2. Pekerja enggan memakainya padahal perusahaan sudah menyediakan.
dan pekerja merasa tidak nyaman dalam menggunakan alat pelindung diri
3. Alat pelindung diri tidak dirawat dan dipakai. dan fungsi pengawasan dan penyuluhan kurang dan tidak ada peringatan bagi karyawan yang tidak menggunakan alat pelindung diri.
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum PT Mega Tirta Alami 1. Sejarah Perusahaan
PT. Mega Tirta Alami yang berlokasi di Jln. BAT Kareb No.51, Tegalmulyo, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo 57162 merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan distribusi air
Dasar hukum berdirinya PT. Mega Tirta Alami sebagai berikut:
a. Penerbit PT Mega Tirta Alami didirikan di Kartasura pada hari rabu, 7 oktober 2009 melalui Akta Notaris nomer 2 oleh notaris
berkonsep bagi hasil.
b. Nilai Pajak Wajib Pajak (NPWP) PT. Mega Tirta Alami dengan nomor NPWP : 02.782.571.0-532.000.
c. Surat Ijin Perdagangan (SIUP) PT. Mega Tirta Alami dari Departemen Perdagangan RI dengan nomor SIUP : 18/11.35/PK/XII/2010, tertanggal 18 November 2010.
d. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dari Departemen Perdagangan RI dengan nomor TDP : 113515100521.
e. Sertifikat Merk : 231/KBM/-KI/2010 nomor pendaftaran IDM00254654 tanggal 29 April 2009.
f. Izin Usaha Industri (IUI) PT. Mega Tirta Alami dari Departemen Perdagangan RI dengan nomor IUI : 530/09/IM.B/II/2010.
g. Setifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan nomor : 15123481209.
h. Sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan nomor SNI : 01-3553-2006.
PT Mega Tirta Alami telah berpedoman pada ISO 9001 : 2008 dimana perusahaan selalu berusaha menjaga komitmen dengan cara memberdayakan setiap karyawan PT Mega Tirta Alami agar menerapkan, membudayakan dan mengembangkan. Supplai bahan baku di dapatkan dari beberapa supplier guna kelancaran aktivitas perusahaan, selain itu PT Mega Tirta Alami untuk melakukan pendistribusian kepada seluruh agen dan cabang yang ada di wilayah Indonesia.
2. Visi dan Misi PT Mega Tirta Alami
terdepan dalam hal pelayanan jasa sekaligus penyedia produk yang
Misi P
3. Motto PT Mega Tirta Alami
4. Kebijakan mutu PT Mega Tirta Alami
Kebijakan mutu ini dikomunikasikan dalam lingkungan PT Mega Tirta Alami untuk menuju kepuasan pelanggan secara berkesinambungan dan selalu dikaji terus menerus agar sesuai dengan komitmen perusahaan kepuasan pelanggan terjaga melalui pelayanan tepat waktu dan mutu yang konsisten.
5. Struktur Organisasi PT Mega Tirta Alami
Susunan organisasinya PT Mega Tirta Alami merupakan organisasi berbentuk garis untuk memberikan kelancaran kegiatan perusahaan dalam pencapaian tujuan. Pada setiap organisasi terdapat kekuasaan dan tanggung jawab berdasarkan jabatannya, dalam organisasi setiap atasan mempunyai bawahan yang masing-masing memberikan tanggung jawab akan pelaksanaan tugas dari atasannya.
Alasan PT Mega Tirta Alami dipilihnya struktur organisasi ini adalah untuk mempermudah dalam pengkoordinasian dan pengawasan
sehingga dapat membuat kedisiplinan di setiap karyawan. Berikut adalah struktur organisasi PT Mega Tirta Alami: (Sumber Bagian HRD PT Mega Tirta Alami 2014)
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Mega Tirta Alami Divisi
Pengembangan dan pengelolaan
Berdasarkan Gambar 3.1, dapat diuraikan tugas dari tiap kegiatan dalam struktur organisasi PT Mega Tirta Alami adalah sebagai berikut:
a. Komisaris
1) Mengawasi kegiatan perusahaaan.
2) Memberi nasihat kepada direksi dalam melaksanakan pengurusan perusahaan.
3) Menghadiri rapat direksi.
b. Direktur Utama
1) Mengangkat serta memberhentikan direksi.
2) Sebagai koordinator yang mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan.
3) Mengadakan rapat koordinasi yang mengambil keputusan terakhir dan mempertimbangkan saran dari bawahannya.
c. Manager factory
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan di perusahaan dan distribusi.
2) Bertindak sesuai dengan perintah Direktur Utama.
3) Membuat laporan rutin mengenai keadaan perusahaan secara keseluruhan setiap bulan.
d. Departemen pengembangan dan Pengelolaan Cabang
1) Melakukan pengawasan: SOP, Kualitas produk, Layanan, Stok logistik, dan Deposit cabang produksi maupun unit produksi.
2) Melakukan supervisi terhadap cabang produksi atau unit produksi yang akan melaksanakan pengurusan perijinan yaitu sertifikasi SNI dan MD.
3) Melakukan Croscek di lokasi unit produksi yang ditengarai bermasalah.
e. Departemen Pemasaran
1) Pelayanan tentang Keagenan.
2) Pelayanan yang terkait dengan pendaftaran Agen dan Komplain masalah di lapangan.
3) Membantu administrasi LPA, Keuangan dan juga Laporan.
f. Departemen Finance
1) Merekap TRX poin cabang untuk diaktifkan sebagai deposit.
2) Transfer bagi hasil member CGC.
3) Input omset Outlet Besar (Obes) Cabang.
g. Departemen Teknik dan Laboratorium
1) Membuat rencana kerja dan anggaran bidang teknik.
2) Melakukan survey lahan pengukuran terkait rencana pembangunan cabang atau kantor baru.
3) Pelaksanaan dan pengawasan terhadap proyek pembangunan cabang ataupun kantor baru.
4) Melakukan perawatan dan menangani kerusakan asset bangunan baik kantor pusat/cabang produksi secara rutin.
5) Memberikan Pelatihan, Pengarahan dan Pengujian bagian Laboratorium kepada bagian QC dan laboran Cabang.
6) Memberikan solusi peningkatan mutu terhadap hasil uji lab cabang produksi.
7) Bertanggung jawab penuh terhadap hasil uji laboratorium dan yang berkaitan dengan divisi laboratorium.
h. Departemen personalia
1) Menyiapkan sumberdaya untuk pengisian posisi perencanaan.
2) Melakukan administrasi kepersonaliaan.
3) Menampung dan melayani aspirasi dari keseluruhan keryawan perusahaan.
4) Mengambil segala kebijakan yang dipandang perlu untuk kepentingan perusahaan.
5) Memfasilitasi kebutuhan rumah tangga perusahaan dan administrasi hrd.
i. Departemen Akuntansi dan Keuangan
1) Mengkoreksi laporan kas, pengajuan dan realisasi.
2) Pembukuan mutasi Bank dan membuat surat-surat untuk Bank, Leasing.
3) Mengelola bukti dan rekap transaksi kedalam laporan keuangan (Bank+Kas).
4) SPT masa PPH 21, SPT Tahunan Badan Bayar Pajak.
5) Pencatatan / pembukuan keluar masuk dana di rekening PT METTA (transaksi dari Bank) untuk operasional.
6) Pengaturan, pengadaan asset perusahaan.
7) Mengkoordinasi pengalokasian pembelanjaan perusahaan dan laporan kas harian.
j. Departemen IT
1) Mengelola sistem IT Axogy dan input data.
2) Melakukan pengolahan data Omset.
3) Memastikan jaringan Internet dan SMS Gate Way lancar.
4) Menjaga agar lalulintas informasi di dalam perusahaan berjalan secara berkesinambungan tanpa gangguan serta mengatur agar penggunaan informasi di dalam perusahaan dilakukan secara bertanggung jawab.
5) Mencegah kebocoran informasi kedunia luar (informasi di web data).
k. Departemen Logistik
1) Pengadaan, pengelolaan dan penyimpanan barang-barang logistik.
2) Pentuan Supplayer yang Qualifield dan Pengelolaan pembayaran ke Suplier.
3) Pengontrolan Orderan dari Cabang-cabang Axogy.
4) Pembuatan Faktur Penjualan, laporan barang masuk-keluar dan laporan stok.
5) Packing order dan pengiriman barang.
6) Admin Gudang dan Pengiriman barang ke Expedisi.
l. Departemen Workshop
1) Mengkoordinasikan untuk persiapan mesin dan pengiriman.
2) Administrasi dan perawatan pada yang terkait dengan workshop.
3) Menjaga mutu dan kualitas air axogy TDS <2.
4) Membuat permesinan sehingga bisa memenuhi permintaan dan meningkatkan produktifitas dan efisiensi sitem produksi di cabang Axogy.
m. Bagian Kebersihan (Ofice Boy) 1) Menyiapkan hidangan pagi.
2) Membersihkan setiap ruangan kantor.
3) Membantu kebutuhan karyawan.
n. Bagian Keamanan (Satpam) 1) Menjaga keamanan.
2) Mengkoordinasi surat jalan distribusi barang dari perusahaan.
3) Membuat arsip dan mengkoordinasi buku tamu.
o. Customer Service 1) Menerima tamu.
2) Menampung keluhan atau pertanyaan pelanggan melalui media komunikasi.
6. Aspek Tenaga Kerja
a. Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang memegang peranan penting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Pengembangan sumber daya manusia secara menyeluruh dilakukan perusahaan guna mengoptimalkan kinerja dengan cara memberi kesempatan kepada seluruh karyawan untuk mengikuti pelatihan dan
pendidikan gunan meningkatkan kemampuan. Jumlah tenaga kerja PT Mega Tirta Alami memiliki karyawan sebanyak 75 orang dengan perinciaan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jumlah Tenaga Kerja PT Mega Tirta Alami
Bagian jumlah
karyawan
Kantor Direktur 3
P2C 4
Tehnik 23
Pemasaran 12
Akunting dan Keuangan 6
HRD dan Umum 22
Logistik 5
Sumber : HRD PT Mega Tirta Alami 2014
b. Jam Kerja Karyawan
Berdasarkan peraturan pokok PT Mega Tirta Alami tentang jam kerja karyawan, ditetapkan bahwa lamanya jam kerja 47 jam kerja dalam seminggu. PT Mega Tirta Alami menerapkan enam hari kerja dalam seminggu dan satu hari libur dan hari besar kegiatan perusahaan ditiadakan. Jam kerja karyawan PT Mega Tirta Alami, yaitu:
Hari Senin Sabtu
Mulai kerja : 08.00 12.00 WIB Istirahat : 12.00 13.00 WIB
: 11.30 13.00 WIB (hari Jumat) Kembali kerja : 13.00 16.00 WIB
: 13.00 15.00 WIB (hari Sabtu)
c. Fasilitas Perusahaan
Perusahaan menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan oleh karyawan sehingga dapat meningkatkan semangat dan kinerja karyawan. Fasilitas yang disediakan oleh PT Mega Tirta Alami antara lain:
1) Pakaian seragam
Karyawan PT Mega Tirta Alami mendapat pakaian seragam dinas secara gratis, hanya untuk satu kali pemberian.
2) Keselamatan dan kesehatan kerja
PT Mega Tirta Alami melakukan tindakan preventif untuk keselamatan kerja dilakukan dengan cara pemberian fasilitas pengamanan seperti sarung tangan, masker, helm, sepatu karet, APAR dan memfasilitasi JAMSOSTEK.
Karyawan yang sakit dalam jam kerja diperbolehkan untuk berobat atau ijin untuk pulang lebih awal pada hari tersebut untuk istirahat di rumah.
d. Sistem pengupahan
Sistem pengupahan yang diterapkan pada PT Mega Tirta Alami adalah :
1) Upah bulanan
Yaitu upah yang diberikan setiap bulannya kepada karyawan tetap dan karyawan PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) dimana karyawan ini sudah melakukan perjanjian kontrak dengan perusahaan terhadap masa jabatannya.
2) Upah lemburan
Yaitu upah yang diberikan kepada karyawan logistik yang melakukan lembur yang perhitunganya berdasarkan jam lembur.
3) Pemberian tunjangan
Selain upah tersebut diatas,karyawan juga mendapat tunjangan sebagai berikut :
a) Tunjangan hari raya (THR).
b) Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
7. Daerah Pemasaran
Daerah pemasaran adalah suatu daerah dimana perusahaan akan menjual hasil produksinya. Perusahaan air minum dalam kemasan PT Mega Tirta Alami dalam melakukan kegiatan pemasaran hasil produksinya telah memiliki 40 Cabang atau daerah pemasaran yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, seperti yang terlihat pada Tabel 3.2
Tabel 3.2
Cabang Produksi Axogy PT Mega Tirta Alami
NO Cabang NO Cabang
1 Solo 21 Pemalang
2 Kudus 22 Pontianak
3 Kendal 23 Pati
4 Magelang 24 Jepara
Sumber : Bagian PPC PT Mega Tirta Alami
B. Laporan Magang
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang Kerja
Kuliah magang kerja dilaksanakan mulai tanggal 8 Januari 2014 sampai dengan tanggal 8 Febuari 2014 dengan jam kerja yang sama dengan karyawan mulai pukul 08.00 16.00 WIB, peserta magang masuk kerja hari Senin hingga hari Sabtu. Magang kerja dilaksanakan pada bagian logistik pada PT Mega Tirta Alami yang berlokasi di Jln.
BAT Kareb No.51, Tegalmulyo, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo 57162
5 Yogyakarta 25 Pekanbaru
6 Badung Bali 26 Cirebon
7 Denpasar 27 Medan
8 Bandung 28 Kabupaten Tanggerang
9 Klaten 29 Bandung Barat
10 Purwodadi 30 Probolinggo
11 Banyuwangi 31 Jember
12 Tanggerang 32 Purwokerto
13 Wonogiri 33 Palembang
14 Bekasi 34 Jakarta Utara
15 Kebumen 35 Temanggung
16 Rembang 36 Sukoharjo
17 Tuban 37 Jakarta Timur
18 Boyolali 38 Semarang
19 Tabana 39 Kabupaten Manado
20 Pekalongan 40 Kabupaten Ngawi
merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan distribusi air minum dalam kemasan.
2. Prosedur Magang Kerja
Selama dalam kegiatan magang kerja, perusahaan memberikan beberapa prosedur atau peraturan yang harus ditaati oleh mahasiswa magang, yaitu sebagai berikut :
a. Apabila meninggalkan lokasi harus ijin kepada pendamping magang di lapangan.
b. Menuruti peraturan PT. Mega Tirta Alami.
3. Kegiatan Magang Kerja
Tabel 3.3 Kegiatan Magang Kerja
No Minggu
Ke Aktivitas
1 I
Daftar ulang magang kerja di bagian Personalia Observasi lingkungan kerja
Mendapatkan penjelasan Job Description
Pengenalan seluruh divisi yang berada di perusahaan Penentuan tema yang diteliti
2 II Melakukan pengamatan langsung dibagian workshop
C. Pembahasan
Langkah langkah yang wajib dilakukan perusahaan dalam menerapkan SMK3 adalah sebagai berikut :
1. Komitmen dan kepemimpinan K3.
a. Menyusun Komitmen dan kebijakan K3
Perusahaan sudah memiliki Standar Operasional Prosedur dan tata tertib perusahaan yang mengatur keselamatan dan kesehatan kerja. Karyawan sudah mengerti dan memahami seluruh isi SOP perusahaan dan tata tertib perusahaan. Menurut peneliti Standar Operasional Prosedur sudah sesuai dengan peraturan pemerintah.
b. Menempatkan organisasi khusus yang menangani K3 diperusahaan yang dapat menentukan keputusan perusahaan.
Perusahaan Mega Tirta Alami pada tahun 2010 sudah membentuk organisasi keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan. Tetapi pada tahun 2012 perusahaan Mega Tirta Alami mengalami kondisi krisis yang terjadi didalam perusahaan sehingga para karyawan yang berada di organisasi tersebut lebih memilih perusahaan lain atau keluar dari perusahaan Mega Tirta Alami sehingga organisasi tersebut ditiadakan dan perusahaan mengalami perombakan manajemen baru.
3 III Membantu setiap kegiatan karyawan di bagian gudang Mengumpulkan data pada bagian workshop
4 IV
Melakukan penginputan data keluar masuk barang kebutuhan kantor
Melakukan penginputan data kebutuhan kantor
Pada manajemen baru perusahaan tidak membentuk kembali organisasi tersebut dikarenakan perusahaan belum mempunyai karyawan yang ahli di bidang K3. Hingga saat ini perusahaan masih mengalami kondisi tersebut tetapi perusahaan masih mengikutsertakan karyawannya pada Jamsostek atau BPJS Ketenagakerjaan dan memberikan biaya pengganti rumah sakit.
Perusahaan saat ini belum mengikutsertakan karyawannya pada BPJS Kesehatan.
Rekomendasi untuk perusahaan
Perusahaan diwajibkan untuk membentuk kembali organisasi P2K3 dan merekrut karyawan yang ahli di bidang K3 dan mendaftarkan seluruh karyawannya pada BPJS Kesehatan.
c. Perencanaan K3 yang terkoordinasi
Dahulu perencanaan dilakukan dengan mengadakan rapat dengan top manajemen setiap bulannya tetapi dengan ada perubahan manajemen rapat yang membahas tentang perencanaan K3 sudah tidak pernah dilakukan hanya dilakukan jika terjadi kecelakaan.
Rekomendasi untuk perusahaan
Perusahaan sebaiknya melakukan rapat yang membahas rencana pelaksanaan K3 setiap enam bulan sekali dan secara konsisten serta mengajak seluruh karyawan untuk mendiskusikan perencanaan K3.
d. Tinjauan awal kondisi K3
Pada tahap ini perusahaan Mega Tirta Alami sudah melakukan identifikasi kondisi bahaya, sumber bahaya sesuai dengan Permenaker No Per- 05/MEN/1996. Pada tahap melakukan penilaian tingkat pengetahuan dan pemenuhan undang undang dan standar K3 perusahaan belum melakukan keseluruhan hanya sedikit saja yang dipenuhi oleh perusahaan seperti menyediakan APAR dan alat pelindung diri, kompensasi sesuai dengan UMR Kabupaten sukoharjo dan mengikutsertakan jaminan sosial untuk karyawannya seperti BPJS Ketenagakerjaan untuk BPJS Kesehatan perusahaan belum mengikutsertakan karyawannya.
Tahapan yang belum dilakukan perusahaan adalah membandingkan penerapan K3 dengan perusahaan lain, dan meninjau sebab dan akibat kejadian yang membahayakan.
Rekomendasikan untuk perusahaan
a. Perusahaan harus melaksanakan semua tinjauan awal secara menyeluruh dengan cara mengirimkan perwakilan karyawannya untuk melakukan studi banding ke perusahaan yang sudah memiliki sertifikat baik dalam menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
b. Melakukan peninjauan sebab dan akibat kejadian yang membahayakan dengan cara menganalisis setiap kejadian
sehingga dapat mengetahui kondisi awal dan permasalahan yang dihadapi
2. Perencanaan
Pada tahap perencanaan mempunyai 6 langkah yang harus dilakukan perusahaan sebelum merencanakan pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut :
a. Melakukan analisis dan penilaian resiko, identifikasi dan pengendalian bahaya.
b. Melakukan tinjauan perundangan atau persyaratan terkait K3.
c. Melakukan pembelajaran dari perusahaan lain.
d. Menetapkan tujuan dan sasaran.
e. Menentukan indikator kinerja untuk menilai keberhasilan.
f. Menyusun rencana kerja.
Pada tahap perencanaan pada tahun 2010 perusahaan sudah melakukan analisis dan penilaian resiko, identifikasi dan pengendalian bahaya terbukti perusahaan sudah menyediakan alat pelindung diri yang diberikan secara cuma cuma kepada karyawan di bagian workshop.
Pada tahap perencanaan saat ini perusahaan belum melakukan pengembangan perencanaan K3 dikarenakan tidak tersedia tenaga kerja yang bertanggung jawab dalam kegiatan perencanaan K3 dan belum membentuk organisasi P2K3 di perusahaan, belum mempunyai dokumen yang berisi tentang tujuan dan sasaran, pengembangan pemenuhan perundang undangan, menentukan indikator kinerja,
melakukan studi banding ke perusahaan lain yang sudah menerapkan sistem keselamatan dan kesehatan kerja dan belum membuat program kerja untuk jangka panjang, menengah, dan pendek
Rekomendasi untuk perusahaan
a. Perusahaan menunjuk satu orang yang ahli dalam bidang K3 sebagai penanggung jawab.
b. Perusahaan sebaiknya sebelum menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja melakukan observasi atau studi banding ke perusahaan yang sudah memiliki penilaian baik dalam penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dengan mengirimkan wakil perusahaan untuk melakukan observasi.
c. Membuat sebuah dokumen tujuan dan sasaran dari penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
d. Membuat atau menyusun program kerja untuk jangka panjang, menengah dan pendek.
3. Penerapan K3
Perusahaan Mega Tirta Alami sudah mempunyai prasana yang menunjang kegiatan K3 seperti menyediakan tabung pemadam kebakaran dan menyediakan alat pelindung diri bagi karyawan di bagian workshop. Berikut ini data alat pelindung diri yang dimiliki oleh perusahaan :
Tabel 3.4
Daftar Alat Pelindung diri yang dimiliki PT Mega Tirta Alami
1 Kaos tangan las dan bahan 20
2 Masker 10
3 Kacamata Las 6
4 Topeng Las 8
5 Topeng Lastig 5
6 Topeng Lastok 2
7 Topeng Gerindra 4
8 Apar 2
9 Apron 4
10 Pakaian kerja 5
Sumber : Bagian workshop PT Mega Tirta Alami.
Perusahaan sudah menyediakan obat obatan pertolongan pertama jika terjadi luka ringan. Perusahaan saat ini belum memasang rambu rambu tanda bahaya, belum mempunyai jalur evakuasi dan tempat berkumpul jika terjadi kebakaran.
Rekomendasi untuk perusahaan
a. Perusahaan sebaiknya melakukan kerja sama dengan rumah sakit terdekat rumah sakit tesebut sebagai tempat rujukan jika karyawan ingin melakukan medical check up, sakit dan sebagai tempat melakukan tes kesehatan karyawan baru.
Perusahaan juga harus menetapkan biaya maksimum yang diganti oleh perusahaan berdasarkan jabatan dan gaji biasanya perusahaan menetapkan biaya maksimum itu sebesar satu kali gaji karyawan.
b. Melakukan pergantiaan alat pelindung diri yang sudah rusak.
Jika alat pelindung dalam keadaan baru maka kualitas alat tesebut meyakinkan bahwa dapat mengurangi potensi bahaya dan dapat meminimalisir kecelakaan kerja. Berikut ini daftar
alat pelindung diri dalam keadaan rusak yang dimiliki PT.
Mega Tirta Alami :
Tabel 3.5
Daftar Alat Pelindung diri dalam keadaan rusak yang dimiliki PT Mega Tirta Alami
Sumber : Hasil pengamatan pada bagian workshop
c. Membuat denah jalur evakuasi dan tempat berkumpul untuk karyawan jika terjadi kebakaran dan tempat peletakaan apar.
Memberikan informasi kepada seluruh karyawan jika terjadi kebakaran dan memudahkan untuk mencari tempat peletakan apar.
d. Menyediakan ruang khusus untuk tempat penyimpanan alat pelindung diri dan alat kerja.
Jika alat pelindung diri ditaruh disembarang tempat maka alat pelindung diri yang dimiliki perusahaan akan cepat rusak dan hilang dengan tujuan untuk memberikan kesan rapi dan bersih, dan tempat penyimpanan dapat memudahkan karyawan dalam mencari alat pelindung diri.
e. Menambah alat pemadam kebakaran disetiap departemen dan hidran.
No Nama Barang Rusak
1 Kaos tangan las dan bahan 5
2 Masker 0
3 Kacamata Las 1
4 Topeng Las 2
5 Topeng Lastig 1
6 Topeng Lastok 0
7 Topeng Gerindra 1
8 Apar 0
9 Apron 2
10 Pakaian kerja 0
Karena dapat mencegah kebakaran untuk melindungi arsip arsip penting perusahaan dan penyediaan hidran untuk mengantisipasi jika terjadi kebakaran besar dan dapat membantu pemadam kebakaran dalam mencari sumber air.
f. Melakukan simulasi atau pelatihan K3 jika terjadi kebakaran dan kejadian darurat.
Memberikan informasi apa saja yang dilakukan jika terjadi kebakaran dan kejadian darurat dan cara penyelamatan diri.
4. Pengukuran dan evaluasi
Pada tahap ini perusahaan tidak pernah melakukan pengukuran dan evaluasi dikarenakan perusahaan belum menerima laporan kejadian kecelakaan yang serius yang dialami karyawan.
Rekomendasi untuk perusahaan
a. Perusahaan harus melakukan inspeksi yang dilakukan langsung oleh pemilik perusahaan dan direktur setiap departemen setiap bulannya.
Tujuannya untuk memeriksa langsung dan melakukan pengamatan apa saja yang harus diperbaiki.
b. Perusahaan sebaiknya melakukan pengujian alat kerja dan alat pelindung diri setiap enam bulan sekali.
Tujuannya apakah sesuai dengan spesifikasi dan ketahanan alat pelindung diri apakah sudah dapat mengurangi potensi bahaya atau menimbulkan potensi bahaya.
c. Perusahaan sebaiknya melakukan melakukan Audit internal secara keseluruhan setiap satu tahun sekali.
Tujuannya untuk memastikan apakah Sistem manajemen K3 yang dijalankan telah memenuhi persyaratan dan standar SMK3 yang berlaku