• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Analisa Penelitian

Dari hasil penelitian perawatan winch yang dilaksanakan pada kapal tempat praktek memang sudah memenuhi standar SOP karena sudah dilengkapi dengan jadwal perawatan dan penggantian suku cadang, tapi sayangnya ternyata itu hanya bersifat tertulis namun tidak terlaksanakan dengan baik dilapangan, dan perawatan benar-benar akan terjadi ketika salah satu komponen sedang mengalami masalah kebocoran pada hydraulic pipe, selang sudah mulai rapuh seperti tidak elastis lagi dan tidak berfungsi dengan baik atau ada kebocoran yang mengakibatkan tumpahnya oli dari pipa yang bertugas menyuplai oli kedalam tabung-tabung hydraulic karena hanya bersifat ketika barang mengalami masalah, sehingga hasil dari perawatan tersebut kurang atau tidak maksimal sama sekali. Dalam proses pengoperasian winch biasanya terjadi beberapa komponen tidak bekerja optimal sesuai dengan fungsinya.

Di kapal MV. MONICA P kerusakan terjadi dikarenakan sering terjadi keterlambatan maintenance (perawatan) sehingga proses pengoperasian winch diatas kapal tidak berjalan dengan optimal. Tentunya dalam melakukan perawatan dibutuhkan sebagai penunjang untuk memperlancar proses perawatan tersebut sebelum komponen pada winch mengalami kerusakan yang lebih luas yang dapat menambah biaya oprasional perusahaan. Pada tahap perawatan terhadap winch tentunya dibutuhkan beberapa hal yang

(2)

JUMLAH NAMA BARANG

KAPAL

digunakan untuk menunjang kinerja dari winch yang digunakan sebagai penunjang pada saat kapal dalam proses sandar dipelabuhan. Adapun data yang diperlukan untuk mengoptimalkan maintenance di kapal MV. MONICA P. PT. ASIA MULIA TRANSPASIFIK

SURAT PERMINTAAN BARANG

No. : 008/DEK/MP/VII/2019 Nama Kapal : MV. MONICA P.

Bagian : DEK

No. SISA DI

KETERANGAN

1 3 Box Paking Ring NIL Permintaan untuk persiapan

perawatan winch 2 14 Buah Pipa besi TE dan TBE NIL Permintaan untuk persiapan

perawatan winch

3 20 Buah Pipa Hose karet NIL Permintaan untuk persiapan

perawatan winch

4 30 Buah Baut NIL Permintaan untuk persiapan

perawatan winch

5 20 Kg Grease NIL Permintaan untuk persiapan

perawatan winch 6 5 Kaleng Agatha Marine Coating NIL Permintaan untuk persiapan

perawatan winch 7 10 Kaleng Thinner No. 7 dan No. 10 NIL Permintaan untuk persiapan

perawatan winch

8 1 Lusin Stick roll NIL Permintaan untuk persiapan

perawatan winch

9 1 Lusin Sarung tangan NIL Permintaan untuk persiapan

perawatan winch

10 5 Buah Kuas NIL Permintaan untuk persiapan

perawatan winch 11

12 13 14 15

Belawan, 30 Juli 2019

Diminta oleh, Diketahui oleh, Disetujui oleh,

( Ferdi Andryawan) ( Capt. Djaiful Ashari ) ( Helly Firdaus )

Mualim 3 Nakhoda O/S

Hal. 1 dari 1 F.S7.2

Didalam melakukan permintaan barang ke kantor untuk memenuhi perlengkapan penunjang dari pengoptimalan kinerja winch itu sendiri, sering terjadi keterlambatan datangnya barang karena kurangnya respon orang kantor dan bedanya antara barang yang dipesan dengan barang yang diterima oleh kapal, baik dari segi kualitas maupun kuantitas barang itu sendiri. Hal ini lah yang merupakan salah satu faktor kurang optimalnya kinerja komponen- komponen winch diatas kapal karena kurangnya alat penunjang.

(3)

Berikut adalah bukti terima dari kantor terhadap permintaan barang untuk perlengkapan optimalisasi perawatan winch.

PT. ASIA MULIA TRANSPASIFIK

TANDA TERIMA

Nomor :

Tanggal diserahkan :

No. Nama Barang / Surat / Dokumen Jumlah Keterangan

1. Paking Ring 3 Box Diterima

2. Pipa Besi TE dan TBE 8 Buah Kurang

3. Pipa Hose Karet 15 Buah Kurang

4. Baut 30 Buah Diterima

5. Grease 20 Kg Diterima

6. Agatha Marine Coating 5 Kaleng Diterima

7. Thinner No. 7 dan No. 10 10 Kaleng Diterima

8. Stick Roll 1 Lusin Diterima

9. Sarung Tangan 1 Lusin Diterima

10. Kuas 5 Buah Diterima

Catatan: mohon agar tanda terima ini ditandatangani, dibubuhi cap kapal, dikirim kembali ke kantor.

Email :

Tanggal terima :

Diterima oleh : Via/Mengetahui* Diserahkan oleh :

Nama : Ferdi Andryawan Jabatan : Mualim III

Nama : Helly Firdaus Jabatan : OS

Nama : Capt. Djaiful Ashari Jabatan : Nahkoda

*coret salah satu

Hal. 1 dari 1 F.S7.5

1 1 0 2

0 1 5 1

008/DEK/MP/X/2019 2 0 1 9

2 0 1 9

(4)

Cara perawatan winch dilakukan diatas kapal tempat praktek. Adapun perawatan yang dilakukan dikapal sebagai berikut :

1. Perawatan bulanan dan tahunan

a) Untuk pengecekan bulanan, beberapa komponen secara menyeluruh diperiksa dan dipimpin langsung oleh mualim I (chief officer) bersama dengan bosun sebagai kepala kerja harian membawa juru mudi bersama cadet untuk melakukan perawatan pada beberapa bagian, yaitu :

1. Pengecekan keelastisitasan selang hydraulic apakah masih mampu menahan tekanan oli didalam selang agar tidak mengalami kebocoran, mengganti selang yang bocor.

2. Pengetokan pada bagian-bagian yang mulai berkarat seperti bagian luar roop drum dan bagian body winch.

3. Pengecetan pada bagian yang sudah diketok dan di brush.

4. Memberi lapisan sejenis karet dan dililit pada bagian pipa besi agar tidak mengalami kontak langsung dengan hal-hal yang dapat menimbulkan karat.

5. Melakukan pengecekan pada baut dan pemberian grease.

6. Pengecekan kepala pipa hose karet apakah masih berfungsi dan tidak mengalami rembes ataupun bocor.

b) Perawatan tahunan dikapal tempat praktek biasanya tidak hanya sekedar dirawat namun juga mendapat penggantian untuk beberapa bagian yang memang sudah dijadwalkan untuk diganti setiap tahunnya, seperti:

1. Mengecek ketebalan pipa dan mengganti pipa-pipa baik yang besi maupun hose karet, karena jika diketok terus-terusan pipa akan menjadi

(5)

tipis maka dari itu pipa setiap tahunnya harus diganti agar bisa bekerja dengan maksimal dan tidak mengalami kebocoran.

2. Control valve mendapat penggantian yang dikarenakan memang waktu pakainya sudah habis dan mulai mengalami kebocoran.

B. Permasalahan Yang Dialami MV. MONICA P

Dalam bab ini saya akan menjelaskan mengenai hasil-hasil penelitian dan fakta-fakta yang didapatkan pada saat melakukan penelitian di kapal MV.

MONICA P. Pada saat melaksanakan Praktek Laut di atas kapal MV.

MONICA P selama 1 tahun 0 bulan 3 hari, mulai pada 27 Juli 2019 sampai dengan 30 Juli 2020.

Ada beberapa kejadian yang penulis temukan dari permasalahan seperti yang ada pada bab II, ditemui masalah-masalah sebagai berikut :

1. Kurangnya Perawatan Winch

Penyebabnya adalah :

a. Persediaan Suku Cadang Kurang Lengkap

Persediaan suku cadang yang lengkap adalah salah satu suksesnya pelaksanaan perawatan di atas kapal, karena dengan kelengkapan suku cadang di atas kapal sangat membantu awak kapal dalam melaksanakan tugas rutin yaitu perawatan winch dalam hal ini.

b. Penempatan jenis-jenis suku cadang

Penempatan-penempatan suku cadang di atas kapal sangat perlu diperhatikan dengan mengorganisir jenis-jenis suku cadang yang akan di simpan di store sehingga akan sangat mudah untuk mengetahui suku cadang apa saja yang belum lengkap dan apa saja yang dibutuhkan.

(6)

Untuk kelengkapan suku cadang, perusahaan harus sangat memperhatikan hal ini, karena bagaimanapun kelengkapan suku cadang adalah salah satu faktor suksesnya suatu pengoperasian kapal. Di atas kapal MV. MONICA P suku cadang yang tersedia dikatagorikan menjadi 3 bagian dan waktu permintaan ditentukan oleh perusahaan yaitu :

a. Suku cadang utama (critical spare part)

Yaitu suku cadang yang harus ada di atas kapal yang sangat vital dan penting sekali dalam operasional kapal atau minimal standar suku cadang yang harus ada sesuai persyaratan klas kapal baik yang berada di deck store maupun yang berada engine store. Contohnya : rotary actuactor, solenoid valve, minyak hidrolik, grease, hose dan lain sebagainya. Permintaan kekantor diperbolehkan apabila barang yang di atas kapal sudah dipergunakan dengan disertakan rincian laporan penggunakan suku cadang tersebut.

b. Suku cadang konsumsi (consumable spare part)

Yaitu suku cadang yang digunakan diatas kapal sebagai konsumsi untuk digunakan baik dalam perawatan winch maupun penggantian suku cadang berdasarkan jam kerja, suku cadang tersebut harus dilakukan penggantian dan tidak bisa digunakan lagi. Contohnya:

Grease, filter hydraulic, o’ring minyak hydraulic dan lain sebagainya.

(7)

c. Suku cadang jangka pendek (moving spare part)

Yaitu suku cadang yang diberikan digunakan segera dalam jangka waktu pendek sesuai dengan Planned Maintenance System (PMS) untuk setiap semester atau mengikuti dari jumlah running hours peralatan.

Contohnya : dezo tape, kabel kawat baja winch, selang hydraulic, dan lain sebagainya.

Permintaan suku cadang ini sesuai dengan kebutuhan apabila sudah hampir mendekati penggantian yang dijadwalkan. Dalam hal ini keterlambatan suku cadang yang diminta sering terjadi keterlambatan datang kekapal dikarenakan tempat operasional yang tidak mendukung, sehingga suku cadang di atas kapal sangat kurang untuk mendukung opersional kapal dalam perawatan peralatan kurang optimal. Contohnya suku cadang selang hidrolik tidak tersedia di atas kapal dan permintaan terhadap suku cadang tersebut terlambat datang kekapal padahal selang hidrolik pada Winch kondisinya sudah tidak baik dan kondisi tersebut harus segera dilakukan penggantian sehingga pada saat kapal melakukan operasional dan menggunakan mesin Winch tidak terjadi kebocoran pada selang hidrolik dan berakibat terhentinya operasional kapal.

2. Kurangnya Pengenalan Terhadap Winch

Penyebabnya adalah :

a. Kurangnya Pengenalan ABK baru tentang Perawatan Winch.

Pada dasarnya perawatan Winch sama saja dengan perawatan sistem hydraulic lainnya, namun karena kurangnya pengenalan perwira dan

(8)

ABK tentang perawatan winch menyebabkan terjadinya masalah.

Pada saat di operasikan, berikut ini daftar perawatan yang kurang diketahui ABK pada saat melakukan perawatan.

1. Periksa aktuator hydraulic.

2. Bersihkan bagian dalam dari suatu reservoir hydraulic.

3. Bersihkan bagian luar dari suatu reservoir hydraulic.

4. Periksa dan merekam tekanan hydraulic.

5. Periksa dan merekam aliran pompa.

6. Periksa selang hydraulic, tubing dan fitting.

7. Periksa dan catat pembacaan tegangan ke katup proporsional atau servo.

8. Periksa dan merekam vakum pada sisi hisap pompa.

9. Periksa dan catat ampere pada motor pompa dengan pengetahuan dan kecakapan dalam merawat sistem winch diharapkan kapal dapat berlayar dengan lancar.

b. Awak Kapal Kurang Peduli Terhadap Perawatan Winch

Bekerja di atas kapal ABK harus membutuhkan koordinasi dengan baik dan membutuhkan kedisiplinan yang tinggi, dengan kedisiplinan yang tinggi dan koordinasi yang baik maka semua jenis pekerjaan akan dapat dikerjakan dengan baik dan benar.

Dalam merawat winch diperlukan koordinasi atau kerjasama antara crew mesin dan deck crew. Crew mesin merawat sistem mekanik yang berkaitan dengan winch, sedangkan deck crew merawat sebagian peralatan atau instalasi dari winch misalnya wire, rooler, fairlead, hydraulic hose pipe, oil gearbox, dan

(9)

lain-lain. Agar Winch dapat bekerja dengan maksimal, crew mesin harus disiplin dalam melakukan perawatan, yaitu dengan melaksanakan planned maintenance system. Sesuai dengan point-point yang ada didalamnya.

Kepedulian crew mesin sangat dibutuhkan, terutama untuk menjaga kinerja Winch agar dalam pelaksanaan pengoperasiannya bisa berjalan dengan lancar.

Pada saat Praktek Laut diatas kapal MV. MONICA P penulis masih

menemukan crew mesin dan deck crew kurang peduli terhadap perawatan winch.

Pada gear mestinya selalu dilumuri grease. Penulis melihat gear terkadang greasenya sudah kering, terlambat pengecatan yang mengakibatkan terjadi karat pada bagian permukaan winch.

C. Analisis Pemecahan Masalah

1. Kurangnya Perawatan Winch

Pemecahannya adalah :

a. Perusahaan Harus dapat Memenuhi Minimum

b. Tersedianya Suku Cadang Sesuai Klas Rekomendasi dalam hal ini program perawatan Winch dapat terprogram dengan baik walau dengan standar minimum pengadaan alat-alat suku cadang karena dengan tersedianya hanya untuk suku cadang yang memang sangat dibutuhkan.

Oleh sebab itu perusahaan dapat meminimalisir pengeluaran anggaran kalau memang itu harus dilakukan.

c. Laksanakan koordinasi antara Perusahaan dan pihak Kapal dalam memenuhi waktu perawatan.

(10)

Di dalam perawatan peralatan winch sangat berguna bagi kapal MV.

MONICA P terkadang para crew kapal sering tidak melaksanakan Base Condition Maintenance System(BCMS) yang sesungguhnya. Ini biasanya disiapkan oleh perusahaan dan dengan menggunakan software khusus kemudian di instal di komputer yang ada di atas kapal, sehingga bagi perwira di kapal dapat dengan mudah melakukan perawatan secara teratur atau secara berkala berikut dengan laporannya dan selanjutnya dikirim melaui e-mail ke kantor pusat, sesampainya di kantor pusat akan diperiksa oleh Kepala Logistik. Dengan melihat sistem kerja demikian terdapat saling koordinasi antara pihak kapal dan kantor perusahaan yang berujung adanya suatu kerja sama yang baik dalam menjalankan perusahaan sehingga apa yang menjadi target dari tujuan perawatan akan mencapai tujuan.

2. Kurangnya Perawatan Winch Oleh Crew Kapal

Pemecahannya adalah :

a. Diharapkan Awak Kapal Diberi Bimbingan PengetahuanTentang Kerja Dan Perawatan Winch. Para Anak Buah Kapal baru (non-

pengalaman) yang diterima tidak mempunyai kemampuan secara penuh untuk melaksanakan tugas-tugas pekerjaan mereka. Bahkan Anak Buah Kapal yang sudah berpengalaman pun perlu belajar dan menyesuaikan dengan kondisi kapal, orang-orangnya, kebijaksanaan- kebijaksanaannya dan prosedur-prosedurnya. Mereka juga memerlukan latihan dan pengembangan lebih lanjut untuk mengerjakan tugas-tugas secara baik. Ada dua tujuan utama program pendidikan dan pelatihan Anak Buah Kapal.

1. Pertama, pendidikan dan pelatihan dilakukan untuk menutup

(11)

perbedaan antara kecakapan atau kemampuan Anak Buah Kapal dengan permintaan jabatan.

2. Kedua, program-program tersebut diharapkan dapat meningkatkan efesiensi dan efektifitas kerja Anak Buah Kapal dalam mencapai sasaran-sasaran kerja yang telah ditetapkan. Sekali lagi meskipun usaha-usaha tersebut memakan waktu, tetapi akan mengurangi perputaran tenaga kerja dan membuat Anak Buah Kapal menjadi lebih produktif.

Lebih lanjut, pendidikan dan pelatihan membantu mereka dalam menghindarkan diri dari ketertinggalan dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik meskipun ABK baru telah menjalani orientasi dengan baik, mereka jarang melaksanakan pekerjaan dengan memuaskan. Mereka harus terus dilatih dan dikembangkan dalam bidang tugas-tugas mereka. Begitu pula ABK lama yang telah berpengalaman memerlukan juga latihan-latihan untuk mengurangi atau menghilangkan kebiasaan-kebiasaan yang buruk. Pendidikan dan Pelatihan mempunyai berbagai manfaat jangka panjang yang membantu ABK untuk bertanggung jawab lebih besar di waktu yang akan datang. Program latihan tidak hanya penting untuk individu tetapi juga organisasi dan hubungan manusiawi dalam kelompok kerja, dan bahkan bagi negara. Latihan dapat juga digunakan apabila tingkat kecelakaan kerja atau pemborosan tinggi, semangat kerja dan motivasi rendah atau masalah-masalah operasional lainnya. Program berupaya untuk mengajarkan berbagai keterampilan tertentu, menyampaikan pengetahuan yang dibutuhkan atau mengubah sikap. Agar program efektif, prinsip-prinsip belajar harus diperhatikan. Prinsip–prinsip ini adalah bahwa program bersifat

(12)

partisipasif, relevan, pengulangan dan memberikan umpan balik mengenai kemajuan peserta pelatihan. Semakin terpenuhi prinsip-prinsip tersebut latihan akan semakin efektif. Disamping itu perancangan program juga perlu menyadari perbedaan individual, karena pada hakekatnya para ABK mempunyai kemampuan, sifat dan sebagainya yang berbeda satu dengan yang lainnya.

3. Awak Kapal Yang Baru Perlu Pengenalan Tentang Winch Kapal Sebelum bertugas di kapal Sesuai dengan ISM Code yang diberlakukan oleh IMO “The company should establish procedures to ensure that the new personnel transferred to new assignment, related to safety and protection of the environment are given proper familiarization with their duties”. Bahwa salah satu dari peraturan yang diwajibkan adalah

pengenalan bagi personil yang baru ditempatkan untuk memahami benar tugas dan tanggung jawabnya di atas kapal yang berhubungan dengan operasional, keselamatan dan perlindungan Iingkungan.” Organisasi harus menata keahlian dan pengetahuan yang diperlukan oleh karyawan untuk mendapatkan kegiatan yang dapat mempengaruhi mutu dan dapat dipenuhi oleh pelatihan tersebut, sebagai bukti rekaman pelatihan perlu dipelihara”.

Jelas disini bahwa kewajiban seluruh crew dalam hal ini ABK harus dibekali prosedur tersebut melalui pengenalan dan dapat di dokumentasikan. Dengan implementasi prosedur ini maka perusahaan menjamin bahwa seluruh personil yang terlibat di dalam Safety Management System (SMS) memiliki pengetahuan yang standar dan bisa pertanggung jawabkan. Dalam pengenalan, bagi seorang ABK deck dan mesin sesuai dengan bidangnya secara umum dan khusus, proses

(13)

pengenalan akan memakan waktu yang agak lama karena proses ini juga mencakup aspek operasi yang harus menyesuaikan dengan jadwal operasi kapal atau kerja pencharter, dimana ABK akan diberikan praktek secara langsung terjun pada operasi yang sesungguhnya. Diharapkan dalam proses tersebut ABK akan dapat meningkatkan pengetahuannya akan alat- alat kerja kapal MV. MONICA P. Khusus bagi ABK yang baru pertama kali ditempatkan di kapal MV. MONICA P, Nahkoda atau Mualim 1 mempunyai tugas tambahan untuk mendidik ABK tersebut, oleh karena pembiasaan Anak Buah Kapal dengan tugas baru mutlak diperlukan demi mempertahankan standar sesuai dengan Safety Management System.

Secara terus-menerus dengan tingkat kinerja yang efektif, baik dalam operasi normal maupun dalam keadaan darurat. Dalam hal ini haruslah dipilih metode yang paling sesuai dan yang sedapat mungkin didasarkan atas latihan-latihan pada jadwal pembiasaan yang ada dan berpedoman pada prosedur standar operasi dari perusahaan.

(14)

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil analisa perawatan winch pada bab diatas saya menyimpulkan sebagai berikut :

a. Crew kapal sering mengabaikan tentang perawatan winch kapal sehingga sering terjadi kerusakan pada winch.

b. Winch waktu kapal sandar sering terjadi kerusakan.

c. Jadwal perawatan atau planned maintenance system (PMS)

Tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun.

d. Suku cadang yang tersedia di atas kapal jumlahnya sangat minim sehingga pelaksanaan perawatan tidak dapat dilaksanakan dengan optimal.

e. Suku cadang yang dikirim ke kapal berkualitas rendah sehingga sering terjadi kerusakan dan mengakibatkan pengoprasian kapal menjadi terganggu.

f. Sering terjadi suku cadang yang di kirim ke kapal tidak sesuai dengan type dan merk.

g. Koordinasi antara pihak pencharter dan perusahaan sebagai pemilik kapal kurang berjalan dengan baik sehingga sering terjadi kesalahan komunikasi yang dapat mengakibatkan perencanaan jadwal perawatan winch

kapal tidak berjalan dengan maksimal.

(15)

B. SARAN

Untuk itu saya menyarankan hal-hal sebagai berikut :

a. Mualim I hendaknya melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan perawatan dan perbaikan sesuai dengan planned maintenance system (PMS).

b. Owner sebagai pemilik kapal seharusnya menyediakan suku cadang sesuai dengan permintaan yang diajukan oleh Mualim I.

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan Perda dan Peraturan Zonasi Tentang Rencana Penataan Ruang Kawasan Strategis Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Tertata dan terkendalinya pembangunan/pe ngembangan Kawasan

Peningkatan kemampuan memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dilaksanakan dengan mengutamakan peningkatan kemampuan alih teknologi

Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan yang kemudian membentuk individu baru. Fragmentasi terutama pada ganggang Oscillatoria. Pada filamen yang

Pelaku pembunuhan itu tidak lainadalah Wulan, kakak yulia. Yang juga adalah cucu kakek itu sendiri. Konon alasan wulan membunuh kakek adalah karena wulan tidak

Pada sukuk dengan akad Mudharabah Investor yang berperan sebagai pihak yang memiliki surplus dana, mempercayakan dana tersebut kepada SPV untuk dikelola oleh

Suawardi Endraswara (2005:5) membuat definisi bahwa, “penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tidak menyertakan angka-angka, tetapi mengutarakan kedalaman

[r]

Pada proses word normalization akan mengubah kata yang tidak baku menjadi kata baku sama seperti yang dilakukan pada proses processing di tahap pelatihan dimana