• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN Nomor 132-K/PM.III-12/AD/X/2020 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN Nomor 132-K/PM.III-12/AD/X/2020 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

Hal. 1 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

PENGADILAN MILITER III-12 SURABAYA

PUTUSAN

Nomor 132-K/PM.III-12/AD/X/2020

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : Suyono.

Pangkat / NRP : Kopda/31040250971284.

Jabatan : Ta Ober 1 Ton Paton Kikeslap 1.

Kesatuan : Yonkes 2/YBH/2 Kostrad.

Tempat, tanggal lahir : Pasuruan, 15 Desember 1984.

Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Ds. Sekar Gadung Kec. Purworejo Kab.

Pasuruan.

Terdakwa ditahan oleh :

1. Danyonkes 2 selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 30 April 2020 sampai dengan tanggal 19 Mei 2020 berdasarkan Surat Keputusan Nomor Kep/02/IV/2020 tanggal 30 April 2020.

2. Kemudian diperpanjang berdasarkan :

a. Perpanjangan penahanan ke 1 dari Pangdivif 2 Kostrad selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 20 Mei 2020 sampai dengan tanggal 18 Juni 2020 berdasarkan Surat Keputusan Nomor Kep/13/V/2020 tanggal 19 Mei 2020.

b. Perpanjangan penahanan ke 2 dari Pangdivif 2 Kostrad selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 19 Juni 2020 sampai dengan tanggal 18 Juli 2020 berdasarkan Surat Keputusan Nomor Kep/18/VI/2020 tanggal 28 Juni 2020.

c. Perpanjangan penahanan ke 3 dari Pangdivif 2 Kostrad selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 19 Juli 2020 sampai dengan tanggal 17 Agustus 2020 berdasarkan Surat Keputusan Nomor Kep/34/VIII/2020 tanggal 10 Agustus 2020.

(2)

Hal. 2 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

d. Perpanjangan penahanan ke 4 dari Pangdivif 2 Kostrad selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 18 Agustus 2020 sampai dengan tanggal 16 September 2020 berdasarkan Surat Keputusan Nomor Kep/36/VIII/2020 tanggal 24 Agustus 2020.

e. Perpanjangan penahanan ke 5 dari Pangdivif 2 Kostrad selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 17 September 2020 sampai dengan tanggal 16 Oktober 2020 berdasarkan Surat Keputusan Nomor Kep/42/IX/2020 tanggal 21 September 2020 3. Hakim Ketua Pengadilan Militer III-12 Surabaya selama 30 (tiga puluh)

hari sejak tanggal tanggal tanggal 13 Oktober 2020 sampai dengan tanggal 11 November 2020 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor TAP/30/PM.III-12/AD/X/2020 tanggal 13 Oktober 2020.

4. Kepala Pengadilan Militer III-12 Surabaya selama 60 (enam puluh) hari sejak tanggal tanggal tanggal 12 November 2020 sampai dengan tanggal 10 Januari 2021 berdasarkan Penetapan Perpanjangan Penahanan Nomor TAP/35/PM.III-12/AD/X/2020 tanggal 9 November 2020.

PENGADILAN MILITER III-12 Surabaya tersebut di atas : Membaca : Berkas Perkara dari Denpom V/3 Malang Nomor: BP-33/A-

31/VI/2020 tanggal 21 September 2020 atas nama Suyono, Kopda NRP 31040250971284.

Memperhatikan : 1. Pangdivif 2 Kostrad selaku Papera Nomor Kep/43/IX/2020 tanggal 21 September 2020 tentang Penyerahan Perkara;

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/114/K/AD/X/2020 tanggal 2 Oktober 2020.

3. Penetapan Kepala Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor Tapkim/132-K/PM.III-12/AD/X/2020 tanggal 13 Oktober 2020 tentang Penunjukan Hakim.

4. Penunjukan Panitera Nomor Juktera/132-K/PM.III- 12/AD/X/2020 tanggal 14 Oktober 2020 tentang Penunjukan Panitera Pengganti.

5. Penetapan Hakim Ketua Nomor Tapsid/132-K/PM.III- 12/AD/X/2020 tanggal 14 Oktober 2020 tentang Penetapan Hari sidang.

(3)

Hal. 3 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

6. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para saksi serta surat-surat lainya yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor Sdak/114/K/AD/X/2020 tanggal 2 Oktober 2020 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan para saksi di bawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan (Requisitoir) Oditur Militer yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa :

a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana: “Barang siapa tanpa hak menerima, menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya, menyimpan, mengangkut sesuatu senjata api dan munisi“, sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut Pasal 1 ayat (1) UU No.12 Drt 1951.

b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi hukuman berupa:

Pidana Pokok : Penjara selama 2 (dua) tahun dikurangi selama Terdakwa menjalani penahanan.

Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas Militer cq TNI-AD.

Mohon agar Terdakwa tetap ditahan.

c. Memohon agar barang bukti berupa yaitu : 1) Surat:

a) 1 (satu) lembar foto satu pucuk pistol rakitan dan lima kotak Munisi Kal. 9 mm;

(4)

Hal. 4 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

b) 1 (satu) lembar surat Dandenpom V/3 nomor B/185A//2020 tanggal 05 Mei 2020 tentang permohonan pinjam pakai barang bukti;

c) 1 (satu) lembar surat Danpomdam V/Brw nomor B/571A/I/2020 tanggal 17 Juni 2020 tentang pengiriman administrasi dan dokumen alat bukti kelengkapan berkas perkara;

d) 1 (satu) lembar surat Kepala Densus 88 Anti Teror Polri nomor B/2893A/I/RES.6.1/2020/DENSUS tanggal 09 Juni 2020 tentang pengiriman administrasi dan dokumen alat bukti kelengkapan berkas perkara;

e) 2 (dua) lembar surat Kepala Densus 88 Anti Teror Polri nomor B/2420A/I/RES.6.1/2020/DENSUS tanggal 18 Mei 2020 tentang permohonan pemeriksaan saksi ahli dan barang bukti secara laboratoris;

f) 2 (dua) lembar Berita Acara Penyitaan Barang Bukti tertanggal 23 April 2020;

g) 2 (dua) lembar Surat Tanda Penerimaan Barang Bukti nomor SP.

Sita/75.a/IV/2020/DENSUS tanggal 23 April 2020;

h) 2 (dua) lembar Berita Acara Penyitaan tertanggal 24 April 2020;

i) 2 (dua) lembar Surat Tanda Penerimaan Barang Bukti nomor SP.

Sita/92.a/IV/2020/DENSUS tanggal 24 April 2020;

j) 3 (tiga) lembar foto senjata api dan Munisi;

k) 2 (dua) lembar surat Kepala Densus 88 Anti Teror Polri nomor

(5)

Hal. 5 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

B/2436/V/RES.6.1/2020/DENSUS tanggal 19 Mei 2020 tentang permintaan persetujuan / penetapan penyitaan;

l) 2 (dua) lembar surat Kepala Densus 88 Anti Teror Polri nomor B/2442A//RES.6.1/2020/DENSUS tanggal 19 Mei 2020 tentang permintaan persetujuan / penetapan penyitaan.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

2) Nihil.

d. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp7.500,00 (tujuh ribu lima ratus rupiah).

2. Atas Tuntutan Oditur Militer tersebut Terdakwa/Penasihat Hukum tidak mengajukan Pembelaan (Pleido) tetapi mengajukan permohonan (Klemensi) secara tertulis dipersidangan yang pada intinya menyatakan bahwa:

a. Bahwa Terdakwa telah mengakui perbuatannya yang menyebabkan permasalahan tersebut dibawa ke persidangan dan Terdakwa sangat menyesal atas tindakannya serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

b. Bahwa selama persidangan belangsung Terdakwa selalu kooperatif datang memenuhi panggilan siding dan telah jujur dan berterusterang akan perbuatannya sehingga memperlancar proses pemeriksaan dipersidangan dan idak berbelit-belit dalam memberikan keterangan saat persidangan.

c. Bahwa Terdakwa masih muda dan masih bisa untuk dibina kembali sebagai prajurit yang berpegang teguh kepada Pancasila, Sapta Marta, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI.

(6)

Hal. 6 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

d. Bahwa alasan pemidanaan yang dijatuhkan bukanlah semata-mata untuk memberikan pembalasan bagi Terdakwa, melainkan sebagai sarana untuk membina agar Terdakwa kembali kepada jalan yang benar dan menyadari akan kesalahannya untuk tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut.

e. Bahwa Terdakwa mempunyai keluarga dan 2 (dua) orang anak yang masih membutuhkan kasih saying serta nafkah untuk masa depan anak-anaknya.

f. Bahwa Terdakwa sudah 15 (lima belas) tahun dinas dan telah dianugerahi Satya Lencana Kesetiaan VIII tahun dan mmeberikan dharma baktinya kepada Negara/bangsa Indonesia.

g. Bahwa Terdakwa telah melaksanakan penugasan operasi selama 2 (dua) kali terdiri dari:

1) Satgas Papua tahun 2005 sampai dengan Tahun 2007.

2) Satgas Ambon tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011.

h. Bahwa Komandan Satuan Terdakwa telah mengirimkan surat rekomendasi permohonan keringanan hukuman pidana terhadap Terdakwa kepada Kadilmil III-12 Surabaya (Surat terlampir).

i. Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad telah mengirimkan juga surat permohonan dispensasi keringannan hukuman terhadap Terdakwa kepada Kadilmil III-12 Surabaya (Surat terlampir).

Dengan pertimbangan tersebut diatas, memohon kepada Majelis Hakim berkenan memberikan Putusan yang seringan-ringannya serta tidak menjatuhkan Hukuman tambahan berupa pemberhentian dari Dinas Militer.

Menimbang : Bahwa di persidangan ini Terdakwa didampingi oleh Tim Penasihat Hukum, adapun Tim Penasihat Hukum

(7)

Hal. 7 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

Terdakwa yang mendampingi selama dipersidangan adalah Windu Prabowo, S.H. Mayor Chk NRP 11010059890279, Dodi Ari Kesdiyanto, Serma NRP 21050187470186, Nurdin, S.H., M.H. Serka NRP 31950278611174, berdasarkan Surat Perintah Pangdif 2 Kostrad Nomor Sprin/606/V/2020 tanggal 2 Mei 2020 dan Surat Kuasa Khusus dari Terdakwa tanggal 2 Mei 2020.

Menimbang : Bahwa berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-11 Surabaya tersebut di atas, Terdakwa didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Senin tanggal Sembilan Bulan Maret dan pada hari Selasa tanggal Dua Puluh Satu Bulan April tahun 2000 dua puluh, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Maret dan bulan April tahun 2000 dua puluh, atau setidak- tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2000 dua puluh bertempat di Selatan terminal Lumajang Kab. Lumajang dan di SPBU Warung Dowo Pasuruan, disamping bengkel sepeda motor di Jl. Kalimasodo Malang dan didepan Stasiun Lawang Kab. Malang atau setidak-tidaknya di tempat-tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III- 12 Surabaya, telah melakukan tindak pidana :

“Barang siapa yang tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba memperolehnya, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut menyembunyikan, mempergunakan atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata api, munisi atau sesuatu bahan peledak”.

Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD sejak tahun 2004 melalui pendidikan Secata, setelah

(8)

Hal. 8 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian mengikuti Susjurtaif di Pusdik Infantri Puslatpur Asembagus Situbondo selanjutnya ditempatkan di Yonif 509 Kostrad lalu pada tahun 2012 pindah ke Yonkes 2/2 Kostrad Malang sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Kopda NRP 31040250971284;

b. Bahwa Terdakwa kenal dengan Koptu M. Yasin Alfidayat (Saksi-3) sejak tahun 2012 pada saat Terdakwa masuk menjadi anggota di Kesatuan Yonkes 2 /YBH/2 Kostrad dalam hubungan sebagai senior dengan yunior, lalu Terdakwa juga kenal dengan Kopda Raditya Panji Wulung (Saksi-4) dan Kopda Dedi Setiawan (Saksi-5) sejak tahun 2004 karena satu Letting saat melaksanakan pendidikan di Secata Rindam V/Brw, kemudian Terdakwa juga kenal dengan Sdr. Jaenal karena dikenalkan oleh Saksi-4 namun dengan semuanya tidak ada hubungan keluarga;

c. Bahwa pada hari Senin tanggal 9 Maret tahun 2020 Terdakwa ditelephone Saksi-3 untuk memesan Munisi Kal. 9 mm sebanyak 250 butir, setelah menerima pesanan dari Saksi-3 selanjutnya Terdakwa menelpon dan memesan kepada Saksi- 5 Munisi Kaliber 9 mm sebanyak 250 butir dengan mengatakan “Bro tolong golekno peluru 9 mm”, kemudian dijawab oleh Saksi-5 “sek tak golekno”, lalu Saksi-5 menanyakan ke Terdakwa “gae opo se”, dijawab oleh Terdakwa “gawe seniorku lagi butuh”;

d. Bahwa karena Saksi-5 hanya memiliki dan menyimpan munisi Kaliber 9 mm sejumlah 100 (seratus) butir kemudian untuk mencari kekurangannya pada tanggal 10 Maret 2020 Saksi-5 membeli 150 (seratus lima puluh) butir munisi Kal 9 mm dari Kopda Santosa anggota Yonif 509/BY/9/2 Kostrad dengan harga Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima

(9)

Hal. 9 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

puluh ribu rupiah), setelah munisi Kal 9 mm terkumpul 5 (lima) Box/kotak yang isinya sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) butir selanjutnya Saksi-5 menyampaikan kepada Terdakwa kemudian Terdakwa menawar Munisi tersebut dengan harga Rp. 250.000,- (dua ratus ribu rupiah) perkotaknya dan Saksi-5 menyetujuinya;

e. Bahwa kemudian Terdakwa menghubungi Saksi-3 dan menawarkan munisi 9 mm perkotaknya dengan harga Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dan Saksi-3 menyetujui selanjutnya Saksi-3 mentransfer uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah), selanjutnya Terdakwa mentransfer kepada Saksi-5 sebesar Rp. 1.250.000,- (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah);

f. Bahwa kemudian sekira pukul 14.00 Wib Saksi-3 menghubungi Saksi-6 dengan mengatakan “ini pelurunya ada, munisi kaliber 5.56 mm SS1 per 20 (dua puluh) butir dengan harga Rp. 950.000,- (sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) dan munisi kaliber 9 mm dengan harga perkotak Rp. 1.500.000,- (setu juta lima ratus ribu rupiah), kemudian Saksi-6 menghubungi Sdr. Juher dengan mengatakan “ini ada 5 (lima) strip kaliber 5.56 mm SS1 sebanyak 100 (seratus) butir dan munisi kaliber 9 mm 5 (lima) kotak sebanyak 250 (dua ratus lima) butir, Sdr. Juher menjawab “saya butuh 6 (enam) strip 5.56 mm SS1 sebanyak 60 (enam puluh) butir dan kaliber 9 mm 3 (tiga) kotak sebanyak 150 (sartus lima puluh) butir, kemudian Saksi sampaikan kepada Saksi-3 bahwa

“temen saya bersedia membeli 6 (enam) strip 5.56 mm SS1 sebanyak 60 (enam puluh) butir dan kaliber 99 mm 3 (tiga) kotak sebanyak 150 (seratus liam puluh) butir” kemudian Saksi-3 mengatakan “kalau mau beli semua”

g. Bahwa Selanjutnya Terdakwa bersama istri dan anak

(10)

Hal. 10 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

Terdakwa pergi ke selatan terminal Lumajang untuk menemui Saksi-5 mengambil munisi, sesampainya di selatan terminal Lumajang Terdakwa bertemu dengan Saksi-5, kemudian Saksi-5 menyerahkan munisi Kal 9 mm 5 (lima) Box/kotak berisi 250 (dua ratus lima puluh) butir yang dibungkus dengan plastik warna hitam kemudian Terdakwa menyimpan di bawah jok mobil;

h. Bahwa kemudian Terdakwa pulang ke Pasuruan untuk mengantar istri dan anaknya, setelah itu Terdakwa pergi ke SPBU Warung Dowo Pasuruan untuk menemui Saksi-3, setelah sampai di SPBU Warung Dowo Pasuruan Terdakwa bertemu dengan Saksi-3 kemudian Terdakwa menyerahkan Munisi Kal. 9 mm kepada Saksi-3 sebanyak 5 (lima) kotak yang berisi 250 (dua ratus lima puluh) butir selanjutnya Saksi-3 kembali ke Malang dan menyerahkan Munisi tersebut ke Saksi- 6 di Pasar Lawang;

i. Bahwa pada hari Senin tanggal 20 April 2020 sekira pukul 10.00 Wib Saksi-3 mendapat pesanan 1 (satu) pucuk pistol dari Saksi-6, kemudian Saksi-3 menelpon Terdakwa untuk mencarikan 1 (satu) pucuk pistol;

j. Bahwa selanjutnya pada hari Selasa tanggal 21 April 2020 sekira pukul 11.00 Wib Terdakwa menghubungi Saksi-4 melalui Handphone menanyakan apakah ada senjata rakitan FN Cipacingan, kemudian Saksi-4 menjawab ”belum tau, coba saya tanyakan kepada teman saya tukang Upgread atas nama Sdr. Jaenal”, kemudian Saksi-4 menghubungi Sdr. Jaenal dan Sdr.

Jaenal mengatakan “ada namun dalam keadaaan rusak untuk siapa” Saksi-4 jawab “untuk liting saya”

selanjutnya Saksi-4 menyampaikan kepada Terdakwa ”ada barang bro, tapi Pistol rakitan Jenis Browning dengan 1 (satu) magazen kosong",

(11)

Hal. 11 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

kemudian Saksi-4 menawarkan senjata api rakitan kepada Terdakwa dengan Harga Rp. 11.000.000,- (sebelas juta rupiah), lalu Terdakwa menawar dengan harga Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), kemudian Saksi-4 menjawab “Ya nanti, ngomongo sendiri sama orangnya”;

k. Bahwa selanjutnya Terdakwa menghubungi Saksi-3 dan menawarkan senjata api pistol rakitan Jenis Browning dan 1 (satu) magazen kosong dengan harga Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah), kemudian Saksi-3 menghubungi Saksi-6 menyampaikan ada 1 (satu) pucuk pistol dengan harga sebesar Rp. 16.000.000,- (enam belas juta rupiah) kemudian Saksi-6 menyetujui lalu mentransfer uang kepada Saksi-3 sebesar Rp.

8.000.000,- (delapan juta rupiah) selanjutnya Terdakwa menemui Saksi-3 di sebuah Masjid daerah Karanglo Malang untuk mengambil kekurangan pembayaran sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah), setelah Terdakwa menerima uang dari Saksi- 3 selanjutnya Terdakwa pergi ke rumah Saksi-4 di Asrama Dodikjur Malang setelah bertemu selanjutnya Saksi-4 menelpon Sdr. Jaenal untuk janjian penyerahan senjata api pistol;

l. Bahwa 1 (satu) jam kemudian Sdr. Jaenal menelpon Saksi-4 mengatakan kalau Sdr. Jaenal sudah berada di pinggir jalan disamping bengkel sepeda motor di Jl.

Kalimosodo Malang, selanjutnya Terdakwa dan Saksi-4 menuju disamping bengkel sepeda motor di Jl. Kalimosodo Malang menemui Sdr. Jaenal setelah bertemu Saksi-4 mengenalkan Terdakwa dengan Sdr. Jaenal, kemudian Sdr. Jaenal mengeluarkan senjata api rakitan bentuk FN jenis Browning dan 1 (satu) buah magasen dari tas kecilnya kemudian menyerahkan kepada Terdakwa, selanjutnya Terdakwa mengecek setelah ada kecocokan

(12)

Hal. 12 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

kemudian Terdakwa membawa dan menyimpan di dalam tas kecil warna loreng lalu Terdakwa menyerahkan uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Sdr. Jaenal kemudian Sdr. Jaenai memberi uang tanda terima kasih kepada Saksi-4 sebesar Rp. 1.000.000.- (satu juta rupiah), selanjutnya Terdakwa dan Saksi-4 pulang kerumah Saksi-4 saat dirumah Saksi-4 Terdakwa memberikan uang kepada Saksi-4 sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah);

m. Bahwa kemudian Terdakwa pamit kepada Saksi-4 lalu Terdakwa pergi ke depan stasiun Lawang untuk menemui Saksi-3, sekira pukul 21.00 Wib Terdakwa tiba di depan stasiun Lawang bertemu Saksi-3 selanjutnya Terdakwa menyerahkan 1 (satu) pucuk pistol rakitan bentuk FN jenis Browning dan 1 (satu) buah magasen kepada Saksi-3, selanjutnya Saksi-3 menuju ke rumah Saksi-6 setelah bertemu dengan Saksi-6, Saksi-3 menyerahkan 1 (satu) pucuk pistol rakitan dan 1 (satu) buah Magazen tanpa Munisi tersebut kepada Saksi-6 kemudian Saksi-6 membayar kekurangannya sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) kepada Saksi-3;

n. Bahwa pada hari Selasa tanggal 21 April 2020 Saksi- 3 menelpon Terdakwa untuk memesan pistol Shof Gun jenis Giok, kemudian pada hari Rabu tanggal 22 April 2020 Terdakwa mengantar pistol Shof Gun jenis Giok ke Pos Provost saat itu Terdakwa membawa 2 (dua) pucuk pistol Shof Gun jenis Giok dan Baikal Makarof, setelah Saksi-3 melihat pistol tersebut Saksi-3 berminat dengan pistol Shof Gun jenis Baikal Makarof namun Terdakwa menyampaikan jika pistol tersebut tidak dijual oleh pemiliknya, sehingga pistol tersebut dibawa kembali oleh Terdakwa, sekira pukul 19.00 Wib Terdakwa menelpon Saksi-3 menyampaikan jika pistol Shof Gun jenis Baikal

(13)

Hal. 13 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

Makarof tersebut dijual dengan harga Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan Saksi-3 menyetujuinya selanjutnya Saksi-3 mentransfer kepada Terdakwa sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah);

o. Bahwa pada hari Kamis tanggal 23 April 2020 sekira pukul 08.30 Wib Terdakwa pergi ke Pasuruan untuk bertemu Saksi-3 mengambil pistol Shof Gun jenis Baikal Makarof, kemudian Terdakwa dan Saksi-3 bertemu di depan Alfa Mart Kejayan Pasuruan, setelah Terdakwa menyerahkan pistol Shof Gun jenis Baikal Makarof kepada Saksi-3 kemudian Saksi-3 pergi ke Probolinggo untuk ziarah di makam kedua orangtua Saksi-3;

p. Bahwa selanjutnya sekira pukul 14.00 Wib Terdakwa menelpon Saksi-3 memberi kabar jika ada penangkapan yang diduga teroris di Surabaya yang dilakukan oleh Densus 88 Polda Jatim, kemudian Terdakwa mengirim gambar laras Panjang jenis SS1 dan 2 (dua) pucuk pistol kepada Saksi-3 lalu Terdakwa menelpon Saksi-3 mengatakan “coba bang konfirmasi kepada anak AU kok sepertinya pistol ini yang dari saya bang” Saksi-3 menjawab “ok Yon saya telpon dulu” kemudian Saksi-3 menelpon Saksi- 6 “sudah tau informasi belum yang di Surabaya”

dijawab oleh Saksi-6 “sudah bang sudah tau dari bang Darmawanto” lalu telpon dimatikan oleh Saksi-6.

q. Bahwa Terdakwa pada saat menerima, menyimpan, membawa, menjual dan membeli senjata api rakitan FN jenis Browning, magasin, 250 (dua ratus lima puluh) butir munisi kaliber 9 mm dan pistol Shof Gun jenis Baikal Makarof tidak memiliki surat ijin yang sah dari Kesatuan maupun pejabat lain yang berwenang memberikan ijin dan Terdakwa melakukan transaksi jual beli munisi dan senjata api untuk memperoleh keuntungan.

(14)

Hal. 14 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum Pasal 1 ayat (1) UU No. 12 Drt tahun 1951 jo Pasal 56 ke-2 KUHP.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut, Terdakwa menerangkan bahwa Terdakwa telah benar-benar mengerti mengenai apa yang didakwakan oleh Oditur Militer atas dirinya, dengan memberikan keterangan disertai uraian yang cukup jelas untuk menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut dibawah ini.

Menimbang : Bahwa atas Dakwaan Oditur Militer, baik Terdakwa maupun Tim Penasehat Hukum Terdakwa tidak mengajukan keberatan (Eksepsi), sehingga persidangan dapat dilanjutkan.

Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

Saksi – 1.

Nama : Safiudin.

Pangkat : Kopda/31081732320288.

Jabatan : Ta Ambulan 3 Evakuasi Keslap 1.

Kesatuan : Yonkes 2/YBH/2 Kostrad.

Tempat/tangal lahir : Pasuruan, 13 Pebruari 1988.

Jenis Kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Ds. Gading Kec. Winongan Kab.

Pasuruan.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak pertengahan tahun 2012 pada saat Saksi pindah tugas dari Yonif 509/2 Kostrad ke Yonkes 2/YBH/2 Kostrad dalam hubungan senior yunior, namun tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi pada hari Selasa tanggal 28 April 2020

(15)

Hal. 15 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

sekira pukul 02.00 Wib. Mendapatkan perintah dari Danyonkes 2/YBH/2 Kostrad melalui Pasi 1 untuk melakukan penangkpan terhadap Terdakwa.

3. Bahwa Selanjutnya Saksi bersama-sama dengan Pasi-1, BaIntel, Batih Ki, Bamin Ki beseta sopir berangkat menuju Rumdis Terdakwa di Rumdis Puskesmas di Desa Sekar Gadung, Kec. Purworejo, Kab. Pasuruan.

4. Bahwa Saksi mengetahui sebelumnya sudah ada informasi keterlibatan anggota lain dalam transaksi jual beli senpi dan munisi yaitu Koptu Muhammad Yasin Alfidayat (Saksi-2) Wib. yang ditangkap oleh anggota Bais pada tanggal 27 April 2020 sekira pukul 14.10 Wib. di Yonkes 2 Kostrad.

5. Bahwa Saksi mengetahui terdakwa dilakukan penangkapan para hari Selasa tanggal 28 April 2020 sekira pukul 02,00 Wib. kemudian pukul 02.30 Wib.

langsung dibawa ke Madivif 2 Kostrad kemudian pada sekira pukul 03.40 Wib. Terdakwa diinterogasi oleh Staf Intel Divif dan dilakukan penahanan di Pos Penjagaan Divif 2 Kostrad.

6. Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah Senpi dan munisi yang diperjualbelikan oleh Terdakwa tersebut masih aktif dengan kondisi baik dan bisa digunakan atau tidak.

7. Bahwa Saksi tidak mengetahui darimana asal senjata api dan munisi tersebut serta dijual kepada siapa senjata api dan munisi tersebut serta berapa harganya dan kapan dilakukan transaksi jual senjata api dan munisi tersebut.

8. Bahwa Saksi tidak mengetahui apa maksud dan tujuan Terdakwa memperjual belikan senjata api dan munisi tersebut.

9. Bahwa Saksi mengetahui akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut dapat meresahkan masyarakat

(16)

Hal. 16 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

karena senjata api dan munisi tersebut jatuh ketangan teroris yang tertangkap di Surabaya.

10. Bahwa Saksi mengetahui, Terdakwa tidak pernah mendapatkan ijin dari aparat yang berwenang untuk menguasai atau membawa senjata api dan munisi serta memperjual belikannya..

Atas keterangan Saksi-1 tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya membenarkan seluruhnya.

Saksi – 2

Nama : Muhammad Yasin Alfidayat Pangkat : Koptu, 31000227000781

Jabatan : Tajurkers 1 Ton Patob Kikeslap 2 Kesatuan : Yonkes 2/YBH/2 Kostrad

Tempat/tangal lahir : Probolinggo, 15 Juli 1981 Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Asrama Yonkes 2/YBH/2 Kostrad Karangploso Malang.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2012 saat berdinas di Yonkes 2/YBH/2 Kostrad dalam hubungan sebagai senior dan yunior, namun tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi kenal dengan Pratu Fery Diantoro (Saksi-5) pada tanggal dan bulan lupa akhir tahun 2018 melalui Facebook, namun tidak ada hubungan keluarga.

3. Bahwa Saksi pada tanggal dan bulan lupa akhir tahun 2019 sekira pukul 21.00 Wib main ke rumah Pratu Fery Diantoro (Saksi-5) untuk melihat-lihat mobil, namun Saksi-5 saat itu memperlihatkan senjata shof gun kepada Saksi sambil berkata: “Bang kalau ada seperti ini yang asli”, Saksi jawab: “Ok monitor saya carikan”, tidak lama kemudian Saksi

(17)

Hal. 17 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

pulang.

4. Bahwa selanjutnya Saksi pada tanggal dan bulan lupa akhir tahun 2019 sekira pukul 09.00 Wib Saksi menelpon Sertu Mulgianto untuk menanyakan senjata api, setelah Sertu Mulgianto memberikan jawaban ada, maka Saksi menghubungi Pratu Fery Diantoro (Saksi-5) dan memberitahukan jika barang pesanannya sudah ada lalu Pratu Fery Diantoro menanyakan harganya dan dijawab oleh Saksi harganya 26.000.000,- (dua puluh enam juta rupiah).

5. Bahwa Saksi pada hari dan tanggal lupa bulan Februari 2020 sekira pukul 13.00 Wib berangkat dari Surabaya dengan naik pesawat Lion Air menuju ke bandara Bandar Lampung dengan biaya sendiri, dan sampai dilampung pada malam hari dijemput oleh Sertu Mulgianto didepan bandara, lalu Saksi diajak makan, setelah makan menuju ke mobil dan pada saat berada di dalam mobil Saksi menghubungi Pratu Fery Diantoro melalui Video Call (VC) sambil menunjukkan pesanannya dan Saksi berkata

“Barangnya sudah sama saya uangnya kirim”, dan dijawab oleh Pratu Fery Diantoro: “Ok bang”.

6. Bahwa Saksi mengetahui pada sekira pukul 24.00 Wib Pratu Fery Diantoro (Saksi-5) mentransfer uang kepada Saksi sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) selanjutnya Saksi mentransfer ke Sertu Mulgianto sebesar Rp. 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah) selanjutnya Sertu Mulgianto menyerahkan 2 (dua) pucuk senjata pistol rakitan dan 2 (dua) buah Magazen serta 20 (dua puluh) butir Munisi kal. 9 mm kepada Saksi.

7. Bahwa selanjutnya Saksi diantar oleh Sertu Mulgianto ke Pelabuhan Bakauheni Bandar Lampung kemudian Saksi naik bus Lorena untuk kembali ke Malang sambil membawa 2 (dua) pucuk senjata pistol rakitan, 2 (dua) buah Magazen dan 20 (dua

(18)

Hal. 18 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

puluh) butir Munisi kal. 9 mm.

8. Bahwa Saksi sesampainya di Malang pada hari Minggu Siang langsung menuju ke rumahnya, selanjutnya pada sekira pukul 18.00 Wib Saksi pergi ke rumah Pratu Fery Diantoro (Saksi-5) dan setelah Saksi bertemu dengan Pratu Fery Diantoro lalu Saksi menyerahkan 2 (dua) pucuk senjata pistol rakitan, 2 (dua) buah Magazen dan 20 (dua puluh) butir Munisi kal. 9 mm kepada Pratu Fery Diantoro selanjutnya Saksi diberi uang sisanya sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) oleh Pratu Fery Diantoro kemudian Saksi pulang.

9. Bahwa Saksi pada hari dan tanggal lupa bulan Maret 2020 sekira pukul 13.00 Wib Pratu Fery Diantoro (saksi-5) menelpon Saksi dan meminta agar dicarikan Munisi Kal. 5,56 mm dan Munisi pistol 9 mm.

10. Bahwa kemudian Saksi pada sekira pukul 14.00 Wib melihat Serda Bagio Didik melintas di depan Pos provost lalu Saksi menghentikannya dan menanyakan Munisi Kal. 5,56 mm, kemudian Serda Bagio Didik mengambil Munisi Kal. 5,56 mm di rumahnya lalu kembali menemui Saksi dan menyerahkan Munisi Kal. 5,56 mm tersebut kepada Saksi selanjutnya Saksi menyelipkan uang sebesar Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) kedalam saku Serda Bagio Didik lalu Saksi menyimpan Munisi tersebut di kolong tempat aki bawah jok sepeda motor Saksi.

11. Bahwa kemudian Saksi menelpon Terdakwa untuk menanyakan Munisi Kal. 9 mm, setelah mendapat kepastian jika Munisi tersebut ada kemudian Saksi menelpon Pratu Fery Diantoro (Saksi-5) dan Saksi disuruh datang ke rumah Pratu Fery Diantoro.

12. Bahwa kemudian Saksi sekira pukul 14.00 Wib

(19)

Hal. 19 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

berangkat menuju ke rumah Pratu Fery Diantoro (Saksi-5) untuk menyerahkan Munisi SS1 Kal. 5,56 mm lalu Saksi diberi uang sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) dengan rincian uang sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) untuk membayar Munisi kal. 5,56 mm dan uang sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) untuk membayar Munisi Kal. 9 mm dan setelah menerima uang tersebut Saksi pergi mentransfer Terdakwa sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) lalu Saksi melanjutkan perjalanan menuju ke Pasuruan guna menemui Terdakwa.

13. Bahwa Saksi bertemu dengan Terdakwa di SPBU Warung Dowo, dan setelah bertemu Terdakwa menyerahkan Munisi Kal. 9 mm kepada Saksi sebanyak 5 (lima) kotak dengan jumlah total sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) butir.

14. Bahwa kemudian Saksi kembali ke Malang dan sesampainya di pertigaan lampu merah Purwosari Pasuruan Saksi menghubungi Pratu Fery Diantoro (Saksi-5) untuk mengajak ketemuan di bawah jembatan penyeberangan pasar Lawang, setibanya Saksi di Pasar Lawang tidak lama kemudian Pratu Fery Diantoro (Saksi-5) datang menemui Saksi selanjutnya Pratu Fery Diantoro membawa Munisi Kal. 9 mm tersebut lalu Saksi pulang.

15. Bahwa kemudian Pratu Fery Diantoro (Saksi-5) pada hari Senin tanggal 20 April 2020 sekira pukul 10.00 Wib. menelpon Saksi dan memesan 1 (satu) pucuk pistol, kemudian Saksi menelpon Terdakwa untuk menanyakan 1 (satu) pucuk pistol, dan setelah medapatkan jawaban dari Terdakwa jika 1 (satu) pucuk pistol tersebut ada dengan harga sebesar Rp.

12.000.000,- (dua belas juta rupiah) kemudian Saksi menghubungi Pratu Fery Diantoro (Saksi-5) dan menyampaikan jika 1 (satu) pucuk pistol tersebut ada

(20)

Hal. 20 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

dengan harga sebesar Rp. 16.000.000,- (enam belas juta rupiah).

16. Bahwa kemudian Pratu Fery Diantoro (Saksi-5) mentransfer uang kepada Saksi sebesar Rp8.000.000,00 (delapan juta rupiah) selanjutnya Saksi mentransfer uang kepada Terdakwa sebesar Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah) sedangkan sisanya sebesar Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah) dibayar di Masjid Karanglo Singosari.

17. Bahwa setelah Saksi membayar sisa pembayaran kepada Terdakwa, kemudian Saksi pergi menuju ke Lawang dan janjian untuk bertemu dengan Terdakwa di depan stasiun Lawang, dan sekira pukul 21.00 Wib Terdakwa tiba di depan stasiun Lawang lalu Terdakwa menyerahkan 1 (satu) pucuk pistol rakitan dan 1 (satu) buah Magazen tanpa Munisi, selanjutnya Saksi pergi menuju ke rumah Pratu Fery Diantoro (Saksi-5).

18. Bahwa kemudian Saksi pada sekira pukul 21.30 Wib sampai di rumah Pratu Fery Diantoro (Saksi-5) lalu Saksi menyerahkan 1 (satu) pucuk pistol rakitan dan 1 (satu) buah Magazen tanpa Munisi tersebut kepada Pratu Fery Diantoro selanjutnya Pratu Fery Diantoro membayar kekurangannya sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) selanjutnya Saksi langsung pulang kekrumahnya.

19. Bahwa kemudian Saksi pada hari Selasa tanggai 21 April 2020 sekira pukul 18.30 Wib menelpon Terdakwa untuk memesan pistol Shof Gun jenis Giok, kemudian pada hari Rabu tanggal 22 April 2020 Terdakwa mengantar pistol Shof Gun jenis Giok ke Pos Provost dan saat itu Saksi melihat Terdakwa membawa 2 (dua) pucuk pistol Shof Gun jenis Giok dan Baikal makarof.

20. Bahwa Saksi setelah melihat kedua pistol tersebut

(21)

Hal. 21 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

Saksi berminat dengan pistol Shof Gun jenis Baikal Makarof, namun Terdakwa menyampaikan jika pistol tersebut tidak dijual oleh pemiliknya, sehingga pistol tersebut dibawa kembali oleh Terdakwa, dan sekira pukul 19.00 Wib Terdakwa menelpon Saksi yang menyampaikan jika pistol Shof Gun jenis Baikal Makarof tersebut dijual dengan harga Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).

21. Bahwa Saksi pada hari Kamis tanggal 23 April 2020 sekira pukul 08.30 Wib pergi ke Pasuruan untuk mengambil pistol Shof Gun jenis Baikal Makarof dan Saksi bertemu dengan Terdakwa di depan Alfa Mart Kejayan Pasuruan, dan setelah bertemu Terdakwa menyerahkan pistol Shof Gun jenis Baikal Makarof kepada Saksi kemudian Saksi pergi menuju ke Probolinggo untuk ziarah di makam kedua orangtua Saksi.

22. Bahwa kemudian Terdakwa pada sekira pukul 14.00 Wib menelpon Saksi dan memberi kabar jika ada penangkapan yang diduga teroris di Surabaya yang dilakukan oleh Densus 88 Polda Jatim, lalu Terdakwa mengirim gambar laras Panjang jenis SS1 dan 2 (dua) pucuk pistol kepada Saksi kemudian Terdakwa mengatakan: “Coba bang konfirmasi kepada anak AU kok sepertinya pistol ini yang dari saya bang”, Saksi jawab: “Ok Yon saya telpon dulu”.

23. Bahwa kemudian Saksi menelpon Pratu Fery Diantoro (Saksi-5): “Sudah tau informasi belum yang di Surabaya”, dijawab oleh Pratu Diantoro: “Sudah bang sudah tau dari bang Darmawanto”, lalu telpon dimatikan oleh Pratu Fery Diantoro.

24. Bahwa selanjutnya Terdakwa menelpon Saksi lagi:

“Kok yang laras Panjang itu kayak punya bang Darmawanto”, kemudian Saksi menelpon Pratu Fery Diantoro lagi: “Kok sampek seperti ini kejadiannya”, dijawab oleh Pratu Fery Diantoro: “Sudah bang

(22)

Hal. 22 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

jangan dibahas dulu saya tak keluar”.

25. Bahwa setelah ada kejadian tersebut kemudian Saksi menjual pistol Shof Gun jenis Baikal Makarof kepada Sertu Nehru dengan harga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah), namun masih dibayar sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) oleh Sertu Nehru.

Atas keterangan Saksi-2 tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya membenarkan seluruhnya.

Saksi – 3

Nama : Raditya Panji Wulung Pangkat : Kopda, 31040254850485 Jabatan : Tabak MO 50 Ton II Ki Demlat.

Kesatuan : Rindam V/Brw

Tempat/tangal lahir : Malang, 12 April 1985 Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Asrama Dodikjur Jl. Mayjen M.

Wiyono No. 01 Kel. Polehan Kec.

Blimbing Kota Malang.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2004 dalam hubungan teman satu leting karena satu angkatan masuk TNI-AD, sedangkan dengan Sdr.

Jaenal kenal pada tahun 2013 melalui media Face Book (FB) dengan nama “Ucok” dalam hubungan teman, namun dengan keduanya tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi pada hari Selasa tanggal 21 April 2020 sekira pukul 11.00 Wib dihubungi oleh Terdakwa yang menanyakan apakah ada senjata rakitan FN Cipacing, lalu Saksi berkata: "Belum tau, coba saya tanyakan kepada teman saya tukang Upgread atas nama Sdr. Jaenal”.

(23)

Hal. 23 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

3. Bahwa selanjutnya setelah Saksi menghubungi Sdr.

Jaenal lalu Sdr. Jaenal mengatakan: “Ada namun dalam keadaaan rusak untuk siapa”, Saksi jawab

“Untuk liting saya”, selanjutnya Saksi sampaikan ke Terdakwa: “Barang ada bro tapi kata orangnya dalam keadaan rusak”, dijawab oleh Terdakwa: “Tidak apa- apa yang penting ada barang”, lalu Terdakwa minta dipertemukan dengan Sdr. Jaenal.

4. Bahwa Saksi kemudian sekira pukul 20.00 Wib mempertemukan Terdakwa dengan Sdr. Jaenal di pinggir Jalan Kalimosodo sebelah bengkel barat jalan, dan setelah bertemu Saksi mengenalkan Terdakwa dengan Sdr. Jaenal lalu membicarakan masalah senjata rakitan yang dimiliki oleh Sdr.

Jaenal.

5. Bahwa setelah Sdr. Jaenal menunjukkan senjata rakitan bentuk FN jenis Browing kepada Terdakwa dan Terdakwa merasa ada kecocokan, kemudian Sdr. Jaenal mengatakan: “Mas senjata gak ada pelurunya”, dijawab oleh Terdakwa: “Ya udah gak papa yang penting ada barangnya”, selanjutnya Terdakwa memasukkan senjata rakitan bentuk FN jenis Browing tersebut ke tas kecil yang ada di dadanya, kemudian Terdakwa membayar kepada Sdr. Jaenal sebesar RP. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) dan pada saat Sdr. Jaenal menghitung uang Saksi mendekati Terdakwa menanyakan: “Senjata tersebut untuk siapa apakah aman”, dijawab oleh Terdakwa: “Senjata untuk senior saya aman bro” lalu Saksi mengatakan: “Kalo ada apa-apa jangan melibatkan saya”.

6. Bahwa Saksi mengetahui dari transaksi tersebut, diberi uang lelah oleh Sdr. Jaenal sebesar Rp1.000.000.- (satu juta rupiah) dan uang tersebut Saksi berikan kepada istri Saksi sedangkan dari Terdakwa diberi uang sebesar Rp. 200.000,- (dua

(24)

Hal. 24 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

ratus ribu rupiah).

7. Bahwa Saksi pada tanggal lupa sekitar bulan April 2020 mengetahui dari WA Kompi jika ada penangkapan kelompok Teroris di Surabaya yang ada hubunganya dengan anggota TNI-AU Abd.

Saleh, kemudian Saksi menelpon Terdakwa: “Yon, ini ada berita penangkapan di Surabaya yang melibatkan anggota TNI AU Malang, apakah benar senjata pistol rakitan jenis Browning masih tetap di seniormu yon?“, kemudian Terdakwa menjawab, “Iya saya tanyakan dulu kesenior Bro”, setelah 30 (tiga puluh) menit kemudian Terdakwa menelpon kembali Saksi dan mengatakan: “Iya bro ternyata senjata kemarin dijual lagi oleh senior saya ke anggota TNI- AU”.

8. Bahwa selanjutnya Terdakwa pada tanggal 24 April 2020 menelepon Saksi untuk meminta sumbangan uang dengan alasan untuk menyumbang Koptu M.

Yasin yang gelisah mempunyai keinginan untuk lari meninggalkan satuan lalu Saksi mentransfer uang ke Terdakwa sebesar Rp. 700.000 (tujuh ratus ribu rupiah).

9. Bahwa kemudian Terdakwa pada hari Rabu tanggal 29 April 2020 sekira pukul 02.00 Wib menyampaikan kepada Saksi meminta bantuan uang lagi karena merasa binggung dengan adanya masalah tersebut selanjutnya sekira pukul 02.15 Wib Saksi mentransfer uang ke Terdakwa melalui rekening istrinya sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah).

10. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa pada saat meminta tolong kepada Saksi untuk dicarikan senjata api Cipacingan (Browning) adalah dengan alasan yang meminta senior Terdakwa sebagai Provost yang digunakan untuk jaga diri.

(25)

Hal. 25 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

Atas keterangan Saksi-3 tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya membenarkan seluruhnya.

Saksi – 4

Nama : Dedi Setiawan

Pangkat : Kopda, 31040258161085 Jabatan : Taban/Pimu/Ma Yonif Raider

509/BY/9/2 Kostrad.

Kesatuan : Yonif Raider 509/BY/9/2 Kostrad Tempat/tangal lahir : Kendari, 23 Oktober 1985

Jenis Kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Asrama Militer Yonif Raider 509/BY/9/2 Kostrad Jember.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2004 pada saat masuk Brigif 9 Kostrad dan penempatan di satuan yang sama di Yonif 509 Kostrad namun tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Terdakwa pada hari Senin tanggal 9 Maret tahun 2020 menelpon dan memesan kepada Saksi untuk dicarikan munisi sebanyak 250 butir kaliber 9 mm dengan mengatakan: “Bro tolong golekno peluru 9 mm”, kemudian Saksi menjawab: “Sek tak golekno”, lalu Saksi menanyakan kepada Terdakwa:

“Gae opo se”, dan Terdakwa menjawab: “Gawe seniorku lagi butuh”.

3. Bahwa Saksi pada saat itu sudah memiliki munisi sebanyak 100 butir yang diperoleh dari sisa latihan menembak batalyon, selanjutnya Saksi menanyakan lagi kepada Terdakwa: “Untuk apa munisi tersebut”, dijawab oleh Terdakwa: “Untuk senior saya”.

4. Bahwa oleh karena Saksi hanya memiliki dan menyimpan munisi sejumlah 100 (seratus) butir, sedangkan Terdakawa membutuhkan munisi

(26)

Hal. 26 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

sejumlah 250 (dua ratus lima puluh) butir sehingga Saksi mencari kekurangannya kepada Kopda Santosa anggota Yonif 509/BY/9/2 Kostrad.

5. Bahwa selanjutnya Saksi menelpon Kopda Santosa dan menanyakan apakah ada munisi sebanyak 150 butir, dan keesokan harinya Kopda Santosa mengatakan ada munisi sebanyak 150 (seratus lima puluh) butir.

6. Bahwa kemudian Kopda Santosa pada Tanggal 10 Maret 2020 memberitahukan kepada Saksi jika mempunyai munisi sebanyak 150 butir selanjutnya Saksi memberitahukan kepada Terdakwa.

7. Bahwa selanjutnya Terdakwa mentransfer uang ke Rekening BNI milik Saksi sebesar Rp. 1.250.000,- (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah), lalu Saksi mentransfer uang kepada Kopda Santosa sebesar Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), kemudian pada sekitar pukul 17.00 Wib Saksi mengambil Munisi tersebut ke rumah Kopda Santosa.

8. Bahwa setelah Saksi mendapatkan Munisi sejumlah 250 (dua ratus lima puluh) butir, kemudian Saksi berangkat menuju ke terminal Lumajang untuk mengantar Munisi tersebut ke Terdakwa, kemudian setelah Saksi sampai di terminal Lumajang lalu Saksi menyerahkan Munisi tersebut kepada Terdakwa.

9. Bahwa Saksi mengetahui pada saat Saksi dan Terdakwa melakukan transaksi munisi, Saksi tidak memiliki ijin yang sah dari Kesatuan maupun pejabat yang berwenang, serta Saksi yakin Terdakwa juga tidak memiliki ijin yang sah dari Kesatuan maupun pejabat yang berwenang, dan kegiatan ini tidak ada atasan Saksi maupun atasan Terdakwa yang mengetahui.

10. Bahwa Saksi mengetahui munisi tersebut akan dijual lagi oleh Terdakwa pada saat awal Terdakwa

(27)

Hal. 27 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

memesan munisi kepada Saksi, namun Saksi tidak mengetahui munisi tersebut akan dijual kepada Siapa.

11. Bahwa Saksi tidak mengetahui jika munisi yang telah Saksi jual ke Terdakwa tersebut ada hubungnya dengan Teroris yang tertangkap pada tanggal 23 Maret 2020 di Surabaya oleh Densus 88, namun setelah 2 (dua) hari kelompok teroris tertangkap Terdakwa meminta maaf kepada Saksi dan mengatakan jika Munisi yang dari Saksi telah terjual ke tangan kelompok teroris.

12. Bahwa Saksi mengetahui kalau munisi yang dijual kepada Terdakwa adalah masih dapat digunakan dengan baik, dan pada saat Saksi menyerahkan munisi tersebut dalam kondisi terbungkkus box dan plastik warna hitam.

Atas keterangan Saksi-4 tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya membenarkan seluruhnya.

Saksi – 5

Nama : Fery Diantoro

Pangkat : Praka, 541745

Jabatan : Ta Teknisi Rangpas Sathar 32 Depohar 30

Kesatuan : Lanud Abd. Saleh Malang Tempat/tangal lahir : Trenggalek, 22 Maret 1993 Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Perumdam TA 136, Kel.

Singosari, Kec. Candi Renggo, Kab. Malang.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak hubungan keluarga/family.

2. Bahwa Saksi kenal dengan Koptu M. Yasin (Saksi-2),

(28)

Hal. 28 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

Kopda Darwanto pada bulan Februari 2020 saat dikenalkan oleh Kopda Hendrian dengan tujuan akan membeli mobil Avanza.

3. Bahwa Saksi pada bulan Desember 2019 pernah ditawari oleh Koptu M. Yasin (Saksi-2) senjata api jenis Pistol, selang beberapa lama kemunidian Saksi di WA Sdr. Rois menanyakan senjata pistol jenis Revolver, dan Saksi bilang tidak ada.

4. Bahwa kemudian Saksi pada Januari 2020 janjian brtemu dengan Sdr. Rois di rumah yang berada di Kec. Gondanglegi, Kab. Malang dan ternyata di rumah Sdr. Rois sudah ada Sdr. Juher, kemudian Sdr. Rois menanyakan kepada Saksi: “Ndan ada senjata pistol a”, dan Saksi menjawab: “Iya nanti kalau ada saya kabari”.

5. Bahwa Saksi setelah 1 (satu) minggu menghubungi Koptu M. Yasin (Saksi-2) karena Saksi teringat Koptu M. Yasin pemah menawari Saksi pistol, kemudian Saksi menanyakan hal tersebut dan Koptu M. Yasin menyanggupi senpi 2 (dua) pucuk namun harus dibeli semua.

6. Bahwa kemudian Saksi memaksa Sdr. Juher untuk membeli senpi rakitan pistol tersebut, dan setelah itu Koptu M. Yasin dan Saksi saling mengirim photo senpi tersebut, kemudian foto senpi tersebut saksi kirimkan ke Sdr. Juher dan terjadi tawar-menawar sampai Deal (harga yang disepakati).

7. Bahwa Saksi pada bulan Maret 2020 sekira pukul 13.00 Wib dihubungi oleh Sdr. Juher dengan mengatakan: “Ada peluru kah”, Saksi menjawab:

“Saya tanyakan dulu kepada teman saya”, selanjutnya pada pukul 13.30 Wib Saksi menghubungi Koptu M. Yasin dengan mengatakan

“Bang ijin ada munisi SS1 dan pistol gak”, Koptu M.

Yasin menjawab: “Ya, saya carikan tunggu dulu nanti

(29)

Hal. 29 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

saya kabari”.

8. Bahwa kemudian pada sekira pukul 14.00 Wib. Koptu M. Yasin (Saksi-2) menghubungi Saksi dengan mengatakan: “Ini pelurunya ada, munisi kaliber 5.56 mm SS1 per 20 (dua puluh) butir dengan harga Rp.950.000,- (sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) dan munisi kaliber 9 mm dengan harga perkotak Rp.1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), kemudian Saksi menghubungi Sdr. Juher dengan mengatakan: “Ini ada 5 (lima) strip kaliber 5.56 mm SS1 sebanyak 100 (seratus) butir dan munisi kaliber 9 mm 5 (lima) kotak sebanyak 250 (dua ratus lima) butir, kemudian sdr. Juher menjawab: “Saya butuh 6 (enam) strip 5.56 mm SS1 sebanyak 60 (enam puluh) butir dan kaliber 9 mm 3 (tiga) kotak sebanyak 150 (saratus lima puluh) butir.

9. Bahwa selanjutnya Saksi sampaikan kepada Koptu M. Yasin (Saksi-2) bahwa: “Temen saya bersedia membeli 6 (enam) strip 5.56 mm SS1 sebanyak 60 (enam puluh) butir dan kaliber 99 mm 3 (tiga) kotak sebanyak 150 (seratus lima puluh) butir”, kemudian Koptu M. Yasin (Saksi-2) mengatakan: “Kalau mau beli semua”.

10. Bahwa kemudian Saksi sampaikan kepada Sdr.

Juher bahwa apabila mau membeli harus beli semua, kemudian Sdr. Juher bersedia membeli semua munisi aktif 5.56 mm SS1 100 (seratus) butir dengan harga Rp.7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dengan rincian per 20 (dua puluh) butir harga Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) dan kaliber 9 mm 5 (lima) kotak sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) butir dengan harga Rp. 12.500.000,- (dua belas juta lima ratus ribu rupiah) dengan rincian perkotak dengan isi 50 (lima puluh) butir seharga Rp.2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah).

11. Bahwa Saksi membeli senpi jenis Pistol rakitan

(30)

Hal. 30 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

dengan harga Rp. 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah) per senpi dari Koptu M. Yasin (Saksi-2) dan Saksi mengambil senpi tersebut di dekat pintu masuk Pos Provos Divisi 2 Kostrad, selanjutnya Saksi menjual senpi tersebut kepada Sdr. Juher seharga Rp.28.000.000,- (dua puluh delapan juta rupiah) per senpi, dan Saksi menyerahkan senpi tersebut pada hari itu juga, tanggal Saksi lupa bulan Januari 2020 di Sudimoro Kec. Bululawang, Kab. Malang.

12. Bahwa Saksi mengetahui asal usul ke-2 (dua) senpi rakitan tersebut menurut keterangan Koptu M. Yasin berasal dari Sumatera, dan Saksi tidak mengetahui jika ada salah 1 (satu) senpi rakitan jenis Browning dari Kopda Suyono.

13. Bahwa Saksi melakukan transaksi jual beli senpi tersebut dengan cara mentransfer untuk membayar DP kepada Koptu M. Yasin sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah), kemudian Sdr. Juher memberikan uang Cash kepada Saksi sebesar Rp.41.000.000,- (empat puluh satu juta rupiah), kemudian kekurangan pembayaran senpi rakitan tersebut sebesar Rp.21.000.000,- (dua puluh satu juta rupiah) Saksi mentrasnfer kepada Koptu M.

Yasin.

14. Bahwa Saksi melakukan transaksi jual beli munisi kaliber 5.56 mm SS1 sebanyak 100 (seratus) butir dan munisi kaliber 9 mm sebanyak 5 (lima) kotak sebanyak 250 (dua ratus lima mpuluh) butir yaitu dengan cara setelah terjadi komunikasi melalui telephone dengan Sdr. Juher yang bersedia membeli semua munisi tersebut, kemudian Saksi mentransfer DP ke Norek Koptu M. Yasin sebesar Rp.3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) dan sisanya setelah barang dikirim.

15. Bahwa Koptu M. Yasin pada keesokan harinya masih bulan Maret 2020 sekira pukul 18.00 Wib datang ke

(31)

Hal. 31 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

rumah Saksi untuk menyerahkan munisi tersebut kemudian Saksi mengatakan kepada Koptu M. Yasin

“Sisa uang setelah saya menyerahkan munisi ini kepada temen saya”.

16. Bahwa selanjutnya Saksi pada pukul 19.00 Wib berangkat ke Desa Sudimoro Kec. Bululawang Kab.

Malang menuju ke rumah Sdr. Juher untuk melakukan transaksi jual beli munisi tersebut, dan setelah Saksi menunjukan munisi tersebut kemudian Sdr. Juher menyerahkan kekurangan uang yang sudah di DP sebesar Rp. 16.500.000,- (enam belas juta lima ratus ribur rupiah).

17. Bahwa kemudian pada keesokan harinya Saksi dan Koptu M. Yasin melakukan pertemuan di bawah Jembatan Fly Over Arjosari Kota Malang untuk menyerahkan uang tunai sebesar Rp.8.750.000,- (delapan juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) kekurangan dari DP yang sudah ditransfer oleh Saksi kepada Koptu M. Yasin sebesar Rp.3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah).

18. Bahwa Saksi mengetahui dari Koptu M. Yasin kalau memperoleh munisi kaliber 5.56 mm SS1 sebanyak 100 (seratus) butir dan kaliber 9 mm 5 (lima) kotak sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) butir tersebut dari Probolinggo;

19. Bahwa Saksi menjual senpi dan munisi kepada sdr.

Juher untuk mencari keuntungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

Atas keterangan Saksi-5 tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa para Saksi selanjutnya tidak hadir dipersidangan meskipun sudah dipanggil ke persidangan secara sah dan patut sesuai ketentuan Undang-Undang sebanyak 7 (tujuh) kali tetapi tidak dapat hadir dengan alasan yang sah yaitu Saksi-6 an. Bagus Mahardika Sertu, karena jaraknya jauh

(32)

Hal. 32 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

sedang menjalani Latihan antar kecabangan di Baturaja Palembang, selanjutnya keterangan para Saksi tersebut dibacakan Oditur Militer dari Berita Acara Pemeriksaan Penyidik POM yang keterangannya diberikan di bawah sumpah (vide Pasal 155 ayat (1) dan ayat (2) UU No. 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

Saksi – 6.

Nama : Bagus Mahardika

Pangkat : Sertu, 21130171290993 Jabatan : Bamin Idik Denpom Divif 2

Kostrad

Kesatuan : Denpom Divif 2 Kostrad

Tempat/tangal lahir : Jayapura, 03 September 1993 Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Asrama Denpom Divif 2 Kostrad Rt. 01 Rw. 06 Kec. Lawang Kab.

Malang.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tanggal 29 April 2020 saat Saksi melakukan pemeriksaan di Sintel Divif 2 Kostrad, namun tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi telah melakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa dan hasil dari pemeriksaan tersebut Terdakwa mengakui pada pertengahan bulan Maret tahun 2020 Terdakwa telah membeli munisi sebanyak 250 butir munisi kaliber 9 mm dengan harga Rp1.250.000,00 (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) dari Kopda Dedi Setiawan (Saksi-4) di terminal Lumajang, kemudian Terdakwa menjual Munisi tersebut ke Koptu M. Yasin (Saksi-2) dengan harga Rp.2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah).

(33)

Hal. 33 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

3. Bahwa Koptu M. Yasin (Saksi-2) pada hari Selasa tanggal 21 April 2020 memesan senjata api ke Terdakwa, lalu Koptu M. Yasin mentransfer uang sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) ke rekening Terdakwa dan sisanya sebesar Rp.

4.000.000,- (empat juta rupiah) diberikan secara cash di sebuah Masjid di daerah Karanglo Malang.

4. Bahwa kemudian Saksi mengetahui sekira pukul 19.00 Wib Terdakwa membeli senjata api rakitan jenis Browning dari Sdr. Jaenal melalui perantara Kopda Raditya Panji Wulung (Saksi-3) dengan harga Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).

5. Bahwa Saksi mengetahui selanjutnya Terdakwa sekira pukul 20.00 Wib menuju Stasiun Lawang untuk menemui Koptu M. Yasin (Saksi-2) dan tiba di Stasiun Lawang pada pukul 21.00 Wib lalu Terdakwa bertemu dengan Koptu M. Yasin setelah itu Terdakwa menyerahkan senjata api rakitan jenis Browning tersebut kepada Koptu M. Yasin (Saksi-2) 6. Bahwa Saksi mengetahui dalam jual beli senjata api

rakitan jenis Browning yang dilakukan oleh Terdakwa tersebut tidak ada surat pernyataan kesepakatan jual beli dari kedua belah pihak baik secara tertulis maupun lisan.

7. Bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa tidak seyogyanya dilakukan oleh anggota TNI AD.

Atas keterangan Saksi-6 yang tidak hadir dan keterangannya dibacakan dipersidangan tersebut, diatas, Terdakwa pada pokoknya membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya, adapun yang disangkal oleh Terdakwa pada pokoknya sebagai berikut:

- Terdakwa tidak menjual senjata rakitan kepada Sdr.

Muhammad Yasin Alfidayat (Saksi-2), tetapi Terdakwa dimintai tolong oleh Sdr. Muhammad Yasin Alfidayat (Saksi-2) untuk mencarikan senjata api

(34)

Hal. 34 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

rakitan.

Atas sangkalan dari Terdakwa terhadap Saksi-6 tersebut tidak dapat dikonfrontir karena Saksi-6 tidak hadir dipersidangan.

Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD sejak tahun 2004 melalui pendidikan Secata di Rindam V/Brawijaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian mengikuti Susjurtaif di Pusdik Infantri Puslatpur Asembagus Situbondo selanjutnya ditempatkan di Yonif 509 Kostrad lalu pada tahun 2012 pindah ke Yonkes 2/2 Kostrad Malang sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Kopda NRP 31040250971284.

2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Koptu M. Yasin Alfidayat (Saksi-2) sejak tahun 2012 pada saat Terdakwa masuk menjadi anggota di Kesatuan Yonkes 2 /YBH/2 Kostrad dalam hubungan sebagai senior dengan yunior.

3. Bahwa Terdakwa juga kenal dengan Kopda Dedi Setiawan (Saksi-4) dan Kopda Raditya Panji Wulung (Saksi-3) sejak tahun 2004 karena satu Letting saat melaksanakan pendidikan di Secata Rindam V/Brw.

4. Bahwa Terdakwa juga kenal dengan Sdr. Jaenal karena dikenalkan oleh Kopda Raditya Panji Wulung (Saksi-3), namun dengan semuanya tidak ada hubungan keluarga.

5. Bahwa Terdakwa pada pertengahan bulan Maret tahun 2020 dihubungi oleh Koptu M. Yasin Alfidayat (Saksi-2), untuk memesan munisi kaliber 9 mm, kemudian Terdakwa bertanya : "Siapa yang mau beli bang?”, lalu dijawab oleh Koptu M. Yasin: “Wes tenang ae Yon pokoke aman, putus rantai

(35)

Hal. 35 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

selanjutnya Terdakwa mengatakan“, ijin bang saya akan mencari info dulu“.

6. Bahwa selanjutnya Terdakwa menghubungi Kopda Dedi Setiawan (Saksi-4) dengan mengatakan: “Cak ada munisi jenis FN tidak?“, kemudian Kopda Dedi (Saksi-4) menjawab “Sopo seng nggolek cak?

Terdakwa jawab: ”Iki abangku yang nyari”, lalu Kopda Dedi Setiawan (Saksi-4) menjawab: “Monitor, nanti saya carikan info dulu”.

7. Bahwa kurang lebih 2 (dua) jam kemudian Kopda Dedi Setiawan (Saksi-4) menelpon Terdakwa dan mengatakan jika ada barang sebanyak 5 (lima) Box/kotak yang isinya sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) butir selanjutnya Terdakwa menawar munisi tersebut dengan harga Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) perkotaknya, lalu Kopda Dedi Setiawan menjawab: “Sak karepe cak”.

8. Bahwa selanjutnya Terdakwa menghubungi Koptu M.

Yasin Alfidayat (Saksi-2) dan menawarkan perkotaknya dengan harga Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) lalu Koptu M. Yasin (Saksi-4) menyetujui dan menyuruh Terdakwa untuk menunggu transferan.

9. Bahwa 30 (tiga puluh) menit kemudian Koptu M.

Yasin Alfidayat (Saksi-4) mentransfer sebesar Rp.

2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah), selanjutnya Terdakwa menghubungi Kopda Dedi Setiawan untuk ditransfer uang sebesar Rp.

1.250.000,- (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah).

10. Bahwa selanjutnya Terdakwa masih sekira bulan Maret tahun 2020 bersama istri dan anak Terdakwa pergi menuju ke selatan terminal Lumajang, dan sesampainya di selatan terminal Lumajang, Terdakwa keluar dari mobil dan menghampiri Kopda

(36)

Hal. 36 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

Dedi Setiawan (Saksi-4), kemudian Kopda Dedi Setiawan (Saksi-4) menyerahkan munisi tersebut yang dibungkus dengan plastik wama hitam, lalu Terdakwa membawa dan menyimpan Munisi tersebut di bawah jok mobil.

11. Bahwa setelah Terdakwa mengantar istri dan anak Terdakwa pulang ke Pasuruan, kemudian Terdakwa langsung menuju ke Pom Bensin Warung Dowo, Desa Warung Dowo, Kec. Pohjentrek Kab. Pasuruan untuk menemui Koptu M. Yasin Alfidayat (Saksi-2) dan setelah bertemu dengan Saksi-2 kemudian Terdakwa mengambil Munisi dari bawah jok mobil lalu Terdakwa menyerahkan Munisi tersebut kepada Koptu M. Yasin Alfidyat (Saksi-2), sambil menanyakan: “Bang, munisi tersebut untuk siapa?”, dijawab oleh Koptu M. Yasin (Saksi-2): “Wes tenang ae Yon, pokoknya putus rantai", selanjutnya Terdakwa pulang.

12. Bahwa selanjutnya Terdakwa pada hari senin tanggal 20 April 2020, ditelpon kembali oleh Koptu M. Yasin Alfidayat (Saksi-2) untuk memesan sebuah senjata api dengan dana sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) sampai dengan Rp. 13.000.000,- (tiga belas juta rupiah), kemudian Terdakwa bertanya:

“Siapa yang akan membeli senpi tersebut bang? “ dijawab oleh Koptu M. Yasin: “Tenang yon wes pokoknya aman, putus rantai perkara”.

13. Bahwa selanjutnya Terdakwa menghubungi Kopda Raditya Panji Wulung (Saksi-3), selanjutnya Kopda Raditya Panji Wulung (Saksi-3) menghubungi Terdakwa dengan mengatakan: ”Ada barang bro, tapi Pistol rakitan Jenis Browning dengan 1 (satu) magazen kosong", dan pada saat itu Kopda Raditya Panji Wulung (Saksi-3) menawarkan senjata api rakitan tersebut dengan Harga Rp.11.000.000,- (sebelas juta rupiah).

(37)

Hal. 37 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

14. Bahwa selanjutnya Terdakwa menawar dengan harga Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), lalu Kopda Raditya Panji Wulung (Saksi-3) menjawab:

“Ya nanti, ngomongo sendiri sama orangnya”, kemudian Terdakwa menghubungi Koptu M. Yasin Alfidayat (Saksi-2) dan memberitahukan jika barangnya sudah ada, kemudian Terdakwa menawarkan pistol jenis Browning rakitan tersebut dengan harga Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah).

15. Bahwa Terdakwa mengetahui setelah 1 (satu) jam kemudian Koptu M. Yasin Alfidayat (Saksi-2) mentransfer uang sebesar Rp8.000.000,00 (delapan juta rupiah) ke rekening Terdakwa, lalu Terdakwa berangkat untuk menemui Koptu M. Yasin (Saksi-2) di sebuah Masjid daerah karanglo Malang untuk mengambil kekurangan uang sebesar Rp.

4.000.000,- (empat juta rupiah), dan setelah Terdakwa menerima uang dari Koptu M. Yasin (Saksi-2) tersebut kemudian Terdakwa pergi menuju ke rumah Kopda Raditya Panji Wulung (Saksi-3), selanjutnya Kopda Raditya Panji Wulung (Saksi-3) menelpon temanya yang bernama Sdr. Jaenal.

16. Bahwa tidak lama kemudian Sdr. Jaenal menelpon Kopda Raditya Panji Wulung (Saksi-3) dan mengatakan jika Sdr.Jaenal sudah berada di pinggir jalan luar pagar di Jl. Kalimosodo Malang tepatnya disamping bengkel sepeda motor, kemudian Kopda Raditya Panji Wulung (Saksi-3) mempertemukan Terdakwa dengan Sdr. Jaenal kemudian Sdr. Jaenal mengeluarkan senjata api rakitan jenis Browning tersebut dari tas kecilnya dan memberikannya kepada Terdakwa.

17. Bahwa setelah Terdakwa menerima senjata api rakitan dari Sdr. Jaenal tersebut selanjutnya Terdakwa membawa dan menyimpan di dalam tas

(38)

Hal. 38 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

kecil warna loreng milik Terdakwa lalu Terdakwa menyerahkan uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Sdr. Jaenal.

18. Bahwa selanjutnya Terdakwa kembali ke rumah Kopda Raditya Panji Wulung (Saksi-3), dan setelah sampai di rumah Kopda Raditya Panji Wulung (Saksi- 3) kemudian Terdakwa memberikan uang sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) sebagai ucapan terima kasih, selanjutnya Terdakwa pergi menemui Koptu M. Yasin Alfidayat (Saksi-2) dan setelah ketemu pada sekira pukul 21.45 Wib Terdakwa menyerahkan senjata api rakitan jenis Browning tersebut kepada Koptu M. Yasin Alfidayat (Saksi-2) bertempat di stasiun Lawang.

19. Bahwa selanjutnya Koptu M. Yasin Alfidayat (Saksi-2) pada tanggal lupa bulan April 2020 menelpon kembali Terdakwa dan memesan lagi untuk dicarikan senjata jenis Airshotgun yang bagus, kemudian Terdakwa menjawab: “Siap bang saya tanyakan dulu keteman saya”, lalu Terdakwa menghubungi Sdr. Tri dan berkata: “Pak, ada senjata yang siap jenis apa ?“, dijawab oleh Sdr. Tri: “Ada pak senjata Airshotgun jenis Glock 19”, selanjutnya Terdakwa menjawab: “Kalau jadi saya mau ambil pak.”.

20. Bahwa selanjutnya Terdakwa menghubungi Koptu M.

Yasin (Saksi-2) yang intinya menawarkan senjata Airshotgun jenis Glock dengan harga Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah), lalu Koptu M. Yasin mengiyakan, kemudian pada tanggal 22 April 2020 sekira pukul 02.00 Wib Koptu M. Yasin (Saksi-2) menstranfer uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah).

21. Bahwa selanjutnya Terdakwa sekira pukul 10.00 Wib, pergi ke rumah Sdr. Tri untuk mengambil senjata Airshotgun tersebut, lalu Terdakwa membeli senjata

(39)

Hal. 39 dari 84 hal. Putusan Nomor 132 - K / PM.III-12 / AD / X / 2020

tersebut dengan harga Rp. 2. 200.000,- (dua juta dua ratus ribu rupiah), namun pada saat Terdakwa masih berada dirumah Sdr. Tri, Terdakwa juga diperlihatkan senjata yang lain yaitu senjata Airshotgun jenis Baikal Makarof, sehingga Terdakwa membawa kedua senjata tersebut pulang ke rumah.

22. Bahwa Terdakwa pada tanggal 22 April 2020 sekira pukul 12.15 Wib bersama istri dan anak Terdakwa pergi dengan menggunakan mobil menuju ke Asrama Yonkes, dan sesampainya di Asrama Yonkes pada pukul 13.30 Wib lalu Terdakwa bertemu dengan Koptu M. Yasin (Saksi-2) di Piket Provos, kemudian Terdakwa turun dari mobil sambil membawa dan menunjukkan senjata Airshotgun jenis Glock ke Koptu Yasin (Saksi-2).

23. Bahwa Terdakwa mengetahui setelah Koptu M. Yasin melihat dan mencoba senjata jenis Glock tersebut ternyata membatalkan pembelian senjata tersebut, lalu Terdakwa menawarkan senjata Airshotgun jenis Baikal Makarof dan Koptu M. Yasin (Saksi-2) menginginkan senjata tersebut, namun sebelumnya Terdakwa menanyakan ke Sdr. Tri terlebih dahulu dan Sdr. Tri tidak mengijinkan, sehingga Terdakwa membawa ke dua senjata tersebut pulang kembali ke Pasuruan.

24. Bahwa kemudian Terdakwa pada sekira pukul 18.05 Wib pergi menuju ke rumah Sdr. Tri untuk mengembalikan kedua senjata tersebut dan Sdr. Tri menawarkan senjata air shotgun jenis Baikal Makarof yang diinginkan oleh Koptu M. Yasin (Saksi-2) dengan harga Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan Terdakwa akan mendapatkan vie sebesar Rp.

500.000,- (lima ratus ribu rupiah).

25. Bahwa selanjutnya Terdakwa menghubungi Koptu M.

Yasin (Saksi-2) dan mengatakan jika menginginkan senjata jenis Baikal Makarof tersebut supaya

Referensi

Dokumen terkait

 Penyusunan atas sekelompok orang dilakukan secara sengaja untuk mencapai beberapa tujuan tertentu (yang tidak dapat dicapai oleh individu seorang diri). • Karakteristik Umum

Sebagaimana yang terlihat dalam kehidupan masyarakat Pura Desa Batuan, dampak positif dari kegiatan pariwisata terhadap budaya masyarakat lokal antara lain;

Bahwa benar beberapa hari setelah barang Terdakwa kirim Saksi-6 Sertu Wahyu Andriyanto menghubungi Terdakwa melalui handphone dan menyampaikan bahwa barang telah

Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Siswa mampu: 3.4 Menganalisis fenomena induksi elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari 4.4 Melakukan percobaan

Kadar bahan organik menggunakan metode pembakaran dengan tanur (Aristiani, 2010) sebagai berikut: (1) Mengeringkan cawan dalam oven dengan suhu 105˚ C selama 1 jam

Dalam bowl yang terpisah tuang putih telur, lalu kocok diikuti dengan gula sedikit demi sedikit hingga menjadi meringue dan gula habis.. Tuang tepung, Bendico Chocolate Powder,

Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi ,absensi. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan, maka akan dilakukan penelitian yang membahas tentang perancangan sistem otomatisasi proses pengolahan dan distribusi air