ix Universitas Kristen Maranatha
PENGARUH JENIS TANAH TIMBUNAN TERHADAP
STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH
SEGMENTAL
Nur Azizah Wahyuningsih
NRP: 1321010
Pembimbing: Ir. Asriwiyanti Desiani, M.T.
ABSTRAK
Penggunaan dinding penahan tanah segmental (multiblock) sudah banyak diaplikasikan pada oprit jembatan, oprit fly over, dan sebagai dinding perkuatan pada lereng. Kelebihan dari dinding penahan tanah segmental yaitu cara pengerjaannya yang lebih mudah, lebih cepat, dan memiliki bentuk yang beragam sehingga dapat menambah estetika dan daya tarik bangunan. Desain dinding penahan tanah segmental mengacu pada The American Association of State
Highway and Transportation Officials (AASHTO) dan National Concrete
Masonry Association (NCMA).
Analisis dilakukan pada dinding penahan tanah segmental dengan dimensi tinggi, lebar, dan tebal sebesar 200mm, 450mm, 200mm. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh jenis tanah timbunan firm clay, loose sand, medium
dense, dan dense sand terhadap stabilitas dinding penahan tanah segmental. Tanah
timbunan akan diperkuat dengan Tensar Geogrid RE510. Struktur akan dibebani dengan beban 10kN/m2 sepanjang 7m. Analisis stabilitas dinding penahan tanah segmental dilakukan dengan menggunakan bantuan program GEO5.
Dimensi dinding penahan tanah segmental yang menghasilkan nilai faktor keamanan yang memenuhi syarat menurut standar NCMA dan AASHTO yaitu dengan tinggi 3m dan jarak perkuatan Geogrid 2,5m. Dari keempat jenis tanah timbunan yang digunakan, tanah dense sand menghasilkan nilai faktor keamanan terhadap stabilitas geser, stabilitas guling, dan stabilitas lereng yang paling tinggi. Sedangkan tanah medium clay menghasilkan faktor keamanan daya dukung tanah yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis tanah yang lain.
x Universitas Kristen Maranatha
INFLUENCE OF TYPE OF SOIL EMBANKMENT ON
SEGMENTAL RETAINING WALL
Nur Azizah Wahyuningsih
NRP: 1321010
Supervisor: Ir. Asriwiyanti Desiani, M.T.
ABSTRACT
The usage of segmental retaining walls (multiblock) has been applicated a lot into the bridge base, fly over base, and also as reinforcement of the slope. The advantages of segmental retaining walls are the way it works were easier, faster, and have variety of shapes, so it could have little more of aesthetic point and attraction of the building. The design of segmental retaining walls are refer to The American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO) and National Concrete Masonry Association (NCMA).
The analysis of the segmental retaining walls is done by height, width, and depth as the dimension are 200mm, 450mm, 200mm. The purpose of this research is to analyze the impact of firm clay, loose sand, medium dense, and dense sand of embankment soil to the segmental retaining walls stability. The embankment soil will strengthened by Tensar Geogrid RE510. The structure will be loaded by
10kN/m2 along 7 meters length. The analysis of segmental retaining walls stability
is done by using help from GEO5 program.
The dimension of segmental retaining walls that produces value of safety factor that qualify refers to NCMA and AASHTO standards are the one with the height of 3 meters and the distance of Geogrid strength of 2,5 meters. From four of the embankment soils that used for dense sand produces value of safety factor to the shear stability, overturning stability, and slope stability which highest. While the firm clay soils produces the highest value of bearing capacity safety factors compared to the other soils.
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... v
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
1.3 Ruang Lingkup Penelitian ... 2
1.4 Sistematika Penelitian ... 3
1.5 Lisensi Perangkat Lunak ... 3
BAB II TINJAUAN LITERATUR... 4
2.1 Tekanan Tanah Lateral ... 4
2.1.1 Tekanan Tanah dalam Keadaan Diam ... 4
2.1.2 Tekanan Tanah Aktif ... 5
2.1.3 Tekanan Tanah Pasif... 5
2.1.4 Teori Tekanan Tanah Coloumb ... 6
2.1.5 Teori Tekanan Tanah Rankine... 8
2.2 Dinding Penahan Tanah ... 9
2.3 Dinding Penahan Tanah Segmental ... 10
2.3.1 Unit Blok Beton ... 11
2.3.2 Metode Desain Berdasarkan National Concrete Masonry Association (NCMA) ... 12
2.3.3 Metode Desain Berdasarkan The American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO) ... 14
2.4 Stabilitas Dinding Penahan Tanah ... 15
2.4.1 Stabilitas Terhadap Momen Guling ... 16
2.4.2 Stabilitas Terhadap Geser di Sepanjang Dinding ... 18
2.4.3 Stabilitas Terhadap Daya Dukung ... 19
2.5 Stabilitas Dinding Penahan Tanah Segmental ... 22
2.6 Bidang Longsor ... 23
xii Universitas Kristen Maranatha
2.8 Parameter Tanah ... 25
2.9 Perkuatan Geogrid pada Tanah Timbunan ... 32
2.10 Perancangan Dinding Penahan Tanah ... 33
BAB III METODE PENELITIAN ... 36
3.1 Bagan Alir Penelitian ... 36
3.2 Parameter Tanah dan Variasi Tanah Timbunan ... 37
3.2.1 Parameter Tanah Asli ... 38
3.2.2 Parameter Tanah Timbunan ... 41
3.3 Data Dinding Penahan Tanah Segmental dan Perkuatan ... 41
3.4 Program GEO5 ... 41
3.5 Langkah-langkah Penggunaan Program GEO5... 42
3.5.1 Input Program GEO5 ... 42
3.5.2 Pengecekan Pemodelan ... 51
3.5.3 Hasil Analisis Program GEO5 ... 52
BAB IV ANALISIS DATA ... 56
4.1 Pemodelan Dinding Penahan Tanah Segmental ... 56
4.1.1 Analisis Bidang Longsor ... 59
4.1.2 Analisis Daya Dukung Tanah Dasar ... 60
4.2 Analisis Dinding Panahan Tanah Segmental ... 62
4.2.1 Hasil Analisis dengan Jenis Tanah Timbunan Firm clay ... 62
4.2.2 Hasil Analisis dengan Jenis Tanah Timbunan Loose Sand ... 70
4.2.3 Hasil Analisis dengan Jenis Tanah Timbunan Medium Sand ... 77
4.2.4 Hasil Analisis dengan Jenis Tanah Timbunan Dense Sand ... 84
4.3 Analisis Dinding Panahan Tanah Segmental dengan Tinggi 3m ... 90
4.3.1 Tanah Timbunan Firm clay ... 91
4.3.2 Tanah Timbunan Loose Sand ... 94
4.3.3 Tanah Timbunan Medium Sand ... 96
4.3.4 Tanah Timbunan Dense Sand ... 98
4.4 Pembahasan Faktor Keamanan... 101
4.4.1 Faktor Keamanan ... 101
4.4.2 Hasil Pembahasan ... 113
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 116
5.1Simpulan ... 116
5.2Saran ... 117
DAFTAR PUSTAKA ... 118
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Garis Kelongsoran Tekanan Tanah Aktif... 7
Gambar 2.2 Tekanan Tanah Aktif Teori Coloumb ... 7
Gambar 2.3 Tekanan Tanah Lateral Berdasarkan Kondisi Backfill ... 9
Gambar 2.4 Komponen Dinding Penahan Tanah Segmental ... 12
Gambar 2.5 Ketentuan Hinge High Unit Blok Beton ... 15
Gambar 2.6 Keruntuhan Dinding Penahan Tanah ... 16
Gambar 2.7 Momen Guling Menurut Teori Rankine ... 17
Gambar 2.8 Bidang Longsor Rankine ... 23
Gambar 2.9 Klasifikasi Tanah Berdasarkan Data CPT ... 24
Gambar 2.10 Skema Tulangan Geogrid ... 33
Gambar 2.11 Pemasangan Geogrid pada Dinding Penahan Tanah Segmental ... 34
Gambar 2.12 Geogrid pada Dinding Penahan Tanah Segmental ... 35
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian ... 36
Gambar 3.2 Lapisan-lapisan Tanah Asli ... 40
Gambar 3.3 Tampilan Awal Program GEO5 MSE WALL ... 42
Gambar 3.4 Project Box ... 43
Gambar 3.5 Kotak Dialog Analysis Setting ... 43
Gambar 3.6 Bagian Geometry pada Program GEO5 ... 45
Gambar 3.7 Bagian Type of Reinforced Soil pada Program GEO5 ... 45
Gambar 3.8 Kotak dialog New Type of Reinforcement ... 45
Gambar 3.9 Input Reinforcement ... 46
Gambar 3.10 Batas Kedalaman Setiap Lapisan ... 46
Gambar 3.11 Data Parameter Tanah ... 47
Gambar 3.12 Classification Soil ... 47
Gambar 3.13 Menempatkan Jenis Tanah Sesuai dengan Lapisan Tanah ... 48
Gambar 3.14 Terrain ... 48
Gambar 3.15 Pilihan Kondisi Muka Air Tanah pada Program GEO5 ... 49
Gambar 3.16 Surcharge ... 49
Gambar 3.17 Strip Load ... 50
Gambar 3.18 Apllied Forces ... 50
Gambar 3.19 Verifikasi Pemodelan ... 51
Gambar 3.20 Dimensioning ... 52
Gambar 3.21 Bearing cap. ... 52
Gambar 3.22 Slip on Georeinf. ... 53
Gambar 3.23 Internal Stability ... 53
Gambar 3.24 Global Stability ... 54
Gambar 3.25 Slope Stability ... 54
Gambar 3.26 Cek Stabilitas ... 55
xiv Universitas Kristen Maranatha
Gambar 4.2 Sketsa Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Timbunan Tanah Loose Sand ... 57 Gambar 4.3 Sketsa Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Timbunan Tanah Medium Sand ... 58 Gambar 4.4 Sketsa Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Timbunan Tanah Dense Sand ... 58 Gambar 4.5 Sketsa Analisis Terhadap Bidang Longsor ... 60 Gambar 4.6 Sketsa Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Tinggi 3m ... 91 Gambar 4.7 SF Stabilitas Geser Global Terhadap Jenis Tanah
Timbunan Berdasarkan Metode NCMA ...102 Gambar 4.8 SF Stabilitas Geser Global Terhadap Jenis Tanah
Timbunan Berdasarkan Metode AASHTO ...102 Gambar 4.9 SF Stabilitas Guling Global Terhadap Jenis Tanah
Timbunan Berdasarkan Metode NCMA ...103 Gambar 4.10 SF Stabilitas Guling Global Terhadap Jenis Tanah
Timbunan Berdasarkan Metode AASHTO ...104 Gambar 4.11 SF Daya Dukung Tanah Terhadap Jenis Tanah
Timbunan Berdasarkan Metode NCMA ...104 Gambar 4.12 SF Daya Dukung Tanah Terhadap Jenis Tanah
Timbunan Berdasarkan Metode AASHTO ...105 Gambar 4.13 SF Stabilitas Geser Terhadap Jenis Tanah Timbunan
Berdasarkan Metode NCMA ...106 Gambar 4.14 SF Stabilitas Geser Terhadap Jenis Tanah Timbunan
Berdasarkan Metode AASHTO ...106 Gambar 4.15 SF Stabilitas Guling Terhadap Jenis Tanah Timbunan
Berdasarkan Metode NCMA ...107 Gambar 4.16 SF Stabilitas Guling Terhadap Jenis Tanah Timbunan
Berdasarkan Metode AASHTO ...107 Gambar 4.17 SF Stabilitas Geser Perkuatan Terhadap Jenis Tanah
Timbunan Berdasarkan Metode NCMA ...108 Gambar 4.18 SF Stabilitas Geser Perkuatan Terhadap Jenis Tanah
Timbunan Berdasarkan Metode AASHTO ...108 Gambar 4.19 SF Kuat Tarik Perkuatan Terhadap Jenis Tanah
Timbunan Berdasarkan Metode NCMA ...109 Gambar 4.20 SF Kuat Tarik Perkuatan Terhadap Jenis Tanah
Timbunan Berdasarkan Metode AASHTO ...109 Gambar 4.21 SF Tahanan Tarik Perkuatan Terhadap Jenis Tanah
Timbunan Berdasarkan Metode NCMA ...110 Gambar 4.22 SF Tahanan Tarik Perkuatan Terhadap Jenis Tanah
Timbunan Berdasarkan Metode AASHTO ...110 Gambar 4.23 SF Stabilitas Global Terhadap Jenis Tanah Timbunan
Berdasarkan Metode NCMA ...111 Gambar 4.24 SF Stabilitas Global Terhadap Jenis Tanah Timbunan
Berdasarkan Metode AASHTO ...111 Gambar 4.25 SF Stabilitas Lereng Terhadap Jenis Tanah Timbunan
xv Universitas Kristen Maranatha
Gambar 4.26 SF Stabilitas Lereng Terhadap Jenis Tanah Timbunan
Berdasarkan Metode AASHTO ...112 Gambar L2.1 Sketsa Dinding Penahan Tanah Segmental dengan Timbunan
Tanah Dense Sand ...126 Gambar L2.2 Sketsa Tekanan Tanah Lateral pada Dinding Penahan Tanah
xvi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Nilai-nilai Koefisien Tekanan Tanah Lateral ... 6
Tabel 2.2 Persyaratan Kuat Tekan Minimum ... 11
Tabel 2.3 Kedalaman Minimum Pembenaman Dinding ... 14
Tabel 2.4 Menghitung ΣMR ... 17
Tabel 2.5 Faktor Bentuk Pondasi ... 20
Tabel 2.6 Faktor Kedalaman Pondasi... 21
Tabel 2.7 Faktor Kemiringan Pondasi ... 21
Tabel 2.8 Faktor Kemiringan Dasar ... 21
Tabel 2.9 Faktor Kemiringan Permukaan ... 21
Tabel 2.10 Faktor-faktor Daya Dukung Brinch Hansen ... 22
Tabel 2.11 Hubungan Antara Harga qc dengan Konsistensi Tanah Kohesif ... 25
Tabel 2.12 Hubungan Antara Harga qc dengan Konsistensi Tanah Tidak Kohesif ... 25
Tabel 2.13 Parameter Tanah Berdasarkan Klasifikasi dan Konsistensi Tanah .... 26
Tabel 3.1 Deskripsi Tanah untuk Masing-masing Lapisan ... 38
Tabel 3.2 Parameter Tanah Timbunan ... 41
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan Jarak Perkuatan Geogrid 4,5m, Timbunan Tanah Firm clay, dan Standar NCMA ... 63
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan Jarak Perkuatan Geogrid 4,5m, Timbunan Tanah Firm clay, dan Standar AASHTO ... 64
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan Jarak Perkuatan Geogrid 5m, Timbunan Tanah Firm clay, dan Standar NCMA ... 65
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan Jarak Perkuatan Geogrid 5m, Timbunan Tanah Firm clay, dan Standar AASHTO ... 66
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan Jarak Perkuatan Geogrid 5,5m, Timbunan Tanah Firm clay, dan Standar NMCA ... 67
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan Jarak Perkuatan Geogrid 5,5m, Timbunan Tanah Firm clay, dan Standar AASHTO ... 68
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan Jarak Perkuatan Geogrid 4,5m, Timbuna Tanah Loose Sand, dan Standar NCMA ... 70
xvii Universitas Kristen Maranatha
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan Jarak Perkuatan Geogrid 5m, Timbunan Tanah Loose Sand,
dan Standar NCMA ... 72 Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Jarak Perkuatan Geogrid 5m, Timbunan Tanah Loose Sand,
dan Standar AASHTO ... 73 Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Jarak Perkuatan Geogrid 5,5m, Timbunan Tanah Loose Sand,
dan Standar NCMA ... 75 Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Jarak Perkuatan Geogrid 5,5m, Timbuan Tanah Loose Sand,
dan Standar AASHTO ... 76 Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Jarak Perkuatan Geogrid 4,5m, Timbunan Tanah Medium Sand, dan Standar NCMA ... 77 Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Jarak Perkuatan Geogrid 4,5m, Timbunan Tanah Medium Sand, dan Standar AASHTO ... 78 Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Jarak Perkuatan Geogrid 5m, Timbunan Tanah Medium Sand,
dan Standar NCMA ... 79 Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Jarak Perkuatan Geogrid 5m, Timbunan Tanah Medium Sand,
dan Standar AASHTO ... 80 Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Jarak Perkuatan Geogrid 5,5m, Timbunan Tanah Medium Sand, dan Standar NCMA ... 82 Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Jarak Perkuatan Geogrid 5,5m, Timbunan Tanah Medium Sand, dan Standar AASHTO ... 83 Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Jarak Perkuatan Geogrid 4,5m, Timbunan Tanah Dense Sand,
dan Standar NCMA ... 84 Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Jarak Perkuatan Geogrid 4,5m, Timbunan Tanah Dense Sand,
dan Standar AASHTO ... 85 Tabel 4.21 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Jarak Perkuatan Geogrid 5m, Timbunan Tanah Dense Sand,
dan Standar NCMA ... 86 Tabel 4.22 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Jarak Perkuatan Geogrid 5m, Timbunan Tanah Dense Sand,
dan Standar AASHTO ... 87 Tabel 4.23 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Jarak Perkuatan Geogrid 5,5m, Timbunan Tanah Dense Sand,
dan Standar NCMA ... 89 Tabel 4.24 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Jarak Perkuatan Geogrid 5,5m, Timbunan Tanah Dense Sand,
xviii Universitas Kristen Maranatha
Tabel 4.25 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan Tinggi 3m, Jarak Perkuatan Geogrid 2,5m, Timbunan Tanah
Firm clay, dan Standar NCMA ... 92 Tabel 4.26 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Tinggi 3m, Jarak Perkuatan Geogrid 2,5m,Timbunan Tanah
Firm clay, dan Standar AASHTO ... 93 Tabel 4.27 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Tinggi 3m, Jarak Perkuatan Geogrid 2,5m, Timbunan Tanah
Loose Sand, dan Standar NCMA ... 94 Tabel 4.28 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Tinggi 3m, Jarak Perkuatan Geogrid 2,5m, Timbunan Tanah
Loose Sand, dan Standar AASHTO ... 95 Tabel 4.29 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Tinggi 3m, Jarak Perkuatan Geogrid 2,5m, Timbunan Tanah
Medium Sand, dan Standar NCMA ... 96 Tabel 4.30 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Tinggi 3m, Jarak Perkuatan Geogrid 2,5m, Timbunan Tanah
Medium Sand, dan Standar AASHTO... 97 Tabel 4.31 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Tinggi 3m, Jarak Perkuatan Geogrid 2,5m, Timbunan Tanah
Dense Sand, dan Standar NCMA ... 99 Tabel 4.32 Hasil Perhitungan Dinding Penahan Tanah Segmental dengan
Tinggi 3m, Jarak Perkuatan Geogrid 2,5m, Timbunan Tanah
Dense Sand, dan Standar AASHTO ...100 Tabel 4.33 Nilai Faktor Keamanan Berdasarkan Metode NCMA ...114 Tabel 4.34 Nilai Faktor Keamanan Berdasarkan Metode AASHTO ...114 Tabel 4.35 Perbandingan Hasil Perhitungan Metode NCMA dan AASHTO ....115 Tabel L6.1 Faktor-faktor Daya Dukung Tanah Menurut Metode
Brinch Hansen ...158 Tabel L7.1 Korelasi Nilai Parameter Tanah Lempung ...160 Tabel L7.2 Korelasi Nilai Parameter Tanah Pasir ...160 Tabel L7.3 Korelasi N-SPT dan qc dengan Modulus Elastisitas pada
xix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR NOTASI
β Kemiringan permukaan
α Kemiringan dasar pondasi Sudut geser dalam (°)
Sudut gesek antara tanah dan dasar pondasi, biasanya diambil 1/3-(2/3) Tekanan tanah horizontal (kN/m2)
Tekanan tanah vertikal (kN/m2) Berat volume tanah (kN/m3)
Penjumlahan semua momen yang dapat menahan guling di titik C
Penjumlahan semua momen yang dapat menggulingkan struktur di titik C
Jumlah gaya-gaya horizontal
Tahanan dinding penahan tanah terhadap geser
Faktor kohesi Lebar pondasi (m) c Kohesi tanah (kN/m2)
Adhesi antara tanah dan dasar dinding Df Kedalaman pondasi (m)
Koefisien gesek antar tanah dasar dan dasar pondasi H Kedalaman tanah (m)
Koefisien tekanan tanah dalam kondisi diam Koefisien tekanan tanah aktif
Koefisien tekanan tanah pasif L Panjang pondasi (m)
p0 Tekanan overburden di dasar pondasi (kN/m2) Pa Tekanan tanah aktif
Pp Tekanan tanah pasif
qu Beban vertikal ultimit (kN)
xx Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran L.1 Data Pengujian Sondir ...119
Lampiran L.2 Hasil Perhitungan Manual ...125
Lampiran L.3 ASTM C 1372 ...133
Lampiran L.4 Spesifikasi Tensar Wall ...135
Lampiran L.5 Spesifikasi Tensar Geogrid ...142
Lampiran L.6 Faktor-faktor Daya Dukung Tanah Menurut Metode Brinch Hansen ...157
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya konstruksi di Indonesia, penggunaan
dinding penahan tanah segmental (multiblock) sudah banyak diaplikasikan pada
oprit jembatan, oprit fly over, dan sebagai dinding perkuatan pada lereng. Dinding
penahan tanah berfungsi mencegah terjadinya longsor pada lereng yang
kestabilannya dipengaruhi oleh kondisi topografinya. Kelebihan dari dinding
penahan tanah segmental dibandingkan dengan dinding penahan tanah yang biasa
yaitu dari cara pengerjaannya yang lebih mudah dan lebih cepat. Di samping itu,
dinding penahan tanah segmental memiliki bentuk yang beragam sehingga dapat
menambah estetika dan daya tarik bangunan.
Dalam pelaksanaan pemasangan dinding penahan tanah pada bagian
belakang dinding diisi dengan timbunan tanah. Untuk timbunannya dapat
menggunakan jenis tanah pasir atau tanah lempung. Sifat-sifat fisis tanah
berhubungan dengan desain dinding penahan tanah dan berpengaruh terhadap
kestabilan dinding penahan tanah. Kestabilan dinding penahan tanah umumnya
ditinjau dari 3 macam faktor keamanan (SF), yaitu faktor keamanan terhadap
geser, faktor keamanan terhadap guling, dan stabilitas daya dukung tanah. Khusus
dinding penahan tanah segmental perlu juga memperhitungkan stabilitas eksternal
dan stabilitas internal. Stabilitas eksternal adalah kemampuan dinding penahan
tanah untuk menahan beban luar, yang terdiri dari: tekanan lateral tanah di
belakang struktur dan beban yang bekerja di atasnya. Stabilitas internal adalah
massa tanah dinding penahan tanah segmental terhadap pengaruh gaya-gaya yang
bekerja. Kedua analisis stabilitas tersebut yang membedakan perhitungan dinding
penahan tanah segmental dengan perhitungan dinding penahan tanah solid.
Dalam laporan Tugas Akhir ini akan menganalisis pengaruh dari jenis
tanah yang digunakan untuk timbunan di belakang dinding penahan tanah
2 Universitas Kristen Maranatha
yang diaplikasikan sama besar. Tanah timbunan dinding penahan tanah segmental
akan diperkuat menggunakan geogrid.
Prosedur desain yang digunakan mengacu pada The American Association
of State Highway and Transportation Officials (AASHTO) dan National Concrete
Masonry Association (NCMA).
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah menganalisis pengaruh jenis
tanah timbunan di belakang dinding penahan tanah segmental terhadap stabilitas
geser, guling, dan daya dukung tanah dasar.
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Pembatasan masalah dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai
berikut:
1. Data tanah yang digunakan merupakan hasil pengujian Cone Penetration Test
(CPT) yang dilakukan oleh PT. NASUMA PUTRA pada proyek rencana
bangunan rumah tinggal tahun 2008;
2. Jenis tanah timbunan berupa tanah pasir dengan tingkat kepadatan tanahnya
loose, medium, dense dan tanah lempung dengan tingkat kepadatan tanahnya
firm;
3. Beban yang diaplikasikan berupa beban strip sebesar 10kN/m2 dan pembebanan dilakukan setelah konstruksi selesai;
4. Tanah timbunan diperkuat dengan geogrid jenis Tensar Geogrid RE510
dengan ketebalan 0,8mm, panjang per lembar 75m, berat per lembar 23kg, dan
berwarna coklat;
5. Unit blok beton menggunakan produk Tensar TW3 dengan dimensi tinggi,
lebar, dan tebal sebesar 200mm, 450mm, 200mm dengan kapasitas kuat tekan
beton 28 hari sebesar 40MPa;
6. Analisis pemodelan menggunakan program GEO5;
3 Universitas Kristen Maranatha
8. Desain mengacu pada The American Association of State Highway and
Transportation Officials (AASHTO) dan National Concrete Masonry
Association (NCMA).
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I: Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan penelitian, ruang lingkup
penelitian, sistematika penelitian, dan lisensi perangkat lunak.
BAB II: Tinjauan Literatur, berisi tentang teori tekanan tanah, dinding penahan
tanah, dinding penahan tanah segmental, stabilitas dinding penaha
tanah, stabilitas dinding penahan tanah segmental, parameter tanah.
BAB III: Metode Penelitian, berisi tentang bagan alir penelitian, parameter
tanah, variasi tanah timbunan, data dinding panahan tanah segmental
dan perkuatan, program GEO5, dan langkah-langkah peggunaan
GEO5.
BAB IV: Analisis Data, berisi pemodelan dinding panahan tanah segmental,
analisis stabilitas dinding penahan tanah segmental, analisis stabilitas
dinding penahan tanah segmental dengan tinggi 3m, dan pembahasan
faktor keamanan.
BAB V: Simpulan dan Saran, berisi simpulan dan saran dari hasil penelitian.
1.5 Lisensi Perangkat Lunak
GEO5, versi 2016, dengan sifat demo version, atas nama Fine Civil
116 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Simpulan yang didapat dari hasil analisis stabilitas dinding penahan tanah
segmental dengan jenis tanah timbunan firm clay, loose sand, medium sand, dan
dense sand adalah:
1. Analisis stabilitas dinding penahan tanah segmental dengan tinggi 6m dengan
mencoba jarak perkuatan geogrid 4,5m; 5m; dan 5,5m, menghasilkan nilai
faktor keamanan yang tidak memenuhi syarat berdasarkan standar NCMA dan
AASTHO.
2. Dimensi dinding penahan tanah segmental yang menghasilkan nilai faktor
keamanan yang memenuhi syarat menurut standar NCMA dan AASTHO yaitu
dengan tinggi 3m dan jarak perkuatan geogrid 2,5m
3. Stabilitas dinding penahan tanah dengan tanah timbunan firm clay, berdasarkan
metode NCMA, adalah:
a. Faktor keamanan stabilitas geser = 21,75
b. Faktor keamanan stabilitas guling = 113,27
c. Faktor keamanan daya dukung tanah = 3,65
d. Faktor keamanan stabilitas lereng = 1,84
4. Stabilitas dinding penahan tanah dengan tanah timbunan loose sand,
berdasarkan metode NCMA, adalah:
a. Faktor keamanan stabilitas geser = 20,30
b. Faktor keamanan stabilitas guling = 122,5
c. Faktor keamanan daya dukung tanah = 3,45
d. Faktor keamanan stabilitas lereng = 2,32
5. Stabilitas dinding penahan tanah dengan tanah timbunan medium sand,
berdasarkan metode NCMA, adalah:
a. Faktor keamanan stabilitas geser = 22,08
117 Universitas Kristen Maranatha
c. Faktor keamanan daya dukung tanah = 3,55
d. Faktor keamanan stabilitas lereng = 2,47
6. Stabilitas dinding penahan tanah dengan tanah timbunan dense sand,
berdasarkan metode NCMA, adalah:
a. Faktor keamanan stabilitas geser = 28,88
b. Faktor keamanan stabilitas guling = 127,14
c. Faktor keamanan daya dukung tanah = 3,36
d. Faktor keamanan stabilitas lereng = 2,59
7. Dari perbandingan nilai faktor keamanan terhadap jenis tanah diperoleh
simpulan sebagai berikut:
a. Pada faktor keamanan yang bersifat global, tanah timbunan dense sand lebih
kuat menahan stabilitas geser, stabilitas guling, stabilitas global dan
stabilitas lereng dibandingkan dengan jenis tanah yang lain, sedangkan
tanah firm clay menghasilkan faktor keamanan daya dukung tanah yang
paling tinggi dibandingkan dengan jenis tanah yang lain.
b. Pada sambungan antar unit blok beton dinding penahan tanah segmental,
tanah firm clay yang paling kuat dalam menahan stabilitas geser dan
stabilitas guling dibandingkan dengan jenis tanah yang lain.
c. Pada perkuatan geogrid, tanah dense sand lebih kuat dalam menahan geser.
Sedangkan tanah firm clay lebih kuat dalam menahan kuat tarik dan tahanan
tarik.
8. Nilai faktor keamanan yang dihasilkan metode AASTHO lebih kecil
dibandingkan dengan nilai faktor keamanan yang dihasilkan oleh metode
NCMA. Karena metode AASTHO memiliki nilai faktor reduksi dan faktor
tahanan dalam perhitungan.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya, antara lain:
1. Melakukan perhitungan manual untuk memperoleh hasil yang lebih valid
dengan membandingkan hasil dari perhitungan dari program GEO5 dan hasil
118 Universitas Kristen Maranatha
2. Menguji kembali pemodelan dinding penahan tanah dengan software lainnya.
3. Dilakukan analisis terhadap settlement, untuk mengetahui besarnya nilai
PENGARUH JENIS TANAH TIMBUNAN TERHADAP
STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH
SEGMENTAL
Diajukan sebagai syarat untuk menempuh ujian sarjana di Program Studi S-1 Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Kristen Maranatha Bandung
Disusun Oleh:
NUR AZIZAH WAHYUNINGSIH
NRP: 1321010
Pembimbing:
Ir. ASRIWIYANTI DESIANI, M.T.
PROGRAM STUDI S-1TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
vii Universitas Kristen Maranatha
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat yang dilimpahkan oleh-Nya, sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan Tugas Akhir. Tugas Akhir merupakan pembahasan laporan penelitian
dengan judul ”PENGARUH JENIS TANAH TIMBUNAN TERHADAP
STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH SEGMENTAL”. Tugas Akhir
diajukan sebagai syarat untuk menempuh ujian sarjana di Program Studi S-1
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Menyadari akan banyaknya kekurangan yang ada pada Tugas Akhir ini,
penulis mengharapkan agar adanya masukan-masukan yang membangun sehingga
dapat diperbaiki di masa mendatang sebagai penyempurnaan dari hasil yang
didapat pada penulisan Tugas Akhir ini.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua dan adik, yang senantiasa memberikan kasih sayang,
motivasi, doa, serta dukungan maupun materil.
2. Ibu Ir. Asriwiyanti Desiani, M.T.., selaku dosen pembimbing Tugas Akhir,
yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan Tugas
Akhir.
3. Bapak Ir. Herianto Wibowo, M.Sc., Bapak Andrias Suhendra Nugraha, S.T.,
M.T., Ibu Hanny Juliany Danny, S.T., M.T., selaku dosen-dosen penguji yang
telah memberikan saran dan masukannya selama seminar proposal, seminar
prasidang, dan USTA.
4. Bapak Dr. Yosafat Aji Pranata, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi S-1
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha.
5. Ibu Tan Lie Ing, S.T., M.T., selaku Koordinator Tugas Akhir Program Studi
S-1 Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha.
6. Seluruh dosen Program Studi S-1 Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha.
7. Brama Kurnia, Bunga Alienda, Rizky Barnas yang telah bersedia membantu
viii Universitas Kristen Maranatha
8. Victoria Eleny, Adam Reza, Anggara Nur, Daniel Liberyanto, Frans Andre,
Melati Anggun, Kevin Grandis, Agita Risma, Greforius Levy, Ryan Adi yang
telah memberikan masukkan dan dukungannya selama ini.
9. Teman-teman dari dalam dan di luar Program Studi Teknik Sipil S-1
Universitas Kristen Maranatha yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas
semangat dan dukungan yang diberikan dalam pelaksanaan Tugas Akhir.
10.Segenap staf administrasi Program Studi S-1 Teknik Sipil Universitas Kristen
Maranatha.
Akhir kata, penulis berharap agar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
rekan-rekan yang memerlukannya dan dapat memberikan sumbangan bagi
kemajuan Program Studi Teknik Sipil, khususnya dalam bidang Geoteknik.
Bandung, 10 Januari 2017
Penyusun
Nur Azizah Wahyuningsih
119 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
[1] American Association of State Highway and Transportation, 1996, Bridge
Design Specifications, Washington DC, USA.
[2] Bowles, J. E., 1997, Foundation Analysis and Design, Fifth Edition,
McGraw-Hill Companies, Inc., Singapore.
[3] Das, B. M., 2007, Principles of Foundation Engineering, Seventh Edition,
Cengage Learning, Stamford.
[4] Dobie, Michael, 2011, Internal Stability of Reinforced Soil Structures Using a
Two-Part Wedge Method, dalam 9th Indonesia Geotechnical Conference and
15thAnnual Scientific Meeting, hlm. 61-72, Jakarta.
[5] Hardiyatmo, H. C., 2002, Teknik Fondasi 1, Betta Offset, Yogyakarta.
[6] Hardiyatmo, H. C., 2014, Analisis dan Perancangan Fondasi I, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
[7] Huntington, Whitney C., 1961, Earth Pressures and Retaining Walls, Jhon
Wiley and Sons, Inc.., New York.
[8] Koerner, R. M., 1984, Construction and Geotechnical Methods in Foundation
Engineering, McGraw-Hill Companies, Inc., New York.
[9] Nakazawa, Kazuto, 1983, Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi,
diterjemahkan oleh: L.Taulu, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
[10] National Concrete Mansory Association, 1997, Design Manual for