• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGEMBANGAN FASILITAS GUNA MENINGKATKAN MINAT WISATAWAN DI OBYEK WISATA TALAGA HERANG KABUPATEN MAJALENGKA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI PENGEMBANGAN FASILITAS GUNA MENINGKATKAN MINAT WISATAWAN DI OBYEK WISATA TALAGA HERANG KABUPATEN MAJALENGKA."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Risha Ramadhita, 2013

Strategi Pengembangan Fasilitas Guna Meningkatkan Minat Wisatawan Di Obyek Wisata Talaga Herang Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS: 1470/UN. 40.2.5.1/PL/13

STRATEGI PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA GUNA

MENINGKATKAN MINAT WISATAWAN DI OBYEK WISATA

TALAGA HERANG KABUPATEN MAJALENGKA

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhiSebagian Dari SyaratMemperolehGelarSarjanaPariwisata Program StudiManajemen Resort & Leisure

Disusun oleh : Risha Ramadhita

0801116

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(2)

STRATEGI PENGEMBANGAN FASILITAS

WISATA GUNA MENINGKATKAN MINAT

WISATAWAN DI OBYEK WISATA TALAGA

HERANG KABUPATEN MAJALENGKA

Oleh

Risha Ramadhita

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Risha Ramadhita 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Risha Ramadhita, 2013

Strategi Pengembangan Fasilitas Guna Meningkatkan Minat Wisatawan Di Obyek Wisata Talaga Herang Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

RISHA RAMADHITA 0801116

STRATEGI PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA GUNA MENINGKATKAN MINAT WISATAWAN DI OBYEK WISATA

TALAGA HERANG KABUPATEN MAJALENGKA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

FitriRahmafitria, SP.,M.Si. NIP. 197410182008122001

Pembimbing II

MeitriHeningChrisnaDaluarti, ST.,MT

Mengetahui

Ketua Program Studi

Manajemen Resort & Leisure

(4)

SKRIPSI INI TELAH DIUJI PADA :

Hari, tanggal : Kamis, 28 Februari 2013 Waktu : Jam 09.00 sd. selesai

Tempat : Gedung FPIPS Lantai III

Universitas Pendidikan Indonesia

Panitia Ujian Sidang terdiri dari :

Ketua : Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. NIP 19700814 199402 1 001

Sekertaris : Fitri Rahmafitria, SP., M.Si. NIP 19741018 200812 2 001

Penguji : 1. Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd NIP 19620512 198603 1 005

2. Erry Sukriah, S.E., M.SE. NIP. 19791215 200812 2 002

(5)

Risha Ramadhita, 2013

Strategi Pengembangan Fasilitas Guna Meningkatkan Minat Wisatawan Di Obyek Wisata Talaga Herang Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

STRATEGI PENGEMBANGAN FASILITAS GUNA MENINGKATKAN MINAT WISATAWAN DI OBYEK WISATA TALAGA HERANG

KABUPATEN MAJALENGKA

ABSTRAK

Oleh :

Risha Ramadhita 0801116

Kabupaten Majalengka memiliki potensi alam yang dapat dikembangkan oleh para pemangku pariwisata. Pemerintah daerah berencana membangun bandara bertaraf internasional di Kacamatan Kertajati dan Jalan Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) yang melewati Kabupaten Majalengka. Oleh karena itu, Kabupaten Majalengka akan menjadi tempat persinggahan bagi banyak pengunjung dan menjadi obyek dan daya tarik wisata. Sehingga Pemerintah Kabupaten Majalengka harus lebih meningkatkan fasilitas di beberapa obyek wisata termasuk kemudahan aksesibilitas dan pelayanan yang baik.

Talaga Herang merupakan salah satu obyek wisata yang terletak di perbatasan tida desa yaitu Jerukleueut, Padaherang, dan Desa Lengkongkulon Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka. Obyek wisata ini memiliki obyek utama berupa danau yang memiliki keunikan pada kejernihan airnya sehingga wisatawan bisa melihat langsung ke dasar danau. Dalam penelitian ini, dibahas mengenai karakteristik wisatawan, alasan mengapa obyek wisata ini dipilih, tanggapan wisatawan dan perlunya penambahan fasilitas untuk mengembangkan kegiatan wisata untuk wisatawan di obyek wisata Talaga Herang.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan analisis SWOT. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pihak pengelola obyek wisata harus lebih meningkatkan pengelolaan fasilitas dan lingkungan obyek wisata. Para wisatawan juga mengharapkan adanya perbaikan kondisi fasilitas yang ada seperti WC, mushola, dan taman bermain serta menambahkan atraksi wisata yang lebih variatif dan berbeda seperti outbond, camping, dan perahu sampan. Semua upaya pengembangan tersebut bermaksud untuk meningkatkan minat wisatawan dan memberikan kenyamana bagi wisatawan agar tertarik untuk berkunjung ke obyek wisata Talage Herang.

(6)

STRATEGY DEVELOPMENT FACILITIES TO INCREASE TOURIST INTEREST IN TOURISM OBJECT TALAGA HERANG KABUPATEN

MAJALENGKA

ABSTRACT

By:

Risha Ramadhita 0801116

Kabupaten Majalengka has a natural potential that can be developed by the stakeholders of tourism. The local government plans to build an international airport in Kacamatan Cisumdawu Kertajati and Toll Road (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) through Majalengka. Therefore ,Kabupaten Majalengka would become a haven for many visitors and a tourist and tourist attraction. So the government should further improve Majalengka facilities in several attractions including the ease of accessibility and good service.

Talaga Herang is one of the attractions located on the border of the village walkin Jerukleueut, padaherang and Lengkongkulon Village, District Sindangwangi, Majalengka. This tourist attraction has the main object in the form of lakes that are unique to the clarity of the water so tourists could see straight to the bottom.In this study, discussed the characteristics of tourists, the reason why these attractions selected, the response and the need for additional tourist facilities to develop tourist activities to tourists in the tourism Talaga Herang.

In this study, researchers used a qualitative descriptive method of analysis and SWOT analysis. From this study it can be concluded that the tourism managers should improve their management of environmental facilities and attractions. The tourists also expect an improvement in the condition of existing facilities such as toilets, mosque, and a playground as well as adding a more varied tourist attractions and diverse as outbound, camping, and canoe . All development efforts are intended to increase the interest of tourists and provide comforts for tourists to be attracted to visit the sights Talaga Herang.

(7)

Risha Ramadhita, 2013

Strategi Pengembangan Fasilitas Guna Meningkatkan Minat Wisatawan Di Obyek Wisata Talaga Herang Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I - PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II - KAJIAN TEORI ... 6

A. Kepariwisataan, Pariwisata, Wisata dan Wisatawan ... 6

1. Pengertian Pariwisata ... 6

2. Wisata ... 7

3. Wisatawan ... 9

4. Kawasan Wisata ... 10

B. Minat Wisatawan ... 11

C. Fasilitas Wisata ... 12

D. Standar Fasilitas Wisata ... 13

E. Pengembangan Kawasan Wisata ... 14

F. Konsep Pengembangan Pariwisata ... 15

(8)

H. Pengertian Danau/Situ ... 18

I. Standar Fasilitias Wisata Talaga/Danau ... 18

J. Kerangka Pemikiran ... 21

BAB III - METODE PENELITIAN ... 22

A. Lokasi Penelitian ... 22

B. Metode Penelitian ... 23

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

1. Populasi ... 24

2. Sampel ... 24

D. Definisi Operasional ... 27

E. Instrumen Penelitian ... 27

F. Teknik Pengumpulan Data ... 28

G. Analisis Data ... 28

BAB IV- PEMBAHASAN ... 29

A. Gambaran Umum Objek Wisata Talaga Herang ... 29

1. Letak Talaga Herang ... 29

2. Aksesibilitas ... 29

3. Kondisi Fisik ... 30

a. Hidrologi dan Drainase ... 30

b. Topografi ... 31

4. Fasilitas Talaga Herang ... 32

5. Pengelola ... 33

B. Pembahasan dan Hasil Penelitian ... 35

1. Potensi yan dimiliki Talaga Herang ... 35

a. Wisatawan ... 35

b. Masyarakat ... 36

c. Aspek Fisik / SDA ... 37

(9)

Risha Ramadhita, 2013

Strategi Pengembangan Fasilitas Guna Meningkatkan Minat Wisatawan Di Obyek Wisata Talaga Herang Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Kendala yang dihadapi Talaga Herang ... 38

a. Wisatawan ... 38

b. Masyarakat ... 39

c. Aspek Fisik / SDA ... 39

d. Kebijakan Setempat ... 40

3. Strategi Pengembangan Kawasan Talaga Herang... 40

a. Karakteristik Pengunjung atau Wisatawan ... 41

b. Penilaian Pengunjung Terhadap Fasilitas di Obyek Wisata Talaga Herang ... 48

c. Analisis SWOT Objek Wisata Talaga Herang ... 76

1) Analisis Faktor Internal ... 76

2) Analisis Faktor Eksternal ... 77

3) Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) ... 80

4) Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) ... 82

5) Kuadran SWOT ... 83

BAB V KESIMPULAN ... 88

A. Kesimpulan ... 88

B. Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 91

LAMPIRAN ... 92

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Talaga Herang Tahun

2009-2011... 3

Tabel 2.1 Spesifikasi Objek Wisata Danau ... 19

Tabel 3.1 Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Talaga Herang Tahun 2009-2011... 26

Tabel 3.2 Matriks SWOT ... 30

Tabel 3.3 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) ... 30

Tabel 3.4 Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) ... 31

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Wisatawan ... 41

Tabel 4.2 Umur Wisatawan ... 41

Tabel 4.3 Domisili Wisatawan ... 42

Tabel 4.4 Tingkat Pendidikan Wisatawan ... 43

Tabel 4.5 Jenis Pekerjaan Wisatawan ... 43

Tabel 4.6 Status Perkawinan Wisatawan ... 44

Tabel 4.7 Penghasilan Wisatawan ... 45

Tabel 4.8 Intensitas Kunjungan Wisatawan ... 45

Tabel 4.9 Minat Kunjungan Wisatawan ... 46

Tabel 4.10 Media Informasi Wisatawan ... 47

Tabel 4.11 Rekan Bepergian ... 47

Tabel 4.12 Skor Pendapat Skala Likert ... 48

Tabel 4.13 Penilaian dan Kelas Interval ... 49

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Kondisi Pintu Masuk/Gerbang ... 49

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Kondisi Mushola ... 51

Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Kondisi Lahan Parkir ... 52

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Kondisi Warung Makan ... 54

Tabel 4.18 Tanggapan Responden Mengenai Kondisi Kamar Mandi/WC ... 55

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Mengenai Kondisi Taman Bermain ... 57

Tabel 4.20 Tanggapan Responden Mengenai Kondisi Sepeda Air Bebek... 58

(11)

Risha Ramadhita, 2013

Strategi Pengembangan Fasilitas Guna Meningkatkan Minat Wisatawan Di Obyek Wisata Talaga Herang Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Kondisi Fasilitas Baru Area

Camping ... 61

Tabel 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Kondisi Fasilitas Baru Area Outbond ... 63

Tabel 4.24 Tanggapan Responden Mengenai Kondisi Fasilitas Baru Tracking, Jogging, Hiking ... 64

Tabel 4.25 Tanggapan Responden Mengenai Kondisi Fasilitas Baru Area Piknik (Taman) ... 66

Tabel 4.26 Tanggapan Responden Mengenai Kondisi Fasilitas Baru Spa ... 67

Tabel 4.27 Tanggapan Responden Mengenai Kondisi Fasilitas Baru Kios Souvenir ... 68

Tabel 4.28 Tanggapan Responden Mengenai Kondisi Fasilitas Baru Area Kosong (Tempat Diselenggarakan Event) ... 70

Tabel 4.29 Tanggapan Responden Mengenai Kondisi Fasilitas Baru Penyewaan Perahu Sampan ... 71

Tabel 4.30 Tanggapan Responden Mengenai Kondisi Fasilitas Baru Kamar Ganti ... 73

Tabel 4.31 Tanggapan Responden Mengenai Kondisi Fasilitas Baru Tempat Bilas ... 74

Tabel 4.32 Matriks SWOT ... 78

Tabel 4.33 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) ... 81

Tabel 4.34 Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) ... 82

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 21

Gambar 3.1 Peta Lokasi Objek Wisata Talaga Herang ... 22

Gambar 4.1 Pintu Gerbang dari Desa Jerukleueut ... 30

Gambar 4.2 Pintu Gerbang dari Desa Padaherang ... 30

Gambar 4.3 Saluran Irigasi Talaga Herang ... 31

Gambar 4.4 Kondisi Taman Bermain... 32

Gambar 4.5 Kondisi Mushola ... 33

Gambar 4.6 Struktur Organisasi KOMPEPAR Objek Wisata Talaga Herang ... 34

Gambar 4.7 Garis Kontinum Pintu Masuk atau Gerbang ... 50

Gambar 4.8 Garis Kontinum Mushola ... 51

Gambar 4.9 Garis Kontinum Lahan Parkir ... 53

Gambar 4.10 Garis Kontinum Warung Makan ... 54

Gambar 4.11 Garis Kontinum Kamar Mandi/WC ... 56

Gambar 4.12 Garis Kontinum Taman Bermain ... 57

Gambar 4.13 Garis Kontinum Sepeda Air Bebek ... 59

Gambar 4.14 Garis Kontinum Gazebo ... 60

Gambar 4.15 Garis Kontinum Area Camping ... 62

Gambar 4.16 Garis Kontinum Area Outbond ... 63

Gambar 4.17 Garis Kontinum Tracking, Jogging, Hiking ... 65

Gambar 4.18 Garis Kontinum Area Piknik (Taman) ... 66

Gambar 4.19 Garis Kontinum Spa ... 68

Gambar 4.20 Garis Kontinum Kios Souvenir ... 69

Gambar 4.21 Garis Kontinum Area Kosong (Tempat Diselenggarakan Event) ... 70

Gambar 4.22 Garis Kontinum Penyewaan Perahu Sampan ... 72

Gambar 4.23 Garis Kontinum Kamar Ganti ... 73

Gambar 4.24 Garis Kontinum Tempat Bilas ... 75

(13)

Risha Ramadhita, 2013

Strategi Pengembangan Fasilitas Guna Meningkatkan Minat Wisatawan Di Obyek Wisata Talaga Herang Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata merupakan sebuah kegiatan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kesenangan atau kenikmatan, mengetahui sesuatu, menunaikan tugas ataupun berziarah. Pariwisata mempunyai potensi yang sangat besar, yaitu sebagai instrument untuk memupuk rasa cinta Tanah Air dan kebanggaan terhadap bangsa.

Dewasa ini, sektor pariwisata di Indonesia mulai menunjukkan taringnya sebagai salah satu industri yang patut diperhitungkan. Sebagai salah satu industri yang sangat potensial, pariwisata berkembang dengan sangat pesat di Indonesia. Saat ini Indonesia memiliki banyak sekali tempat tujuan wisata yang memiliki potensi yang sangat besar, mulai dari tempat-tempat yang eksotis, panorama alam yang menakjubkan, bangunan peninggalan-peniggalan sejarah yang masih bisa dinikmati keindahannya maupun situs-situs sejarah, sampai cirri khas budaya yang menjadi andalan sektor pariwista. Hal tersebut sejalan dengan kekayaan yang dimiliki oleh Negara Indonesia.

(14)

2

Kabupaten Majalengka merupakan sebuah kota kecil yang terletak di sebelah barat Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Potensi pariwisata alam yang dimiliki oleh Kabupaten Majalengka pun cukup baik. Saat ini pariwisata Kabupaten Majalengka sedang mendapatkan perhatian yang serius dari Pemerintah Daerah, hal ini dikarenakan adanya rencana pembangungan Bandara bertaraf internasional di Kecamatan Kertajati dan jalan tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) yang melewati Kabupaten Majalengka. Oleh karena itu, dengan adanya prospek pembangungan di Kabupaten Majalengka maka secara otomatis Kabupaten Majalengka akan menjadi tempat persinggahan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Untuk mendukung program pemerintah dalam mengembangkan Kabupaten Majalengka, maka objek-objek wisata yang ada perlu mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah terutama dalam hal penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan kepariwisataan. Salah satu obyek yang berpotensi adalah Talaga Herang. Sebagai salah satu objek dan daya tarik wisata yang belum cukup dikenal masyarakat umum dan tergolong masih dalam tahap pengembangan, objek wisata Talaga Herang diharapkan dapat memenuhi ekspektasi dalam menarik minat wisatawan.

Seperti namanya, talaga atau danau merupakan suatu cekungan pada permukaan bumi yang berisi air. Bukan hanya sekedar genangan air, danau juga memiliki keindahan tersendiri, selain itu danau juga memiliki manfaat yang sangat besar, contohnya untuk irigasi sawah, PLTA, dan sebagai obyek pariwisata seperti Talaga Herang yang ada di Kabupaten Majalengka.

(15)

3

Risha Ramadhita, 2013

Strategi Pengembangan Fasilitas Guna Meningkatkan Minat Wisatawan Di Obyek Wisata Talaga Herang Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.1

Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Talaga Herang

Tahun 2009-2011

Tahun Jumlah Wisatawan

2009 1235

2010 1212

2011 1312

Total 3759

Sumber : DISPORABUDPAR Kab. Majalengka

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa obyek wisata ini masih sangat sepi pengunjung yang datang. Hal ini disebabkan oleh penataan fasilitas yang ada di Talaga Herang tidak terawat dengan baik, dan kebersihan di area wisata yang terlihat kotor. Selain itu, kondisi sarana dan prasarana yang kurang mendukung membuat potensi alam dan daya tarik yang sudah ada menjadi kurang menarik bagi wisatawan. Hal tersebut dapat dilihat dari fasilitas umum seperti toilet kurang terawat dengan baik, warung makan dan minum belum tertata dengan rapi sehingga mengganggu pemandangan dari Talaga Herang itu sendiri dan akses jalan pun kurang diperhatikan.

(16)

4

Oleh karena itu, untuk menciptakan daya tarik yang lebih baik dan memenuhi kebutuhan wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Talaga Herang, maka dibutuhkan pengembangan dan penataan kawasan yang nantinya dapat memberikan kenyaman dan kepuasan kepada pengunjung.

Berdasarkan pada observasi yang telah dilakukan sebelumnya, setelah melihat konsisi fasilitas yang ada dan melakukan wawancara dengan beberapa wisatawan dan penduduk sekitar yang menyatakan menginginkan adanya perbaikan fasilitas di Talaga Herang, maka dirasakan perlu adanya penelitian secara komprehensif kedalam suatu tulisan karya ilmiah.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengangkat judul : “ STRATEGI PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA GUNA MENINGKATKAN

MINAT WISATAWAN DI OBYEK WISATA TALAGA HERANG

KABUPATEN MAJALENGKA “

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan, maka rumusan masalah yang didapat adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana potensi yang ada di obyek wisata Talaga Herang ?

2. Bagaimana kendala yang dihadapi dalam upaya pengembangan fasilitas yang ada di Talaga Herang dan apa solusi untuk menghadapi kendala tersebut ?

3. Bagaimana strategi pengembangan fasilitas yang harus di terapkan untuk meningkatkan minat wisatawan ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan potensi yang ada di obyek wisata Talaga Herang. 2. Mengidentifikasi kendala-kendala yang ada.

3. Mengkaji strategi pengembangan yang harus di terapkan untuk meningkatkan minat wisatawan

(17)

5

Risha Ramadhita, 2013

Strategi Pengembangan Fasilitas Guna Meningkatkan Minat Wisatawan Di Obyek Wisata Talaga Herang Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada pemerintah setempat dalam mengembangkan pariwisata Kabupaten Majalengka khususnya objek wisata Talaga Herang.

2. Memperluas pengetahuan dan wawasan serta memberikan kontribusi mengenai pengembangan fasilitas yang efisien.

3. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini.

4. Sebagai tambahan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk turut serta dalam mengembangkan pariwisata di Kabupaten Majalengka.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan

Bab ini menguraikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan Bab II Landasan Teori

Bab ini menguraikan tentang pengertian dan teori-teori yang relevan sebagai landasan dalam penelitian ini serta kerangka pemikiran dalam menyusun penelitian ini.

Bab III Metodologi Penelitian

Bab ini merupakan penjabaran mengenai metode-metode yang digunakan untuk melakukan penelitian ini.

Bab IV Pembahasan

Bab ini menguraikan tentang pembahasan dan penelitian berdasarkan data dan teori yang diperoleh dari penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Saran

(18)
(19)

Risha Ramadhita, 2013

Strategi Pengembangan Fasilitas Guna Meningkatkan Minat Wisatawan Di Obyek Wisata Talaga Herang Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di objek wisata Talaga Herang yang terletak di Desa Jerukleuleut, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka dengan luas +3 Ha. Objek wisata ini berstatus milik 3 Desa yaitu Desa Jerukleuleut, Desa Lengkongkulon dan Desa Padaherang, sedangkan lokasi objek itu sendiri berada di Desa Jerukleuleut. Jarak dari pusat Kota Majalengka menuju lokasi objek wisata +25 km. Untuk menuju lokasi dapat dilalui menggunakan mobil pribadi maupun sepeda motor dengan waktu kira-kira satu jam.

Gambar 3.1

Peta Lokasi Obyek Wisata Talaga Herang

(20)

23

B. Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, metode penelitian kualitatif adalah metode untuk menyelidiki obyek yang tidak dapat diukur dengan angka-angka ataupun ukuran lain yang bersifat eksak. Penelitian kualitatif juga bisa diartikan sebagai riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, secara mendalam di obyek wisata Talaga Herang.

Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian deskriptif. Menurut Soehartono dalam Atherton dan Telemmack mengungkapkan bahwa, ’penelitian deskriptif bertujuan memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau kelompok atau orang tertentu atau gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih’.

Adapun yang dimaksud dengan teknik pengambilan data ialah dengan cara bagaimana data-data yang menunjang dalam penilitian dapat dikumpulkan. Perlu ditambahkan bahwa, perkembangan secara fisik tentang kawasan penelitian. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Winarno (1980 : 40) sebagai berikut :

1. Mengetahui perkembangan secara fisik tertentu atau frekuensi terjadinya suatu aspek fenomenal tertentu.

(21)

24

Risha Ramadhita, 2013

Strategi Pengembangan Fasilitas Guna Meningkatkan Minat Wisatawan Di Obyek Wisata Talaga Herang Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sekarang berdasarkan fenomena atau gejala-gejala yang mungkin sehingga permasalahan yang sedang diteliti dapat terungkap.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Irawan (2005 : 57) mengungkapkan bahwa, jumlah keseluruhan unit analisis , yaitu objek yang akan diteliti disebut populasi. Populasi merupakan ”wilayah generalisasi yang terdiri atas, obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Menurut Sujana (1997 : 6), populasi yaitu “totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung atau pengukuran kuantitatif maupun kualitas mengenai karakteristik-karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang dipelajari sifat-sifatnya”.

Maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh wisatawan yang datang berkunjung ke objek wisata Talaga Herang. 2. Sampel

Menurut Irawan (2005 : 57), sampel adalah ”suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya”. Sampel menurut Sugiyono (2002:73) ”merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu”. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah sebagian wisatawan yang sedang berkunjung di Talaga Herang pada bulan November.

a. Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Goode (1952 : 22), terdapat dua syarat yang harus dipenuhi dalam prosedur pengambilan sampel, yaitu :

(22)

25

2) Besarnya sampel harus memadai.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik Non Probability sampling dengan cara pengambilan sampling Accidental sampling untuk wisatawan.

Menurut Irawan (2005 : 60) : Non Probability sampling (pengambilan sampel tidak berdasarkan peluang) adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi tidak menggunakan kaidah-kaidah probabilita. Accidental sampling yaitu, sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa direncanakan lebih dahulu. Juga jumlah sampel yang dikehenadaki tidak berdasrkan pertimbangan yang dapat dipertanggung jawabkan, asal memenuhi keperluan saja.

Supranto (2006 : 239) menjelaskan, “sampel penelitian meliputi jumlah elemen (responden) yang lebih besar dari persyaratan minimal sebanyak 30 elemen atau responden”. Menurut Guilford (1987 : 125), “di mana semakin besar sampel (makin besar nilai n = banyaknya elemen sampel) akan memberikan hasil yang lebih akurat”.

Menurut Umar (2004 : 108), “untuk mendapatkan sampel yang dapat mengambarkan populasi, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus Slovin”, sebagai berikut :

n : ukuran sampel N : ukuran populasi

e : Persentase kelonggaran ketidaktelitian (presesi) karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir. n 1

(23)

26

Risha Ramadhita, 2013

Strategi Pengembangan Fasilitas Guna Meningkatkan Minat Wisatawan Di Obyek Wisata Talaga Herang Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sampel dalam penelitian ini diperoleh dari jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata Talaga Herang selama tiga tahun terakhir yaitu tahun 2009-2011. Adapun data mengenai jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata Talaga Herang adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Talaga Herang

Tahun 2009-2011

Tahun Jumlah Wisatawan

2009 1235

2010 1212

2011 1312

Total 3759

Sumber : DISPORABUDPAR Kab. Majalengka

Untuk mendapatkan nilai sampel maka peneliti menggunakan rumus Slovin seperti yang telah dijelaskan diatas, adapun proses perhitungan dalam penentuan sampel tersebut adalah sebagai berikut :

n 1 3759 (0,15)3759 n 3759

1 3759 (0,0225) n 3759 1

n 85,57753759 n

Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 44 responden yang terdapat di objek wisata Talaga Herang. Menurut rumus di atas diketahui bahwa persentase kelonggaran atau e = 0,15, hal ini

n 1

(24)

27

dikarenakan pengunjung yang datang dalam kurun waktu yang ditentukan yaitu pada saat penulis menyebarkan kuesioner sangat sedikit. Oleh karena itu persentase yang diambil adalah 0,15.

D. Definisi Operasional

1. Fasilitas merupakan suatu wahana untuk melakukan atau mempermudah sesuatu, dapat pula dianggap sebagai suatu alat.

2. Fasilitas wisata merupakan sarana yang bertujuan untuk melayani dan merpermudah kegiatan atau aktivitas pengunjug yang dilakukan untuk mendapatkan pengalaman rekreasi.

3. Minat adalah kekuatan pendorong yang memaksa seseorang menaruh perhatian pada orang situasi atau aktifitas tertentu dan bukan pada yang lain, atau minat sebagai akibat yaitu pengalaman efektif yang distimular oleh hadirnya seseorang atau sesuatu obyek, atau karena berpartisipasi dalam suatu aktifitas (Mahmud, Dyimyati. 1982 ). 4. Talaga Herang merupakan salah satu obyek wisata yang berada di

Kabupaten Majalengka yang memiliki potensi alam yang patut dikembangkan seperti airnya yang sangat jernih sehingga wisatawan dapat melihat langsung ke dasar danau.

E. Instrumen Penelitian

(25)

28

Risha Ramadhita, 2013

Strategi Pengembangan Fasilitas Guna Meningkatkan Minat Wisatawan Di Obyek Wisata Talaga Herang Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis melalui dua cara, yaitu :

1. Teknik pengumpulan data primer, yaitu :

a. Metode Survey, yakni mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan pada responden baik secara lisan maupun tertulis

b. Metode Observasi adalah cara mengumpulkan data berlandaskan pada pengamatan langsung terhadap gejala fisik kawasan penelitian.

c. Kuesioner adalah tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. (Sugiono, 2004 : 162). Karena untuk memperoleh informasi yang relevan dan mengetahui data yang valid dan reliable.

2. Teknik pengumpulan data sekunder yaitu, teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi adalah pengambilan data melalui dokumen-dokumen atau catatan yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti. Selain itu mengumpulkan keterangan-keterangan dari berbagai literatur sebagai bahan perbandingan yang berkaitan dengan permasalahan yang penulis bahas dalam penyusunan skripsi ini.

G. Analisis Data

(26)

29

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah di pahami oleh diri sendiri dan orang lain (Sugiyono, 2012).

Untuk mengetahui potensi dan faktor-faktor yang menjadi penghambat yang dimiliki oleh lokasi penelitian yang menyangkut pengembangan fasilitas, maka selanjutnya akan dibantu dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threaths). Yoeti (1996:1330) menjelaskan mengenai pengertian SWOT sebagai berikut : 1. Stenghs (kekuatan), merupakan keunggulan yang dimiliki oleh sector

pariwisata dalam persaingan pasar.

2. Weaknesses (kelemahan), merupakan faktor yang menjadi penghambat dalam pengembangan kepariwisataan.

3. Opportunities (peluang), merupakan segala sesuatu yang dapat menunjang keberlangsungan kegiatan pariwisata baik itu datang dari internal maupun eksternal.

4. Threaths (ancaman), merupakan segala sesuatu yang dapat mendatangkan kerugian bagi kegiatan pariwisata.

(27)

30

Risha Ramadhita, 2013

Strategi Pengembangan Fasilitas Guna Meningkatkan Minat Wisatawan Di Obyek Wisata Talaga Herang Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2 Matriks SWOT

Faktor Internal Faktor Eksternal

Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)

Peluang (Opportunities) Keunggulan komprehensif Mobilisasi Ancaman (Threats) Memberikan pilihan Kerugian Sumber : Husein Umar (Strategic Management in Action 2005:220)

Menurut Fred R. David (2005:220) analisis SWOT dibuat untuk mengetahui faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang diketahui dari Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan Matriks External Factor Evalution (EFE).

1. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Matriks IFE merupakan faktor-faktor yang mengkaji mengenai faktor internal perusahaan. Dalam penellitian ini yaitu factor internal di objek wisata Talaga Herang yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang di anggap penting. Data diperoleh dari informasi yang dimiliki oleh perusahaan seperti system operasional, manajemen perusahaan, SDM, pemasaran dan sistem informasi perusahaan.

Tabel 3.3

Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Key Internal Factor Evaluation Bobot Rating Skor Kekuatan

(28)

31

Matriks EFE merupakan factor-faktor yang mengkaji mengenai factor eksternal perusahaan. Meliputi ancaman dan peluang yang dimiliki oleh objek wisata Talaga Herang. Matriks EFE digunakan untuk menganalisis faktor-faktor eksternal perusahaan seperti masalah ekonomi, social, budaya, demografi, lingkungan dan persaingan pasar. Adapun matriks External Factor Evalution (EFE) dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.4

Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Key Internal Factor Evaluation Bobot Rating Skor Peluang

- -

Ancaman -

-

Total 1,00

Sumber : Fred R. David 2005

Penjelasan mengenai tahapan kerja dalam analisis matriks IFE dan EFE yaitu :

a. Membuat critical success factors yaitu faktor-faktor utama yang mempengaruhi kesuksesan maupun kegagalan suatu usaha.

b. Menentukan bobot dari critical success factors dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot adalah 1,0. Nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan penilaian yang diberikan.

(29)

32

Risha Ramadhita, 2013

Strategi Pengembangan Fasilitas Guna Meningkatkan Minat Wisatawan Di Obyek Wisata Talaga Herang Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

nilai tersebut memiliki parameter tersendiri, dimana ditafsirkan dengan kategori sebagai berikut :

Bobot :

0,05 Dibawah rata-rata 0,10 Rata-rata

0,15 Diatas rata-rata 0,20 Sangat kuat

d. Menentukan rating setiap critical success factor antara 1-4. Rating tersebut ditentukan berdasarkan kondisi objek wisata Talaga Herang.

Rating :

1 Sangat lemah 2 Tidak begitu lemah 3 Cukup kuat

4 Sangat kuat

e. Mengalihkan nilai bobot dengan nilai ratingnya untuk mendapatkan skor semua critical success factor.

f. Menjumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi pengembangan fasilitas wisata di objek wisata Talaga Herang yang di nilai. Skor 4,0 mengindikasikan bahwa dalam respon dengan cara yang luar biasa terhadap peluang-peluang dan menghindari ancaman-ancaman yang ada (baik internal maupun eksternal perusahaan).

(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kabupaten Majalengka merupakan sebuah kota kecil yang terletak di sebelah barat Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Potensi pariwisata alam yang dimiliki oleh Kabupaten Majalengka pun cukup baik. Salah satu obyek wisata alam yang dimiliki Kabupaten Majalengka yaitu obyek wisata Talaga Herang. Obyek wisata Talaga Herang merupakan sebuah danau kecil yang terletak di perbatasan tiga desa yaitu Jerukleueut, Padaherang, dan Desa Lengkongkulon di distrik Sindangwangi, Majalengka. Air di Talaga Herang merupakan air yang mengalir dari sungai bawah tanah dan sumber airnya berasal dari gunung Ciremai. Talaga Herang mengandung arti danau yang airnya jernih. Danau ini cukup dalam dan berbatu terjal namun airnya yang jernih membuat keindahan tersendiri.

Selain airnya yang jernih, potensi yang dimiliki oleh obyek wisata Talaga Herang adalah letaknya yang berada di daerah perbukitan namun permukaanya relatif datar. Kecamatan Sindangwangi merupakan sentral penghasil buah durian, sehingga wisatawan yang datang dapat menjadikannya buah tangan.

Keberadaan obyek wisata Talaga Herang belum cukup dikenal oleh masayarakat umum dan tergolong masih dalam tahap pengembangan, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian di obyek wisata Talaga Herang tersebut. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka dapat diperoleh data sebagai berikut :

(31)

93

Risha Ramadhita, 2013

Strategi Pengembangan Fasilitas Guna Meningkatkan Minat Wisatawan Di Obyek Wisata Talaga Herang Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dikembangkan dapat berupa kegiatan camping atau outbond. Fasilitas yang ada sekarang masih belum memadai contohnya fasilitas umum seperti kamar mandi / WC yang tidak terawat. Selain itu fasilitas wisata seperti bebek-bebekan dan taman bermain masih perlu di renovasi agar dapat digunakan oleh wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Talaga Herang.

2. Hasil dari penilaian wisatawan terhadap fasilitas obyek wisata yang diperoleh dari 44 responden, sebagian besar responden mengatakan bahwa fasilitas umum sudah cukup memadai, namun fasilitas rekreasi masih jauh dari kata memuaskan. Fasilitas umum yang perlu dibenahi seperti mushola dan kamar mandi / WC, dikarenakan kondisinya yang kurang baik seperti atap yang bocor di beberapa titik, dan kebersihan kamar mandi yang tidak terawat. Selain itu fasilitas rekreasi yang ada pun jauh dari kata memuaskan dan perlu segera di benahi, seperti kondisi taman bermain yang sangat mengkhawatirkan. Oleh karena itu perlu adanya renovasi dan pengembangan yang tentunya akan mendukung dalam kegiatan wisata.

(32)

94

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di obyek wisata Talaga Herang, maka penulis dapat memberikan rekomendasi atau saran, sebagai berikut :

1. Melakukan renovasi secara bertahap terhadap fasilitas-fasilitas yang sudah tidak layak digunakan oleh wisatawan guna meningkatkan minat wisatawan dan kualitas obyek wisata.

2. Pihak pemerintah selaku pemilik lebih memperhatikan pengembangan yang ada di obyek wisata Talaga Herang.

3. Pihak pengelola perlu memperhatikan fasilitas dan lingkungan sekitar obyek wisata agar lebih tertata dan terawat.

(33)

Risha Ramadhita, 2013

Strategi Pengembangan Fasilitas Guna Meningkatkan Minat Wisatawan Di Obyek Wisata Talaga Herang Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Baud-Bovy, Manuel & Fred Lawson (1997). Tourism and Recreation Development : A Handbook of Physical Planning. Great Britain : The

Architectural Press Ltd.

Bukart and Medlik. 1974. Tourism Past Present, and Future. 2nd edition. London. Heinemann

Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majalengka Hening, Meitri. 2009. Modul Penelitian Analisis Data. Bandung.

Lancaster, Roger A. 1983. Recreation Park and Open Space Standard and guide lines. National Recreation and Park Association Publication

Marpaung, Dan Bahar, 2002. Pengantar Pariwisata. Bandung. Alfabeta

Mulyani, Ani. 2001. Perencanaan Lanskap Agrowisata Kawasan Situ Talaga Herang. Bogor

Nasution. 1996. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito Pendit, N. S. 2003. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta. Pradnya

Paramita.

Rangkuti, Fredi. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia.

Sugiyono, Prof. Dr. 2008, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta

Undang – Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.

Undang – Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air.

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 3.1
Tabel 3.1 Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Talaga Herang
Tabel 3.2 Matriks SWOT
+2

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN PADA OBYEK WISATA.. KEDUNGOMBO

faktor-faktor yang mempengaruhi minat wisatawan dalam berkunjung kekawasan wisata Sukuh-Cetho Kabupaten Karanganyar - Mengetahui daya tarik obyek wisata di Kecamatan Ngargoyoso

Seperti pada penelitian Surya Miarsih dan Anwani (2018) melakukan penelitian terkait analisis faktor-faktor yang mempengaruh minat berkunjung wisatawan ke obyek

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh citra destinasi dan fasilitas wisata secara simultan terhadap minat berkunjung ulang pada wisatawan Pantai Klayar

Berdasarkan hasil analisis AHP yang dilakukan terhadap responden key informans dan pengunjung wisatawan , kriteria yang tepat untuk mengembangkan obyek wisata batik di Kota

Oleh karena itu, agar kedepan obyek-obyek wisata di Kabupaten Blora menjadi destinasi(daerah tujuan) wisata unggulan, yakni obyek wisata tersebut disamping punya keunikan

Dari hasil penelitian, didapat bahwa kriteria yang tepat untuk untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di obyek wisata batik Kota Pekalongan adalah dengan

Parameter yang digunakan adalah kesesuaian dengan tujuan kawasan wisata, bagaimana akses menuju obyek wisata, fasilitas yang disediakan untuk menunjang obyek wisata,