• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

29

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

La Tulipe Cosmetiques didirikan pada tahun 1980 setelah melalui penelitian laboratories dan klinis yang cukup lama. Ide dari pendirian waktu itu ialah membuat produk kosmetika yang " hypoa/lergenic " (berdaya alergi rendah) dan sesuai dengan iklim tropis. Untuk hal ini telah dilakukan penelitian oleh Dokter konsultan medis La Tulipe Cosmetiques dengan melakukan uji klinis dan "Patch Test" ( uji tempel kulit ) dan telah dipublikasikan pada majalah kedokteran dan fannasi di Indonesia pada tahun

1995. Adapun gagasan memakai nama La Tulipe Cosmetiques bagi kosmetika yang akan diproduksi diambil dari kata: " La " : diambil dari baliasa Perancis, dimana Paris merupakan barometer mode dan kecantikan dunia. Sedangkan "

Tulipe ": nama bunga tulip dipakai dengan harapan agar kulit para konsumen

menjadi secantik bunga Tulip yang tidak mudah layu (kisut, keriput) dan berdiri tegak ( kencang, tidak mudah kendur ).

Disamping itu merek La Tulipe diharapkan agar dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat intemasional. Visi utama pendiri adalah produk La Tulipe Cosmetiques dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri, serta menjadi tamu terhonnat di pasar intemasional.

(2)

1.1 Perkembangan La Tulipe Cosmetiques:

Pada tahun 1983, dimulai dengan home industry dan pada awalnya hanya memproduksi kosmetika pembersih dan penyegar kemudian disusul pelembab dan Iain-lain.

Pada tahun 1985, pindah ke jalan Prapen Surabaya dan La Tulipe Cosmetiques menambah produk-produk baamya guna melengkapi perawatan kulit (Skin Care), baik dengan maupun tanpa kelainan untuk keperluan ujian negara tingkat dasar dan tingkat terampil. Pada waktu itu La Tulipe Cosmetiques hanya dipasarkan di daerah Jawa Timur saja dan belum dipromosikan secara besar-besaran namun sudali menunjukkan hasil yang cukup nyata dan diterima masyarakat. Hal ini terbukti dengan dipakainya produk-produk La Tulipe Cosmetiques oleh para alili kecantikan dan dokter-dokter ahli di bidang kosmetika.

Pada Tahun 1986, pindah lagi ke jalan Jemur Sari Surabaya (mendekati daerah industri).

Pada Tahun 1987, Mulai pindah dari home industry dan menempati tempat di jalan Rungkut Industri VIII No. 26-28 Surabaya (kontrak) dengan nama PT. Rembaka (yang diambil dari bahasa jawa yang berarti

"berkembang bersama"). Disamping produk perawatan seperti tersebut di atas, La Tulipe Cosmetiques juga melengkapi produk-produk : Skin care, tata rias panggung, tata rias wajah, tata rias fantasi, untuk melengkapi ujian negara tingkat mahir dan keperluan salon-salon kecantikan. Sebagai penampilan pertama dari produk-produk Tata Rias La Tulipe Cosmetiques, diawali dengan dipakainya produk La Tulipe Cosmetiques

(3)

H

oleh ahli kecantikan dalam lomba-lomba Tata Rias, baik dalam taraf Nasional maupun Intetnasional. Pada kesempatan itu La Tulipe Cosmetiques keluar sebagai Juara Umum dalam lomba tingkat Nasional 1987 dan juara Tingkat ASEAN 1987.

Pada tahun 1995, mulai pembangunan pabrik di Jalan Brebek lndustri VII no. 4 Waru-Sidoarjo, yang dirancang untuk memenuhi syarat CPKB (Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik) yang rencananya dioperasionalkan pada tahun 1997. Namun karena situasi yang belum memungkinkan maka bam pada awal millenium ke III ini bisa ditempati dan diresmikan. Bersamaan dengan kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam bidang produksi, maka La Tulipe Cosmetiques juga meningkatkan promosinya ke seluruh wilayah Indonesia mulai dari Medan hingga Jayapura untuk menguasai pangsa pasar khususnya pasar kosmetika Skin Care, Decorative dan Hair care. Dan dalam waktu tidak lama lagi diharapkan La Tulipe Cosmetiques dapat menjadi komoditas ekspor non migas sehingga dapat menjadi salah satu penghasil devisa untuk negara Indonesia.

1.2 Lokasi Perusahaan

PT. Rembaka terletak di jalan Berbek lndustri VII no. 4, Waru- Sidoarjo. Dengan luas tanah 7000 m2. Alasan perusahaan memilih lokasi tersebut adalah :

1. Karena daerah tersebut adalah daerah perindustrian dimana limbah industri sudah diolah langsung oleh pihak industrial estate, sehingga

(4)

PT. Rembaka tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk mengolah limbahnya.

2. Tenaga kerja, karena di Surabaya tersedia banyak tenaga kerja.

3. Sumber tenaga listrik

Pengadaan tenaga listrik yang memadai meaipakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan perusaliaan.

1.3 Struktur Organisasi

Di dalam setiap perusaliaan mempunyai striiktur organisasi, dimana struktur organisasi merupakan salah satu faktor yang menentukan kelangsungan hidup perusaliaan. Di dalam struktur organisasi hams ada hubungan dan kerja sama yang baik antar setiap personil agar tujuan perusaliaan dapat tercapai. Selain itu struktur organisasi ini akan menjelaskan pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab setiap personil.

Struktur organisasi di bawah ini merupakan gambaran secara skematis tentang hubungan kerjasama di dalam perusaliaan PT.

Rembaka:

(5)

Gambar 3.

Struktur Organisasi PT. Rembaka Direktur

Quality Control Keuangan Plan Manager

Sekretaris

Manajer Gudang

R & D Manajer

Manajer Logistik

Marketing Manajer

Personalia

SPV

Pekerja

Manajer Skin Care

SPV

Pekerja

Manajer Decorative

Manajer Pembelian

Bagian Timur

l

Bagian Barat

1

SPV

ASM

Pekerja

A >\1

Sales SPV

ASM

Promotion . Sales

Koord.

Sales

Sumber: intern perusahaan

APM

Sales

£PY_

Koord Promotior

BA

Promotion Sales

Koord.

Sales

BC

Koord.

Promntinr

BA BC

33

(6)

Keterangan:

R & D Manajer : Riset & Development Manajer SPV : Supervisor

ASM : Area Sales Manajer APM : Area Promotion Manajer BA : Beauty Advisor

BC : Beauty Consultan

Tugas dan wewenang : Direktur :

1. Sebagai pemimpin tertinggi daiam perusahaan sekaligus pemilik.

2. Bertugas memimpin, mengkoordinir, mengawasi, dan meneriina pertanggungjawaban dari kepala bagian personalia manajer, marketing manajer, plan manajer, quality control, dan manajer keuangan.

3. Meneriina, meneliti serta mengesalikan rencana anggaran pendapatan belanja perusahaan untuk satu tahun buku berjalan.

Sekretaris :

Membantu direktur dalam melakukan tugasnya seperti menyusun jadwal kegiatan direktur, membuat surat-surat dan Iain-lain.

(7)

35

Quality Control :

1. Memeriksa setiap bahan baku yang telah dibeli, apakah sudah sesuai dengan kualitas yang diinginkan oleh perusahaan.

2. Memenksa setiap cainpuran dari masing-masing bahan baku sehingga hasil produksi sesuai dengan resep yang telah ditentukan sehingga baik warna maupun bau tidak benibah-nibah

3. Memeriksa setiap hasil produksi yang dihasilkan sebelum dipasarkan.

4. Memberikan persetujuan atas layak tidaknya suatu hasil produksi untuk dipasarkan.

Manajer Keuangan :

1. Melakukan pengawasan terhadap sumber pemasukan dana dan penyimpanan di kas / bank untuk selanjutnya ditransfer ke rekening PT. Rembaka di Want -Sidoarjo.

2. Memberikan persetujuan terhadap pengeluaran dana sesuai dengan anggaran biaya yang telah disusun dan disetujui oleh PT. Rembaka di Waru-Sidoarjo.

3. Menjamin keselamatan saldo kas dan bank terhadap kebocoran- kebocoran atau kehilangan yang mungkin terjadi.

4. Melakukan pengawasan terhadap ketepatan pembayaran oleh para pelanggan.

5. Menyusun laporan keuangan dan mendistribusikan kepada direktur.

(8)

6. Melakukan pengawasan terhadap seluruh personalia periisaliaan meliputi recruitmen, training, penggajian, disiplin, absensi, kendaraan, inventaris kantor, dan masalah-masalah umum lainnya.

Plan manajer:

Merencanakan dan menetapkan jenis dan kuantitas produk yang akan dibuat untuk tahun kedepan.

Kepala Gudang:

1. Memberikan laporan secara. rutin (mingguan) kepada atasan langsung khususnya mengenai jumlah persediaan barang pada saat ini.

2. Menjamin keselamatan barang dalam gudang dari keliilangan, kebakaran, dsb.

3. Mengontrol masuk keluarnya barang persediaan dari pabrik.

R & D Manajer:

Mengadakan penelitian dan pengembangan produk baru.

Manajer Logistik:

1. Menjamin persediaan barang pada suatu titik yang aman untuk memenuhi permintaan pasar.

2. Menyusun kebutulian stok yang efisien untuk penjualan.

(9)

37

Supervisor:

l.Memberikan pengawasan, motivasi dan pembinaan kepada para pekerja.

2.Melakukan evaluasi secara periodik pada para pekerja.

Manajer Skin Care :

Melakukan pengawasan terhadap pembuatan produk skin care apakah sudah memenuhi syarat untuk dipasarkan.

Manajer Decorative :

Melakukan pengawasan terhadap pembuatan produk decorative apakah sudah memenuhi syarat untuk dipasarkan.

Manajer Pembeliaan :

1. Mengatur rencana pembeliaan baik pembeliaan bahan baku maupun barang lainnya dan masing-masing kepala bagian yang telah mendapat persetujuan dari plan manajer.

2. Melakukan pembeliaan bahan baku atau barang lainnya.

Marketing Manajer:

1. Memantau hasil produksi di pasaran.

2. Berdasarkan hasil pantauan dari pasar membuat rencana tentang jenis produk apa yang diminati oleh konsumen.

3. Mempromosikan hasil produksi kepada konsumen.

(10)

4. Mencari distibutor atau agen-agen barn.

5. Membuat rencana target pemasukan dari pernsahaan.

Area Sales Manajer:

Menetapkan pencapaian target penjualan, bertanggungjawab atas kelancaran kerja sales force, penerimaan dan pemberhentiaan sales force, memberikan infonnasi pasar kepada atasan.

Sales Supervisor:

1. Melakukan order dan tagihan ke toko-toko.

2. Membantu promosi dan kegiatan lain yang bisa menguntungkan serta meningkatkan nilai penjualan.

3. Memperhatikan sitiiasi pasar dan perkembangan pasar termasuk selera dari konsumennya.

Koordinator Sales :

Mengkoordinasi segala sesuatu yang berkaitan dengan agen pembeliaan.

Area Promotion Manajer:

1. Menyusun dan membuat rencana promosi untuk masing-masing daerah yang menjadi tanggung jawabnya.

2. Melakukan pengontrolan terhadap hasil kerja Beauty Consultan.

(11)

39

Promotion Sales :

Melakukan kegiatan promosi seperti periklanan di majalah, tabloid, surat kabar.

Koordinator Promotion :

Menentukan jadwal pemasangan iklan beserta media yang akan digunakan.

Personalia Manajer:

1. Mengatur tenaga kerja.

2. Mengatur penempatan tenaga kerja pada masing-masing bagian.

3. Mengawasi pendisiplinan seluruh karyawan perusahaan.

4. Mengatur kesejahteraan karyawan.

5. Menyeleksi keluar dan masuknya karyawan lama maupun karyawan bam.

6. Membuat peraturan tata tertib kepegawaiaan.

7. Menerima dan mempertimbangkan keluhan dan persoalan para karyawan.

1.4 Tujuan Perusahaan

Tujuan perusahaan untuk jangka pendek adalali:

1 .Mengembangkan produk-produk yang sudah ada dan menciptakan produk- produk yang barn.

2. Meningkatkan kualitas produk.

(12)

Tujuan perusahaan untukjangka panjang adalah :

1. Menjadi tuan runiali industri kosmetika di negeri sendiri.

2.Menjadi tamu kehormatan di pasar lntemasional.

1.5 Personalia Jumlah karyawan :

Pabrik : ± 200 orang Kantor : ± 25 orang

Jam kerja :

Senin-Jumat: 08.00-17.00 Sabtu : 08.00-13.00 Istirahat : 12.00-13.00

Komisi yang diberikan oleh PT. Rembaka sesuai dengan persentase dari jumlah volume penjualan di :

Departemen Store : 3 % Supermarket : 3 % Retail : 3 %

1.6 Kegiatan Pemasaran

1.6.1 Daerah Pemasaran dan Saluran Distribusi

Daerah pemasaran PT. Rembaka di Jawa Timur. Derigan saluran distribusi sebagai berikut:

(13)

II

Gambar4.

Salman Distribusi PT. Rembaka

Produsen Distributor

Pengecer (out/el, toko, supermarket, dan salon J

*

Konsumen akhir

Sumber: intern perusahaan.

1.6.2 Penetapan Harga

PT. Rembaka dalain tnenetapkan liarga menggunakan perhitungan sebagai berikut:

Biaya = Biaya operasional + Biaya Investasi + Komisi Distribusi + Biaya Lain-lain

Harga Produk = Harga Pokok + Jumlah Biaya + Profit

Sumber: Intern Perusahaan

1.6.3 Kegiatan Promosi

PT. Rembaka melakukan kegiatan promosi dengan membagi- bagikan brosur, dengan adanya brosur ini maka orang akan mengetahui tentang bermacam-macam produk kosmetika PT. Rembaka beserta manfaatnya dengan warna-warna yang trendy dan kemasan yang menarik yang dihasilkan oleh perusahaan, dan juga dengan memasang spanduk pada saat berlangsungnya seminar maupun pada saat diadakan peragaan-peragaan kecantikan. Selain itu perusahaan juga menggunakan media surat kabar ( koran ), tabloid, majalah untuk mengiklankan produknya, dimana masing-masing media ini

(14)

mempunyai jangkauan yang cukup luas untuk membantu perusaliaan dalam mencapai target penjualan PT. Rembaka. Dan juga dengan melakukan sales promotion yaitu dengan membagi-bagikan hadiah kepada konsumen berupa potongan harga pada saat seminar, pemberiaan bonus produk tertentu untuk pembeliaan sejumlah barang tertentu atau dengan sejumlah harga tertentu, dimana kegiatan sales promotion ini dilakukan hanya pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.

1.7 Kualitas Beauty Advisor

Faktor sumber daya manusia mempunyai peranan yang penting dalam memasarkan produk. Karena itu PT. Rembaka menggunakan faktor ini untuk memasarkan produk kosmetikanya. Dengan menggunakan tenaga penjual ini dapat mengetahui secara langsung keinginan, kebutuhan serta reaksi konsumen terhadap produk PT. Rembaka.

Produk PT. Rembaka adalah kosmetika yang sudah menjadi kebutuhan sebagian besar wanita. Maka dari itu PT. Rembaka menggimakan tenaga kerja wanita untuk memasarkan produknya, yaitu yang disebut dengan

"beauty advisor".Sebelum melakukan tugasnya beauty advisor tersebut ditraining oleh perusaliaan, supaya lebih menguasai produk mulai dari pengetahuan tentang produk, cara menggunakan serta inemperagakannya agar dapat siap melayani para konsumen yang membutuhkan informasi dan produk. Sesudah itu beauty advisor ditempatkan di outlet-outlet PT.

Rembaka yang ada di wilayah Jawa Timur.

(15)

43

Beberapa dasar yang diperliikan oleh beauty advisor dalam memasarkan produk :

a. Pengetahuan tentang produk

Seorang beauty advisor hams mengetahui dengan baik akan produk yang dipasarkan sehingga beauty advisor dapat menawarkan dan membantu konsumen untuk memilih produk yang lebih tepat, karena setiap konsumen mempunyai kebutuhan dan pertanyaan tentang kecantikan beserta manfaat dari produk.

b. Tehnik memperagakan

Tehnik ini digunakan untuk menarik minat konsumen terhadap produk PT. Rembaka. Dengan adanya tehnik peragaan ini, maka konsumen dapat melihat secara langsung hasil dari pemakaian kosmetika PT. Rembaka.

c. Tehnik menjual

Beauty advisor mempunyai peranan yang penting dalam memasarkan produk karena merekalah yang langsung berhadapan dengan konsumen akhir, maka dari itu beauty advisor hams menguasai tehnik ini dengan baik, seperti bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan penampilan mereka, sehingga dapat memberikan kesan yang baik dan menarik minat beli konsumen

(16)

2. Pengujian Hipotesis

Adapun untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan, yaitu pengujian berdasarkan rumus-rumus statistik, maka prosedur pengujian hipotesis ditetapkan dengan menggunakan analisis :

a) Analisa Koefisien Korelasi Pearson ( r ) b) Analisis Regresi Linier Berganda

c) Uji Signifikansi Koefisien-Koefisien Regresi ( Uji-t) d) Uji-F

Sebelum masuk pada analisa model dan pembuktian hipotesis diatas, maka terlebih dahulu data jumlah Beauty Advisor, jumlah outlet dan Volume Penjualan yang ditunjukkan pada lampiran 1 dan lampiran 3, diolah dengan bantuan SPSS for Windows Release 10.0, maka hasil perhituiigan analisis Regresi Linier Berganda ditunjukkan pada lampiran 6.

2.1 Analisa Koefisien Korelasi Pearson ( r)

Untuk menyatakan kekuatan hubungan antara variabel tergantung ( Y ) dan variabel bebas ( X ).

Hasil analisis data diketahui r = 0,933 atau 93,3%.

Hal ini berarti volume penjualan perusahaan dipengaruhi oleh jumlah beauty advisor dan jumlah outlet sebesar 0,933 atau 93,3% dan sisanya sebesar 0,67 atau 6,7% dipengaruhi oleh faktor lain.

Sedangkan pada hasil analisis data koefisien korelasi pearson R Square adalah 0,871 atau 87,1%, yang artinya bahwa 0,871 atau 87,1% dari

(17)

45

volume penjualan dipengaruhi oleh jumlah beauty advisor dan jumlah outlet dan sisanya sebesar 0,129 atau 12,9% dipengaaihi oleh faktor-faktor yang lain.

Berdasakan hasil dari analisis data pada lampiran 6 dimana Adjusted R Square adalah 0,855 atau 85,5 %

Hal ini menunjukkkan bahwa 85,5 % volume penjualan perusahaan dipengaruhi oleh jumlah beauty advisor dan jumlah outlet sedangkan sisanya 14,5 % (100 % - 85,5 % ) disebabkan oleh faktor-faktor lain.

Dapat disimpulkan bahwa variabel bebas ( jumlah beauty advisor dan jumlah outlet ) mempunyai hiibungan yang mendekati sempurna dan

positif terhadap volume penjualan.

Pada perhitungan korelasi parsial yang tertera pada lampiran 6 diketahui bahwa koefisien korelasi antara jumlah beauty advisor dan jumlah outlet sebesar 0,9978 atau 99,78% dengan derajat kebebasan 17. Ini membuktikan bahwa kedua variabel bebas tersebut mempunyai hiibungan yang hampir sempurna positif.

Gam bar 5.

Hiibungan Koefisien Korelasi

K.ual ( - ) Kual ( + )

l < • I < • l

Lemah ( - ) Lemah ( + ) (Sumber: J.Supranto 2000:152 )

(18)

Artinya :

Jika r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif ( mendekati I yaitu hubungan sangat kuat dan positif).

Jika r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif ( mendekati -1 yaitu hubungan sangat kuat dan negatif).

Jika r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.

2.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui besar hubungan variabel bebas terhadap variabel tergantung. Dari persamaan regresi linier berganda yang didapat, yaitu:

Y =-1216.448-32.632Xi + 115.939X2

Nilai b« dan bi yang diperoleh negatif hanya dipakai dalam uji statistik saja tetapi dalam kenyataannya tidak mungkin dipakai.

Deskripsi dari hasil hitungan persamaan regresi linier berganda yang diperoleh adalah sebagai berikut:

bo= - 1216,448

Bilangan konstanta ( bo ) meniinjukkan besarnya pengaruh dari faktor lain terhadap volume penjualan ( Y ) dengan asumsi jumlah Beauty Advisor ( Xi ) dan jumlah Outlet ( Xi ) = 0. Artinya, apabila perusahaan tidak memiliki Beauty Advisor ( Xi ) dan tidak memiliki Outlet ( X2 ), maka secara statistik volume penjualan diprediksikan menurun sebesar Rp. 1.216.448.000,00. Namun dalam kenyataannya volume penjualan

(19)

17

terkecil = 0. Dengan kata lain tanpa adanya Beauty Advisor dan Outlet PT. Rembaka tidak dapat memasarkan produknya.

bi = - 32,632

Koefisien Regresi pertama ( bi ) menunjukkan besarnya pengaruh jumlali Beauty Advisor ( Xi ) terhadap volume penjualan ( Y ), dengan

asumsi jumlali Outlet ( X2 ) konstan. Artinya, apabila jumlali Beauty Advisor bertambah satu orang, maka diprediksikan volume penjualan akan menurun sebesar Rp. 32.632.000,00 dengan asumsi jumlali Outlet (X2) konstan.

b2 = 115,939

Koefisien Regresi kedua ( b2 ) menunjukkan besarnya pengaruh jumlali Outlet ( X2 ) terhadap volume penjualan ( Y ), dengan asumsi jumlali Beauty Advisor ( Xi ) konstan. Artinya, apabila jumlali Outlet bertambah satu unit, maka diprediksikan volume penjualan akan meningkat sebesar Rp. 115.939.000,00 dengan asumsi jumlali Beauty Advisor ( Xi ) konstan.

2.3 Uji Signifikansi Koefisien-Koefisien Regresi ( Uji-T )

Untuk menguji seberapa kuat atau besar pengaruh variabel-variabel bebas ( jumlali Beauty Advisor dan jumlah Outlet ) terhadap variabel tergantung ( Volume Penjualan ) secara sendiri-sendiri.

(20)

Kriteria Pengujian:

Ho ditolak bila t test > t tabei Ho diterima bila t test < t tabei

Pemmusan Hipotesis:

Ho : Masing-masing variabel bebas tidak mempengaruhi volume penjualan.

Hi : Masing-masing variabel bebas mempengaruhi volume penjualan.

t test 1 =-0,250 t test 2 = 0,961

Dari hasil hitung Uji Signifikansi ( Uji-t) yang diperoleh di lampiran 6 dapat dikatakan, sebagai berikut:

a. Uji t test i hitung (-0,250 ) < t-tabei ( a = 0,05/19 )adalah 2,093 maka bi ( koefisien jurnlah Beauty Advisor ) tidak mempengaruhi volume penjualan. Jadi dapat disimpulkan Ho diterima dan Hi ditolak.

b. Uji t test 2 hitung ( 0,961 ) < t-tabd ( a=0,05/19 ) adalah 2,093, maka b2 ( koefisien jurnlah Outlet ) tidak mempengaruhi volume penjualan. Jadi dapat disimpulkan Ho diterima dan Hi ditolak.

Kesimpulan : Apabila kedua variabel bebas berdiri sendiri- sendiri tidak mempengaruhi volume penjualan.

(21)

49

2.4 Uji-F

Untuk menguji seberapa kuat atau besar penganih variabel-variabel bebas ( jumlah Beauty Advisor dan juinlah Outlet) terhadap variabel tergantung ( Volume Penjualan ) secara bersamaan.

Dari hasil hitung uji-F yang diperoleh pada lampiran 6 dapat dikatakan, sebagai berikut:

Khteria Pengujian:

Ho ditolak bila F icsi > F tabe!

Ho diterima bila F test < F tabei Perumusan Hipotesis:

Ho : Kedua variabel bebas tidak mempengaruhi secara bersamaan.

Hi : Kedua variabel bebas mempengaruhi secara bersamaan.

F test = 57,157

Ftabei(0,05;2/19) = 3,52

Uji F tabei ( 0,05;2/19) = 3,52 < F test = 57,157.

Jadi dapat disiinpulkan baliwa Ho ditolak dan Hi ditenma, artinya kedua variabel bebas mempengaruhi variabel tergantung secara bersamaan.

Signifikansi Uji-F Perumusan Hipotesis :

Ho : Koefisien untuk uji-F tidak signifikan.

Hi : Koefisien untuk uji-F signifikan.

Berdasarkan prohabilitas:

Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima.

(22)

Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak.

Dari signifikansi uji-F diatas kita dapat melihat bahwa Ho ditolak dan Hi diterima.

Dapat disimpulkan bahwa Beauty Advisor dan Outlet secara bersamaan benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap Volume Penjualan.

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen sumber daya manusia dalam hal ini mempunyai peranan yang sangat penting, mengingat manajemen sumber daya manusia bukan bertanggungjawab dalam mencegah

Manajemen sumber daya manusia dalam hal ini mempunyai peranan yang sangat penting, mengingat manajemen sumber daya manusia bukan bertanggungjawab

Sumber daya manusia adalah salah satu faktor yang paling penting didalam sebuah organisasi koperasi, sumber daya manusia yang ada dalam Koperasi Jatara terdiri

PT PLN (Persero) Malang merupakan salah satu instansi pemerintahan yang memanfaatkan peranan teknologi informasi dalam proses operasional organisasinya dengan

Berpusat di Bandung dengan 695 orang karyawan tetap (posisi Maret 2009), PT INTI telah berkiprah dalam bisnis telekomunikasi selama 35 tahun. Sumber daya manusia yang dimiliki

Setelah diketahui frekuensi jenis-jenis cacat yang menyebabkan permasalahan kualitas pada produk pakaian bayi dengan menggunakan Diagram Pareto, kemudian dilakukan

Manajemen sumber daya manusia dalam hal ini mempunyai peranan yang sangat penting, mengingat manajemen sumber daya manusia bukan bertanggungjawab

Menurut Badriyah (2015:153) dalam upaya mewujudkan keunggulan bersaing, sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting. Melihat pentingnya peranan sumber daya