• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN Nomor :125-K/PM I-04/AD/X/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN Nomor :125-K/PM I-04/AD/X/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN MILITER I-04 PALEMBANG

PUTUSAN

Nomor :125-K/PM I-04/AD/X/2015

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer I-04 Palembang yang bersidang di Palembang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama secara terbuka untuk umum telah menjatuhkan Putusan secara Inabsensia sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama Lengkap : Muhammad Idris.

Pangkat / NRP : Sertu / 21060023770485.

Jabatan : Bajas Puslatpur Kodiklat TNI AD.

Kesatuan : Puslatpur Kodiklat TNI AD.

Tempat, tanggal lahir : Medan (Sumut), 24/04/1985.

Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal :Asrama Puslatpur Kel. Sungai Tuha Jaya, Kec.

Martapura Kab. OKUT. Terdakwa tidak ditahan.

Pengadilan Militer I-04 Palembang tersebut di atas ;

Membaca : Berkas perkara dari Denpom II/4 Palembang Nomor :

BP-47/A-38/XI/2014 tanggal Nopember 2014.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan penyerahan perkara dari Danpuslatpur

selaku Papera Nomor : Kep/24/XII/2014 tanggal 22 Desember 2014. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/117/IX/2015 tanggal 14 September 2015.

3. Penetapan Penunjukan Hakim Nomor : Tapkim/125/PM

I-04/AD/X/2015 tanggal 5 Oktober 2015.

4. Penetapan Hari Sidang Nomor : Tapsid/125-K/PM.I-04/AD/X/2015 tanggal 15 Oktober 2015.

5. Surat panggilan untuk menghadap ke persidangan kepada

Terdakwa dan para Saksi.

6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Penjelasan Oditur Militer di persidangan yang menyatakan bahwa Terdakwa tidak dapat dihadirkan dipersidangan walaupun telah dipanggil sesuai ketentuan undang-undang dan Oditur Militer tidak dapat menjamin dapatnya Terdakwa dihadirkan di persidangan.

2. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor :

Sdak/117/IX/2015 tanggal 5 Oktober 2015 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

(2)

3. Pembacaan keterangan para Saksi di bawah sumpah dari Berita Acara Pemeriksaan di depan persidangan.

Memperhatikan : Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan

kepada Majelis yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa terbukti secara syah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : Desersi di masa damai, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal 87 ayat (1) ke-2 yo ayat (2) KUHPM. 1. Mohon agar Terdakwa dijatuhi hukuman :

a. Pidana pokok : Penjara selama 12 (dua belas) bulan. b. Pidana tambahan : Dipecat dari dinas Militer TNI AD. 2. Menetapkan barang bukti berupa :

a. Surat-surat :

- 1 (satu) lembar Daftar Absensi Terdakwa Sertu M. Idris NRP. 21060023770485 Bajas Puslatpur Kodiklat TNI AD, Tetap dilekatkan dalam berkas.

b. Barang-barang : Nihil.

3. Membebani Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.

10.000,00 (sepuluh ribu rupiah).

Menimbang : 1 Bahwa berkas perkara Terdakwa telah diterima di Pengadilan

Militer 04 Palembang dan telah diregister dengan Nomor : 125-K/PM I-04/AD/X/2015 tanggal 5 Oktober 2015 dan sampai dengan persidangan ini telah mencapai waktu selama 3 (tiga) bulan.

2. Bahwa Dakwaan Oditur Militer adalah Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM yang kualifikasinya adalah “Desersi”.

3. Bahwa Terdakwa telah dipanggil secara sah sesuai ketentuan sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut, yaitu sesuai Surat Panggilan dari Kaotmil I-04 Palembang yang pertama Nomor : B/357/X/2015 tanggal 26 Oktober 2015, kedua Nomor : B/427/X/2015 tanggal 3 Desember 2015, dan yang ketiga Nomor : B/442/XII/2015 tanggal 14 Desember 2015 akan tetapi Terdakwa tidak pernah hadir di persidangan Pengadilan Militer I-04 Palembang karena sampai saat ini Terdakwa belum diketemukan sesuai DanPuslatpur Nomor : B/1005/XII/2015 tanggal 18 Desember 2015.

4. Bahwa Oditur Militer dalam persidangan menyatakan sudah tidak

ada kepastian lagi untuk dapat menghadapkan Terdakwa di

persidangan, dan Oditur mohon agar sidang dilanjutkan.

5. Bahwa menurut Pasal 141 Ayat (10) jo Pasal 143 UU Nomor 31 Tahun 1997, bahwa dalam perkara desersi yang Terdakwanya tidak diketemukan dalam waktu 6 (enam) bulan berturut-turut, dan sudah diupayakan pemanggilan tiga kali berturut-turut secara sah, terhitung tanggal pelimpahan perkaranya ke Pengadilan dapat dilakukan pemeriksaan dan diputus tanpa hadirnya Terdakwa.

Menimbang : Bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (4) UU Nomor 48 tahun 2009

tentang Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman yang menyatakan

(3)

Menimbang : Bahwa yang dimaksud dengan “sederhana” menurut penjelasan pasal 2 ayat (4) Undang-undang No. 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman adalah pemeriksaan dan penyelesaian perkara dilakukan dengan cara efektif dan efisien.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa didakwa pada pokoknya sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan tempat-tempat

sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal dua puluh tujuh bulan Juni sampai dengan tanggal dua puluh dua bulan Oktober tahun dua ribu empat belas secara berturut-turut atau setidak-tidaknya pada bulan juni sampai dengan bulan Oktober tahun dua ribu empat belas, bertempat di Puslatpur Kodiklat TNI AD Martapura atau setidak-tidaknya ditempat yang termasuk wilayah hukum Pengadilan Militer I-04 Palembang telah melakukan tindak pidana: “Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”.

Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara dan keadaan-keadaan sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa Sertu Muhammad idris NRP 21060023770485

adalah anggota TNI-AD aktif, sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa berdinas di Puslatpur Kodiklat TNI AD .

2. Bahwa Terdakwa pernah dijatuhi Hukuman Disiplin Oleh Ankum selama 21 (dua puluh satu hari) dalam perkara tidak masuk dinas.

3. Bahwa Terdakwa pada tanggal 25 Juni 2014 sekira pukul 17:00 Wib Dinas Dalam jaga Amunisi, kemudian tanggal 26 Juni 2014 sekira pukul 14:00 Wib Saksi- I diperintahkan Kajas yaitu Kapten Cpl Kristanto

untuk menghubungi Terdakwa agar sekarang menghadap Pajas

dikantor, Selanjutnya Saksi- I menghubungi Terdakwa melalui hanphone dengan mengatakan kepada Terdakwa “ Segera kekantor menghadap Pajas” dan dijawab Terdakwa “siap bang saya lagi mengurus adminitrasi pernikahan saya di Kodim Batu Raja”, setelah menghubungi Terdakwa Saksi- I kemudian melaporkan kepada Pajas bahwa Saksi- I sudah menghubungi Terdakwa dan Terdakwa akan menghadap dengan Pajas, namun setelah ditunggu Pajas sampai sore Terdakwa tidak datang ke Kantor untuk menghadap dengan Pajas yaitu Kapten Cpl Kristanto.

4. Bahwa selanjutnya pada tanggal 27 juni 2014 pada saat

melaksanakan apel pagi yang diambil oleh Letkol Inf Aji Santoso di lapangan apel Puslatpur Kodiklat TNI AD Martapura, Terdakwa tidak masuk tanpa keterangan (TK), setelah melaksanakan apel pagi Pajas yaitu Kapten Cpl Kristanto memerintahkan Saksi- I untuk melakukan pencarian kerumah kontrakan Terdakwa namun Terdakwa tidak adab dirumahnya selanjutnya Saksi- I melakukan pencarian di sekitar Puslatpur Kodiklat TNI AD yang sering didatangi Terdakwa tidak juga diketemukan sampai sekarang ini.

5. Bahwa dengan demikian Terdakwa melakukan ketidakhadiran

tanpa ijin dari Komandan Satuan pada tanggal 27 Juni 2014 sampai dengan dilaporkannya Terdakwa ke DenpomII/4 palembang pada tanggal 22 Oktober 2014 sesuai dengan Laporan Polisi Nomor LP-38/A-38/X/II/2014 tanggal 22 oktober 2014 beum kembli ke kesatuan atau selama 122 (seratus dua puluh dua) haridilakukan secara berturut-turut. 6. Bahwa Terdakwa selama melakukan ketidakhadiran tanpa ijin tidak pernah memberitahukan tentang keberadaan dirinya baik melalui

(4)

surat, telpon Maupun Handpone kepada kesatuannya dan sampai saat ini Terdakwa belum kembali ke Kesatuan.

7. Bahwa Terdakwa selama melakukan ketidakhadiran tanpa ijin, situasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) saat itu dalam keadaan aman dan damai, Terdakwa dan kesatuannya tidak sedang dipersiapkan dalam tugas Operasi Militer dan pada saat itu Terdakwa tidak membawa barang-barang Inventaris milik Kesatuan.

8. Bahwa selama berdinas di Puslatpur Kodiklat TNI AD tingkat disiplin yang dimiliki Terdakwa kurang baik dan sering tidak masuk dinas serta sering terlambat untuk mengikuti apel pagi dan tidak apel siang dengan alasan ketiduran.

9. Bahwa tindakan/upaya yang dilakukan Kesatuan setelah

mengetahui Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin yaitu menghubungi handpone milik Terdakwa namun tidak aktif dan mencari kerumah Terdakwa yang berada di Daerah kota Martapura dan sekitar kantor serta mencari ketempat-tempat yang sering dikunjungi Terdakwa

namun Terdakwa tidak juga diketemukan, kemudian Kesatuan

melaporkan perbuatan Terdakwa ke Komando atas dan melimpahkan perkaranya ke Denpom II/4 guna diproses sesuai dengan ketentuan Hukum yang berlaku.

Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal 87 ayat (1) ke-2 yo ayat (2) KUHPM.

Menimbang : Bahwa para Saksi dalam perkara ini telah memberikan

keterangannya di bawah sumpah dalam berita acara pemeriksaan dan yang bersangkutan telah dipanggil secara sah dan patut sesuai dengan ketentuan, namun para Saksi tidak dapat hadir kepersidangan, menurut pasal 155 ayat (1) UU Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer, jika para Saksi yang telah memberikan ketarangan kepada Penyidik dibawa sumpah apabila tidak hadir dipersidangan dibacakan, maka

nilainya sama dengan keterangan Saksi yang disampaikan

dipersidangan, untuk itu dengan mendasari ketentuan tersebut Oditur Militer mohon agar keterangan para Saksi yang ada di dalam berkas acara pemeriksaan dibacakan, selanjutnya atas persetujuan dari Majelis Hakim, Oditur Militer membacakan keterangan para Saksi yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

Saksi-1 :

Nama lengkap : Jimmi Sani.

Pangkat/Nrp : Serka/21010055651281.

Jabatan : Bajas Puslatpur.

Kesatuan : Puslatpur Kodiklat TNI AD.

Tempat/tanggal lahir : Palembang/04 Deseber 1981.

Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia.

Agama : Islam.

Tempat tinggal : Jalan lintas Sumatra asrama Puslatpur Kodiklat TNI AD, Kabupaten OKUT.

Pada Pokoknya menrangkan sebagai berikut :

2 Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2006 sewaktu Terdakwa Masuk dinas di Puslatpur Kodiklat TNI AD kemudian antara Saksi dan Terdakwa tidak ada memiliki hubungan keluarga maupun familihanya hubungan atasan dan bawahan.

(5)

3. Bahwa Saksi mengetahui terjadinya tindak pidana Disersi yang dilakukan oleh Terdakwa yaitu pada tanggal 27 Juli 2014 sampai dengan sekarang ini yang bersangkutan belum kembali ke kesatuan.

4. Bahwa Saksi tidak mengetahui apa yang menjadi penyebab

sehingga Terdakwa melakukan tindak pidana Disersi hingga sekarang belum kembali ke kesatuan, akan tetapi Terdakwa sebelum melakukan tindak pidana Disersi Terdakwa sedang melakukan pengurusan surat Nikah.

5. Bahwa sepengetahuan Saksi Terdakwa tidak pernah dijatuhi

hukuman berdasarkan keputusan pengadilan militer dan pernah dijatuhi hukuman disiplin oleh Ankum yaitu di Sel selama 21 hari lamanya tentang perkara tidak masuk dinas.

6. Bahwa pada tanggal 25 Juni 2014 sekira pukul 17.00 Wib

Terdakwa melaksanakan Dinas Dalam jaga amunisi, kemudian tanggal 26 Juni 2014 sekira pukul 14.00 Wib saksi diperintahkan Pajas yaitu Kapten Cpl Kristanto untuk menghubungi Terdakwa agar sekarang menghadap Pajas kekantor, Selanjutnya Saksi menghubungi Terdakwa melalui via hanphone dan pada saat itu Saksi katakan kepada Terdakwa “ Segera kekantor menghadap Pajas” dan dijawab Terdakwa “siap bang saya lagi mengurus adminitrasi pernikahan saya di Kodim Batu Raja”, setelah menghubungi Terdakwa Saksi kemudian melaporkan kepada Pajas bahwa Saksi sudah menghubungi Terdakwa dan Terdakwa akan menghadap dengan Pajas, namun setelah ditunggu Pajas sampai sore Terdakwa tidak datang ke Kantor untuk menghadap dengan Pajas yaitu Kapten Cpl Kristanto.

7 Bahwa selanjutnya pada tanggal 27 juni 2014 saat melaksanakan apel pagi yang diambil oleh Kabagum Letkol Inf Aji Santoso di lapangan apel Puslatpur Kodiklat TNI AD Martapura namun Terdakwa tidak masuk tanpa keterangan (TK), setelah melaksanakan apel pagi Pajas yaitu Kapten Cpl Kristanto memerintahkan Saksi untuk melakukan pencarian kerumah kontrakan Terdakwa namun ketemu dengan Terdakwa, selanjutnya Saksi melakukan pencarian di sekitar Puslatpur Kodiklat TNI AD yang sering didatangi Terdakwa tidak juga diketemukan sampai sekarang ini.

8. Bahwa Sebelum Terdakwa melakukan tindak pidana Militer

Disersi dari kesatuan Terdakwa tidak sedang melakukan ijin/cuti.

9. Bahwa selama Terdakwa melakukan tindak pidana Militer Disersi sejak tanggal 27 Juni 2014 sampai dengan sekarang belum kembali ke Kesatuan, kemudian selama Terdakwa melakukan tindak Pidana Militer Disersi tidak membawa barang-barang Invetaris milik kesatuan.

10. Bahwa Saksi tidak mengetahui dimana keberadaannya dan

kegiatan apa yang dilakukan Terdakwa selama melakukan tindak pidana Militer Disersi.

11. Bahwa selama Terdakwa melakukan tindak pidana Militer Disersi tidak pernah menghubungi Saksi maupun kesatuan dengan keinginan untuk kembali ke kesatuan.

12. Bahwa sepengetahuan Saksi tingkah laku Terdakwa selama

berdinas di Puslatpur Kodiklat TNI AD yang Saksi ketahui tingkat disiplin yang dimiliki oleh Terdakwa kurang baik dan sering tidak masuk dinas.

(6)

13. Bahwa pendapat Saksi dengan dengan adanya tindak pidana militer Disersi yang dilakukan oleh Terdakwa tersebut yaitu agar diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

14. Bahwa tindakan yang dilakukan kesatuan yaitu berusaha

menghubungi handphone milik Terdakwa namun tidak aktif dan berusaha mencari ke rumahnya yang berada di daerah kota Martapura dan disekitar kantor serta mencari ketempat-tempat yang sering

dikunjungi oleh Terdakwa namun tidak diketemukan, kemudian

kesatuan melaporkan ke Komando Atas dan melimpahkan perkaranya ke Denpom II/4guna diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Saksi-2 :

Nama lengkap : Ardiansyah.

Jabatan : Ta Bajas Puslatpur.

Kesatuan : Puslatpur Kodiklat TNI AD.

Tempat/tanggal lahir : Palembang/23 Nopember 1986.

Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia.

Agama : Islam.

Tempat tinggal : Jalan lintas Sumatra Asrama Puslatpur

Kodiklat TNI AD, Kabupaten OKUT. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak Masuk dinas di

Puslatpur Kodiklat TNI AD karena satu satuan, dan hubungan atasan dan bawahan dan tidak ada memiliki hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa telah melakukan tindak

Pidana Militer Disersi sejak tanggal 27 Juni 2014 dan sampai Saksi diperiksa Tersangka belum kembali ke Kesatuan Puslatpur Kodiklat TNI AD.

3. Bahwa Saksi tidak mengetahui secara pasti penyebab hingga Terdakwa melakukan tindak pidana Militer Disersi, yang Saksi ketahui bahwa Terdakwa pada tanggal 27 Juni 2014 sekira pukul 07,00 wib, pada saat dilakukan apel pagi disatuan Terdakwa tidak mengikuti apel pagi, kemudian keesokan harinya pada tanggal 28 Juni 2014 sekira pukul 07.00 Wib, saat diadakan pengecekan apel pagi Terdakwa juga tidak masuk (absen) sampai dengan saat ini.

4. Bahwa Saksi tidak mempunyai masalah di Satuan Puslatpur Kodiklat TNI AD dan Saksi tidak mengetahui keberadaan Terdakwa tetapi menurut informasi Terdakwa masih berada disekitar wilayah Martapura.

6. Bahwa sepengetahuan Saksi kepribadian Terdakwa orangnya biasa saja, tingkah lakunya baik dalam pergaulan sehari-hari , selama berdinas di Puslatpur Kodiklat TNI AD berkelakuan biasa-biasa saja seperti anggota yang lain.

7. Bahwa Terdakwa tidak membawa barang-barang inventaris milik Kesatuan Kodiklat TNI AD.

8. Bahwa selama meninggalkan kesatuan Terdakwa tidak pernah menghubungi kesatuan ataupun teman satu angkatan lainnya dan sebelumnya Terdakwa tidak pernah mendapatkan ijin dari Komandan satuan Puslatpur Kodiklat TNI AD.

(7)

9. Bahwa kesatuan telah berupaya mencari ketempat-tempat yang biasa Terdakwa sering kunjungi diwilayah Martapura dan sekitarnya tetapi tidak mendapatkan hasil.

Menimbang : Bahwa Terdakwa tidak dapat didengar keterangannya karena

perkaranya disidangkan Terdakwa belum kembali ke Kesatuan sesuai penyelasan Oditur Militer.

Menimbang : Bahwa Oditur Militer di persidangan mengajukan barang bukti

berupa surat : 1 (satu) lembar Daftar Absensi a.n Terdakwa yang ditanda tangani oleh Kasiminlog Mayor inf Sugeng H.W. Nrp 621915 dan Perwira Jasmani an. Kapten Cpl Kristanto Edy Mulyono Nrp 608201.

Menimbang : Bahwa terhadap barang bukti surat tersebut di atas Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut :

Bahwa terhadap barang bukti surat berupa 1 (satu) lembar Daftar Absensi a.n Terdakwa yang ditanda tangani oleh Kasiminlog Mayor inf Sugeng H.W. Nrp 621915 dan Perwira Jasmani an. Kapten Cpl Kristanto Edy Mulyono Nrp 608201 Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut :

Bahwa setelah Majelis Hakim meneliti barang bukti surat 1 (satu) lembar Daftar Absensi a.n Terdakwa yang ditanda tangani oleh Kasiminlog Mayor inf Sugeng H.W. Nrp 621915 dan Perwira Jasmani an. Kapten Cpl Kristanto Edy Mulyono Nrp 60820, ternyata sejak tanggal 27 Juni 2014 sampai dengan tanggal 22 Oktober 2014 Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin Dansat maka selama kurun waktu tersebut absensi Terdakwa ditulis TK yang berarti (tanpa keterangan), dan ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain. Oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat barang bukti 1 (satu) lembar Daftar Absensi a.n Terdakwa yang ditanda tangani oleh Kasiminlog Mayor inf Sugeng H.W. Nrp 621915 dan Perwira Jasmani an. Kapten Cpl Kristanto Edy Mulyono Nrp 608201 tersebut, sangat berkaitan erat dengan dengan perkara ini dan dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini.

Menimbang : Bahwa barang bukti berupa surat tersebut diatas telah dibacakan

dan diperlihatkan kepada Oditur Militer dipersidangan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah

yang dibacakan di persidangan serta alat bukti lain dan setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa adalah anggota TNI-AD aktif, Jabatan Bajas Puslatpur Kodiklat TNI AD, hingga menjadi perkara sekarang dengan pangkat Kopka.

2. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan satuan sejak tanggal 27 Juni 2014 sampai dengan Laporan Polisi Nomor : LP-38/A-38/X/2014/II/4 tanggal 22 Oktober 2014 secara berturut-turut dan sampai dengan persidangan Terdakwa belum kembali ke kesatuan.

3. Bahwa benar Terdakwa peranh dijatuhi hukuman Disiplin selama 21 hari dalam kasus tindak pidana tidak masuk dinas.

4. Bahwa benar pada tanggal 25 Juni 2014 sekira pukul 17.00 Wib ketika itu Terdakwa sedang melaksanakan dinas dalanm jaga amunisi, kemudian pada tanggal 26 Juni 2014 sekira pukul 14.00 Wib Saksi-1 diperintahkan oleh Pajas Kapten Cpl Kristanto untuk menghubungi

(8)

Terdakwa agar sekarang menghadap Pajas di Kantor, selanjutnya Saksi-1 menghubungi Terdakwa melalui handphone dengann mengatkan segera menghadp Pajas di Kantor dan dijawab Terdakwa “ Siap bang saya masih mengurus administrasi di Kodim Baturaja “ dan selanjutnya Saksi-1 melaporkan kepada Pajas kalau Terdakwa akan menghadap, namun ditunggu sampai sore Terdakwa tidak juga datang menghadap Pajas Kapten Cpl Kristanto.

5. Bahwa benar pada saat Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Dansat, Terdakwa tidak membawa barang inventaris atau senjata organik.

6. Bahwa benar para Saksi tidak mengetahui penyebab hingga

Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Dansat.

7. Bahwa benar tindakan yang dilakukan oleh kesatuan yaitu

berusaha menghubungi handphone milik Terdakwa namun tidak aktif dan berusaha mencari ke rumahnya dan disekitar kantor serta mencari ketempat-tempat yang sering dikunjungi oleh Terdakwa namun tidak diketemukan, kemudian kesatuan melaporkan ke Komando Atas tentang THTI, selanjutnya karena sudah 30 (tiga puluh) hari maka kesatuan membuat DPO (daftar pencarian orang) An. Sertu Muhammad Idris dan melimpahkan desersinya ke Denpom II/4 Palembang guna diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

8. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Dansat sejak tanggal 26 Juni 2014 sampai dengan Laporan Polisi Nomor : LP-38/A-38/X/2014/II/4 tanggal 22 Oktober 2014 sampai sekarang ini.

9. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa

ijin, Negara Republik Indonesia tidak sedang dinyatakan dalam keadaan perang dengan Negara lain dan baik Terdakwa maupun kesatuannya tidak sedang dipersiapkan melaksanakan tugas-tugas Operasi Militer.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis akan menanggapi beberapa hal yang

dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutan Pidananya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

Bahwa Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer mengenai pembuktian unsur-unsur tindak pidana sebagaimana yang Oditur Militer uraikan dalam tuntutannya, namun mengenai pemidanaannya Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana yang akan Majelis Hakim uraikan lebih lanjut dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam

dakwaan tunggalnya mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Unsur kesatu : Militer.

Unsur kedua : Karena salahnya atau dengan sengaja melakukan

ketidakhadiran tanpa ijin. Unsur ketiga : Dalam waktu damai.

Unsur keempat : Lebih lama dari tiga puluh hari.

Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan tersebut, Majelis mengemukakan

pendapatnya sebagai berikut : Unsur kesatu : Militer.

Yang dimaksud denganMilitermenurut pasal 46 ayat (1) KUHPM adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada Angkatan Perang

(9)

yang wajib berada dalam dinas secara sukarela terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut.

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah yang dibacakan dipersidangan serta alat-alat bukti lain yang diajukan dipersidangan maka terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa adalah anggota TNI-AD aktif, Jabatan Bajas Puslatpur Kodiklat TNI AD, hingga menjadi perkara sekarang dengan pangkat Kopka.

2. Bahwa benar hukum di Indonesia berlaku bagi semua orang yang melakukan tindak pidana di Indonesia termasuk Terdakwa sebagai anggota TNI-AD.

3. Bahwa benar Terdakwa diperiksa dan diadili di Pengadilan Militer I-04 Palembang adalah berdasarkan Surat Keputusan Penyerahan

Perkara (Skepra) dari Dan Puslatpur selaku Papera Nomor :

Kep/34/XII/2015 tanggal 22 Desember 2015.

4. Bahwa benar sesuai Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor :

Sdak/117/IX/2015 tanggal 14 September 2015, Terdakwa telah didakwa melakukan tindak pidana : “ Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur kesatu Militer telah terpenuhi.

Unsur kedua : Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin. Oleh karena unsur ini bersifat alternatif maka Majelis Hakim akan membuktikan unsur yang sesuai dengan fakta di persidangan yaitu : Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin

Yang dimaksud Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin

adalah pelaku tindak pidana mengetahui, menyadari dan menginsyafi terjadinya suatu tidak pidana beserta akibatnya yang timbul atau mungkin timbul dari perbuatan.

Yang dimaksud tidak hadir adalah sipelaku melakukan perbuatan atau tindakan meninggalkan atau menjauhkan diri atau tidak berada ditempat yang telah ditentukan baginya untuk melaksanakan kewajiban tugasnya disuatu tempat yaitu Kesatuan/Dinas pelaku.

Yang dimaksud di suatu tempat adalah ke satuan atau tempat

kerja/dinas sipelaku sedangkan yang dimaksud tanpa ijin artinya pelaku tidak berada di ke satuan tanpa sepengetahuan Komandan/Atasan yang berwenang baik secara lisan atau tertulis sebagaimana lazimnya sebagai prajurit yang akan meninggalkan Kesatuan baik untuk kepentingan dinas maupun pribadi diwajibkan melalui prosedur perijinan.

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah yang dibacakan dipersidangan serta alat-alat bukti lain yang diajukan dipersidangan maka terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada tanggal 25 Juni 2014 sekira pukul 17.00 Wib ketika itu Terdakwa sedang melaksanakan dinas dalanm jaga amunisi, kemudian pada tanggal 26 Juni 2014 sekira pukul 14.00 Wib Saksi-1 diperintahkan oleh Pajas Kapten Cpl Kristanto untuk menghubungi

(10)

Terdakwa agar sekarang menghadap Pajas di Kantor, selanjutnya Saksi-1 menghubungi Terdakwa melalui handphone dengann mengatkan segera menghadp Pajas di Kantor dan dijawab Terdakwa “ Siap bang saya masih mengurus administrasi di Kodim Baturaja “ dan selanjutnya Saksi-1 melaporkan kepada Pajas kalau Terdakwa akan menghadap, namun ditunggu sampai sore Terdakwa tidak juga datang menghadap Pajas Kapten Cpl Kristanto.

2. Bahwa benar pada saat Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Dansat, Terdakwa tidak membawa barang inventaris atau senjata organik.

3. Bahwa benar para Saksi tidak mengetahui penyebab hingga

Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Dansat.

4. Bahwa benar tindakan yang dilakukan oleh kesatuan yaitu

berusaha menghubungi handphone milik Terdakwa namun tidak aktif dan berusaha mencari ke rumahnya dan disekitar kantor serta mencari ketempat-tempat yang sering dikunjungi oleh Terdakwa namun tidak diketemukan, kemudian kesatuan melaporkan ke Komando Atas tentang THTI, selanjutnya karena sudah 30 (tiga puluh) hari maka kesatuan membuat DPO (daftar pencarian orang) An. Sertu Muhammad Idris dan melimpahkan desersinya ke Denpom II/4 Palembang guna diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

5. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaannya m,aupun menghubungi kesdatuan, dan situasi kesatuan Puslatpur dalam keadaan aman dan damai serta tidak sedang dipersiapkan dalam suatu tugas operasi militer.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur kedua Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijintelah terpenuhi.

Unsur ketiga : Dalam waktu damai.

Bahwa di dalam pasal-pasal KUHP maupun KUHPM tidak dijelaskan mengenai pengertian “dalam waktu damai”. Undang-Undang tersebut hanya menjelaskan mengenai perluasan pengertian “waktu perang”, yang merupakan lawan kata (acontrario) dari pengertian “waktu damai”.

Bahwa menurut bahasa, yang dimaksud dengan “waktu perang” adalah suatu jangka waktu di mana suatu negara sedang berperang atau turut berperang dengan negara lainnya.

Bahwa mengenai perluasan pengertian “dalam waktu perang”, di dalam Pasal 58 KUHPM dijelaskan bahwa suatu kesatuan dianggap dalam waktu perang, jika oleh penguasa militer kesatuan tersebut sedang diperintahkan untuk turut serta dalam suatu ekspedisi militer, atau untuk memberantas suatu kekuatan yang bersifat bermusuhan, atau untuk memelihara kenetralan Negara, atau untuk melaksanakan suatu permintaan bantuan militer dari penguasa yang berhak dalam hal terjadi suatu gerakan pengacauan. Di luar keadaan-keadaan tersebut di atas, berarti suatu pasukan dianggap tidak dalam waktu perang, atau jika ditafsirkan secara acontrario, pasukan tersebut berada “dalam waktu damai”.

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah yang dibacakan dipersidangan serta alat-alat bukti lain yang diajukan dipersidangan maka terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

(11)

- Bahwa sebagaimana telah diuraikan dalam pembuktian unsur-unsur terdahulu yang merupakan bagian dari pembuktian unsur-unsur ini, bahwa benar pada waktu Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa izin mulai tanggal 27 Juni 2014 sampai dengan tanggal 22 Oktober 2014, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman tidak sedang dalam berperang dengan Negara lain, serta Terdakwa maupun Kesatuannya tidak sedang dipersiapkan dalam tugas operasi Militer.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur ketiga Dalam waktu damaitelah terpenuhi.

Unsur keempat : Lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

Bahwa unsur ini mengandung pengertian bahwa Pelaku, dalam hal ini Terdakwa, telah tidak hadir di kesatuan tanpa izin selama lebih dari tiga puluh hari secara terus menerus/berturut-turut.

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah yang dibacakan dipersidangan serta alat-alat bukti lain yang diajukan dipersidangan maka terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa tidak masuk dinas tanpa izin yang sah dari Komandan Satuan sejak tanggal 27 Juni 2014 sampai dengan tanggal 22 Oktober 2014 yaitu selama 122 (seratus dua puluh dua) hari. 2. Bahwa benar waktu selama kurang lebih selama 122 (seratus dua puluh dua) hari adalah lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur keempatLebih lama dari tiga puluh haritelah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa oleh karena semua unsur dakwaan Oditur Militer telah

terpenuhi, Majelis Hakim berpendapat dakwaan Oditur Militer telah terbukti secara sah dan menyakinkan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang

merupakan fakta-fakta yang ditemukan didalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana : “Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

Menimbang : Bahwa selama pemeriksaan di persidangan Majelis Hakim tidak

menemukan adanya hal-hal yang dapat dijadikan sebagai alasan pemaaf atau pembenar pada diri Terdakwa, sehingga oleh karenanya Terdakwa harus dipidana.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam

mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa yang meninggalkan

kesatuan tanpa ijin yang sah dari atasan yang berwenang pada hakekatnya merupakan cerminan dari sikap dan perilaku Terdakwa yang tidak menghiraukan lagi aturan-aturan hukum yang berlaku di lingkungan TNI.

(12)

2. Bahwa sebagai prajurit yang segala perilakunya sudah diatur dalam aturan-aturan mengenai disiplin, Terdakwa pasti mengetahui bahwa dirinya wajib berada dikesatuannya secara terus menerus selama masa dinasnya, dan apabila Ia ingin meninggalkan kesatuan untuk suatu keperluan, maka harus ada izin dari komandan/atasan yang berwenang memberinya izin, yang cara mendapatkannya sudah diatur secara rinci namun Terdakwa tidak melakukan aturan tersebut.

3. Bahwa pada saat perkara ini disidangkan yaitu sidang pertama tanggal 8 Desember 2015 sampai dengan sidang terahkir tanggal 5Januari 2016 Terdakwa tidak pernah hadir dipersidangan dan berdasarkan Surat Dan Puslatpur Nomor : B/1005/XII/2015 tanggal 18 Desember 2015 tentang tidak dapat menghadapkan anggota Puslatpur atas nama Terdakwa Sertu Muhamad Idris Ba Puslatpur Kodiklat TNI AD ke persidang Dilmil I-04 Palembang karena Terdakwa sampai sekarang belum kembali ke Kesatuan.

4. Dapat diyakini bahwa akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa, pelaksanaan tugas dilingkungan Kesatuan Puslatpur menjadi terganggu, karena terbengkalainya tugas yang harus dikerjakan Terdakwa, dan perbuatan Terdakwa telah berpengaruh buruk bagi pembinaan disiplin di kesatuan.

Menimbang : Bahwa mengenai layak atau tidaknya Terdakwa berada dalam

dinas militer, Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa sebagai seorang prajurit TNI seharusnya

menampilkan sikap disiplin dalam pelaksanaan tugas serta mentaati segala ketentuan yang berlaku dilingkungannya, akan tetapi dalam kenyataannya Terdakwa justru melakukan perbuatan yang dapat menggoyahkan disiplin di kesatuannya.

2. Bahwa perbuatan Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin komandan yang berwenang menunjukkan bahwa Terdakwa sebagai seorang prajurit TNI yang mempunyai tabiat yang cenderung menuruti kehendaknya sendiri dan tidak peduli dengan ketentuan hukum yang berlaku, sehingga apabila Terdakwa masih diberi kesempatan untuk tetap berdinas dikhawatirkan akan menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi kesatuannya, disamping itu akan menyulitkan bagi Komandan satuan dalam melakukan pembinaan personil di kesatuan, oleh karenanya Terdakwa harus dipisahkan dari lingkungan TNI.

3. Dari pertimbangan tersebut di atas, Majelis berpendapat

Terdakwa mempunyai tabiat yang sangat buruk, sehingga dipandang tidak layak lagi untuk dipertahankan dalam dinas militer, oleh karenanya Terdakwa harus dipecat dari dinas militer.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana

orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar, menjadi warga negara yang baik sesuai falsafah Pancasila. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya, yaitu : Hal-hal yang meringankan : NIHIL.

(13)

Hal-hal yang memberatkan :

1. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga dan

Sumpah Prajurit.

2. Bahwa perbuatan Terdakwa dapat merusak sendi-sendi disiplin di Kesatuannya.

3. Bahwa perbuatan Terdakwa mencerminkan sikap mental yang

buruk yang menghindar dari tugas dan tanggungjawab.

4. Bahwa sampai dengan sekarang Terdakwa belum kembali ke

kesatuan.

Menimbang : Bahwa dengan dihadapkannya tugas TNI sebagai alat

Pertahanan Negara untuk menjaga eksistensi Kedaulatan Negara, yang membutuhkan kesiapan Satuan yang maksimal yang ditentukan oleh kesiapan mental prajuritnya, namun mental tersebut tidak ada pada diri Terdakwa.

Menimbang : Bahwa setelah Majelis Hakim memperhatikan dan

mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa tidak cukup layak lagi untuk dipertahankan sebagai Prajurit TNI dan karenannya harus dipisahkan dari kehidupan Militer lainya karena jika Terdakwa tetap dipertahankan dikhawatirkan berpengaruh pada ketertiban dan disiplin di Kesatuan serta akan menanggung dan mengoyahkan sendi-sendi disiplin dan tata tertib dalam kehidupan Prajurit.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut

diatas, Mejelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka Terdakwa

dibebani membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa surat-surat : 1

(satu) lembar Daftar Absensi a.n Terdakwa yang ditanda tangani oleh Kasiminlog Mayor inf Sugeng H.W. Nrp 621915 dan Perwira Jasmani an.

Kapten Cpl Kristanto Edy Mulyono Nrp 608201 Majelis Hakim

berpendapat barang bukti tersebut diatas adalah barang bukti berupa surat tersebut merupakan ketidak hadiran Terdakwa di Kesatuan dan oleh karena menjadi satu dalam berkas perkara maka Majelis Hakim menentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Mengingat : Pasal 87 ayat (1) ke-2 yo ayat (2) KUHPM yo pasal 26 KUHPM, yo pasal

143 UU RI No. 31 tahun 1997 serta ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

MENGADILI

1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : Muhammad Idris, Sertu, NRP.

21060023770485, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Desersi dalam waktu damai.

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

- Pidana pokok : Penjara selama 10 (sepuluh) bulan. - Pidana tambahan : Dipecat dari dinas militer.

(14)

3. Menetapkan barang bukti berupa surat : 1(satu) lembar Daftar Absensi Terdakwa Sertu M. Idris NRP. 21060023770485 Bajas Puslatpur Kodiklat TNI AD. Tetap dilekatkan dalam berkas.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

Demikian diputuskan pada hari ini Selasa tanggal 5 Januari 2016 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Surono, S.H., M.H Letkol Chk Nrp. 539833 sebagai Hakim Ketua, serta Agus Husin, S.H., M.H Mayor Chk Nrp. 636562 dan Jonarku, S.H,. M.H Mayor Sus Nrp. 528375 sebagai Hakim Anggota I dan Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Toho Nirmawaty Hutabarat,

S.H. Letkol Laut (KH/W) Nrp 11872/P, Tedy Markopolo, SH Kapten Chk NRP

21940030630373 serta di hadapan umum tanpa dihadiri Terdakwa.

Hakim Ketua

Surono, S.H.,M.H Letkol Chk NRP. 539833

Hakim Anggota-I Hakim Anggota-II

Agus Husin, S.H., M.H Jonarku, S.H., M. H

Mayor Chk NRP. 636562 Mayor Sus NRP.528375

Panitera

Tedy Markopolo, S.H

Referensi

Dokumen terkait

Kadar bahan organik menggunakan metode pembakaran dengan tanur (Aristiani, 2010) sebagai berikut: (1) Mengeringkan cawan dalam oven dengan suhu 105˚ C selama 1 jam

Dalam bowl yang terpisah tuang putih telur, lalu kocok diikuti dengan gula sedikit demi sedikit hingga menjadi meringue dan gula habis.. Tuang tepung, Bendico Chocolate Powder,

mendatangi rumah saksi ATOSOKHI ZAI Alias AMA GUSU kemudian langsung bertanya kepada saksi SOZANOLO LAFAU Alias AMA NOVI dengan mengatakan “Dengan siapa kamu bermasalah

Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi ,absensi. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa

Nuryani, Pendidikan dan Penelitian Sains dalam Mengembangkan Berpikir Tingkat Tinggi untuk Pembangunan Karakter, (Bandung: Universitas Penddikan Indonesia, 2007),

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan, maka akan dilakukan penelitian yang membahas tentang perancangan sistem otomatisasi proses pengolahan dan distribusi air

Sekolah Menengah Kebangsaan Pesantren Abdul Taib Mahmud merupakan salah satu Pesantren yang semakin mendapat perhatian dari orang tua dan masyarakat di sekitar

Oleh karena itu perlu dilakukan optimasi menggunakan GA sebagai operator dalam menentukan nilai k yang bertujuan mengatasi kelemahan tersebut (untuk selanjutnya MkNN