekerjaan yang dikerjakan

banyak menggunakan tenaga manusia,

selain itu para pekerja melakukannya

dalam postur kerja yang tidak nyaman.

Dalam melakukan pekerjaannya, pekerja

selalu bekerja dalam postur statis

diantaranya berdiri membungkuk,

jongkok atau duduk sambil membungkuk.

Postur kerja seperti itu sangat berisiko

untuk menimbulkan risiko kerja secara

ergonomi yang dapat menyebabkan

timbulnya keluhan muskuloskeletal.

Di Kecamatan Manggis,

Kabupaten Karangasem terdapat beberapa

perajin ukiran kayu. Perajin tersebut

umumnya tersebar di pelosok pelosok

desa. Skala industri dari perajin tersebut

termasuk usaha kecil menengah, dengan

tempat kerja yang tidak luas dan tidak

tertata rapi. Pengetahuan perajin yang

masih rendah tentang risiko penyakit

yang bisa timbul akibat pekerjaannya. Hal

ini mendorong peneliti untuk meneliti

mengenai gambaran keluhan

muskuloskeletal pada perajin ukiran kayu

di kecamatan Manggis, Kabupaten

Karangasem.

Permasalahan yang dikaji dalam

karya tulis ini adalah bagaimana

gambaran keluhan muskuloskeletal pada

perajin ukiran kayu di Kecamatan

Manggis, Kabupaten Karangasem.

Hasil penelitian ini diharapkan

dapat digunakan sebagai acuan untuk

penelitian lebih lanjut mengenai keluhan

muskuloskeletal pada perajin ukiran, dan

dapat dijadikan bahan pertimbangan

untuk melakukan tindakan pencegahan

primer pada perajin ukiran kayu tersebut.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini merupakan

penelitian deskriptif dengan

(10)

10

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan

Manggis, Kabupaten Karangasem pada

bulan November 2013.

Populasi dalam penelitian ini

adalah perajin ukiran kayu yang berada di

Kecamatan Manggis, Kabupaten

Karangasem. Sampel dipilih secara acak

di seluruh wilayah Kecamatan Manggis.

Besar sampel dalam penelitian ini

sebanyak 50 sampel dengan kriteria

inklusi yaitu, perajin ukiran yang ada di

Kecamatan Manggis, Kabupaten

Karangasem yang bekerja pada industri

rumah, berjenis kelamin laki-laki, berusia

antara 30 sampai 49 tahun, dan bersedia

menjadi responden. Kriteria eksklusi dari

penelitian ini yaitu, perajin ukiran yang

mempunyai kelainan pada otot dan/atau

tulang sebelum penelitian dilakukan,

pernah mengalami kecelakaan berat, dan

perajin yang tidak bersedia menjadi

responden.

Variabel bebas dalam penelitian

ini adalah Postur kerja perajin ukiran.

Sedangkan variabel terikat dalam

penelitian ini adalah keluhan

muskuloskeletal.

Postur kerja perajin ukiran adalah

postur kerja statis dengan posisi tubuh

duduk, kepala sedikit menunduk dan

punggung yang membungkuk

Keluhan muskuloskeletal adalah

keluhan pada otot tubuh yang disebabkan

oleh faktor –faktor kerja dan lingkungan saat melakukan pekerjaan. Keluhan

muskuloskeletal didata dengan

menggunakan Nordic Body Map dengan

5 skala Likert yaitu : TS = tidak sakit

(nilai 1), AS = agak sakit (nilai 2), S =

sakit (nilai 3), CS = cukup sakit (nilai4),

SS = sangat sakit (nilai 5)

Pengambilan data keluhan

muskuloskeletal dilakukan dengan

menggunakan kuesioner Nordic Body

Map. Pengambilan data diawali dengan

meminta persetujuan perajin ukiran untuk

menjadi sampel pada penelitian ini.

Setelah disetujui, dilakukan wawancara

singkat untuk mengetahui apakah sampel

termasuk dalam kriteria inklusi atau

eksklusi. Apabila sampel masuk kriteria

inklusi, dilanjutkan dengan pengisian

kuesioner Nordic Body Map.

Hasil yang diperoleh dengan

menggunakan kuesioner Nordic body

map diolah dan disajikan ke dalam bentuk

Tabel distribusi frekuensi kemudian

(11)

11

mengetahui gambaran keluhan

muskuloskeletal pada perajin ukiran kayu.

HASIL PENELITIAN

Karakteristik umum sampel

berdasarkan umur, tinggi badan, berat

badan, dan indeks massa tubuh adalah

sebagai berikut

Tabel 2. Karakteristik Sampel Berdasarkan Umur, Tinggi Badan, Berat Badan, Dan Indeks

Massa Tubuh (n=50)

Variabel Rerata Simpang baku Rentangan

Umur (tahun) 39,82 6,84 30 – 49

Tinggi Badan(cm) 163,04 10 150 -178

Berat Badan (kg) 60,8 2,5 50 – 75

Indeks Massa Tubuh

( kg/m2)

22,84 1,55 18,94 –27,34

Tabel 3. Karakteristik Sampel Berdasarkan Status Perkawinan (n = 50)

Status Perkawinan Jumlah (orang) Persentase (%)

Kawin 34 68

Belum Kawin 16 32

Tabel 4. Karakteristik Sampel Berdasarkan Pendidikan Terakhir (n=50)

Pendidikan Terakhir Jumlah (orang) Persentase (%)

SD 34 68

SMP 11 22

(12)

12

Gambar 1. Diagram Keluhan Muskuloskeletal Pada Leher Dan Punggung

Gambar 2. Diagram Keluhan Muskuloskeletal Pada Tangan Dan Lutut

0

Leher atas Leher Bawah Punggung Pinggang Bokong

(13)

13

PEMBAHASAN

Karakteristik sampel berdasarkan umur, tinggi badan, berat badan, dan indeks massa

tubuh berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa rerata umur responden perajin ukiran

ukiran kayu di Kecamatan Manggis, Karangasem adalah 39,82 tahun. Rerata umur yang

besar ini diakibatkan oleh kurangnya regenerasi perajin ukiran kayu. Selain itu kurangnya

minat generasi muda akan pekerjaan sebagai perajin ukiran menjadi salah satu faktor

penyebabnya. Padahal, kerajinan ukiran kayu merupakan tradisi khas bali dan bisa menjadi

nilai jual yang tinggi dalam bidang kesenian dan pariwisata. Untuk itu, diperlukan pendidikan

yang cepat dan tepat untuk menyaring generasi muda yang mempunyai bakat dan jiwa seni

agar kerajinan ukiran bali tetap lestari.

Indeks massa tubuh responden setelah dikelompokkan sesuai patokan WHO

mendapatkan hasil yaitu 28 (56%) orang mempunyai berat badan normal, 13 orang (26%)

berisiko obesitas, dan 9 orang (18%) sudah termasuk obesitas kategori 1. Indeks massa tubuh

yang melebihi batas normal salah satunya disebabkan oleh kurangnya minat olahraga

responden. Ini disebabkan karena ketika responden selesai bekerja sebagai perajin, sebagian

diantaranya merasa pegal dan capek, sehingga malas untuk berolah raga. Faktor lain yang

bisa menjadi penyebabnya antara lain pola makan, dan kebiasaan hidup lainnya.

Hasil dari pemetaan keluhan muskuloskeletal berdasarkan Nordic Body Map yang

telah dilakukan mendapatkan bahwa keluhan muskuloskeletal yang paling sering timbul

adalah keluhan pada leher dan punggung yang semuanya tersaji pada gambar 1.

Data dari grafik pada gambar 1 sesuai dengan postur kerja perajin ukiran tersebut

yang dalam bekerjanya cenderung membungkuk dan sedikit menunduk, baik pada saat proses

pengukiran maupun pengamplasan. Posisi berlutut, membungkuk, atau jongkok bisa

menyebabkan sakit pada punggung bagian bawah atau pada lutut, jika dilakukan dalam waktu

yang lama dan berulang-ulang mengakibatkan masalah yang serius pada otot dan sendi.

Postur statis pada leher dan punggung dalam kegiatan ini berlangsung dalam jangka

waktu yang lama sehingga otot akan berkontraksi secara terus menerus dan dapat

menyebabkan stress/tekanan pada bagian tubuh tersebut.5,6 Hal ini dapat meningkatkan risiko

timbulnya keluhan muskuloskeletal pada leher dan punggungnya. Posisi duduk yang tidak

ergonomis memungkinkan terjadinya tekanan pada jaringan pada tulang punggung, sehingga

dapat menimbulkan nyeri.6 Jika hal ini dibiarkan berlama – lama maka dapat menimbulkam

(14)

14

Posisi membungkuk dan sedikit menunduk sudah menjadi kebiasaan para perajin

ukiran. Dengan posisi seperti itu, perajin menjadi lebih nyaman bagi dirinya dalam bekerja,

sehingga sulit untuk menganjurkan mengubah posisinya.

Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi keluhan muskuloskeletal yang timbul

adalah dengan melakukan istirahat yang berkala. Dalam 30 menit bekerja setidaknya harus

diselingi dengan istirahat selama 5 menit. Pada saat istirahat, perajin bisa meluruskan

badannya sambil melakakukan gerakan gerakan peregangan agar otot ototnya tidak sakit.

Bagian tubuh lainnya yang banyak dikeluhkan sakit oleh responden tangan dan lutut.

Seperti yang dapat di lihat pada gambar 2, responden yang mengeluh sakit pada bahu kiri

sebanyak 19 orang (38%) bahu kanan sebanyak 23 orang (46%), lengan atas kiri sebanyak 5

orang (10%), lengan atas kanan sebanyak 11 orang (22%) siku kiri sebanyak 19 orang (38%),

siku kanan sebanyak 24 orang (48%), lengan bawah kiri sebanyak 10 orang (20%), lengan

bawah kanan sebanyak 16 orang (32%), pergelangan tangan kiri sebanyak 25 orang (25%),

pergelangan tangan kanan sebanyak 29 orang (58%), tangan kiri sebanyak 13 orang (26%),

tangan kanan sebanyak 14 orang (28%), lutut kiri sebanyak 22 orang (44%), lutut kanan

sebanyak 20 orang (40%).

Keluhan pada lengan atas dan siku dapat disebabkan karena perajin melakukan

gerakan terus menerus pada saat proses kerja, baik pada saat memotong kayu, proses

penyerutan, pengukiran dan juga pengamplasan. Ini menyebabkan otot otot di bahu dan

lengan atas bekerja keras dan menyebabkan timbulnya keluhan berupa rasa sakit dan pegal.

Keluhan pada pergelangan tangan dan tangan juga disebabkan oleh gerakan kerja terus

menerus (repetitive).5 Pada semua proses pembuatan ukiran, tangan perajin selalu memegang

alat, ini menyebabkan otot otot pada bagian tangan terus berkontraksi sehingga menyebabkan

kelelahan dan menimbulkan keluhan.

Pekerjaan repetitive juga berpengaruh pada timbulnya keluhan muskuloskeletal pada

tangan misalnya carpal tunnel syndrome.5 Keluhan ini terjadi akibat adanya penekanan pada

saraf yang menuju ke telapak tangan yaitu median nerve. Saraf ini mempunyai kemampuan

sensorik dan motorik.5

Perajin ukiran merasakan sakit pada lututnya dapat disebabkan oleh karena pada

proses pembuatan ukiran perajin melakukannya dalam posisi duduk dengan kaki dilipat.

Faktor umur juga dapat menjadi penyebab lainnya, dimana sebagian dari perajin ukiran

tersebut berusia di atas 40 tahun. Di usia seperti itu tentunya sudah mulai timbul keluhan

keluhan pada bagian sendi. Proses kerja yang berlangsung lama dan ditambah faktor umur

(15)

15

Untuk mengurangi keluhan pada bagian tangan, perajin bisa melakukan istirahat juka

sudah merasa tidak nyaman di tangan. Perajin bisa melakukan gerakan peregangan dengan

menggerak – gerakkan tangan dan jari tangannya. Untuk mengurangi keluhan di lutut, perajin bisa melakukan istirahat berkala disertai dengan meluruskan kaki.

Banyak hal yang dapat menyebabkan timbulnya keluhan muskuloskeletal pada perajin

ukiran kayu. Hal yang paling besar berperan terhadap timbulnya keluhan tersebut adalah

postur kerja perajin. Postur kerja perajin yang tidak ergonomis menyebabkan timbulnya

keluhan muskuloskeletal.8 Rata rata semua perajin menyatakan punya keluhan pada beberapa

bagian tubuhnya.

Ruang tempat bekerjanjuga merupakan faktor yang dapat membuat timbulnya

keluhan muskuloskeletal.9 Tempat kerja yang cenderung sempit membuat perajin sulit

melakukan relaksasi dan malas untuk melakukan gerakan. Pengetahuan akan penyakit yang

dapat timbul akibat perkerjaan juga masih rendah di kalangan perajin ukiran kayu di

Kecamatan Manggis. Kebanyakan perajin hanya peduli pada risiko luka, dan masih sedikit

yang mengetahui risiko penyakit pada muskuloskeletal.

Dari semua yang dijabarkan di atas terdapat satu hal penting yang harus dilakukan

oleh pemerintah atau institusi terkait yaitu penyuluhan kesehatan mengenai postur kerja agar

menimbulkan kesadaran bagi perajin ukiran kayu. Merupakan tugas dari pemerintah untuk

melakukan penyuluhan, terutama perwakilan pemerintah di setiap desa, yang dalam hal ini

diwakili puskesmas. Tanpa adanya kesadaran dari perajin sendiri, semua pencegahan di atas

tidak akan berguna. Terlebih, ukiran merupakan karya seni bangsa Indonesia yang sudah

sepatutnya mendapat perhatian dan dilestarikan

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan yang dapat ditarik dari pembahasan adalah sebagai berikut. Keluhan

muskuloskeletal pada perajin ukiran kayu di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem

jika ditinjau dari postur kerja yaitu pada leher atas sebanyak 35 orang (70%) , leher bawah

sebanyak 30 orang (60%), punggung sebanyak 38 orang (76%), pinggang sebanyak 34 orang

(68%), bokong sebanyak 20 orang (40%), keluhan pada bahu kiri sebanyak 19 orang (38%)

bahu kanan sebanyak 23 orang (46%), lengan atas kiri sebanyak 5 orang (10 lengan atas

kanan sebanyak 11 orang (22%) siku kiri sebanyak 19 orang (38%), siku kanan sebanyak 24

orang (48%), lengan bawah kiri sebanyak 10 orang (20%), lengan bawah kanan sebanyak 16

(16)

16

sebanyak 29 orang (58%), tangan kiri sebanyak 13 orang (26%), tangan kanan sebanyak 14

orang (28%), lutut kiri sebanyak 22 orang (44%), lutut kanan sebanyak 20 orang (40%).

Perajin ukiran kayu sebaiknya melakukan relaksasi (istirahat) otot setelah 30 menit bekerja.

Relaksasi yang dapat dilakukan dengan cara meluruskan punggung setelah membungkuk

dalam waktu yang lama disertai dengan Menggerak-gerakkan tangan atau dengan meluruskan

tangan ke depan atau ke bawah sehingga otot tangan tidak berkontraksi terlalu lama.

Relaksasi pada bagian leher dapat dilakukan dengan memutar leher secara perlahan

dari bawah, ke samping kemudian ke atas atau dengan menggerakkan leher ke atas dan ke

bawah secara bergantian. Dan yang terpenting Istirahat ini sebaiknya dilakukan sekitar 5

menit sebelum perajin kembali melanjutkan pekerjaan.

Diperlukan kajian lebih lanjut untuk mengetahui efektifitas dari instirahat setiap 30

menit saat bekerja terhadap keluhan muskuloskeletal yang timbul. Selain itu perlu dilakukan

pencegahan primer berupa penyuluhan terhadap perajin ukuran kayu mengenai risiko

terjadinya keluhan musculoskeletal pada pekerjaannya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Buchari. Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit Terkait Kerja. USU Repository. 2007

2. Kausto, J. Miranda, H. Pehkonen, I. Heliovaara, M. Viikari-Juntura, E. Solovieva, S. The

distribution and co-occurrence of physical and psychosocial risk factors for

musculoskeletal disorders in a general working population. Int Arch Occup Environ

Health 84:773–788 DOI 10.1007/s00420-010-0597-0. 2011

3. Ali, A. Quntubuddin, S.M. Hebbal, S.S. Kumar, A.C.S. An Ergonomic Study of Work

Related Musculoskeletal Disorders Among the Workers Working in Typical Indian Saw

Mills. International Journal of Engineering Research and Development. 2012. e-ISSN:

2278-067X, p-ISSN: 2278-800X PP. 38-45

4. Anonim. BMI Classification. World Health Organization. 2006 (available at

http://www.who.int/bmi )

5. NIOSH. Ergonomi Guidelines for Manual Material Handling. Columbia: NIOSH

Publications Disseminations. 2007

6. Erick, P.N. and Derek, R.S. A systematic review of musculoskeletal disorders among

school teachers. BMC Musculoskeletal Disorders, 12:260. 2012. (available at

(17)

17

7. Boschman, J.S. Molen, H.F. Sluiter, J.K. Frings-Dresen, M.H.W. Musculoskeletal

Disorders among Construction Workers: a One-year Follow-up Study. BMC

Musculoskeletal Disorders. 2012. 13:196

8. Burgess, R.A. Thompson, R.T. Rollman, G.B. The effect of forearm posture on wrist

flexion in computer workers with chronic upper extremity musculoskeletal disorders.

BMC Musculoskeletal Disorders.2008. 9:47 doi:10.1186/1471-2474-9-47

9. Gabrie, I.H. An Experimental Study on Assembly Workstation Considering Ergonomically

Issue. Department of Mechanical and Industrial Engineering, Sultan Qaboos University.

Proceedings of the 41st International Conference on Computers & Industrial Engineering.

Gambar

Tabel 2. Karakteristik Sampel Berdasarkan Umur, Tinggi Badan, Berat Badan, Dan Indeks
Gambar 1. Diagram Keluhan Muskuloskeletal Pada Leher Dan Punggung

Referensi

Dokumen terkait

Batasan masalah dalam pembuatan biobriket dari kulit durian yang dilakukan dalam penelitian adalah sumber bahan baku diperoleh dari pedagang durian di kota

Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah penurunan dan rendahnya harga saham, dan mengalami penurunan net income hingga terjadi kerugian pada Perusahaan Subsector

Menurut hasil penelitian yang didapat, dapat disimpulkan bahwa semua fraksi buah sirih hutan memiliki senyawa fenol dengan kandungan total fenol tertinggi terdapat

Adhesif diaplikasikan ke bagian belakang ubin menggunakan sekop berlekuk (ukuran 8mm notch untuk dinding beton biasa; ukuran 6mm lekukan dapat digunakan untuk permukaan yang

seperti ini, jika hipotesis pasar efisien bentuk setengah kuat adalah benar, maka semua informasi fundamental yang dipublikasikan perusahaan sudah tercermin dalam

Alat yang digunakan dalam pembelajaran mencukupi dengan jumlah

Tiap hunian di cluster Leora dilengkapi dengan sumur resapan, saniter dual flush , sistem pemanas air tenaga surya yang keseluruhannya ramah lingkungan dan

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berbasis keterampilan generik sains pada topik kinettika