• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN Nomor 59-K/PM.III-12/AD/IV/2020 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PUTUSAN Nomor 59-K/PM.III-12/AD/IV/2020 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Hal 1 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

PENGADILAN MILITER III-12 SURABAYA

PUTUSAN

Nomor 59-K/PM.III-12/AD/IV/2020

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : Ade Pradana.

Pangkat /NRP : Praka/31100437530292.

Jabatan : Ta Amb 3 Ru Amb 1 Ton EV Kikeslap 3.

Kesatuan : Yonkes 2/YBH/2 Kostrad.

Tempat, tanggal lahir : Malang, 25 Pebruari 1992.

Kewarganegaraan : Indonesia Jenis kelamin : Laki-laki.

Agama : Islam

Tempat tinggal : Asrama Yonkes 2/YBH/2 Kostrad Desa Girimoyo, Karangploso, atau Jl. Selorejo No. 7 Lowokwaru Kota Malang.

Terdakwa tidak ditahan.

PENGADILAN MILITER III-12 Surabaya tersebut diatas : Membaca : Berkas Perkara dari Denpom V/3 Malang Nomor BP-

42/A-42/X/2019 tanggal 15 Oktober 2019 atas nama Ade Pradana, Praka NRP 31100437530292.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdivif 2 Kostrad Nomor Kep/6/III/2020 tanggal 16 Maret 2020.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak / 48 / K / AD / IV / 2019 tanggal 7 April 2020.

3. Penetapan Kepala Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor Tapkim/59-K / PM.III-12 / AD / IV

(2)

Hal 2 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

/ 2020 tanggal 23 April 2020 tentang Penunjukan Hakim.

4. Penunjukan Panitera Nomor Juktera/59-K / PM.III- 12 / AD / IV / 2020 tanggal 24 April 2020 tentang Penunjukan Panitera Pengganti.

5 Penetapan Hakim Ketua Nomor Tapsid/ 59-K / PM.III-12 / AD / IV / 2020 tanggal 24 April 2020 tentang Penetapan Hari sidang.

6. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para saksi serta Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak 48 / K / AD / IV / 2020 tanggal 7 April 2020, didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh para saksi dipersidangan dibawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa :

a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

“Ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai”.

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 86 ke-1 KUHPM.

b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi :

Pidana Penjara selama 5 (lima) bulan

c. Menetapkan barang bukti berupa surat-surat yaitu :

- 2 (dua) lembar daftar Absensi personil Kompi Keslap 3 Yonkes 2/YBH/2 Kostrad

(3)

Hal 3 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

bulan Agustus 2019 sampai dengan bulan September 2019.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

d. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sejumlah Rp7.500,00 (tujuh ribu lima ratus rupiah).

2. Permohonan Terdakwa yang disampaikan secara lisan dipersidangan dan menyatakan Terdakwa menyadari akan kesalahan dan menyesali atas perbuatan serta berjanji tidak akan mengulangi lagi, oleh karena mohon kepada Majelis Hakim untuk menjatuhkan pidana seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu sejak tanggal Lima belas bulan Agustus tahun 2000 Sembilan belas sampai dengan tanggal sebelas bulan September tahun 2000 Sembilan belas atau setidak-tidaknya pada suatu- waktu dalam bulan Agustus tahun 2000 Sembilan belas sampai dengan bulan September tahun 2000 Sembilan belas atau setidak-tidaknya pada suatu-waktu dalam tahun 2000 Sembilan belas bertempat di Yonkes 2/YBH/2 Kostrad, atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana:

“Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari”

Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2010 melalui pendidikan Secata PK di RindamV/Brawijaya Magetan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian mengikuti kejuruan di

(4)

Hal 4 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

Dodiklatpur Asembagus Situbondo dan lulus tahun 2011 ditempatkan di Brigif 9 Jember selanjutnya pada tahun 2012 Terdakwa pindah Satuan di Yonkes 2/YBH/2 Kostrad sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Praka NRP 31100437530292;

2. Bahwa Terdakwa meninggalkan Kesatuan Yonkes 2/YBH/2 Kostrad tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan sejak tanggal 15 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 11 September 2019;

3. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin dari Dansatnya, Terdakwa berada di Surabaya, Lamongan dan Palembang dengan kegiatan jalan- jalan dan terapi pengobatan alternative;

4. Bahwa penyebab Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya tersebut karena Terdakwa memiliki hutang piutang baik di Kesatuan maupun di luar Kesatuan, serta Terdakwa memiliki WIL (wanita Idaman Lain) atas nama Sdri Fauziatun Ni’mah yang bertempat tinggal di Dsn Tlogorejo Rt 004 Rw 012 Ds Wonorejo Kec Lawang Kab Malang;

5. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Atasan tersebut, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaannya ke Kesatuan baik melalui surat rpaupun telepon serta Terdakwa tidak membawa barang inventaris milik Satuan;

6. Bahwa Terdakwa kembali ke kesatuan pada tanggal 11 September 2019 dengan cara ditangkap oleh Kasi 1/idik Yonkes 2/YBH/2 Kostrad beserta 6 (enam) orang anggota di rumah Sdri Fauziatun Ni’mah dengan alamat Dsn Tlogorejo Rt 004 Rw 012 Ds Wonorejo Kec Lawang Malang;

7. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah melakukan ketidakhadiran tanpa ijin yang sah dari Danyonkes 2/YBH/2 Kostrad atau Atasan lain yang berwenang sejak

(5)

Hal 5 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

tanggal 15 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 11 September 2019 atau selama 27 (dua puluh tujuh) hari secara berturut-turut; dan

8. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan Terdakwa maupun Satuan Terdakwa tidak sedang disiapkan melaksanakan tugas operasi militer.

Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur- unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal 86 ke-1 KUHPM Menimbang : Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan

bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya dan Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan Oditur Militer Terdakwa tidak mengajukan eksepsi/keberatan.

Menimbang : Bahwa di sidang Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum, dan menyatakan akan dihadapi sendiri.

Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

Saksi-1

Nama Lengkap : Sapto Rudianto.

Pangkat/NRP : Sertu/31980697870377.

Jabatan : Bamin Kompi Keslap 3.

Kesatuan : Yonkes 2/YBH/2 Kostrad.

Tempat,tanggal lahir : Malang, 7 Maret 1977.

Jenis Kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

(6)

Hal 6 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

Tempat tinggal : Jl. Kebonagung No. 37 Rt. 1 Rw. 2 Ds. Tamanharjo Singosari Malang.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2016 ketika sama sama berdinas di Yonkes 2/YBH/2 Kostrad, dalam hubungan sebagai atasan dengan bawahan namun tidak ada hubungan keluarga;

2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan sejak tanggal 15 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 11 September 2019;

3. Bahwa Saksi mengetahui sebelum melakukan tindak pidana THTI sekarang ini, Terdakwa pernah melalukan tindak pidana KDRT pada tahun 2017 namun tidak di proses hanya pembinaan Satuan;

4. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa saat ini sudah mempunyai istri atas nama Sdri Mufiddah serta telah dikaruniai seorang putra yang berumur 5 (lima) tahun serta bertempat tinggal di Jl. Selorejo C No 07 Kec Lowokwaru Kota Malang, namun sejak tahun 2017 Terdakwa dengan istrinya pisah ranjang dan Terdakwa bertempat tinggal di Asrama Yonkes 2/YBH/2 Kostrad;

5. Bahwa sepengetahuan Saksi penyebab Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya tersebut karena Terdakwa memiliki hutang piutang baik di Kesatuan maupun di luar Kesatuan serta Terdakwa memiliki WIL (wanita Idaman Lain) atas nama Sdri Fauziatun Ni’mah yang bertempat tinggal di Dsn. Tlogorejo Rt 004 Rw 012 Ds Wonorejo Kec Lawang Kab Malang;

6. Bahwa Saksi tidak mengetahui apa kegiatan Terdakwa selama pergi meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan.

(7)

Hal 7 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

7. Bahwa Saksi mengetahui selama Terdakwa pergi meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan tidak pernah memberitahukan keberadaannya ke Kesatuan baik melalui surat maupun telepon;

8. Bahwa Saksi mengetahui selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya, Terdakwa tidak membawa senjata api dan barang infentaris militer lainnya.

9. Bahwa Saksi mengetahui pada hari rabu tanggal 11 September 2019 sekira pukul 16.00 Wib Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap, selanjutnya oleh pihak Kesatuan dilakukan penahanan dan melimpahkan perkara Terdakwa ini ke Denpom V/3 Malang.

10. Bahwa Saksi mengetahui selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan baik Terdakwa maupun kesatuan Yonkes 2/YBH/2 Kostrad tidak sedang disiapkan untuk melaksanakan tugas operasi militer.

Atas keterangan Saksi-1 tersebut Terdakwa pada pokoknya membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa Saksi atas nama Rumanto erma telah dipanggil oleh Oditur Militer secara sah sesuai ketentuan yang berlaku namun tidak dapat hadir di persidangan dengan ada relaas panggilan berupa surat keterangan dari Danyonkes 2 Nomor Sket/61/V/2020 tanggal 12 Mei 2020 yang menerangkan bahwa saksi sedang mengikuti pendidikan Secapa AD dan Oditur Miiter menyatakan tidak sanggup lagi menghadirkan Saksi tersebut, oleh karenanya Oditur Militer memohon agar keterangan Saksi tersebut yang ada dalam berkas perkara dibacakan dengan alasan Saksi sudah memberikan keterangan dibawah sumpah pada saat diperiksa ditingkat penyidikan. Oleh karena itu Majelis Hakim menerangkan

(8)

Hal 8 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

berdasarkan Pasal 155 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer keterangan Saksi tersebut dapat dibacakan dan nilainya sama dengan keterangan Saksi yang hadir di persidangan. Atas persetujuan Terdakwa dan Oditur Militer keterangan Saksi tersebut dibacakan yaitu:

Saksi-2

Nama Lengkap : Rusmanto.

Pangkat/NRP : Serma/21020072890282.

Jabatan : Dansi Intel Staf 1/Idik.

Kesatuan : Yonkes 2/YBH/2 Kostrad.

Tempat,tanggal lahir : Tuban, 28 Pebruari 1982.

Jenis Kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Ds. Campurejo Rt. 10 Rw.

02 Kec. Bojonegoro Kab.

Bojonegoro.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2016 ketika sama sama berdinas di Yonkes 2/YBH/2 Kostrad, dalam hubungan sebagai atasan dengan bawahan namun tidak ada hubungan keluarga;

2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa telah pergi meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan sejak tanggal 15 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 11 September 2019;

3. Bahwa sepengetahuan Saksi sebelum melakukan tindak pidana THTI sekarang ini, Terdakwa pernah melalukan tindak pidana KDRT pada tahun 2017 namun tidak di proses hanya pembinaan Satuan;

4. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa saat ini sudah mempunyai istri atas nama Sdri Mufiddah serta telah dikaruniai seorang putra yang berumur 5 (lima) tahun serta bertempat tinggal di Jl. Selorejo C No 07 Kec owokwaru Kota Malang, namun sejak tahun 2017

(9)

Hal 9 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

Terdakwa dengan istrinya pisah ranjang dan Terdakwa bertempat tinggal di Asrama Yonkes 2/YBH/2 Kostra;

5. Bahwa sepengetahuan Saksi penyebab Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya tersebut karena Terdakwa memiliki hutang piutang baik di Kesatuan maupun di luar Kesatuan serta Terdakwa memiliki WIL (wanita Idaman Lain) atas nama Sdri Fauziatun Ni’mah yang bertempat tinggal di Dsn Tlogorejo Rt 004 Rw 012 Ds Wonorejo Kec Lawang Kab Malang;

6. Bahwa Saksi tidak mengetahui apa kegiatan Terdakwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan, dan Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaannya ke Kesatuan baik melalui surat maupun telepon;

7. Bahwa sepengetahuan Saksi selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya, Terdakwa tidak membawa senjata api dan barang infentaris militer lainnya;

8. Bahwa Saksi mengetahui pada hari rabu tanggal 11 .September 2019 sekira pukul 16.00 Wib Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap oleh Saksi dengan dipimpin Kasi 1/idik Yonkes 2/YBH/2 Kostrad beserta 5 (lima) orang anggota lainnya berdasarkan Sprin Danyonkes 2/YBH/2 Kostard Nomor Sprin/670/IX/2019 tanggal 9 September 2019 di rumah WILnya atas nama Sdri Fauziatun Ni’mah yang bertempat tinggal di Dsn Tlogorejo Rt 004 Rw 012 Ds Wonorejo Kec Lawang Kab Malang, selanjutnya oleh Kesatuan Terdakwa dilakukan penahanan di Kesatuan dan melimpahkan perkara ke Denpom V/3 Malang;

9. Bahwa Saksi mengetahui selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan baik Terdakwa maupun

(10)

Hal 10 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

kesatuan Yonkes 2/YBH/2 Kostrad tidak sedang disiapkan untuk melaksanakan tugas operasi militer.

Atas keterangan Saksi-2 yang tidak hadir dan keterangannya dibacakan dipersidangan, Terdakwa pada pokoknya membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa didalam sidang Terdakwa menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2010 melalui pendidikan Secata PK di Rindam V/Brawijaya Magetan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian mengikuti kejuruan di Dodiklatpur Asembagus Situbondo setelah lulus tahun 2011 ditempatkan di Brigif 9 Jember selanjutnya pada tahun 2012 Terdakwa pindah Satuan di Yonkes 2/YBH/2 Kostrad sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Praka;

2. Bahwa Terdakwa telah pergi meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan sejak tanggal 15 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 11 September 2019;

3. Bahwa Terdakwa sebelum melakukan tindak pidana THTI sekarang ini, pernah melalukan tindak pidana KDRT pada tahun 2017 namun tidak di proses hanya pembinaan Satuan;

4. Bahwa kegiatan Terdakwa selama THTI, Terdakwa pergi ke Surabaya di kost temannya selama 1 (satu) minggu dengan kegiatan jalan-jalan dan terapi pengobatan alternatif selanjutnya pergi kerumah temannya di Lamongan selama 3 (tiga) hari dengan kegiatan jalan- jalan kemudian kembali lagi ke tempat kost temannya di Surabaya selama 2 (dua) hari.

5. Bahwa Terdakwa selanjutnya karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kemudian menjual Handpone dan keesokan harinya pergi menuju ke Palembang didaerah Jakabaring di rumah saudara selama 2 (dua) minggu

(11)

Hal 11 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

dengan kegiatan jalan-jalan dan membantu membangun rumah serta terapi alternatif;

6. Bahwa selanjutnya Terdakwa pada tanggal 11 September 2019 pergi menuju ke Malang kerumah orang tuanya kemudian sekira pada pukul 13.00 Wib Terdakwa pergi menuju kerumah pacarnya atas nama Sdri Fauziatun Ni’mah dengan alamat Dsn. Tlogorejo Rt 004 Rw 012 Ds Wonorejo Kec Lawang Malang dengan kegiatan hanya ngobrol;

7. Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap oleh Kesatuan pada hari rabu tanggal 11 September 2019 sekira pukul 16.00 Wib di rumah pacarnya atas nama Sdri Fauziatun Ni’mah dengan alamat Dsn. Tlogorejo Rt 004 Rw 012 Ds Wonorejo Kec Lawang Malang selanjutnya pihak Kesatuan melakukan penahanan diruang tahanan Yonkes 2/YBH/2 Kostrad serta melimpahkan perkara Terdakwa ke Denpom V/3 Malang;

8. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah melakukan ketidakhadiran tanpa ijin yang sah dari Danyonkes 2/YBH/2 Kostrad sejak tanggal 15 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 11 September 2019 atau selama 27 (dua puluh tujuh) hari secara berturut;

9. Bahwa penyebab Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya tersebut karena ingin menenangkan diri serta berobat alternatif dan Terdakwa ada masalah hutang piutang/ekonomi;

10. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya, Terdakwa tidak membawa senjata api dan barang infentaris militer lainnya;

11. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan baik Terdakwa maupun kesatuan Yonkes 2/YBH/2 Kostrad tidak sedang disiapkan untuk melaksanakan tugas operasi militer.

(12)

Hal 12 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

Menimbang : Bahwa atas keterangan para saksi yang hadir dipersidangan dan keterangan Terdakwa di dalam persidangan, Majelis Hakim menganggap perlu mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

1. Bahwa Majelis Hakim berpendapat keterangan yang disampaikan oleh para Saksi tersebut diatas setelah diteliti dan dinilai telah bersesuaian antara satu dengan yang lain dan bersesuaian pula dengan surat-surat yang diajukan oleh Oditur Militer sebagai barang bukti, untuk itu Majelis Hakim berpendapat bahwa Keterangan Saksi tersebut di atas dapat dijadikan sebagai Alat Bukti.

2. Bahwa Majelis Hakim berpendapat keterangan yang disampaikan oleh Terdakwa di dalam persidangan tersebut setelah diteliti dan dinilai telah bersesuaian antara Keterangan Terdakwa dengan keterangan para Saksi dan bersesuaian pula dengan surat-surat yang diajukan oleh Oditur Militer sebagai barang bukti untuk itu Majelis Hakim berpendapat Keterangan Terdakwa di atas dapat dijadikan sebagai Alat Bukti.

Menimbang : Barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majlis:

- 2 (dua) lembar daftar Absensi personil Kompi Keslap 3 Yonkes 2/YBH/2 Kostrad bulan Agustus 2019 sampai dengan bulan September 2019.

Menimbang : Bahwa barang bukti surat berupa 2 (dua) lembar daftar absensi tersebut di atas, seluruhnya telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa serta Oditur Militer di persidangan dan telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara Terdakwa, yang ternyata dibenarkan oleh Terdakwa sebagai bukti ketidak hadiran Terdakwa tanpa izin yang sah dari Danyonkes 2/YBH/2 seperti tertulis dalam dalam Absensi TK yang berarti tanpa keterangan, dan setelah dihubungkan dengan bukti-bukti lain saling berhubungan dan bersesuaian sehingga dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.

(13)

Hal 13 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

Menimbang : Bahwa setelah menghubungkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan barang bukti yang diajukan di persidangan, maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut:

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2010 melalui pendidikan Secata PK di Rindam V/Brawijaya Magetan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian mengikuti kejuruan di Dodiklatpur Asembagus Situbondo setelah lulus tahun 2011 ditempatkan di Brigif 9 Jember selanjutnya pada tahun 2012 Terdakwa pindah Satuan di Yonkes 2/YBH/2 Kostrad sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Praka;

2. Bahwa benar para saksi mengetahui Terdakwa telah pergi meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan sejak tanggal 15 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 11 September 2019;

3. Bahwa benar para saksi mengetahui Terdakwa sebelum melakukan tindak pidana THTI sekarang ini, pernah melalukan tindak pidana KDRT pada tahun 2017 namun tidak di proses hanya pembinaan Satuan;

4. Bahwa benar kegiatan Terdakwa selama THTI, Terdakwa pergi ke Surabaya di kost temannya selama 1 (satu) minggu dengan kegiatan jalan-jalan dan terapi pengobatan alternatif selanjutnya pergi kerumah temannya di Lamongan selama 3 (tiga) hari dengan kegiatan jalan-jalan kemudian kembali lagi ke tempat kost temannya di Surabaya selama 2 (dua) hari.

5. Bahwa benar Terdakwa selanjutnya karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kemudian menjual Handpone dan keesokan harinya pergi menuju ke Palembang didaerah Jakabaring di rumah saudara selama 2 (dua) minggu dengan kegiatan jalan-jalan dan membantu membangun rumah serta terapi alternatif;

6. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa pada tanggal 11

(14)

Hal 14 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

September 2019 pergi menuju ke Malang kerumah orang tuanya kemudian sekira pada pukul 13.00 Wib Terdakwa pergi menuju kerumah pacarnya atas nama Sdri Fauziatun Ni’mah dengan alamat Dsn. Tlogorejo Rt 004 Rw 012 Ds Wonorejo Kec Lawang Malang dengan kegiatan hanya ngobrol;

7. Bahwa benar para saksi mengetahui Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap oleh Kesatuan pada hari rabu tanggal 11 September 2019 sekira pukul 16.00 Wib di rumah pacarnya atas nama Sdri Fauziatun Ni’mah dengan alamat Dsn. Tlogorejo Rt 004 Rw 012 Ds Wonorejo Kec Lawang Malang selanjutnya pihak Kesatuan melakukan penahanan diruang tahanan Yonkes 2/YBH/2 Kostrad serta melimpahkan perkara Terdakwa ke Denpom V/3 Malang;

8. Bahwa benar para saksi mengetahui dengan demikian Terdakwa telah melakukan ketidakhadiran tanpa ijin yang sah dari Danyonkes 2/YBH/2 Kostrad sejak tanggal 15 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 11 September 2019 atau selama 27 (dua puluh tujuh) hari secara berturut;

9. Bahwa benar penyebab Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya tersebut karena ingin menenangkan diri serta berobat alternatif dan Terdakwa ada masalah hutang piutang/ekonomi;

10. Bahwa benar para saksi mengetahui selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya, Terdakwa tidak membawa senjata api dan barang infentaris militer lainnya;

11. Bahwa benar para saksi mengetahui selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan baik Terdakwa maupun kesatuan Yonkes 2/YBH/2 Kostrad tidak sedang disiapkan untuk melaksanakan tugas operasi militer.

(15)

Hal 15 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan yang disusun secara tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

- Unsur ke Satu : “Militer “.

- Unsur ke dua : “Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin “.

- Unsur ke tiga : “Dalam waktu damai “

- Unsur ke empat: “Minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari “.

Menimbang : Bahwa mengenai Dakwaan tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Unsur ke satu : “ Militer “

Bahwa kata “ Militer “ berasal dari bahasa Yunani “ Miles “ yang berarti seseorang yang dipersenjatai dipersiapkan untuk menghadapi tugas – tugas pertempuran atau peperangan terutama dalam rangka pertahanan keamanan negara.

Bahwa seorang militer ditandai dengan adanya pangkat, Nrp, jabatan dan kesatuan didalam melaksanakan tugasnya atau dinas memakai pakaian seragam sesuai dengan matranya, lengkap dengan tanda pangkat, lokasi kesatuan dan atribut lainnya.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya yang terungkap dipersidangan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2010 melalui pendidikan Secata PK di Rindam V/Brawijaya Magetan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian mengikuti kejuruan di Dodiklatpur Asembagus Situbondo setelah lulus tahun 2011 ditempatkan di Brigif 9 Jember selanjutnya pada tahun 2012 Terdakwa pindah Satuan di Yonkes 2/YBH/2 Kostrad sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Praka;

(16)

Hal 16 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

2. Bahwa benar berdasarkan Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdiv 2 Kostrad Nomor Kep/06/III/2020 tanggal 16 Maret 2020, menyatakan bahwa Terdakwa adalah Ade Pradana, pangkat Praka, NRP 31100437530292, Jabatan Ta Amb 3 Ru Amb 1 Ton EV Kikeslap 3 Yonkes 2/YBH/2 Kostrad.

3. Bahwa benar berdasarkan keterangan para Saksi dan Terdakwa dipersidangan, Terdakwa sampai saat pemeriksaan dipersidangan masih berstatus prajurit aktif dan tidak pernah diberhentikan ataupun mengundurkan diri dari dinas keprajuritan TNI.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke satu “ Militer “ telah terpenuhi.

Unsur ke dua : “Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin “.

Bahwa yang dimaksud dengan sengaja ( Dolus ) didalam KUHP tidak ada pengertian maupun penafsirannya, Adapun penafsiran “ Dengan sengaja “ atau “ kesengajaan “ disesuaikan dengan perkembangan dan keadaan hukum masyarakat, oleh karena itu terdapat banyak ajaran, penapat dan pembahasannya mengenai istilah kesengajaan ini.

Bahwa kesengajaan ( Dolus ) menurut Memori Van Toelichting ( MVT ) atau memori penjelaan yang dimaksud dengan sengaja adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.

Bahwa “melakukan ketidak hadiran tanpa izin“ berarti tidak hadir dikesatuan sebagaimana lazimnya seorang prajurit antara lain didahului dengan apel pagi, melaksanakan tugas – tugas yang dibebankan atau yang menjadi tanggung jawabnya, kemudian apel siang sedangkan yang dimaksud dengan tanpa ijin artinya ketidak hadiran tanpa sepengetahuan atau seijin komandan atau pimpinannya sedang yang dimaksud tidak hadir berarti tidak berada

(17)

Hal 17 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

ditempat yang telah ditentukan baginya untuk melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya yang terungkap dipersidangan diperoleh fakta – fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar para saksi mengetahui Terdakwa telah pergi meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan sejak tanggal 15 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 11 September 2019;

2. Bahwa benar para saksi mengetahui Terdakwa sebelum melakukan tindak pidana THTI sekarang ini, pernah melalukan tindak pidana KDRT pada tahun 2017 namun tidak di proses hanya pembinaan Satuan;

3. Bahwa benar kegiatan Terdakwa selama THTI, Terdakwa pergi ke Surabaya di kost temannya selama 1 (satu) minggu dengan kegiatan jalan-jalan dan terapi pengobatan alternatif selanjutnya pergi kerumah temannya di Lamongan selama 3 (tiga) hari dengan kegiatan jalan-jalan kemudian kembali lagi ke tempat kost temannya di Surabaya selama 2 (dua) hari.

4. Bahwa benar Terdakwa selanjutnya karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kemudian menjual Handpone dan keesokan harinya pergi menuju ke Palembang didaerah Jakabaring di rumah saudara selama 2 (dua) minggu dengan kegiatan jalan-jalan dan membantu membangun rumah serta terapi alternatif;

5. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa pada tanggal 11 September 2019 pergi menuju ke Malang kerumah orang tuanya kemudian sekira pada pukul 13.00 Wib Terdakwa pergi menuju kerumah pacarnya atas nama Sdri Fauziatun Ni’mah dengan alamat Dsn. Tlogorejo Rt 004 Rw 012 Ds Wonorejo Kec Lawang Malang dengan kegiatan hanya ngobrol;

(18)

Hal 18 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

6. Bahwa benar para saksi mengetahui Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap oleh Kesatuan pada hari rabu tanggal 11 September 2019 sekira pukul 16.00 Wib di rumah pacarnya atas nama Sdri Fauziatun Ni’mah dengan alamat Dsn. Tlogorejo Rt 004 Rw 012 Ds Wonorejo Kec Lawang Malang selanjutnya pihak Kesatuan melakukan penahanan diruang tahanan Yonkes 2/YBH/2 Kostrad serta melimpahkan perkara Terdakwa ke Denpom V/3 Malang;

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke dua “ Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin “ telah terpenuhi.

Unsur ke tiga : “Dalam waktu damai “.

Bahwa yang dimaksud “Dalam waktu damai “ berarti bahwa Terdakwa atau seorang prajurit melakukan ketidak hadiran tanpa ijin itu Negara Republik Indonesia dalam keadaan damai atau kesatuannya tidak sedang melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 58 KUHPM yaitu perluasan dari keadaan perang.

Menimbang : berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya yang terungkap dipersidangan diperoleh fakta – fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar penyebab Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya tersebut karena ingin menenangkan diri serta berobat alternatif dan Terdakwa ada masalah hutang piutang/ekonomi;

2. Bahwa benar para saksi mengetahui selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya, Terdakwa tidak membawa senjata api dan barang infentaris militer lainnya;

3. Bahwa benar para saksi mengetahui selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan baik Terdakwa maupun kesatuan Yonkes 2/YBH/2 Kostrad tidak sedang disiapkan untuk

(19)

Hal 19 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

melaksanakan tugas operasi militer.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke tiga “ dalam waktu damai “ telah terpenuhi.

Unsur ke empat : “ Minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari “.

Unsur ini merupakan batasan jangka waktu ketidak hadiran yang dilakukan oleh Terdakwa yaitu tidak lebih lama dari tiga puluh hari.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya yang terungkap dipersidangan diperoleh fakta – fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar para saksi mengetahui Terdakwa telah melakukan ketidakhadiran tanpa ijin yang sah dari Danyonkes 2/YBH/2 Kostrad sejak tanggal 15 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 11 September 2019 atau selama 27 (dua puluh tujuh) hari secara berturut;

2. Bahwa benar sudah menjadi pengetahuan umum kalau waktu selama 27 (dua puluh tujuh) hari adalah lebih lama dari 1 (satu) hari dan tidak lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

Dengan demikian Majelis hakim berpendapat bahwa unsur ke empat “Minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari “ telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa oleh karena semua unsur dakwaan Oditur Militer telah terpenuhi, Majelis Hakim berpendapat dakwaan Oditur Militer telah terbukti secara sah dan meyakinkan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dipersidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana“ Militer yang dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari” sebagaimana diatur dan diancam menurut Pasal 86 ke-1 KUHPM.

(20)

Hal 20 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

Menimbang : Bahwa oleh karena Majelis Hakim dalam persidangan tidak menemukan sesuatu bukti bahwa Terdakwa adalah orang tidak mampu bertanggungjawab atas kesalahannya itu dan tidak menemukan sesuatu alasanpun, baik alasan pembenar maupun alasan pemaaf sebagai alasan penghapus pidana bagi Terdakwa, maka oleh karena itu sudah selayaknya dan seadilnya apabila Terdakwa bertanggungjawab atas kesalahannya tersebut dan patut apabila dipidana.

Menimbang : Bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum dan juga untuk menjaga kepentingan militer, menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan, dan menjaga kepentingan militer dalam arti tetap menjaga agar kepentingan militer tidak dirugikan dan sekaligus terus mendorong agar setiap prajurit tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan hukum yang berlaku dalam keadaan yang bagaimanapun juga.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

1. Bahwa mengenai bersalah atau tidaknya Terdakwa dalam melakukan Tindak Pidana sebagai mana dalam Surat Dakwaan yang sudah dituangkan dalam Tuntutannya yang menyatakan Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana ” Militer yang dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa izin dalam waktu damai minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari”, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 86 ke-1 KUHPM, Majelis Hakim akan membuktikan dan menguraikan sendiri sebagaimana fakta hukum yang ditemukan dan terungkap dalam persidangan sebagai mana diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini.

2. Bahwa mengenai lamanya pidana yang layak dan patut untuk dijatuhkan terhadap Terdakwa serta jenis

(21)

Hal 21 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

pidananya, Majelis Hakim juga akan mempertimbangkan sendiri lebih lanjut dalam putusan ini, setelah memperhatikan sifat, hakikat dan akibat perbuatannya serta hal-hal yang mempengaruhi serta fakta-fakta yang melingkupi terjadinya perbuatan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa tidak mengajukan Pembelaan (Pleidoi) tetapi mengajukan permohonan keringanan hukuman (Klemensi) secara lisan kepada Majelis Hakim, untuk itu Majelis Hakim tidak perlu mempertimbangkannya dalam putusan ini tetapi akan mempertimbangkannya pada saat menilai sifat hakikat, akibat dan hal-hal yang mempengaruhi serta hal-hal yang meringankan dan memberatkan pidananya.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat, hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Bahwa latar belakang perbuatan Terdakwa yang menjadi perkara ini berawal karena Terdakwa mempunyai banyak hutang serta mempunyai WIL (Wanita Idaman Lain), kemudian langsung pergi meninggalkan satuan tanpa izin untuk menenangkan diri dan berobat alternative di Surabaya, Lamongan dan Palembang, hal ini menunjukkan sifat Terdakwa yang tidak peduli atau mengabaikan ketentuan yang berlaku bagi seorang prajurit yang akan pergi meninggalkan dinas yang seharusnya mengajukan izin terlebih dahulu.

2. Bahwa perbuatan Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa izin, pada hakekatnya telah mengetahui sebagai prajurit yang segala perilakunya sudah diatur dalam aturan-aturan mengenai disiplin dan apabila ia ingin meninggalkan kesatuan harus mengajukan izin terlebih dahululu namun tidak dilakukan, hal ini menunjukkan rendahnya kadar disiplin pada diri Terdakwa serta kurangnya dalam menghayati norma-norma yang berlaku di dalam kehidupan TNI, sehingga Terdakwa lebih

(22)

Hal 22 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

mengutamakan kepentingan pribadinya dari pada kepentingan dinas.

3. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut dapat mempengaruhi pembinaan disiplin disatuan Yonkes 2/YBH/2 Kostrad disamping itu juga mempengaruhi pelaksanaan tugas pokok di satuan dikarenakan tugas dan tanggung-jawab yang menjadi kewajiban Terdakwa harus dialihkan ke personil lain, sementara personil tersebut juga mempunyai tugas dan tanggung-jawab sendiri, yang pada akhirnya dapat menghambat pencapaian tugas pokok serta dapat merusak sendi- sendi disiplin keprajuritan di kesatuan.

4. Bahwa hal-hal yang mempengaruhi perbuatan Terdakwa karena Terdakwa banyak hutang dan mempunyai WIL (Wanita Idaman Lain), sehingga Terdakwa pergi meninggalkan satuan untuk menenangkan diri dan takut untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi baik kepada teman maupun atasannya.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insaf dan kembali pada jalan yang benar menjadi warga Negara dan prajurit TNI yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga, oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu:

Hal-hal yang meringankan :

1. Terdakwa masih muda usianya sehingga masih dapat dibina menjadi prajurit TNI yang baik.

2. Terdakwa kooperatif dipersidangan dan menyesali perbuatannya serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

3. Terdakwa belum pernah dijatuhi hukuman baik pidana maupun disiplin.

(23)

Hal 23 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

Hal-hal yang memberatkan :

1. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta marga butir ke-5 “Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, memegang teguh disiplin, patuh dan taat kepada pimpinan serta menjunjung tinggi sikap dan kehormatan Prajurit” dan Sumpah Prajurit butir ke-2 “Tunduk kepada hukum dan memegang teguh disiplin keprajuritan”.

2. Perbuatan Terdakwa dapat merusak penegakan disiplin di Satuan Terdakwa Yonkes 2/YBH/2 Kostrad yang sudah terbina dan tertata dengan baik.

3. Terdakwa kembali ke kesatuan dengan cara ditangkap.

Menimbang : Bahwa tujuan pemidanaan bagi seorang prajurit lebih ditujukan dalam rangka pembinaan dan bukan untuk balas dendam akan tetapi supaya dapat menimbulkan efek jera dan tidak mengulangi perbuatannya, oleh karenanya setelah meneliti dan mempertimbangkan sifat, hakikat dan akibat perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang meringankan maupun yang memberatkan dan dari rangkaian perbuatannya dengan memperhatikan rasa keadilan, kepastian hukum serta kemanfaatannya, Majelis Hakim berpendapat tuntutan pidana penjara yang dimohonkan oleh Oditur Militer masih terlalu berat dan tidak sebanding serta tidak mencerminkan adanya pembinaan, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat pidana sebagaimana dimohonkan oleh Oditur Militer harus diperingan dan berpendapat mengenai permohonan keringanan hukuman yang disampaikan oleh Terdakwa sepanjang mengenai penjatuhan pidananya dinyatakan dapat diterima untuk sebagian.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.

(24)

Hal 24 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa surat- surat yaitu :

- 2 (dua) lembar daftar Absensi personil Kompi Keslap 3 Yonkes 2/YBH/2 Kostrad bulan Agustus 2019 sampai dengan bulan September 2019.

Menimbang : Bahwa oleh karena barang bukti berupa surat tersebut di atas yang menerangkan tentang ketidak hadiran Terdakwa dikesatuan dan dibuat oleh pejabat yang berwenang serta berkaitan erat dengan perkara Terdakwa dan sejak semula telah melekat dalam berkas perkara serta merupakan kelengkapan berkas perkara, maka Majelis Hakim menentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mengingat : Pasal 86 ke-1 KUHPM, Pasal 190 Ayat (1) Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

MENGADILI

1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : Ade Pradana, Praka NRP 31100437530292; terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

“Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari ”

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana Penjara selama 4 (empat) bulan. 15 s 3. Menetapkan barang bukti berupa surat-surat yaitu:

- 2 (dua) lembar daftar Absensi personil Kompi Keslap 3 Yonkes 2/YBH/2 Kostrad bulan Agustus 2019 sampai dengan bulan September 2019.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sejumlah Rp7.500,00 (tujuh ribu lima ratus rupiah).

(25)

Hal 25 dari 25 hal Putusan Nomor 59-K/PM III-12/AD/IV/2020

Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 3 Juni 2020 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh I Gede Made Suryawan, S.H., M.H. Letkol Chk NRP 636364 sebagai Hakim Ketua, serta Musthofa, S.H., M.H., Mayor Chk NRP 607969 dan Tatang Sujana K, S.H., M.H., Mayor Chk NRP 11020000960372 masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Dian fitriansah, S.H., Mayor Chk NRP 11010036610978, Panitera Penggati Rudianto, S.H., Pembantu Letnan Satu NRP 21960347440875, serta dihadapan umum dan Terdakwa.

Hakim Ketua, Cap/Ttd

I Gede Made Suryawan, S.H., M.H.

Letkol Chk NRP 636364

Hakim Anggota I, Ttd

Musthofa, S.H., M.H.

Mayor Chk NRP 607969

Hakim Anggota II, Ttd

Tatang Sujana K, S.H., M.H.

Mayor Chk NRP 1020000960372 Panitera Pengganti

Ttd Rudianto, S.H.

Pembantu Letnan Satu NRP 21960347440875 Salinan putusan ini sesuai dengan aslinya

Panitera Pengganti

Rudianto, S.H.

Pembantu Letnan Satu NRP 21960347440875

Referensi

Dokumen terkait

 Penyusunan atas sekelompok orang dilakukan secara sengaja untuk mencapai beberapa tujuan tertentu (yang tidak dapat dicapai oleh individu seorang diri). • Karakteristik Umum

1. Penunjukan langsung Dukungan Operasi kontrak No.13S.1 Pj/061/D.lV/2001 merupakan kewenangan GM dan diputuskan dalam kaitan situasi mendesak karena kenaikan TDL. Tidak

Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi ,absensi. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa

Sekolah Menengah Kebangsaan Pesantren Abdul Taib Mahmud merupakan salah satu Pesantren yang semakin mendapat perhatian dari orang tua dan masyarakat di sekitar

1) Bahwa Terdakwa adalah Prajurit TNI AD yang pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif di Kodim 0818 Korem 083/Bdj Malang dengan

Bahwa Majelis Hakim berpendapat keterangan yang disampaikan oleh Terdakwa di dalam persidangan, walaupun ada beberapa hal yang disangkal, namun sangkalan tersebut

menguji validitas suatu rangkaian kuesioner. Sebagai gambaran, jika suatu indikator tidak mengelompok kepada variabelnya, tetapi malah mengelompok ke variabel yang lain,

Bahwa benar beberapa hari setelah barang Terdakwa kirim Saksi-6 Sertu Wahyu Andriyanto menghubungi Terdakwa melalui handphone dan menyampaikan bahwa barang telah